Anda di halaman 1dari 23

Working Paper SIM

Novemver 2011

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)

Sistem Informasi Manajemen

TUGAS SIM
SHUTTLE EXPRESS
ABDUL CHALID
MOHAMAD RIDWAN
TENTEN MANGKU SAPUAN
YAYAN RUKMANA
YUDI YUSUF
SUGIARMAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peran IT semakin penting pada saat ini dikarenakan kita sudah memasuki
era informasi . Jika anda pergi ke stasiun kereta api Bandung atau Jakarta dan anda
ingin membeli karcis kereta api, maka anda harus antri di loket penjualan karcis
kereta api yang sudah computerized. Suatu saat sistem penjualan kereta api ini
tidak berfungsi sehingga karcis dijual tanpa nomor tempat duduk. Dapat anda
bayangkan yang terjadi di atas kereta api, kekacauan. Masalahnya ada yang sudah
pesan tempat sebelumnya dan mendapat nomor tempat duduk, sementara ada yang
membeli karcis tanpa nomor tempat duduk (karena komputer rusak). Informasi
tentang nomor-nomor tempat duduk ini tidak dapat diakses oleh penjual karcis,
sehingga terjadi kekacauan.
Untuk melihat betapa kepemilikan informasi merupakan sebuah hal yang
penting dapat juga kita lihat dalam kasus ekonomi dan politik yang sedang
berlangsung saat ini. Siapa yang memiliki informasi akan dikejar-kejar terus (baik
atau buruk?). Bagi media masa yang mendapatkan informasi terdahulu dan
menerbitkannya akan memperoleh keuntungan dari larisnya penjualan surat kabar,
majalah atau tabloidnya. Bahkan di jalanan ada orang yang menjual fotocopyan
dari berita-berita yang ada di surat kabar, majalah, atau tabloid.
Di lingkungan bisnis, insider information merupakan suatu hal yang sangat
berharga yang jika digunakan secara tidak benar dapat menimbulkan masalah.
Data-data nasabah di sebuah bank dan data-data lainnya merupakan informasi
yang sangat dijaga kerahasiaannya.
Kesemua cerita di atas dan masih banyak cerita lainnya. Menunjukkan
betapa pentingnya informasi dan sebenarnya kita sudah berada di era informasi.
Hal ini perlu kita sadari sehingga pola bisnis yang kita jalankan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada. Jangan sampai kita menjalankan bisnis masih dengan
konsep jaman batu yang akhirnya membuat kita ketinggalan.
Saat ini perkembangan komputerisasi yang berkembang dengan sistem
informasinya merambah pada perusahaan pelayanan jasa antar jemput seperti
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

perusahaan Shuttle Express, sehingga cara pemesanannya jasa pelayanan ini


sudah bisa melalui website yang tersedia ataupun melalui nomor telepon yang
tertera pada website atau pada hotel-hotel tertentu.
1.2. Tujuan Penulisan
Mempelajari dan memahami sistem informasi pada jasa pelayanan antar
jemput yaitu Shuttle Express.

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi
Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan
Hopwood (1993), sistem informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna. Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem
informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas
sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001) berpendapat sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan,
diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
OBrien (2005) menyatakan bahwa sistem

informasi

merupakan

kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan


sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat
fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak
permulaan peradaban. Kelima hal tersebut merupakan komponen yang menyusun
sebuah sistem informasi.
Istilah sistem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi
manajemen (SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. Sistem informasi
manajemen merupakan salah satu jenis sistem informasi, yang secara khusus
ditunjukkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen dan untuk
pengambil keputusan (Kadir, 2003).
OBrien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga
peranan penting untuk sebuah perusahaan, yaitu:
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

a. Mendukung proses operasi bisnis


b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut OBrien (2005) adalah:
a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti
fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan
manajemen sumber daya manusia
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral
pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer
dan praktisi bisnis
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar
global
.

Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan


pria dan wanita

f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan


perusahaan bisnis yangmembentuk jaringan
Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan
Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga
model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control
Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga
model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support
Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem).
Menurut OBrien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang
diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam
beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan
sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

Gambar 1. Jenis Sistem Informasi


Berdasarkan

Gambar

1,

dapat

dilihat

bahwa

OBrien

(2005)

mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar,


yaitu :
A. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya
dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah
untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses
industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama
perusahaan,serta
memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi
empat bagian, yaitu:
1. Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistem.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistems) Merupakan
bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas
mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua
prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online)
processing.
1) Sistem Pengendalian Proses (Process Control Sistems)
Merupakan sistem yang bertugas mengawasi dan mengendalikan berbagai
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

proses industrial. Contoh pada penyulingan minyak bumi, pembangkit


listrik, dan sistem produksi baja.
2) Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Sistems)
Sistem kerjasama perusahaan (Enterprise Collaboration Sistem-ECS) dalah
sistem informasi lintas fungsi yang mendukung dan meningkatkan
komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara kelompok kerja/bisnis dalam
sebuah perusahaan. Misalnya dalam hal ini antara induk dan anak
perusahaan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mempermudah proses
kerjasama, sehingga menjadi lebih efektif. Peralatan yang digunakan untuk
mendukung sistem ini berupa alat komunikasi dan konferensi elektronik,
serta alat manajemen kegiatan kerjasama. Alat komunikasi elektronik
antara lain Electronic Mail (e-mail), pesan suara (voice mail), faks,
publikasi Web dan sistem telepon internet. Alat-alat ini berfungsi untuk
mengirimkan berbagai pesan, dokumen dan file dalam bentuk data, teks
dan suara, bahkan multimedia, secara elektronik dan melalui jaringan
komputer. Sedangkan alat konferensi elektronik berupa konferensi data
(data conference), suara dan video (video conference), serta sistem
perbincangan dan pertemuan elektronik (electronic meeting sistem). Alat
manajemen

kegiatan

kerjasama

membantu

dalam pengelolaan

berfungsi

kegiatan

untuk

kelompok

kerja.

Software ini meliputi alat pembuatan kalender dan jadwal, manajemen


tugas dan proyek, sistem aliran kerja, serta manajemen pengetahuan.
Organisasi-organisasi saat ini telahbertransformasi menjadi internetworked
interprises yang menggunakan intranet, ekstranet dan internet untuk
mendukung e-business operasional dan kolaborasi di dalam perusahaan,
antar perusahaan dengan konsumen, supplier dan business partners lainnya
(OBrian, 2005).

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

B. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Sistem)


Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi
berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan
keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan
memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer
dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu
sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.
Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu:
1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Sistems)
Sistem

Fungsi

Sistem

Pemrosesan

Transaksi

(Transaction

Processing Sistems / TPS)


Sistem Informasi

Pemakai

Menghimpun

dan

menyimpan

informasi

transaksi
Mengkonversi

Manajemen (Management

berasal

Information Sistems / MIS)

informasi

dari

data
TPS

yang

yang

Orang

yang

memproses

transaksi
Semua level manajemen

menjadi
berguna

untuk mengelola organisasi dan


memantau kinerja
Sistem Pendukung
Keputusan (Decision
Support Sistems / DSS)

Membantu

pengambilan

keputusan

dengan

menyediakan

Analis,

manajer,

dan

profesional

informasi,

model, atau perangkat untuk


menganalisa informasi
Sistem Informasi Eksekutif
(ExecutiveInformation

Menyediakan

informasi

yang mudah diakses dan bersifat

Manajemen

tingkat

menengah dan atas

interaktif, tanpa

Sistems / EIS)

mengharuskan

eksekutif

menjadi ahli analisis


Expert Sistem (ES)

Sistem Otomasi
Perkantoran (Office
Automation Sistem/ OAS)

Menyediakan

pengetahuan

Orang

yang

hendak

pakar pada bidang tertentu untuk

memecahkan masalah yang

membantu pemecahan masalah

memerlukan kepakaran

Menyediakan fasilitas untuk

Staf maupun manajer

memproses

dokumen

maupun

pesan-pesan

sehingga

pekerjaan

dapat

dilakukan secara efisien dan


efektif

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan


tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada
manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan
komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk
mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis
penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat
oleh masing-masing staf penjualan
2) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistems)
Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara
langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan
keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk
menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada
perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan
dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan
bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk.
3) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Sistems)
Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi penting dari
berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan oleh para
eksekutif dan manajer. Contohnya eksekutif puncak dapat menggunakan
terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau menampilkan teks dan
grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari suatu organisasi dan daya
saing kinerjanya.
4) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistems.
Sedangkan Kadir (2003) merangkum tentang fungsi masing-masing
sistem yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Menurut OBrien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat
beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Sistem Pakar
Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak
sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh: penasihat aplikasi
kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis.
2) Sistem Manajemen Pengetahuan
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan


penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. contoh: akses intranet ke
praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan system
pemecah masalah pelanggan.
3) Sistem Informasi Strategis
Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan
produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif.
Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem
web e-commerce.
4) Sistem Bisnis Fungsional
Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai
fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung
aplikasi akuntansi, keuangan,

pemasaran, manajemen operasi, dan

manajemen sumber daya manusia.


Menurut Fuadi (1995), terdapat empat langkah untuk menyempurnakan SI
agar dapat diterapkan dengan sukses di perusahaan.
1. Menganalisa sistem. Misalnya, sistem apa yang ingin digunakan dan
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Intinya, manajemen
perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang Oleh karena
itu,perusahaan dapat melakukan peninjauan terlebih dahulu, sehingga dapat
merekomendasikan jenis sistem baru yang cocok untuk dikembangkan.
Peninjauan tersebut mencakup pengetahuan tentang sistem lama dan
berbagai masalah yang timbul dari penerapannya.
2. Merancang sistem. Setelah mengetahui jenis sistem yang dibutuhkan,
manajemen perusahaan mulai merancang sistemnya. Oleh karena itu,
sebaiknya manajemen perusahaan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang komponen sistem, cara mengoperasikannya, permasalahan yang
ditimbulkan dan cara pemecahan permasalahan. Jika memungkinkan,
manajemen perusahaan meminta bantuan seorang konsultan.
3. Menerapkan sistem. Manajemen perusahaan sebaiknya menerapkan sistem
baru di perusahaannya secara bertahap. Menurut Pambudi (2003), terdapat
beberapa tahapan dalam menata ulang investasi TI.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

10

a. Tahap visi, dimana

perusahaan meninjau

kembali

tujuan

implementasi TI. Hal yang paling penting adalah adanya dukungan


dari manajemen eksekutif perusahaan dan keterlibatan dari seluruh
end-user.
b. Tahap investasi. Perusahaan dapat menentukan jenis dan intensitas
penggunaan fasilitas pengolahan, mengetahui peluang reaksi
pelanggan, mengukur manfaat dan membuat account yang terpisah.
c. Tahap

kultivasi,

dengan

melakukan

pengawasan

terhadap

penerapan TI dan memperbaikinya jika tidak berjalan dengan


semestinya.
d. Tahap memanen. Perusahaan perlu menyadari bahwa harus
investasi di bidang TI memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh
karena itu, sebaiknya, perusahaan tetap berada di jalur yang benar
dan

senantiasa

melaksanakan

hal-hal

yang

positif

agar

implementasi TI di perusahaannya membuahkan hasil.


4. Melakukan evaluasi sistem. Tahap ini merupakan tahap yang terakhir,
dimana manajemen perusahaan merencanakan berbagai langkah strategi
yang akan dijalankan perusahaan dan bagaimana penerapan sistem
informasi yang ada dikembangkan. Setelah itu, manajemen perusahaan
senantiasa mengevaluasi penerapannya, sehingga dapat belajar dari
kesalahan yang ada dan memperbaikinya. Dengan proses pembelajaran
tersebut, diharapkan sistem informasi perusahaan akan semakin baik dari
tahun ke tahun.
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti
(Kadir, 2003):
1. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

11

4. Orang: Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan


sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem
informasi.
5. Basis data (database): Sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: Sistem penghubung yang
memungkinkan sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh
sejumlah pemaai

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

12

BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
Sekarang ini CEO ( Chief Executive Officer ) dari Shuttle Express adalah Jim
Sherrell. Moto yang dibangun perusahaan adalah membangun budaya yang ramah
disertai dengan kualitas layanan yang prima. Perusahaan antar jemput Shuttle
Express ini mulanya berdiri pada awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines. Pada
saat itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di
Amerika Serikat. Maskapai ini menghubungkan wisatawan dari seluruh
Puget Sound, Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara
Portland serta ke luar negeri. Layanan penerbangan ini melahirkan ide untuk
menggunakan mobil van daripada pesawat terbang untuk menghubungkan
masyarakat, rumah, dan bisnis dari wilayah Seattle-Tacoma-Everett untuk
SeaTac Airport. Setelah mempelajari model transportasi darat di seluruh
Amerika Serikat, akhirnya diputuskan untuk memulai peningkatan layanan.
San Juan Air telah mendapatkan reputasi sebagai maskapai penerbangan
komuter paling aman dan paling profesional di AS. Suatu kepercayaan bahwa
budaya aman serta profesional ditransfer dari maskapai penerbangan akan
menciptakan sebuah perusahaan transportasi darat yang sukses. Tujuan langsung
perusahaan adalah untuk membangun perusahaan baru di atas dasar yang sama
yaitu keselamatan, layanan, dan kehandalan (safety, service and reliability ). Misi
perusahaan adalah untuk menawarkan, kepedulian terhadap rasa aman, alternatif
yang terjangkau untuk penumpang atau pengemudi dan parkir di SeaTac bandara.
Dari awal keselamatan adalah sebagai prioritas pertama perusahaan.
Konsep transportasi dari pintu-ke-pintu ini tidak pernah dilakukan
di Northwest. Setelah Shuttle Ekspres mulai beroperasi, pemerintah entitas
(kota, kabupaten, dan negara) serta perusahaan transportasi lainnya berusaha
untuk bersaing terhadap potensi perusahaan tersebut. Namun perusahaan
tetap menyediakan yang terbaik, peralatan bersih, pengemudi berseragam,
dan mempertahankan harga yang wajar karena keberhasilan terletak di antara
kepuasan para pelanggan. Yang paling penting adalah dengan memupuk budaya
mengemudi dengan aman, membuka pintu, membawa tas, dan melayani para tamu
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

13

dalam setiap cara yang mungkin. Pelanggan yang protes segera diatasi oleh opini
publik yang mendukung layanan baru yang lebih baik.
Tidak ada bisnis yang bertahan sangat lama tanpa menghasilkan uang.
Sebagai perusahaan muda harus menghadapi "profitabilitas" tantangan. Selang
berjalannya waktu akhirnya San Juan Air dijual ke Alaska Airlines. Dari penjualan
itu perusahaan akhirnya mampu untuk menanamkan lebih banyak uang ke dalam
bisnis dengan harapan mencapai profitabilitas. Satu setengah tahun beroperasi,
pada Februari, perusahaan sudah menghabiskan sebagian besar kas dan kredit.
Ketika pertemuan dengan tim manajemen yang disertai hujan dan salju di luar ,
dan masa depan tampak sebagai suram seperti cuaca.
Sebuah keputusan

bulat dibuat untuk semua orang untuk memotong

biaya dan untuk memperbaiki operasi dengan cara apapun yang diperlukan untuk
bertahan hidup. Ini bekerja. Bisnis harus tumbuh dan akhirnya perusahaan berhasil
sampai di musim panas. Butuh waktu satu tahun lagi, tapi akhirnya mencapai
keuntungan tahunan yang kecil.
Perusahaan terus menjalankan perampingan, memegang standar yang tinggi
untuk pelayanan publik dan mempertahankan tarif rendah. Manajemen percaya
budaya merawat dan mempercayai orang, baik karyawan dan masyarakat
pelanggan, tetap dasar keberhasilan Shuttle Express. Pada tahun 2008 perusahaan
telah melayani lebih dari 714.000 pelanggan.
Sepanjang 22 tahun perusahaan telah menambahkan layanan baru. Awalnya
dengan menambahkan layanan hotel bandara. Pada tahun 1994 memulai layanan
Mobil Kota eksekutif, yang sekarang termasuk armada limusin. Pada tahun 1999
membeli bus pertama, pendahulu dari armada bus sekarang dalam operasi.
Perusahaan terus memenuhi misi untuk menawarkan rasa aman, terjangkau, kelas
transportasi darat untuk memenuhi banyak kebutuhan pelanggan dalam perjalanan.
Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kawasan lingkungan dengan udara yang
bersih dan jalan raya tidak terlalu padat dengan menyediakan lingkungan yang
ramah, menggunakan bahan bakar alternatif dan daur ulang.
Selama 23 tahun terakhir, Shuttle Express telah membangun bisnis
intinya pada konsep share ride: Pengelompokan bersama penumpang yang
bepergian

ke

daerah

yang

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

sama.

Dasar
mr

layanan

perusahaan

yaitu
14

meminimalkan dampak kendaraan pada lingkungan dan mendorong penggunaan


yang bertanggung jawab terhadap sumber daya dengan beberapa cara. Dengan
share ride, Shuttle Ekspres mengambil kendaraan hunian rendah dari jalan.
Tahun lalu, Shuttle Ekspres membawa lebih dari 700.000 orang dari dan ke
bandara. Hal ini diterjemahkan ke 1 juta perjalanan mobil diperkirakan berpotensi
disimpan. Mempertimbangkan dampak bahwa perjalanan mobil tambahan akan
kemacetan jalan raya dan emisi kenaraan.

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

15

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.1.

SISTEM INFORMASI DI SHUTTLE EXPRESS

Shuttle Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa


layanan antar di Amerika Serikat. Shuttle express didirikan pada tahun 1987
hingga sekarang. Shuttle express menyediakan layanan antar jemput dengan tujuan
sesuai dengan keinginan pelanggan dan menyediakan akses pemesanan antar
jemput secara online melalui websitenya atau mengubungi nomor kontak yang
telah disediakan. Berbagai jenis mobil disediakan dan layanan jasa disediakan oleh
perusahaan ini seperti :

Share Ride and exclusive van service

Sedan-limo service

Cruise transfers

Convention transfers

Woodinville wine tasting

Seattle sightseeing tours and charters


Awal terbentuknya shuttle express masih menggunakan sistem manual

untuk mencatat pesanan dari para konsumennya. Sistem

manual yang

dipergunakan adalah menggunakan papan tulis dan magnet untuk memasukkan


data pelanggan dan lokasi kendaraan untuk setiap rutenya serta informasi berupa
dokumen. Shuttle express telah melakukan komputerisasi pada sistem reservasi
dan van dispatch.
Dalam perkembangannya, shuttle express menggunakan sistem manual
pada komputer yang digunakannya. Dengan Microsoft Access Database
Management Package, shuttle express menghubungkan sistem jaringan pada
perusahaannya. Shuttle express juga menggunakan Windows NT sebagai sistem
operasi komputernya. Hasil olahan informasi akan ditunjukkan pada komputer
yang berupa data entry display (paperless).
Lebih jauh, kita dapat melihat sistem reservasi yang menggunakan
computer sebanyak 12 NEC 48, yang terhubung dalam setiap jaringan komputer
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

16

ke dalam server peralatan digital Alpha AXP server yang memiliki RAM sebesar
128MB dan empat buah hard disk masing-masing sebesar 1,2 GB. Untuk
membackup sistem jaringan, khususnya apabila terjadi sistem reservasi yang
sibuk, disediakan pula empat buah komputer jenis NEC 486
Dengan

melakukan

sistem

komputerisasi

pada

sistem

jaringan

perusahaannya, sistem revervasi dan penentuan van dispatch dapat berjalan lebih
lancar hanya dalam waktu enam bulan. Adanya sistem komputerisasi dan
dukungan dari seluruh pengguna dan pihak stakeholder menjadikan shuttle
express semakin berkembang.
Prosedur pemesanan dimulai dari input data yang masuk dari permintaan
pelanggan yang menghubungi alamat atau nomor reservasi yang telah disediakan,
lalu operator akan memasukkan semua informasi pelanggan yang berhubungan
dengan database pelanggan yang relevan, seperti tujuan pelanggan, nomor telepon
yang dapat dihubungi, maupun keinginan pelanggan tertentu yang berbeda dari
setiap pelanggan, misalnya jam penjemputan dan jenis kendaraan yang diinginkan.
Setelah mencatat data tersebut, operator akan menghitung tarif yang harus
dibayar oleh pelanggan. Tarif yang akan dibayar oleh pelanggan akan dihitung
berdasarkan lokasi yang akan dituju dan operator akan memberikan nomor
konfirmasi pelanggan. Lokasi penjemputan pelangan akan disesuaikan dengan
rute petunjuk arah yang telah diprogram untuk kemudahan rute arah jalan sopir
pengemudi. Data reservasi pelanggan akan diambil dan dikirim ke pools trip yang
terdiri dari satu set penjemputan untuk van tertentu selam periode waktu tertentu.
Setiap trips sudah dijadwalkan maka akan dikirim ke setiap van penjemputan.
Bagian reservasi menghitung tarif berdasarkan lokasi yang dituju dan
mengeluarkan nomor konfirmasi pemesanan. Pick-up point sudah diprogram
terlebih dahulu bersama dengan petunjuk arah bagi pengemudi. Data reservasi
kemudian diambil dan dikirim ke trips yang terdiri atas satu set pickups untuk
particular van selama periode waktu spesifik. Pada saat trips sudah dijadwalkan
maka dikirim kesetiap van. Program akses database akan diatur secara otomatis
terhubung dengan pager alphanumeric setiap supir pengemudi van. Lalu
informasi lengkap atas setiap pelanggan akan diberikan kepada supir pengemudi.
Langkah-langkah mulai dari reservasi hingga Pick-up point adalah sebagai
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

17

berikut:
-

Pelanggan menghubungi nomor reservasi (425) 981-7000 atau reservasi


melalui website www.shuttleexpress.com

Operators dan agents memasukkan informasi yang relevan tentang


pelanggan (lokasi antar jemput, tujuan dan informasi khusus lainnya) ke
database pelayanan pelanggan.

Penghitungan tarif/biaya dan pengeluaran nomor konfirmasi.

Dispatchers mengambil data pemesanan dan mengirimnya ke trips.

Trips yang telah dijadwalkan dikirim ke setiap van. Data base telah diatur
secara otomatis terhubung ke alfanumerik pager milik pengemudi.

Pengemudi menjemput pelanggan.


Sejak sistem ini digunakan dalam operasional perusahaan, shuttle express

dapat menangani lebih dari 695.000 pemesanan. Dengan rata-rata 1.500


penumpang yang melakukan travel dari dan ke bandara setiap hari dengan
menggunakan shuttle express van yang berjumlah sekitar 75 unit. Jika pada
awalnya rute bandara menghabiskan waktu 8 jam, maka sekarang rute dapat
ditempuh dengan dalam waktu 3 jam. Sekarang setiap shift hanya memerlukan 1
orang dispatcher, dibandingkan dahulu memerlukan 3 orang dispatcher pada
setiap shift.

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

18

Gambar 5. Tampilan shuttle express dalam website


www.shuttleexpress.com

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

19

4.1.2. IDENTIFIKASI SISTEM INFORMASI SHUTTLE EXPRESS


Sistem informasi pada perusahaan jasa transportasi shuttle express
digambarkan dalam matrix komponen sistem informasi.
1. Hardware
Untuk hardware mesin digunakan AXP Server, 12 PC workstation 486 PC
NEC untuk network dan 4 PC NEC 486 untuk reservasi, magnetic disc drive,
pager, telepon, harddisk dan RAM. dan printer. Netware yang digunakan
adalah jaringan

LAN, PTSN,

kertas bill,

dan dokumen.

Input,

pemrosesan, output, penyimpanan dan kendali dilakukan oleh operator/agen


reservasi, supervisor (specialist), sopir, pegawai dan manajer.
2 . Software
Software yang digunakan adalah program windows NT operating system,
program calculate fares, program reservasi, program dispatch, dan DBMS
Access. Prosedurnya pertama adalah pemasukan data, transaksi reservasi
(fare/bill, jadwal trip, confirmation number dan informasi di layar), dispatch,
penggunaan dan distribusi output, prosedur backup, dan prosedur koreksi
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah sesorang yang menggunakan dan menjalankan
sistem informasi dan terdiri atas users dan spesialis. Users adalah semua yang
menggunakan sistem informasi tersebut yaitu pegawai reservasi, pelanggan,
dispatcher, sopir dan manajer sedangkan spesialis yaitu supervisor dan operator
adalah orang-orang ya ng mempun yai keahlian dalam menggunakan sistem
tersebut. Untuk input, pemrosesan dan output dilakukan oleh pegawai
reservasi, pelanggan, dispatcher, sopir dan manajer tanpa melibatkan spesialis.
Pada aktivitas penyimpanan dan kendali maka spesialis terlibat.
4 . S u mb e rd a y a d a ta
Data yang digunakan adalah data pelanggan, data reservasi (lokasi trip, tujuan,
special instruksi), data rute, harga/tariff, data van, data karyawan ( supir, agen,
dispatcher, manajer)
5 . Produk In fo rma si
Produk informasi yang dihasilkan berupa data nomor reservasi, jadwal, data entry
display, status display, bill/tagihan, informasi di layar serta audio signal.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

20

4.1.3.

MATRIKS KOMPONEN SISTEM INFORMASI DI SHUTTLE EXPRESS

Aktivitas SI

Sumberdaya Hardware dan


Netware
Mesin

Input

Telepon

Media
Keyboard

Komputer

Pemrosesan

Output

Digital Alpha
Server

Jaringan
Komunikasi

Prosesor
komunikasi
Workstation PC
NEC

Kertas bill
Kertas laporan

Pager
Penyimpanan

Pengendalian

Program
Microsoft
Access
DBMS
Windows NT
OS
Windows NT
Microsoft Access
Program Dispatch
Program reservasi
Program dispatch

Prosedur

Sumberdaya manusia

Spesialis

HDD 4 x 1,2
GB

Server, pager

Kertas
dokumen
Laporan
pengendali
an

DBMS
ACCES
S
Windo
ws NT

Sumberdaya Data

Pelanggan

Transaksi reservasi
dan dispatch

Data van, sopir, data


pelanggan, lokasi trip, data
reservasi, special
instruction
Data van, sopir, data
pelanggan, lokasi trip,
data reservasi, data
pegawai

Penggunaan dan
distribusi output

Produk informasi

Pengguna
Petugas Call Centre

Pemasukan data

Windows NT

Printer
Magnetik disc
drive

Workstation PC
NEC

Sumberdaya Software

Pegawai reservasi,
dispatcher,
pelanggan,
sopir
manajer

Data van, sopir, data


pelanggan, lokasi trip,
data reservasi

Data van, sopir, data


pelanggan, lokasi trip,
data reservasi
Data van, sopir, data
pelanggan, lokasi trip,
data reservasi

Prosedur backup

Supervisor
operator

pegawai

Prosedur koreksi

Supervisor
operator

Pegawai, sopir
pelanggan
Manajer

Data entry display

status display

Bill, nomor konfirmasi,


jadwal trip di pager,
informasi di layar

Bill, konfirmasi
jadwal, jadwal trip
di pager informasi
di layar
Audio signal

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

21

BAB V
KESIMPULAN
Sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan jasa layanan antar
jemput Shuttle Express, dari Top Management hingga sopir van memakai sistem
informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi. Top management
mengontrol mengenai data reservasi, ketepatan menjemput hingga biaya bisa
melalui sistem informasi yang terhubung di dalam perusahaan. Konsumen yang
ingin memesan layanan antar jemput ini bisa langsung menghubungi shuttle
express. Seketika itu pula, database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan
memudahkan pencarian pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. dengan
pengumpulan dan pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur
pemesanan layanan antar shuttle express semakin mudah. Inilah yang menjadi
pendorong perubahan dalam perkembangan usaha shuttle express. Dengan
adanya peran manajemen perubahan sistem usaha yang tepat guna, khususnya
dalam penerapan sistem informasi manajemennya, maka berdampak pula bagi
kemajuan perusahaan dalam kegiatan operasional.

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

22

DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven. 1992. Information Systems: A Management Perspective. The
Benjamin/ Cummings Publishing Company, Inc.
Bodnar, George H., Hopwood, William S. 1993. Accounting Information System.
5th Edition, Prentice-Hall, Inc.
Fuadi, A. 1995. Langkah-Langkah Menuju Penyempurnaan Sistem Informasi.
Majalah Manajemen. Edisi September-Oktober.
Gelinas, Ulric J., Oram, Allan E., Wiggins, William P. 1990. Accounting
Informaion Systems. PWS-KENT Publishing Company.
Hall, James A. 2001. Accounting Information Systems. 3rd Edition, South
Western College Publishing.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi 1. Penerbit Andi.
Yogyakata
OBrien, JA and George Marakas 2009. Management Information System. Ninth
Edition. McGraw-Hill.Inc. Boston.
OBrien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
Pambudi, T. S. 2003. Menata Ulang Investasi TI. Majalah Swa (sembada). Edisi
23 Januari-5 Februari 2003. No. 02/XIX/23.
www.shuttleexpress.com

Kelompok 5 Tugas : Shutle Express

mr

23

Anda mungkin juga menyukai