Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN VI

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui prinsip dasar penentuan dengan metode spektrofotometri
2. Mengetahui persiapan larutan untuk pengukuran spektrofotometri
3. Mengetahui penentuan kadar sampel dengan metode spektrofotometri
B. DASAR TEORI
Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada penurunan
intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan intensitas cahaya yang
diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies
yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya disebut kalori, oleh karena itu
pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan ketelitian hasil yang diperoleh.
Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan pengompleks yang selektif terhadap
unsur yang ditentukan (Fatimah et al., 2005).
Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu
sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran
penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 1986).
Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi
yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh
perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 1990).
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum
phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu
alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu

dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi
(Harjadi, 1990).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini,
metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat
dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari
absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan
dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen
yang berbeda (Saputra, 2009).
Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah spektrofotometer
UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat
menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 800
nm). Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang
diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer,
yaitu:
A = - log T = - log It / Io = . b . C
Dimana : A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T = Transmitansi
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan
= Koefisien ekstingsi
b = Tebal kuvet yang digunakan
C = Konsentrasi dari sampel
(Tahir, 2009).
C. ALAT DAN BAHAN

ALAT
Beaker glass
Corong kaca
Erlenmeyer
Gelas ukur

Labu takar
Neraca analitik
Pipet tetes
Pipet volume
Spektrofotometri U V-Vis
Mikropipet
Kuvet
Rotary evaporator
BAHAN
Ekstrak biji lengkeng
Aquadest
Metanol
Vitamin C, dan 1,1-diphenyl-2-picrihidrazil (DPPH), FeCl3 1%

D. CARA KERJA

Skema Kerja Pengelolahan Sampel

Buah lengkeng
- Dikumpulkan
- Dikupas dan diambil bijinya
- Di tumbuk sampai halus
Biji Lengkeng halus
- Dimaserasi dengan metanol 3x24 jam
- Disaring

Maserat
Ampas/ Residu

Ekstrak kental biji lengkeng

Diuapkan dengan rotary evaporator

Skema Kerja Uji Aktivitas Antioksidan

Ekstrak Biji
Lengkeng

60 ppm

40 ppm

20 ppm

80 ppm

100 ppm

- Di pipet 5 ml dari setiap konsentrasi


- Ditambah 2 ml DPPH dan metanol 5 ml
- Dihomogenkan didalam vorteks
- Diukur panjang gelombang UV-Vis

- Dilakukan pengumpulan dan analisa

Absorban

Hasil Dan
Kesimpulan
Pembahasan

Perhitungan
1. Konsentrasi vitamin C
NO.
1
2
3
4
5

X
(Konsentrasi)
5
10
15
20
25

Y
( % daya hambat )
45,28
53,45
73,58
80,50
90,56

XY

X2

226,4
534,5
1103,7
1610
2264

25
100
225
400
625

n = 5

x = 75

n. ( xy ) ( x ) .( y )
n . X 2( X )2

5 . ( 5738,6 ) (75 ) .(343,37)


5 .1375( 75 ) 2

2869325752,75
68755625

2940,25
1250

y = 343,47

2,352

yb . x
n

343,37( 2,352 ) .75


5

166,9
5

33,38

r = ...........
berarti persamaan linear

xy = 5738,6

X2 = 1375

a + bx

50

33,38 + 2,352x

5033,38
2,352

jadi konsentrasi vitamin C

x = 7,06 ppm

2. DPPH
M

0,05

massa
Mr

massa(mg)
394,32

1000
ml
1000
100

0,05 x 394,32
10

Massa =
=

1,97 mg

3. Pembuatan larutan baku ekstrak biji lengkeng


g
Ml

mg
L

Ppm

1000 ppm

1000 g/ml

1 mg/ml

10 mg/ 10 ml (artinya 10 mg ekstrak lengkeng dilarutkan dalam


metanol)

C1 . V1 = C2 . V2
Dik :
C1 = 1000 ppm
C2 = 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm
V1 = ?
V2 = 5 ml

Jawab :
a. 20 ppm
1000 ppm . ml

20 ppm . 5 ml

1000 . x

100

100
1000

0,1 ml

1000 ppm . ml

40 ppm . 5 ml

1000 . x

200

200
1000

0,2 ml

b. 40 ppm

c. 60 ppm
1000 ppm . ml

60 ppm . 5 ml

1000 . x

300

0,3 ml

1000 ppm . ml

80 ppm . 5 ml

1000 . x

400

0,4 ml

1000 ppm . ml

100 ppm . 5 ml

1000 . x

500

5 00
1000

0,5 ml

3 00
1000

d. 80 ppm

4 00
1000

e. 100 ppm

Anda mungkin juga menyukai