Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PENGUMPULAN DATA
3.1
Start

Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant


Press Line
2A Line

IRM

Single Part
Logistik

3B Line
Press Inspection

PPC

Door Assy

Inspection

4A Line
Dies
Maintenance

5A Line

Ya

Hasil OK?

Tidak

Hasil OK?

Ya

PPL

KAP

Plant 4

Tidak
Maintenance

Repair
Finish
Inspection

Tidak

Hasil OK?

Ya

Gambar 3.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant


Sumber: Data Admint Produksi Stamping Plant

Dari gambar 3.1 maka dapat diketahui ada beberapa macam proses yang
dilakukan oleh PT. ADM divisi Stamping Plant hingga mencapai proses
pengiriman. Untuk penjelasan aliran proses tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1. IRM (Inventory Raw Material) berfungsi sebagai tempat persediaan sheet
metal yang siap diproses di press line.
2. PPC berfungsi untuk mengatur jadwal produksi, kapasitas produksi dan
pengadaan bahan baku produksi (sheet metal).
3. Press Line, terdapat 4 line, yaitu 5A, 4A, 2A dan 3B. Dimana masing-masing
line memiliki produk-produknya sendiri (single part). Press Line ini mendapat
support dari dies maintenance dan maintenance supaya produksi berjalan
dengan lancar.
4. Dies Maintenance berfungsi untuk merawat setiap die yg digunakan untuk
produksi agar performance die tetap terjaga.
5. Maintenance berfungsi untuk merawat mesin dan semua yg berhubungan
dengan mesin agar ability mesin tetap terjaga dengan baik.
6. Press Inspection untuk mengecek kualitas dari single part yang keluar dari
press line untuk dikirim ke logistic dan door assy.

24

25

7. Door Assy bertujuan untuk mengabungkan beberapa single part agar menjadi 1
unit produk. Produk yang dihasilkan adalah pintu depan, belakang dan engine
hood.
8. Logistic berfungsi untuk menerima produk dari press line dan door assy dan
mengatur pengiriman barang ke plant 4, PPL dan KAP. Disana akan ada final
inspection sebelum produk dikirim.
3.2

Flow Process Aktivitas Bagian Dies Maintenance

Gambar 3.2 Flow Process Aktivitas Bagian Dies Maintenance


Sumber: Admint Dies Maintenance

Bagian Dies Maintenance di PT. Astra Daihatsu Motor divisi Stamping


Plant merupakan bagian yang bertugas untuk mendukung bagian produksi agar
proses produksi berjalan dengan lancar dan juga part-part yang dihasilkan
memenuhi standar kualitas. Pada gambar 3.2 di atas, dapat dilihat beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh bagian Dies Maintenance. Berikut penjelasan flow
process aktivitas bagian dies maintenance:

26

1. Quality Engineering menganalisa problem yang terjadi pada part yang NG,
kemudian mengeluarkan instruction sheet ATPPM (Analisa Tindakan
Penanggulangan dan Penyelesaian Masalah) kepada bagian dies maintenance
yang bertujuan untuk improvement die. Berikut gambar instruction sheet
ATPPM dari quality engineering kepada bagian dies maintenance:

Gambar 3.3 Instruction Sheet ATPPM


Sumber: Admint Dies Maintenance

2. Quality Inspection bertugas untuk mengecek kualitas panel serta menjaga tidak
ada part defect yang flow out. Apabila terdapat part defect yang disebabkan
oleh die, maka dari pihak quality inspection mengeluarkan problem sheet untuk
penanganan die agar part defect dapat dihilangkan. Berikut gambar problem
sheet yang dikeluarkan oleh pihak quality inspection:

Gambar 3.4 Problem Sheet


Sumber: Admint Dies Maintenance

3. Foreman/leader bertugas untuk:


a. Menganalisa problem setiap die yang terjadi berdasarkan dies history
card dan proses produksi.

27

b. Mengecek hasil kerja team member dan aktivitasnya (memastikan


team member menulis laporan/dokumen dengan tepat, jelas dan benar).
c. Input form problem sheet dan ATPPM ke komputer.
4. Team member bertugas untuk melakukan aktivitas-aktivitas seperti: preventive,
repair, improvement dan ATPPM. Berikut penjelasannya:
a. Preventive, yaitu: proses perawatan die yang dilakukan secara rutin
berdasarkan jadwal yang telah dibuat. Perawatan ini meliputi
pengecekan tiap-tiap komponen yang ada di die, pelumasan, cleaning,
dsb.
b. Repair, yaitu: proses perbaikan die apabila terjadi kerusakan pada die,
baik itu permukaan maupun komponen-komponen die lainnya.
c. Improvement, yaitu: proses perbaikan die secara modifikasi agar lebih
baik dari kondisi standarnya.
d. ATPPM adalah project yang berasal dari permintaan Quality
Engineering berupa improvement pada die.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh team member kemudian ditulis di file
hardcopy berupa dies history card sebagai dokumentasi setiap aktivitas yang
sudah dilakukan dan semua biaya yang telah dikeluarkan oleh bagian Dies
Maintenance. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai dies history card dapat
dilihat di sub bab berikutnya.
5. PIC Tool Room bertugas untuk:
a. Mengecek dan mengontrol stok komponen die.
b. Memasukkan data pemakaian komponen die dan order komponen die
berdasarkan kebutuhan.
3.3

Flow Process Sistem Dokumentasi Dies History


Berikut adalah flow process sistem dokumentasi dies history yang sedang

berjalan saat ini:

28

Flow Process Sistem Dokumentasi Dies History


Team Member

Foreman/Leader

File Hardcopy yang


Sudah Diisi

Start

Pengerjaan Die:
-Preventive
-Repair
-Improvement
-ATPPM

Pengisian Data:
-Dies History Card
-Cost Die Maintenance

Pemeriksaan
File Hardcopy

Ambil di rak
Tidak

Data Lengkap?

Ya
Diisi
lengkap
dan benar

File Hardcopy yang


Sudah Diisi

Input Data:
Cost Die Maintenance ke
Komputer

File Hardcopy yang


Sudah Diinput

Simpan di rak
penyimpanan

Finish

Gambar 3.5 Flow Process Sistem Dokumentasi Dies History


Sumber : Observasi di Dies Maintenance

Dari gambar 3.5 maka dapat diketahui ada beberapa macam proses yang
dilakukan hingga mencapai finish proses. Untuk penjelasan flow process sistem
dokumentasi dies history diatas adalah sebagai berikut:
1.

Team member mulai melakukan pengerjaan die, diantaranya: preventive,


repair, improvement dan ATPPM.

2.

Pengerjaan die yang sudah dikerjakan oleh team member, kemudian


dituliskan ke file hardcopy dies history card tentang semua aktivitas-aktivitas
yang telah dilakukan dan semua biaya yang dikeluarkan baik biaya jam kerja

29

team member maupun biaya komponen (cost die maintenance), file tersebut
diambil di rak penyimpanan. Rak penyimpanan ini berisi file-file hardcopy
atas semua job yang ada. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar rak
penyimpanan dan file hardcopy dies history:

Gambar 3.6 Rak Penyimpanan


Sumber: Observasi di Dies Maintenance

Gambar 3.7 File Hardcopy Dies History Card


Sumber: Admint Dies Maintenance

File tersebut berisi tentang semua data history pengerjaan die setiap kali
mengerjakan aktivitas. Kolom-kolom yang diisikan terdiri dari: No, Tanggal,
Group (A/B), Aktivitas, No. Register Problem, Problem, Area Problem, Rank
Repair, Countermeasure, Man Hour (menit), PIC, Foreman/leader dan Hasil.
Selain itu juga ada gambar area scetch job, untuk memudahkan mengetahui
area problem yang terjadi.

30

Gambar 3.8 File Hardcopy Cost Die Maintenance


Sumber: Admint Dies Maintenance

File tersebut berisi tentang semua biaya yang dikeluarkan dalam melakukan
pengerjaan die, baik itu biaya jam kerja team member maupun biaya
komponen yang dikeluarkan.
3.

Setelah file hardcopy dies history card dan cost die maintenance selesai diisi
oleh team member, kemudian team member menyerahkan kepada
foreman/leader untuk dicek kebenarannya, apabila data-data yang diisi telah
benar maka selanjutnya foreman/leader melakukan proses input cost die
maintenance ke komputer. Sedangkan apabila data-data belum terisi dengan
benar maka team member kembali mengisi data-data aktivitas yang telah
dilakukan sampai benar.

4.

Setelah semua data cost die maintenance dimasukkan ke komputer, kemudian


file hardcopy tersebut disimpan kembali ke rak penyimpanan.

3.4

Flow Process Input Data Cost Die Maintenance


Untuk lebih jelasnya tentang proses input yang terjadi, berikut penulis

tampilkan flow process input data cost die maintenance:


Start

Buka Explorer

Buka Folder
Master

Buka Folder
Cost

Buka Folder
Cost per
Bulan

Buka Folder
Line yang
Dipilih

Finish

Keluar Folder
Master

Keluar Ms.
Excel

Simpan Data

Proses Input
Data

Pilih Job yang


Akan diinput
di Ms. Excel

Gambar 3.9 Flow Process Input Data Cost Die Maintenance


Sumber: Observasi di Dies Maintenance

31

Berdasarkan gambar 3.9 di atas, dapat diketahui beberapa proses yang


terjadi pada saat melakukan input data cost die maintenance. Berikut penjelasan
dari flow process di atas:
1.

Membuka shortcut explorer di desktop komputer.

Gambar 3.10 Shorcut Explorer


Sumber: Komputer Dies Maintenance

2.

Membuka folder master yang berisi folder cost die maintenance dan
achievement die.

Gambar 3.11 Folder Explorer


Sumber: Komputer Dies Maintenance

Gambar 3.12 Folder Master


Sumber: Komputer Dies Maintenance

3.

Membuka folder cost die maintenance, dimana didalamnya terdapat beberapa


folder bulanan.

Gambar 3.13 Folder Cost per Bulan


Sumber: Komputer Dies Maintenance

32

4.

Setelah membuka folder cost die maintenance, kemudian membuka folder


line mana yang ingin dilakukan proses input data.

Gambar 3.14 Folder Line


Sumber: Komputer Dies Maintenance

5.

Setelah membuka folder line, maka akan tampil seluruh job yang ada pada
line tersebut. Kemudian pilih job mana yang akan dilakukan proses input data
cost.

Gambar 3.15 File Job di Ms. Excel


Sumber: Komputer Dies Maintenance

Gambar 3.16 File Cost di Ms. Excel


Sumber: Komputer Dies Maintenance

6.

Setelah proses input data cost selesai, kemudian melakukan penyimpanan


data. Setelah itu keluar dari file Ms. Excel.

7.

Keluar dari folder master.

33

3.5

Flow Process Pengolahan Data Cost Die Maintenance


Data cost die maintenance digunakan untuk membuat laporan bulanan

cost, yang dilaporkan disini adalah biaya yang dikeluarkan dalam setiap aktivitas
pada bagian Dies Maintenance, seperti preventive, repair, improvement, dan
ATPPM. Berikut flow process pengolahan data cost die maintenance:

Start

Buka Explorer

Finish

Buka Folder
Master

Keluar Folder
Master

Buka Folder
Cost

Copy Seluruh Data


Input per Bulan ke
folder pengolahan
Data Cost

Copy Master
Pengolahan
Data di Ms.Excel

Simpan Data

Pengolahan
Data

Keluar Master
Pengolahan
Data Ms. Excel

Gambar 3.17 Flow Process Pengolahan Data Cost Die Maintenance


Sumber: Observasi di Dies Maintenance

Berdasarkan gambar 3.17 di atas, dapat diketahui beberapa proses yang


terjadi pada saat melakukan pengolahan data cost die maintenance. Berikut
penjelasan dari flow process di atas:
1.

Membuka shortcut explorer di desktop komputer.

Gambar 3.18 Shorcut Explorer


Sumber: Komputer Dies Maintenance

2.

Membuka folder master yang berisi folder cost die maintenance dan
achievement die.

Gambar 3.19 Folder Master


Sumber: Komputer Dies Maintenance

34

3.

Membuka folder cost die maintenance, dimana didalamnya terdapat beberapa


folder bulanan. Kemudian copy salah satu folder bulanan ke folder
pengolahan data.

Gambar 3.20 Folder Cost per Bulan


Sumber: Komputer Dies Maintenance

Gambar 3.21 Folder Pengolahan Data Cost per Bulan


Sumber: Komputer Dies Maintenance

4.

Melakukan pengolahan data di file Ms. Excel, menggunakan fungsi Link dan
AutoSum.

Gambar 3.22 Master Pengolahan Data Cost per Bulan


Sumber: Komputer Dies Maintenance

5.

Simpan data pengolahan, untuk dijadikan bahan laporan bulanan cost.

6.

Keluar dari file master pengolahan data cost dan folder master.

35

3.6

Flow Process Analisa Data Die History Berdasarkan Dies History Card
Start

Problem Die

Analisa
Problem

Pernah Terjadi?

Tidak

Ya
Cari Data Dies
History Card

Cari Solusi Lain

Lihat Data Dies


History Card

Hasil OK?

Tidak

Ya
Jadikan
Referensi

Pengerjaan Die

Finish

Gambar 3.23 Flow Process Analisa Data Die History


Sumber : Observasi di Dies Maintenance

Dari gambar 3.23 maka dapat diketahui ada beberapa macam proses yang
dilakukan hingga mencapai pengerjaan die. Untuk penjelasan aliran proses analisa
masalah berdasarkan dies history card diatas adalah sebagai berikut:
1.

Pada saat terjadi masalah pada die, sebelum menentukan aktivitas apa yang
akan dikerjakan, maka dilakukan analisa terlebih dahulu.

2.

Analisa masalah ini dilakukan oleh foreman/leader untuk menemukan solusi


yang tepat atas penanganan masalah pada die yang terjadi. Proses analisa
menggunakan data dies history card yang ada.

3.

Apabila masalah die dirasa sudah pernah terjadi, maka foreman/leader harus
mengingat kembali masalah tersebut pernah terjadi di job berapa, sedangkan
jumlah job terdiri dari ratusan job. Dan apabila belum pernah terjadi maka
foreman/leader mencari solusi lain.

36

4.

Setelah ketemu job mana yang pernah terjadi, maka selanjutnya


foreman/leader mencari data dies history card yang ada dengan masalah yang
sama. Jika di dies history card tersebut hasil pengerjaannya OK maka
countermeasure pada job tersebut bisa dijadikan rujukan dalam analisa
masalah yang ada dan selanjutnya akan dilakukan pengerjaan die. Sedangkan
apabila hasil pengerjaan pada data dies history card ternyata NG, maka
foreman/leader perlu melakukan solusi lain terhadap masalah die yang ada.

5.

Apabila solusi baru dirasa baik dan tepat untuk masalah yang ada, maka
selanjutnya akan dilakukan pengerjaan pada die tersebut.

3.7

Waktu Input Data Cost Die Maintenance


Dalam proses observasi di Dies Maintenance, penulis melakukan

pengukuran waktu input data cost die maintenance sebagai acuan dalam perbaikan
yang akan dilakukan. Pengukuran waktu dimulai saat user sudah siap input data
cost die maintenance di file Ms. Excel. Pengukuran waktu ini dilakukan pada
tanggal 30 Mei 2013 di shift A. Berikut waktu input data cost die maintenance:
Tabel 3.1 Waktu Input Data Cost Die Maintenance

No Input Jumlah Data Waktu Input


Data
Input
(detik)
1
I
2
146
2
II
2
159
3
III
3
297
Jumlah
7
602
Rata-Rata/Data
86
Sumber : Observasi di Dies Maintenance

3.8

Waktu Pengolahan Data Cost Die Maintenance


Berdasarkan observasi, pengolahan data cost die maintenance dilakukan

oleh foreman setiap bulannya sebagai laporan biaya yang telah dikeluarkan dalam
melakukan aktivitas-aktivitas bagian Dies Maintenance. Waktu yang dihasilkan
dalam pengolahan data di bulan Mei 2013 adalah sebesar 1897 detik. Hal ini
terjadi karena data masih diolah manual dengan menggunakan file Ms. Excel yang
memanfaatkan fungsi link dan autosum.

37

3.9

Waktu Pencarian Data Die History Berdasarkan Dies History Card


Waktu pencarian data die history ini dilakukan dengan cara simulasi yang

terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu: foreman/leader dan team member. Simulasi


ini dilakukan dengan cara apabila terjadi problem, kemudian dianalisa
berdasarkan data dies history card maka kedua kelompok tersebut mencari data
dies history card di rak penyimpanan sampai menemukan referensi data dies
history card yang cocok. Pengukuran waktu ini dilakukan pada tanggal 24 Juni
2013 di shift B. Berikut waktu pencarian data die history:
Tabel 3.2 Waktu Pencarian Data Die History

Waktu Pencarian Data per Kelompok (detik)


Team Member
Foreman/Leader
Trimo
Dedik S.
Sigit S. Sudarmono
1 Baret
372
453
253
279
2 Pecah
442
713
309
317
3 Gelombang
311
359
198
213
4 Burry
397
470
215
240
5 Pecok/benjol
387
649
276
302
6 Kiriko
364
572
237
242
7 Scrap Tidak Lancar
431
519
310
315
Total (detik)
2704
3735
1798
1908
Rata-rata (detik)
386.3
533.6
256.9
272.6
Rata-rata per kelompok (detik)
459.9
264.7
No

Problem

Sumber : Observasi di Dies Maintenance

Gambar 3.24 Grafik Waktu Pencarian Data Die History

38

Berikut grafik rata-rata waktu pencarian data die history per kelompok:

Gambar 3.25 Grafik Rata-rata Waktu Pencarian Data Die History

Berdasarkan gambar 3.25, kelompok team member memiliki waktu ratarata pencarian data die history sebesar 459,9 detik. Sedangkan kelompok
foreman/leader memiliki waktu rata-rata 264,7 detik. Terjadinya selisih waktu
yang signifikan antara kelompok foreman/leader dengan kelompok team member
mencapai 42,45%. Hal ini dapat terjadi karena team member belum terbiasa dalam
menganalisa data die history. Sehingga kelompok team member membutuhkan
waktu yang lama dalam pencarian data die history. Sedangkan kelompok
foreman/leader akan lebih cepat dalam waktu pencarian data die history karena
kelompok tersebut sudah berpengalaman dalam melakukan analisa data die
history.

Anda mungkin juga menyukai