Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal AHTS ( Anchor Handling Tug Supply ) adalah kapal yang
dirancang khusus untuk menunjang kegiatan, pekerjaan pengeboran
lepas pantai ataupun ladang-ladang minyak dan gas yang sudah
berproduksi. Sebagai kapal pendukung Offshore dalam melaksanakan
fungsinya kapal ini dilengkapi dengan Bulk Handling sistem.
Kapal supply dan AHTS merupakan sarana transportasi laut yang
sangat diperlukan pada pelayanan kerja Rig atau platform untuk
melayani pengeboran minyak dan gas lepas pantai. Dari sekian jenis
muatan yang dibawa oleh kapal supply dalam pelayanan kerja ini
adalah muatan curah kering (Dry Bulk Cargo) berupa semen, barite
dan bentonite, yang merupakan material atau bahan yang sangat di
butuhkan pada kegiatan pengeboran minyak dan gas lepas pantai.
Kita ketahui bahwa salah satu pesawat yang tak kalah pentingnya
dalam
menunjang
pengoperasian
kapal
supply
dan
instalasi
seminimal
mungkin
kendala-kendala
yang
akan
Dry
Bulk
Cargo
di
mana
terjadi
kelambatan
mempengaruhi
mengetahui
permasalahan
utama
dalam
sistem
mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
dapat
2. Manfaat Penulisan
a. Manfaat bagi dunia akademik
Agar dari penulisan ini dapat menambah wawasan bagi
penulis maupun rekan-rekan seprofesi tentang pentingnya
perawatan Bulk Handling system instalasi semen curah.
b. Manfaat bagi dunia praktis
Sebagai sumbang saran bagi perusahaan dalam upaya
peningkatan perawatan sistem instalasi semen curah di atas
kapal demi kelancaran bongkar atau muat Dry Bulk Cargo
dan pengoperasian kapal.
C. Ruang Lingkup
Karena luasnya permasalahan mengenai pengoperasian Bulk
Handling system, dan sehubungan dengan terjadinya keterlambatan
pemompaan semen curah ke instalasi Rig, maka penulis membatasi
penelitian hanya dalam hal perawatan Bulk Handling sistem bongkar
muat semen curah diatas kapal AHTS Ark Tze
penulis menjabat
Pte Ltd
Ark
pada
2)
2.
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Obyek Penelitian
Kapal AHTS Ark Tze adalah type AHTS dengan GRT 2310
milik RK Offshore Ptd Ltd Singapore (terlampir pada gambar
1),kapal ini dilengkapi dengan dua mesin penggerak utama type
Wartsila 8L 32 dengan 5440 BHP dengan menggerakan Shaft
generator 1600 Kw @1800 Rpm, 440 Volt, 60 Hz dan dua
auxiliary generator type Caterpillar 3412-C, 590 Kw @1800 Rpm,
440 Volt, 60 Hz. Sebagai kapal Supply atau AHTS, kapal AHTS
Ark Tze membawa muatan curah kering (dry bulk cargo) berupa
semen, barite dan bentonite, selain muatan curah basa (wet bulk
cargo) dan materal lainnya yang mana sangat dibutuhkan pada
kegiatan pengeboran minyak dan lepas pantai.
Bulk handling sistem adalah
kapal
pendukung
memiliki kemampuan
mensuplai
(OSV)
yang
sesuai dengan
fungsinya
Fungsi utama dari Bulk handling
menerima, menyimpan dan
sistem
adalah untuk
jenis muatan dalam tanki muat di atas kapal AHTS ini, salah satu
jenis muatan dalam tangki adalah muatan curah kering (Dry Bulk
Cargo)
semen,
class
semen,
memakai tenaga
Bulk
metode
penyimpanan
dan
yang
lebih
pembuangan
konvensional
kargo
di
dilakukan
mana
dengan
dengan isi total ( 250 m3 ). Tekanan kerja = 5,6 bar. Tekanan test
= 7,3 bar.
Bulk Handling sistem memiliki peralatan pendukung utama
yang saling berhubungan
satu sama
untuk
Technical specifications
a.
Bulk tank
Yaitu
tangki
yang
digunakan
untuk
memuat
dan
b. Bulk Kompresor
c. Dryer
udara
pengisian
yang
dihasilkan
oleh
bulk
dikapal
akan
ketika kita
Pada titik ini, purge valve dan jalur pembuangan dibuka atau
discharge valve dibuka, maka semen yang bertekanan akan
melalui pipa pelepasan menuju instalasi bulk tank di rig.
Sesuaikan tekanan 5,0 5,6 bar dalam bulk tank untuk
operasional normal dengan mengatur purge valve membuka
atau menutup. Bila secara drastis tekanan udara didalam bulk
tank turun, itu bertanda semen didalam tangki mendekati
kosong 1.
Karena begitu pentingnya pengiriman material- material
dry bulk cargo
bagi
rig, maka
terhindar dari
2. Fakta Kondisi
Pada waktu penulis bekerja diatas kapal AHTS Ark Tze,
pada tanggal 15 Juni 2013 kapal di charter oleh perusahaan
Chevron Afrika untuk
RK
Offshore Asia Pte Ltd Singapore. Akibat dari peristiwa ini pihak
kapal mendapat peringatan atau teguran keras dari kantor RK
Offshore di Singapore dan pencharter meminta segera diadakan
perbaikan pada dry bulk tank dan sistemnya.
B. Permasalahan
Berdasarkan fakta dan kondisi di atas kapal AHTS Ark Tze
seperti hal yang diuraikan maka ada beberapa masalah yang muncul
dengan identifikasi sebagai berikut :
1. Terjadi Pengerasan Semen didalam Bulk Tank dan Pipa
Tekan
Terjadinya pengerasan semen didalam bulk tank dan di
pipa-pipa tekan bisa disebabkan terjadinya kontaminasi
muatan yang berupa semen dengan zat cair, hal ini sering
terjadi dan menyebabkan hal yang fatal.
Banyak faktor yang menyebabkan percampuran semen
dengan zat cair dan sejenisnya diantaranya ketidakpahaman
engineer dalam menangani muatan curah khususnya muatan
semen, factor sumber daya manusianya, kualitas dan
kepedulian akan tanggung jawab pada tugas yang telah
ditetapkan pada PMS (Plan Maintenance System) kurang
diindahkan.
2. Kurangnya Perawatan Bulk Tank dan Pipa-Pipa tekan
Didalam sistem pengoperasian bongkar muat semen
seringnya dijumpai semen masih terisisa didalam bulk tank
maupun dipipa tekan, bila hal ini dibiarkan hingga beberapa
10
perlu
dilakukan
terhadap
seal
ini
untuk
11
12
dan
unloading
serta
wawancara
dengan
terutama
pada
saat
loading
dan
unloading.
dari mekanis
13
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan teori
Terjadinya pengendapan semen didalam bulk tank dan sistem
pipa tekan akibat kandungan uap didalam bulk tank dan sisa muatan
semen yang kemudian bercampur. Kandungan uap terjadi akibat dari
udara
mengandung air
dan
kondensasi.
Dimana udara yang dihisap dan dimamfaatkan di dalam
kompresor yang mengandung uap air dalam jumlah cukup besar.
Jika uap ini didinginkan udara yang keluar dari kompresor maka uap
akan mengembun menjadi air. Air ini akan terbawa ke sistem dan
dapat menyebabkan masalah
operasional
temperatur didalam
dengan
atau
nama
lainnya
yang
dikenal
dengan
pengembunan adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi zat cair.
Pengembunan atau kondensasi merupakan proses perubahan zat
yang melepaskan kalor atau panas. Kondensasi atau pengembunan
merupakan lawan dari penguapan atau evaporasi yang melepaskan
panas.
Proses kondensasi yang terjadi pada bulk handling sistim
dipengaruhi seberapa banyak kandungan air yang terbawa oleh udara
yang dihasilkan oleh kompresor udara untuk menekan muatan
tersebut.
15
fungsinya demi
yang
disebut muat kargo ( loading cargo ) dan dari kapal ke Rig yang
disebut bongkar kargo ( discharge cargo ).
Mendapatkan efesiensi dan efektivitas dari suatu perawatan
sistem instalasi semen curah di atas kapal diperlukan penerapan
konsep manajemen. Menurut George R Terry dalam bukunya yang
berjudul manajemen sumber daya manusia karya Sadili Samsudin. 3
perusahan
pelayaran
menyatakan
bahwa
manajemen
adalah
Unslip Japan
Dry Bulk
dan perusahaan
pelayaran RK OFFSHORE.
16
1. Prosedur Pengisian
Prosedur ini akan menceritakan proses pengisian material
dari tanki-tanki dari
shorebase
diatas kapal
dibawah ini.
Sebelum pengisian, prosedur standar kerja di atas kapal,
Work Order Procedure (WOP) adalah pastikan para anak buah
kapal sudah tahu akan tugas masing-masing.
a. Selang dari tanki darat disambungkan ke coupling di kapal
dan pastikan sudah tersambung dengan baik.
b. Pasang dan buka ventilasi valve yang ada di tangki dan di
atas deck jatuhkan ujung selang ventilasi yang diberi
pemberat kedalam laut (disamping kapal) dan pastikan sudah
terikat kuat selang tersebut (pemberat adalah pipa sebesar
selang berbentuk T dengan lubang di kedua ujungnya ) agar
terhindar dari debu dan sentakan selang
yang dapat
17
shorebase
dan
petugas/operator material
shorebase
untuk
j.
angin yang keluar dari ujung selang ventilasi, langkah ini untuk
membersihkan pipa agar tidak ada sisa material yang
tertinggal
di
dalam
pipa,
yang
dapat
menyebabkan
penyumbatan.
l.
Pastikan tekanan dalam bulk tank dan sistem 0,1 bar sebelum
selang sambungan dilepas ( disconnect hose ) , biarkan sisasisa tekanan udara di dalam tangki dan pipa selang hilang
untuk mencegah terjadinya kondensasi.
m. Setelah tidak ada tekanan udara sisa di dalam tanki dan pipa
atau selang, sambungan selang dari darat dilepas dan
ujungnya dibersihkan.
n. Tutup kran pengisian, tutup ventilation valve, angkat ujung
selang ventilation hose dari dalam air, dibersihkan dan
dikeringkan, kemudian tutup rapat-rapat.
18
dan pipa-pipa
19
j.
Purge valve
compressor
hingga
tekanan
tekanan
Setelah Rig
inlet valve
kemudian ke
untuk angin
masuk
yang berat dipasang pada pipa selencer dan ujung yang lain
menghadap kesisi-sisi bulk tank, sehingga diharapkan semen
di dalam bulk tank bisa dipompa disemua sisi.
m. Kemudian tutup purge valve 100%
ditambah dorongan
tekanan
yang di perlukan
20
bulk tank
tekanan didalam
bulk tank
bulk tank
yang sudah
ventilation
tutup
discharge hose
discharge valve
dari Rig
21
tersebut
untuk sebuah
diatas
bulk tank
hanya
saja
agar
bulk tank
dikapal
AHTS Ark Tze pengerasan semen dalam bulk tank dan pipa
tekan sudah sering terjadi, maka untuk menangani masalah
didalam bulk tank tersebut yang bisa dilakukan
hanya
22
semen
dan pipa
tersebut,
tetapi
dalam
pelaksanaannya
banyak
atau
membatu
yang
dapat
menyebabkan
23
karena
menyebabkan udara
pengering
dryer,
udara yang
digunakan.
Udara dari kompresor masuk ke dryer yang fungsinya
untuk mengeringkan udara yang masih mengandung air
sebelum masuk ke botol angin, udara yang mengandung air
dalam dryer sepertinya hanya sekedar lewat karena tidak
berfungsinya dryer dengan baik maka udara yang masuk
kedalam botol angin masih mengandung air. Dengan adanya
udara yang mengandung air lolos dari dryer dan digunakan
untuk memopakan semen maka sudah dapat di pastikan
akan terjadi kontaminasi antara udara basah dengan semen .
Hal ini terjadi karena kurangnya perawatan
atau
24
sehingga
perawatan dengan
crew
kapal
tidak
dapat
melakukan
25
lainnya,
akan
tetapi
harus
mampu
dalam
perawatan,
penting
dan
diharapkan
mampu
mengetahui,
menganalisa dengan benar dan menangani hambatanhambatan yang sering terjadi pada saat pengoperasiaan Bulk
Handling sistem terutama pada saat loading atau unloading.
Terjadinya kontaminasi antara kandungan air dan semen
yang menyebabkan penyumbatan dipipapipa tekan dan bulk
tank dikarenakan kurangnya perawatan dan pengetahuan
para engineer diatas kapal terhadap penanganan Bulk
Handling sistem dan instalasinya
C. Analisa Pemecahan Masalah
1. Mengenai terjadi pengerasan semen didalam Bulk Tank dan
pipa tekan dapat diatasi sebagai berikut :
a. Melaksanakan cargo handling dengan benar
Menghindari penurunan tekanan yang drastis pada
sistem pipa tekan untuk menghindari terjadinya kondensasi
pada pipa pipa pengeluaran. Pencegahan kondensasi dalam
pipa-pipa tekan dapat dlakukan dengan menurunkan tekanan
dalam sistem pipa-pipa tekan
26
selesai
loading
yang
dikeluarkan
melalui
pipa
SEMM
( Safety
kompresor
oleh engineer
didalam
pemecahan
27
bantu
dari
kompresor
pendinginan
dengan
air
pendingin.
Apabila
dibersihkan
atau
volume
air
pendinginnya
diperhatikan.
3) Filters di bersihkan atau diganti bila kotor
Setiap
mesin
mempunyai
satu
bagian
yang
28
filter
kita
ketahui
bahwa
udara
disekitar
kita
udara
ini
harus
sering
dibersihkan
untuk
diganti
bila
tidak berfungsi
Seringkali
udara
yang
pada
tabung
penyimpanan
mungkin mengetahuinya
Biasanya
pressure
gauge
dipasang
atau
29
dalam tabung
menghubungkan
pressure gauge
dengan
telah
mencapai
batas
yang
sudah
maksimal
maupun
tekana
minimal,
yang
untuk
menghasilkan
dingin,
hanya
ada
30
atau
pengering
refRigeran,
atau
panas
dari
dengan SOP:
a) Ganti partikular, Coalescer, dan elemen filter yang
diperlukan berdasarkan penurunan tekanan.
b) Periksa menguras
katup setiap
hari,
bersihkan
seperlunya.
c) Ganti pengering berdasarkan rekomendasi produsen.
d) Periksa pengering setahun sekali dan perubahan
berdasarkan warna dan kondisi manik-manik.
e) Kalibrasi analisa titik embun teratur
f)
31
periodik
merupakan
salah
satu
system
sudah
maju
atau
modern
dan
dengan
tetap
tiap 3
bulan
9) Chief Engineer membuat Certificate of Working Report
32
terbuka
bersihkan
bagian
dalam
dan
diperhatikan
adalah
sebelum
dan
sesudah
selanjutnya
adalah
33
adalah
factor
keselamatan
di
dalam
pekerjaan ini.
Sebelum
pembersihan
tangki
dilakukan
terlebih
34
kedalam
tangki,
kalau
belum
dinyatakan
aman.
para
dengan
engineer
dan
kompetensi
ABK
atas
untuk
pekerjaan
belajar
yang
35
aktivitas
pekerjaan
mereka
dalam
engineer dan
saat
pengoperasian
Bulk
Handling
sistem
36
peningkatan
dengan
cara
pelatihan
dan
37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan permasalahan pada bab- bab sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kurangnya perawatan pada komponen komponen bantu
compressor sehingga menyebabkan udara lembab bisa lolos
masuk
menyebabkan terjadinya
cement
dan terjadinya
dan
suction
38
B. Saran saran
Dari permasalahan yang ditemui dalam praktek, maka agar
tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan sehubungan dengan
perwatan bulk handling system dalam proses bongkar muat
cement yang tidak sesuai dengan SOP (Standard Opeartional
Procedure) dari manual book yaitu:
1. Sebaiknya ABK mesin melakukan perawatan atau perbaikan
pada komponen komponen compressor
sehingga udara
cement dibersihkan
dengan
39
DAFTAR PUSTAKA
Unislip Japan, Manual Book (Dry Bulk Management System), Version 1.2
January 2005.
40