LATAR BELAKANG
Dalam era sekarang ini Teori Kontigensi tidak bias dipisahkan dari MCS
(Managemen control Sistem)Teori kontingensi adalah teori perilaku yang
mengklaim bahwa tidak ada satu cara
terbaik
untuk merancang
struktur
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori kontigensi dan MCS (Manajemen
Control Sistem) ?
2. Apakah peningnya teori konigensi dalam akuntansi manajemen ?
3. Apakah hubungan antara struktur organisasi, pusat pertanggungjawaban,
dengan sistem pengendalian manajemen?
4. Seberapa besar sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap
5.
6.
7.
8.
9.
keberlangsungan organisas?
Apa yang dimaksud dengan harga transfer?
Metode apa yang dapat menentukan harga terasfer ?
Bagaimana mekanisme penyusunan anggaran
Apa perbedaan dari perumusan dan perencanaan strategi ?
Bagaimana mengevaluasi kinerja ?
TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan terori kontigensi
2. pentingnya teori kontigensi dalam system pengendalian manajemen
3. mengetahui seberapa besar system pengendalian manajemen berpengaruh
terhadap keberlangsungan organisasi
4. mengetahui apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjaawaban dan jenis
dari puast pertanggungjawaban itu sendiri
5. mengetahui apa yang dimaksud dengan harga transfer
6. mengetahui mekanisme penyusuanan harga transfer
7. mengetahui apa yang dimaksud dengan perumusan dan perencanaan strategi
BAB II : PEMBAHASAN
TEORI KONTINGENSI DALAM AKUNTANSI
MANAJEMEN
Definisi Teori Kontigensi
optimal
bergantung pada
berbagai
kontingensi untuk
tailors
desain organisasi
desain
yang
paling berguna
sangat
membantu.
Teori
kontingensi
secara
historis
berusaha
pengendalian yang tepat akan sangat dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi.
Ekstrim kedua adalah adanya kenyataan bahwa sebuah sistem pengendalian
manajemen masih dapat digeneralisir untuk dapat diterapkan pada beberapa
perusahaan yang berbeda-beda
Para peneliti dibidang akuntansi (Anthony dan Vijay, 2005; Fisher, 1998)
menggunakan teori kontinjensi saat mereka menelaah hubungan antara faktor
organisatoris dan pembentukan sistem pengendalian manajemen. Berdasarkan
pada teori kontinjensi, maka sistem pengendalian manajemen (sistem pengukuran
kinerja dan proses sosialisasi) perlu digeneralisasi dengan mempertimbangkan
faktor organisatoris dan situasional seperti perilaku individu (kerjasama) atau
disesuaikan dengan kondisi (teknologi, ukuran organisasi dan strategi perusahaan)
agar dapat diterapkan secara efektif pada perusahaan.
gaya
internal
Diterapkan dalam kegiatan memotivasi, memimpin dan penataan organisasi.
sehingga
meniadakan
nilai
pengetahuan
dan
kebijaksanaan.
Pada tingkat penelitian, teori kontingensi telah dikritik karena atheoretical.
berbeda.
Anda akan menyadari bahwa keberhasilan penerapan teknik dalam satu
laba
menurun
sebelum
prosedur
atau
program
baru
diimplementasikan.
Teori kontingensi dirancang untuk menyediakan manajer dengan kemampuan
untuk memeriksa berbagai kemungkinan solusi untuk masalah
1. Assessor
Perbandingan
informasi dengan
Teori Kontijensi Dan MCS (Management Control Systems)
keadaan yang
diinginkan
3. Detector
Informasi
mengenai apa
yang sedang
2. Effector
Koreksi terhadap
perbedaan
signifikan
Perusahaan
Yang Sedang
Dikendalikan
1.
2.
3.
4.
strategi
yang
dimaksudkan.Sistem
Pengendalian
Manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh
manajer
untuk
memastikan
bahaw
orang-orang
yang
diawasinya
Struktur
Pengendalian Manajemen
Struktur Organisasi
Pendelegasian Wewenang
Pusat Pertanggungjawaban
Pengukuran Kinerja
Sistem Informasi dan Komunikasi
Proses
Perencanaan Strategis
Penyusunan Anggaran
Pelaksanaan
Evaluasi
Keterangan :
Perencanaan strategis, proses memutuskan program-program utama yang
bentuk moneter.
Pelaksanaan, selama 1 tahun, manajer melakukan program/bagian dari
Pengendalian Manajemen
implementasi
strategi
middle
management.
Pengendalian Tugas
Perumusan Strategi
Proses merumuskan tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil
untuk mencapai tujuan
Orientasi jangka panjang
Difokuskan pada proses perencanaan
Teori Kontijensi Dan MCS (Management Control Systems)
Pengendalian Manajemen
proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan
strategi
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan
2.
3.
4.
5.
Kegiatannya
6.
1.
2.
Karakteristiknya
3.
4.
oleh organisasi.
Mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas
dari
beberapa bagian organisasi.
Mengkomunikasikan informasi.
Mengevaluasi informasi.
Memutuskan tindakan apa yang seharusnya
diambil jika.
Mempengaruhi orang-orang untuk mengubaj
perilaku mereka.
Membutuhkan planning untuk penentuan standar.
Tidak bersifat otomatis, tetapi sistematis
(keputusan yang dibuat berdasarkan pada
prosedur).
Perlu koordinasi antar anggota organisasi.
Ketidakjelasan hubungan antara tindakan apa
yang ingin dicapai untuk menciptakan kondisi
yang diinginkan.
Pengendalian Tugas
Proses untuk memastikan bahwa tugas yang telah ditentukan dilaksanakan
secara efektif dan efisien
Orientasi jangka pendek
Difokuskan pada proses pengendalian
Perbedaan antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen:
Pengendalian Manajemen
Faktor
manusia
merupakan
Pengendalian Tugas
faktor
penting
sifatnya khusus
perusahaan
Fungsi Kontroler
Controller harus melakukan kegiatan akuntansi dan mengolah data keuangan
menjadi informasi yang bermanfaat bagi pemimpin perusahaan untuk membuat
keputusan yang tepat dan mengumpulkan organisasi.
Fungsi-fungsi dari controller adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
menyajikan
analisis
dan membuat
STRUKTUR ORGANISASI
Goal Congruence
adalah
keselarasan
tindakan-tindakan
yang
menganjurkan
setiap
Faktor
Eksternal
Informal
Faktor
Eksternal
norma
yang
tumbuh
dalam
masyarakat (etos kerja) misalnya:
kedisiplinan masyarakat Jepang
terbawa juga dalam organisasi.
budaya setempat.
budaya perusahaan, contoh: semua
karya-wan disiplin.
gaya manajemen (cara manajer
memimpin perusahaan)
organisasi internal (hubungan kerja
antara bagian satu dengan yang lain)
persepsi dan komunikasi (perintah
dari atasan ke bawahan)
kerjasama dan konflik (hubungan
organisasi, dimana manajer senior
membuat
keputusan
dan
mengkomunikasi-kannya
melalui
hirarki organisasi)
SPM
Informal
Maka dalam hal ini, yang dimaksud dengan Keselarasan Tujuan ( Goal
Congruence) adalah Suatu proses pencapaian goal organisasi yang
diperoleh dari usaha anggota organisasi tersebut untuk mencapai goal
individu yang langsung membantu tercapainya goal organisasi secara
keseluruhan.
Namun dalam hal ini, Gaya manajemen memiliki dampak yang paling kuat
terhadap pengendalian manajemen, karena sikap bawahan merupakan cerminan
sikap dari atasannya. dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa
yang menjadi sikap CEO. Para manajer memiliki kualitas dan gaya yang beragam.
Beberapa diantaranya memilki kharisma dan ramah; sementara yang lain ada yang
bergaya agak santai. Ada juga manajer yang banyak melewatkan waktunya
dengan melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang manajemen dengan cara
berkeliling (management by walking around); sementara ada juga manajer yang
menyibukkan dirinya dengan menulis laporan.
Dan juga Hubungan informal sangat dibutuhkan, meskipun hubungan
formal telah ditetapkan.Dan dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para
manajer operasi harus mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus
diambil untuk mencapainya.Mereka menyerap informasi ini dari berbagai jalur,
baik itu jalur formal (seperti anggaran dan dokumen-dokumen resmi lainnya)
ataupun jalur informal (seperti dari bahan obrolan yang tidak resmi).Cara-cara
untuk mencapai tujuan organisasi juga harus dikomunikasikan dengan baik dan
pesan-pesan yang disampaikan diharapkan dapat diinterpretasikan dengan makna
yang sama agar tujuan dalam organisasi tersebut dapat tercapai.
Faktor Formal Yang Mempengaruhi Goals Congruence
Tidak hanya faktor faktor informal saja yang dapat mempengaruhi
keselarasan tujuan (goals congruence) , tetapi Pengaruh besar lainnya yaitu system
yang bersifat formal atau factor factor formal yang juga dapat mempengaruhi
keselarasan tujuan (goals congruence) tersebut. Sistem ini bisa diklasifikasikan ke
dalam dua jenis yaitu : (1) sistem pengendalian manajemen, dan (2) aturanaturan.
Aturan-aturan
Dalam hal ini istilah aturan-aturan sebagai seperangkat tulisan yang
memuat semua jenis instruksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya
adalah instruksi - instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar
operasi, panduan-panduan, dan tuntunan - tuntunan etis. Aturan-aturan itu
beragam sifatnya mulai dari yang sangat kecil atau biasa (misalnya, klip
kertas hanya akan diberikan jika diminta melalui daftar permintaan yang
ditandatangani secara resmi) hingga aturan yang sangat penting (misalnya,
pengeluaran modal lebih dari 5 juta harus mendapat persetujuan dari
dewan direksi). Tidak seperti arahan-arahan yang bersifat implisit dalam
jumlah anggaran, yang bisa berubah dari bulan ke bulan, dan hampir
semua aturan biasanya bersifat jangka panjang.
Beberapa jenis aturan aturan yaitu sebagai berikut :
1. Pengendalian fisik. Yang berhubungan dengan pengendalian fisik
yaitu sepertiPenjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan
besi, passwords komputer, televisi pengawas (cctv), dan pengendalian
fisik lainnya yang merupakan bagian dari struktur pengendalian.
2. Manual. Maksudnya yaitu seperti ada banyak pertimbangan untuk
memutuskan aturan-aturan mana yang harus dituliskan ke dalam
panduan, mana yang mesti diklasifikasikan sebagai pedoman, seberapa
banyak toleransi yang diperbolehkan dan beberapa pertimbangan
lainnya. Manual dalam organisasi birokratis jauh lebih rinci
dibandingkan dengan aturan organisasi lain. Organisasi besar memilki
panduan dan aturan yang lebih banyak dibandingkan dengan
organisasi-organisasi
lain
yang
lebih
kecil.
Organisasi
yang
Manajer
Manufaktur
Pabrik 2
Manajer
Pabrik
3
Staff
Manajer
Wilayah A
Manajer
Pemasaran
Wilayah B
Manajer
Wilayah
Staff C
Teori Kontijensi
Dan MCS
Manajer
Unit (Management Control Systems)
Manajer Unit
Bisnis X
Manajer
Pabrik
Bisnis Z
Manajer Unit
Bisnis Y
Staff
Manajer
Pemasaran
Staff
Manajer
Pabrik
Manajer
Pemasaran
Staff
Manajer
Pabrik
Manajer
Pemasaran
Yang dimaksud dengan Sruktur Organisasi Unit Bisnis yaitu Setiap dari
unit bisnis tersebut harus bertanggung jawab terhadap kegiatan produksi dan
pemasaran unit bisnisnya.
Keuntungannya : Mendapatkan sarana pelatihan manajer, Lebih mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Kelemahannya : Kesulitan mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk
memimpin setiap unit bisnis, Konflik antar bisnis bisa terjadi karena kurangnya
kerjasama.
c. Organisasi Matrix
CEO
Staff
Manajer
Fungsi A
Manajer
Proyek X
Manajer
Fungsi A
Manajer
Proyek Y
Manajer
Fungsi A
Manajer
Proyek Z
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Definisi Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang
dilakukan atau unit organisasi yang dipirnpinnya.Dalam kaitan ini, suatu
organisasi terdiri dari kumpulan dari beberapa pusat pertanggungjawaban.
Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang hirarki
dalam organisasi tersebut.Pada tingkatan yang terendah bentuk dan pusat
pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta
unit-unit
kerja
lainnya,
Pada
tingkatan
yang
lebih
tinggi
pusat
pertanggungjawaban dibentuk dalam departernen-departemen ataupun divisidivisi.Biasanya istilah pusat pertanggungjawaban hanya kita terapkan untuk unitunit kecil dalam organisasi ataupun unit-unit kerja yang terletak pada tingkat
bawah dalam suatu lingkup organisasi.
Pengertian pusat pertanggungjawaban yang dijelaskan oleh beberapa ahli
antara lain : Hansen, Mowen (2005:116) mengartikan pusat pertanggungjawaban
sebagai berikut :Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang
manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu.
Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut Moriarty and Allen (1991: 5)
adalah sebagai berikut :A Responsibility centeries an activity on collection of
activities supervised by a single individual.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas penulis mengambil suatu
kesimpulan bahwa pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab
atas aktivitas unit yang dipimpinnya.Pusat pertanggungjawaban dapat berupa unit
organisasi seperti seksi, segmen, departemen, divisi atas sebuah perusahaan.
yang
digunakan
untuk
mengukur
prestasi
manajer
pusat
pertanggungjawaban.
Metode pengukuran kinerja merupakan satu hal yang penting dalam proses
perencanaan dan pengawasan. Melalui pengukuran perusahaan dapat memilih
strategi dan struktur keuangannya dan menemukan phase out terhadap unit-unit
bisnis yang tidak produktif.Selama ini belum dirasakan adanya suatu metode
penilaian yang secara akurat dan komprehensif mampu memberikan penilaian
secara wajar atas kondisi suatu perusahaan. Ditengah kekurangan alat ukur untuk
Teori Kontijensi Dan MCS (Management Control Systems)
Analisa Rasio
Anggaran
Balance Scorecard
Economic Value Added (EVA)
Benchmarking.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi
adalah rasio output terhadap input.
efisiensi diukur dengan membandingkan biaya aktual dan biaya standar.
Contoh:
Efektivitas
lebih ditentukan oleh hubungan output yang dihasilkan dengan tujuan.
semakin besar output, maka semakin efektif unit tersebut.
2. Pusat Biaya
adalah pusat tanggungjawab yang inputnya dapat diukur secara moneter,
tetapi outputnya tidak.
kinerja manajernya diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan.
input dapat diukur karena kita mengeluarkan biaya, sedang output tidak
dapat diukur karena output terdapat pada pusat pendapatan.
Pusat Biaya Teknik
Pusat biaya teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan
volume kegiatan pusat biaya tersebut.Contohnya yaitu bagian produksi
dan bagian pengiriman.
Efisiensi pusat biaya diukur dengan jalan menghitung jumlah masukkan
yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran.Efektifitas pusat
biaya tercemin oleh kualitas keluaran pada tingkat produksi yang
direncanakan, dan ketepatan waktu dalam mencapai tingkat produksi
yang direncanakan.
input (unit moneter) punya hubungan erat dengan output (fisik).
jumlahnya (biaya) dapat diestimasi. Contoh: biaya pabrik untuk tenaga
kerja langsung, biaya-biaya langsung, biaya-biaya yang terjadi pada
departemen produksi.
Ciri-Ciri
jumlah
Dollar
optimum
dan
input
yang
berhubungan
erat
dengan
volume
kegiatan
pusat
biaya
c. Aktivitas Pemasaran
Pemindahan (distribusi) barang dari perusahaan
Aktivitas
Logistik
ke pelanggan.
Pengumpulan piutan yang jatuh tempo dari para
pelanggan.
Kendala
Aktivitas
Pemasaran
Aktivitas untuk
Periklanan
memperoleh pesanan
3. Pusat Laba
Kinerja yang diukur dari laba yang diperoleh (selisih pendapatan dan biaya).
Contoh :
Manfaat
Kelemahan
Divisionalisasi
Mengukur
Profitabilitas
Perencanaan
Koordinasi
Pengendalian
4. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang
diperoleh dan dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi
mempunyai seorang manajer utama dan bertanggungjawab atas setiap unit
kegiatan
atau
program
dipimpinnya.Kemudian
yang
terjadi
secara
didalam
periodik
semua
manajer
divisi
yang
tersebut
Laba Operasi
ROI =
x 100%
Investasi yang Digunakan
Ada 2, yaitu :
Laba Operasi
Investasi yang Digunakan
= Pendapatan Bersih
=
Aktiva
yang
Digunakan
/ Modal Perusahaan
EVA = Laba Bersih Beban Modal
HARGA TRANSFER
Pengertian harga transfer
transfer
diperhitungkan
pricing
untuk
merupakan
pengendalian
harga
yang
manajemen
keputusan
untuk
goal
congruence
memaksimalkan
laba
(manajemen
mengambil
perusahaan
dengan
Harga Pasar
Kebebasan sourcing
Informasi penuh
Negosiasi
b. Harga Kompetitif
Hambatan dalam perolehan sumber daya.
1. Pasar Yang Terbatas, alasannya :
Jika terdapat harga pasar, maka yang digunakan adalah harga pasar
Berdasarkan penawaran
Jika pusat laba menjual barang yang diproduksi ke pasar bebas, maka
harga kompetitifnya ditentukan dengan meniru harga di luar
Jika pusat laba pembelian membeli barang dari luar, maka pusat laba
tersebut dapat meniru harga kompetitif dari luar.
c. Harga Pokok
Alasannya :
Tidak ada harga pasar yang layak untuk dijadikan harga transfer.
Pada pasar kompetitif tidak tersedia harga jual produk yang ditransfer
(mungkin produk tersebut belum jadi).
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan Strategis
Adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan
suatu organisasi dalam rangka mengimplementasikan strategi dan menaksir
jumlah sumberdaya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka
panjang.
Perumusan Strategi
Perencanaan Strategi
- mengimplementasikan strategi
- tidak sistematis
- kegiatannya sistematis
Pemasok
Perusahaan
Perusahaan
Pelanggan
Pelanggan dari
Pelanggan
Manfaatnya :
a. Produk yang rumit dengan komponen yang rumit akan menghasilkan
biaya desain dan produksi yang lebih tinggi daripada produksi yang
sederhana.
b. Produksi dengan volume yang rendah memiliki biaya per unit yang
lebih rendah dari proses dengan volume tinggi.
PENYUSUNAN ANGGARAN
Penyusunan Anggaran
Perencanaan Strategis
jawab
Hubungan Anggaran dan Perencanaan Strategis(Progamming)
Progamming merupakan proses menentukan program dalam konteks melaksanakan strategi organisasi
Forecast hanyalah prediksi tentang apa yang terjadi, tetapi tidak ada usaha
untuk merealisasikan.
Forecasting
Periodesasi bebas
Pendekatan Penyusunan :
a. Top Down (Manajer Senior yang menetapkan)
b. Bottom-Up (Manajer Level Bawah ikut menetapkan anggaran)
c. Kombinasi
Pendekatan penyusunan anggaran yang paling baik adalah bottom-up,
karena kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk mencapai
tujuan anggaran.
Jenis Anggaran
a. Operating Budget
1.
Anggaran Pendapatan
2.
Anggaran Biaya
Biaya Pemasaran :
biaya
yang
terjadi
b. Capital Budget
Berisi capital project yang disetujui (misalnya: usulan pengeluaran
modal).
c. Balance Budget
Implikasi dari anggaran operasi dan anggaran modal.
d. Cash Flow Budget
Memperlihatkan jumlah kas yang diperlukan selama 1 periode serta cara
pemenuhannya.
Simulasi
Metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya dan
mengubahnya untuk menggambarkan beberapa kesimpulan dari kondisi
sebenarnya.
Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi.
2.
Estimasi
Setiap jumlah dalam anggaran merupakan hasil estimasi.
3.
EVALUASI KINERJA
BSC (Balance Score Card)
Adalah alat pengukur kinerja dengan aspek keuangan dan non keuangan.
Kinerja Keuangan
Kepuasan Pelanggan
Bisnis Internal
Diukur dari bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barangbarang dan jasa secara efisien dan efektif.
Langkah-langkah BSC
1.
Menentukan strategi
Tujuan organisasi dijelaskan secara eksplisit.
2.
3.
4.
Kelebihan BSC
Kelemahan BSC
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. and Govindarajaan, V. 2005. Management Control System (Sistem
Pengendalian Manajem
Chenhall, R.H. and Langfield-Smith, K. 1998. The Relationships Between
Strategic Priorities, Management Techniques and Managemet Accounting: An
Empirical
Investigation
Using
Systems
Approach.
Accounting