Anda di halaman 1dari 34

KETAHANAN NASIONAL

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun oleh :
Aji Fitriyan Hidayat

3.31.14.0.02

Durrotun Nafisah

3.31.14.0.09

Henwi Adi Cahyo

3.31.14.0.13

Mohammad Rifan Maulana

3.31.14.0.15

Ryan Okta Aldilla

3.31.14.0.19

Tessar Dwi Cahyadi

3.31.14.0. 21

Kelas : LT-1A

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak diantara dua Benua dan
dua Samudra. Kondisi geografis seperti itu menyebabkan negara
Indonesia didiami berbagai macam flora dan fauna dan sumber daya alam
yang melimpah. Dari Sabang membentang luas sampai ke Merauke,
menunjukkan

betapa

luasnya

negeri

ini.

Terdiri

dari

berbagai

keanekaragaman suku , bahasa , dan budaya itu sebagai bukti betapa


kayanya tanah Indonesia.
Semua aspek yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia sendiri
tapi juga sebagai ancaman bagi keutuhan ketahanan Nasional. Kekayaan
alam dan keanekaragaman budaya yang melimpah

menyebabkan

banyak kepentingan yang sangat menginginkan hal tersebut.


Masyarakat masih rendah tingkat kesadarannya mengenai Ketahanan
Nasional, mereka banyak yang berpandangan bahwa menjaga ketahanan
nasional itu hanya tugas TNI, Polri, dan Pemerintah. Padahal ketika
masyarakat berpandangan seperti itu maka kultur dan kebudayaan yang
selalu hadir di tengah dan menjadi bagian kehidupan sehari hari akan
terlupakan. Dampaknya banyak kebudayaan bangsa yang akan diklaim
oleh Negara lain dan berbagai macam ideologi yang tidak sesuai dengan
jatidiri bangsa Indonesia akan mudah berkembang di masyarakat.
Saat ini isu penting dalam berbagai diskusi adalah mengenai ISIS
(

Islamic

State

of

Iraq

and

Syria

).

Ideologi

radikal

yang

mengatasnamakan islam ini, tengah berkembang di Indonesia dan


mengancam keutuhan serta Ketahanan Nasional. Oleh karena itu kami
tertarik membahas mengenai ancaman ISIS ( Islamic State of Iraq and
Syria ) , agar kita dapat mengetahui sekaligus meminimalisir bahaya
organisasi tersebut terhadap Ketahanan Negara Indonesia.
2. PERMASALAHAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apakah yang dimaksud dengan ketahanan nasional?


Apa saja landasan ketahanan nasional di Indonesia?
Apa saja asas-asas landasan ketahanan nasional di Indonesia?
Bagaimana kedudukan dan fungsi konsepsi ketahanan nasional?
Apa saja ciri-ciri ketahanan nasional?
Bagaimana sifat ketahanan nasional?
Mengapa demokrasi merupakan faktor penting dalam ketahanan

nasional?
8. Jelaskan aspek - aspek ketahanan nasional?
9. Bagaimana implementasi ketahanan nasional di bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan di
Indonesia?
10. Bagaimana pengaruh paham ISIS terhadap ketahanan nasional
Indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Ketahanan Nasional


Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas), merupakan konsepsi
Nasional dalam Pencapaian Tujuan Nasional, yang pada iAntinya
tercapainya Keamanan dan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia, yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintahan

Negara.

Suatu rumusan Tujuan Nasional sebagaimana yang

diamanatkan dalam pembukaan UUD RI 1945, ialah membentuk


suatu Pemerintahan Negara yang melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka pencapaian
Tujuan Nasional, diperlukan Ketahanan nasional, yaitu suatu kondisi
dinamik kehidupan Nasional yang terintegrasi yang harus diwujudkan
pada suatu saat, yang mampu menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG ). Dan untuk
mewujudkan Ketahanan Nasional, diperlukan Konsepsi Tannas, yaitu
konsepsi

pengaturan

kesejahteraan

secara

dan

penyelenggaraan

seimbang,

serasi

keamanan

dan

selaras,

yang

dan

dilaksanakan melalui Pembangunan Nasional dan Pembangunan


Daerah sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional. Dengan
kata lain, pada saat kita menyelesaikan masalah keamanan harus ikut
dipikirkan masalah kesejahteraan, demikian pula sebaliknya. (Security
approache, Prosperity build in. Sebaliknya Prosperity approach,
Security build in).
2.2

Landasan ketahanan nasional


Landasan ketahanan nasional dapat di bagi menjadi 3 bagian,

yaitu:
a. Pancasila Landasan Idiil
b. UUD 1945 Landasan Konstitusional
c. Wawasan Nusantara Landasan Konseptual
2.3
Asas asas ketahanan nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai
yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan
Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
a. Asas kesejahteraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar


dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau
kelompok.

Didalam

kehidupan

nasional

berbangsa

dan

bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya


menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasioanal mencakup seluruh aspek
kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk
persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal
ini

hidup

dengan

asas

kekeluargaan

ini

diakui

adanya

perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi


dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.
d. Asas mawas ke dalam dan ke luar
Setiap bangsa suatu negara pasti saling berinterksi, baik
interaksi antar sesama warga negara itu sendiri ataupun interaksi
antar negara. Untuk menjaga

ketahanan

nasional maka

diperlukan sikap mawas (menjaga diri) ke dalam dan mawas ke


luar.
1. Mawas ke dalam
Mawas ke dalam memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan
negara dari ancaman internal negaranya sendiri agar
menjaga ketahanan nasional.
2. Mawas ke luar

Mawas ke luar bertujuan untuk menjaga ketahanan negara


dari ancaman negara lain. Dengan adanya kerjasama dari
internal bangsa negara tersebut maka dengan mudah suatu
negara dapat mejaga negaranya dari ancaman negara lain.
2.4

Kedudukan dan Fungsi Konsepsi Ketahanan Nasional


Kedudukan dan fungsi konsepsi ketahanan nasional dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a). Kedudukan :
Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta
merupakan cara terbaik yang perlu diimplementasikan dalam
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan. Wawasan
dan

Ketahanan

Nasional

berkedudukan

sebagai

Nusantara
landasan

konseptual yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan


UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dalam paradigma
pembangunan nasional.
b). Fungsi :

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin


dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya
pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam
menyatukan langkah bangsa yang bersifat interregional
(wilayah), intersektoral maupun multidisiplin. Konsep doktriner
ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak
(sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi,
maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang

bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.


Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola dasar
pembangunan,

pada

hakekatnya

merupakam

arah

dan

pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala


bidang secara terpadu dan dilakukan sesuai rencana program .

Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai pembinaan


Kehidupan Nasional pada hakekatnya merupakan suatu metode
integral yang mencakup seluruh aspek yang terdiri dari aspek
alamiah dan aspek sosial.

2.5

2.6

Ciri-ciri ketahanan nasional

Merupakan kondisi sebagai persyaratan utama bagi negara


berkembang

Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup


dan mengembangkan kehidupan

Diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa yang berisi


keuletan dan ketangguhan bangsa untuk mengembangkan
kekuatan nasional

Tidak hanya pertahanan, tapi juga menghadapi dan


mengatasi tantangan, ancaman dan hambatan serta
gangguan

Didasarkan pada metode astagatra

Berpedoman kepada wawasan nasional

Pola umum operatifnya harus didasari flsafah negara dan


wawasan nasional, dilaksanakan secara realistis dengan
sikap percaya pada diri sendiri

Sifat ketahanan nasional


a. Mandiri
Percaya kepada kemampuan dan kekuatan diri sendiri,
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian
bangsa. Kemandirian merupakan syarat untuk menjalin kerjasama
yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis

Ketahanan

nasional

dapat

meningkat

atau

menurun

tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta


lingkungan strateginya. Hal ini sesuai dengan hakekat dan
pengertian bahwa yang ada di dunia ini selalu berubah dan
perubahan itu sendiri senantiasa berubah pula. Upaya peningkatan
ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa depan
dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan
nasional yang baik.
c.

Wibawa
Keberhasilan pembinaan nasional secara berlanjut dan

berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan


bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia berarti
makin tinggi daya tangkap yang dimiliki bangsa dan Negara
Indonesia.
d. Konsultasi dan kerjasama
Konsultasi dan kerjasama berarti tidak mengutamakan sifat
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih bersikap konsultatif dan
kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.7

Demokrasi merupakan faktor penting dalam ketahanan nasional


Demokrasi sangat penting bagi ketahanan nasional karena
demokrasi sudah mencakup semua elemen masyarakat. Masyarakat
bebas berkreasi dan beraspirasi demi kemajuan negara. Indonesia
sudah memilih demokrasi sebagai penunjang utama ketahanan
nasional. Pilihan ini merupakan antithesis dari kondisi sebelumnya
yang

mencoba

menggunakan

otoritarianisme

untuk

menjaga

ketahanan nasional namun hasilnya mengecewakan karena ancaman


disintegrasi di zaman demokratis ini. Bahkan, ancaman disintegrasi
Aceh dapat diselesaikan dengan baik di era demokratis.

2.8

Aspek ketahanan nasional


Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan
nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 2
aspek yaitu:
2.8.1 Aspek alamiah
2.8.1.1 Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang
dunia, antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua
samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Dengan
demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas perdagangan.
Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau
kecil yang dipisahkan oleh laut.
Dengan

ditetapkannya

Indonesia

sebagai

negara

kepulauan, maka karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya


mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang
berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya
ketahanan

nasional

untuk

menjaga

kesejahteraan

dan

keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya


geopolitik dan geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik
suatu

negara

yang

memperhitungkan

posisi

geografis,

sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.


2.8.1.2

Kekayaan Alam

Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang


terdapat di muka bumi tidak tersebar secara merata. Dalam arti
bahwa kekayaan alam antara daerah satu dengan daerah
lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada
dapat termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun

pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan


berdasarkan

asas

maksimal,

lestari,

dan

berdaya

saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal


untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah.
Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari
kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi
kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan
pembangunan.
2.8.1.3 Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan
dan perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar
juga

sering

dikatakan

sebagai

salah

satu

modal

dasar

pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada


benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi
modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki
kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,
sehingga dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan

nasional

sangat

dipengaruhi

oleh

kondisi

kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita


harus dapat melihat persoalan-persoalan yang ada dalam
kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap
ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak
ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah
sosial,

seperti

pengangguran,

kekurangan

pangan/gizi,

munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang


demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan
perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan,
prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahanan
nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus

memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di


atas.
2.8.2 Aspek Sosial
2.8.2.1 Ideologi
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan
sebagai kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan
keteguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu
bangsa dan negara.
2.8.2.2 Politik
Ketahanan

aspek

politik

dalam

negeri

Sistem

pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang


memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan
nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat
Ketahanan

pada

aspek

meningkatkan

kerjasama

menguntungkan

dan

politik

luar

internasional

meningkatkan

citra

negeri
yang

positif

yaitu
saling

Indonesia.

Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi


kepentingan politik. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia
terus

diikuti

dan

dikaji

dengan

seksama.

Memperkecil

ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara


industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain
dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

2.8.2.3 Ekonomi
Peranan Negara dalam sistem ekonomi kerakyatan sesuai
dengan

pasal

33

lebih

ditekankan

bagi

segi

penataan

kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.


Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan
dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada
kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh
ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat
banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi
barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen
atau pemakai.
2.8.2.4 Sosial Budaya
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai
upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi
berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk
kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah
dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan
aktif manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.
Aspek sosial biasanya mengacu pada masalah struktur
sosial dan pola hubungan sosial yang ada di dalamnya,
sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi
kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.
2.8.2.5 Pertahanan Keamanan

Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta


dengan angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah
satu fungsi utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan
nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara
serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan
menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan
kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional
secara terintegrasi dan terkoordinasi.
2.9 Implementasi ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan dan keamanan di Indonesia
a. Ideologi
1. Tujuan Ketahanan Nasional dalam Bidang Ideologi
Dengan ketahanan nasional khususnya dalam bidang ideologi
memiliki tujuan yang sangat penting guna dipakai sebagai
dasar cita-cita bersama dari ketahanan nasional yang dibangun
dari kemntapan ideologi dengan begitu dapat menangkal
berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan ganguan seperti
penetrasi ideologi asing dan nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan ideologi bangsa. Dengan begitu, memungkinkan
berjalannya

pembangunan

nasional

yang

bertujuan

kesejahteraan rakyat dan kelangsungan hidup bangsa.


2. Upaya-upaya untuk meningkatkan Ketahanan Nasional di
bidang ideologi.
a. meningkatkan

kesadaran

berbangsa

dan

bernegara,

termasuk menghayati ideologi pancasila sebagai pandangan


hidup

bangsa,

tujuan

dan

cita-cita

bersama

bangsa

Indonesia untuk mencapai kesejahteraan bersama dan

mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dari berbagai


ancaman.
b. Memahami ideologi pancasila sebagai milik bersama bangsa
Indonesia

dan

sebagai

alat

pemersatu

bangsa

dari

perbedaan-perbedaan yang ada.


c. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air dengan berperan
secara aktif dalam pembangunan bangsa dan negara.
d. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap undangundang yang berlaku
e. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar
dapat menangkal pengaruh-pengaruh asing yang tidak
sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa. Dengan
beberapa upaya tersebut akan mampu meningkatkan
kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
dan kesatuan nasional, serat kemampuan menangkal
interfensi nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa dan ideologi asing yang datang dari luar.
3. Hal-hal yang Menjadi Faktor Penghambat dan Pendukung
Ketahanan Nasional Di Bidang Ideologi.
Ancaman terhadap kedaulatan Negara bisa menjadi
hambatan dalam peningkatan ketahanan nasional dalam
bidang

ideologi.

Seperti

timbulnya

jaringan

terorisme

internasional di dalam negeri yang menyebarkan ajaranajaran yang kurang sesuai dengan kepribadian bangsa. Aksi
radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras dan
agama serta ideology di luar Pancasila, baik berdiri sendiri
maupun memiliki keterkaitan dengan kekuatan-kekuatan di

luar negeri. Dampak negatif Globalisasi juga akan menjadi


hambatan bagi ketahanan nasional Indonesia.
b. Politik
1. Ketahanan pada aspek politik
Ketahanan nasional dalam aspek politik diartikan sebagai
kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan,
ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Ketahanan
Sistem

pada

Aspek

pemerintahan

berdasarkan

yang

kekuasaan

Politik

Dalam

berdasarkan

yang

bersifat

Negeri

hukum,
absolut,

tidak
dimana

kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya


oleh

MPR

sebagai

penjelmaan

seluruh

rakyat.

Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan


pendapat. Namun perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai
dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik fisik. Di samping
itu, timbulnya diktator mayoritas dan tirankaminoritas harus
dicegah.
Kepemimpinan Nasional mampu mengakomodasikan aspirasi
yang hidup dalam masyarakat dan tetap berada dalam lingkup
Pancasila,

UUD

1945

dan

Wawasan

Nusantara.

Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan


masyarakat dan anata kelompok / golongan dalam masyarakat
dalam rangka mencapai tujuan nasioanal dan kepentingan
nasional.

3. Cara menghadapi masalah ketahanan nasional dalam bidang


politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik, maka
sejumlah tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik
yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa.
Beberapa hal yang harus dilaksanakan adalah :

Dalam rangka menghadapi globalisasi, maka perlu diambil


langkah-langkah untuk mengadakan proses perubahan atau
modernisasi. Peningkatan kompetensi diplomat diperlukan
dalam

rangka

menghadapi

berbagai

perundingan

internasional seperti ASEAN, AFTA, APEC, PBB, dan WTO,


sehingga Indonesia memperoleh keuntungan. Modernisasi
juga menyangkut sumber daya manusia (SDM) melalui
pendidikan sehingga kompetensinya sama dengan SDM luar
negeri, membangun watak bangsa, serta modernisasi
sarana pertahanan nasional untuk mempertahankan wilayah
NKRI, Dan mengembangkan paradigma baru dalam TNI
atau reformasi TNI. Peningkatan anggaran dalam bidang
pendidikan

dan

pertahanan

merupakan

salah

satu

implementasi dalam bidang politik.

Mengembangkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.


Hal ini dilakukan dengan berperan serta dalam proses
perdamaian di dunia internasional dan berpartisipasi aktif
dalam peristiwa yang bersifat global.

Masalah disintegrasi dan otonomi. Masalah disintegrasi


bangsa harus diselesaikan dengan baik. Banyak kasus
disintegrasi disebabkan adanya ketidakadilan dalam bidang

hukum, politik, ekonomi, dan budaya. Keberhasilan kasus di


Aceh merupakan wujud dari Ketahanan Nasional. Oleh
sebab itu, implementasi HAM, pemberlakuan hukum sesuai
dengan adat, serta memberikan otonomi dalam pengelolaan
ekonomi

merupakan

kunci

masalah

disintegrasi

dan

otonomi. Pemberlakuan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


UMB Dra. Eva Maulina, MM meyatakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan otonomi harus tetap disempurnakan,
yaitu memberikan kebebasan sesuai dengan kebutuhan
lokal, namun menghindari kebangsaan daerah yang sempit
dan justru menjadi bibit disintegrasi.

Penataan

sistem

politik

yang

menjamin

kestabilan

pemerintahan. Pengembangan demokrasi berupa pemilihan


umum langsung ternyata berjalan dalam, baik DPR,
Presiden, maupun Kepala Daerah. Hal ini menunjukkan
bahwa kedewasaan warga negara semakin tinggi dan
merupakan kekuatan bangsa di masa depan. Dalam bidang
politik juga perlu dilakukan pengembangan sistem yang
terbuka dan demokratis

c. Ekonomi
1. Ketahanan di Bidang Ekonomi
Ketahanan ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang
berkaitan dengan banyak dimensi. Dimensi-dimensi itu meliputi :
a. Stabilitas ekonomi
b. Tingkat integritas ekonomi
c. Ketahanan system ekonomi terhadap goncangan dari luar
sistem ekonomi

d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat


pertumbuhan ekonomi
e.Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global.
2. Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Ketahanan

di

Bidang

Ekonomi
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan
faktor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai ciri
sebagai berikut:
a. Bumi dan sumber alam
b. Tenaga kerja.
c. Faktor modal
d. Faktor teknologi
e. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
f. Prasarana atau infrastruktur
g. Faktor manajemen

d. Sosial budaya
1. Ketahanan nasional dalam bidang sosial budaya
Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan

mengembangkan

kekuatan

nasional

didalam

menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan


dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang

langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan


kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang
melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak
dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari.
Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan
kebudayaan

tertentu

bisa

dipelajari

dan

diupayakan

untuk

meningkatkan kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat


individu untuk mewujudkan kesatuan dan melakukan aktivitas
bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya.
2. Cara menjaga ketahanan nasional Indonesia dalam aspek sosial
budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya
warga negara Indonesia perlu, kehidupan sosial budaya bangsa
dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak

sesuai

dengan

kebudayaan

nasional.

Kebudayaan

Indonesia yang terdiri dari Kepercayaan, kesenian dan adat


istiadat tidak akan gampang dijaga. Di daerah Aceh sampai
dengan daerah Irian Jaya kebudayaan itu bertabur lebih dari 100
jenis. Bagaimana menjaganya sementara setiap orang memiliki
cara dan tujuan yang berbeda-beda tiap-tiap hari. Tetapi itulah
perlunya sebuah strategi yang harus ditanamkan oleh setiap
warga negara untuk keberlangsungan kebudayaan itu. Setiap
warga

negara

diperlukan

peranannya

dalam

menjaga

kebudayaan,

dengan

cara

menghargai

kebudayaan

dan

mencintai untuk menimbulkan rasa ingin tahu.


Ketahanan budaya bangsa, pada hakikatnya sejalan
dengan ketahanan nasional dalam lingkup khusus, yaitu budaya
dan kebudayaan nasional. Meskipun demikian, keadaan yang
berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di
dalam suasana yang

kondusif. Kerangka

acuan strategi

pembangunan budaya dan kebudayaan bisa di stratifikasi dalam


startegl utama dan pendukung. Kita juga perlu memetakan
anatomi strategi tersebut melalui penegakan budaya bangsa
dengan

pendekatan

desentralistik

guna

mengeliminasi

terancamnya Identitas kebudayaan lokal dan nasional. Di


antaranya yang utama adalah membangun kembali kerukunan
nasional, melalui forum-forum rekonsilisasi nasional dialog
nasional dll. Tujuannya adalah membangun saling pengertian,
membangun

nu-ranl

kebersamaan,

reaktualisasi

nilai-nilai

budaya guna menjamin kelangsungan masa depan bangsa.


Untuk mendukung semua itu. semangat kebangsaan, kepedulian
berbudaya,

kemauan

menjadi

masyarakat

global

yang

berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab,


reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian
dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan
kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari
diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional.
e. Pertahanan dan keamanan
1. Ketahanan nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan
daya upaya seluruh rakyat Indonesia

dalam

mempertahankan

dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa

dannegara RI.Pertahanan dan keamanan negara RI dilaksanakan


dengan

menyusun,mengerahkan,dan

menggerakkan

seluruh

potensi nasional,termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang


kehidupan

nasioal

secara

terintegrasi

dan

terkoordinasi.

Pertahanan dan keamanan negara RI bertujuan untuk menciptakan


keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin
dalam kondisi daya tangkal bangsayang dilandasi oleh kesadaran
bela negara seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan
bangsa dalam memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan
negara,mengamankan

pembangunan

dan

hasil-hasilnya,serta

mempertahankan kedaulatan negara dan menagkal segala bentuk


ancaman.
2. Cara mewujudkan ketahanan nasional Indonesia dalam aspek
pertahanan dan keamanan
Untuk

mewujudkan

keberhasilan

ketahanan

nasional

diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :


a. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk
perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang
tidak

mengenal

menyerah

yang

mengandung

kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi


segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas,
integritas,

kelangsungan

perjuangan

hidup

mencapai

bangsa

dan

tujuan

negara

serta

nasional.

b. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul


pada

aspek

ideologi,

politik,

ekonomi,

sosial

budaya

dan

pertahanan keamanan sehingga setiap WNI baik secara individu


maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena

bangsa

Indonesia

cinta

damai

akan

tetapi

lebih

cinta

kemerdekaan . Hal tersebut tercermin akan adanya kesadaran bela


negara dan cinta tanah air.
2.10

Studi kasus : Pengaruh ISIS terhadap Ketahanan Nasional


Indonesia
1. Terbentuknya ISIS
Paska kematian Osama ben Laden (2012) sebagai tokoh yang
dilekatkan dengan aksi terorisme melalui organisasi Al Qaedahnya
yang telah menghancurkan menara kembar World Trade Center di
Amerika (2001), ternyata tidak menyurutkan berbagai gerakangerakan

terorisme

internasional

dan

nasional

dengan

mengatasnamakan agama.
Ditengah kecamuk perang dan konflik separatis dan sektarian di
Irak dan Suriah, muncul sebuah organisasi ekstremis bernama
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan
Suriah (NIIS) yang mendeklarasikan berdirinya kekhalifahan yaitu
sebuah negara Islam yang membentang di seluruh wilayah yang
mereka kuasai di Irak dan Suriah ke dalam satu kekhalifahan.
Wilayah yang dimaksudkan membentang dari Aleppo di Suriah
utara hingga Diyala di Irak timur. Juru bicara ISIS Abu Muhammad
al-Adnani mengatakan, lewat situs internet dan Twitter, bahwa di
kekhalifahan ini semua aspek kehidupan akan diatur sesuai dengan
hukum Islam. Organisasi ini telah menetapkan Abu Bakr alBaghdadi sebagai pemimpin Khalifah.
Berita seputar aktifitas ISIS menjadi salah satu trending topik di
sejumlah media internasional dan nasional baik media elektronik,
media cetak serta sosial media. Beberapa berita yang dihubungkan
dengan ISIS adalah perihal kekejaman yang dilakukan terhadap

lawan dan masyarakat sipil serta penganut agama yang berbeda.


Koran Kompas mengulas, NIIS terkenal sadis ketika bertempur di
Suriah. Mereka membunuh atau membantai dengan cara-cara keji
melampaui rasa kemanusiaan. Tindakan yang sama kini mereka
lakukan

terhadap

pasukan

Irak

warga

ulama

atau

tokoh

masyarakat tertentu. Tujuh hari lalu, mereka mengeksekusi 12


ulama di Mosul. Selain itu, mereka juga mengeksekusi 170 tentara
Irak.
Penjelasan Pascal S. Bin Saju di atas tentu saja kurang lengkap
karena penyiksaan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap umat
Kristen begitu masif di Mosul, ibukota Niniveh. Samer Kamil Yacub
memberikan kesaksian bahwa akhir Kekristenan tengah berjalan di
Mosul dimana eksistensi gereja dan umat Kristen yang telah ada
2000 tahun lampau dimusnahkan begitu saja, Patriarch Louis Sako
melaporkan kepada situs berita AFP bahwa untuk pertama kalinya
dalam sejarah Mosul kosong dan bersih dari umat Kristen. Hal
tersebut berkaitan dengan ultimatum yang dikeluarkan ISIS kepada
orang-orang Kristen di Mosul untuk memilih 3 opsi yaitu: Membayar
pajak, masuk Islam atau meninggalkan Mosul. Ada 50-an mesjid
dan gereja kuno seperti St. Ephrems Cathedral, yang merupakan
bagian dari Tahta Kepatriakan Gererja Ortodox Syria di Mosul
dihancurkan. Salib diturunkan dari kubah gereja. Bahkan makam
Nabi Yunus yang disakralkan baik oleh penganut Yudaisme, Kristen
dan Islam pun dimusnahkan. Sejumlah kota penting di Propinsi
Niniveh yaitu Sinjar, Mosul dan Zumar telah jatuh ke tangan
kelompok ISIS. Dan beberapa kota penting di Suriah pun telah
dikuasai seperti Propinsi Deir al Zour dan Propinsi Homs serta
Propinsi Raqqah,Hasakah,Aleppo.
Kekejaman ISIS bukan representasi Islam. Kekejaman ISIS
yang melampaui batas kemanusiaan pun menuai protes dari umat

Islam di Baghdad yang memprotes tindakan ISIS yang membunuh


dan mengusir umat Kristiani di Mosul.
Sebelumnya, diberitakan ISIS melancarkan urat syaraf dengan
membuat

intimidasi

untuk

menghancurkan

Mekkah

dan

menaklukan Vatikan di Roma. ISIS mengklaim memiliki sejumlah


pasukan yang berasal dari Inggris, Prancis, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya, serta Amerika Serikat, dunia Arab dan
Kaukasus. Bahkan di Indonesia sendiri dikabarkan sudah ada 30an orang Indonesia yang terlibat dalam milisi ISIS, sebagaimana
dilaporkan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT), Ansyaad Mbai. Mereka menargetkan Indonesia sebagai
negara Islam terbesar hingga Andalusia Spanyol menjadi wilayah
yang dikuasai dan menjadi bagian dari khilafah. Belum lama ini
beredar video yang diunggah di You Tube dengan judul Join the
Rank dimana berisikan sejumlah wajah orang Indonesia yang
tergabung dalam ISIS dan membuat pernyataan untuk mengajak
orang-orang Indonesia bergabung dalam perjuangan mereka. Di
situs berita pendukung ISIS, Al-mustaqbal.net, pada Jumat, 7 Juli
2014,

dilaporkan

tentang

pembaitan

ratusan

orang

untuk

mendukung Baghdadi dan ISIS di auditorium Syahida Inn, Kampus


II UIN Ciputat. Mereka datang dari berbagai daerah yakni
Jabodetabek, Banten, Sukabumi, Cianjur, Lampung, Riau, dan
Batam. Bahkan menurut beberapa pengamat terorisme, ISIS sudah
membaiat sejumlah 2 juta orang sebagai pengikutnya di Indonesia.
Dukungan spiritualpun dikumandangkan oleh Ustadz Abu Bakar
Baasyir dari penjara Nusakambangan, Cilacap.

2. Pengaruh ISIS terhadap ketahanan Nasional

Isu-isu yang berkembang luas di masyarakat saat ini adalah


adanya pengaruh kekuatan baru yang mengancam keamanan
nasional. Isu yang berkembang saat ini adalah pengaruh ISIS
(Islamic State in Iraq and Syria) yang menghebohkan masyarakat
dunia. Pengaruh ISIS sangatlah unik, mereka menjadi kasus baru
dalam mendalami masalah teroris. Mereka menyebarkan pahampaham mereka ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Sejatinya, teroris jarang mengklaim sebuah daerah tertentu,
adanya teroris adalah pertentangan dari perbedaan idiologi,
sehingga para teroris tidak pernah mengklaim sebuah daerah
tertentu. ISIS menjadi kasus yang menarik untuk diteliti karena
mereka telah mengklaim daerah tertentu dan kekuatannya bersifat
internasional.
ISIS termasuk Non State Actors, mereka sudah menjadi
aktor yang diperhitungkan di dunia. Pengaruhnya tidak hanya di
Iraq dan Suriah, melainkan dunia. Selayaknya seperti Al Qaeda,
mereka

termasuk

bagian

dari

NGO

(Non-Governmental

Organizations). ISIS mendeklarasikan pemerintahan mereka adalah


kekhalifaan. Ini menjadi basis kekuatan mereka dalam melancarkan
pengaruh-pengaruh mereka terhadap dunia.
Apa yang menyebabkan peran NGO berkembang di dunia?
Kekuatan NGO lebih ke dalam soft power, meaning credible
information, expertise, and the moral authority that attracts the
atteintion and administration of governments and the public. ISIS
menjadi basis kekuatan baru islam, mereka ingin membuat
pemerintahan yang hukum-hukumnya dari agama. Asumsi mereka
adalah Negara lebih baik diatur oleh hukum-hukum yang sudah
ada, yaitu hukum agama.
ISIS atau banyaknya aktor bukan Negara yang ingin
menjalankan pemerintahan berdasarkan Al-Quran menentang
pemerintahan yang sekularis. Pemerintahan sekularis dating dari

perjanjian Westphalia di Eropa. Perjanjian Westphalia menandai


berakhirnya

tiga

puluh

tahun

perang

di

Eropa.

Perjanjian

Westphalia ditandai dengan berakhirnya pemerintahan yang


berdasarkan agama di Eropa dan masuknya pemerintahan yang
sekularis.
Banyak Negara menginginkan pemerintahan yang sekularis,
terlebih lagi Negara yang idiologinya liberal. Menurut penulis.
Pemerintahan

yang

sekularis

dapat

mengatur

negaranya

sedemikian rupa. Agama menjadi jalan hidup masing-masing dan


Negara tidak ikut campur dalam kehidupan masyarakatnya.
ISIS berencana ingin mendirikan kembali Negara yang
berdasarkan hukum-hukum agama. Mereka menjalankan cita-cita
mereka dengan jalan perang yang banyak menelan korban. Mereka
menjalankan aksi-aksinya dengan konsep yang sangat unik melalui
perantara agama. Agama menjadi dasar dalam aksi-aksi mereka.
Konsep mereka dalam menjalankan aksi-aksi mereka
berdasarkan konsep Jihad. Jihad dalam pandangan Barat dianggap
sangat radikalisme, kejam, dan biadab. Mereka menganggap Jihad
sebagai perang suci yang artinya sama di dalam kaum Kristiani.
Pemikiran barat akan Jihad tidak ada yang positif. Kita bisa lihat
dalam media-media Amerika yang menyiarkan bentuk pelecehan
dengan cara membuat filem yang menyinggung Islam. Bahkan jika
ada manusia berkebangsaan Arab dengan jenggot yang tebal,
maka didentikan dengan teroris yang siap untuk bom bunuh diri.
Pemikiran Jihad dalam barat selalu dikatikan dengan
perang.

Tapi,

Definisi

jihad

secara

syariat

yang

paling

komperehensif diutarakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Jihad


adalah mengerahkan segala upaya demi mencapai kebenaran
yang diinginkan. Di tempat lain, beliau mengatakan, Hakikat jihad
adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai hal-hal yang
diridhai oleh Allah seperti iman dan amal saleh, sekaligus untuk

menolak hal-hal yang dibenci-Nya seperti kekufuran, kefasikan, dan


kemaksiatan. Disini kita bisa lihat jika Jihad tidak selalu dikaitkan
oleh peperangan. Jihad dalam pandangan yang benar bisa berarti
melawan nafsu secara bersungguh-sungguh.
Jihad dalam pengertian yang sebelumnya adalah benar
karena

jihad

bertentangan

yang

dengan

digencar-gencarkan
pengertian

jihad

ISIS

yang

sangatlah

sesungguhnya.

Menurut penulis, jihad yang dilakukan ISIS sudah melewati batas


dan keluar jalur untuk perang di jalan Allah SWT. Mereka bahkan
membunuh kaumnya sendiri yaitu Islam dan banyak membunuh
tanpa

alasan.

Jauh

sekali

sesungguhnya.

Jihad

perang

dari
itu

pengertian
adalah

jihad

berperang,

yang
bukan

membunuh.
Kita bisa membandingkan pengertian Jihad oleh barat yang
merancukan
sesungguhnya.

arti

Jihad

Meskipun

dengan
begitu,

pengertian
nyatanya

Jihad

ISIS

yang

sangatlah

bertentangan dengan arti jihad itu sendiri. Mereka ingin membuat


Negara yang berdasarkan hukum islam. Tapi, mereka sendiri tidak
mengerti arti Jihad yang sesungguhnya.
Sangat disayangkan bahwa cita-cita mereka tidak sejalan
dengan

perlakuan

mereka

terhadap

kemanusiaan.

Mereka

membunuh orang sipil yang berbeda pemahaman terhadap


mereka. Anggota-anggota ISIS banyak yang bukan asli bangsa
Suriah dan Iraq, melainkan banyak dari Negara-negara lain.
Mereka dipersatukan oleh pemahaman yang sama.
Anggota-anggota ISIS sudah mulai memasuki wilayah
Indonesia, target mereka adalah para pemuda. Mereka berencana
untuk menyebarkan paham-paham mereka kepada pemuda
Indonesia. Paham-paham mereka bertentangan dengan idiologi
Pancasila yang kita anut di Indonesia. Mereka mempunyai cita-cita

membuat Negara Islam, tetapi Indonesia bukanlah Negara Islam,


Indonesia mempunyai idiologinya sendiri, yaitu Pancasila.
Para pemuda Indonesia harus menjaga keutuhan bangsa
Indonesia dari paham-paham yang bertentangan dengan idiologi
Pancasila. Indonesia mempunyai motto Bhineka Tunggal Ika
berbeda-beda tetapi tetap satu. Motto ini seharusnya menjadi motto
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu bangsa Indonesia
harus siap terhadap serangan-serangan idiologi yang tidak sesuai
dengan Pancasila dengan cara Konsepsi Ketahanan Nasional
(Tannas), merupakan konsepsi Nasional dalam Pencapaian Tujuan
Nasional,

yang

pada

intinya

tercapainya

Keamanan

dan

Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menjadi tugas


dan tanggung jawab Pemerintahan Negara. Pembinaan Tannas
secara

top

down,

diharapkan

dapat

dilaksanakan

oleh

Pemerintahan Negara yang bersih jujur, berani dan berwibawa,


beriman, bertaqwa, berakhlak, dan bermoral, yang mampu
mengatur dan menyelenggarakan keamanan dan kesejahteraan
secara seimbang, serasi dan selaras, sehingga tercipta suatu
kondisi

kehidupan

nasional

yang

berisikan

keuletan

dan

ketangguhan dalam bentuk ;


1)

Kondisi kehidupan Idiologi yang mantap.

2)

Kondisi kehidupan Politik yang siap.

3)

Kondisi kehidupan Ekonomi yang kuat.

4)

Kondisi kehidupan Sosbud yang maju.

5)

Kondisi kehidupan Hankam yang siaga.


Diharapkan bangsa Indonesia menjaga keutuhan bangsa ini

dari pengaruh-pengaruh Idiologi-idiologi yang bertentangan dengan


Pancasila.

Bangsa

Indonesia

harus

peka

dalam

masalah

ketahanan Negara. Negara harus dijunjung tinggi karena Negara


telah memberikan pertahanan kepada bangsanya.

Penulis menginginkan pemerintahan yang berdasarkan


idiologi Pancasila, Pancasila sudah menjadi jati diri bangsa
Indonesia. Indonesia mempunyai beragam suku, dan bahasa yang
menjadikan

betapa

besarnya

Indonesia.

Bangsa

Indonesia

dipersatukan dengan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap


satu jua, ini yang menjadi motto bangsa Indonesia. Pemerintahan
sejatinya memang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
jangan lupa, mantan Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy
pernah mengatakan "ask not what your country can do for you, ask
what you can do for your country".
Penetapan ISIS sebagai bahaya bagi keamanan nasional
bukan terletak pada ada tidaknya aktifitas bersenjata yang
melakukan kekerasan dan aksi-aksi terorisme di wilayah Indonesia.
Dasar penetapan bahwa ISIS adalah berbahaya bagi keamanan
nasional adalah:
Pertama, ideologi khilafah dan seruan komando dari
Abubakar Al Baghdadi kepada seluruh wilayah negara termasuk
Indonesia. Seruan jihad internasional itu telah direspon oleh
kelompok-kelompok

keagamaan

di

Indonesia.

BNPT

sudah

melaporkan bahwa ada 30 orang Indonesia yang terlibat dalam


konflik di Irak. Sementara peneliti lain ada yang mengidentifikasi 2
juta pengikut. Apa yang terjadi jika mereka pergi ke Irak dan Suriah
dan terlibat dalam pertempuran dan kembali ke Indonesia dengan
membawa dan mengembangkan ideologi khilafah sebagaimana
yang dilakukan ISIS di Irak dan Suriah? Apalagi kelompokkelompok teroris di beberapa wilayah di Indonesia sudah
menyatakan dukungannya dan mereka bersenjata serta belum
mampu ditumpas sepenuhnya oleh aparat kepolisian maupun
militer.

Kedua, penetapan BNPT bahwa ISIS adalah organisasi


teroris. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)
Ansyaad Mbai menyatakan Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS
termasuk kategori kelompok teroris. Menurut Ansyaad, Sekretaris
Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, juga mencap
ISIS sebagai teroris. Warga negara kita terlibat aksi teror, itu
melanggar hukum, kata Ansyaad saat dihubungi Tempo, Jumat, 1
Agustus 2014[35]. Penetapan oleh BNPT menjadi dasar bagi
masyarakat bagaimana menyikapi dan memperlakukan kelompokkelompok ini yaitu mengawasi gerak-gerik mereka dan melaporkan
pada aparat berwenang saat mereka melakukan berbagai kegiatan
yang membahayakan keamanan.
Ketiga, ideologi ISIS yang ekslusif sektarian bertentangan
dengan ideologi Pancasila yang inklusif egaliterian. Konsepsi
membangun khilafah dan meniadakan eksistensi umat agama lain
sebagaimana dipraktekkan ISIS di Irak sehingga mengakibatkan
ribuan umat Kristiani di Mosul meninggalkan negaranya sangat
bertentanga

dengan

konsepsi

Pancasila

yang

menerima

keragaman sebagai basis kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
1.
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamik kehidupan
nasional yang terintegrasi yang harus diwujudkan pad suatu
saat, yang mampu menghadapi dan mengatasi segala
2.

tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan.


Landasan ketahanan nasional di Indonesia ada 3 yaitu,
landasan idiil (Pancasila), landasan konstitusional (UUD

3.

1945), dan landasan konseptual (wawasan nusantara)


Asas asas ketahanan nasional di Indonesia ada 4 yaitu,
asas kesejahteraan dan keamanan, asas konprehensif atau

4.

menyeluruh terpadu, asas kekeluargaan.


Ketahanan nasional di Indonesia bersifat mandiri, dinamis,

5.

wibawa, dan konsultasi dan kerjasama.


Demokrasi menjadi faktor yang sangat

penting

bagi

ketahahanan nasional karena dalam demokrasi rakyat bisa


bebas berkreasi, beraspirasi, dan bebas berpendapat dalam
6.

bermusyawarah atau di pemilihan umum.


Aspek ketahanan nasional di Indonesia meliputi aspek

7.

alamiah dan aspek nasional.


Maksud dari ketahanan nasional dalam bidang sosial budaya
adalah kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala

8.

ancaman yang datang dari dalam maupun luar


Hubungan sosial budaya terhadapa ketahanan nasional
adalah untuk mendukung sebuah ketahanan nasional, salah
satu contohnya kita harus menjaga dan melestarikan budaya

9.

itu sendiri agar tidak punah.


Cara menjaga ketahanan nasional Indonesia dalam aspek
sosial budaya adalah dengan cara menghargai dan mencintai

10.

kebudayaan di Indonesia.
Anggota-anggota ISIS sudah

mulai

memasuki

wilayah

Indonesia, target mereka adalah para pemuda. Mereka


berencana untuk menyebarkan paham-paham mereka kepada
pemuda Indonesia. Paham-paham mereka bertentangan

dengan idiologi Pancasila yang kita anut di Indonesia. Mereka


mempunyai cita-cita membuat Negara Islam, tetapi Indonesia
bukanlah Negara Islam, Indonesia mempunyai idiologinya
11.

sendiri, yaitu Pancasila.


Bangsa Indonesia harus siap terhadap serangan-serangan
idiologi yang tidak sesuai dengan Pancasila (seperti ISIS)
dengan

cara

Konsepsi

Ketahanan

Nasional

(Tannas),

merupakan konsepsi Nasional dalam Pencapaian Tujuan


Nasional, yang pada intinya tercapainya Keamanan dan
Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menjadi
12.

tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Negara.


Dasar penetapan bahwa ISIS adalah berbahaya bagi
keamanan nasional adalah:
Ideologi khilafah dan seruan komando dari Abubakar Al
Baghdadi kepada seluruh wilayah negara termasuk

Indonesia.
Penetapan dari Badan Nasional Penanggulangan

Teroris (BNPT) bahwa ISIS adalah organisasi teroris.


Ideologi ISIS yang ekslusif sectarian (konsepsi
membangun khilafah dan meniadakan eksistensi umat
agama lain) bertentangan dengan ideologi Pancasila
yang inklusif egalitarian (konsepsi yang menerima
keragaman sebagai basis kehidupan berbangsa dan
bernegara..

2. SARAN
Dengan adanya ketahanan Nasional , kita dapat mengetahui
kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa
diwujudkan

dalam

membina

dan

menjaga

ketahanan

dan

keamanan suatu negara serta dapat mempertahankan suatu


konsep yang kita lakukan dalam pengembangan Ketahanan
Nasional Indonesia .

Saran kami untuk sistem ketahanan nasional Indonesia adalah,


sistem ini perlu

dikembangkan

dan

diperkuat lagi. Dalam

memperkuat ketahanan nasional dibutuhkan partisipasi seluruh


rakyat Indonesia dapat mendorong tumbuh kembang setiap lini
atau sendi sendi ketahanan nasional. Salah satu bentuk
partisipasi kita sebagai warga negara Indonesia dan khususnya
sebagai generasi muda adalah dengan melestarikan budayabudaya di Indonesia.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional,setiap warga
negara Indonesia,perlu :
a. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam membentuk
perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa
kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional
dalam rangka menghadapi segala tantangan,ancaman dan
gangguan yang dari dalam maupun dari luar untuk menjamin
identitas,integras,kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
pencapaian tujuan nasional.
b. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek IPOLEKSOSBUDHANKAM ,sehingga setiap warga negara
Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Liem Sok Lan, 2008, MENGUTAMAKAN RAKYAT, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
J. A. , Denny , 1999 , VISI INDONESIA BARU Setelah Gerakan
Reformasi, 1998, Jakarta: JAYABAYA UNIVERSITY PRESS

http://frillyfayraitaru.wordpress.com/2013/04/23/asas-asas-ketahanannasional/
http://gokilgila.blogspot.com/2012/01/implementasi-ketahanan-nasionaldalam.html
http://clemensbudip.wordpress.com/2012/06/14/ketahanan-nasionaldalam-bidang-politik/
http://nakruten.blogspot.com/2013/05/ketahanan-nasional-pada-aspekpolitik.html
http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/ketahanan-nasional-dalamaspek.html
http://ririsyukriati.blogspot.com/2012/04/contoh-kasus-ketahanannasional.html

Anda mungkin juga menyukai