Herty Safitri Yunintasari FEB
Herty Safitri Yunintasari FEB
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Kata kunci
vi
Keywords:
KATA PENGANTAR
kesempatan
ini,
dengan
segala
kerendahan
hati
penulis
Kedua orang tuaku, Heri Kusnadi dan Tiliati, papa dan mama, yang
senantiasa selalu memberi support baik doa maupun finansial kepada
penulis dalam penyelesain skripsi ini. Kalian juga telah memberikan kasih
sayang yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan untuk Thesar Herdiansyah
Kusnadi adeqw satu-satunya, terima kasih atas dukungan dan doanya
selama ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah kalian
berikan kepada penulis selama ini.. Amin Ya Rabbalalamin..
2.
3.
4.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
vii
5.
6.
Bapak Amilin, SE.Ak,Msi yang telah memberi saran kepada penulis dalam
penulisan skripsi ini.
7.
8.
9.
Semua anak- anak DMusrix Izumie Nadia Marrisca Putri pipi ipin
walaupun kita sering berantem bebh tapi ampe penghabisan kita kuliah kita
berdua terus dari kita nyiapin materi skripsi berdua ampe sidang pun kita
cuma berdua bener-bener gag akan aku lupain piinn , Maulida Oktaviani
mimi mbully kamu orang pertama yang jadi tempat berbagi suka duka
bareng makasih yagh sayang untuk waktu mu selama ini , Istihayu Putri
Buansari bunda makasih yagh bund wat ilmu-ilmu nya udah mau jadi
tempat aqu bertanya dikala aku kesulitan alias nyontek hahaha , Mega
Ayu Lestari dede makasih juga yagh dede wat kebersamaannya selama
ini, Indah Ponika eyang eyang sayang makasih yagh selama ini udah
ngasih wejangan, Mufti Rahmatika uda cabul makasih yagh muptii udah
menjadikan anak-anak dmusrix menjadi dewasa. Love u all guys n im
gonna miss u all thankz for everything prends.
10.
Anak-anak angkatan 2006 khususnya kelas C ada maul, cumi, isti, gae,
penti, uum, chibo, indah, malia, fika, hanan, ocem, fitri, mega, nia, galuh,
mupti, pery, jamal, dayat, pajar, puad, menez, otoy, heri, buluk, bejo, topan,
ajat, ijul, ipan, inu, guntur, yudo, makasih yaghh teman-teman udah bagibagi kenangan indah selama 2,5 tahun kebersamaan kita.
viii
11.
12.
13.
Teman teman semasa perjuangan kompre mbilly, ipin, peyi, penti, topan,
dhini, acied, inu, ijul, dll terima kasih yagh atas belajar barengnya akhirnya
kita bisa lulus semua ujian kompre.
14.
Untuk gembul, de2, miss ken, dan madam terima kasih penulis ucapkan
untuk doa dan semangatnya selama ini kepada penulis sangat berarti bagi
penulis .
15.
Semua teman-teman penulis yang belum disebut di atas, terima kasih atas
segala bantuan selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb
ix
DAFTAR ISI
xi
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
xv
DATA DIRI
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Anak ke
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Kewarganegaraan
: WNI
Hobi
Handphone
: 085719717153
: n0n1n1n0_pra9ue@yahoo.co.id
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
: 1994-2000
2.
: 2000-2003
3.
SMAN 23 Jakarta
: 2003-2006
4.
: 2006-2010
ORGANISASI
1.
: 2003-2006
2.
: 2003-2006
PELATIHAN
1.
: September 2008
2.
: Mei 2009
iii
Ayah
Nama
: Heri Kusnadi
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
2.
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Kewarganegaraan
: WNI
Ibu
Nama
: Tiliati
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Perawat
Kewarganegaraan
: WNI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
banyaknya
bukti
pendukung
yang
memadai
untuk
Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor
tentang kecurangan dalam audit atas laporan keuangan, antara lain: salah
saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam
laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan dan salah
saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (sering
disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan
pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
Ada beberapa istilah yang diberikan pada pelanggaran dalam
bentuk ketidakjujuran yaitu: (1) Penipuan (kecurangan) merupakan
penyajian yang tidak benar atau penyembunyian fakta penting sehingga
menyebabkan seseorang kehilangan sesuatu yang berharga, (2) Kejahatan
kerah putih (white collar crime) merupakan suatu tindakan atau
serangkaian tindakan pelanggaran yang dilakukan dalam artian bukan
fisik, dilakukan dengan menyembunyikan fakta atau tipu muslihat untuk
mendapatkan uang atau barang dan keuntungan pribadi, (3) Penggelapan
(embezzlement) merupakan suatu tindakan yang melanggar hukum dengan
memakai barang/harta yang ada dibawah tanggung jawab si pelanggar
untuk kepentingan pribadi (Iqbal, 2003:56).
Seorang auditor tidak harus memberikan perhatian dan keahlian
lebih dari biasanya dalam melakukan atau memberikan pertanyaan dan
penyidikan. Ia bukanlah penjamin, tugas dari seorang auditor adalah ia
haruslah seorang yang jujur oleh karena itu ia seharusnya tidak meyakini
2
perusahaan
tersebut
juga
merupakan
auditor
internal
yang
ingin
menjadi
seorang
auditor
sebab
dengan
pandangan yang objective dan solusi yang terbaik untuk setiap keadaan
dan permasalahan yang ada. Sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
mendapatkan trust (kepercayaan) dari masyarakat untuk menjalankan
usahanya baik bagi konsumen maupun sebagai investor. Auditor internal
dituntut untuk selalu independen dan profesional dalam segala situasi,
terlebih lagi jika seorang auditor internal tersebut menemukan atau
mendeteksi
terjadinya
kecurangan
(fraud).
Maka,
tanpa
sikap
auditor
internal
harus
tetap
mempertahankan
serta
profesionalisme
untuk
menyelesaikan
semua
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang diteliti selanjutnya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah independensi seorang auditor internal berpengaruh signifikan
dalam upaya mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud ?
2. Apakah profesionalisme seorang auditor internal berpengaruh signifikan
dalam upaya mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud ?
3. Apakah independensi dan profesionalisme auditor internal secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan dalam upaya mencegah
dan mendeteksi terjadinya fraud ?
9
Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan perumusan masalah tersebut diatas maka tujuan
penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan independensi
seorang auditor internal dalam upaya mencegah dan mendeteksi
terjadinya fraud.
b. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan profesionalisme
seorang auditor internal dalam upaya mencegah dan mendeteksi
terjadinya fraud
c. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan independensi dan
profesionalisme seorang auditor internal secara simultan (bersamasama) dalam upaya mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud.
2.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua
pihak, diantaranya:
a. Bagi Auditor Internal
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dan pertimbangan mengenai pengaruh independensi
auditor internal dan profesionalisme auditor internal terhadap
kinerja auditor internal melalui pengetahuan mengenai fraud.
10
penelitian
ini
penulis
dapat
memperoleh
banyak
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Independensi Auditor Internal
Auditor internal bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan
audit bagi kepentingan pihak manajemen. Tugas yang diberikan kepada
auditor internal bermacam-macam, tergantung dari perintah dari
atasannya. Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor internal harus
berada diluar fungsi lini suatu organisasi. Seorang auditor internal wajib
memberikan informasi yang penting bagi pihak manajemen yang berkaitan
dengan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasi
suatu perusahaan.
Independensi merupakan suatu syarat yang penting yang harus
dimiliki oleh tiap auditor dengan tujuan agar dapat menilai kewajaran
suatu informasi yang disajikan manajemen untuk para pemakai informasi
yang terdiri dari pemakai internal dan eksternal.
Independen berarti auditor tidak dapat dipengaruhi. Auditor
internal tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Auditor internal
berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik
perusahaan, namun juga pada kreditor dan pihak lain yaitu masyarakat dan
pengguna laporan keuangan yang lainnya yang meletakkan kepercayaan
pada pekerjaan internal auditor.
12
13
2006:35).
Adapun
pengertian
dari
independensi
selalu
14
demikian,
ia
tidak
dibenarkan
memihak
kepada
b.
Independensi
diperlukan
oleh
auditor
untuk
memperoleh
15
Kemandirian Auditor
Kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan
penilaian-penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, yang
mana
sangat
diperlukan
atau
penting
bagi
pemeriksaan
internal
tidak
boleh
menempatkan
penilaian
16
juga
bahwa
pemakai
laporan
keuangan
menaruh
dalam
kenyataan
adalah
apabila
dalam
independensi
profesional.
Indikator
tersebut
memang
17
a.
b.
c.
18
b.
c.
Kemampuan
auditor
untuk
meningkatkan
kredibilitas
Suatu sikap pikiran dan mental auditor yang jujur dan ahli serta
bebas dari pengaruh pihak lain dalam melaksanakan pemeriksaan,
penilaian, dan pelaporan hasil pemeriksaannya dan dalam upaya
mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud.
Kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor (internal maupun
19
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,
akuntan
harus
mewujudkan
kepekaan
profesional
dan
Kepentingan masyarakat
Akuntan harus menerima kewajiban untuk melakukan tindakan
yang
mendahulukan
kepentingan
masyarakat,
menghargai
Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat,
akuntan harus melaksanakan semua tanggung jawab profesional
dengan integritas tertinggi.
d.
kepentingan
dalam
melakukan
tanggung
jawab
profesional.
20
e.
Keseksamaan
Akuntan harus memenuhi standar teknis dan etika profesi,
berusaha keras untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu
jasa
dan
melakukan
tanggung
jawab
profesional
dengan
kemampuan terbaik.
f.
pada
profesi
dicerminkan
dari
dedikasi
21
b.
Kewajiban sosial
Kewajiban sosial adalah pandangan tentang pentingnya peranan
profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun
profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
c.
Kemandirian
Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan seorang yang
profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa
tekanan dari pihak lain. Setiap ada campur tangan dari pihak luar
dianggap sebagai hambatan kemandirian secara profesional.
d.
e.
22
b.
c.
23
dikutip Hiro Tugiman (2006: 25) yaitu: Auditor internal Indonesia telah
terdapat berbagai nama dan sebutan organisasinya yang muncul sekitar
dua-tiga dasawarsa yang lalu, antara lain: (1) The Institute of Internal
Auditors Indonesia Chapter, (2) Forum Komunikasi Satuan Pengawasan
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah (FKPSI
BUN/BUMD); (3) Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA); (4)
Dewan
Sertifikasi
Qualified
Internal
Auditors
(DS-QIA);
(5)
24
e.
f.
3. Kecurangan (Fraud)
a.
kali
ini
penulis
akan
menganalisis
pengaruh
25
of
Internal
Standard
Auditing
No.3
(Prasetyo,2002)
Kecurangan meliputi serangkaian ketidakbiasaan dan atau
tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja.
Kecurangan dapat dilakukan untuk kepentingan atau atas kerugian
organisasi dan oleh orang di luar atau di dalam organisasi.
26
dalam
pengumpulan
atau
pengolahan
data
27
demikian
pada
dasarnya
Fraud
adalah
28
29
FRAUD
Kesempatan
Opportunity
Sikap/Rasionalisasi
Rationalization
kesempatan
(opportunity),
dan
sikap/rasionalisasi
31
b. Klasifikasi Fraud
Dalam
pengklasifikasiannya,
fraud
dapat
dilakukan
oleh
atau
lebih
anggota
manajemen
bisa
saja
antara
lain
ialah
menghapuskan
transaksi
tertentu,
b.
(notatarms
lenght),
kesemuanya
itu
merugikan
32
2)
Pemeriksa
Kecurangan
Bersertifikat,
merupakan
yang
berkedudukan
tujuan
untuk
di
Amerika
memberantas
Serikat
dan
kecurangan,
33
34
kecurangan
dapat
dilakukan
berdasarkan
frekuensi terjadinya:
a. Tidak berulang (non-repeating fraud). Dalam kecurangan yang
tidak berulang, tindakan kecurangan walaupun terjadi
beberapa kali pada dasarnya bersifat tunggal. Dalam arti, hal
ini terjadi disebabkan oleh adanya pelaku setiap saat (misal:
35
Berdasarkan konspirasi
Kecurangan dapat diklasifikasikan sebagai: terjadi konspirasi atau
Berdasarkan keunikan
Kecurangan berdasarkan keunikannya dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Kecurangan khusus (specialized fraud), yang terjadi secara unik
pada orang-orang yang bekerja pada operasi bisnis tertentu.
b. Kecurangan umum (garden varieties of fraud) yang semua orang
mungkin hadapi dalam operasi bisnis secara umum.
36
c.
Unsur-unsur Kecurangan
Menurut Amin Widjaja Tunggal dalam penelitian Iqbal (2003),
bahwa kecurangan terdiri dari tujuh unsur yang apabila tidak terdapat salah
satu dari ketujuh unsur tersebut, maka tidak ada kecurangan yang
dilakukan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1) Harus terjadi penyajian yang keliru (mispresentation).
2) Dari suatu masa lampau atau sekarang.
3) Faktanya bersifat material (material fact).
4) Dilakukan dengan sengaja atau tanpa adanya perhitungan.
5) Dengan maksud, tujuan atau niat untuk menyebabkan suatu pihak
beraksi.
6) Pihak terluka harus bereaksi terhadap kekeliruan penyajian.
7) Mengakibatkan kerugian.
d.
37
b.
c.
38
d.
e.
f.
dokumentasi
dapat
membantu
melihat
kesalahan
39
Lingkungan pengendalian
Meliputi tindakan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur yang
mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, direktur,
dan pemilik perusahaan tentang pengendalian dan pentingnya bagi
perusahaan.
b.
Penilaian risiko
Bagi pelaporan keuangan, penilaian risiko merupakan identifikasi
entitas analisa dan manajemen dari risiko yang relevan dalam
persiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Manajemen
harus dapat mengevaluasi kemungkinan adanya kesalahan yang
material kemungkinan adanya kesalahan yang material dalam
laporan keuangan.
c.
Aktivitas pengendalian
Merupakan kebijaksanaan dan prosedur yang dapat menjamin
bahwa instruksi manajemen dilaksanakan.
d.
40
e.
Pengawasan
Meliputi penilaian secara periodik atas kualitas pelaksaan
pengendalian intern oleh manajemen untuk menentukan bahwa
pengendalian dilakukan dan dirubah jika ada perubahan-perubahan
kondisi dalam perusahaan.
Dibawah ini juga terdapat beberapa hal dalam mencegah
Informasi sensitif
Perusahaan yang mengetahui akan adanya kecurangan, segera
mencanangkan peraturan untuk menghambat dan mencegah
kegiatan tersebut.
b.
intern
sering
diminta
untuk
melakukan
program
d.
Program audit
Program audit akan berlanjut dari survey pendahuluan ke arah
pencarian daerah berisiko tinggi sampai menguji metode yang
paling mungkin digunakan untuk melaksanakan audit kecurangan.
41
orang-orang
yang
jujur
dan
selalu
42
43
sedikit
sulit.
Sebagian
besar
bukti-bukti
kecurangan
Motif Egosentris
Motif ini untuk kecurangan yang berasl dari fakta bahwa penipu
berusaha untuk menunjukkan bahwa ia lebih tinggi daripada orang
lain, lebih tinggi dalam arti dia cukup baik untuk mengejutkan dan
44
Motif Ideologis
Penipu ideologis dapat melakukan kecurangan untuk memberikan
protes yang kuat atas sesuatu atau yang akan terjadi.
c.
Motif Psychotis
Penipu psychotis, seperti perpetual con-men dan kleptomanics,
melakukan kejahatan mereka diluar kewajiban atau obsesi.
Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan auditor internal
45
b.
pelaku
potensial.
Sehingga
pencegahan
terhadap
b.
Menyusun hipotesis,
c.
d.
Pengujian Dokumen,
b.
c.
Nyata,
46
d.
Co-Conspirators,
e.
dan
tindakan-tindakan
apa
saja
yang
dapat
c.
d.
Mengidentifikasi
masing-masing
risiko
yang
mungkin
f.
47
h.
i.
2)
48
3)
4)
5)
yang
membahas
tentang
pengaruh
kemampuan
mendeteksi
indikasi
fraud.
Penelitian
ini
49
dan
menurut
penelitian
pendeteksian
Amrizal
kecurangan
oleh
(2004:16)
tentang
internal
auditor,
Pengaruh Independensi
dan Profesionalisme
Auditor Internal Terhadap
Pendeteksian dan
Pencegahan Kecurangan
(Fraud) (2010).
Yayasan Pendidikan
Internal Audit dan
a. Independensi
b. Profesionalisme
Auditor Internal
Pendeteksian dan
Pencegahan Kecurangan
(Fraud)
Regresi Linier Berganda
50
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kemampuan
51
2.
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kemampuan
D. Kerangka Penelitian
Setiap
auditor
internal
harus
tetap
mempertahankan
52
Variable Dependen
Pendeteksian dan
Pencegahan Kecurangan
(Fraud)
Profesionalisme
Auditor Internal
Sumber : Data diolah
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
E. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1
53
Ha2
Ha3
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ini
dimaksudkan
untuk
menganalisis
pengaruh
55
1.
No
Tabel 3.1
Skor Jawaban Responden
Jawaban Responden
Skor
Setuju (S)
Ragu-Ragu (R)
56
57
koefisien
keandalan
atau
Cronbach
Alpha>0,60
(Ghozali,2009:45).
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji heteroskedastisitas, uji multikolonieritas, dan uji
normalitas. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi
terjadi
ketidaksamaan
variance
dari
residual
satu
58
ditemukan
adanya
korelasi
antara
variabel
bebas
59
data
sesungguhnya
akan
mengikuti
garis
diagonalnya (Ghozali,2009:147).
3.
Uji Hipotesis
Kegiatan pengolahan data dengan melakukan tabulasi terhadap
60
memprediksi
variasi
variabel
dependen.
Kelemahan
variabel
yang
digunakan
dalam
penelitian
(Ghozali,2009:163).
61
b.
secara
individual
terhadap
variabel
dependen
(Ghozali,2009:164).
c.
yang
digunakan
berikut
dengan
operasional
dan
cara
pengukurannya.
62
b.
yang
disengaja.
Kecurangan
dapat
dilakukan
untuk
kepentingan atau atas kerugian organisasi dan oleh orang di luar atau di
dalam organisasi (Prasetyo,2002).
63
4-6
64
yang
berusaha
membatasi
aktivitas yang
diperiksa atau
membatasi
perolehan
bahan bukti
6. Bebas dari
kepentingan
pribadi yang
menghambat
verifikasi
audit
c. Independensi
dalam
pelaporan
7. Bebas dari
perasaan
wajib
memodifikasi
dampak atau
signifikasi
dari faktafakta yang
dilaporkan
8. Bebas dari
tekanan
untuk tidak
melaporkan
hal-hal yang
signifikan
dalam
laporan audit
9. Menghindari
penggunaan
kata-kata
yang
menyesatkan
baik secara
sengaja
maupun tidak
sengaja
dalam
melaporkan
fakta, opini
dan
rekomendasi
10
11
65
dalam
interpretasi
auditor
10.
Bebas
dari segala
usaha untuk
meniadakan
pertimbangan
auditor
mengenai
fakta atau
opini dalam
laporan audit
internal
1. Teguh pada
Profesionalisme a. Pengabdian
peraturan
(sumber :
pada profesi
profesi
Kalbers dan
2. Menggunakan
Forgarty (1995)
pengetahuan
dalam Rohani
3. Merasa takut
(2008) )
apabila
meninggalka
n pekerjaan
b. Kewajiban
sosial
c. Kemandirian
d. Keyakinan
terhadap
profesi
4. Menjalankan
pekerjaan
dengan baik
5. Menciptakan
transparansi
6. Menujukkan
loyalitas
12-13
2
3
5
Ordinal
7. Percaya pada
kemampuan
diri sendiri
8. Hasil audit
sesuai dengan
fakta
9. Mendapat
kepuasan
batin sebagai
auditor
10. Menghargai
auditor
dengan
10
66
dengan rekan
kerja lainnya
e. Hubungan
dengan
sesama
profesi
Upaya
Mencegah dan
Mendeteksi
terjadinya
Fraud
(Sumber :
Amindjaja
Tunggal, 2009
dan, Gusnardi,
2006 dan Siti
Sarah
Trijayanti,
2008)
11. Melakukan
komunikasi
dengan
sesama
auditor
lainnya
12. Mendukung
adanya
organisasi
ikatan
internal audit
1. Tahap
dokumentasi
2. Lingkungan
yang tidak
kondusif
3. Melibatkan
lebih dari
satu
karyawan
4. Rekonsiliasi
independensi
11
c. Informasi
sensitif
5. Kebijakan
perusahaan
d. Peningkatan
integritas
6. Program
peningkatan
integritas
e. Sistem
kendali
7. Kontrol
korektif
8. Keterbatasan
sistem
kendali
9. Program audit
10. Pemahaman
aktivitas
11. Pengujian
dan evaluasi
kecukupan
12. Komunikasi
10
a. Pendekatan
berdasarkan
sistem
b. Pemilihan
pengendalian
f. Informasi
12
1
1
Ordinal
7
8
9
67
11
13. Kesalahan
cukup
material
dapat
mempengaru
hi kebenaran
laporan
keuangan
12
14. Salah
penerapan
yang
disengaja atas
prinsip
akuntansi
yang
berhubungan
dengan
jumlah
tertentu
13
15. Manipulasi,
pemalsuan
atau
pengubahan
catatan
akuntansi
14
16. Pengalaman
dan
pemahaman
auditor akan
jenis
kecurangan
(Fraud)
15
17. Auditor yang
memiliki
pengetahuan
akan lebih
ahli dalam
melaksanaka
n tugasnya
Sumber : Sawyer (2006), Kalbers dan Forgarty (1995), Amin Widjaja Tunggal
(2009), Gusnardi (2006) dan Siti Sarah Trijayanti (2008).
g. Komponen
kecurangan
(Fraud)
68
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Graha
Pengumpulan
Sucofindo
data
lantai
penelitian
ini
Jakarta
Selatan
12780.
dilakukan
melalui
metode
80
60
60
Tingkat
pengembalian
(response
rate)
75%
60/80*100%
Sumber : data primer diolah
69
Karakteristik Responden
Berikut ini adalah karakteristik responden dalam penelitian ini
yang bisa dilihat dalam tabel 4.2
Tabel 4.2
Karakteristik Responden
Frekuensi
Keterangan
Jumlah Presentase
60
100%
Jumlah Responden
Jenis Kelamin:
Pria
35
58,3%
Wanita
25
41,7%
Pendidikan:
S3
S2
23
38,3%
S1
32
53%
D3
5
8,7%
Jabatan
Supervisor
10
16,7%
Auditor Senior
19
31,7%
Auditor Junior
31
51,6%
Lama Bekerja
> 5 tahun
13
21,7%
3 - 5 tahun
35
58,3%
< 3 tahun
12
20%
Sumber: Data primer diolah
Tabel 4.2 menujukkan bahwa responden penelitian mayoritas
adalah pria, yakni sebanyak 35 orang atau sebesar 58,3% dari total
responden dan sisanya adalah wanita sebanyak 25 orang atau sebesar
41,7% dari total responden. Sebagian besar auditor internal yang
70
Sejarah YPIA
Yayasan Pelatihan Internal Auditor (YPIA) adalah yayasan yang
didirikan pada tanggal 17 April 1995 oleh unsur pemerintah (Kepala
BPKP, Dirjen pembinaan BUMN Departemen Keuangan RI),
beberapa Direksi BUMN (Telkom, Pupuk Sriwijaya, Merpati
Nusantara Airlines, Jasa Raharja, dan BUMNIS dan Pengurus FKSPI
BUMN/BUMD) periode 1992-1995 (Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Ketua IV, dan Bendahara).
Tujuan
didirikannya
YPIA
adalah
untuk
meningkatkan
71
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
signifikansi
dibawah
0,05
berarti
dikatakan
valid
(Ghozali,2009:49).
72
Tabel 4.3
Uji Validitas Independensi
Pertanyaan
Pearson Correlation
Significant
Keterangan
Ind1
0,399**
0,005
Valid
Ind2
0,455**
0,000
Valid
Ind3
0,415**
0,001
Valid
Ind4
0,781**
0,000
Valid
Ind5
0,753**
0,000
Valid
Ind6
0,512**
0,000
Valid
Ind7
0,757**
0,000
Valid
Ind8
0,781**
0,000
Valid
Ind9
0,577**
0,000
Valid
Ind10
0,559**
0,000
Valid
Ind11
0,644**
0,000
Valid
Ind12
0,628**
0,000
Valid
Pearson Correlation
Significant
Keterangan
Prof1
0,725**
0,000
Valid
Prof2
0,516**
0,000
Valid
Prof3
0,661**
0,000
Valid
Prof4
0,530**
0,000
Valid
Prof5
0,500**
0,000
Valid
Prof6
0,770**
0,000
Valid
Prof7
0,565**
0,000
Valid
73
Prof8
0,425**
0,001
Valid
Prof9
0,644**
0,000
Valid
Prof10
0,429**
0,001
Valid
Prof11
0,519**
0,000
Valid
Prof12
0,785**
0,000
Valid
Pearson Correlation
Significant
Keterangan
F1
0,297*
0,021
Valid
F2
0,858**
0,000
Valid
F3
0,518**
0,000
Valid
F4
0,476**
0,000
Valid
F5
0,464**
0,000
Valid
F6
0,769**
0,000
Valid
F7
0,779**
0,000
Valid
F8
0,913**
0,000
Valid
F9
0,727**
0,000
Valid
F10
0,412**
0,001
Valid
F11
0,660**
0,000
Valid
F12
0,566**
0,000
Valid
F13
0,596**
0,000
Valid
F14
0,579**
0,000
Valid
F15
0,754**
0,000
Valid
74
Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
N of Items
.834
12
75
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas Profesionalisme
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.800
12
N of Items
.872
15
76
2.
VIF
0,514
1,944
0, 514
1,944
yang
Homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
77
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
78
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji normalitas.
79
Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode
Regresi Linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan
pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Analisis data
menggunakan teknik statistik multiple regression untuk menguji
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen,
yaitu untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh antara independensi
80
R Square
.792a
.627
.614
3.45926
oleh
variasi
dari
kedua
variabel
independen
81
Sum of Squares
Regression
Mean Square
1148.493
574.247
682.090
57
11.966
1830.583
59
Residual
Total
df
F
47.988
Sig.
.000a
82
1(Constant)
Coefficients
Std. Error
7.568
5.831
independensi
.330
.141
profesionalisme
.769
.148
Beta
Sig.
1.298
.200
.264
2.340
.023
.585
5.192
.000
Internal
berpengaruh
signifikan
dalam
upaya
83
Internal
berpengaruh
signifikan
dalam
upaya
yang
menyatakan
bahwa
independensi
auditor
Internal
berpengaruh
signifikan
dalam
upaya
Auditor
Internal
mempunyai
angka
84
sering
akuntan
harus
memperlihatkan
85
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
dari Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal Dalam Upaya
Mencegah dan Mendeteksi Terjadinya Fraud. Responden penelitian ini
terdiri dari para auditor internal perusahaan yang sedang mengikuti
pelatihan untuk mendapatkan sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) di
Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA). Dari Hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
2.
3.
86
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan
diuraikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian:
1.
Bagi Perusahaan
Dengan adanya peningkatan independensi dan profesionalisme auditor
internal dalam upaya mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud maka
perusahaan akan memperoleh dampak yang positif bagi kelangsungan
perusahaannya. Oleh karena itu, perusahaaan harus ikut serta dalam
meningkatkan independensi dan profesionalisme auditor internal,
salah satu caranya adalah dengan menperketat pengendalian internal
kontrol perusahaan dan mengadakan pelatihan profesional bagi
auditor internal yang memiliki kinerja baik di perusahaan guna
meningkatkan kualitas auditor internal dalam melakukan pekerjaanya
bagi perusahaan.
2.
87
88
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Soekrisno. Auditing. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.2004.
Amrizal. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Audit, 2004.
Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke. Auditing and Assurance Services,
Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Boynton, W.C, Johnson, R.N, dan Kell, W.G. Modern Auditing. Edisi Ketujuh.
Jilid 1. Jakarta : Erlangga. 2006.
Brazel, Joseph F dkk. Improving Fraud Detection: Do Auditor React to
Abnormal Inconsistencecies between Financial and Nonfinancial
Measures. 2010.
Darmoko, HW. Profesionalisme Auditor KAP Dilihat dari Perbedaan Gender,
Tipe KAP, dan Hirarki Jabatannya. Jurnal Sosial (September). Madiun.
2004.
Darwito. Pengaruh Keahlian Auditor Terhadap Pemeriksaan Kecurangan
(Fraud Auditing) dan Opini Audit dengan Independensi Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi dan Manajemen (September).
Hal 169-193.
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Ikatan Indonesia. Standar
Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2009. Jakarta : Salemba
Empat.2001.
Effendi, M.Arief. Tanggung Jawab Auditor Internal dalam Pencegahan,
Pendeteksian dan Penginvestigasian Kecurangan. 2008.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Semarang : Badan Penerbit UNDIP. 2009.
Gusnardi. Pengaruh Peran Komite Audit, Pengendalian Internal dan Audit
Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance dan
Pencegahan Fraud.2006.Tesis.
Hamid, Abdul. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2007.
89
Hastuti, Theresia Dewi, Stefani Lily Indarto dan Clara Susilawati. Hubungan
antara Profesionalisme Auditor dengan pertimbangan Tingkat Materialitas
dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi VI. Surabaya. 2003.
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.2009.
Indriantoro, Nur. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen.
Yogyakarta. 2002.
Iqbal, Mohamad. Peran dan Tanggung Jawab Internal Auditor dalam
Mendeteksi Kecurangan. Percikan. Vol.43 (Agustus) Hal: 55-62.2003.
Kalbers, Lawrence P. dan Fogarty Timothi J. Profesionalism and Its
Consequences: A Study of Internal Auditors, Auditing: A Journal of
Practice and Theory. 1995.
Meutia, Inten. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba
untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
(September). 2004.
Mulyadi. Pemeriksaan Akuntansi. STIE YKPN. Yogyakarta. 2006.
Nurjannah. Pengaruh Peran Auditor Internal Pelaksanaan Independensi
Auditor, Profesionalisme Auditor, Manajemen Laba Terhadap dengan
Tekanan Peran (Pola Stres).2008.
Prasetyo, Priyono. Fraud: Tanggung Jawab Auditor Independen serta Dampak
Terhadap Profesi Auditor. Kajian Bisnis No.26 (Mei-Agustus).2002.
Ramaraya, Tri. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh
Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 1 (hal.
23-33). Mei 2008.
Sarah Trijayanti, Siti. Pengaruh Peran dan Tanggung jawab Auditor Internal
Terhadap Pencegahan Tindakan Kecurangan (Fraud).2008.Skripsi.
Sulistiyowati, Firma. Peran Fraud Auditor dalam Mendeteksi Fraud untuk
Mewujudkan Good Governance dan Good Corporate Governance di
Indonesia.Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.Vol.04,No.10
(Februari) Hal: 13-24.2003
Sawyer, B, Lawrence. Dittenhofer A, Mortimer., dan Scheiner H, James.
Internal Auditing. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.2006.
90
Setiawan, Wawan. Fraud: Suatu Tinjauan Teoritis. Kompak No.7 (JanuariApril) : 137-153. 2003.
Silvesterstone, Howard dan Michael Sheetz. Forensic Accounting and Fraud
Auditing for Non-Exsperts.USA.2007
Simanjuntak, Ridwan. Kecurangan : Pengertian dan Pencegahan. Jakarta.
2009.
Sodik, Muhammad. Pengaruh Keahlian dan Independensi Audit Internal
Terhadap Kemampuan Mendeteksi Indikasi Fraud. 2007.
Taufik, Muhammad. Pengaruh Pengalaman Kerja dan Pendidikan Profesi
Auditor Internal Terhadap Kemampuan Mendeteksi Kecurangan (Fraud).
2008.Skripsi.
Tuannakota, Theodorus M. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Seri
Departemen Akuntansi. Jakarta: LP-FEUI. 2007.
Tugiman, Hiro. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.
2006.
Wahyudi, Hendro. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat
Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Simposium
Nasional Akuntansi IX. Padang. 2006.
Widjaja Tunggal, Amin. Internal Auditing (Suatu Pengantar). Jakarta:
Havarindo. 2009.
Widjaja Tunggal, Amin. Pokok-pokok Audit Kecurangan. Jakarta: Harvarindo.
2009.
Winarna, Jaka. Independensi Auditor : Suatu Tantangan Masa Depan. Jurnal
Akuntansi dan Bisnis (Agustus). Hal 178-186.
Wurangian, Hanny dan Muslich Anshori. Pengaruh Faktor Internal dan Faktor
Eksternal Terhadap Independensi Auditor. Ekuitas. Surabaya. 2003.
Yuniarti, Emylia dan Eti. Pendeteksian Kecurangan Akuntansi dan Dampaknya
Terhadap Profesi Akuntan. Akuntabilitas: Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Akuntansi. 2008.
91