Anda di halaman 1dari 3

KOMPETENSI (Competency)

1.
2.
3.
4.

Dalam lingkungan Human Resources, Kompetensi merupakan salah satu kata yang paling sering
disebut. Sebelum kita berbicara lebih banyak lagi mengenai kata ini, saya akan awali dengan pertanyaan
Apa pengertian Kompetensi ?.
Berikut ini bebeapa pengertian dari Kompetensi.
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas
yang dilandasi atas ketrampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut .
Kompetensi merupakan karakteristik individu yang mendasari kinerja atau perilaku ditempat kerja.
Kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau
berpikir, menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu yang lama ( Spencer dan
Spencer,1993:9 )
Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat memuaskan di tempat
kerja.
Secara garis besar, Kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada berbagai
tingkatan dan memperinci standard masing masing tingkatan, mengidentifikasi karakteristik
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan individual yang memungkinkan menjalankan tugas dan
tanggung jawab secara efektif sehinggga mencapai standard kualitas profesional dalam bekerja.

Karakteristik kompetensi
Terdapat 5 tipe karakteristik kompetensi :
1. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang menyebabkan tindakan.
2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri, adalah sikap, nilai-nilai atau citra diri seseorang
4. Pengetahuan, adalah inforamsi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik
5. Ketrampilan, adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu

Kategori kompetensi
Michael Zwell (2005:25) mendefinisikan lima kategori kompetensi, yaitu ;
Task Achievement
Merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kinerja yang baik.Kompetensi berkaitan
dengan task achievement ditunjukkan oleh ; orientasi pada hasil, mengelola kinerja, mempengaruhi,
inisiatif, efisiensi produksi, fleksibilitas, inovasi, peduli pada kualitas, perbaikan berkelanjutan, dan
keahlian teknis.
2. Relationship
Kategori kompetensi yang berhubungan dengan komunikasi, memiliki hubungan kerja yang baik dengan
orang lain. Kompetensi ini meliputi; kerja sama, orientasi pada pelayanan, kepedulian antar pribadi,
1.

kecerdasan organisasional, membangun hubungan, penyelesaian konflik, perhatian pada komunikasi dan
sensivitas lintas budaya.
3. Personal Attribute
Kompetensi intrinsik individu dan menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar, dan
berkembang. Kompetensi ini meliputi; integritas dan kejujuran, pengembangan diri, ketegasan, kualitas
keputusan, manajemen stress, berpikir analitis, dan berpikir konseptual.
4. Managerial
Kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan pebelolaan , pengawasan, dan mengembangkan
orang. Kompetensi manajerial berupa; memotivasi, memberdayakan/empowering, dan mengembangkan
orang lain.
5. Leadership
Kompetensi yang berhubugnan dengan memimpin organisasi dan orang untuk mencapai maksud, visi,
dan tujuan organisasi. Kompetensi ini meliputi; Kepemimpinan visioner, berpikir strategis, orientasi
kewirausahaan, manajemen perubahan, membangun komitmen organisasi, membangun fokus dan
maksud, nilai-nilai.
Kondisi lingkungan bisnis menunjukkan adanya trend peniningkatan teknologi dan terjadinya perubahan
sosial. Sumber daya manusia perlu memahami kecenderungan organisasi multikultural dan keberagaman
kultural. Keadaan tersebut membuat kompetensi sumber daya manusia semakin penting, baik bagi
eksekutif, manajer, maupun pekerja ( Spencer dan Spencer, 1993:343)
1. Kompetensi yang diperlukan oleh Eksekutif.
Strategic Thinking, Change Leadership, dan Relationship Management
2. Kompetensi yang diperlukan oleh Manajer
Flexibilitas, Change Implementation ( implementasi perubahan ) , Entrepreneurial Inovation ( inovasi
kewiraushaan ) , Interpersonal understanding ( memahami hubungan antar manusia ), Empowering
( memberdayakan ), Team Facilitator ( memfasilitasi Tim ) , Portability (Kemudahan menyesuaikan)
3. Kompetensi yang diperlukan oleh Pekerja
Fleksibilitas, Motivasi mencari informasi dan kemampuan belajar, Achievement motivation 9 motivasi
berprestasi ), Work Motivation under time pressure ( motivasi kerja dalam tekanan waktu ),
Collaborativeness ( kesediaan bekerja sama ), Customer Service orientation ( orientasi pada pelayanan
pelanggan ).

Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi


1.

2.
3.

4.

5.

Michael Zwell (2000:56-68) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kecakapan kompetensi seseorang.
Keyakinan dan nilai-nilai
Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku.
Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir
tentang cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Untuk itu setiap orang harus berpikir positif
tentang dirinya, maupun terhadap orang lain dan menunjukkan ciri orang yang berpikir ke depan.
Keterampilan
Dengan memperbaiki ketrampilan, individu akan meningkat kecakapannya dalam kompetensi.
Pengalaman
Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman. Diantaranya pengalaman dalam
mengoragnisasi orang, komunikasi dihadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dsb. Orang yang tidak
pernah berhubungan dengan organisasi besar dan kompleks tidak mungkin mengembangkan
kecerdasan organisasional untuk memahami dinamika kekuasaan dan pengaruh dalam lingkungan.
Orang yang pekerjaannya memerlukan sedikit pemikiran strategis kurang mengembangkan kompetensi
daripada mereka yang telah menggunakan penmikiran stragtegis bertahun-tahun.
Karakteristik kepribadian
Kepribadian bukanlah sesuatu yang tidak dapat berubah. Kepribadian seseorang dapat berubah
sepanjang waktu. Orang meresponse dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitar. Walupun
dapat berubah, kepribadian cenderung berubah dengan tidak mudah. Tidaklah bijaksana mengharapkan
orang memperbaiki kompetensinya dengan mengubah kepribadiannya.
Motivasi

Dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan
perhatian individual dari atasan dapat memberikan pengaruh positiv terhadap motifasi seseorang
bawahan.
6. Isu Emosional
Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Misal, takut membuat kesalahan,
menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian, semubanya cenderung membatasi
motivasi dan inisiatif.
7. Kemampuan Intelektual
Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti, pemikiran analitis, dan pemikiran konseptual.
8. Budaya Organisasi
Bduaya organsiasi mempengaruhi kompetensi sumberdaya manusia dalam kegiatan sebagai berikut; 1)
proses Recruitment dan seleksi karyawan, 2) Sistem penghargaan, 3) Praktik pengambilan Keputusan,
4) Filosofi organisasi ( misi-visi, dan nilai-nilai organisasi ), 5) Kebiasaan dan prsoedure, 6) Komitmen
pada pelatihan dan pengembangan , 7) Proses Organisastional.

Mengatasi Hambatan Kompetensi


1.

2.
3.

4.

Michael Zwell (2000:309) menyebutkan adanya faktor-faktor yang dapat dipergunakan untuk
memperbaiki kompetensi, yaitu ;
Admitting Incompetency (Mengalami kekurangan Kompetensi )
Budaya yang berusaha selalu tampil baik dengan menutupi kekurangan dihadapan orang lain memiliki
pengaruh terhadap terjadinya kurangnya kompetensi ( incompetency ). Untuk itu, ada baiknya orang
mengakui degnan terus terang akan kekurangan kompetensinya sehingga dapat dilakukan usaha untuk
memperbaikinya.
Raising Expectations ( Meningkatkan Harapan )
Manajer dalam melaukan peran coaching harus dapat membantu orang lain untuk memperluas visi atas
pekerjaan, sehingga mereka dapat memanfaatkan bakat, kemampuan, dan potensinya.
Identifying Barriers ( Mengidentifikasi Hambatan )
Hambatan dapat dikategorikan dalam; 1) Pengetahuan, 2) Ketrampilan, 3) proses, 4) Emosional.
Hambatan pengetahuan terjadi ketika pekerja tidak mempunyai keahlian tentang informasi yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
Hambatan Ketrampilan terjadi jika pekerja tahu bagaimana melakukan sesuatu, tetapi belum
mengembangkan keterampilan untuk melakukannya dengan lebih baik, cepat, dan konsisten.
Hambatan proses terjadi ketika pekeraja tidak efektif dalam mengelola serangkaian tugas. Mereka
mungkin terampil, tapi kurang konsisten melakukannya dengan cara yang tepat.
Hambatan emosional berakar pada faktor psikologis. Pekerja takut konflik sedang lainnya tidak
menetapkan tujuan menantang karena takut gagal. Sebagain lagi tidak bisa menerima kesalahan atau
bertanggung jawab karena takut disalahkan.
Including Support Mechanism ( Memasukkan Mekanisme Dukungan )
Mekanisme dukungan yang dapat dipergunakan organisasi dan pekerja untuk memastikan rencana
kinerja pekerja adalah; 1) Mencatat kemajuan tujuan dan pelaksanaan, 2) Mengkomunikasikan kemajuan
pada orang lain, 3) Menggunakan penghargaan.

Semoga Bermanfaat & Terima kasih


Referensi :
Spencer, Lyle, M.Jr. dan Signe M.Spencer. 1993. Competence at Work. New York: John Wiley&Sons, Inc
Wibowo.2009. Manajemen Kinerja. Jakarta:Rajawali Pers
Zwell, Michael. 2000. Creating a Culture of Competence. New York: John Wiley & Sons, Inc

Anda mungkin juga menyukai