Anda di halaman 1dari 7

16th BlockKardiopulmoner| 1stChapter

Ifa

FISIOLOGI
BATUK
8 Februari 2012

Dr. Ikhlas M Jenie

Assalamualaikum wr.wb
Kali ini kita akan mempelajari ttg fisiologi batuk, dan segala macam ttg batuk. Udah
pada ngerti dong ya di tutorial...batuk jg sering kita jumpai di sekitar kita hehe. Oke,
bismillah

Batuk itu berasal dari suatu Refleks.


Sebenarnya batuk hanya salah satu dari
berbagai macam reflex. Contoh yg lain
yaitu ada reflex muntah, reflex bersin,
berkedip, dll. Dan apapun itu reflexnya bisa
kita ketahui dari LENGKUNG REFLEKS
(Reflex Arc).
Jadi sebuah lengkung reflex itu berawal dari
adanya RESEPTOR yang sensitive terhadap
bbagai rangsangan, nah kemudian reseptor
tersebut akan mengubah suatu modalitas
menjadi formasi elektrik, yg kemudian akan
dijalarkan melalui serabut AFFEREN untuk
kemudian menuju SISTEM SARAF PUSAT,
yang klo impuls yg melaluinya itu melebihi
ambang maka terjadilah depolarisasi, nah depolarisasi tersebut akan dijalarkan
oleh serabut EFFEREN, yang kemudian akan menghasilkan suatu respon yang
mempengaruhi EFEKTOR.
Klo anatominya dari saluran pernapasan udah pada apal semua kan ya:D
Susunan Tracheobronchial Tree
Trakhea Karina trachea bronchus primer bronchus sekunder
bronchioles bronchioles terminalis bronchialis respiratorius ductus
alveolaris sakus alveolaris
Susunan Tracheobronchial ini merupakan salah satu susunan dimana proses
batuk dapat terjadi.
MEKANISME FISIOLOGIS UNTUK MENJAGA SUSUNAN
TRACHEOBRONCHIAL
1. Gerakan Pernapasan (pasif atau aktif)
2. Sekresi dari kelenjar bronkus
Fisiologi Batuk

16th BlockKardiopulmoner| 1stChapter

Ifa

3. Aktivitas epitel silia yang melapisi trakea dan bronkus


4. Refleks batuk
Jadi ada mekanisme fisiologis agar susunan tracheobronchial tetap terjaga.
Fungsi gerakan pernapasan adalah agar udara dapat keluar masuk paru dengan
normal, sekresi kelenjar bronkus berguna untuk menghilangkan benda asing, dll.
Aktivitas epitel silia juga berguna untuk mengusir benda2 asing krn silia itu
selalu menghadap ke atas, dan reflex batuk jg demikian, dengan batuk, maka itu
adalah mekanisme pertahanan kita agar benda asing tidak masuk ke saluran
napas, jd Alhamdulillah ya bisa dikeluarkan lwt reflex batuk ini
Reseptor batuk itu ada 2,
mekanoreseptor sama
chemoreseptor, udah jelas y,
mekanoreseptor untuk stimulus
mekanik, dan chemoreseptor untuk
stimulus kimia. Nah ternyata
mekanoreseptor terbagi lagi
menjadi Intrapulmoner dan
ekstrapulmoner. Intrapulmoner itu
yg ada dlm paru-paru sedangkan
klo ekstrapulmoner itu yg berada di
traktus respiratory diluar paru2
atau sebelum paru-paru.
Mekanoreseptor intrapulmoner
dibagi lagi menjadi SAR (adaptasi
reseptornya lambat) dan RAR
( Adaptasi reseptornya cepat ).

MEKANORESEPTOR

Low threshold mechanoreceptor


(mekanoreseptor ambang rendah
)
Diaktivasi oleh satu atau lebih
stimuli
Umumnya tidak merespon
langsung terhadap rangsangan
kimia, kecuali tindakan stimulus
pada sel saluran napas struktural
untuk menghasilkan distorsi
mekanis

Mekanoreseptor Intrapulmoner:
SAR and RAR
- Berasal dari ganglia nodose dari saraf vagus
- Berhenti dalam saluran udara intrapulmoner dan parenkim paru-paru
- Dijalarkan melalui serabut saraf A-(10-20 m / s)
- Sensitif terhadap::
a. inflasi paru (perubahan volume paru-paru)
Fisiologi Batuk

16th BlockKardiopulmoner| 1stChapter

Ifa

b. Bronkospasme (kontraksi sel otot polos bronchus)


c. edema dinding saluran napas

SAR
RAR
- Mrpkn gambaran adaptasi
- Menggambarkan adaptasi cepat,
perlahan --- penurunan lambat
penurunan cepat dalam sejumlah
dalam sejumlah potensial aksi
potensial aksi selama inflasi paru
yg berkelanjutan
- Aktif selama inspirasi tidal,
memuncak sesaat sebelum inisiasi
- Aktif selama inflasi dan deflasi dari
dari ekspirasi
paru (termasuk kolaps paru)
- Terlibat dalam Hering-Breuer
- kontraksi otot polos
refleks, yang mengakhiri inspirasi
(bronchospasm)
dan memulai ekspirasi saat paruparu inflasi

Fisiologi Batuk

Agak Bingung ya sm kalimat dari penjelasan SAR sm RAR diatas? Sama


hhe dr.ikhlas ga ngejelasin itu smua detail, pokoknya kata beliau prinsip
perbedaan SAR sm RAR itu adalah:

Kalau SAR: Masih bisa berespon/bertahan cukup lama walaupun


sudah dikasih rangsangan berkali-kali.
Makanya SAR ini terlibat dalam reflex Hering-breuer, karena masih
dapat berespon dalam mengakhiri inspirasi dan memulai ekspirasi saat
tjd inflasi paru (perubahan volume paru) yang berulang. Reflex HeringBreuer ini berfungsi sbg petanda bahwa inspirasi itu sudah maksimal
dan segera ekspirasi sehingga tidak akan terjadi inflasi yg berlebihan
Kalau RAR: Sudah tidak dapat berespon kembali jika rangsangan
berkali-kali.
Mekanoreseptor Ekstrapulmoner : low threshold mechanoreceptors
(mekanoreseptor ambang rendah)
Sensitif pada punctuate mechanical stimuli ( seperti sentuhan )
TidakSensitif terhadap:

a. Secara fisiologis: peregangan jaringan

b. perubahan tekanan luminal

c. kontraksi otot polos saluran napas

Kecepatan konduksi lambat (5 m / detik) pada serabut saraf A


Berasal dari nodus ganglia dari nervus vagus.
Terletak di saluran napas extrapulmoner:
a) laring
b) trakhea
c) brunchus besar
Tidak dapat teraktivasi selama pernapasan normal.

CHEMORESEPTOR
-

Umumnya terdapat di saluran napas yang normal, menjadi aktif selama


peradangan saluran napas atau iritasi.
Berasal dari kedua nodus dan ganglia vagal jugularis, serta dari ganglia akar
dorsal
suatu konduksi potensial aksi pada serabut C dan serabut A.
Chemoreseptor kadang2 disebut sebagai High Threshold mechanoreceptors.

SERABUT AFFEREN DAN REFLEX BATUK


-

Dari reseptor yang ada di faring, impuls diteruskan ke sepanjang serabut


afferent dair nervus glossofaringeal ( N.IX )
Dari reseptor yg ada di laring, trachea, dan bronchus, impuls diteruskan
sepanjang serabut afferent dari nervus vagus ( N. X ) dan jg melalui n.
laryngeus superior.
Ascending impuls akan mencapai inti dari tractus solitaries (NTS)

PUSAT BATUK
c)

Udah pada tau dong ya pusat batuk dimana, kmrn miniquiz keluar kan hehe.
Pusat batuk adalah di Medulla Oblongata di dekat pusat respirasi.
Jadi di Pusat batuk itu ada reseptor2 nya, berikut adalah beberapa reseptor di
Medulla Oblongata:
Opioid receptors
c) GABA receptors
d) NMDA
antagonist
(N-methyl-Dasparate)

d)

5-hydroxytryptamine receptors (5HT1A)

SERABUT EFFEREN DAN REFLEX BATUK

Serabut efferent ini muncul dari NTS ke Spinal primary motor neurons dan
n. laryngeus recurrence

EFFECTORS

Jadi setelah impuls melewati serabut efferent tadi, maka kemudian akan
mencapai suatu effectors, yg terdiri dari otot2 yg menyebabkan terjadinya
pergerakan yang berbentuk batuk, diantaranya:
Laryngeal muscles
Diaphragm
The intercostal muscles
The abdominal muscles

THE ACTION OF COUGH (MEKANISME AKSI BATUK)


-

Diawali dengan mekanisme inspirasi / menghirup udara (2.5L)


Kemudian epiglottis akan menutup, dan pita suara mengatup sehingga udara
dari paru terperangkap.
Otot-otot abdomen berkontraksi kuat, menekan diafragma (ke arah paru),
sementara itu otot ekspiratori jg berkontraksi kuat tekanan paru > 100
mmHg
Pita suara dan epiglottis terbuka tiba2, sehingga udara paru keluar secara
eksplosif dengan kecepatan 75 100 miles / hour.
Pergerakan udara yang sangat cepat mengeluarkan benda-benda asing yang
ada di bronchus atau trachea keluar.

Diulang lg ya.. jadi


mekanisme
batuk
terdiri dari:

1. Inspirasi dalam
2. Glotis tertutup
3. Tenaga ekspirasi kuat
melawan glottis yang
tertutup
4. Peningkatan tekanan
intratorakal dan
intraabdominal

5. Glottis membuka tiba-tiba


6. Penurunan tekanan
intralaryngeal
7. Peningkatan aliran udara
(axial dan radial )
8. Udara keluar trakea secara
singkat dan mendadak
(kecepatan 800 km/h

Gambar di samping merupakan


mekanisme hubungan reflex
batuk dengan muntah
(vomiting), semoga jelas ya
gambarnya..

Jadi bisa dilihat ya brdasarkan


anak panahnya itu, serabut
aferen yang menuju pusat batuk
yang ada di Medulla Oblongata
itu lokasinya sangat berdekatan
dengan nervus vagus, dimana
nervus vagus itu mengatur
reflex muntah.

Makanya jika ada batuk maka


kadang-kadang bisa disertai
dengan muntah.

SITES FOR ELICITING COUGH ( beberapa organ/ tempat yang


dapat memunculkan batuk):
Batuk bisa disebabkan jika ada rangsangan pada tract.respiratorius:
Pharynx
Larynx (the endings of n.laryngeal superior)
Trachea (at the bifurcation or carina)
Segmental bronchi
Others:
External ear
Pleura
Esophagus
Abdominal organs

STIMULUS BATUK
-

Sekresi abnormal sepanjang saluran respirasi (respiratory tract.)


Edema atau ulserasi dari membrane mukosa respirasi
Iritasi yang disebabkan oleh benda asing

Tekanan dari luar saluran respirasi ( mediastinal tumor, aortic neurysms,


hodgkins disease )
Tekanan dari nervus laryngeal recurrent
Iritasi dari permukaan pleura ( pleurisy, effusion ).

CLINICAL COUGH

Acute and chronic non-asthmathic cough


Postnasal drip syndrome
Asthma
Gastro-esophageal reflux
Chronic bronchitis
Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors)
Others:
Pharyngitis
Pulmonary congestion
Pulmonary tuberculosis
Intrathoracal malignancies
Pleural effusion
Pleurisy

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai