Anda di halaman 1dari 30

OM SWASTYASTU

Kelompok 4
Ni Made Wedayani
(1308205009)
Ni Komang Rai Mirayanti
(1308205015)
Husnul Hatimah
(1308205019)
Maulida Nirwana Islami
(1308205020)
Cici Izzah Afkarina
(1308205024)
Odmard Marselinus Kadymand
(1308205026)

HUKUM KEPLER DAN HUKUM


NEWTON SEBAGAI DASAR
GERAK DAN LINTASAN
SATELIT

Latar Belakang
Kepler (1571-1630) merupakan salah seorang yang
mengamati perjalanan planet-planet. Beberapa konsep
telah dibangun oleh ilmuwan abad pertengahan ini.
Kini, diketahui bahwa sebuah planet mempunyai gerak
melingkar mengelilingi Matahari karena adanya gaya
yang bernama gaya berat, hal yang sama untuk gerakan
bulan mengelilingi Bumi.

Pencarian hukum dan sumber gaya gravitasi mencapai


kulminasinya ketika Newton (1642-1727) pada tahun
1687 mengemukakan hukum gravitasi. Penemuan
hukum ini sendiri dapat dipergunakan untuk
menerangkan
kenapa
planet
dapat
berputar
mengelilingi Matahari. Selain itu teori gravitasi
Newton melahirkan sebuah ilmu baru yang dinamakan
Mekanika Benda Langit. Ilmu yang sama itu pula yang
mendasari keberhasilan peluncuran wahana antariksa,
yang mengorbit ruang-ruang antar planet baik dekat
ataupun jauh.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep


hukum gaya gravitasi Newton yang mendasari gerak
dan lintasan satelit. Satelit dianggap sebagai benda
langit yang keplerian artinya semua kaedah hukum
Kepler dipenuhi oleh objek tersebut.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran hukum Kepler yang mendasari


gerak satelit?
2. Bagaimana gambaran dari hukum Newton yang
mendasari gerak satelit?
3. Bagaimana hubungan antara hukum Kepler dan hukum
Newton?

1.

Hukum Kepler

Pada tahun 1610 masehi, Galileo menerbitkan bukunya


Sideris Nuncius. Dalam buku itu dikemukakannya bahwa
permukaan bulan terlihat berpola dan berkerut.
Diungkapkannya pula bahwa permukaan matahari kadangkadang dikotori oleh bintik hitam, yang dapat berubah
menjadi besar atau kecil dan berpindah tempat. Laporan
tersebut berarti secara langsung menyanggah konsep
sebelumnya mengenai keadaan benda langit, suatu konsep
yang telah dipegang oleh umat manusia 20 abad
sebelumnya.

Galileo menunjukkan bahwa planet venus setiap saat


dapat berubah bentuk. Perubahan itu oleh Galileo
diterangkan dengan menunjukkan anggapan bahwa
planet, seperti juga bulan bersinar hanya karena
memantulkan cahaya, berputar mengedari matahari,
maka secara bergantian terdapat bagian-bagian yang
terkena cahaya matahari, tergantung dari kedudukan
relatif antara matahari-bumi dan venus.

Astronom lain yang ikut membentuk dan


menyempurnakan teori heliosentrik ialah Johanes
Kepler. Dia menghitung jarak planet-panet dengan
mempergunakan lintasan eliptis planet yang telah
diketahui.
Setelah beberapa tahun kepler menunjukkan bahwa
bidang lintasan planet ternyata melalui matahari. Pada
tahun 1609 diumumkan hukum Elip dan hukum luas
tempuhan planet-planet. Hukum tersebut kemudian
terkenal sebagai hukum Kepler pertama dan kedua.

Hukum kepler I : Lintasan planet merupakan sebuah


elip. Matahari terletak pada salah satu titik apinya.
Hukum kepler II : Vektor radius, garis hubung planet
matahari, membuat luas yang sama, untuk satuan waktu
yang sama.

Beberapa tahun kemudian kepler, mengumumkan lagi


hukumnya yang ketiga. Hukum ketiga ini sering diberi
nama Harmoni, memberikan hubungan dinamik. Yakni
hubungan periode dan setengah sumbu panjang lintasan
planet. Pada gmbar 1 diberi symbol a. Hukum
tersebut berbunyi sebagai berikut :

Gambar Pembantu

Keterangan gambar:
Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk
sebuah elips. Matahari sebagai salah satu titik fokus.
Dalam satuan waktu yang sama luas daerah yang
disapu oleh radius vector r, mempunyai harga yang
tetap. Dalam selang waktu dt, kedua daerah yang
diarsir mempunyai luas yang sama.

Hukum ketiga Kepler, dapat ditulis dalam bentuk


matematis dimana P menyatakan periode planet dan
k, suatu konstanta. Untuk satelit buatan yang mengorbit
mengelilingi bumi, hal ini dapat juga diterapkan.

2. Hukum Newton
Jauh sebelum Newton sebenarnya telah ada yang
mendengar bahwa seharusnya ada sebuah gaya yang
bekerja terus menerus yang mengikat planet untuk
tetap pada tempatnya dan berputar mengelilingi
matahari. Dan yang mengontrol bulan untuk tetap
melingkar mengelilingi bumi. Kepler menduga bahwa
gerakan planet yang berbentuk elips, karena adanya
gaya magnetik.

Untuk ringkasnya, hukum Newton itu dapat ditulis


dalam lambang matematik.

Persamaan di atas mempunyai arti bahwa gaya tarik


menarik dua titik massa dan berbanding terbalik
dengan jarak kuadrat antaranya. Arah gaya gravitasi
tersebut jelas terdapat sepanjang garis hubung kedua
benda yang bersangkutan.
Di dekat permukaan bumi, sebuah benda akan selalu
mengalami gaya gravitasi yang menariknya menuju
pusat sebesar:

untuk tempattempat di
ekuator

dan
bagi daerah
kutub

3. Memenuhi Hukum Newton dan Kepler


Zaman satelit (angkasa luar) diawali pada tanggal 4 Oktober
tahun 1957, ketika Uni Sovyet berhasil meluncurkan
wahana tak berawak Sputnik I, yang mengorbit mengelilingi
bumi. Sejak itu negara dengan teknologi maju bergantian
mulai merancang dan menempatkan satelitnya di angkasa
bumi. Hingga pada tahun 1967, umat manusia telah berhasil
meletakkan hampir 150 buah satelit pada lintasannya. Jadi
setiap tahun rata-rata, 15 buah wahana yang telah
dilontarkan, dari berbagai jenis dan ragam kegunaan, dari
yang berbobot puluhan kilogram sampai puluhan ton.
Menjelang akhir abad ke 20, produksi satelit makin
meningkat.

Kita tahu bahwa satelit diletakkan pada lintasannya


lewat sebuah roket. Dalam pembicaraan berikut ini
hanya ditinjau sesudah satelit tersebut dilontarkan dan
menempati orbitnya. Mekanisme bagaimana hal itu
dilakukan tidak akan dibahas, demikian pula dengan
teknologinya dan satelit dianggap sebagai sebuah
benda langit.

Selama perjalanannya mengelilingi bumi, satelit


mengalami beberapa gaya yang bekerja padanya. Gaya
utama yang mengontrol gerak dan lintasan satelit
adalah gaya gravitasi, dalam hal ini yang berasal dari
bumi, dimana satelit berlaku sebagai objek.

Gaya-gaya lain yang sifatnya non-gravitasionil, seperti


pengereman oleh angkasa dan tekanan radiasi matahari
hanya berperan dalam mengganggu gerak dan lintasan
dalam skala yang jauh lebih kecil dari interaksi
gravitasi bumi itu sendiri. Dari kedua alasan tersebut
maka ia katakan memenuhi kaedah hukum Kepler dan
konsep gravitasi Newton.

4. Perwujudan hukum Kepler dan Newton


Hukum Newton selain dapat dipergunakan untuk
menerangkan adanya percepatan ke pusat, juga dapat
sekaligus dipergunakan untuk menerangkan mengapa
lintasan benda massa, menempuh tempuhan yang
berbentuk irisan kerucut. Untuk memperlihatkan
bentuk analitis akan dipergunakan gerakan pada bidang
ekuator bumi, dalam sistim koordinat polar. Kemudian,
kedua benda yang saling bekerja itu dianggap berdiri
sendiri tanpa pengaruh benda ketiga.

Beberapa gaya ganggu baik yang sifatnya gravitisionil,


maupun non-gravitisionil tidak dimasukkan dalam
perhitungan. Adapun gaya ganggu yang sifatnya
gravitisionil itu dapat ditimbulkan oleh timbunan massa
yang tidak uniform di permukaan bumi, jelasnya akibat
tidak simetrinya belahan utara dan selatan bola bumi.
Untuk lintasan tinggi, bulan dapat berperan sebagai
benda pengganggu ketiga, demikian pula manuvre
pesawat angkasa.

Berdasarkan syarat batas ini, persamaan lintasan dan


yang bertautan dengannya dapat diturunkan. Untuk
massa bumi kita beri simbol m1 dan massa satelit, m2.
Kaedah hukum Newton, menceritakan bahwa
percepatan gravitasi yang disebabkan oleh m1 terhadap
m2 yang berjarak r, persamaan vektornya adalah :

Dalam hal ini,


M = m1 +m2 dan G, konstanta gravitasi universal.
Disamping itu hukum Kepler II, mensyaratkan bahwa luas
daerah yang ditempuh oleh m2 persatuan waktu adalah tetap.
Karena luas tersebut adalah
maka bentuk ini
dapat ditulis dengan lambang ,
konstanta h disebut
konstanta momentum luas. Selanjutnya dari pengetahuan
tentang ukum Newton, kita dapatkan bahwa m2 dalam
perjalanannya melintasi m1 memenuhi persamaan gerak :

Kalau kita ambil perkalian skalar dengan vektor kecepatan


v dan bentuk persamaan diferensialnya kita modulir, maka
dapat ditulis dalam persamaan skalar :

E adalah faktor konstanta yang timbul pada saat langkah di


atas kita integrasi dan ini menyatakan jumlah energi total
dari sistim 2 benda. Bentuk pertama pada ruas kiri disebut
energi kinetis dan bentuk kedua dinamakan energi
potensial, jadi secara tidak langsung telah dibuktikan
bahwa energi total dari sistim 2 benda tersebut adalah
tetap.

Kesimpulan
1. Gaya tarik menarik dua titik massa dan berbanding
terbalik dengan jarak kuadrat antaranya. Tanda minus
menunjukkan makin besar jarak ke dua massa tersebut,
makin kecil pula pengaruh gaya gravitasinya.
2. Lintasan planet merupakan sebuah elip. Matahari terletak
pada salah satu titik apinya dan vektor radius, garis
hubung planet matahari, membuat luas yang sama, untuk
satuan waktu yang sama. Yang selanjutnya dikenal dengan
hukum I dan II Kepler.
3. Perubahan pada energi kinetis, akan selalu diimbangi
oleh perubahan energi potensial, sedemikian rupa hingga
jumlah energi totalnya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai