Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA BANDENG

I.

Pendahuluan
Ikan bandeng merupakan adalah satu jenis ikan penghasil protein
hewani yang tinggi. Usaha intensifikasi budidaya perlu dilakukan
karena rendahnya produktivitas bandeng dengan budidaya
tradisional. Peningkatan sistem budidaya juga harus diikuti dengan
penggunaan teknologi baru.
PT. NATURAL NUSANTARA memberikan teknologi yang diperlukan
dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan).

II.

Sifat Biologis.

III.

Bandeng termasuk golongan ikan herbivora , yaitu bangsa ikan


yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai berat rata-rata
0,6 kg pada usia 5 - 6 bulan dengan pemeliharaan yang intensif.
Penyediaan Benih.
Usaha penyediaan benih (nener) secara kontinyu dengan mutu
yang baik dilakukan dengan sistem pembenihan yang intensif pada
kolam-kolam khusus, yaitu kolam pematangan induk, pemijahan,
peneneran dan kolam pembsaran. Dalam pembenihan bandeng
langkah yang dilakukan adalah :
1. Pemilihan induk yang unggul . Induk yang unggul akan
menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunannya, Ciri-cirinya :
- bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.
- ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan
pertumbuhannya
paling
cepat.
- susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.
- gerakan lincah dan normal.
- umur antara 4 5 tahun.
2. Merangsang pemijahan. Kematangan gonad dapat dipercepat
dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing
Hormon)
melalui
suntikan.`

3. Memijahkan. Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan


berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi
pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air,
sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan
ikan terjadi diluar tubuh. Pemijahan dilakukan pada kolam khusus
pemijahan
4. Penetasan. Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas
setelah 24 - 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas
akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan
dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan hingga
umur 2 hari.
5. Merawat benih. Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke
kolam pemeliharaan nener . Di kolam ini larva diberi pakan alami
berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan
pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat adalah
dengan pupuk TON (TAMBAK ORGANIK NUSANTARA) yang
mengandung berbagai unsur mineral penting untuk pertumbuhan
plankton, diantaranya N,P,K,Mg, Ca, Mg, S, Cl dan lain-lain, juga
dilengkapi dengan asam humat dan vulvat yang mempu
memperbaiki tekstur dan meningkatkan kesuburan tanah dasar
kolam dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan)/100 m2 pada tiap pemasukan air. Waktu peneneran 8
minggu. Pakan yang diberikan berupa tepung dengan kadar
protein 30%. Untuk menambah nutrisi pakan pencampuiran pakan
dengan NASA dengan dosis 2 - 5 /kg pakan sangat diperlukan,
karena NASA mengandung unsur-unsur mineral penting yaitu
N,P,K,Mg,Fe,Ca,S dan lain-lain, vitamin, protein dan lemak untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan nener.
IV. Pembesaran.
Setelah dipelihara di kolam peneneran selama 8 minggu, bandeng
dipindahkan ke kolam pembesaran. Teknis pembesaran bandeng
meliputi beberapa hal, yaitu :
1. Persiapan lahan.

Tahap ini dilakukan sebelum pemasukan air. kegiatan yang


dilakukan selama persiapan lahan adalah :
- Pencangkulan dan pembalikan tanah. Bertujuan untuk
membebaskan senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil
dekomposisi bahan organik baik dari pakan maupun dari kotoran.
Selain itu dengan menjadi gemburnya tanah, aerasi akan berjalan
dengan baik sehingga kesuburan lahan akan meningkat.
- Pengapuran. Selama budidaya, ikan memerlukan kondisi
keasaman yang stabil yaitu pada pH 7 - 8. Untuk mengembalikan
keasaman tanah pada kondisi tersebut, dilakukan pengapuran
karena penimbunan dan pembusukan bahan organik selama
budidaya sebelumnya menurunkan pH tanah. Pengapuran juga
menyebabkan bakteri dan jamur pembawa penyakit mati karena
sulit dapat hidup pada pH tersebut. Pengapuran dengan kapur
tohor, dolomit atau zeolit dengan dosis 1 TON /ha atau 10 kg/100
m2.
- Pemupukan. Fungsi utama pemupukan adalah memberikan unsur
hara yang diperlukan bagi pertumbuhan pakan alami, memperbaiki
struktur tanah dan menghambat peresapan air pada tanah-tanah
yang tidak kedap air (porous). Penggunaan TON untuk pemupukan
tanah dasar kolam sangat tepat, karena TON yang mengandung
unsur-unsur mineral penting, dan asam-asam organik utama
memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk peningkatan
kesuburan lahan dan pertumbuhan plankton. Dosis pemupukan
TON adalah 5 botol/ha atau 25 gr/100 m2.
- Pengelolaan air. setelah dilakukan pemupukan dengan TON, air
dimasukkan hingga setinggi 10 - 20 cm kemudian dibiarkan
beberapa hari, untuk menumbuhkan bibit-bibit plankton. Air
dimasukkan hingga setinggi 80 cm atau menyesuaikan dengan
kedalaman kolam.
2. Pemindahan nener. Setelah plankton tumbuh (warna air hijau)
dan kecerahan sedalam 30 - 40 cm, nener di kolam peneneran
dipindahkan ke kolam pembesaran dengan hati-hati dengan
adaptasi terhadap lingkungan yang baru.

3. Pemberian Pakan. Sesuai dengan sifat bandeng yang termasuk


hewan herbivore, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan
yang ada di kolam. Tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut,
ganggang dan klekap. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu
pakan buatan pabrik, dengan standar nutrisi yang dibutuhkan
untuk tumbuh optimal dengan kadar protein .minimal 25 - 28 %.
Sebagai hewan herbivora, unsur tumbuhan dalam pakan memang
sangat penting,. Oleh karena itu, sebaiknya bahan baku unsur
protein harus didominasi dari sumber tumbuhan atau nabati dari
tepung kedelai atau bungkil kacang tanah. Sebagai acuan
pemberian pakan adalah : Jumlah pakan 5 - 7% dari berat badan.
Waktu
pemberian
3
5
kali
sehari.
Penambahan NASA pada pakan buatan merupakan pilihan yang
tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh
bandeng. NASA mengandung mineral-mineral penting, protein,
lemak dan vitamin akan menambah kandungan nutrisi pakan. Dosis
pencampuran NASA dengan pakan buatan adalah 2 - 5 cc/kg pakan
dengan cara :
1. Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan bandeng.
2. Basahi pakan dengan sedikit air agar pencampuran dengan
NASA dapat merata.
3. Campurkan NASA sesuai jumlah pakan yang diberikan dengan
dosis 2 - 5 cc/kg
pakan.
4. Pakan siap untuk diberikan.
Pemberian pakan dengan menyebarkan secara merata pada
seluruh areal kolam, agar
seluruh bandeng dapat pakan.
V. Pengendalian hama dan Penyakit.
Penyakit penting yang sering menyerang bandeng adalah :
1. Pembusukan sirip, disebabkan oleh bakteri. Gejalanya sirip
membusuk dari bagian tepi.
2. Vibriosis. Disebabkan oleh bakteri Vibriosis sp , gejalanya nafsu

makan turun, pembusukan sirip, dan bagian perut bengkak oleh


cairan.
3. Penyakit oleh Protozoa. Gejalanya nafsu makan hilang, mata
buta, sisik terkelupas, insang rusak, banyak berlendir.
4. Penyakit oleh cacing renik. Sering disebabkan oleh cacing
Diploctanum yang menyerang bagian insang sehingga menjadi
pucat
dan
berlendir.
Penyakit dari bakteri, parasit dan jamur disebabkan lingkungan
yang buruk, dan penurunan daya tahan tubuh ikan. Penurunan
kualitas lingkungan disebabkan oleh tingginya timbunan bahan
organik dan pencemaran lingkungan dari aliran sungai.. Bahan
organik dan kotoran akan membusuk dan manghasilkan gas-gas
yang berbahaya. Ketahanan tubuh ikan ditentukan konsumsi
nutrisinya.
Maka
cara
pengendalian
penyakit
harus
menitikberatkan pada kedua faktor tersebut. Untuk mengatasi
penurunan kualitas lingkungan dapat dilakukan perlakuan TON
dengan dosis 5 botol/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2 yang
mengandung unsur mineral dan asam-asam organik penting yang
mampu menetralkan berbagai gas berbahaya hasil pembusukan
kotoran dalam kolam dan unsur mineral akan menyuburkan
plankton sebagai pakan alami. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
dalam jumlah yang ideal, perlu diberikan pakan dengan standar
protein yang sesuai serta dengan penambahan/pencampuran NASA
pada pakan buatan. NASA dengan kandungan mineral-mineral
penting, vitamin, asam organic, protein dan lemak akan menambah
dan melengkapi nutrisi pakan, sehingga ketahanan tubuh untuk
hidup dan berkembang selalu tercukupi.
23:40:00 | |
This

Anda mungkin juga menyukai