Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Faktor Penentu Struktur Modal pada Usaha Kecil


dan Menengah Indonesia

Disusun oleh :
Aina Mardiya (F0213005)

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2015

Bab I
Latar Belakang
Usaha Kecil Menengah memiliki peran yang besar dalam membangun
perekonomian Indonesia, 99% dari badan usaha di Indonesia terdiri dari UKM.
UKM juga memiliki andil sebesar 99,6% dalam hal penyerapan tenaga kerja.
Karakter UKM yang fleksibel membuat UKM lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan bisnis daripada perusahaan-perusahaan besar. Hal ini dapat
menjadi stimulus dalam dinamisasi ekonomi. Bahkan pada tahun 1998 UKM
merupakan perusahaaan yang aman dari dampak krisis moneter. Oleh karena itu,
perkembangan UKM harus diperhatikan.
Menurut Brigham dan Houston (2009) struktur modal terdiri dari campuran
Hutang, saham preferen, dan saham biasa. Dalam penelitian ini, struktur modal
UKM terdiri dari tabungan pribadi, pinjaman dari keluarga (F-connections) dan
tersedianya aset personal pemilik sebagai jaminan untuk mengamankan Hutang
usaha. Semakin beresiko sebuah usaha, semakin sulit usaha tersebut untuk
mendapatkan pinjaman dari Lembaga Keuangan (Tanaka, 2003). Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor penentu struktur modal UKM.
Sehingga

UKM

tersebut

dapat

meminimalisasi

resiko

usahanya

dan

mengembangkan usaha dengan modal yang didapat dari Lembaga Keuangan.


Pendanaan utama usaha yang masih muda berasal dari simpanan pribadi pemilik
dan dana yang dipinjam dari teman atau keluarga terdekat (Ouimet dan Zarutskie,
2011). Ketika UKM tersebut mampu berdiri sendiri dan mulai menuai
keuntungan, keuntungan tersebut akan diinvestasikan kembali untuk memperbesar
usaha (Bhaird, 2008).
Seiring dengan pertumbuhan dan kedewasaan UKM, UKM akan lebih strategis
dalam menentukan pilihan Hutang sebagai bagian dari pendanaan mereka (Ezeoha
dan Botha, 2008). Bila UKM tersebut dapat meningkatkan level produktivitasnya,
UKM

dapat

mengakumulasi

ekuitas

internalnya

dan

mengurangi

ketergantungannya terhadap Hutang (Pfaffermayr et al., 2008). Hal ini penulis


anggap mungkin terealisasi karena pada dasarnya UKM merupakan perusaha
personal dan kepemilikan perusahaan personal akan meningkatkan kinerja
perusahan tersebut (Bitler et al., 2005)
Paparan diatas menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja perusahaan
diperlukan adanya Hutang usaha. Usaha dengan nilai jaminan yang lebih tinggi,
lebih mudah mendapatkan pinjaman (Ezeoha dan Botha, 2011). Usaha dengan
umur yang lebih tua akan lebih mudah mendapatkan pinjaman (Petersen dan
Rajan, 1994) .
Penelitian ini dimaksudkan untuk mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh
Ciaran mac an Bhaird dan Brian Lucey tentang faktor penentu struktur modal
pada Usaha Kecil dan Menengah di Irlandia yang diterbitkan oleh Jurnal Small
Bus Econ (2010) Volume 35 halaman 357 375 dengan judul Determinant of
Capital Structure in Irish SMEs.

Bab II
Model Penelitian
2.1 Hipotesis yang Diturunkan dari Teori Pecking Order
Penggunaan
Tabungan
Pribadi dan Fconnections

Penggunaan
Laba yang
Ditahan

H1 (-)

Umur UMKM

H2 (-)

H3
(+)
H4
(+)

Ukuran UMKM

H5 (-)
Penggunaan
Ekuitas
Eksternal

Penggunaan
Ekuitas Internal

H6
(+)
H7
(+)

H9
(+)

H8 (-)
Aktivitas
Intangible

Kepemilikan

2.2 Hipotesis yang Diturunkan dari Teori Agency

Penggunaan
Hutang

Penggunaan
Hutang Jangka
Panjang

Ketersediaan
Jaminan

H10
(+)

H11
(-)

Umur UMKM

Ukuran UMKM

H13
(-)
Aktivitas
Intangible
(Ceteris
H14
(+)

Sektor yang
Ditandai
dengan Jumlah
Aset Tetap
Tangible yang
Lebih Besar

Anda mungkin juga menyukai