Disusun oleh
Nama
NIM
: 7211411172
Jurusan/Prodi : Akuntansi S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2014
Abstrak
Ahmad Faris Arifianata
Sistem Penerimaan Kas dari Pendapatan Retribusi Kebersihan Pasar di Dinas
Pasar Kota Semarang
Strata 1 (S1)-Akuntansi
Universitas Negeri Semarang
Tahun 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang bersumber dan
dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah,
restribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan
asli daerah lainnya yang sah (Warsito, 2001: 128). Dalam laporan PKL ini,
penulis mengkhususkan pembahasan mengenai pendapatan retribusi daerah yang
didapat dari pasar.
Retribusi menurut UU no. 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.
Berbeda dengan pajak pusat seperti Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan
Nilai yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, Retribusi Daerah dikelola oleh
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKAD). Pasar merupakan salah satu
objek yang diharapkan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi
dari para pedagang yang berjualan. Tujuan dari pemilihan judul laporan ini adalah
agar penulis mengetahui sistem akuntansi pendapatan retribusi pelayanan
kebersihan pasar yang disetor oleh para pedagang pasar-pasar yang dinaungi oleh
Dinas Pasar Kota Semarang.
1.2.
1.2.1. Tujuan
a. Sebagai syarat dalam menempuh program studi Strata 1 (S1) Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
b. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa sesuai
keahlian yang dimiliki, sebagai bekal bagi mahasiswa terjun ke lapangan
pekerjaan.
c. Untuk mengaplikasikan keahlian yang dimiliki mahasiswa pada pekerjaan
nyata/lapangan.
d. Mahasiswa memperoleh wawasan mengenai etos kerja di lapangan,
khususnya instansi pemerintahan.
1.2.2. Manfaat PKL
Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa mengetahui realita keahlian yang dibutuhkan dalam dunia
kerja.
b. Mahasiswa mengetahui etos kerja di instansi pemerintahan.
c. Mahasiswa dapat mengaplikasikan keahliannya pada pekerjaan yang
diberikan oleh instansi terkait.
d. Mahasiswa dapat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang nyata.
e. Mahasiswa dapat mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dalam
lingkungan realita kerja.
Tempat Pelaksanaan
Dinas Pasar Kota Semarang. Jalan Dr. Cipto 115, Semarang.
1.4.
Metode Penelitian
dalam arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Sumber
data sekunder yang digunakan penulis diperoleh dari bagian Pendapatan berupa
dokumen bukti penerimaan, form rekapitulasi retribusi dan sumber lain yang
diperoleh dari peraturan daerah dan peraturan walikota Kota Semarang, serta
literature yang terkait dengan peraturan retribusi.
1.4.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati aktivitas
pegawai Dinas Pasar Kota Semarang pada bidang pendapatan dalam mengelola
retribusi pasar yang terdiri dari retribusi pelayanan pasar dan retribusi pemakaian
kekayaan daerah
dokumen yang terkait dengan retribusi dan melakukan tanya jawab langsung
kepada pegawai Dinas Pasar Kota Semarang, khususnya di bidang pendapatan
mengenai sistem retribusi.
1.5.
Sistematika Laporan
Penyusunan laporan ini diuraikan melalui beberapa bab, agar isi dari
BAB 2
PAPARAN LAPORAN
2.1.
Dati
II
Semarang.
Tidak
berselang
lama
terjadi
Lokasi Instansi
Dinas Pasar Kota Semarang berlokasi di Jalan Dr. Cipto No. 115 Kota
Semarang.
b. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan suatu sistem yang menghubungkan sumbersumber daya sehingga memungkinkan pencapaian tujuan atau sasaran
tertentu. Oleh karena itu organisasi memiliki peran yang penting
dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta. Dengan adanya
organisasi, maka tujuan yang telah ditetapkan suatu instansi dapat
dicapai secara efektif dan efisien.kecil maupun besar pasti wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu sistem kerjasama.
Bagan Organisasi Dinas Pasar Kota Semarang terdapat di lampiran 1.
c.
Bidang Pendapatan
Bidang Pendapatan merupakan salah satu bagian yang dinaungi Dinas
Pasar Kota Semarang. Penulis ditempatkan pada bidang Pendapatan
Dinas Pasar. Pada Bidang ini terdapat tiga seksi, yaitu Seksi
Penetapan,
Seksi
Penagihan
dan
Seksi
Penerimaan.
Bidang
pengelolaan
dan
penyelenggaraan
penetapan
f) Pengkoordinasian
pengelolaan
dan
penyelenggaraan
penagihan
pengelolaan
dan
penyelenggaraan
penerimaan
j)
m) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
Seksi Penetapan
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang penetapan
dalam tugas pengelolaan dan penyelenggaraan penetapan obyek retribusi
dan obyek pemanfaatan fasilitas pendukung di dalam pasar dan diluar
pasar (PKL).
b) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program kerja dibidang
penetapan.
c) Menyiapkan rencana kerja anggaran dibidang penetapan.
10
bahan
penyusunan
Standar
Pelayanan
Minimal
bahan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
11
bahan
penyusunan
Standar
Pelayanan
Minimal
12
bahan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
13
bahan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
ekonomi
Universitas
Negeri
Semarang.
Dalam
14
15
Melakukan
pengamatan
dan
pembelajaran
terhadap
Melakukan
pengamatan
terhadap
Prosedur/mekanisme
16
semua
merupakan
orang-orang
professional
dibidangnya.
b) Penulis sungkan untuk bertanya, karena pembimbing lapangan
sibuk dengan tugas- tugas yang dikerjakan.
c) Penulis terkadang diberi tugas yang tidak sesuai dengan bidang
keilmuannya.
2.
kerjakan,
dan
penulis
mencoba
untuk
selalu
17
18
19
20
e. Tempat pembayaran
Pembayaran retribusi pelayanan pasar dibayarkan oleh pedagang ke
juru pungut masing-masing pasar, lalu disetorkan ke bagian penerimaan
UPTD Pasar untuk dilakukan pengecekan terhadap karcis yang
dikeluarkan, setelah itu disetorkan ke Kas Daerah melalui Bank Jateng.
Bila ada pedagang yang tidak dapat membayar retribusi pelayanan
pasar dan retribusi pelayanan kebersihan secara tunai, maka pedagang
dapat mengajukan permohonan pembayaran angsuran kepada petugas
yang ditunjuk, yaitu staf administrasi UPTD Pasar. Dan jika ada pedagang
yang tidak membayar retribusi tepat pada waktunya atau kurang bayar,
21
staf administrasi ke Kas Daerah melalui bank yang ditunjuk yaitu Bank
Jateng. Setelah disetorkan ke Kas Daerah melalui Bank Jateng, selanjutnya
UPTD membuat nota bukti. Setelah itu, nota bukti tersebut diberikan ke
bidang pendapatan dinas pasar kota semarang untuk dilakukan pencatatan
dan Nota yang dibuat ada empat jenis yaitu:
a. Nota bukti untuk Dinas Pasar Kota Semarang Bidang Pendapatan
b. Nota bukti untuk UPTD
c. Nota bukti untuk DPKAD
d. Nota bukti untuk BAWASDA
Selanjutnya disusun rekapitulasi hasil penerimaan retribusi pelayanan
kebersihan pada buku kas umum penerimaan bulanan. Form rekapitulasi
hasil penerimaan dapat dilihat di lampiran.
23
BAB 3
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dinas Pasar Kota Semarang merupakan instansi yang bertugas
merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi penyelenggaraan perpasaran dan pedagang
kaki lima (pkl), yang menanungi seluruh pasar-pasar di wilayah Kota
Semarang. Dinas Pasar Kota Semarang memiliki lima bidang pokok, salah
satunya yaitu bidang pendapatan, yang memiliki tugas merencanakan,
mengkoordinasikan,
membina,
mengawasi
dan
mengendalikan
serta
pelayanan
kebersihan.
Alur sistem akuntansi Retribusi Pelayanan Kebersihan merupakan
salah satu tugas dari bidang pendapatan, yang dikelola oleh bendahara.
Rekap Hasil Retribusi salah satu dokumen yang disusun guna mengetahui
jumlah hasil penjualan karcis retribusi harian, bulanan maupun tahunan,
yang disahkan oleh Kepala UPTD dan bendahara bidang pendapatan Dinas
Pasar Kota Semarang. Selain itu, juga dapat berfungsi sebagai sarana
mengecek apakah jumlah uang hasil penjualan karcis retribusi sudah
sesuai dengan karcis yang dikeluarkan.
24
25
3.2
Saran
Diperlukannya sosialisasi yang merata terkait dengan fungsi retribusi
yang di pungut kepada para pedagang seluruh pasar di Kota Semarang,
agar kesadaran para pedagang dalam membayar retribusi dapat meningkat.
Selain itu perlu adanya perbaikan antara sumber daya manusia dengan
sistem komputerisasi dalam pencatatan maupun pencetakan bukti
pembayaran retribusi, agar dapat meminimalisasi kesalahan.
26