Patron-Client
Sunyoto Usman
Jurusan Sosiologi, Fisipol UGM
Anti korupsi
Undang-Undang anti korupsi, sayang tidak bisa dilaksanakan,
lembaga peradilan (polisi, pengadilan dan lembaga
pemasyarakatan) tidak bisa berjalan.
Gerakan anti korupsi: elemen kampus (sejak 1970an), corruption
watch, partai politik belum membuahkan hasil optimal.
Seminar dan diskusi tentang korupsi perlu terus diadakan,
membangun kesadaran publik tentang korupsi.
Mata kuliah tentang korupsi (pilihan), penelitian tentang korupsi,
perbanyak literatur tentang korupsi.
Isu korupsi bisa jadi bagian penting dari kampaye politik.
Apakah
korupsi?
M.H. Khan (1996): the violation of the formal rules
governing the allocation of public resources by officials in
response to offers of financial gain or political support.
Pelanggaran terhadap peraturan resmi, kepiawaian aparat
dan kolega persekongkolannya memanfaatkan celah-celah
kelemahan peraturan resmi.
Mencuri dan menggunakan harta publik untuk memperoleh
uang dan/atau barang (kepentingan pribadi) atau dana politik
(kepentingan kelompok/organisasi).
Politisasi birokrasi
Monoloyalitas
Agen rejim
Pengawasan tidak
Berjalan
KKN
Pelaku bisnis
client rejim
Pelaku bisnis
(marginal)
Kegiatan 35%
Jumlah 65%
Kegiatan 65%
Jumlah 35%
Semua kegiatan dikuasai dan dimonopoli
oleh rejim Orde Baru
menghalalkan segala cara
Gambaran kegiatan pemerintah
masa Orde Baru
Kapitalis internasional
Persekongkolan:
Menguasai sumberdaya
alam (loan, teknologi)
Mempengaruhi kebijakan
strategis (intervensi)
Menempatkan bangsa
ini sebagai pasar
Pelaku bisnis
(marginal)
Kegiatan 25%
Jumlah 75%
Kegiatan 75%
Jumlah 25%
Kehidupan kita
semakin terpuruk, tidak jelas
menghalalkan segala cara
Gambaran kegiatan
pasca Orde Baru (semakin kelam?)
7
Komunitas Sipil
Sektor Ketiga
LSM, Pers,
Profesi dll.
Sektor Publik
Pemerintah
Partai politik
Sektor Swasta
Pelaku bisnis
Faktor-faktor
penyebab
Karakteristik/watak (personal)
Aturan hukum lemah
Kemiskinan
Korupsi
Dampak
negatif
Fokus
Bagaimana proses korupsi?
Bagaimana korupsi dibangun
sehingga sulit diberantas?
Mengapa koruptor sulit
dijerat dengan hukum positif
Jaringan patron-client
sempurna
C
C
Patron
C
C
C
C
Patron
C
C
11
12
13
14
Pemerintah Kota/Kabupaten
Traditional
Local
Institution
Modern
Local
Institution
Adat
Resmi
Local
Membership
Organization
Terkait
sektor
tertentu
15
Kekuasaan relatif
Posisi client baik secara ekonomi maupun politik adalah
lemah, sehingga mudah dikuasai dan dimanfaatkan
patron.
Posisi patron secara ekonomi selalu kuat, tetapi secara
politik bisa kuat bisa pula lemah, bisa pula berubah-ubah.
Jika posisi client secara politik lemah, bisa dimanfaatkan
oleh patron untuk kepentingan ekonomi, termasuk aman
ketika patron melakukan korupsi.
Jika posisi patron secara politik lemah, client memberi
dukungan politik (sedikitnya tidak melakukan oposisi),
sehingga patron bisa lebih leluasa melakukan korupsi.
16
17
18
Birokrasi
Politisi
B
B
Terjadi
persekongkolan
B
B
B
N
P
C= kapitalis
N=non-kapitalis
Melibatkan banyak elemen
P
19
20
Korea Selatan
Birokrasi
Politisi
P
B
B
Berperan
sentral
B
B
B
C
P
B
C= kapitalis
Hanya melibatkan C
P
21
Korea Selatan
22
Malaysia
Birokrasi
Politisi
B
B
B
B
B
C
C= kapitalis
N=non kapitalis
P
N
N
23
Thailand
Birokrasi
Politisi
P
B
C
C
B
B
B
C
P
B
C= kapitalistalis
Posisinya bisa diantara politisi
P
24
Bagaimana
Indonesia?
25
26
Terima kasih
atas perhatian anda
27