Praktikum 1 :
UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH
Cara uji kuat geser langsung tanah terkonsolidasi dan terdrainase SNI 2813:2008
1.1 TUJUAN PRAKTIKUM
Pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian
laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase pada uji
tanah dan bertujuan untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah terganggu atau
tanah tidak terganggu yang terkonsolidasi, dan uji geser dengan diberi kesempatan
berdrainase dan kecepatan gerak tetap.
1.2 PERALATAN
1. Alat geser langsung
2. Ring cetakan benda uji
3. Extruder
4. Pisau pemotong
5. Stop watch
6. Proving ring
7. Dial
Untuk pembacaan horizontal
Untuk pembacaan vertikal
1.3 BENDA UJI
Benda uji yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Diameter minimum benda uji dibentuk lingkaran sekitar 50 mm.
2. Diameter benda uji tidak tergantung yang dipotong dari tabung sampel,
minimal 5 mm lebih kecil dari diameter tabung sampel.
3. Tebal minimum benda uji kira-kira 12,5 mm, namun tidakl kurang dari 6
kali diameter butiran maksimum.
4. Diameter benda uji berbanding 2:1.
2. Cetak benda dari tabung sampel, ratakan bagian atas dan bawah dengan
pisau atau gergaji kawat.
3. Timbang benda uji tersebut dengan ketelitian 0,01 gram.
4. Keluarkan kotak geser dari bak airnya, dan pasang baut pengunci agar
kotak geser bagian bawah dan atasnya menjadi satu.
5. Masukan plat dasar pada bagian bawah dari kotak geser, dan di atas
dipasang batu pori.
6. Pasang plat berlubang yang beralur, dengan alur menghadap ke atas serta
arah alur harus tegak lurus bidang pergeseran.
7. Masukan kembali kotak geser dalam bak air dan setel kedudukan kotak
geser dengan mengencangkan kedua buah baut penjepit.
8. Keluarkan benda uji dari cetakan/ ring dengan alat pengeluar,
kemudian masukkan ke dalam kotak geser.
9. Pasang batu pori yang diatasnya terdapat alur landasan untuk pembebanan
tepat diatas benda uji.
10. Pasang rangka pembebanan vertikal, angkat ujung lengannya agar rangka
dapat diatur dalam posisi vertikal (posisi pengujian).
11. Pasang dial untuk penguku ran gerak vertikal, setel pada posisi nol.
12. Pasang dial untuk pengukuran gerak horizontal, setel kedudukan dial
agar menyentuh bak air, jarum dial pada posisi nol.
13. Jenuhkan benda uji dengan cara mengisi bak dengan air hingga benda uji
dan batu pori terendam seluruhnya.
14. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan.
15. Putar engkol pendorong, sehingga tanah mulai menerima beban geser.
Baca dial proofing ring dan dial pergeseran setiap 15 detik, sampai tercapai
beban maksimum atau deformasi 10% diameter benda uji.
16. Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban
normal pertama dengan mengurangi prosedur 2 s/d 15.
17. Untuk pengujian ketiga, beban normal yang diberikan tiga kali beban
normal pertama dan urutan pengujian sama dengan di atas.
1.6 PERAWATAN
1. Keringkan bak perendam setelah percobaan selesai.
2. Bersihkan cincin geser terutama bidang gesernya agar tidak terjadi hambatan bial
diberikan beban horizontal.
3. Lumasi as pendorong yang menempel pada proving ring agar dapat bergerak
bebas tanpa hambatan.
4. Bila engkol pemutar sulit digerakkan/berbunyi, buka box gigi penggeraknya.
Hilangkan dempul yang menutup kepala baut L dikeempat sisinya lalu buka.
Periksa isi box tersebut, kencangkan baut (borg) penahan gigi dan tambahkan
stempet/oli secukupnya. Putar engkol maju mundur berulang-ulang sampai
lancar.
6,5
2, 344
SAMPEL 1
Waktu (detik)
P = 3 kg
P = 6 kg
P = 9 kg
0.00
0.00
0.00
15
4.10
4.30
4.70
30
4.85
5.40
5.90
45
5.50
6.10
6.70
60
6.25
6.50
7.10
75
6.00
6.65
7.25
90
7.00
7.00
7.65
105
5.65
7.40
8.10
120
5.50
8.15
8.80
135
4.85
7.40
8.15
150
4.20
6.65
7.26
160.87
164.37
169.06
42
42
42
SAMPEL TANAH
Waktu (detik)
P = 3 kg
P = 6 kg
P = 9 kg
P = 3 kg
P = 6 kg
P = 9 kg
Kg
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
15
4.10
4.30
4.70
6.20
6.49
7.07
30
4.85
5.40
5.90
7.29
8.08
8.80
45
5.50
6.10
6.70
8.23
9.09
9.94
60
6.25
6.50
7.10
9.30
9.66
10.51
75
6.00
6.65
7.25
8.94
9.87
10.72
90
7.00
7.00
7.65
10.37
10.37
11.29
105
5.65
7.40
8.10
8.44
10.94
11.93
120
5.50
8.15
8.80
8.23
12.00
12.92
135
4.85
7.40
8.15
7.29
10.94
12.00
150
4.20
6.65
7.26
6.35
9.87
10.74
Waktu (detik)
SAMPEL TANAH
P = 3 kg P = 6 kg P = 9 kg
0
15
30
45
60
75
90
105
120
135
150
0.00
0.19
0.22
0.25
0.28
0.27
0.31
0.25
0.25
0.22
0.19
kg/cm2
0.00
0.20
0.24
0.27
0.29
0.30
0.31
0.33
0.36
0.33
0.30
0.00
0.21
0.27
0.30
0.32
0.32
0.34
0.36
0.39
0.36
0.32
0.31
MAKSIMUM
0.36
0.39
6,5
1
3
0,0903
0,31
0.50
0.40
2
6
0,1807
0,36
3
9
0,2711
0,39
0.30
Tegangan geser (kg/cm2) 0.20
0.10
0.00
0.10 0.30 0.50 0.70 0.90
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00
Tegangan normal (kg/cm2)
PERSAMAAN REGRESI y = ax + b
KOHESI (c)
SUDUT GESER DALAM ()
a=
0,424
b=
0,277
2
0,277 kg/cm
22,98
Contoh Perhitungan :
1. Pembacaan arloji beban geser pada pembebanan 3 kg, di waktu 15
detik adalah 4,10 , kalibrasi alat a= 3,53; b= 0,96 dan faktor konversi
0,453592
Jawab:
V =a x x b x k
V =
V =6 ,20 K g
b. Perhitungan Tegangan Geser ()
=
V
A
Dengan,
Contoh Perhitungan :
1. Pada pembacaan arloji beban geser dengan pembebanan 3 kg, gaya
gesernya adalah 6,20 kg, diameter cincin 6,50 cm
Jawab :
A
1
2
= 4 3,14 x 6,50
= 33,166 cm2
V
A
6 ,20
33,166
0,19
kg/cm2
P
A
Dengan,
Contoh Perhitungan :
1. Uji geser langsung dengan pembebanan gaya normal
3 kg, dan
1
4
x x D2
33,166 cm2
=
P
A
3
33,166
= 0,0903 Kg/cm2
d. Perhitungan Kohesi (c) dan Sudut Geser Dalam ()
Dari Tegangan geser dan tegangan normal didapat grafik persamaan
dengan persamaan regresi:
Diketahui:
No
.
1
0,0903
0,31
No.
0,1807
0,36
0,2711
0,39
Xi (Tegangan
Yi (Tegangan
Normal)
Geser)
XiYi
Xi2
0,0903
0,31
0,0282
0,0082
0,1807
0,36
0,0653
0,0327
3
Jumla
0,2711
0,39
0,1055
0,0735
1,0629
y=ax+b
0,1990
0,1143
0,5421
Persapersamaan regresi
Xi x Xi
2
n x Xi
a=
= 0,424
b= yax
(
Yi )( a Xi )
3
)
( 1,03629 )( 0,4 240,5421
3
= 0,277
0,424
0,277
= Arc tan a
1.9 PEMBAHASAN
Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser yang
terjadi pada saat terbebani. Keruntuhan geser (Shear failur) tanah terjadi bukan
disebabkan karena hancurnya butir-butir tanah tersebut tetapi karena adanya gerak
relatif antara butir-butir tanah tersebut. Dengan demikian kekuatan geser tanah
tergantung pada gaya-gaya yang bekerja antara butirannya.
Pada kekuatan geser tanah terdapat dua komponen yaitu:
1. Bagian yang bersifat kohesif yang bergantung kepada macam tanah.
2. Bagian yang mempunyai sifat gesekan yang sebanding dengan tegangan efektif
yang bekerja pada bidang geser.
Dari hasil praktikum didapatkan hasil sebagai berikut :
Nilai Kohesi (c)
= 0,277 kg/cm2
= 22,98
Harga kohesi tanah dan sudut geser tanah merupakan parameter yang sangat
penting dalam perhitungan daya dukung tanah, perencanaan dinding penahan
tanah, dsb.