SEMINAR HASIL
SKRIPSI
STUDI PENGEMBANGAN EKOWISATA DESA
STUDI
PENGEMBANGAN
EKOWISATA
DESA
JEFLIO
DISTRIK
MAYAMUK KABUPATEN
SORONG
JEFLIO DISTRIK MAYAMUK KABUPATEN SORONG
Di susun oleh :
SYAHRAJUL RIDHA ROSMAN HADI / 45
10 042 050
Fak. Teknik Jur. Pwk Univ. 45
Dosen
Perbaikan
Tata tulis diperbaiki
Keterangan
Sudah diperbaiki
Lokasi penelitian
Definisi Operasional
Sudah diperbaiki.
ekowisata
Suda di perbaiki
Klasifikasi A, B, C dijelaskan
Di jelaskan
Sudah diperbaiki
Sudah ada, hal 170
Sudah diperbaiki
Sudah diperbaiki
tarik kawasan
ekowisata
Judul TA, disesuaikan dengan metode
penelitian arahan pengembangan
A. LATAR
BELAKANG
BAB I
PENDAHULU
AN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana arahan pengembangan desa Jeflio sebagai
desa ekowisata ?
2. Bagaimana strategi yang dapat di lakukan guna
mengembangkan desa Jeflio?
D. BATASAN MASALAH
Agar penelitian tugas akhir ini tidak menyimpang dari
ruang lingkup pembahasan, maka penulis membuat
batasan masalah sebagai berikut :
Penelitian terfokus pada arahan pengembangan kawasan
wisata bahari yang ada pada Desa Jeflio yang ingin di
kembangkan menjadi ekowisata dan strategi dalam
mengembangkan Desa Jeflio.
E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
STUDI
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
BAB II
TINJAUAN
Secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yangPUSTAKA
dilakukan
A. PENGERTIAN PARIWISATA
C. PENGERTIAN EKOWISATA
Ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggung jawab
dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan
terhadap usaha usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan
pendapatan masyarakat lokal.(Permendagri No.33 Tahun 2009).
Menurut World Conservation Union (WCU), ekowisata adalah perjalanan wisata ke
wilayahwilayah yang lingkungan alamnya masih asli, dengan menghargai
warisan budaya dan alamnya, mendukung upaya upaya konservasi, tidak
menghasilkan dampak negatif, dan memberikan keuntungan sosial ekonomi serta
menghargai partisipasi penduduk lokal.
D. PRINSIP EKOWISATA
Deklarasi Quebec secara spesifik menyebutkan bahwa ekowisata merupakan
suatu bentuk wisata yang mengadopsi prinsip prinsip pariwisata
berkelanjutan yang membedakannya dengan bentuk wisata lain. Di dalam
praktik hal itu terlihat dalam bentuk kegiatan wisata yang ; a) secara aktif
menyumbang kegiatan konservasi alam dan budaya ; b) melibatkan
masyarakat lokal dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan
wisata serta memberikan sumbangan positif terhadap kesejahteraan mereka ;
dan c) dilakukan dalam bentuk wisata independent atau organisasi dalam
bentuk kelompok kecil.
E. POTENSI EKOWISATA
Potensi ekowisata adalah semua objek (alam, budaya, buatan) yang memerlukan
banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan
(Damanik.dkk, 2006 :36). Potensi ekowisata terdiri atas :
Atraksi.
Aksesbilitas.
Cakupan
Atraksi. Atraksi
Atraksi dibedakan
dibedakan
Aksesbilitas.
Cakupan
menjadi
atraksi
yang
aksesbilitas
yaitu
menjadi
atraksi
yang
aksesbilitas
yaitu
tangible
dan
intangible
yang
keseluruhan
sarana
dan
tangible dan intangible yang
keseluruhan
sarana
dan
memberikan
kenikmatan
prasarana
transportasi
yang
memberikan
kenikmatan
prasarana transportasi yang
kepada
melayani
kepada wisatawan
wisatawan baik
baik yang
yang
melayani wisatawan
wisatawan dari,
dari, ke,
ke,
berupa
kekayaan
alam,
dan
berupa
kekayaan
alam,
dan selama
selama di
di daerah
daerah tujuan
tujuan
budaya
dan
hasil
buatan
wisata.
budaya dan hasil buatan
wisata.
manusia.
manusia.
F. Prinsip Pengembangan Ekowisata
Amenitas.
Amenitas. Fungsi
Fungsi Amenitas
Amenitas
lebih
kepada
pemenuhan
lebih kepada pemenuhan
kebutuhan
wisatawan
kebutuhan
wisatawan
sehingga
sering
sehingga sering kali
kali tidak
tidak
berhubungan
langsung
berhubungan
langsung
terkait
dengan
bidang
terkait
dengan
bidang
pariwisata
pariwisata
G. KRITERIA EKOWISATA
Atraksi alam
Atraksi budaya
Aksesibilitas
Usaha jasa
Informasi wisata
Promosi
Komitmen pelaku wisata
H. WISATA BAHARI
Wisata pesisir dan bahari adalah bagian dari wisata lingkungan(ecotourism),
Sarwono Kusumaatmaja,berpendapat; selain sebagai bagian dari ekowisata,
wisata pesisir dan baharimerupakan industri yang menjanjikan.
G. KONSEP PENGEMBANGAN
EKOWISATA
Memanfaatkan dan mengembangkan ekowisata pada prinsip-prinsip
pembangunan ekowisata yang berkelanjutan menjadi bagian penting dari
pembangunan kepariwisataan berkelanjutan sebagai konsep dan pendekatan
yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Untuk tercapainya
pengembangan dan pembinaan ekowisata integratif, dibutuhkan beberapa
pendekatan salah satunya adalah
Pendekatan Zonasi Kawasan Ekowisata
Zoning peletakan kawasan dibedakan dalam empat zonasi yaitu zona inti, zona
pendukung dan zona pendukung dan zona penunjang.
1. Zona Inti
2. Zona Antara
3. Zona Pendukung
4. Zona Penunjang
A. RANCANGAN
PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif
kualitatif serta deskriftif kuantitatif, dengan
melakukan pengamatan atau observasi,
wawancara, quesioner dan dokumen
BAB III
METODE
PENELITIAN
B. LOKASI PENELITIAN
D. POPULASI DAN
SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung pada tahun 2013 yang berkunjung
sebanyak 5.529 jiwa dan masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi.
sampel pada penelitian ini adalah
1. Wisatawan nusantara dan lokal dengan jumlah populasi pada tahun 2013 5.529 jiwa adalah dengan
batas kesalahan yang diinginkan adalah 20%
n = Ukuran sampel
N
N = Ukuran populasi
n
=
2
E = Nilai kritis ( batas ketelitian ) yang dinginkan ( persen
1+N (e)
kelonggaran
ketidak telitian karena kesalahan
5.529
pengambilan
sampel
populasi ).
n =
n =
5.529 (0,2)2
5.529
1+5.529
(0.02)
Sumber rumus :
Slovin,1960 dalam Sevilla.dkk (2006:161)
5.529
n =
110,6
n = 50 Orang
N
1+N (e)2
n =
n =
685
+
685
685
1+685
685
kuota pewakil dari masyarakat di ambil sebanyak 99
orang dan pengunjung di ambil sebanyak 50 orang
n =
6,86
n = 99 Orang
(0,1)2
(0.01)
E. TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Observasi.
terhadap permasalahan yang terdapat pada lokasi
penelitian baik itu segi kondisi fisik lokasi, sosial
budaya serta ekonomi yang terdapat pada lokasi
penelitian.
Analisis SWOT.
Metode analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan suatu strategi pengembangan.
No
1
2
3
Tingkat Kualitatif
Sangat Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Tingkat Kuantitatif
>3 5
>1 3
1
keterangan Penilaian :
Sangat Sesuai ( >3 5 )
sangat sesuai
Sesuai ( >1 3 )
sesuai
Tidak Sesuai ( 1 )
No
Variabel
Atraksi Alam
Atraksi Budaya
Aksesibiltas
Usaha Jasa
Informasi Wisata
Promosi
Indikator
Keindahan
Keunikan
Kealamian
Keunikan
Sosial
Waktu Pencapaian
Kondisi Jalan
Moda Angkutan
Jarak Pencapaian
Penginapan
Rumah Makan
Pemandu Wisata
Publisitas
Efektivitas
Nilai
Bobot
Hasil
K
E
R
A
N
G
K
A
P
I
K
I
R
BAB IV
Gambaran Umum Wilayah
FISIK WILAYAH
Klimatologi
iklim Kabupaten Sorong memiliki iklim tropis yang lembab dan panas. 30,9 0C dan
suhu minimal 24,70C. Sedangkan kelembaban udara bervariasi 81 85 %.
Topografi
No
1.
2.
Distrik Makbon
Pantai Katapop
Distrik Salawati
Pantai Walio
Distrik Seget
Pantai Moraid
Distrik Moraid
Malaumkarta
Distrik Makbon
Peraiaran Seget
Disrik Seget
Pulau Jeflio
Distrik Mayamuk
Pulau Um
Distrik Makbon
Wisata Alam
Air Terjun Klabot
Distrik Klabot
Distrik Klamono
Distrik Sayosa
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Timur
Sebelah Timur
: Distrik Klamono
Sebelah Barat
: Selat Dampir
FISIK WILAYAH
Klimatologi
Mengikuti suhu dan klim pada umumnya di distrik mayamuk sama pada iklim Kabupaten
Sorong memiliki iklim tropis yang lembab dan panas. 30,9 0C dan suhu minimal 24,70C.
Sedangkan kelembaban udara bervariasi 81 85 %.
Topografi
Kependudukan
No
Distrik / Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Makotyamsa
1.679
Makbalim
2.497
Jeflio
Makbusun
Arar
636
Klain
436
Klasmelek
613
Wen
260
685
Total
3.798
10.289
Sosial Budaya
Penduduk Distrik Mayamuk bercirikan
pada budaya agraris. Distrik Mayamuk
merupakan masyarakat yang majemuk,
hal ini disebabkan karena letak kabupaten
Sorong yang merupakan jalur lintas
beberapa kecamatan dan merupakan
pesisir pantai. Ada dua suku yang berada
pada distrik Mayamuk yaitu Suku Moi dan
Suku Inanwatan.
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Barat
: Desa Wen
: Desa Makbalim dan Desa Makotyamsa
: Selat Dampir
Kependudukan
Jumlah penduduk Desa
Jeflio pada tahun 2008
sebanyak 545 Jiwa dan
mengalami peningkatan
hingga di tahun 2011
menjadi 651 jiwa,
Sumber : Kantor Distrik Mayamuk 2013
N
o
1
2
3
4
5
Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Pertambaha
n
(jiwa)
2008
2009
2010
2011
2012
545
585
603
651
685
40
18
48
34
140
Jumlah Penduduk
Menurut Mata
Pencaharian
Sumber : Kantor Distrik Mayamuk Tahun
Jumlah
Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
Persentase
(%)
1 Permukiman
5,47
1,14
2 Perdagangan
0,04
0,01
3 Penginapan
0,60
0,26
4 Open Space
0,53
0,20
217,09
85,06
6 Hutan Bakau
16,22
6,35
7 Pantai
15,04
5,89
8 Tempat Parkir
0,21
0,08
9 Perkebunan
1,82
0,71
255,20
100
5 Hutan
Jumlah
Aksesibilita
s
Akses Melalui
Darat
eadaan Sarana Desa Jeflio
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Kesehatan
Posyandu 1 unit
Jaringan jalan : Kondisi jaringan jalan cukup baik dan arus pergerakan kendaraan
yang cukup lancar dengan jenis jalan Aspal
Jaringan Drainase : Sistem jaringan drainase terbuka yang terdiri dari drainase
primer dan sekunder
Jaringan Air Bersih : sebagian besar menggunakan PDAM dan sumur galian
Jaringan Listrik : sudah mampu melayani dengan baik, namun terkadang mengalami
gangguan teknis
Jaringan Persampahan : sistem pengolahannya terdiri dari beberapa tahap yaitu
pewadahan, pengumpulan, dan pemindahan ke tempat Pembuangan sementara
(TPS) / Kontainer kemudian menuju ke tempat pembuangan akhir (TPA) dengan
menggunakan kendaraan pengangkut sampah.
Jaringan Telepon : terdapat PT. Telkom dan jaringan telepon seluler yang telah
Atraksi Alam
Pantai Jeflio
Atraksi budaya
Tahun
Domesti Mancanegar
k
a
Jumla
h
(Jiwa)
Perkemban
gan
(Jiwa)
5.222
3
5.225
5.328
5.328
103
5.675
5.675
347
4
5.901
3
5.904
229
5
5.781
5
5.786
- 188
5.52 Kabupaten Sorong
5.52Tahun 2013
Sumber : Kantor Pariwisata
Rata-rata
2
122.75
7
9
1
2
3
2009
2010
2011
2012
2013
Promosi
Wisata
Promosi wisata pantai Jeflio
pada Desa Jeflio sudah ada
tetapi masih memakai media
konvensional yaitu seperti
brosur atau leaflet
BAB V
Hasil Dan
Pembahasan
Analisis Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
Jenis Tanah
Kondisi jenis tanah dan batuan di desa jeflio sangat mendukung dengan adanya
kondisi jenis tanah dan batuan yang baik untu di kembangkan jenis ini berada
pada daerah datar, maka kawasan ini dapat menerima kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana wisata pada desa Jeflio.
Iklim
iklim pada wilayah studi sangat memungkinkan peningkatan frekuensi kunjungan wisatawan
dari tahun ketahun di desa Jeflio karena Suhu udara pada kawasan ini berada suhu yang
sedang dengan tingkat penyinaran matahari berkisar pada 59%, sedangkan curah hujan
tertinggi 13 hari dan terendah 27 hari.
Hidrologi
Keadaan Hidrologi di desa Jeflio berdasarkan debit air yang ada pada musim
hujan dan musim kemarau tidak mengalami perubahan yang besar karena
desa Jeflio berada dekat dengan sungai Warsamson dan mengandalkan
kemampuan air bersih yang terdapat dalam tanah yang kedalamannya 3-5
Analisis Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan kebutuhan yang
sangat penting untuk sampai diobyek wisata
dimanana aksesibilitas yang kurang memadai
akan mejadi hambatan bagi pengembangan
kawasan wisata
kawasan wisata pada desa Jeflio terletak pada jalan poros. Ini
menandakan bahwa aksesibilitas menuju kawasan ini sangat
mudah dijangkau, melalui darat dan laut, sedangkan jalan pada
kawasan / Iingkungan pada lokasi studi masih berupa
pengerasan, dan perlu untuk dilakukan perbaikan
Jaringan Jalan
Jaringan Drainase
Jaringan Air Bersih
Jaringan Persampahan
Jaringan Listrik
Jaringan Telepon
Pengembangan
Ekowisata Pantai Jeflio
Untuk mengetahui potensi pengembangan
ekowisata pantai Jeflio maka
memperhatikan beberapa variabel dan
indikator dalam penentuan potensi
pengembangan ekowisata Pantai Jeflio.
dilakukan proses penilaian dengan
menggunakan indeks bobot kualitatif dan
kuantitatif setiap indikator setiap indikator
yang potensial untuk dilakukan
Kriteria
Nilai
Bobot
Skoring
Atraksi Alam
50
5 x 0,5 = 2,5
Atraksi Budaya
10
5 x 0,1 = 0,5
Aksesibiltas
10
3 x 0,1 = 0,3
Usaha Jasa
10
3 x 0,1 = 0,3
Informasi Wisata
3 x 0,05 = 0,15
Promosi
3 x 0,05 = 0,15
10
3 x 0,1 = 0,3
100
4,2
Jumlah Total
N
Tingkat Kualitatif
o
1 Sangat Sesuai
2 Sesuai
3 Tidak Sesuai
Tingkat
Kuantitatif
>3 5
>1 3
1
Sumber : Sumaatmaja
Ekowisata
Zona I
Zona II
Zona III
Zona IV
Jeflio
Internal
Eksternal
Memanfaatkan kebijakan
pemerintah untuk menjaga
WEAKNESES (W)(Kelemahan)
Potensi alam yang memiliki
daya tarik wisata belum
terlalu dioptimalkan.
Kurangnya sarana dan
prasarana ekowisata yang
memadai.
Merupakan tanah adat.
SDM lokal yang masih
rendah
Kurangnya promosi
kawasan ekowisata.
STRATEGI W-O
Mengoptimalkan potensi
alam yang dimiliki.
Meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung
berdasarkan potensi yang
dimiliki.
Menjadikan UU dan Perda
sebagai landasan hukum
dalam menjaga, mengelola
dan mengatur habitat dan
ekosistemnya dengan
potensi pariwisatanya.
Meningkatkan SDM lokal
dengan melakukan
pelatihan-pelatihan oleh
instansi terkait.
Mengoptimalkan kegiatan
Ekowisata tanpa intervensi
terhadap tanah adat
Memaksimalkan promosi
kawasan wisata melaui
iklan koran, TV, website,
dll.
melestarikan dan
mengembangkan kawasan
ekowisata
-
Memanfaatkan potensi
ekowisata sebagai ruang usaha
guna mengoptimalkan
pendapatan asli daerah (PAD)
Strategi SO
Menjaga dan melestarikan potensi terumbu karang dan hutan
KESIMPULAN
BAB VI
SARAN
perlu adanya pemanfaatan potensi secara
optimal, sehingga kedepannya dapat
meningkatkan jumlah kunjungan wisata
Peningkatan sumber daya manusia baik itu
pengelola, masyarakat lokal yang terdapat di
kawasan dan seluruh stakeholder dengan
memberikan
pelatihan-pelatihan
ataupun
seminar-seminar
yang
berkaitan
dengan
Pariwisata.
Penerapan sanksi yang tegas dan pengawasan
yang ketat terhadap pelanggar aturan UU dan
Perda Kabupaten Sorong.
Promosi akan potensi ekowisata oleh berbagai
pihak, baik itu pemerintah, maupun pengelola.