Anda di halaman 1dari 10

Tanggapan soal GAMA 2015

1)
Pengujian secara Statistik dan aturan perdagangan
teknis dilakukan saat membuktikan pasar efisien bentuk lemah
dimana harga saham tidak merefleksikan semua informasi yang
tersedia bagi public. Pengujian scr statistic utk hipotesis random
walk berdasarkan trend harga saham historis dan mengacu dari
korfisien korelasi serta ditinjau dari tanda (positif-negatif) yang
melekat pada koefisien/konstanta.
Sementara untuk pengujian secara aturan perdagangan
teknis hanya mengacu dari strategi hold dan buy yang
dilakukan para investor di suatu pasar saham dimana strategi
ini disesuaikan berdasarkan pergerakan harga saham dan
volume perdagangan saham di masa lalu untuk menghasilkan
perbandingan antara return dan biaya (cost brockerage)
2)
Fenomena Anomali cenderung terjadi akibat asumsiasumsi dasar suatu pasar modal tidak terpenuhi untuk
membuktikan bentuk efisiensi pasar. Umumnya terjadi anomali
akibat
1. terdapat sejumlah investor yang tidak rasional
2. terdapat pelaku pasar modal yang dapat mempengaruhi
harga saham (price takers)
3. terdapat
kesulitan
memperoleh
informasi
bahkan
menimbulkan biaya mahal dan tersedianya tidak secara
bersamaan
4. terdapat ketersediaan informasi yang bersifat tidak random
(berpola), (5) terdapat kondisi pasar yang tidak bereaksi
ketika muncul sebuah informasi baru yang relevan.
Penyebabnya secara umum dapat dinyatakan akibat
1. adanya penangguhan pembayaran
2. adanya kesalahan pengukuran
3. adanya perbedaan prilaku antara investor individual dan
institusional ketika muncul informasi yang dianggap tidak
menguntungkan
4. adanya prilaku investor yang cenderung emosional (moody)
Penyimpangan pasar efisien (anomali) dapat ditunjukkan
dalam bentuk (1) size, (2) P/E, (3) MBV, (4) January effect,
(5) holiday effect, (6) Intraday dan Weekly effect
1

3)
Variabel yang diujikan untuk memprediksi return pada
pasar efisien bentuk lemah meliputi stock split, perubahan
metoda akuntansi, IPO, Good/bad news. Secara spesifik dapat
ditunjukkan manfaat pengujian pasar efisien bentuk lemah
dengan
menggunakan
variabel-variabel
tsb
adalah
terbentuknya nilai/harga saham yang tidak mencerminkan
semua informasi tsb yang dapat mempengaruhi return masa
depan sehingga peran regulator pasar modal menjadi semakin
dibutuhkan guna melindungi para pelaku pasar, khususnya bagi
investor nave, dari potensi kerugian akibat motivasi
oportunistik manajemen.
4)
January effect cenderung diakibatkan oleh psikologis
investor akibat suasana pergantian tahun dengan keyakinan
rendah dalam menghadapi ketidakpastian masa depan,
khususnya bagi saham-saham perusahaan yang berukuran
kecil. Cenderung terdapat abnormal return yang lebih besar
pada kelompok saham perusahaan kecil disbanding saham
perusahaan besar. Banyak riset di Indonesia membuktikan
adanya perbedaan return abnormal dan cenderung lebih tinggi
yang terjadi pada kelompok saham perusahaan berukuran kecil
dibanding kelompok saham perusahaan berukuran besar.
5)
Apabila suatu peristiwa pengumuman informasi
tertentu dari sebuah perusahaan yang terdaftar di bursa efek
dan tidak menimbulkan abnormal return, itu berarti bahwa
peristiwa tersebut tidak memiliki kandungan informasi
(information content) dengan asumsi pasar efisien. Apabila
suatu pengumuman yang secara umum akan berdampak
kepada keseluruhan perusahaan yang terdaftar pada bursak
efek tertentu dan ternaya pasar tidak bereaksi maka dikatakan
pasar tidak efisien.
6) jawaban no 5 dapat diacu untuk menjelaskan pengujian
kandungan informasi dan pengujian pasar bentuk setengah
kuat.

7) Peristiwa yang dapat menunjukkan bahwa suatu pasar saham


efisien atau tidak adalah
1. adanya pengumuman nilai tukar uang,
2. naik-turunnya tingkat suku bungan bank sentral,
3. adanya regulasi yang berdampak pada kinerja operasional
kelompok
industri
tertentu
yang
sekaligus
dapat
mempengaruhi volatilitas dan volume perdagangan saham
8) Tidak semua saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek
memiliki hak opsi. Suatu saham perusahaan tertentu dapat
memiliki hak opsi bila,
1. terdaftar lebih dari 12 bulan,
2. terdapat frekuensi transaksi saham perusahaan yang
melebihi dari 2000 transaksi,
3. terdapat volatilitas harga saham perusahaan bersangkutan
yang tidak melebihi 0,5%,
4. harga saham harus lebih besar dari Rp500 per-lembar
saham,
5. nilai kapitalisasi pasar atas perusahaan bersangkutan harus
lebih besar dari 500Milyar
9) Untuk melakukan perdagangan opsi ada persyaratan yang
harus dipenuhi yaitu:
Persyaratan Saham Induk
1. Tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 12 bulan
2. Transaksi dalam 12 bulan terakhir menunjukkan:
Frekuensi transaksi per bulan >= 2.000
intraday volatility > 0,5%
Harga saham > Rp 500, kapitalisasi pasar > Rp 500 miliar
Hal-hal Umum
1. Pelaksanaan perdagangan menggunakan fasilitas JATS
(Jakarta Automated Trade System).
2. Hanya dapat dilakukan oleh AB yang sudah menjadi AK
Opsi Saham KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia)
3. AB wajib terlebih dahulu menyetor agunan (Peraturan
KPEI)
3

4. AB wajib membuka rekening Opsi Saham untuk setiap


nasabah
5. AB dikenakan sanksi suspensi wajib:
o
melakukan Transaksi Saling Hapus
o
mengalihkan posisi terbuka tersebut kepada AB lain
sesuai dengan peraturan KPEI
o
AB suspended dapat melakukan Exercise pada Hari
Bursa yang sama dengan dikenakannya suspensi

10) Ilustrasi Put Options Pada Saham


Misalkan A memperkirakan bahwa harga saham yang
perusahaan bergerak dalam bisnis Emas yaitu Barrick Gold Corp
(simbol : ABX), akan turun harganya. Oleh karena itu A membeli
put option dari B, yang memberikan hak kepadanya untuk
menjual saham ABX di harga US$ 40 per lembar selama jangka
waktu satu tahun, untuk itu A membayar premi sebesar US$ 3
per lembar.
Kontrak Put Options
Pembeli put options: A (hak jual)
Penjual put options: B (wajib beli)
Nama aset: Saham Barrick Gold Corp (ABX)
Jumlah kontrak: 1 kontrak (100 lembar saham)
Masa berlaku: 1 tahun dari sekarang
A membayar premi kepada B sebesar: US$ 3 per lembar x
100 lembar = US$ 300
Apa yang terjadi jika kemudian ABX naik ataupun turun?
Skenario pertama: Harga ABX turun.
Karena suatu alasan harga saham ABX turun menjadi US$
20.
Maka A sebagai put option buyer berhak menjual saham ABX
di harga US$40, dimana saat ini saham di pasar hanya bernilai
US$ 20. Dengan kata lain A dapat membeli saham ABX di harga
US$ 20 dan kemudian menjualnya dengan harga US$ 40 (profit
= US$ 20 per lembar).
4

Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi


premi yang telah dibayar sebesar US$ 3 per lembar = US$ 17
per lembar.
Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka
total net profit = US$ 17 X 100 = US$ 1.700.
Semakin turun harga saham ABX, A sebagai put option buyer
akan semakin besar keuntungannya.
Sedangkan B sebagai put option seller, yang menerima
premi US$ 3 per lembar mempunyai kewajiban membeli ABX di
harga US$ 40 per lembar. Semakin turun harga saham ABX, B
akan menanggung kerugian semakin besar.
Jika harga saham turun:
Put options buyer semakin untung,
Put options seller semakin rugi.
Skenario kedua: Harga ABX naik.
Misalkan tiba-tiba terjadi lonjakan tajam terhadap
permintaan di bidang perhiasan yang terdapat dimana-mana,
maka permintaan akan perhiasan dan pernak-perniknya
meningkat tajam, sehingga membuat harga saham ABX sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang perhiasan naik tinggi
sekali, misalkan menjadi US$ 100 per lembar.
Jika A menggunakan haknya untuk menjual saham ABX di
harga US$ 40 per lembar, sedangkan harga ABX sekarang di
pasar bernilai US$ 100 per lembar, maka A akan mengalami
kerugian sebesar US$ 60 per lembar. Maka A lebih baik
memutuskan untuk membiarkan haknya hangus (Expired
Worthless).
Dapat disimpulkan maksimum kerugian A sebagai put option
buyer adalah sebesar premi yang dibayarkan.
Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B
adalah sebesar premi yang diterima, sedangkan potensi
kerugiannya tak terbatas sampai harga saham ABX menjadi nol.
Kita membeli put options jika memperkirakan harga saham
akan turun

11) Investor potensial (pemula), sebaiknya berinvestasi melalui


pialang yang dapat dipercaya berbasis informasi kinerja historis.
Secara umum, para investor berupaya menghindari risiko
kerugian akibat penurunan harga saham, antara lain dengan (1)
membentuk portofolio, (2) melaksanakan hedging, (3) membeli
indeks saham saja.
12) Berdasarkan data, investor ini pastinya membeli put option.
Silahkan simak sesuai ilustrasi 10.

Soal UAS 2013/2014 kls A3, A4


3)
Fama (1970) membagi pengujian efisiensi pasar menjadi
tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi
pasar sebagai berikut :
1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form tests),
yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat
memprediksi return masa depan.
2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strongform tests), yaitu seberapa cepat harga sekuritas
merefleksikan informasi yang dipublikasikan.
3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form test), yaitu
untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai
informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas.
4)

Anomali Pasar
Jones (1996) (dalam Jogiyanto, 2000) mendefinisikan
anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau strategi
yang
tampaknya
bertentangan
dengan
pasar
efisien. Overreaction
hypothesis merupakan
reaksi
yang
6

berlawanan
dengan
kondisinormal.
Overreaction
hypothesis memprediksikan
sekuritas
yang
masuk
kategori loser dan biasanya mempunyai return rendah justru akan
mempunyai abnormal return yang tinggi (Sukmawati dan Daniel,
2002).
Kebalikannya,
sekuritas
yang biasanya
mempunyaireturn yang
masuk
kategori winner justru
akan
mempunyai abnormal return yang rendah.
Hal
ini
disebabkan
adanya
pengaruh
perilaku
investor yang memberikan bobot yang berlebihan untuk informasi
terkini dalam memprediksikan apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang.
Jika investor memberikan bobot yang berlebihan untuk
informasi terbaru maka investor akan cenderung bereaksi
berlebihan
terhadap
informasi.
Hipotesis
reaksi
berlebihan bersandar pada asumsi perilaku pasar bereaksi
berdasarkan penekanan pada informasi terakhir dalam melakukan
koreksi pada periode berikut.
Apabila pemodal mendasarkan pada informasi terakhir,
maka
pemodal
akan
cenderung overreact terhadap
pengumuman. Secara psikologis, pelaku pasar akan bereaksi lebih
dramatis terhadap informasi yang jelek.

Beberapa anomali yang terdapat di pasar modal antara


lain:
a. Price earning (P/E) effect adalah anomali dimana saham
dengan P/E rendah menunjukkan risk adjusted return yang lebih
tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki P/E tinggi
(Jones, 1996). Anomali ini pertama kali ditemukan oleh Basu pada
tahun 1977 dan 1983.
b. Size effect adalah anomali dimana risk adjusted return dari
perusahaan ukuran kecil lebih tinggi dari perusahaan dengan
ukuran besar (Jones, 1996).
Anomali ini ditemukan oleh Banz (1981) dan Reinganum
(1981).
7

a. January effect merupakan anomali pasar yang menyatakan


bahwa return sahamsaham di bulan Januari cenderung lebih
tinggi dibanding bulan-bulan yang lalu (Kleim, 1986 dalam Jones,
1996).
b. Neglected firm effect, merupakan suatu kecenderungan
bahwa investasi pasar saham pada perusahaan yang kurang
dikenal dapat memberi tingkat keuntungan abnormal, karena
perusahaan kecil cenderung diabaikan oleh investor besar maka
informasi mengenai perusahaan ini cenderung tidak tersedia.
Kurangnya informasi tersebut membuat perusahaan kecil menjadi
lebih berisiko sehingga menimbulkan tingkat keuntungan yang
lebih tinggi. Anomali ini ditemukan oleh Profesor keuangan Avner
Arbel pada tahun 1982 (Jones, 1982).
c. Reversal effect adalah efek pembalikan rata-rata return yang
merupakan sebutan lain untuk anomali winner-loser yaitu
kecenderungan saham yang memiliki kinerja buruk (loser) akan
berbalik menjadi saham yang memiliki kinerja baik (winner) pada
periode berikutnya dan begitu juga sebaliknya. Anomali ini
pertama kali ditemukan oleh DeBondt dan Thaler tahun 1983
(Yulianawati,2003).
Dampak Psikologis Anomali Pasar
Efek psikologis, pelaku pasar membuat persepsi atau opini krisis
atau peristiwa yang terjadi melebihi keyakinan terhadap
ekspektasi nilai fundamental yang dimiliki secara intrinsik dengan
berbagai pendekatan yang lazim kita lakukan (seperti Discounted
Free cash Flow, Relative valuation maupun pendekatanReal
Options). Sebagai akibatnya, pergerakan pasar terlihat tidak
rasional (irrasional) dan bahkan memunculkan sejumlah anomalianomali baru yang relatif sulit untuk dijelaskan dengan persepsi
fundamental (rational perception, Efficient market Hypothesis).
Sebagai contohnya, pada saat Bursa saham AS (Dow Jones)
mengalami penurunan yang tajam, maka secara psikologis,
penurunan tersebut dapat berdampak pada penurunan tajam
bursa-bursa di kawasan termasuk Bursa di Indonesia, kendati
secara fundamental banyak informasi fundamental yang positif
bagi saham-saham di Jakarta (seperti kenaikan laba bersih,
8

informasi pembagian dividen, informasi pengembangan bisnis


emiten dll), demikian pula dapat terjadi sebaliknya. Contoh
lainnya adalah, pada saat ekspektasi fundamental terhadap suatu
saham atau pasar sedang meningkat, kadang terjadi justru harga
mengalami penurunan tajam karena ada institusional investor
yang sedang melakukan aksi profit taking. Meskipun kondisi
tersebut dapat dijelaskan secara rasional, yaitu kecenderungan
lebih terintegrasinya seluruh pasar di dunia, namun banyak hal
yang irrational yang tidak mampu dijelaskan oleh ekspektasi
fundamental semata, sehingga seolah-olah prediksi kita selalu
salah!

Soal UAS 2013/2014 kls A5, A6, A7


1)
CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan
hubungan antara risiko dan return yang diharapkan, model ini
digunakan dalam penilaian harga sekuritas.
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model untuk
menentukan harga suatu asset. Model ini mendasarkan diri
pada kondisi ekuilibrium. Dalam keadaan ekuilibrium, tingkat
keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham
akan dipengaruhi oleh risiko saham.
Asumsi:
1. Semua investor melakukan pengambilan keputusan investasi
berdasarkan pertimbangan antara nilai return ekspetasi dan
deviasi standar return dari portofolionya.
2. Tidak ada biaya transaksi. Penjualan atau pembelian aktiva
tidak dikenai biaya transaksi.
3. Tidak terjadi inflasi.
4. Tidak ada pajak pendapatan pribadi. Karena tidak ada pajak
pribadi, maka investor mempunyai pilihan yang sama untuk
mendapatkan dividen atau capital gain.
5. Pasar modal dalam kondisi ekuilibrium.
2)

Bentuk-bentuk efsiensi
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika hargaharga dari sekuritas mencerminkan secara penuh informasi
masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang
sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini
berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan
bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai
sekarang.
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dikatakan efisien setengah kuat juka harga-harga
sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan
termasuk
laporan-laporan
keuangan
perusahaan emiten.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika hargaharga sekuritas secara penuh mencerminkan semua
informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika
pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual
investor atau group dari investor yang dapat memperoleh
keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi
privat.
Efisiensi Pasar secara Keputusan
Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi
pasar bentuk setengah kuat yang didasarkan pada informasi
yang didistribusikan.
Perbedaanya adalah jika efisiensi pasar secara informasi
hanya
mempertimbangkan
sebuah
faktor
saja
yaitu
ketersediaan informasi saja, maka efisiensi pasar secara
keputusan
mempertimbangkan
2
buah
faktor
yaitu
ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar.
Karena melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan
pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar
bentuk setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi
pasar bentuk setengah kuat secara informasi.
10

Anda mungkin juga menyukai