Pneumonia
Pneumonia
Oleh :
Rikha Vebrianti
Pembimbing:
dr. Cece Alfalah, Sp. A, M.Biomed
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2015
ETIOLOGI
Usia
0-1 bulan
1-24 bulan
2-5 tahun
6-18 tahun
KLASIFIKASI
Kelompok Umur
Kriteria Pneumonia
Gejala Klinis
Tidak ada napas cepat dan tidak ada tarikan
dinding dada bagian bawah
Pneumonia
Pneumonia berat
< 2 bulan
Bukan pneumonia
Pneumonia berat
Sumber : Ditjen P2PL, Depkes RI. 2007. Bimbingan Keterampilan Tatalaksana Pneumonia Balita
Faktor resiko
PATOGENESIS
Virus masuk dan menginvasi saluran nafas kecil dan alveoli (umumnya
mengenai banyak lobus) Pada infeksi virus ditandai lesi awal berupa
kerusakan silia epitel dengan akumulasi debris kedalam lumen.
DIAGNOSIS
anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATALAKSANA
Bayi
Anak
TERAPI ANTIBIOTIK
Terapi antibiotika awal: berdasarkan pada klasifikasi pneumonia
dan kemungkinan organisme, karena hasil mikrobiologis tidak
tersedia selama 12-72 jam. Tetapi disesuaikan bila ada hasil dan
sensitivitas antibiotika.
Tindakan suportif: meliputi oksigen untuk mempertahankan
PaO2 > 8 kPa (SaO2 < 90%) dan resusitasi cairan intravena
untuk memastikan stabilitas hemodinamik.
Antibiotik
Dosis
Frekuensi
Penisilin G
50.000
Relative cost
Keterangan
Rendah
S. pneumonia
100 mg/kgBB/hari
Tiap 6 jam
Rendah
Kloramfenikol
100 mg/kgBB/hari
Tiap 6 jam
Rendah
Ceftriaxone
Tinggi
S. Pneumonia + H. influenza
Tinggi
S. pneumonia + H. influenza
Rendah
Rendah
S.
Clindamycin
Eritromisin
10
mg/kg/kali
pneumonia,
chlamidia
mycoplasma pneumonia
pneumonia,
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama/No.MR : An KNH/882165
Umur
: 2 bulan
Ayah/Ibu
: Indil/Isum
Suku
: Minang
Alamat
: Teluk paman kampar kiri
Tgl Masuk
: 02/03/2015
Keluhan Utama
: Sesak napas yang semakin memberat
sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Kehamilan
Riwayat Imunisasi
Belum ada
Riwayat pertumbuhan
Rumah : permanen
Sumber Air Minum : air galon
Sumber Air Bersih : Sumur
: 51 cm
BB
: 3,8
Lila
: 11 cm
Lingkar Kepala
: 35 cm
Thoraks
Inspeksi : gerakan dada kanan
tertinggal
Palpasi : vokal fremitus tidak dapat
dinilai
Perkusi : redup diparu kanan
Auksultasi:vesikuler melemah diparu
kanan, ronkhi basah kasar
(+/+)
Abdomen
Inspeksi : tampak cembung, distensi
(-)
Palpasi : supel, organomegali (-)
nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Auksultasi: Bising Usus (+) normal
Ht
Trom: 475.000/mm
MCV
MCH: 31,6 pg
: 31,1 %
: 96,8 fL
Urin
: tidak dilakukan pemeriksaan
Feses : tidak dilakukan pemeriksaan
Radiologi :
Tanggal 02-03-015
Tanggal 19-02-2015
Ranitidin 2x4 mg IV
Ceftriaxone IV 1x350 mg
Ampisilin 4x100 mg
Dexamethasone 3x1,5 mg IV
Gizi :
ASI 25 ml/2jam
FOLLOW UP
Tanggal
03/03/15
tidak
(+),
Kesadaran: Alert
HR : 128 x/menit
ada keluhan
RR : 48 x/menit
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
berdahak
10 meq 12 tpm
Ceftriaxon IV 1x350
mg
T : 36 C
Ampicilin 4x100mg IV
PCT 4x0,35 cc
Dexametason
Thorax :
3x1,5mg IV
Rencana dekompresi
+ puasa 6 jam
Tanggal
04/03/15
tidak
Kesadaran: alert
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
berdahak
muntah (-)
(+),
HR : 130 x/menit
RR : 48 x/menit
10 meq 12 tpm
Meropenem 3x 150 mg
IV
T : 36,7C
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
Thorax :
PCT 4x0,35 cc
Dexametason 3x1,5mg
IV
Kultur
sensitif test
Pindah HCU
darah
dan
Tanggal
05/03/15
Sesaknapas berkurang,
Kesadaran: alert
HR : 120 x/menit
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
RR : 36 x/menit
T : 36,1C
10 meq 12 tpm
Meropenem 3x 150 mg
IV
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
PCT 4x0,35 cc
Thorax :
Dexametason 3x1,5mg
IV
Tanggal
06/03/15
berkurang
Kesadaran: alert
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
HR : 100 x/menit
RR : 29 x/menit
T : 36,5C
4 tpm
Meropenem 3x 150 mg
IV
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
PCT 4x0,35 cc
Thorax :
Dexametason 3x1,5mg
IV
Tanggal
07/03/15
berkurang
Kesadaran: alert
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
HR : 119 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,5C
4 tpm
Meropenem 3x 150 mg
IV
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
ikterik (-/-)
PCT 4x0,35 cc
Thorax :
Dexametason 3x1,5mg
IV
melemah
pada
paru
Tanggal
08/03/15
Sesak
dan
berkurang
batuk
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
Kesadaran: alert
HR : 110 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,5C
Mata
4 tpm
Meropenem 3x 150 mg
IV
Gentamisin 2 x10 mg
konjungtiva
anemis(-/-),
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
Thorax :
PCT 4x0,35 cc
Dexametason 3x1,5mg
dan kanan
IV
(+/+)
Abdomen
Tanggal
09/03/15
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
4 tpm
Meropenem 3x 150 mg
IV
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
PCT 4x0,35 cc
Dexametason 3x1,5mg
IV
ASI/SF 25 ml/2 jam
Tanggal
10/03/15
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
IVFD plug
Meropenem 3x 150
mg IV
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
PCT 4x0,35 cc
Dexametason
3x1,5mg IV
ASI/SF 25 ml/2 jam
Menunggu hasil
kultur
Tanggal
11/03/15
pneumonia dengan
atelektasis paru dextra,
anemia normositik
normokrom ec penyakit
infeksi akut
Meropenem 3x 150 mg
IV
Gentamisin 2 x10 mg
IV
Ranitidin 2x 4 mg IV
PCT 4x0,35 cc
Dexametason 3x1,5mg
IV
ASI/SF 25 ml/2 jam
hasil kultur :
selected organism
staphylococcus
hominis sp
Kesadaran: alert
HR : 128 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36,6C
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera
ikterik (-/-)
Thorax :
I= gerakan dinding dada simetris kiri
dan kanan
P=Vokal fremitus sulit dinilai
P= sonor diseluruh lapang paru
A=vesikuler (+/+) Abdomen : tampak
datar, nyeri tekan (-) bising usus (+),
timpani
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2
detik, edema (-)
pasien diperbolehkan
pulang
PEMBAHASAN
Anak perempuan usia 2 bulan masuk RSUD AA dengan keluhan utama sesak napas yang
semakin memberat sejak 1 minggu SMRS, sesak napas hilang timbul dan berulang. Sesak
napas lebih berat pada pagi hari, saat pasien tidur terlentang dan merasa lebih nyaman jika
pasien digendong, karena sesak pasien juga tampak lebih cepat lelah saat menyusui. Keluhan
sesak napas ini disertai batuk tidak berdahak, napas terdengar berbunyi saat sesak. Jika
sesak sangat hebat bibir tangan dan kaki pasien tampak membiru.
a.
Sesak napas
b.
c.
Jika sesak sangat hebat bibir tangan dan kaki pasien tampak membiru.
d.
Hal ini diperkuat dari usia pasien < 5 tahun yang merupakan usia dengan insidensi terbanyak
terjadinya pneumonia pada anak.
Pasien datang dengan keadaan umum tampak sakit sedang dengan kesadaran alert.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit sedang disertai
takipneu, tanda vital: suhu 36,6 C, nadi 142x/menit, RR 58x/menit. Pada
pemeriksaan fisik toraks didapatkan gerakan dada kanan tertinggal, redup pada paru
kanan. Auskultasi pulmonal didapatkan ronki basah kasar pada lapangan paru kanan
dan penurunan suara paru
Dari hasil pemeriksaan fisik ini memperkuat diagnosis pasien yaitu pneumonia.
a. nafas cepat lebih dari 50 kali permenit untuk anak usia 2 sampai dengan 12 bulan
b. sesak nafas
c. adanya gerakan dinding dada kanan tertinggal dan pasien masih mau minum ASI
d.
TERIMA KASIH