Pendahuluan
Dalam bidang rekayasa teknik, teknologi gelombang mikro baru berhasil diterapkan penggunaannya dalam Perang Dunia II walaupun konsep
fisika dan teori matematik mengenai radiasi
gelombang elektromagnetik telah lengkap disusun
di akhir abad ke-19 (1873) oleh ahli fisika Inggris, James Clerk Maxwell. Tetapi pada
masa sekarang penggunaan sinyal gelombang yang mempunyai panjang kurang dari 1
meter tersebut telah meluas, yaitu di beberapa bidang telekomunikasi seperti sistem
telepon mobil, sistem satelit, sistem microwave link, sistem radiotelemetri dsb.
Sinyal dengan frekuensi tinggi tersebut ( > 3000 MHz ) akan menyebabkan
komponen rangkaian berperilaku khusus seperti kapasitor misalnya. Dengan satu nilai
kapasitansi, sebuah kapasitor akan merupakan jalur hubung singkat dibandingkan bila
kapasitor tersebut dilalui sinyal dengan frekuensi yang jauh lebih rendah. Kenyataan
lain menunjukkan, bahwa dengan sinyal berfrekuensi tinggi, sebuah konduktor masif
akan mengalami fenomena 'skin effect' dimana distribusi arus akan berada didekat
permukaannya dengan kedalaman tertentu (depth of penetration) seperti ditunjukkan
pada Gbr-1. Nilai kedalaman itu besarnya dinyatakan oleh persamaan (1-1),
d e p t h o f p e n e t r a t io n
Gbr-1
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
.......................................................
(1-1)
dimana :
= tahanan jenis (resistivity) bahan, /m
f = frekuensi sinyal, Hz
= permeabilitas bahan, henry/m
Selain daripada itu, akibat sinyal frekuensi tinggi, alur-alur printed circuit board
akan berlaku sebagai jalur transmisi (stripline) bila dari jenis double layer, atau berlaku
sebagai komponen pasif rangkaian (microstrip).
Contoh Soal-1. Hitung nilai depth of penetration untuk konduktor kuning-
an yang mempunyai resistansi jenis sebesar = 1,63 x 10 -8 ohm-m, dan permeabilitas sama dengan o pada frekuensi 60 c/s dan 1 Mc/s ?
Contoh Soal-2. Lakukanlah hal yang sama untuk konduktor bahan alumi-
Gbr-2
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
Selanjutnya, dalam penyaluran sinyal gelombang mikro umumnya sudah tidak lagi
menggunakan saluran kabel koaksial apalagi jenis OWL, melainkan digunakan saluran
yang disebut 'waveguide' atau bumbung gelombang. Mempunyai bentuk fisik seperti
ditunjukkan pada Gbr-3, yaitu yang tergolong dalam dua bentuk, rectangular (persegi)
dan circular (tabung). Sinyal gelombang mikro yang disalurkan dari ujung ke ujung
tidak lagi berbentuk besaran arus dan tegangan, melainkan berbentuk besaran medan
elektromagnetik.
p o w e r in
p o w e r in
(a)
Gbr-3
(b)
Pt
4r 2
...............................................................
(1-2)
dimana :
P = rapat daya
Pt = daya yang diradiasikan
r = jarak dari sumber GEM
Pada kenyataannya, sumber isotropik tidak ada melainkan secara teoritis saja.
Tetapi walaupun demikian sumber isotropik ini digunakan sebagai satu sumber GEM
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
referensi. Misalnya saja, untuk menentukan rapat daya sumber yang bukan isotropik
juga digunakan hukum 'kebalikan kuadrat', artinya, bila jarak satu titik diduakalikan
terhadap sumber, maka rapat daya di titik itu akan menjadi 1/22 = nya.
GEM terdiri dari dua medan, medan listrik (E) dan medan magnet (H) yang mempunyai arah vektor saling tegak lurus dan mempunyai arah rambatan yang tegak lurus
terhadap keduanya seperti ditunjukkan pada Gbr-4. Arah rambatan tersebut ditunjukkan oleh perkalian vektornya, E x H yang juga besaran vektor dan mempunyai arah
sesuai dengan kaidah kotrek. Selama merambat di ruang bebas, pasangan medan listrik dan medan magnit akan mempunyai hubungan,
E = xH
.......................................................
(1-3)
dimana,
E = nilai rms intensitas medan listrik, V/m
H = nilai rms intensitas medan magnit, A/m
= impedansi karakteristik medium,
Gbr-4
(1-4)
dimana,
= permeabilitas magnit medium = r.o
= permitivitas listrik medium = r.o
Untuk ruang bebas, = o = 4 x 10-7, dan = o = 1/36 x 10-9, sehingga
melalui Persamaan (1-4) itu diperoleh nilai, = o = 377 ohm, yang disebut sebagai
intrinsic impedance dalam hampa.
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
1.1-1. Polarisasi
Sebagai satu besaran vektor, GEM mempunyai arah rambatan yang merupakan
perkalian komponen vektornya, yaitu medan listrik dan medan magnit. Disamping
itu, selama merambat di ruang bebas, GEM mempunyai arah polarisasi tertentu yang
didefinisikan sebagai orientasi vektor medan listriknya terhadap permukaan bumi.
Dari definisi itu, terdapat tiga macam polarisasi, yaitu, horizontal, vertical dan polarisasi circular. Komponen medan listrik yang dimaksudkan, dari sistem antena sebagai satu sumber GEM, mempunyai arah sesuai dengan arah radiatornya (driven
element). Jadi satu pancaran antena yang mempunyai polarisasi horizontal, maka
radiatornya mempunyai posisi horizontal, sedang polarisasi vertical dihasilkan oleh
sistem antena dengan radiator yang berposisi vertikal.
Sementara polarisasi circular akan mempunyai komponen medan listrik yang
setiap saat berubah arahnya secara melingkar. Polarisasi demikian akan dapat dihasilkan oleh radiator yang melingkar dan memanjang kearah sumbunya (sistem antena
helical) seperti ditunjukkan pada Gbr-5, yaitu antena sistem penjejakan lintasan
satelit (satellite tracking) orbit rendah, (3)p2323.
Gbr-5
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
medan listrik dan medan magnit. Rapat daya ini dinamakan sebagai poynting vector
dengan satuan watt/m2, = E H.
Contoh Soal-3. Hitung konstanta dielektrik relatif bahan non magnetik yang
dilalui GEM, bila :
a). Intrinsic impedancenya = 180 ?
b). Frekuensi GEM 10 GHz, dan panjang gelombangnya 2 cm ?
Jawaban :
a). Karena bahan non magnetik, maka r = 1, dan sesuai persamaan (1-4),
maka,
4x10
o
1
r = 2
=
= 4,39
180 2 x
x10 9
o
7
36
v =
8
2 x 10 =
.........................................................
3 x108
(1-5)
r = (3/2)2 = 2,25
Contoh Soal-4. Satu GEM dengan frekuensi 300 MHz merambat dalam
medium tanpa redaman. Diketahui nilai permeabilitas relatif medium = 1,
dan konstanta dielektrik relatifnya = 78. Hitunglah :
a. Kecepatan rambat gelombang ?
b. Panjang gelombang ?
c. Konstanta fasa ?
d. Intrinsic impedance ?
e. Jika medan listrik Exm = 0,1 volt/m, tentukan persamaan Ex dan Hy ?
Jawaban :
a). Karena bahan non magnetik, maka r = 1, dan sesuai persamaan (1-5),
maka,
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
c
r
v =
3 x108
78
..........................................................
(1-6)
o
=
r o
4x10 7
1
78 x
x10 9
36
= 42,69
e). Dengan nilai Exm = 0,1 volt/m , maka persamaan Ex dan Hy masingmasing adalah,
Ex = 0,1 sin (2 x 300 x 106 t ) = 0,1 sin (18,85x108 t 55,54 z)
Hy = [0,1/42,69] sin (18,85x108 t ) = 0,0023 sin (18,85x108t 55,54 z)
1.2. Bumbung Gelombang
Seperti disinggung didepan, bahwa bumbung gelombang atau 'waveguide' digunakan sebagai media transmisi sinyal dengan frekuensi sangat tinggi (gelombang mikro,
> 3000 MHz). Hal ini disebabkan terutama pada frekuensi sangat tinggi, pada penggunaan kabel koaxial, kerugian daya (losses) selama transmisi akan meningkat sebanding
dengan meningkatnya frekuensi yang disebabkan karena resistansi bahan konduktornya
sendiri serta bahan dielektrik antar konduktornya.
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
Waveguide terbuat dari bahan metal, yaitu kuningan yang harus mempunyai sifat
resistansi rendah. Untuk lebih memperkecil sifat resistansi ini, maka dinding dalam waveguide dilapisi perak, emas atau platinum. Dengan makin berkurangnya resistansi bahan dinding tersebut, maka kerugian daya bagi arus yang diinduksikan pada dinding
akan lebih kecil. Secara ideal dinding waveguide adalah sebuah konduktor sempurna.
1.2-1 Perilaku dasar
Di dalam waveguide, sinyal sudah tidak lagi dalam bentuk tegangan dan arus
melainkan dalam bentuk medan listrik dan medan magnet. Bila dengan pola TEM
seperti yang ditunjukkan pada Gbr-4, GEM dilewatkan lurus kedalam waveguide,
maka gelombang tersebut tidak akan merambat sampai diujung seberangnya. Hal ini
disebabkan karena medan listrik akan dihubung singkat oleh dinding waveguide.
Untuk menghindari hal ini, maka rambatan gelombang diatur mengikuti jalur zigzag, yaitu dengan jalan memantulkan rambatan lurusnya ke dinding waveguide dan
menjaga agar nilai maksimum medan jatuh pada atau didekat poros waveguide,
sementara nilai nolnya jatuh pada dinding, (3)p292. Sehingga pada pengaturan ini,
dinding tidak memberikan hubung-singkat dan tidak mempengaruhi pola gelombang,
serta rambatan dapat berlangsung.
Terdapat dua akibat yang logis dengan pengaturan pola zig-zag rambatan GEM
di dalam waveguide tersebut seperti ditunjukkan pada Gbr-7, yaitu, pertama, kecepatan rambat gelombang di dalam waveguide lebih kecil daripada kecepatan rambat
cahaya,
vg = vc sin
..............................................................
(1-7)
.............................................................
(1-8)
Dan yang kedua, GEM bukan merupakan gelombang TEM lagi, melainkan
Transverse Electric (TE) atau Transverse Magnetic (TM). Disebut gelombang TE
bila gelombang GEM itu tidak mempunyai komponen medan listrik pada arah rambatan, sementara medan magnet-nya mempunyai komponen tersebut. Sebaliknya
satu gelombang dinamakan gelombang TM bila pada arah rambatannya tidak mempunyai komponen medan magnet.
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pola medan listrik dan magnet pada
mode TE10 yang ditunjukkan pada Gbr-6.
Gbr-6
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
Selanjutnya terlihat pada Gbr-7 juga, bahwa panjang gelombang ruang bebas, ,
akan terbagi menjadi dua komponen vector, yaitu p dan n yang masing-masing
adalah komponen sejajar dinding dan komponen yang tegak lurus dinding. Nilai kedua komponen itu adalah,
p =
sin
..............................................................
(1-9)
n =
cos
...............................................................
(1-10)
Sebagai bahasan perilaku dasar sebuah waveguide, diuraikan berikut ini perilaku sepasang keping logam paralel kiri-kanan (paralel plane) dengan jarak tertentu
seperti ditunjukkan pada Gbr-8. Yang mendasari bahasan ini adalah perilaku saluran
transmisi dengan ujung beban hubung singkat, sehingga tegangan pada ujung beban itu sama dengan nol dan arusnya maksimum. Kondisi ini akan berulang pada setiap setengah panjang gelombang dari ujung beban hubung singkat tersebut.
Gbr-8
Paralel-plane wavguide
Ujung hubung singkat itu dapat dianalogikan terjadi pada dinding keping paralel tersebut. Dengan situasi tersebut diatas, maka jarak antara dinding diatur sedemikian sehingga merupakan perkalian bulat setengah panjang gelombang arah normalnya. Jadi bila jarak itu sebesar a, maka,
a =
mn
2
..................................................................
(1-
11)
dimana :
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
10
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
m / cos
m
=
, sehingga,
2
cos
2
m
2a
cos =
.............................................................
(1-
12)
Bila persamaan (1-12) disubstitusikan ke persamaan (1-9), maka,
p =
=
sin
1 cos
2
1 m / 2a
.........
(1-13)
Dari persamaan (1-13) ini nampak, bahwa bila bertambah, maka nilai p menjadi tidak berhingga dan bertanda negatif dengan nilai a dan m tetap. Keadaan ini
berarti bahwa gelombang tersebut tidak lagi dapat merambat melalui waveguide.
Panjang gelombang ruang bebas yang tepat terjadi pada keadaan itu, dinamakan
panjang gelombang cutoff, o, yang didefinisikan sebagai panjang gelombang terbesar yang terjadi tepat, dimana sinyal tersebut tidak dapat melewati atau merambat
dalam waveguide. Ini berarti, bahwa semua panjang gelombang ruang bebas yang
lebih besar dari itu, secara pasti tidak dapat merambat dalam waveguide. Besarnya
panjang gelombang cutoff, o, dapat tertentu dari persamaan (1-13) untuk nilai penyebutnya sama dengan nol, sebagai berikut ini.
mo
2a
mo
2a
o
= 0
= 1
=
2a
m
.................................................
(1-14)
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
11
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
Dari persamaan (1-13) nampak, bahwa bila satu gelombang tidak dapat dilewatkan dalam waveguide, itu berarti gelombang tersebut mempunyai panjang gelombang yang lebih besar dari o . Untuk supaya dapat merambat melaluinya, maka
faktor m diperkecil yang berarti mengubah mode gelombang, atau memperbesar nilai
a yang berarti menambah jarak antara dinding. Bila nilai m diambil sama dengan 1,
maka dikatakan bahwa, sinyal dipropagasikan pada mode-dominan, yaitu dengan
nilai panjang gelombang cutoff yang terpanjang atau dengan frekuensi cutoff yang
terkecil.
Secara umum, nilai p pada persamaan (1-13) yang disebut sebagai panjang
gelombang waveguide, yang dapat juga dinyatakan oleh persamaan (1-15), yaitu dengan substitusi persamaan (1-14) sehingga menjadi,
p =
p =
1 m / 2a
1 / o
1 1 / o
................................................
(1-15)
vc
1 / o
.............................................
(1-16)
...............................................
(1-17)
12
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
Dari kedua kecepatan tersebut yang paling penting adalah kecepatan group yang
menunjukkan, bahwa kecepatan rambat sinyal dalam waveguide mempunyai nilai
yang lebih rendah daripada kecepatan rambat dalam ruang bebas. Terlihat pada
persamaan (1-16), bahwa dengan makin besarnya panjang gelombang sinyal, maka
kecepatan rambatnya menurun hingga sama dengan nol untuk sinyal yang mempunyai panjang gelombang sama dengan panjang gelombang cutoff, o .
Contoh Soal-5. Satu gelombang dengan frekuensi 6 GHz merambat dalam
satu parallel plane waveguide. Jarak antara dinding waveguide itu adalah
3 cm. Hitung :
a). panjang gelombang cutoff untuk mode dominant ?
b). panjang gelombang dalam waveguide untuk mode dominant ?
c). kecepatan group dan kecepatan fasanya ?
Jawaban :
a). o =
2a
= (2x3)/1 = 6 cm
m
b). p =
1 / o
c/ f
1 c / f / o
3 x108 / 6 x109
1 3 x108 / 6 x109 / o
= 9,045 cm 9,05 cm
c). vg = vc 1 / o 2 = 3 x 108 x
1 5 / 6
13
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
1 / o
3
1 3 / 4
= 4,54 cm
Daftar Kepustakaan :
1. Atwater, H.A 1962.; Introduction to Microwave Theory; McGraw Hill, Tokyo.
2. Johnson, Walter C. 1986; Transmission Lines and Networks; McGraw Hill,
Singapore.
3. Kennedy, George 1988; Electronic Communication Systems; McGraw Hill,
Singapore.
Sistem Terestrial & Komunikasi Satelit, Bab-1 Pendahuluan
14
Jurusan Elektro-FTS
UNIVERSITAS NASIONAL
_____________________________________________________________________________________
15