Puskesmas
Puskesmas
gratis
kepada
penderita
TB
yang
tersebar
di
31
Kecamatan.
Pengobatan
harus
dilakukan
selama enam bulan secara rutin. Namun angka kegagalan (drop out) pengobatan penyakit paruparu itu masih terjadi mencapai 20 persen. Dalam proses pengobatan penderita TB, petugas juga
menemukan
penderita
TB yang kebal terhadap obat, 55 orang, karena tidak patuh mengonsumsi obat yang diberikan
selama enam bulan sehingga penderita itu kebal terhadap obat TB.
Data di puskesmas Sukowono sendiri pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 54 kasus
baru, dengan jumlah pasien DO sebanyak 2 orang dan pasien meninggal sebanyak 5 orang,
sedangkan dari data bulan Januari hingga bulan April 2015 didapatkan 19 kasus baru ,1 pasien
DO, dan 1 pasien meninggal. Dalam data cakupan Puskesmas Sukowono seharusnya pencapaian
penemuan kasus suspek TB 64 kasus, namun dari data pencapaian hanya 57 kasus mulai dari
bulan Januari- Mei, sedangkan untuk angka pencapaian BTA+ target per bulan adalah 51 kasus
namun mulai Januari hingga April hanya 8 kasus BTA+. Data ini ditunjang kenyataannya pada
pasien rawat inap dengan keluhan batuk lama mulai dari akhir bulan April sampai bulan
pertengahan bulan Mei mencapai 15 pasien, 14 diantaranya adalah kasus baru yang artinya
pasien belum mendapat pengobatan sama sekali. Hal ini menunjukkan masih tingginya potensi
kasus TB di kecamatan Sukowono yang belum ter-cover ditambah lagi masih adanya pasien
yang tidak patuh terhadap pengobatan dan pada akhirnya tidak meneruskan pengobatan dengan
berbagai alasan (drop out).
Berdasarkan fakta dan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengajukan
sebuah program pengembangan di puskesmas Sukowono.
PROGRAM
TARGET
CAKUPAN
20%kk
107,6%
o.
1
Promosi
Kesehatan:
KESENJANGAN
1.
Intervensi
penyuluhan
perilaku hidup
>70%dari
yang
disurvei
65,7%
(-)4,3% dengan
Trend
2x/institusi
Intervensi dan
penyuluhan PHBS
100%
pada kelompok
rumah tangga
3.
Intervensi dan
penyuluhan PHBS
pada institusi
pondok pesantren
Kesehatan Ibu
Trend
dan Anak:
dibandingkan
99%
89,34%
1. K1
th.2013 (-
9,66%)dengan
Trend
94%
87,87%
2. K4
denganTrend
100%
90,65%
3. Kn murni
(6,13%)
(9,35%)dengan
Trend
Kesehatan
Trend
Lingkungan :
dibandingkanth.2
013
1.
Pengawasan
78%
76,9%
(-1,1%)
sarana air
(-5,2%)
bersih
2. Sarana air
bersih yang
memenuhi
syarat
76%
90%
70,8%
90%
kesehatan
87%
87%
(-12%)
3. Jumlah KK
yang memiliki
akses
(-11%)
90%
terhadap SAB
76%
4. Pembinaan
78%
sanitasi
perumahan
65%
dan sanitasi
dasar
5. Jumlah KK
yang memiliki
akses jamban
6. Jumlah Jamban
sehat
Perbaikan Gizi
Masyarakat :
1. Balita yg
ditimbang naik
80%
76,89%
berat
(-)3,11
denganTrend
badannya
( N/D )
85%
87,63%
<5%
2,14%
2. Tingkat
partisipasi
masyarakat
(D/S)
(-)2,86 dengan
3. BGM
5
Trend
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit:
Cakupan
imunisai
1. Imunisasi
960
219
dasar
2. TB
643
177
tidak
3. ISPA
243
145
tercapai
pneumonia
Penemuan
kasus TB
Masih
kurang
Penemuan
kasus ISPA
Pneumoni
a Masih
kurang
II.
No
Program
.
1.
Pencegahan
2.
Target
Cakupan
dan
Kesenjangan
Semua
penanggulangan
kegiatan ,
penyakit gigi
Kesehatan
baik dari
UKS,
olahraga,
dan
3.
4.
NAPZA
Kesehatan Jiwa
Kesehatan Indera
5.
BATTRA
6.
Posyandu Lansia
jumlah
ARU-
sasaran serta
target Trend
dibanding th.
2013
Tiap bulan
100%
PRIORITAS MASALAH
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan
masalah yaitu :
1.
Rendahnya Cakupan Penemuan Kasus TB
2.
Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak
3.
Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi pada Balita
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan
kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari
Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG
dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :
U
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
Urgen
Serius
Tumbuh
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
Sangat
urgen
Sangat
serius
kurang
kurang
MASALAH POKOK
TOTAL
Rendahnya Cakupan
penemuan kasus TB
11
Rendahnya Cakupan
Kesehatan Ibu dan Anak
Rendahnya Cakupan
Pelayanan Imunisasi pada
Balita