Pengertian Kliring
Pengertian Kliring
Kelas : KU 2 B
No : 15
Pengertian kliring
Kata kliring sebenanrya berasal dari istilah asing, yakni kata dalam bahasa Inggris
yang berbunyi Clearing. Kliring menurut Wikipedia adalah suatu istilah dalam dunia
perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya
kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian transaksi perdagangan yang
membutuhkan perlengkapan aset transaksi. Hal yang paling mudah dipahami dalam kliring
adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai hutang piutang dalam suatu transaksi
keuangan. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur
kredit, untuk memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar,
walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian
kesepakatannya. Yang termasuk dalam proses kliring antara lain pelaporan / pemantauan,
marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan
penanganan kegagalan.
Jenis-Jenis Kliring
terdapat 3 jenis kliring, yaitu:
Kliring umum
merupakan sarana perhitungan warkat warkat antar bank yang pelaksanaannya diatur
oleh Bank Indonesia.
Kliring local
merupakan sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang berada dalam suatu
wilayah kliring (wilayah yang ditentukan).
Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan yang
kuat yang dikenal dengan sebutan mitra pengimbang sentral (MPS) atau disebut
juga central counterparty . MPS ini menjadi pihak dalam setiap transaksi yang terjadi baik
sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal terjadinya kegagalan penyelesaian atas
suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung suatu risiko kredit yang distandarisasi dari
MPR .
Di Amerika, kliring antar bank dilaksanakan melalui Automated Clearing
House (ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA-The Electronic Payments
Association,yang dahulu dikenal dengan nama National Automated Clearing House
Association, serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas
kliring untuk semua transaksi transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank
atas cek dilaksanakan oleh bank koresponden dan Federal Reserve.
Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan
atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring
atas transaksi efek dilaksanakan oleh P.T Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan
proses kliring atas transaksi kontrak berjangkadilaksanakan olek P.T Kliring Berjangka
Indonesia (KBI)
bank lainnya. Sama dengan kliring masuk, maka sepanjang tidak ada penolakan dari pihak
lawan, pihak penyelenggara (dalam hal ini Bank Indonesia) akan menambah rekening bank
yang bersangkutan sebesar jumlah tagihannya. Peristiwa ini biasa disebut dengan istilah
kliring keluar.
Perhitungan kliring yang melibatkan dua bank, penyelesaian utang-piutangnya akan
dilakukan dengan mudah dan cepat, namun bila melibatkan banyak bank prosesnya
membutuhkan waktu yang cukup lama dan cenderung lebih rumit. Sehingga penyelesaiannya
perlu dilakukan pada suatu lembaga yang yang merupakan tempat untuk memperhitungkan
utang-piutang antarbank yang terlibat dalam proses kliring yaitu Lembaga Kliring.
melalui
nasabah
bank X
sendiri,
Prinsip kliring
Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui
Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun
kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.
Ruang lingkup kegiatan kliring
Melaksanakan kegiatan kliring atas semua transaksi bursa untuk produk ekuitas, derivatif
dan obligasi pada bursa efek di Indonesia.
Melaksanakan proses penentuan hak dan kewajiban anggota kliring yang timbul di
transaksi bursa.
4. Menerima warkat penarikan kliring on hand dari bank lain beserta bilyet dan
rekap warkat penarikan kliring.
Saat ini pengaturan mengenai sistem manual terdapat dalam Surat Edaran Bank
Indonesia No. 2/7/DASP tanggal 24 Februari 2000 perihal Penyelenggaraan Kliring Lokal
Secara Manual. Pada sistem Manual, pelaksanaan fungsi-fungsi kliring seluruhnya dilakukan
secara manual, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perhitungan kliring dan pemilahan/penyampaian warkat dilakukan oleh semua
peserta;
2. Pembuatan dan pencocokan rincian Daftar Warkat Kliring, penyusunan Neraca
Kliring serta pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan oleh Peserta;
3. Penyusunan Neraca Kliring Penyerahan dan Pengembalian Gabungan dilakukan
oleh Penyelenggara;
4.
6.
Sumber:
http://fransiscarindri.blogspot.com/2012/03/kliring-dan-warkat-kliring.html
http://daraveriw.blogspot.com/2012/04/sistem-kliring-di-indonesia.html
http://muthiyagabrielamalawat.blogspot.com/2012/06/mekanisme-kliring-loandata-flow.html
http://keuanganlsm.com/menang-atau-kalah-dalam-ber-kliring/#sthash.CpXpHJTY.dpuf
http://keuanganlsm.com/menang-atau-kalah-dalam-ber-kliring/