Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal AHTS ( Anchor Handling Tug Supply ) adalah kapal yang
dirancang khusus untuk menunjang kegiatan, pekerjaan pengeboran
lepas pantai ataupun ladang-ladang minyak dan gas yang sudah
berproduksi. Sebagai kapal pendukung Offshore dalam melaksanakan
fungsinya kapal ini dilengkapi dengan Bulk Handling sistem.
Kapal supply dan AHTS merupakan sarana transportasi laut yang
sangat diperlukan pada pelayanan kerja Rig atau platform untuk
melayani pengeboran minyak dan gas lepas pantai. Dari sekian jenis
muatan yang dibawa oleh kapal supply dalam pelayanan kerja ini
adalah muatan curah kering (Dry Bulk Cargo) berupa semen, barite
dan bentonite, yang merupakan material atau bahan yang sangat di
butuhkan pada kegiatan pengeboran minyak dan gas lepas pantai.
Kapal
1951 milik Emas Offshore Singapore, kapal ini dilengkapi dengan dua
mesin penggerak utama type MAK 8M25 dengan 8000 BHP dua
auxiliary engine caterpillar type 3412C, 425 KW @ 1800 Rpm, 440
Volt, 60 Hz. Telah
dirancang
oleh
CONAN
WU
untuk
service
MV.LEWEK HERON
kering ( dry bulk ) selain muatan curah basah ( wet bulk ) dan material
lainnya.
Kita ketahui bahwa salah satu pesawat yang tak kalah pentingnya
dalam
menunjang
pengoperasian
kapal
supply
dan
instalasi
seminimal
mungkin
kendala-kendala
yang
akan
kapal AHTS
kelancaran
muat
kapal
MV.LEWEK
HERON .
mengetahui
instalasi semen
permasalahan
utama
dalam
sistem
MV.LEWEK
HERON
b. Untuk
mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
dapat
pada
2)
2.
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Obyek Penelitian
Bulk handling sistem adalah
kapal
sistem
adalah untuk
jenis muatan dalam tanki muat di atas kapal AHTS ini, salah satu
jenis muatan dalam tangki adalah muatan curah kering (Dry Bulk
Cargo)
semen,
class
semen,
memakai tenaga
Bulk
Bulk Handling
dan
pembuangan
kargo
dilakukan
dengan
dengan isi total ( 215 m3 ). Tekanan kerja = 5,6 bar. Tekanan test
= 7,3 bar.
satu sama
untuk
Type of tanks
Diameter ()
4.350 mm
Height
3.800 mm
Capacity (pc
4x 53.75 m3
Total capacity
215.0 m3
Working pressure
5,6 bar
Design according
ABS
Certificate by
ABS
Steel blasting SA2,5 One
(1) layer of primer 40 m
b. Kompresor
Instalasi kompresor terdiri dari dua (2) kompresor set
Aerzen. Tipe VMX-337-R/110 marine. Kapasitas discharge
pada kompresor disesuaikan dengan ISO-1217 1196 Annex
C, adalah 21m3/min pada tekanan dari 1,0 bar sampai 7,0 bar
dan pada
relatif 0%
Gambar II . 2. Kompresor
c. Dryer
Instalasi kompresor terdiri dari dua (2) Airzen refrigerated.
Type RA 300 BEKO.
bagi
pekerjaan diatas
Rig, maka
dikapal
akan
bulk tank
akan meningkat
ke
tingkat operasi
semen yang
2. Fakta Kondisi
Pada waktu penulis bekerja diatas kapal AHTS MV.LEWEK
HERON, Pada tanggal 25 November 2013 kapal di charter oleh
perusahaan BSP Brunei untuk
Champion 7
mengcomplain
MV.LEWEK HERON
yang
10
diteruskan ke pencharter
BSP Brunei
tindakan
dan
pada
waktu
diadakan
Tank,
timbul
pada
PMS
(Planed
Maintenance System)
kurang diindahkan.
11
12
perlu
dilakukan
terhadap
seal
ini
untuk
13
f.
14
terutama berat jenis, sifat sifat fisik dari mekanis bahan yang
dipindahkan, kecepatan aliran udara didalam Tangki tekan,
tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor, diameter dalam
pipa pipa tekan udara, berat campuran udara dan semen yang
dipindahkan dan panjang atau tinggi lintasan serta hambatan yang
dilalui.
15
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan teori
Terjadinya pengendapan semen didalam bulk tank dan sistem
pipa tekan akibat kandungan uap didalam bulk tank dan sisa muatan
semen yang kemudian bercampur. Kandungan uap terjadi akibat dari
udara
mengandung air
dan
kondensasi.
Dimana udara yang dihisap dan dimamfaatkan di dalam
kompresor yang mengandung uap air dalam jumlah cukup besar.
Jika uap ini didinginkan udara yang keluar dari kompresor maka uap
akan mengembun menjadi air. Air ini akan terbawa ke sistem dan
dapat menyebabkan masalah
operasional
temperatur didalam
dengan
atau
nama
lainnya
yang
dikenal
dengan
pengembunan adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi zat cair.
Pengembunan atau kondensasi merupakan proses perubahan zat
yang melepaskan kalor atau panas. Kondensasi atau pengembunan
merupakan lawan dari penguapan atau evaporasi yang melepaskan
panas.
Proses kondensasi yang terjadi pada bulk handling sistim
dipengaruhi seberapa banyak kandungan air yang terbawa oleh udara
yang dihasilkan oleh kompresor udara untuk menekan muatan
tersebut.
17
fungsinya demi
yang
disebut muat kargo ( loading cargo ) dan dari kapal ke Rig yang
disebut bongkar kargo ( discharge cargo ).
Berikut adalah cara atau tahapan - tahapan SOP ( Standard
Operation Procedure ) untuk mengisi dan memindahkan
Cargo, menurut manual book dari
VAN AALST
Dry Bulk
dan perusahaan
18
yang dapat
shorebase
dan
petugas/operator material
shorebase
untuk
19
j.
di
dalam
pipa,
yang
dapat
menyebabkan
penyumbatan.
l.
Pastikan tekanan dalam bulk tank dan sistem 0,1 bar sebelum
selang sambungan dilepas ( disconnect hose ) , biarkan sisasisa tekanan udara di dalam tangki dan pipa selang hilang
untuk mencegah terjadinya kondensasi.
m. Setelah tidak ada tekanan udara sisa di dalam tanki dan pipa
atau selang, sambungan selang dari darat dilepas dan
ujungnya dibersihkan.
n. Tutup kran pengisian, tutup ventilation valve, angkat ujung
selang ventilation hose dari dalam air, dibersihkan dan
dikeringkan, kemudian tutup rapat-rapat.
o. Buka drain valve yang ada di tanki untuk menjaga tekanan di
dalam tanki sama dengan tekanan udara diluar tanki untuk
menghindari kondensasi.
2. Prosedur pembongkaran muatan curah kering ( Discharging
Dry Bulk Material )
Pekerjaan ini dilakukan di Laut atau instalasi pengeboran
minyak lepas pantai atas permintaan Rig sesuai dengan
standard kerja di atas kapal:
20
a. Konfirmasi ke Rig
dan pipa-pipa
j.
Purge valve
compressor
hingga
tekanan
tekanan
21
l.
Setelah Rig
inlet valve
kemudian ke
untuk angin
masuk
yang berat dipasang pada pipa selencer dan ujung yang lain
menghadap kesisi-sisi bulk tank, sehingga diharapkan semen
di dalam bulk tank bisa dipompa disemua sisi.
m. Kemudian tutup purge valve 100%
ditambah dorongan
tekanan
yang di perlukan
bulk tank
bulk tank
22
bulk tank
yang sudah
ventilation
discharge hose
dari Rig
tersebut
untuk sebuah
diatas
bulk tank
hanya
saja
agar
bulk tank
23
dikapal
1. Terjadi pengerasan
semen
dan pipa
24
tersebut,
tetapi
dalam
pelaksanaannya
banyak
atau
membatu
yang
dapat
menyebabkan
25
karena
menyebabkan udara
pengering
dryer,
udara yang
digunakan.
Udara dari kompresor masuk ke dryer yang fungsinya
untuk mengeringkan udara yang masih mengandung air
sebelum masuk ke botol angin, udara yang mengandung air
dalam dryer sepertinya hanya sekedar lewat karena tidak
berfungsinya dryer dengan baik maka udara yang masuk
kedalam botol angin masih mengandung air. Dengan adanya
udara yang mengandung air lolos dari dryer dan digunakan
untuk memopakan semen maka sudah dapat di pastikan
akan terjadi kontaminasi antara udara basah dengan semen .
Hal ini terjadi karena kurangnya perawatan
atau
26
sehingga
perawatan dengan
crew
kapal
tidak
dapat
melakukan
akan
tetapi
harus
mampu
dalam
perawatan,
penting
dan
diharapkan
mampu
mengetahui,
27
menganalisa dengan benar dan menangani hambatanhambatan yang sering terjadi pada saat pengoperasiaan Bulk
Handling sistem terutama pada saat loading atau unloading.
Terjadinya kontaminasi antara kandungan air dan semen
yang menyebabkan penyumbatan dipipapipa tekan dan bulk
tank dikarenakan kurangnya perawatan dan pengetahuan
para engineer diatas kapal terhadap penanganan Bulk
Handling sistem dan instalasinya
C. Analisa Pemecahan Masalah
1. Mengenai terjadi pengerasan semen didalam Bulk Tank dan
pipa tekan dapat diatasi sebagai berikut :
a. Melaksanakan cargo handling dengan benar
Menghindari penurunan tekanan yang drastis pada
sistem pipa tekan untuk menghindari terjadinya kondensasi
pada pipa pipa pengeluaran. Pencegahan kondensasi dalam
pipa-pipa tekan dapat dlakukan dengan menurunkan tekanan
dalam sistem pipa-pipa tekan
28
selesai
loading
yang
dikeluarkan
melalui
pipa
SEMM
( Safety
kompresor
oleh engineer
didalam
bantu
dari
pemecahan
kompresor
29
pendinginan
dengan
air
pendingin.
Apabila
dibersihkan
atau
volume
air
pendinginnya
diperhatikan.
3) Filters di bersihkan atau diganti bila kotor
Setiap
mesin
mempunyai
satu
bagian
yang
filter
kita
ketahui
bahwa
udara
disekitar
kita
30
udara
ini
harus
sering
dibersihkan
untuk
diganti
bila
tidak berfungsi
Seringkali
udara
yang
pada
tabung
penyimpanan
mungkin mengetahuinya
Biasanya
pressure
gauge
dipasang
atau
dalam tabung
menghubungkan
pressure gauge
dengan
31
telah
mencapai
batas
yang
sudah
maksimal
maupun
tekana
minimal,
yang
untuk
menghasilkan
dingin,
hanya
ada
32
atau
pengering
refRigeran,
atau
panas
dari
dengan SOP:
a) Ganti partikular, Coalescer, dan elemen filter yang
diperlukan berdasarkan penurunan tekanan.
b) Periksa menguras
katup setiap
hari,
bersihkan
seperlunya.
c) Ganti pengering berdasarkan rekomendasi produsen.
d) Periksa pengering setahun sekali dan perubahan
berdasarkan warna dan kondisi manik-manik.
e) Kalibrasi analisa titik embun teratur
f)
33
tiap 3
bulan
9) Chief Engineer membuat Certificate of Working Report
10) Periksa body slide setiap 6 bulan (direcord dengan
certificate oleh Chief Engineer ).
Ada juga perlakuan lain terhadap valve-valve pneumatic
sistem siap digunakan pada saat dibutuhkan yaitu dengan test
buka tutup untuk meyakinkan bahwa alat-alat ini bekerja
dengan baik. Kembali kepada perawatan alat-alat atau
drainage sistem dan auto drain traps. Alat ini bernama Water
separator, TNS 035 HIROSS langkah-langkahnya adalah
sebagai berikuk :
1) Lepas dulu Automatic drain trap dengan cara membuka
hexagon shoulder nipple.
2) Kemudian auto drain trap dibuka
3) Setelah
terbuka
bersihkan
bagian
dalam
dan
34
diperhatikan
adalah
sebelum
dan
sesudah
selanjutnya
adalah
adalah
factor
keselamatan
di
dalam
pekerjaan ini.
Sebelum
pembersihan
tangki
dilakukan
terlebih
35
tangki,
kalau
dinyatakan
aman.
36
para
dengan
engineer
dan
kompetensi
ABK
atas
untuk
pekerjaan
belajar
yang
aktivitas
pekerjaan
mereka
dalam
engineer dan
37
saat
pengoperasian
Bulk
Handling
sistem
peningkatan
dengan
cara
pelatihan
dan
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyebabkan terjadinya
cement
dan terjadinya
dan
suction
39
B.
Saran saran
sehingga udara
40
DAFTAR PUSTAKA
Ach.Muhib Zainuri ST, MT,(2008) Mesin pemindah bahan, penerbit
Andi Jakarta.
(diunduh
41