Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

DAN BAYI BARU LAHIR


KALA 2 dengan MALPRESENTASI LETAK PUNCAK KEPALA

DOSEN PEMBIMBING :
Nurmawati, SST., S.Pd.
Oleh kelompok 5
Lavender A
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.

Listiani Ria Anggar W


Ludfi Yusela
Muflikhatul Ummah
Nilla Elfrida Riyandani
Lavender B
Irma Yunita Agustina
Iis Siswati
Malinda Ayu Susilowati
Ngatminingsih

(13,1173)
(13,1174)
(13,1175)
(13,1176)
(13,1205)
(13,1206)
(13,1207)
(13,1208)

AKADEMI KEBIDANAN PEMERINTAH KABUPATEN


BOJONEGORO
TAHUN AKADEMIK 2014-2015

TINJAUAN PUSTAKA

I.

Kelainan Presentasi dan Posisi Puncak Kepala


A. Pengertian
Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana puncak kepala
merupakan bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat defleksinya
ringan. Pada umumnya presentasi puncak kepala merupakan kedudukan
sementara yang kemudian berubah menjadi presentasi belakang kepala.
Mekanisme persalinannya hamper sama dengan posisi oksipitalis posterior
persisten, sehingga keduanya seringkali dikacaukan satu dengan yang
lainnya. Perbedaannya ialah pada presentasi puncak kepala tidak terjadi
fleksi kepala yang maksimal, sedangkan lingkaran kepala yang melalui jalan
lahir

adalah

sirkumferensia

frontooksipitalis

dengan

titik

putaran.

Http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-christiani-5576-3babii.pdf
Bagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba
UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan. Menurut
statistic hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan.
(Mochtar, rustam. 2011: 339)
Letak puncak kepala merupakan bentuk defleksi yang paling ringan,
tetapi karena lingkaran kepala bayi yang akan melalui jalan lahir
(sirkumferensia oksipito-bregmatika) sepanjang 34 cm, maka akan terjadi
distosia.
(Manuaba, I.B.G. dkk. 2007:774)
Tidak terjadi fleksi maupun ekstensi : ubun-ubun kecil dan dahi sama
tingginya didalam panggul. Bagian terendahnya adalah puncak kepala
(Vertex). Penunjuknya adalah ubun-ubun kecil (occiput). Diameter
terendahnya adalah diameter occipitofrontalis yang panjangnya 11,0 cm
lebih

panjang

dari

diameter

suboccipitobregmantika

menguntungkan yakni 9,5 cm. Dengan demikian

yang

lebih

kemajuan persalinan

lebih lambat dan sedikit lebih sering terjadi persalinan tidak maju.
Kebanyakan sikap militer bersifat sementara, kalau sudah turun kepala akan
fleksi. Kadang-kadang terjadi ekstensi menjadi presentasi dahi atau muka
(Harry. 1990:192 ).

B. Etiologi
Letak defleksi ringan ini biasanya disebabkan:
1. Kelainan panggul (panggul picak)
2. Kepala bentuknya bundar
3. Anak kecil atau mati
4. Kerusakan dasar panggul
(Mochtar, rustam. 2011: 339)
C. Mekanisme persalinan
Dalam persalinan kita jumpai UUB selalu di depan dan glabella akan
berada di bawah simfisis sebagai hipomoklion. Lingkaran kepala yang
melewati panggul adalah planum fronto-occiput sebesar 34 cm, karenanya
partus akan berlangsung lebih lama.
(Mochtar, rustam. 2011: 339)
Mekanisme persalinan :
1. Lingkaran yang akan melalui jalan lahir cukup besar (34 cm) sehingga
dapat menimbulkan trauma.
2. Morbiditas dan mortalitas lebih tinggi.
3. Bentuk persalinan:
a. Kavum atau forsep ekstraksi
b. Seksio sesarea
(Manuaba, I.B.G. dkk. 2007:775)
Kepala masuk panggul paling sering pada diameter transversal PAP. Kepala
turun perlahan-lahan, dengan ubun-ubun kecil dan dahi sama tingginya (tidak
ada fleksi maupun ekstensi) dan dengan sutura sagitalis pada diameter transversa
panggul, sampai puncak kepala mencapai dasar panggul. Sampai disini ada
beberapa kemungkinan penyelesaian :
1. Paling sering kepala mendangak fleksi, Ubun-ubun kecil berputar
kedepan, dan kelahiran terjadi dengan kedudukan Occipitoanterior.
2. Kepala mungkin bertahan pada diameter transversa panggul. Diperlukan
pertolongan operatif untuk deep transverse arrest.
3. Kepala mungkin berputar kebelakang dengan atau tanpa fleksi. Ubunubun kecil menuju ke lengkung sakrum dan dahi ke pubis.

Mekanismenya adalah kedudukan ubun-ubun kecil belakang menetap.


Kelahiran dapat spontan atau dengan cara oporatif.
4. Kadang-kadang sekali kelainan dapat terjadi dengan sutura sagitalis
pada diameter transversa.
5. Kadang-kadang kepala mengadakan ekstensi, dan mekanismenya
menjadi presentasi muka atau dahi (Harry. 1990:194)
D. Diagnosis
Pada pemeriksaan dalam di dapati UUB paling rendah dan berputar ke
depan atau sesudah anak lahir caput terdapat di daerah UUB. Dalam
memimpin partus, kita harus sabar menunggu sambil mengobservasi, karena
kira-kira 75% dapat lahir spontan. Untuk menolong perputaran, ibu tidur
miring kearah punggung anak. Bila ada indikasi dapat ditolong dengan
ekstraksi forsep atau vakum.
(Mochtar, rustam. 2011: 339)
Diagnosis letak puncak kepala:
Pada pemeriksaan dalam :
1. Dapat diraba kedua fontanel mayor dan minor
2. Persalinan dapat berlangsung :
a. Glabella (daerah licin tanpa rambut)

bertindak

sebagai

hipomoglionnya.
b. Sirkumferensia oksipito frontalis sebesar 34 cm, melalui jalan lahir.
(Manuaba, I.B.G. dkk. 2007:775)
Pada pemeriksaan abdominal :
1. Sumbu panjang janin sejajardengan sumbu panjang ibu (gbr. 1a)
2. Diatas panggul teraba kepala
3. Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil terdapat pada sisi
yang berlawanan.
4. Difundus uteri teraba bokong
5. Oleh karena tidak ada fleksi maupun ekstensi maka tidak teraba dengan
jelas adanya tonjolan kepala pada sisi yang satu maupun sisi lain
Pada pemeriksaan Denyut Jantung Janin:
1. Denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran bawah perut ibu,
pada sisi yang sama dengan punggung janin.

(Harry.1990:192)
E. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi partus yang lama robekan jalan lahir yang lebih
luas. Selain itu karena partus lama dan moulage hebat, maka mortalitas anak
agak tinggi (9%).
(Mochtar, rustam. 2011: 340)
F. Prognosis
Meskipun persalinan sedikit lebih lama dan lebih sukar daripada
persalinan normal baik bagi ibu maupun anaknya, prognosisnya cukup baik.
Umumnya terjadi fleksi dan melanjut kepersalinan normal.
1. Morbiditas dan mortalitas tinggi pada persalinan pervaginam
2. Untuk mencapai well born baby dan well health mother sebaiknya
dilakukan secio sesarea
(Manuaba, I.B.G. dkk. 2007:775)

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.B.G. dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi dan Obstetri
Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Harry, Oxorn. 1990. Patologi & fisiologi persalinan. Jogjakarta: Yayasan Essentia
Medica

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. A INPARTU KALA 2
DENGAN KELAINAN LETAK PUNCAK KEPALA
DI BPM MURYATI KANOR - BOJONEGORO
I. PENGUMPULAN DATA
Tanggal : 08 Oktober 2014

Jam : 06.00

WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas
Istri

Suami

Nama

: Ny. B

Nama

: Tn. C

Umur

: 23 tahun

Umur

: 26 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

:-

Pekerjaan

: karyawan

Penghasilan
Alamat

:Penghasilan
: + Rp.3.500.000,: Ds. Margomulyo RT. 03/RW. 01 Balen - Bojonegoro

2. Keluhan Utama
Ibu hamil anak pertama, usia kehamilan 9 bulan. Mengeluh perutnya
kenceng-kenceng sejak tanggal 07-07-2014 jam 23.00 WIB, sudah
mengeluarkan lendir bercampur darah, sejak jam 02.00 WIB,
kemudian keluarga membawa ibu ke rumah sakit tanggal 07-07-2014
jam 04.00 WIB.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis, bawaan, menular serta
tidak pernah menajalani operasi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
7

Ibu di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis,


bawaan, menular serta tidak ada riwayat keturunan kembar.
5. Riwayat Menarche
Menarche

: 13 tahun

Siklus

: teratur, 28-30 hari

Lama

: 5-6 hari

Karakteristik

: Cair kadang bergumpal, ganti pembalut 2 x/hari

Flour albus

: tidak pernah

Dismenorhea

: tidak pernah

Disfungsi blooding : tidak pernah


HPHT

: 01-01-2014

TTP

: 08-10-2014

6. Riwayat Perkawinan
Nikah

:1x

Usia pertama nikah : 23 tahun


Lama

: 1 tahun

7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


Kehamilan

Persalinan

Anak
Nifas
BB/
Jenis
Jenis
No Sua
U Penyu
Penol Tem Pen
TB Hidup Men Peny
Anak
Persal
Kela
mi
K
lit
ong pat yulit
Lahi /Mati etek ulit
inan
min
r
1 1
Hami - l ini
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan hamil anak pertama
Trimester I

: ibu terlambat haid 1 bulan, Ibu dating dan periksa ke


bidan 2 x, mengeluh mual muntah pada pagi hari, dari
bidan dilakukan PP test (+) dan mendapat kapsul

Iodium dan vitamin Fe serta penyuluhan nutrisi ibu


hamil trimester 1
Trimester II : Ibu dating dan periksa ke bidan 3x, mulai merasakan
gerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan, dari bidan
ibu mendapat tablet Fe dan Kalk, serta penyuluhan
nutrisi ibu hamil trimester II dan senam hamil.
Trimester III : Ibu periksa ke bidan 3x, dan datang ke bidan mendapat
penyuluhan nutrisi ibu hamil trimester III serta tentang
proses persalinan.

Dan mulai merasakan perut

kenceng-kenceng pada tanggal 07 oktober jam 23.00


Wib
9. Riwayat KB
Ibu sebelum hamil ini belum pernah mengikuti KB apa pun.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola
Nutrisi

Selama hamil
Selama Persalinan
Makan 4 x/hari, porsi sedang Makan 4 sendok, porsi terdiri
terdiri nasi, sayur, lauk dan buah nasi dan sayur

Eliminasi
Istirahat
Kebersiha
n

Minum 8-9 gelas/hari air putih

Minum 2 gelas air putih

BAB 1 x/hari

BAB : -

BAK 6-7 x/hari

BAK : 2x

Tidur siang + 1-2 jam

Istirahat saat tidak ada his

Tidur malam + 8-9 jam/hari


Mandi dan gosok gigi 2 x/hari, -

Kebiasaan
Aktivitas

keramas 3 x/minggu
Tidak merokok, tidak minum- Tidak merokok, tidak minumminuman beralkohol

Rekreasi
Seksual

Ibu

mengerjakan

minuman beralkohol
pekerjaan Berbaring di tempat tidur dan

rumah tangga seperti : memasak, miring ke kiri dan kanan


mencuci, dan menyapu

Pola

Selama hamil
Menonton TV, jalan-jalan pagi

Selama Persalinan

1 x/minggu

11. Data Psikososial


Ibu senang dengan kehamilannya ini, ibu berharap semoga
persalinannya berjalan lancar, suami dan keluarga juga senang karena
ibu akan segara melahirkan.
12. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu didalam keluarga tidak ada budaya pantang terhadap makanan dan
kegiatan apapun.
13. Data Spiritual
Ibu berdoa untuk kelancaran kelahiran bayinya.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Kesadaran
TB
BB
Lila

: Baik
: Composmentis
: 158 cm
: 63 kg
: 27 cm

Tanda Tanda Vital


Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,8OC
Pernafasan
: 22 x/menit

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala

: mesochepal, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan

Rambut

: bersih, hitam, lurus, tidak mudah rontok

Muka

: bersih, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.

Mata

: konjungtiva merah muda, sklera putih.

Telinga

: simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran


baik.

Hidung

: bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak


terdapat pernapasan cuping hidung.

10

Mulut

: bersih, mukosa mulut merah muda, tidak ada


stomatitis, tidak ada caries dentis

Leher

: tidak ada pembesaran kelanjar tyroid dan tidak ada


pembendungan vena jugularis.

Dada

: simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi


intercostalis.

Payudara

: simetris, membesar, papila menonjol, terdapat


hyperpigmentasi pada aerola dan papila mamae.

Perut

: membesar sesuai usia kehamilan, terdapat linea


nigra, terdapat striae gravidarum albican, tidak ada
luka bekas operasi.

Genetalia

: tidak ada varises, tidak oedem, tidak ada condilloma


akuminata dan condilomatalata, terlihat lendir
disertai darah keluar dari vagina.

Anus

: tidak ada hemoroid.

Ekstremitas : tidak ada oedem, tidak ada varises.


b. Palpasi
Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan tidak


teraba pembendungan vena jugularis.

Payudara

: tidak teraba massa, tidak nyeri tekan, colostrum


sudah keluar.

Perut

Leopold I

: TFU 4 jari bawah px (32 cm), teraba bulat, lunak,


dan tidak melenting.

Leopold II

: Pada

perut

ibu

sebelah

kiri

teraba

keras

memanjang seperti papan, lurus, tidak melengkung


sedangkan pada perut ibu sebelah kanan teraba
bagian kecil-kecil dan tidak rata.
Leopold III : Pada bagian tepi atas symphisis teraba bulat, keras,
kurang melenting.

11

Leopold IV : Kepala sudah masuk pintu atas panggul U 3/5


His

: 3 x dalam 10 menit lama 30-40 detik

Ekstremitas : tidak ada oedem

c. Auskultasi
DJJ 148 x/menit, terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri, 3
jari dibawah pusat
DJJ
148 x/menit
d. Perkusi
Patella reflek kanan / kiri = (+) / (+)
e. Pemeriksaan laboratorium
Darah (Hb sahli) = 12 gr%
Urine

= tidak dikaji

f. Pemeriksaan Panggul Luar


Tidak dikaji
g.

Pemeriksaan Dalam
VT 5 cm, ketuban , effasement 50%, teraba UUB dan UUK,
bidang hodge I.

h. Kesimpulan :
1. Ibu inpartu kala II, dengan presentasi puncak kepala
2. G1P0 A0
3. Usia kehamilan 38-40 minggu
4. Hamil intra uterine
5. Hamil tunggal
6. Janin hidup
12

7. Letak kepala, puki U 3/5


8. Kesan panggul luar normal
9. Keadaan umum ibu baik
10. HIS 3x dalam 10 menit lama 30-40 detik
11. VT 5 cm

II.

IDENTIFIKASI MASALAH
Dx : G1P0 A0, inpartu kala I fase aktif, UK 38-40 minggu dengan presentasi
puncak kepala.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 9 bulan. Mengeluh
perutnya kenceng-kenceng sejak tanggal 07-10-2014 jam 23.00 WIB,
sudah mengeluarkan lendir bercampur darah tanggal 08-10-2014 sejak
jam 2.00 WIB, kemudian keluarga membawa ibu ke rumah sakit tanggal
08-10-2014 jam 04.00 WIB
HPHT = 01-01-2014
Do : TTP

= 08-10-2014

Tanda-tanda Vital :

Keadaan umum = baik

TD

= 120/80 mmHg

Kesadaran

= composmentis

= 36,8oC

TB/BB

= 158 cm / 63 kg

= 80 x/menit

Lila

= 27 cm

= 22 x/menit

Payudara : tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan, colostrum sudah keluar
Perut

: TFU 4 jari bawah px (32 cm), punggung kiri, letak kepala,


bagian terendah janin sudah masuk PAP U 3/5

Auskultasi : DJJ 148 x/menit


Pemeriksaan dalam : pembukaan 5 cm, ketuban , effasement 50%,
letak kepala U 3/5, teraba UUB dan UUK bidang hodge I.
III.

ANTIPASI MASALAH POTENSIAL


1.
2.

Potensi terjadi partus lama


Terjadi rupture uteri iminen

13

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Observasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf

V.

INTERVENSI
Tanggal : 08-10-2014

Jam : 6.30 WIB

Dx : G1P0 A0, inpartu kala I fase aktif dengan kelainan letak dahi.
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : ibu lebih kooperatif dan tidak cemas
2. Berikan nutrisi dan hidrasi yang adekuat kepada ibu bersalin
Rasional : sebagai sumber tenaga dan mencegah ibu kelelahan selama
persalinan
3. Lakukan observasi dengan menggunakan partograf
Rasional : mengetahui kemajuan persalinan
4. Anjurkan ibu untuk tidur mirik kearah janin
Rasional : membantu putar paksi dalam
5. Lakukan pertolongan persalinan secara cermat
Rasional : persalinan ibu lancar
VI.

IMPLEMENTASI
Tanggal : 08-10-2014

Jam : 07.00 WIB

1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan baik, sudah waktunya melahirkan namun ada kealinan
pada posisi kepala janin, sehingga ibu perlu mengikuti saran bidan yaitu
tidur miring kearah punggung janin agar posisi kepala normal kembali.
2. Memberikan nutrisi dan cairan yang adekuat kepada ibu bersalin dengan
memberikan makanan dan minuman kepada ibu ketika tidak ada kontraksi
3. Partograf
4. Mengatur posisi ibu agar miring kearah punggung janin atau jongkok
5. Melakukan pimpinan persalinsssan terhadap ibu dengan benar.
VII.

EVALUASI
Tanggal : 08-10-2014
1.

Jam : 07.30 WIB

Ibu tenang dalam menjalani pesalinan

14

2.

Ibu bersedia makan sebanyak 4 sendok porsi nasi dan sayur, dan
minum 2 gelas air putih pada saat tidak ada kontraksi

3. Pr
4. Ibu bersedia miring sesuai anjuran bidan
5. Ibu mengikuti instruksi bidan dengan baik

15

Anda mungkin juga menyukai