PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia maritim saat ini berkembang begitu pesat,
baik pasarnya, sarana pelabuhan dan fasilitasnya, maupun armada
kapal berikut teknologinya. Banyak kapal kapal canggih yang
menggunakan teknologi modern dan dirancang khusus untuk
melayani
suatu
kebutuhan
tertentu,
seperti
misalnya
kapal
di
bidang
maritim
yang
beroperasi
di
bekerja
bahan
referensi
dan
sumbangsih
bagi
C. Ruang Lingkup
Mengingat luasnya permasalahan tentang kinerja olah gerak,
maka ruang lingkup pembahasan pada makalah ini dibatasi pada
upaya meningkatkan kinerja keterampilan Nakhoda, dalam mengolah
gerak kapal MV. HALUL 30 milik perusahaan Halul Offshore Service
Company W.L.L., dalam menunjang kelancaran kegiatan operasional
Well platform Maintenance pada perusahaan minyak Qatar yang
beroperasi di wilayah perairan Qatar Petroleum Oilfield, periode bulan
Februari sampai April 2014.
D. Metode Penyajian
Dalam penulisan makalah ini metode pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis yaitu :
1. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Lapangan
1) Observasi (pengamatan) dan pengalaman penulis selama
bekerja sebagai nakhoda di kapal Maintenance support
vessel MV. HALUL 30, milik perusahaan Halul Offshore
Service Company W.l.l. di Qatar yang dicharter oleh
perusahaan
minyak
Negara
Qatar
Petroleum,
dan
Nakhoda,
pihak
b. Studi Kepustakaan
Pada metode ini untuk melengkapi makalah penulis
mengumpulkan informasi dengan membaca buku buku
kepustakaan dan referensi yang ada kaitannya dengan judul
makalah ini, baik pada saat bekerja di atas kapal maupun saat
mengikuti pendidikan Program Diklat Pelaut Tingkat I di
BP3IP Jakarta.
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Data Kapal
Kapal MV. HALUL 30 adalah kapal jenis Maintenance
dengan baling baling ganda. Kapal ini dilengkapi crane dengan
daya angkut maksimum seberat 10 Ton. Nama HALUL sendiri
diambil dari nama Sebuah pulau di Qatar. Kapal dengan Call Sign
A7LU ini mempunyai panjang keseluruhan 55.00 m, dengan lebar
13.80 m, dan draft maksimum rata rata 4.00 m, dengan berat isi
sebesar 1218 Ton. Kapal MV. HAlUL 30 berbendera Qatar
dengan Biro Klasifikasi dari American Bureau of Shipping.
Kapal MV. HALUL 30 dibangun oleh BHARATI Shipyard Ltd,
India, pada tahun 2002. Mesin penggerak utamanya adalah 2
buah mesin Wartsila masing masing berkekuatan 1600 HP
(Horse Power) / Tenaga Kuda, dilengkapi dengan bow thruster,
dan memiliki 3 buah mesin bantu / generator merk Caterpillar.
Kapal MV. HALUL 30 adalah milik perusahaan Halul
Offshore Service, WLL yang beralamat di AL Jazeera Tower,
Street No.850 Conference Centre Street, 61, West Bay, p.o. Box
24600,
Doha-Qatar.
perusahaan
Halul
transportasi
Offshore
yang
Service
mempunyai
Wll
adalah
bidang
usaha
masakan
Messman.
2. Fakta Kondisi
a. Keterlambatan karena olah gerak kapal yang terlalu lama
Hal ini disebabkan jika Nakhoda yang kurang terampil,
kurang menguasai karakteristik kapal, tidak memperhatikan /
6
tanpa
memperhatikan
faktor
keselamatan
dan
7
kapal
yang
sangat
minim
akan
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Teori olah gerak kapal
Pengertian olah gerak kapal adalah rangkaian kegiatan aktif
dan pasif dalam menggerakkan kapal di laut dan pelabuhan
secara aman dan efektif.
Sehubungan dengan olah gerak kapal ini maka tiap kapal
akan mempunyai ciri tersendiri dan harus diingat bahwa olah
gerak tidak dapat dipelajari dari buku saja, tetapi pengalaman dan
praktek memegang peranan yang sangat besar.
2. Konvensi
Standard
of
Training,
Certification
and
kapal
diawaki
dengan
pelaut
pelaut
yang
chapter
1:
general
peningkatan
kemampuan
bagi
mereka
yang
The
Vessels
kapal
mempunyai
kekuasaan
penuh
untuk
bahwa
kepemimpinan
adalah
sebagian
dari
permasalahan
ini
penulis
mencari
dan
menganalisis
olah gerak
mengalami
kesulitan
menyandarkan kapal,
yang
mengakibatkan
Perwira
terkadang
kurang
mengerti
memahami
yang
tidak
terampil
dan
familiar
pada
terhadap
kapal dapat
16
Petroleom
(QP),
minimal
crew
sudah
memiliki
isyarat
(signal),
terutama
dalam
pelaksanaan
pemeriksaan
sepanjang
perjalanan
menuju
ke
refreshing,
kelelahan
yang
timbul
dalam
diri
ABK
akan
selanjutnya
akan
mempengaruhi
keutuhan
dan
19
keselamatan,
alat
alat
pemadam
kebakaran,
yang
berhubungan
dengan tugasnya,
sehingga
terhadap
Nakhoda
tersebut.
Dalam
tidak
menguasai
fungsi
dan
peralatan
dan
Perusahaan
melakukan
profesional
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang
berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan maka pihak
perusahaan
penerimaan
pelayaran
yang
selektif
perlu
mengadakan
terhadap
crew
yang
sistem
akan
adanya
sistem
rekrutmen
yang
baik
menyebabkan
keterampilan
atau
keahlian
ABK
dalam
dari
peranan
perusahaan
yang
melakukan
crew
yang
benar
benar
mempunyai
berkomunikasi
atau
penguasaan
bahasa
penerimaan
diperlukan
untuk
di
perusahaan
mengetahui
pelayaran
tentang
sejauh
sangat
mana
yang
menjadi
prioritas
utama
dalam
mengurangi
kebosanan,
kejenuhan
serta
larangan
terhadap
menggangu kelancaran
hal
hal
yang
cenderung
meraka
bekerja.Nakhoda
dengan
adalah
acuh
seorang
tak
acuh
yang
dalam
memeiliki
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian
ba-bab
sebelumnya,
maka
dapat
ditarik
27
DAFTAR PUSTAKA
Pemutakhiran
(Updating)
STCW
1978,
28
RIWAYAT HIDUP
Jakarta
dan memegang
ijazah MPB 3 pada tahun 2000, mulai bekerja sebagai perwira diatas
kapal tanker Patria Shipping Jakarta (2000-2001),Kapal Ocean Tug,
Sembawang Kimtrans,Singapore (2001-2003), dan Tiong Woon Ocean,
Singapore (2005-2007).
Mengikuti berbagai kursus keterampilan pelaut, seperti : BST, SCRB,
MFA, MC, AFF, GMDSS, GOC/ORU, Radar Simulator, ARPA Simulator,
ISM Code, SSO.
Melanjutkan pendidikan Ahli Nautika Tingkat 2 (ANT 2) di STIP
Jakarta pada tahun 2007. Selesai pendidikan dilanjutkan dengan bekerja
sebagai nakhoda diperusahaan Halul Offshore Service WLL, (2007-2014)
Melanjutkan pendidikan Ahli Nautika Tingkat 1 (ANT 1) di BP31P Jakarta
pada tahun 2014.