Musdah Mulia2
Pendahuluan
Perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah salah satu prinsip penting
dalam negara demokrasi yang menghormati HAM. Di Indonesia, prinsip ini telah ditegaskan
dalam landasan bernegara. Tidak hanya Konstitusi, tapi juga peraturan hukum lain. Konstitusi
telah menegaskan kebebasan ini sebagai hak asasi setiap warganegara. Hak ini bersifat
fundamental yang tidak boleh dibatasi dan dikurangi dalam kondisi apapun.
Pentingnya prinsip itu juga didasarkan pada kebutuhan faktual bahwa
masyarakat kita sangat majemuk yang terdiri dari berbagai golongan, seperti
tercermin dalam agama dan kepercayaan yang plural di masyarakat. Sebagai
fundamen yang membentuk bangsa ini, menjaga dan melindungi
kemajemukan itu sebagai hal yang mutlak. Tidak sekedar pengakuan, tapi
juga kepastian semua entitas memiliki ruang yang sama untuk hidup dan
berkembang.
Sayangnya,
ancaman
terhadap
kebebasan
beragama
dan
berkeyakinan bukan berarti tidak ada. Sebaliknya, intoleransi dan kekerasan
terhadap minoritas justru merebak di masyarakat. Kasus ini meningkat tajam
di sejumlah daerah dan setiap tahun selalu jadi sorotan publik, baik di level
nasional maupun internasional.
Kekerasan terhadap minoritas acapkali dikaitkan dengan merebaknya
sikap intoleransi di sebagian masyarakat. Dengan menggunakan ruang politik
di masa demokrasi, sejumlah ormas berupaya mendesakkan agendanya.
Masalah muncul karena mereka tidak memiliki kelengkapan sikap kewargaan
untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan. Bukannya mereka
mempromosikan kebebasan dan HAM, sebaliknya justru mendorong sikap
kebencian dan bahkan kekerasan untuk memerangi minoritas.
1Disajikan pada Dialog Publik dengan tema: Harmoni dalam Keberagaman,
diadakan oleh Kelompok orang muda lintas agama (KOMPAK) Kupang,
Akapela NTB & KOMPAS Belu, bertempat di Kupang, tanggal 25 Maret 2015.
2Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Ketua Umum Yayasan ICRP (Indonesian
Conference on Religion and Peace), dapat dihubungi via m-mulia@indo.net.id
Islam:
Pemikiran
Politik
Husain
Haikal,
Richard W. Bulliet, Islam The View From The Edge, Columbia Univ, New
York, 1994.
Robert H. Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial, Bina Aksara,
Jakarta, 1989.
Romdon, Metodologi Ilmu Perbandingan Agama, Raja Grafindo,
Jakarta, 1996.
Shihab, Alwi, Islam Inklusif, Mizan, Bandung, 1998.
Wahid, Abdurrahman dkk., Islam Tanpa Kekerasan, LKiS, Yogyakarta,
1998.
................, Agama dan Kekerasan, Elsas, Jakarta, 1998.
Woodward, Mark R., Jalan Baru Islam, Mizan, Bandung, 1998.
Yafie, Ali dkk. Agama dan Pluralitas Bangsa, P3M, Jakarta, 1991.