yang
dapat
dihidrolisis
menjadi
unit
monosakarida
II. Monosakarida
2.1. Aldotriosa
Gliseraldehida
Gliseraldehida menjadi dasar untuk mempelajari stereokimia senyawa organik.
Stereokimia adalah ilmu yang mempelajari penataaan dalam ruang (3 dimensi) atomatom dari suatu molekul. Hal ini penting dalam sistem biologis, misalnya enzim (katalis
biologis) yang aktifitasnya bersifat stereospesifik. Stereospesifik adalah sifat molekulmolekul yang hanya akan aktif bereaksi dengan molekul tertentu yang mempunyai
bentuk 3 dimensi tertentu pula.
Atom karbon ke-2 dari gliseraldehida merupakan atom karbon asimmetris (kiral), yaitu
atom karbon yang terikat dengan 4 gugus yang berbeda. Pada C-2 terikat gugus-gugus :
CHO, H, OH, dan CH2OH. Ada 2 kemungkinan penataan gugus-gugusnya pada C-2 :
1. gugus OH di sebelah kanan : Konfigurasi D
2. gugus OH di sebelah kiri : Konfigurasi L
O
1C
H 2 C OH
3CH2OH
H
2
O
1C
HO 2 C H
3CH2OH
D-Gliseraldehida dan L-Gliseraldehida merupakan suatu stereoisomer, yaitu molekulmolekul yang strukturnya berbeda hanya pada penataan gugus-gugusnya dalam ruang.
Untuk selanjutnya penentuan konfigurasi D atau L suatu molekul monosakarida
berdasarkan gliseraldehida :
1. jika gugus OH pada atom karbon asimmetris terjauh dari C-1 berada di sebelah
kanan : konfigurasi D
2. jika gugus OH pada atom karbon asimmetris terjauh dari C-1 berada di sebelah
kiri : konfigurasi L
Contoh : D-Glukosa
H
O
1C
H
HO
C OH
H
OH
OH
CH2 OH
Proyeksi Fischer
Suatu cara untuk menggambarkan molekul organik dalam 2 dimensi
Contoh 1 : Gliseraldehida
OH
CH2 O H
CH O
CH O
CHO
H
OH
HO
CH 2 O H
D-Gliseraldehida
H
CH 2 O H
CH O
HO
CH 2 O H
L-Gliseraldehida
Contoh 2 : D-Fruktosa
CH2 OH
O
HO
OH
OH
gugus keton
C-asimmetris
subsituen
CH2 OH
Optis Aktif
Kemampuan molekul untuk memutar bidang polarisasi cahaya
Alat untuk mengukurnya adalah polarimeter
Ada 2 kemungkinan :
a. senyawa yang mampu memutar bidang polarisasi ke kanan : (+)
Contoh : D-(+) Gliseraldehida
b. senyawa yang mampu memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri : (-)
Contoh : L-(-) Gliseraldehida
Isomer optis adalah stereoisomer-sterreoisomer yang memutar bidang polarisasi cahaya
ke arah yang berlawanan
Contoh : D-(+) Gliseraldehida dan L-(-) Gliseraldehida
Tidak ada hubungan antara konfigurasi D atau L dengan kemampuan memutar bidang
polarisasi cahaya. Senyawa D-(Fruktosa) mampu memutar bidang polarisasi ke kiri.
2.2. Aldotetrosa
Threosa
Di alam berupa D-Threosa
CHO
H
HO
OH
H
CH2OH
L-Threosa
CHO
HO
H
H
OH
CH2OH
D-Threosa
Erithrosa
Stereoisomer dari Threosa
CHO
CHO
HO
OH
HO
OH
CH2OH
L-Erithrosa
CH2OH
D-Erithrosa
CHO
HO
OH
OH
HO
OH
HO
CH2OH
CH2OH
D-Arabinosa
L-Arabinosa
D-Ribosa
Bagian penting dari RNA
D-2-Deoksiribosa
bagian penting DNA
kehilangan atom oksigen pada C-2 sehingga disebut deoksi
CHO
CHO
H
OH
OH
OH
OH
OH
CH2OH
D-Ribosa
kehilangan atom O
CH2OH
D-2-Deoksiribosa
2.4. Aldoheksosa
D-Glukosa
monosakarida terpenting
sumber nutrisi bagi hampir semua makhluk hidup
disebut juga gula jagung, gula anggur, atau gula darah
terdapat dalam urin dengan kadar yang sangat kecil, pada pasien Diabetes mellitus
kadarnya meningkat
D-Galaktosa
monosakarida penyusun laktosa (disakarida pada susu)
disebut juga gula susu
di dalam tubuh dapat diubah menjadi glukosa
D-Mannosa
komponen penyusun mannan (polisakarida yang terdapat pada tumbuhan)
CHO
CHO
H
OH
CHO
OH
HO
H
H
HO
HO
OH
HO
OH
OH
OH
OH
HO
CH2OH
CH2OH
CH2OH
D-Glukosa
D-Galaktosa
D-Mannosa
2.5. Ketoheksosa
Fruktosa
terdapat di buah, madu dan semen manusia
perbedaan dengan D-Glukosa hanya pada C-1 dan C-2
monosakarida dengan konfigurasi D yang memutar bidang polarisasi ke kiri (-)
CH2OH
O
HO
OH
OH
CH2OH
D-Fruktosa
C H / R
R'
OH
OH
H+
C OR'
HO
2
H / R
hemiasetal / hemiketal
Di dalam air monosakarida bisa mengalami reksi intramolekuler (antara gugus karbonil
dan gugus hidroksil) membentuk hemiasetal/hemiketal siklik.
Contoh : D-Glukosa
jika gugus karbonil pada C-1 bereaksi dengan gugus hidroksil pada C-5 maka kan
terbentuk siklik 6 : Piranosa
jika gugus karbonil pada C-1 bereaksi dengan gugus hidroksil pada C-4 maka kan
terbentuk siklik 5 : Furanosa
1
CHO
OH
HO
OH
5
6
CH2OH
H
OH
OH
OH
CH2OH
O OH
H
OH
-D-GlukopiranosaC- hemiasetal
CH2OH
6CH2OH
H
4
OH
OH
OH H
H
2
OH
H
OH
OH
O H
H
2
OH
OH
-D-Glukopiranosa
Contoh : D-fruktosa
CH2OH
2
HO
OH
OH
HOH2C
H
O
H
HO
OH
CH2OH
OH
CH2OH
-D-Fruktofuranosa
C- hemiketal
HOH2C 6
5
HOH2C
OH O
2
HO
OH
CH2OH
O
H
OH
CH2OH
HO
OH
-D-Fruktofuranosa
-D-Glukopiranosa dan -D-Glukopiranosa merupakan suatu anomer : monosakarida
yang stereokimianya berbeda hanya pada atom karbon hemiasetal atau hemiketal. Contoh
lainnya adalah -D-Fruktofuranosa dengan -D-Fruktofuranosa.
3.2. Proyeksi Haworth
Proyeksi Haworth menjadi standar untuk menentukan posisi gugus hidroksil
dalam ruang. Cara merubah struktur karbohidrat dari proyeksi Fischer ke proyeksi
Haworth adalah :
Gugus apa saja yang berada di sebelah kanan pada proyeksi Fischer, tempatkan
disebelah bawah
Gugus apa saja yang berada di sebelah kiri pada proyeksi Fischer, tempatkan
disebelah atas
Contoh : D-Glukosa
1
CHO
OH
HO
OH
5
6
konfigurasi D
CH2OH
H
OH
OH
OH
CH2OH
O H
H
OH
OH
3.3. Mutarotasi
Glukosa murni berada dalam 2 bentuk kristalin, yaitu -D-Glukopiranosatitik
leleh: 146oC dan rotasi optik: +112o) dan -D-Glukopiranosa (titik leleh: 150oC dan rotasi
optic : +18,7o). Dalam larutan karbohidrat bisa mengalami perubahan rotasi jenis dan
mencapai kesetimbangan pada +52,6oC. Peristiwa ini disebut mutarotasi. Hal ini terjadi
karena adanya interkonfersi dari bentuk rantai lurus menjadi bentuk siklik.
Contoh 1:
-D-Glukopiranosa
-D-Glukopiranosa
D-Glukosa
+ 37%
< 1%
+ 63%
Contoh 2:
-D-Ribopiranosa
D-Ribosa
+ -D-Ribopiranosa
56%
20%
-D-Ribofuranosa +
-D-Ribofuranosa
18%
6%
IV. Glikosida
4.1. Pembentukan Ikatan Glikosida
Suatu hemiasetal atau hemiketal bisa bereaksi lanjut dengan gugus hidroksil yang
ada. Hal ini dapat dilihat pada reaksi berikut :
OH
R
C OR'
H
OR'''
R"
hemiasetal/hemiketal
R'''-OH
C OR'
H R"
asetal/ketal
HO
2
Pada karbohidrat siklik terdapat atom karbon hemiasetal atau hemiketal dan beberapa
gugus hidroksil. Jika hemiasetal atau hemiketal karbohidrat bereaksi dengan gugus
hidroksil molekul karbohidrat lain atau molekul alkohol , maka akan terbentuk asetal atau
ketal dari karbohidrat atau disebut juga glikosida. Ikatan kovalen yang terbentuk disebut
ikatan glikosida. Ada beberapa jenis ikatan glikosida :
1. Ikatan glikosida antara molekul karbohidrat dengan molekul alkohol
Contoh :
O
+
H+
CH3OH
C asetal
OH
H2O
OCH3
C hemiasetal
glikosida
OH
O
ikatan (1
OH
O
ikatan (1
4)
4)
O
ikatan (1
CH2OH
6)
ikatan (1
CH2OH
OH
OH
6)
O
OH
O
ikatan (1
H2O
H+
O
+
OH
OH H O
4)
Reaksi ini terjadi juga pada makhluk hidup dimana disakarida atau polisakarida dipecah
menjadi molekul yang lebih sederhana. Katalis asam biasanya berasal dari enzim.
V. Disakarida
Disakarida adalah molekul yang tersusun oleh 2 unit monosakarida yang
berikatan glikosida.
Maltosa
Maltosa diperoleh dari hidrolisis sebagian pati. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
diastase. Jika maltosa dihidrolisis lanjut akan dihasilkan 2 unit D-Glukosa. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim maltase.
Pati
diastase
Maltosa
maltase
D-Glukosa
CH2OH
O
CH2OH
O
OH
OH
HO
OH
OH
OH
Selobiosa
Selobiosa adalah disakarida yang diperoleh dari hidrolisis sebagian selulosa.
Molekul ini tersusun dari 2 unit D-Glukosa dengan ikatan glikosida (1 4).
CH2OH
O
CH2OH
O
OH
OH
O
OH
OH
HO
OH
Laktosa
Laktosa disebut juga gula susu. Kandungan laktosa pada susu sapi adalah sekitar
5%, sedangkan pada air susu ibu adalah 7%. Laktosa merupakan disakarida yang tersusun
dari unit monosakarida D-Glukosa dan D-Galaktosa dengan ikatan glikosida (1 4).
CH2OH
O
CH2OH
HO
O
OH
OH
OH
O
OH
OH
Di dalam tubuh, laktosa dipecah menjadi D-Galaktosa dan D-Glukosa dengan bantuan
enzim lactase. Jika tubuh kekurangan enzim lactase maka akan terjadi kasus lactose
intolerance. D-Galaktosa dalam tubuh diubah lagi menjadi D-Glukosa dengan bantuan
enzim. Jika terjadi kekurangan enzim yang mampu merubah D-Galaktosa menjadi DGlukosa maka akan terjadi Galaktosemia. Kasus ini biasanya terjadi pada bayi, ditandai
dengan tingginya kadar D-Galaktosa dalam darah dan air seni. Biasanya untuk
mengatasinya dilakukan dengan mengganti susunya dengan susu kedelai.
Sukrosa
Sukrosa diisebut juga gula pasir. Ditemukan dalam tebu, bit dan maple. Tersusun
oleh monosakarida -D-Glukosa dan -D-Fruktosa.
CH2OH
O
OH
HO
HOCH2
HO O
O
HO
CH2OH
OH
Hidrolisis sukrosa oleh asam atau enzim akan menghasilkan campuran D-Glukosa dan DFruktosa dalam jumlah molar yang sama . Campuran ini disebut gula inversi. Inversi
artinya pembalikan. Sukrosa mempunyai rotasi optik +66,5o, glukosa : 52,7o, fruktosa : 92,4o. Sedangkan gula inverse mempunyai rotasi optic 39,7o. Terlihat adanya
pembalikan dari + 66,5o ke 39,7o. Gula inverse banyak terdapat di dalam madu dan
lebih manis dari sukrosa.
Sukrosa mempunyai nilai kalori yang tinggi sehingga bermunculan gula buatan
yang mempunyai nilai kalori yang lebih rendah. Diantaranya adalah Sakarin dan
Kalsium siklamat. Keduanya lebih manis dari gula, namun berpotensi sebagai penyebab
kanker.
Ca+2
NH
SO2
Sakarin
NHSO3Kalsium siklamat
VI. Polisakarida
Polisakarida merupakan molekul yang tersusun dari beberapa unit monosakarida
yang berikatan glikosida membentuk suatu rantai polimer.
Pati
Pati merupakan polimer yang terdiri dari unit-unit D-Glukosa dan merupakan
bentuk penyimpanan utama D-Glukosa dalam tumbuhan. Ada 2 bentuk pati:
a. Amilosa
Tersusun oleh unit-unit D-Glukopiranosa yang berikatan glikosida (1 4)
membentuk rantai linear. Namun secara tiga dimensi strukturnya membentuk
spiral. Setiap molekul mengandung sampai 3000 unit D-Glukopiranosa.
b. Amilopektin
Tersusun oleh unit-unit D-Glukopiranosa yang berikatan glikosida (1 4) dan
Amilosa
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
Amilopektin
Glikogen
Glikogen merupakan bentuk penyimpanan utama D-Glukosa di dalam sel hewan.
Biasanya disimpan di dalam hati dan otot. Glikogen mempunyai struktur yang mirip
dengan amilopektin namun lebih bercabang karena di setiap percabangan terdapat hanya
sekitar 8 sampai 12 unit D-Glukosa.
Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang penting pembentuk dinding sel tumbuhan
dan komponen utama kayu. Kapas mengandung sampai 80% selulosa. Selulosa tersusun
oleh sekitar 300 sampai 1500 unit D-Glukosa dengan ikatan glikosida (1 4) dan
membentuk rantai yang linear.
O
O
O
Selulosa
Amilosa yang mempunyai ikatan glikosida (1 4) dapat dipecah di dalam
tubuh manusia dengan reaksi hidrolisis, namun selukosa tidak dapat dicerna (dihidrolisis)
di dalam tubuh manusia. Hal ini terjadi karena bentuk tiga dimensi selulosa yang lurus
dengan permukaan gugus hidroksil yang seragam sehingga terjadi ikatan hidrogen
yang kuat. Ikatan ini dapat diputus oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme
yang terdapat di dalam sistem pencernaan hewan pemakan rumput sehingga dapat
dijadikan sebagai sumber nutrisi.
Selulosa walaupun tidak dapat dicerna oleh manusia, namun bermanfaat sebagai
serat yang membantu sistem pencernaan. Selulosa merupakan serat yang larut di dalam
air dan banyak terdapat pada daun dan batang sayuran. Selulosa dapat mencegah
konstipasi, kegemukan, dan kanker usus.
gula tersebut siklik, berada dalam kesetimbangan dengan bentuk rantai lurus. Gula siklik
yang tersebut adalah gula yang masih mempunyai atom karbon hemiasetal atau
hemiketal.
gugus aldehida
CHO
H
CH2OH
OH
HO
-hidroksi
keton
HO
OH
OH
OH
OH
CH2OH
CH2OH
CH2OH
O
CH2OH
O
C hemiasetal
OH
OH
O
OH
OH
HO
OH
Gula pereduksi
CH2OH
O
C asetal
OH
HO
HOCH2
HO O
O
C ketal
HO
CH2OH
OH
Merupakan zat toksik yang dibuang lewat air seni dalam bentuk glukuronida
(turunan dari asam)
Dalam sistem metabolisme hewan dan tumbuhan, asam glukuronat dapat berubah
menjadi asam L-gulonat yang berubah lagi menjadi asam L-askorbat (vitamin C).
CO2H
O
OH
OH
HO
OH
Heparin
Merupakan polisakarida pencegah koagulasi darah
CO2H
CH2OSO3H
OH
O
OH
O
OSO 3H
O
NHSO3H