Anda di halaman 1dari 6

Tugas Elusidasi Struktur Anorganik

Anggota kelompok :

Chintiya Asmarani ( 12/330961/PA/14417)


Febilo Riszky Priyono ( 12/331003/PA/144222)
Maulida Tri Agustina Miharjo ( 12/330900/PA/14401)

Soal :
Set 5: ZnO on cotton
Interpretasikan pola XRD berikut meliputi pengindeksan (penentuan dhkl :
dengan teknik spectra matching) dan makna perbedaan pola tersebut

a. sol silica, b. nanosol silica, c. ZnO in nanosol silica


(Inorganic Chemistry, Vol. 44, No. 11, 2005)

Jawab :

Seng oksida merupakan salah satu senyawa anorganik dengan


rumus formula ZnO. Oksida ZnO merupakan bubuk berwarna putih yang
hampir tidak larut dalam larutan netral. Ia bersifat amfoter dan dapat larut
dalam larutan asam dan basa kuat. Dalam larutan basa lemah yang
mengandung ion Zn2+, hidroksida dari seng Zn(OH)2 terbentuk sebagai
endapan putih. Dalam larutan yang lebih alkalin, hidroksida ini akan
terlarut dalam bentuk [Zn(OH)4]2. Senyawa nitrat Zn(NO3)2, klorat
Zn(ClO3)2, sulfat ZnSO4, fosfat Zn3(PO4)2, molibdat ZnMoO4, sianida
Zn(CN)2, arsenit Zn(AsO2)2, arsenat Zn(AsO4)2.8H2O dan kromat ZnCrO4
merupakan beberapa contoh senyawa anorganik zinc.

Tabel 1. Karakterisasi ZnO


Karakterisasi
Rumus molekul
ZnO
Massa molar
81,408 g/mol
Bentuk
Putih solid
Bau
Tidak berbau
Kepadatan
5,606 g / cm 3
Titik Lebur (melting
1975 C (terurai)
point)
Titik Didih (boiling point) 2360 C
Kelarutan dalam air
0,16 mg/100 mL (30 C)
Band gap
3,3 eV
Indeks bias
2.0041

Seng oksida mengkristal dalam tiga bentuk : wurtzite heksagonal,


zincblende kubik, dan jarang diamati kubik rocksalt.

Struktur wurtzite

Struktur Zinc blende


Gambar 1. Struktur ZnO

ZnO berwujud bubuk putih umumnya dikenal sebagai seng putih


atau sebagai zincite mineral. Mineral yang biasanya berisi sejumlah unsur
mangan dan lainnya dan umumnya berwarna kuning hingga merah.
Kristal seng oksida berubah dari putih ke kuning bila dipanaskan dan di
udara beralih ke putih pada proses pendinginan. ZnO memiliki band gap
relatif besar dari ~3,3 eV pada suhu kamar, karena itu ZnO murni tidak
berwarna dan transparan. Keuntungan yang terkait dengan band gap
yang besar termasuk tegangan yang tinggi yaitu terletak pada
kemampuan untuk mempertahankan medan listrik yang besar, suara
elektronik yang lebih rendah, dan suhu yang tinggi dan tingginya daya
operasi. Celah pita ZnO lebih lanjut dapat disetel dari ~3-4 eV oleh

paduan dengan magnesium oksida atau oksida kadmium. Kebanyakan


ZnO memiliki karakteristik tipe-n, bahkan tanpa adanya pendopingan.
Aplikasi bubuk seng oksida sangat banyak. Untuk aplikasi ilmu
material, seng oksida memiliki indeks bias tinggi, konduktivitas panas
yang tinggi, dan material perlindungan dari UV. Karena itu, seng oksida
dapat ditambahkan ke dalam berbagai bahan dan produk, termasuk
plastik, keramik, kaca, semen, karet, pelumas, cat, salep, perekat,
pigmen, makanan, baterai, dll.
Perlindungan serat pada jalinan tekstil dapat dilakukan melalui
pelapisan serat menggunakan lapisan nanokomposit oksida logam (TiO 2,
ZnO, dan SiO2). Bahan aktif ini dapat berperan sebagai pelindung tekstil
serat katun dari sengatan radiasi sinar UV. ZnO sangat mudah bertambah
besar sehingga perlu material yang dapat menahan pertumbuhan partikel
ZnO. Salah satu material yang dipertimbangkan adalah silika. Silika
mempunyai luas permukaan yang luas, daya serap tinggi, dan dapat
mengikat material luminisens.
Analisis XRD bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
Kristanilitas, dalam hal ini kristanilitas dari sol silica, nanosol silica dan
dalam nanokomposit ZnO-Silika. Dari data XRD diatas dapat
dinterpretasikan bahwa :

Pola A dan B menunjukan pola dari silica yang belum didispersikan


dengan ZnO. morfologi dari sol silica (a) dan nanosilika (b) adalah
amorf, hal ini bisa dilihat dari background data XRD yang memiliki
noise yang banyak, dari data XRD terlihat bahwa tidak ada
perbedaan kristanilitas dari sol silica dan nanosilika. Ciri khas dari
silica adalah adanya peak pada 2 sekitar 722 dengan pola lebar.
Pola XRD (c) adalah data ketika ZnO sudah terdispersikan kedalam
silica,muncul peak-peak baru yang tajam menunjukan bahwa ZnO
sudah berhasil didispersikan kedalam silica dan penambahan ZnO
menyebabkan kristanilitas dari silica meningkat ( dibuktikan dengan
adanya peak-peak baru yang tajam). Untuk membuktikan bahwa
ZnO sudah terdispesi kedalam silica dilakukan analisis spectra
matching dengan membandingkan dhkl dari hasil XRD nanokomposit
ZnO-Silika dengan JCPDS (Joint Committee on Powder Diffraction
Standards 36-1451)

Untuk mengetahui hkl dari hasil analisis dengan XRD bisa dengan
membandingkan hasil perhitungan d spacing yang dihitung menggunakan
hukum bragg dan d spacing yang didapatkan dibandingkan dengan data
JCPDS dari ZnO. Dari pola XRD didapatkan peak tersebut muncul pada 2
sebagai berikut :

No
Peak
1
2
3
4
5
6
7

2 (0)

(0)

31.77
34.42
36.25
47.54
56.60
62.87
72.56

15.89
17.21
18.13
23.77
28.30
31.44
36.28

Dari data yang didapatkan, kita dapat mencari nilai d spacing dengan
menggunakan hukum bragg :

Dengan :
n
=1

= 1.5406

= 15.890

= 17.210

= 18.130

= 23.770

= 28.300

= 31.440

= 36.280

Selanjutnya hasil d spacing yang didapatkan dibandingkan dengan data


JCPDS ZnO untuk mengetahui nilai hkl nya. Dari data JCPDS diketahui
bahwa nilai hkl dari masing-masing d spacing adalah sebagai berikut :
No Peak
1
2
3
4
5
6
7

2 ( 0 )
31.77
34.42
36.25
47.54
56.60
62.87
72.56

d spacing ( )
2.8143
2.6034
2.4761
1.9111
1.624
1.477
1.3017

(
(
(
(
(
(
(

hkl
100
002
101
102
110
103
004

)
)
)
)
)
)
)

Dari analisis XRD diketahui bahwa struktur kristal yang dihasilkan berupa
hexagonal wurtzite ( dari data JCPDS ) dengan ion oksigen dikelilingi
secara tetrahedral dengan empat ion zinc dan sebaliknya. Peak yang ada
pada pola XRD (c) menunjukan nilai d spacing dan hkl yang sama dengan
data JCPDS dari ZnO, sehingga dapat disimpulkan bahwa ZnO sudah
berhasil didispersikan kedalam silica.

Anda mungkin juga menyukai