Anda di halaman 1dari 9

Hasil Penelitian

Beberapa Pendapat Para Ahli Tentang khasiat dan manfaat jus kulit buah manggis
Menurut Dr. Ir. Raffi Paramawati (XAMthone Plus mengandung Antioksidan Luar Biasa
Yang Menangkal Radikal Bebas)
Alam Indonesia sebagai daerah beriklim tropik terbukti sangat cocok untuk tumbuh dan
berkembangnya tanaman manggis. Manggis (Garcinia Masngostana L) merupakan salah satu
komoditas buah yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan di berbagai daerah dengan
ekologi yang cocok untuk pertumbuhan manggis. Tanaman manggis secara umum masih
dibudidayakan secara tradisional dan turun temurun, belum banyak sentuhan teknologi modern,
sehingga peluang peningkatan produksi, kualitas dan pemasaran masih terbuka.
Saat ini manggis merupakan salah satu primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk
meningkatkan penerimaan devisa negara, karena manggis digemari di luar negeri. Namun jumlah
manggis yang dapat diekspor hanya 10% dari total produksi (60.000 ton). Bagian yang biasanya
dikonsumsi dari buah manggis adalah daging buah, yang mempunyai rasa asam-manis lezat,
yang membuat manggis dijuluki sebagai Ratu Buah (Queen of Fruits). Namun ternyata bagian
yang paling berkhasiat bagi kesehatan tubuh adalah kulit buah manggis. Dalam kulit terdapat
super antioksidan alami yang dikenal dengan nama XAMthone Plus.
XAMthone merupakan molekul besar yang terdiri dari berbagai komponen super antioksidan,
misalnya alpha-Mangostin; Garcinone A; beta-Mangostin; Garcinone B; 3-Isomangostin;
Garcinone C; Mangostanol; Garcinone D; Maclurin; Garcinone E, Catechins and polyphenols,
Vitamin C dan sebagainya.
Antioksidan diperlukan tubuh untuk untuk mencegah kerusakan akibat serangan radikal bebas,
melalui perlindungan terhadap protein, sel, jaringan dan organ-organ tubuh. Antioksidan telah
terbukti dapat mencegah penuaan dini (anti aging), mencegah penyakit jantung, mencegah
berbagai jenis kanker, mencegah kebutaan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak
antioksidan alami yang terdapat dalam makanan kita, antara lain askorbat (vitamin C), tokoferol
(vitamin E), karotenoid (vitamin A) dan poliphenol (antioksidan dalam teh dan dedaunan).
Namun kesemuanya itu kemampuannya jauh di bawah XAMthone dari manggis. Sebagai
contoh, antioksidan dalam jeruk mempunyai nilai 2400 ORAC per 100 oz, sedang XAMthone
mempunyai nilai 20.000 ORAC.
XAMthone Plus juga terbukti mempunyai keunggulan mampu menjelajah seluruh tubuh untuk
menetralkan radikal bebas, sehingga tubuh kita menjadi lebih bersih dan lebih sehat daripada
sebelumnya. Selain itu, XAMthone mempunyai sifat sebagai antikanker, antiinflammatory,
antimikroba, antialergi, menurunkan cholesterol, tekanan darah dan kadar gula, serta membantu
menyembuhkan penyakit degeneratif (jantung, stroke, katarak) dan masih banyak lagi.
Saat ini ekstrak XAMthone dari manggis telah diproduksi dengan merek XAMthone plus.
Produk dalam bentuk minuman suplemen ini baru pertama kali diproduksi di Indonesia dalam

skala industri. XAMthone Plus adalah estrak buah manggis yang dikombinasikan dengan rosella,
madu,anggur dan apel sehingga memberikan rasa sensasional, sehingga cocok disebut sebagai
minuman suplemen generasi baru. Dalam aplikasinya pada pengguna, XAMthone Plus terbukti
mampu memberikan reaksi cepat dalam mematikan penyakit akibat mikroba (bakteri, fungi,
virus, parasit) dan secara signifikan mampu memperbaiki sistem dalam tubuh (menormalkan
kandungan gula dalam darah, tekanan darah, kolesterol, asam urat dan sebagainya). Bahkan bukti
spektakuler terjadi pada kesembuhan beberapa penderita stroke, penurunan fungsi ginjal, kanker
payudara, leukemia dan masih banyak lagi. mampu meningkatkan stamina dan kekebalan,
disamping akan melindungi tubuh dari penyakit degeneratif.
Menurut Dr. Finsand (Pengarang buku mangosteen Triple Play)
Sejak zaman dahulu, masyarakat Asia Tenggara sudah mengecap manisnya buah manggis yang
istimewa itu yang berada di pasaran bebas. Rasanya yang lezat dan berkhasiat medis bukan
hanya berperan sebagai pemanis di mulut, tetapi juga menyembuhkan orang-orang yang terkena
sakit disentri, peradangan, dan nyeri. Semua masalah otot dan tulang memiliki satu masalah yang
sama, yakni peradangan. Gejala peradangan timbul jika jaringan tubuh tidak mampu pulih seperti
semula.
Sel-sel dimusnahkan, dan akhir dari pemusnahan itu adalah timbulnya molekul yangberfungsi
sebagai hormon yang disebut prostaglandin, yang menyebabkan rasa nyeri dan peradangan.
Bahan perantara dalam proses ini adalah sejenis enzim yang dikenal dengan nama COX-2.
Enzim COX-2 inilah yang menyebabkan peradangan, bengkak, dan rasa nyeri.Pada tahun 1981
sewaktu saya sedang berselancar di Hawaii, saya mengalami cedera punggung. Saat itu, saya
terjerembab ke bagian bawah papan seluncur dengan tekanan air yang sangat kuat, sehingga
tubuh saya menjadi bengkok ke belakang, dan mematahkan empat bagian tulang punggung saya.
Selama dua puluh tahun saya menerima terapi chiropractic, dan berusaha hidup normal seperti
sediakala. Namun, rasa nyeri yang saya rasakan semakin menjadi-jadi karena poros peradangan
semakin berkembang, dan degradasi telah terjadi di beberapa bagian tulang punggung.
Baru-baru ini, saya menerima informasi tentang jus manggis. Saya diberikan kesempatan untuk
merasakan jus buah itu, dan ini merupakan permulaan besar dalam perubahan kesehatan saya,
hidup, dan pekerjaan saya. Saya menerapkan pemakaian produk ini di klinik saya, dan saya
merekomendasikan penggunaannya kepada para pasien saya. Mereka semua memperoleh hasil
yang menakjubkan. Baru kali ini saya temui buah murni yang mampu berkhasiat seperti
kebanyakan herbal lainnya. Berhubung hasil yang sangat memuaskan dengan buah manggis,
sekarang saya sudah bebas dari obat-obatan kimiawi, dan hampir sepenuhnya lepas dari rasa
nyeri yang saya derita sepanjang 21 tahun terakhir. Penelitian yang saya lakukan terhadap produk
ini meyakinkan saya bahwa buah manggis dapat menyembuhkan peradangan kronis pada sel-sel
tubuh. Saya juga menemukan bahwa buah manggis merupakan pencegah penyakit yang
sempurna. Dalam dunia pengurutan tulang belakang dan persendian, pencegahan adalah kunci
utama dalam menjaga kesehatan.
Dr. Berna Elya (dari Departemen Farmasi Universitas Indonesia)
Selain nangka-nangkaan, komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan
adalah manggis yang popular sebagai queen of fruits. Dr. Berna Elya, periset jurusan Farmasi

Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa manggis sebagai antioksidan. Menurut dr. Paulus
Wahyudi Halim, dokter sekaligus herbalis di Tangerang, Banten, antioksidan menangkap
radikal bebas dan mencegah kerusakan sel sehingga proses degenerasi sel terhambat. Disebut
radikal bebas lantaran atom atau kelompok atom itu memang dalam keadaan bebas alias tidak
terikat dengan gugus lain
Radikal bebas mempunyai elektron yang tak berpasangan. Jika diibaratkan radikal bebas mirip
orang jahat, belum berpasangan, tangan tak terikat sehingga usil mengambil gambar orang.
Faktanya radikal bebas memang menangkap molekul hydrogen, asam lemak, logam berat yang
pada akhirnya memicu beragamnya penyakit degeneratif.
Antioksidan itu bagai orang baik yang menangkap si jahat tadi setelah melepas molekul. Pada
kulit manggis, orang baik hati itu bernama XANTHONE. Kadarnya mencapai 123.97 mg per
100 ml. Turunan antioksidan itu antara lain 3-isomangostin, alphamangostin, gammamangostin
dan garcinone A.
Nama Garcinone A mudah ditebak, nama dari genus pohon asal Kalimantan itu, Garcinia
mangostana. Itu mengabadikan nama ahli botani dari Perancis Laurent Garcin.
Khasiat XAMthone bukan sekedar antioksidan, tetapi juga antikanker seperti hasil riset
Moongkarndi. Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol itu menguji XAMthone dalam riset
praklinis dengan SKBR3 alias kultur sel kanker payudara manusia. Hasilnya? Ekstrak kulit
manggis bersifat antiproliferasi yang kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu
ekstrak itu juga bersifat apoptosis atau mendukung penghancuran sel kanker.
Chi Kuan Ho dari Veterans General Hospital dari Taipei mengungkapkan bahwa turunan
XAMthone mujarab mengatasi sel HCCs hepatocellular carcinomas atau kanker hati. Turunan
XAMthone itu adalah Garcinone E. Kami menyarankan bahwa Garcinone E mungkin berpotensi
untuk digunakan dalam perawatan beberapa tipe kanker yang berhubungan dengan pencernaan
dan paru-paru.
Menurut Dr. Sam Walters,
Saya telah menghasilkan formula bagi produk untuk beberapa buah perusahaan selama lebih dari
30 tahun, termasuk Pusat Angkasa Luar Amerika NASA untuk para astronot, perusahaan farmasi
dan berbagai badan nutrisi. Saya selalu mencari produk dan perusahaan baru yang mempunya
sesuatu yang berbeda. Jus manggis adalah sesuatu yang lebih dari unik. Saya membutuhkan
waktu yang lama untuk menelitinya. Jika anda mengetahui apa yang saya tahu mengenai buah
manggis, anda pasti tidak akan pergi ke mana-mana tanpa membawa jus manggis bersama anda.
Antioksidan sangat penting untuk masa penyembuhan dari berbagai penyakit. Jika anda
mengetahui buah manggis, ia memiliki banyak sekali khasiat alami, dan bukti keperkasaannya
bukanlah sekedar dongeng.

Fakultas-fakultas pengobatan di seluruh dunia telah melaksanakan penelitian yang menunjukkan


bahwa buah manggis mengandung unsur-unsur yang mampu membantu memulihkan secara
langsung berbagai macam penyakit saat ini.
Fakta terbaru menunjukkan satu dari empat orang warga Amerika mengidap penyakit kanker,
dan setiap satu dari lima orang meninggal dunia. Solusi terbaik dari masalah ini adalah
pencegahan. Kami merawat banyak sekali pasien pengidap kanker di klinik kami. Hal pertama
yang kami cari adalah logam berat dalam air seni si pasien. Logam berat dapat memusnahkan
sistem imun tubuh, dan kami banyak menjumpainya pada hampir semua penderita kanker. Kami
mencoba membersihkan logam berat ini dari tubuh penderita, dan manggis membantu
melakukannya. Manggis merupakan anti oksidan. Kulitnya saja mengandung Xanthone atau
suatu bentuk antioksidan yang berguna terhadap menanggulangi penyakit kanker payudara,
kanker paru-paru, kanker perut, dan sejenis leukimia.
Kebanyakan penderita yang kami rawat terdiri dari penderita pada stadium 4 ke atas. Dalam
beberapa kasus, mereka diperkirakan dapat bertahan hidup hanya enam hingga delapan minggu
saja. Kami sering menyaksikan hasil yang menggembirakan, jus manggis menjadi salah satu
senjata dalam perjuangan kami. Jus manggis ini telah banyak menolong hidup mereka.
Jika tubuh kita sakit, yang diperlukan adalah bahan biologi, bukan bahan kimia. Pada zaman
sekarang ini kita sudah amat tercemar dengan bahan kimia, bahan pencemar lain dan bahanbahan tiruan. Kita harus belajar melakukan sesuatu yang bersifat mencegah, sepert
mengkonsumsi buah manggis. Salah satu hal yang dapat anda lakukan untuk sistem imun tubuh
anda adalah pencegahan.
MENURUT Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.S.(Dosen Jurusan Budi Daya Pertanian dan Tim
Ahli Divisi TTG Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unpad Bandung)
Kulit Buah Manggis Sebagai Anti Oksidan, ADA satu ungkapan yang sering dijumpai di
masyarakat, Biar hitam si buah manggis. Ungkapan tersebut digunakan untuk menilai sesuatu
jangan dilihat dari bentuk luarnya saja, tetapi lihatlah isinya. Begitu juga untuk menilai buah,
jangan melihat kulit buah manggis yang berwarna cokelat hitam, tetapi daging buahnya yang
berwarna putih, bertekstur halus, dan rasanya yang manis sekali bercampur asam sehingga
menimbulkan rasa khas dan segar.
Buah bernama Latin Garcinia mangostana L. ini termasuk famili Guttiferae dan merupakan
spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari oleh
konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang lezat, bentuk buah yang
indah, dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak jarang jika manggis mendapat julukan
Queen of tropical fruit (Ratunya Buah-buahan Tropik).
Pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis karena buahnya yang menyegarkan
dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan
per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11
mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin)
0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah

manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena olahan awetannya kurang digemari oleh
masyarakat.
Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obatobatan. Kulit buah mengandung senyawa XANthone yang meliputi mangostin, mangostenol,
mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta
mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa tersebut
sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa XAMthone tersebut hanya dihasilkan dari genus
Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang digunakan untuk suplemen
diet, antioksidan, dan antikanker.
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker
meliputi breast, liver, dan leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk antihistamin,
antiimpflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan. Kulit buah
juga mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.
Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya mengandung
senyawa pektin, tanin, dan resin yang dimanfaatkan untuk menyamak kulit dan sebagai zat
pewarna hitam untuk makanan dan industri tekstil, sedangkan dan getah kuning dimanfaatkan
sebagai bahan baku cat dan insektisida.Efek biologi & farmakologi Rebusan kulit buah manggis
mempunyai efek antidiare. Buah manggis muda memiliki efek speriniostatik dan spermisida.
Ekstrak (n-heksana dan etanol) manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada penggunaan
metode uji Brine Schrimp Test (BST). Dari hasil penelitian dilaporkan bahwa alfa mangostin
(1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit
buah manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.
Dari hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa alfa mangostin secara
kompetitif menghambat tidak hanya reseptor histamin H, mediator kontraksi otot lunak tetapi
juga epiramin yang membangun tempat reseptor H1 pada sel otot lunak secara utuh.
Mangostin merupakan tipe baru dari histamin. Toksisitas pemberian ekstrak daun muda terhadap
mencit bunting dengan dosis 500, 1000, dan 1500 mg/kg BB menunjukkan efek pada fetus
berupa penurunan berat badan, terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya perubahan jaringan
hati fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi.
Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi
penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.
Ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan dua senyawa alkaloid. Kulit kayu,
kulit buah, dan lateks kering Garcinia mangostana mengandung sejumlah zat warna kuning yang
berasal dari dua metabolit yaitu alfa-mangostin dan mangostin yang berhasil diisolas i.
Mangostin merupakan komponen utama sedangkan mangostin merupakan konstituen minor.
Ditemukan metabolit baru yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di (3-metil-2butenil) xanton yang diberi
nama a-mangostanin dari kulit buah Garcinia mangostana.

Buah manggis digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir,
luka/borok. Selain itu, digunakan sebagai peluruh dahak dan untuk sakit gigi. Kulit buah
manggis digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang
digunakan untuk mengatasi nyeri perut. Akar untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Dari segi
rasa, buah manggis cukup potensial untuk dibuat sari buah.
Sumber Lampung Post
ALTERNATIF lain mendapatkan antioksidan guna mencegah perusakan sel yang disebabkan
radikal bebas adalah buah manggis. Buah eksotis yang sering dijuluki queen of fruit ini ternyata
memiliki banyak kandungan antioksidan pada kulit dan buahnya.
Dari hasil suatu penelitian, buah asli Asia Tenggara ini dapat menghasilkan xanthone, yaitu zat
yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis. Kadarnya mencapai 123,97 mg per ml.
Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.
Penelitian xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40
jenis xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya
memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat
membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2
yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik
daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan
berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah
satu penyakit disfungsi otak).
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan
antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan
yang paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga
bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama
baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Manggis merupakan komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan karena
memiliki antioksidan yang menangkap radikal bebas dan mencegah keruakan sel sehingga proses
degenerasi sel terhambat. Tidak cuma daging buah manggis yang kaya vitamin C-66 mg, tetapi
juga kulit yang multi khasiat yaitu antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner,
HIV, dan sebagainya.
Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain
itu ekstrak itu juga bersifat apotosis penghancur sel kanker. Xanthone mampu merawat beberapa
jenis penyakit kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru dan sebagainya. Xanthone
dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, eukimia,
antiinflamasi, dan antidiare.

Penelitian terbaru menemukan satu dari empat rakyat Amerika Serikat mengidap kanker dan 1
dari 5 orang akan meninggal pada usia dini. Solusi terbaik dari masalah ini adalah pencegahan.
Konsumsi manggis secara rutin membuat awet muda karena antioksidan super yang berfungsi
menjaga serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan menjadi lebih baik. Manggis membantu
menghancurkan semua penyakit dalam tubuh dan memperbaiki sistem antibodi dalam tubuh.
Manca Negara
Khasiat XAMthone lain sebagai antibakteri dan antivirus sebagaimana hasil riset Matsumoto.
Dalam uji invitro, periset Gifu International Institute of Biotechnology itu membuktikan
XAMthone tokcer mengatasi Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab tuberculosis (TB).
Dalam hal jumlah pengidap TBC, saat ini di Indonesia peringkat ke-3 setelah Cina dan India.
Padahal obat anti TBC berserakan di negeri ini. Keperkasaan XAMthone juga melibas human
immunodeficiency virus penyebab anjloknya kekebalan tubuh. Senyawa itu menghambat
replikasi.
Faedah lain manggis adalah anti jerawat. Itu gara-gara Chomnawang, periset Fakultas Farmasi
Universitas Mahidol, membuktikan manggis bersifat antibakteri. Dalam riset itu ekstrak kulit
manggis menghambat perkembangan bakteri Propionibacterium acnes and Staphylococcus
epidermidis. Remaja perempuan mungkin paling membenci kedua makhluk liliput itu.
Gara-gara bakteri mungil itu, pipi mereka bertabur jerawat. Chomnawang mengukur efek
antikroba dengan 2 cara, disc diffusion dan broth dilution. Yang disebut pertama berarti
mengukur efek antikroba dengan 2 cara, disc diffusion dan broth dilution. Yang disebut pertama
berarti mengukur efek melawan bakteri yang tumbuh di dalam kultur dengan media agar metode
broth dilution, dengan media kaldu. Hasilnya ekstrak paling kuat menghambat perkembangan
bakteri penyebab jerawat. Kulit buah anggota famili Cluciaceae itu mengungguli ketepeng senna
alata, kirinyu Eupatorium odoratum, dan landik Barleria lupulina.
Begitu lebar tabir manggis yang tersingkap. Sayang, di tanah leluhurnya sang eksotis berjuluk
ratu buah itu, belum banyak dimanfaatkan. Mungkin sebaliknya di mancanegara. Selama ini
negara-negara maju seperti Uni Emirat Arab, Hongkong dan Belanda mengimpor manggis asal
Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat volume ekspor Indonesia pada 2004 lebih dari 3 ribu
ton dari total produksi 62.117 ton. Setahun kemudian volume ekspor melambung 8.472 ton,
produksi 64.711 ton.
Boleh jadi tak Cuma daging buah kaya vitamin C-66 mg-yang mereka nikmati, tetapi juga kulit
nan multikhasiat. Antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner, mengatasi HIV,
cuma sebagian kecil dari khasiat kulit yang selama ini menghiasi tong sampah. Tabir yang
menyelimuti jack dan queen tersingkap. Di rimba raya sana terdapat banyak komoditas yang
masih menjadi misteri, dan manggis adalah sebuah misteri alam untuk kebaikan manusia.

(Garcinia mangostana L) sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena


diketahui mengandung Xamthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, antiinflamasi
dan antimikrobial. Sifat antioksidan manggis melebihi vitamin E dan vitamin C.
Xamthone yg terdapat di manggis merupakan subtansi kimia alami yang tergolong
senyawa polyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi
xamthone dan deviratnya dari kulit buah manggis( pericarp ) di antaranya diketahui
adalah 3-isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A,
Garcinone
B,
C,
D
dan
garcinone
E,
maclurin,
mangostenol.
Sebuah penelitian di Singapura menunjukan

bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan
antioksidan
pada
rambutan
dan
durian.
Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena
itu manggis di dunia diberikan julukan Queen of Fruit atau Si Ratu Buah.
Dari berbagai penelitian kandungan xanthone dan derivatnya efektif melawan kanker
payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung. Kasiat garcinone E (devirat
xanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan
obat kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan mitoxiantrone.
( sumber BPTP oleh Kasma Iswari dan Tri Sudaryono )
Xanthone merupakan subtansi kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic.
Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xamthone dan
deviratnya dari kulit buah manggis (pericarp) di antaranya diketahui adalah 3isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, D
dan garcinone E, maclurin, mangostenol. Sebuah penelitian di Singapura menunjukan
bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan
antioksidan pada rambutan dan durian. Xamthone tidak ditemui pada buah-buahan
lainnya kecuali pada buah manggis, karena itu manggis di dunia diberikan julukan
Queen of Fruit atau si ratu buah. Dari berbagai penelitian kandungan xanthone dan

derivatnya efektif melawan kanker payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung.
Kasiat garcinone E (devirat xanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker
bila dibandingkan dengan obat kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin,
metohotrexete, dan mitoxiantrone.
Sumber : Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan,
BAPPENAS

Anda mungkin juga menyukai