Anda di halaman 1dari 3

Manifestasi klinis pada penderita HIV/AIDS berhubungan dengan stadium

klinis yang telah dialami oleh penderita tersebut. Berdasarkan ketetapan WHO,
stadium klinis HIV/AIDS untuk dewasa maupun anak-anak masing-masing terdiri dari 4
stadium. Jika dilihat dari gejala yang terjadi, pembagian stadium klinis HIV/AIDS adalah
sebagai berikut:
Gejala Terkait HIV
Asimtomati
Gejala Ringan
Gejala Lanjut
Gejala Berat

Stadium Klinis
1
2
3
4

Stadium klinis HIV/ AIDS pada remaja dan dewasa:


Infeksi Primer HIV
Asimtomatik
Sindrom retroviral akut
Stadium Klinis 1
Asimtomatik
Limfadenopati generalisata persisten
Stadium Klinis 2
Berat badan menurun yang sebabnya tidak dapat dijelaskan
Infeksi saluran nafas berulang (sinusitis, tonsilitis, bronkitis, otitis media,
faringitis)
Herpes zoster
Angular cheilitis
Ulkus mulut berulang
Dermatitis seboroika
Infeksi jamur kuku
Stadium Klinis 3
Berat badan menurun yang tidak dapat dijelaskan sebabnya (> 10%)
Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan sebabnya lebih dari 1 bulan
Demam yang tidak diketahui sebabnya (intermitten maupun tetap selama lebih

dari 1 bulan)
Kandidiasis oral persisten
Oral hairy leukoplakia
Tuberkulosis paru
Infeksi bakteri yang berat (infeksi tulang atau sendi, meningitis, bakteremia

selain pneumonia)
Stomatitis, gingivitis atau periodontitis ulseratif nekrotik akut
Anemia (Hb < 8 g/dL), neutropeni (< 500/mm3), dan atau trombositopeni kronis

(< 50.000/mm3) yang tidak dapat dijelaskan sebabnya


Stadium Klinis 4

HIV wasting syndrome (berat badan berkurang > 10% dari berat badan semula,
disertai diare kronik tanpa sebab yang jelas ( > 1 bulan) atau kelemahan kronik

dan demam kronik tanpa sebab yang jelas)


Pneumonia pneumocystis
Pneumonia bakteri berat yang berulang
Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, anorektal, genital atau viseral lebih

dari sebulan)
Kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru
Tuberkulosis ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Infeksi Sitomegalo virus
Toksoplasmosis susunan saraf pusat
Ensefalopati HIV
Kriptokokus ekstra paru
Infeksi mikobakterium non-tuberkulosis yang luas (diseminata)
Kriptosporidiosis kronis
Mikosis diseminata (histoplasmosis, penisiliosis ekstra paru)
Septikemia berulang
Limfoma (otak atau non-Hodgkin sel B)
Karsinoma serviks invasif
Stadium klinis HIV/AIDS pada bayi dan anak adalah sebagai berikut:
Infeksi Primer HIV
Asimtomatik (intra, peri atau post partum)
Sindoma retroviral akut
Stadium Klinis 1
Asimtomatik
Limfadenopati meluas persisten
Stadium Klinis 2
Hepatomegali persisten yang penyebabnya tidak jelas
Infeksi virus (wart) yang ekstensif
Moluskum kontagiosum yang ekstensif
Ulkus mulut berulang
Pembesaran parotis persisten
Eritema gingival linear
Herpes zoster
Infeksi saluran nafas atas kronis atau berulang
Infeksi jamur kuku
Stadium Klinis 3
Malnutrisi sedang yang tidak jelas penyebabnya dan tidak respons terhadap

terapi standar
Diare persisten lebih dari 14 hari
Demam persisten ( > 37,50

Kandidiasis oral persisten (setelah usia 6-8 minggu) intermiten atau tetap > 1

bulan)
Oral hairy leukoplakia
Gingivitis atau periodontitis ulseratif nekrotik akut
Tuberkulosis kelenjar dan tuberkulosis paru
Pneumonia bakteri berat yang berulang
Anemia (Hb > 8 g/dL), neutropeni (< 500/mm3) dan atau trombositopeni kronis

(< 50.000/mm3) dengan sebab tidak jelas


Stadium Klinis 4
Gangguan tumbuh kembang yang berat yang penyebabnya tidak jelas atau

wasting yang tidak respons terhadap terapi standar


Pneumonia pneumocystis
Infeksi bakteri berat yang berulang (infeksi tulang atau sendi, meningitis selain

pneumonia)
Infeksi herpes simpleks kronis (> 1 bulan)
Tuberkulosis ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru
Toksoplasmosis susunan saraf pusat (setelah usia 1 bulan)
Ensefalopati HIV
Infeksi sitomegalo virus setelah usia 1 bulan
Kriptokokus ekstra paru
Mikosis endemik diseminata
Kriptosporidiosis kronis
Infeksi mikobakterium non-tuberkulosis diseminata (luas)
Fistula rektum terkait HIV
Tumor terkait HIV termasuk limfoma otak atau non-Hodgkin sel B

Anda mungkin juga menyukai