1)
Pengujian secara Statistik dan aturan perdagangan
teknis dilakukan saat membuktikan pasar efisien bentuk lemah
dimana harga saham tidak merefleksikan semua informasi yang
tersedia bagi public. Pengujian scr statistic utk hipotesis random
walk berdasarkan trend harga saham historis dan mengacu dari
korfisien korelasi serta ditinjau dari tanda (positif-negatif) yang
melekat pada koefisien/konstanta.
Sementara untuk pengujian secara aturan perdagangan
teknis hanya mengacu dari strategi hold dan buy yang
dilakukan para investor di suatu pasar saham dimana strategi
ini disesuaikan berdasarkan pergerakan harga saham dan
volume perdagangan saham di masa lalu untuk menghasilkan
perbandingan antara return dan biaya (cost brockerage)
2)
Fenomena Anomali cenderung terjadi akibat asumsiasumsi dasar suatu pasar modal tidak terpenuhi untuk
membuktikan bentuk efisiensi pasar. Umumnya terjadi anomali
akibat
1. terdapat sejumlah investor yang tidak rasional
2. terdapat pelaku pasar modal yang dapat mempengaruhi
harga saham (price takers)
3. terdapat
kesulitan
memperoleh
informasi
bahkan
menimbulkan biaya mahal dan tersedianya tidak secara
bersamaan
4. terdapat ketersediaan informasi yang bersifat tidak random
(berpola), (5) terdapat kondisi pasar yang tidak bereaksi
ketika muncul sebuah informasi baru yang relevan.
Penyebabnya secara umum dapat dinyatakan akibat
1. adanya penangguhan pembayaran
2. adanya kesalahan pengukuran
3. adanya perbedaan prilaku antara investor individual dan
institusional ketika muncul informasi yang dianggap tidak
menguntungkan
4. adanya prilaku investor yang cenderung emosional (moody)
Penyimpangan pasar efisien (anomali) dapat ditunjukkan
dalam bentuk (1) size, (2) P/E, (3) MBV, (4) January effect,
(5) holiday effect, (6) Intraday dan Weekly effect
1
3)
Variabel yang diujikan untuk memprediksi return pada
pasar efisien bentuk lemah meliputi stock split, perubahan
metoda akuntansi, IPO, Good/bad news. Secara spesifik dapat
ditunjukkan manfaat pengujian pasar efisien bentuk lemah
dengan
menggunakan
variabel-variabel
tsb
adalah
terbentuknya nilai/harga saham yang tidak mencerminkan
semua informasi tsb yang dapat mempengaruhi return masa
depan sehingga peran regulator pasar modal menjadi semakin
dibutuhkan guna melindungi para pelaku pasar, khususnya bagi
investor nave, dari potensi kerugian akibat motivasi
oportunistik manajemen.
4)
January effect cenderung diakibatkan oleh psikologis
investor akibat suasana pergantian tahun dengan keyakinan
rendah dalam menghadapi ketidakpastian masa depan,
khususnya bagi saham-saham perusahaan yang berukuran
kecil. Cenderung terdapat abnormal return yang lebih besar
pada kelompok saham perusahaan kecil disbanding saham
perusahaan besar. Banyak riset di Indonesia membuktikan
adanya perbedaan return abnormal dan cenderung lebih tinggi
yang terjadi pada kelompok saham perusahaan berukuran kecil
dibanding kelompok saham perusahaan berukuran besar.
5)
Apabila suatu peristiwa pengumuman informasi
tertentu dari sebuah perusahaan yang terdaftar di bursa efek
dan tidak menimbulkan abnormal return, itu berarti bahwa
peristiwa tersebut tidak memiliki kandungan informasi
(information content) dengan asumsi pasar efisien. Apabila
suatu pengumuman yang secara umum akan berdampak
kepada keseluruhan perusahaan yang terdaftar pada bursak
efek tertentu dan ternaya pasar tidak bereaksi maka dikatakan
pasar tidak efisien.
6) jawaban no 5 dapat diacu untuk menjelaskan pengujian
kandungan informasi dan pengujian pasar bentuk setengah
kuat.
Anomali Pasar
Jones (1996) (dalam Jogiyanto, 2000) mendefinisikan
anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau strategi
yang
tampaknya
bertentangan
dengan
pasar
efisien. Overreaction
hypothesis merupakan
reaksi
yang
6
berlawanan
dengan
kondisinormal.
Overreaction
hypothesis memprediksikan
sekuritas
yang
masuk
kategori loser dan biasanya mempunyai return rendah justru akan
mempunyai abnormal return yang tinggi (Sukmawati dan Daniel,
2002).
Kebalikannya,
sekuritas
yang biasanya
mempunyaireturn yang
masuk
kategori winner justru
akan
mempunyai abnormal return yang rendah.
Hal
ini
disebabkan
adanya
pengaruh
perilaku
investor yang memberikan bobot yang berlebihan untuk informasi
terkini dalam memprediksikan apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang.
Jika investor memberikan bobot yang berlebihan untuk
informasi terbaru maka investor akan cenderung bereaksi
berlebihan
terhadap
informasi.
Hipotesis
reaksi
berlebihan bersandar pada asumsi perilaku pasar bereaksi
berdasarkan penekanan pada informasi terakhir dalam melakukan
koreksi pada periode berikut.
Apabila pemodal mendasarkan pada informasi terakhir,
maka
pemodal
akan
cenderung overreact terhadap
pengumuman. Secara psikologis, pelaku pasar akan bereaksi lebih
dramatis terhadap informasi yang jelek.
Bentuk-bentuk efsiensi
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika hargaharga dari sekuritas mencerminkan secara penuh informasi
masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang
sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini
berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan
bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai
sekarang.
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dikatakan efisien setengah kuat juka harga-harga
sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan
termasuk
laporan-laporan
keuangan
perusahaan emiten.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika hargaharga sekuritas secara penuh mencerminkan semua
informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika
pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual
investor atau group dari investor yang dapat memperoleh
keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi
privat.
Efisiensi Pasar secara Keputusan
Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi
pasar bentuk setengah kuat yang didasarkan pada informasi
yang didistribusikan.
Perbedaanya adalah jika efisiensi pasar secara informasi
hanya
mempertimbangkan
sebuah
faktor
saja
yaitu
ketersediaan informasi saja, maka efisiensi pasar secara
keputusan
mempertimbangkan
2
buah
faktor
yaitu
ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar.
Karena melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan
pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar
bentuk setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi
pasar bentuk setengah kuat secara informasi.
10