Anda di halaman 1dari 7

Presentation Title

Subheading goes here

Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri
atas sebuah bahan type p dan diapit oleh dua bahan tipe n
(transistor NPN) atau terdiri atas sebuah bahan tipe n dan
diapit oleh dua bahan tipe p (transistor PNP). Sehingga
transistor mempunyai tiga terminal yang berasal dari
masing-masing bahan tersebut. Transistor memiliki dua
kemampuan, pertama sebagai penguatan dan kedua
sebagai saklar elektronik. Dalam rangkaian elektronika
daya, transistor umumnya dioperasikan sebagai saklar
dengan konfigurasi emitor-bersama.

Fungsi-fungsi Transistor

Fungsi transistor antara lain sebagai berikut:


a. Perata arus pada adaptor
b. Penguat arus (amplifier)
c. Penahan sebagian arus
d. Pebangkit frekuensi rendah dan tinggi (osilator)
e. Saklar elektronik (switching)

Jenis-jenis Transistor

Jenis-jenis transistor antara lain:


1. BJT
(Bipolar Junction Transistor )
2. JFET (Junction Field Effect Transistor)
3. IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor )
4. MOSFET
(Metal Oxide Semiconductor Field Effect
Transistor)
5. FET
(Field Effect Transistor)

Karakteristik Transistor

Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari


tegangan lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emitor
dan sambungan basis pada keadaan forward bias. Pada daerah jenuh
arus kolektor tidak bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor
emiter, VCE(sat) untuk transistor silikon adalah 0,2 volt sedangkan untuk
transistor germanium adalah 0,1 volt.
Daerah aktif adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan break down
VBR serta di atas IBICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan emiter diberi
forward bias dan sambungan kolektor diberi reverse bias. Pada daerah
aktif arus kolektor sebanding dengan arus balik.
Daerah cut-off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emiter dan
sambungan kolektor berprasikap balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO =
IB.

Transistor Sebagai Saklar


dengan mengatur arus basis IB dapat
menghasilkan arus kolektor IC yang
dapat menghidupkandan mematikan
lampu P1. Dengan tegangan suplai UB
= 12V dan pada tegangan basis U1,
akan mengalir arus basis IB yang
membuat transistor cut-in dan
menghantarkan arus kolektor IC,
sehingga lampu P1 menyala. Jika
tegangan basis U1 dimatikan dan arus
basis IB = 0, dengan sendirinya
transistor kembali mati dan lampu P1
akan mati.

Anda mungkin juga menyukai