Anda di halaman 1dari 194

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.


1.UU No.20 tahun2003 ttg Sis Dik Nas.
2.SK Dirjen Dikti No.267/Dikti/Kep/2000 ttg
Penyempurnaan Kurikulum Mata Kuliah
Peng- embangan Kepribadian Pendidikan
Kewargane garaan di PT dan SK Dirjen Dikti
No.43/Dikti/ 2006 ttg Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Ku- liah Pengembangan
Kepribadian di PT . Mata kuliah tsb
sebelumnya bernama Kewiraan.

3.UUD 1945 khusus Alinea kedua dan keempat


Pembukaan yg memuat cita-cita,tujuan,
aspirasi bangsa Indonesia ttg kemerdekaannya
Psl 27 ayat(1) kesamaan didepan hukum , psl
30 ayat(1) wajib ikut dlm pembelaan negara,
psl31 ayat(1) mendapat pengajaran.
Rambu-rambu mata kuliah di PT tsb diatas
meliputi mata kuliah Pendidikan Agama, Pendi
dikan Kewarganegaraan,dan Bhs Indonesia.

Visi Indonesia 2020.


Ketap MPR No.VII/MPR/2001 ttg Visi
Indonesia Masa Depan. Dlm Ketap MPR tsb
ditetapkan 3 Visi, yaitu :
1. Visi Ideal, yaitu cita-cita luhur
sebagaimana tersebut dlm Pembukaan
UUD 1945 yaitu Alinea Kedua dan Alinea
Keempat.
2. Visi Antara yaitu Visi Indonesia 2020 yg
berlaku s/d tahun 2020.

3. Visi Lima Tahunan sebagaimana


termaktub dalam GBHN- yg sekarang
diganti dg RPJM.
Pada Visi antara dikemukakan bahwa
Visi Indone sia 2020 adalah
terwujudnya masyarakat Indo nesia
yg religius, manusiawi,bersatu,
demokra tis adil dan sejahtera, maju,
mandiri, serta baik dan bersih dlm
penyelenggaraan negara.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan Visi tsb


dipergunakan indikator-indikator : 1.religius,
2.manusiawi,3. bersatu,4. demokratis,5. adil,
6.sejahtera, maju, mandiri, baik dan bersih
dlm penyelenggaraan negara.
Mewujudkan bangsa ygno.1 s/d 6
padadasarnya adalah upaya menjadikan
nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita
bersama. Bangsa atau masy yg demikian
mrpk ciri dari masy madani di Indonesia.

Sebagai suatu cita-cita nilai-nilai Pancasila


diambil dimensi idealismenya. Sebagai nilai
nilai yg ideal, penyelenggara negara
hendaknya berupaya bagaimana menjadikan
kehidupan bernegara Indonesia ini semakin
dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.
Penyelenggara negara yg dimaksud adalah
dari kalangan masy dlm arti luas, unsur
eksekutif, unsur legislatif, dan unsur
yudikatif.

Globalisasi.
Globalisasi adalah proses sosial yg muncul
sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi
teknologi serta perkembangan komunikasi
dan informasi.
Globalisasi=Internasionalisasi
Globalisasi memiliki karakteristik sbb:
a. terkait erat dg kemajuan teknologi,arus
informasi, dan komunikasi yg lintas batas
negara.

2. Tidak dapat dilepaskan dari adanya


akumulasi kapital, tingginya arus investasi,
keuangan, dan perdagangan global.
3. Berkaitan dg semakin tingginya intensitas
perpindahan manusia, barang, jasa, dan
pertukaran budaya yg lintas batas negara.
4. Ditandai dg semakin meningkatnya
tingkat keterkaitan dan ketergantungan
tidak hanya antarbangsa/negara ttp juga
antarmasyarakat.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Identitas lokal, Etno Nasionalisme.


Ekonomi Global.
Lembaga Transnasional.
Hukum Internasional.
Blok Kekuatan.
Populasi, Migrasi.
Nilai Global.
Lingkungan Hidup.

Nation
State/
(Negara
Berbangsa)

HAKIKAT, VISI,MISI dan KOMPETENSI Pendidikan


Kewarganegaraan.
Hakikatnya Pendidikan Kewarganegaraan adalah
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara, serta membentuk sikap dan
perilaku cinta tanah air yg bersendikan
kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.
Di beberapa negara dikembangkan Civics
Education. AS:History, Humanity, and
Philosophy, Japanese History,Ethics,and
Philosophy

Visi PKn di PT adalah sumber nilai


danpedom an dlm pengembangan dan
penyelenggaraan program studi,guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sbg manusia seutuhnya.
Hal tsb dikarenakan mahasiswa adalah sbg
generasi bangsa yg hrs memiliki
pandangan intelektual,religius,
berkeadaban, berkemanu siaan dan cinta
tanah air dan bangsanya.

Misi PKn di PT adalah membantu


mahasiswa memantapkan
kepribadiannya, agar secara
konsisten mampu mewujudkan nilainilai da-sar Pancasila, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air
dalam mengusai, menerapkan, dan
meng-embangkan Iptek dan seni dg
rasa tanggung jawab dan bermoral.

Kompetensi PKn di PT:


a. menjadi ilmuwan dan profesional
yg memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air, demokratis,
berkeadaban.
b. menjadi warga negara yg
mempunyai daya saing, berdisiplin,
berpartisipasi aktif dalam
membangun kehidupan yg damai
berdasarkan sistem nilai Pancasila.

Penyelenggaraan PKN.
Diatas telah disebutkan bhw PKn diberbagai
negara juga diajarkan. PKn di PT Indonesia
berdasar Kep Dirjen DIKTI No.38/DIKTI/2002
substansi kajiannya mencakup:
Pengantar PKn, HAM, Hak dan Kewajiban
WN, Bela negara, Demokrasi, Wawasan
Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik
Strategi Nasional.

Berdasar Petunjuk Pelatihan Dosen


MPK PKn 2005, mencakup: Filsafat
Pancasila, Identitas Nasional, Hak
dan Kewajiban Warga Negara,
Demokrasi dan Pendidikan
Demokrasi, HAM, Rule of Law atau
Negara Hukum, Geopolitik Indonesia
atau Wawasan Nusantara,
Geostrategi Indonesia atau
Ketahanan Nasional.

Berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti


No.43/Dikti/ 2006 mata kuliah PKn meliputi:
Filsafat Panca sila, Identitas Nasional, Hak
dan Kewajiban Warga Negara, Negara dan
Konstitusi, Demo krasi Indonesia, HAM dan
Rule of Law, Geo politik Indonesia,
Geostrategi Indonesia. Masuknya Filsafat
Pancasila sejalan bhw PKn hrs mengandung
nilai-nilai dasar sbg prasyarat kehidupan
bersama yg dicita-citakan. PKn juga hrs
menganut pendekatan berbasis nilai.

NEGARA, KEWARGANEGARAAN,
KEWAJIBAN
DAN HAK WARGA NEGARA
A.Pengertian bangsa.
Aristoteles mengatakan, manusia
adalah ZOON POLITICON, artinya
manusia adalah makhluk yang
berkelompok. Pengertian bangsa
lebih menunjuk pada persekutuan

Konsep bangsa memiliki 2 pengertian, yaitu:


1. Bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis.
Bangsa dlm pengertian Sosiologis
Antropolo gis adalah persekutuan hidup
masy yg berdiri sendiri yg masing-masing
anggota persekutu-an hidup tsb merasa
satu kesatuan Ras, Bhs, Agama, dan Adat
istiadat. Hal ini disebut Ikat-an Primordial.
Persekutuan tsb dlm suatu ne- gara bisaa
mayoritas atau minoritas.

Bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis sekarang ini lebih dikenal dg sebutan Ethnic, suku,
atau suku bangsa. Bangsa Yahudi, Moro, Kurdi,
Tamil dll. Dlm satu negara dpt terdiri dari bebe
rapa bangsa dlm pengertian tsb diatas. Misal
Negara AS- bangsa Negro, Cina, Yahudi.
Negara Indonesia-Aceh, Jawa,Dayak,Papua dll.
Sebuah bangsa juga bisa tersebar di bbrp
ne- gara-misal Bangsa Arab, Bangsa Yahudi
dll.

2. Bangsa dalam arti Politis.


Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu
masy dalam suatu daerah, yg sama dan tunduk
pada kedaulatan negaranya sbg pemegang
kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam.
Bangsa dlam arti Politik adalah bangsa yg sudah
bernegara dan mereka tunduk pd kekuasaan negaranya. Misal- bangsa Indonesia (arti Politik)
setelah terciptanya negara Indonesia.

3. Cultural Unity dan Political Unity.


Melalui pemahaman yg kurang lebih sama,
bangsa pd dasarnya memiliki 2 arti yaitu :
a.bangsa dlm pengertian kebudayaan (Cultural
Unity) = arti Sosiologis Antropologis. Negara
yg relatif homogen- Negara Jepang, Israel.
b.bangsa dlm pengertian politik kenegaraan
(Political Unity)= arti Politik. Negara yg relatif
(banyak) heterogen-Negara AS, Indonesia dll.

Proses Pembentukan Bangsa Negara.


Ada 2 model pembentukan bangsanegara, yaitu Model Ortodoks dan Model
Mutakhir.
1. Model Ortodoks yaitu bermula dari
adanya suatu bangsa lebih dahulu, utk
kemudian bang sa itu membentuk satu
negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi
mendirikan negara Israel untuk satu
bangsa Yahudi.

Setelah bangsa-negara terbentuk, maka rezim


politik ( penguasa ) dirumuskan berdasarkan
konstitusi negara yg selanjutnya dikembang
kan oleh partisipasi warga negara dalam kehi
dupan politik bangsa-negara ybs.
2. Model Mutakhir yaitu berawal dari adanya ne
gara lebih dahulu yg terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara mrpk
sekumpulan suku bangsa dan ras (Negara
AS).

Kedua Model ini berbeda 4 hal.


1. Ada tidaknya perubahan unsur dalam
masy.
Model Ortodoks (MOR) tidak ada perubahan,
karena 1 bangsa membentuk 1 negara.
Model Mutakhir (MMUT) ada perubahan,
karena dari banyak kelompok suku bangsa
menjadi 1 bangsa.

2. Lamanya waktu yg dibutuhkan


dalam proses pembentukan bangsanegara.
MOR butuh waktu singkat, yaitu
hanya mem-bentuk struktur
pemerintahan, bukan pem-bentukan
identitas kultural baru.
MMUT butuh waktu lama, karena
harus men-capai kesepakatan
tentang identitas kultural baru.

3. Kesadaran politik masyarakat.


Pada MOR, kesadaran politik masy
muncul se-telah terbentuknya
bangsa-negara.
Pada MMUT, kesadaran politik masy
muncul mendahului, bahkan menjadi
kondisi terbentuknya bangsa-negara.

4. Derajat partisipasi politik dan rezim


politik.
MOR menganggap bahwa hal tsb
sebagai bagian terpisah dari proses
integrasi nasional.
MMUT menganggap bahwa hal
tersebut merupakan bagian tak
terpisahkan dari proses integrasi
nasional.

B. Warga Negara .
Pengertian Warga Negara adalah penduduk
se-buah negara atau bangsa yg
berdasarkan ketu-runan, tempat kelahiran
dsb, yg mempunyai kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga dari negara
ybs (Kamus BI).
Warga negara (citizen) adalah anggota
dari suatu komunitas yg membentuk
negara itu sendiri (AS Hikam).

Dalam hub internasional, di setiap wilayah


negara selalu ada warga negara dan orang
asing yang semuanya disebut penduduk.
Warga Negara mempunyai hub yg tak
terputus dg negara (kewajiban dan hak WNNegara).
Sedangkan pengertian rakyat lebih pd konsep
politis. Istilah rakyat umumnya dilawankan dg
penguasa. Rakyat menunjuk pd orang2 yg berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk
pada pemerintahan itu.

C. Kewarganegaraan.
Kewarganegaraan adalah hal yang
berhubungan dengan warga negara (Kamus BI)
Pengertian kewarganegaraan ada dalam 2arti
yaitu dalam arti yuridis dan dalam arti
sosiologis.
1. Kewarganegaraan dlm arti yuridis yg
ditandai dg ikatan hukum antara orang-orang
dg negara ybs. Ikatan hukum dapat berupa
akte kelahiran atau bukti kewarganegaraan.

2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis dg


ditandai tidak adanya ikatan hukum antara
orang tsb dg suatu negara, akan tetapi ada
ikatan emosional ( ikatan-ikatan
keturunan,sejarah, tanah air, perasaan, nasib
dll). Ikatan ini lahir dari penghayatan warga
negara ybs. Ditinjau dari ke-warganegaraan
dalam arti yuridis, ybs bukan war-ga negara
dari negara tsb karena tidak memiliki ikatan
hukum dg negara tsb. Idealnya seorang warga
negara memenuhi 2 pengertian tsb

D. Penentuan kewarganegaraan.
Penentuannya didasarkan atas:
1. Asas Ius Soli yang menyatakan
bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan dari tempat di mana
orang tsb dilahirkan.
2. Asas Ius Sanguinis yang
menyatakan bahwa
kewarganegaraan sesorang
ditentukan berdasarkan keturunan

Di Indonesia undang-undang tentang kewarganegaraan adalah Undang-Undang Nomor 12


Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia.
Asas-asas yang dipakai dlm undang-undang tsb
adalah : 1. Asas Ius Sanguinis (u/ orang yang
dewasa). 2. Asas Ius Soli terbatas pada anakanak. 3. Asas kewarganegaraan tunggal.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
bagi anak-anak.

Hak dan Kewajiban WNI.


Hak dan Kewajiban WNI tercantum dlm pasal 27
s.d pasal 34 UUD 1945.
Hak-hak WNI:
a.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yg
layak (psl27 ayat(1) dan Hak membela negara
(27 ayat(2). b.Hak berpendapat (psl 28).
c. Hak kemerdekaan memeluk agama (psl
29 ayat(1) dan ayat(2). d. Hak dan kewajiban
dlm membela negara (psl 30 ayat(1).

e.Hak untuk mendapatkan pengajaran


(psl 31 ayat (1) dan ayat(2). f. Hak
untuk mengem- bangkan dan
memajukan kebudayaan nasio nal
(psl 32 ayat(1). g. Hak ekonomi atau
hak untuk mendapatkan
kesejahteraan sosial (psl 33 ayat (1),
(2),(3),(4),(5). h. hak mendapatkan
jaminan keadilan sosial (psl 34)

Kewajiban WNI.
a. Kewajiban menaati hukum dan
pemerintahan (psl 27 ayat(1). b.
Kewajiban membela negara (psl 27
ayat(3). c. Kewajiban dalam upaya
per-tahanan negara (psl 30 ayat (1).

NEGARA.
Pengertian negara:
1.Aristoteles 384-322 SM negara polis atau negara
hukum dg sejumlah warganya ikut dlm
permusyawaratan.
2.Nicollo Machiavelli(1469-1527). Negara kekuasaan.
Dalam suatu negara hrs ada suatu kekuasaan yg
dimiliki oleh seorang pemimpin negara atau raja.
Ajarannya yg terkenal adalah tentang tujuan yg dpt
menghalalkan segala cara. Akibatnya muncul
berbagai praktek pelaksanaan kekuasaan negara yg
otoriter yg jauh dari nilai-nilai moral.

3.Teori Machiavelli ditentang oleh Thomas Hobbes


(1588-1679),John Locke (1632-1704),Rousseau
(1712-1778). Ketiga orang tsb mengartikan negara
sebagai suatu badan atau organisasi hasil dari
perjanjian masyarakat secara bersama. Menurut
mereka,manusia sejak dilahirkan telah membawa
hak asasinya spt hak hidup, hak milik dan hak
kemerdekaan namun secara alamiah sebelum
terbentuknya negara, hak-hak tsb blum ada yg
menjamin perlindungannya(dlm arti hak2 tsb akan
dilanggar oleh pihak lain-homo homini lupus yaitu
manusia menjadi serigala bagi manusia lain).

4.Konsep negara Modern Roger H Soltau, Harold J.Lasky,


Max Weber.
a. Roger H.Soltau negara adalah sebagai alat
(agency) atau wewenang(authority) yg mengatur atau
mengendalikan persoalan2 bersama atas nama masy.
b.Harold J.Lasky negara adalah mrpk suatu masy yg
diintegrasikan krn mempunyai wewenang yg bersifat
memaksa dan yg secara sah lebih agung dp individu
atau klompok, ygmrpk bagian dari masy itu.Masy mrpk
suatu negara manakala cara hidup yg hrs ditaati baik
oleh individu maupun klompok2, ditentukan suatu
wewenang yg bersifat memaksa dan mengikat.

Fungsi Negara.
Fungsi negara mrpk gambaran apa yg akan dilakukan negara utk mencapai tujuannya.
Fungsi negara=tugas dari pada negara.
Fungsi negara menurut bbrp ahli:
a. John Locke, Fungsi Legislatif,Fungsi Eksekutif,
dan Fungsi Federatif, utk mengurusi urusan
luar negeri dan urusan perang dan damai.
b. Montesquieu (Trias Politika),Fungsi Legislatif,
Fungsi Eksekutif, Fungsi Yudikatif.

3. Van Vollen Hoven(Ajaran Catur Praja), Regel


ing (membuat peraturan), Bestuur(menyeleng
garakan pemerintahan),Rechtpraak (fungsi
mengadili), Politie (ketertiban dan
keamanan).
4. Goodnow(Ajaran Dwipraja/Dochotomy):
Policy Making - kebijaksanaan negara utk
waktu ter tentu,utk seluruh masy, dan
Policy Executing - Kebijaksanaan yg hrs
dilaksanakan utk tercapainya Polcy Making.

PROSES TERJADINYA NEGARA INDONESIA.


a. Terjadinya negara tdk sekedar dimulai dari
proklamasi , ttp adanya pengakuan akan hak
setiap bangsa utk memerdekakan dirinya.
b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia
melawan penjajah.
c. Terjadinya negara Indonesia adalah
kehendak bersama seluruh bangsa
Indonesia, sbg suatu keinginan luhur
bersama.

d. Negara Indonesia perlu menyusun


alat-alat kelengkapan negara yg
meliputi Tujuan negara, Bentuk
negara, Sistem pemerintahan
negara, UUD negara dan Dasar
negara.
Berdasarkan kenyataan yg ada,
terjadinya negara Indonesia bukan
melalui pendudukan, pemisahan,
pemecahan atau penyerahan, ttp

PERUMUSAN PANCASILA.
Nilai-nilai Pancasila.
Pancasila disahkan oleh PPKI pd tgl 18-8-1945.
Namun nilai sila-sila pd Pancasila telah ada pd
bangsa Indonesia sejak dulu kala, sebelum
bangsa Indonesia mendirikan negara. Nilai-nilai
tsb antara lain adat istiadat, kebudayaan,
religius dan nilai-nilai tsb melekat serta diamal
kan dlm kehidupan sehari-hari. Dalam bhs lain
disebut Kausa Materialis, karena nilai-nilai
Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri.

a. Zaman Kutai.
Indonesia memasuki zaman sejarah pd
tahun 400 M, dg ditemukannya 7 yupa (tiang
batu).
Pd tiang batu tsb dpt diketahui raja yg berku
asa pd masa itu yaitu Raja Mulawarman. Kebi
saan raja adalah melakukan kenduri dan
memberi sedekah kpd Brahmana, dan para
Brahmana membangun yupa sbg tanda
terima kasih kpd raja yg dermawan.

b. Zaman SRIWIJAYA (400-1600 M) di bawah wangsa


Syailendra.
Kerajaannya adalah kerajaan maritim yg disegani
di Asia Selatan dan usahanya perdagangan.
Perdagangan dilakukan dg mempersatukan
pedagang, pengrajin, dan pegawai raja. Dlm sistem
pemerintahannya terdpt pe-gawai pengurus pajak,
harta benda kerajaan, rokhani- wan yg menjadi
pengawas teknis pembangunan gedung2 dan
patung2 suci. Dengan kata lain dlm menja lankan
sistem negaranya tdk dapat dilepaskan dg nilai
Ketuhanan. Agama dan kebudayaan dikembangkan.

Mendirikan universitas agama Budha dan


mencapai cita2 ttg kesejahteraan bersama dlm
suatu negara yg berbunyi marvuat vanua
Criwijaya siddhayatra subhiksa artinya suatu
cita2 negara yang adil dan makmur.
c. Zaman Kerajaan sebelum Majapahit.
Diantaranya kerajaan Sanjaya pd abad VIII yg
ikut membantu pembangunan candi Kalasan
utk Dewa Tara dan sebuah wihara utk pendeta
Budha di Jawa Tengah bersama dinasti
Syailendra.

Puncak budaya dari kerajaan tsb adalah


dibang unnya Candi Borobudur (Budha) dan
Candi Prambanan (Hindu).
Di Jatim ada kerajaan Airlangga (abad XI).
Raja Airlangga membuat bangunan
keagamaan dan asrama.
Raja mempunyai sikap toleransi dalam
beragama. Kerajaan mengakui 3 agama
yaitu, agama Budha, agama Wisnu, agama
Syiwa.

Menurut prasasti Kelagen, raja telah


mengadakan hubungan dagang dg
Benggala, Chola dan Champa hal ini
menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan.
Atas permintaan pengikutnya, rakyat, dan
Brahmana bermusyawarah dan memutuskan
utk meminta Airlangga bersedia menjadi raja
meneruskan tradisi istana. Disamping itu
raja Airlangga memerintahkan utk membuat
tanggul dan waduk utk kesejahteraan rakyat.

d. Kerajaan Majapahit- th 1293.


Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
Pada masa itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan secara damai dlm satu kerajaan
Dlm kerajaan tsb terdpt Empu Prapanca dan Empu
Tantular. Empu Prapanca menulis buku
Negarakertagama (1365), dan dlm buku tsb terdpt
istilah Pancasila. Sedangkan Empu Tantular menulis
buku Sutasoma, dan dlm buku tsb dijumpai seloka
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua
(Bhineka Tunggal Ika). Arti seloka tsb adalah walaupun
berbeda, namun satu jua adanya sebab tdk ada agama
yg memiliki Tuhan yang berbeda.

Pada masa itu ada toleransi kehidupan umat


beragama(Hindu dan Budha) bahkan kerajaan
Pasai (salah satu bawahan Majapahit) beragama
Islam. Sumpah Palapa diucapkan oleh Patih Gajah
Mada yg berisi cita-cita mempersatukan Nusantara
Raya.
Selain itu Raja Hayam Wuruk senantiasa
mengadakan hubungan bertetangga yang baik dg
kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa, dan Kamboja
serta dalam pemerintahannya terdapat penasehat
Raja Hayam Wuruk (nilai kemanusiaan dan
musyawarah mufakat).

e. Zaman Penjajahan.
Setelah kerajaan Majapahit runtuh,
berkembang pesat agama Islam dan
kerajaan2 Islam. Belanda Masuk
Indonesia pd akhir abad XVI dan
membentuk perkumpulan dagang yg
bernama VOC (Verenigde Oost Indise
Compagnie). Praktek VOC mulai dg
paksaan2 kpd rakyat Indonesia shg
rakyat melawan.

Perlawanan tsb antara lain dipimpin oleh


Sultan Agung(Mataram), Sultan
Hasanudin(Makasar),
Sultan Ageng Tirtayasa(Banten), Sultan
Iskandar Muda(Aceh), Patimura (Ambon),dll.
Hal tsb menunjukkan bhw para pemimpin
sangat cinta pd tanah airnya. Akan tetapi
karena perlawanannya terpencar pencar
dan belum terkoordinasi satu dg lainnya,
maka perlawanan tsb mudah dikalahkan.

f. Kebangkitan Nasional.
Pada tgl 20 Mei 1908 didirikan gerakan Budi
Utomo yg dipelopori oleh dr. Wahidin
Sudirohusodo. Gerakan ini diilhami atas
kekuatan bangsa Asia melawan bangsa Eropa,
yaitu kalahnya Rusia dari Jepang, kalahnya
Inggris dari India, kalahnya Spanyol dari
Filipina dsb. Gerakan Budi Utomo mrpk
gerakan awal gerakan nasional utk mewujudkan suatu bangsa yg memiliki kehormatan
akan kemerdekaan dan kekuatan sendiri.

Setelah Budi Utomo lahir, maka muncullah


pergerakan nasional lainnya spt, Sarekat Islam,
Indische Partij, PNI dsb.
Pada 28 Oktober 1928 lahirlah Sumpah Pemuda.
Golongan muda yg menghendaki persatuan,
bertujuan memancangkan cita2 kemerdekaan, dan
memperjuangkan Indonesia merdeka. Sumpah
Pemuda dilaksanakan di Jakarta yg diikuti oleh 750
pst mewakili organisasi PPI, Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamiten Bond, Jong
Celebes, Jong Ambon, Pemuda Indonesia dan
Pemuda Kaum Betawi.

Penjajahan Jepang.
Jepang masuk Indonesia th 1942 dlm keadaan
yg sudah terdesak oleh sekutu. Utk mendpt
dukungan bangsa Indonesia, maka Jepang
menjanjikan Indonesia merdeka kelak
kemudian hari. Utk itu pd 29 April 1945
dibentuklah suatu Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yg
diketuai Rajiman Wediodiningrat dan wakilnya
Itibangase (Jepang) dg jml anggota 60 orang

PROSES PERUMUSAN PANCASILA.


Sidang BPUPKI pertama tgl 29/5 s.d 1/6
1945 menampilkan pembicara dasar
negara Indonesia merdeka, yaitu: Muh
Yamin (29/5) menyampaikan usulan lisan
yg rumusannya, Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri
Kerakyatan( a. Permusyawaratan, b.
Perwakilan), dan Kesejahteraan Rakyat
(Keadilan Sosial).

Adapun usulan tertulis setelah Muh


Yamin berpidato adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kebangsaan
Persatuan Indonesia, Rasa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawatan perwakilan, Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Supomo (31/5) mengusulkan, persatuan/ nasionalisme,


kekeluargaan, takluk kepada Tuhan, musyawaah, dan
keadilan rakyat.
Soekarno (1/6) mengusulkan, kebangsaan Indonesia,
internasionalisme atau peri kemanusiaan, mufakat atau
demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang
berkebudayaan. Lima prinsip sbg dasar negara tsb
diusulkan diberi nama Pancasila. Kelima sila tsb dpat
diperas menjadi Tri Sila (Sosio Nasionalisma, Sosio
Demokrasi, dan Ketuhanan). Tri Sila tsb juga dpt diperas
menjadi Eka Sila yg intinya gotong royong. Hari terahir
sidang BPUPKI dibentuklah panitia kecil yang dipimpin
Soekarno dengan anggota 8 orang.

Panitia 8 bertugas pada masa BPUPKI reses


(2/6 s.d 9/7 1945). Pd tgl 22/6 1945 Ketua
Panitia 8 dpt mengumpulkan 38 orang anggota
BPUPKI untuk melakukan pembicaraan
berbagai masalah yg menjadi tugas panitia 8
khususnya mengenai dasar negara. Sehabis
pembicaraan dg para tokoh yg berjumlah 38
orang itu dilanjutkan pembentukan panitia 9.
Adapun Panitia 9 diberi tugas mendiskusikan
mengenai dasar negara Indonesia merdeka
dan merumuskan hasilnya.

Pd malam hari tgl 22/6 1945 di rumah Bung Karno Jl


Kebangsaan Timur No.56, Panitia 9 rapat dan dpt
menghasilkan rumusan suatu naskah Rancangan
Mukadimah Hukum Dasar yg disebut Jakarta
Charter atau Piagam Jakarta. Dalam rancangan
Mukadimah Hukum Dasar, rumusan Pancasila adalah
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sidang BPUPKI ke-2 (10 s.d 16 Juli 1945).


Sebelum sidang pada hari pertama dimulai, diumumkan
tambahan 6 anggota BPUPKI dan pd sidang hari
pertama tsb dilaporkan hasil kerja Panitia 9 yg
merupakan modus persetujuan antara golongan Islam
dan golongan kebangsaan. Modus tsb tertuang dalam
Rancangan Pembukaan Hukum Dasar, Rancangan
Preambul Hukum Dasar. Setelah Jepang kalah pada
awal Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan, dan pada 7
Agustus 1945 dibentuk PPKI yg terdiri atas 21 0rang
dg ketua Ir. Soekarno dan Wakilnya Drs. Moh. Hatta
kemudian ditambah lagi 6 orang anggota.

Setelah PPKI terbentuk, kemudian Indonesia


Merdeka pada 17 Agustus 1945, tapi dasar negara
belum disahkan. Maka pada sidang PPKI tgl 18
Agustus 1945 antara lain mensyahkan
Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945. Perlu
dikehui bhw Mohamad Hatta selaku Watua PPKI
mengajak Ki Bagus Hadikusumo, K.H Mohamad
Hasyim, Mr.Kasman Singodimejo, Teuku Mohamad
Hasan utk mengadakan rapat pendahuluan lebih
kurang 15 menit, guna membicarakan masalah
penting tentang rumusan Pancasila.

Rapat singkat menghasilkan suatu mufakat diantara


ke-5 tokoh pemimpin bangsa Indonesia tsb, yaitu
mengganti Sila Ketuhanan, dengan menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya (di Piagam
Jakarta) menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal tsb
menggambarkan bhw pemimpin-pemimpin tsb dpt
menyelesaikan masalah serius(krn dpt
membahayakan keutuhan negara dan bangsa) dg
singkat, karena mereka benar-benar menempatkan
kepentingan, keutuhan negara dan persatuan
bangsa di atas kepentingan apapun yg lain.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.


a. Pengertian Filsafat.
Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari
bahasa Yunani falsafah yg terdiri dari kata
philein yang artinya cinta dan sophos yang
artinya hikmah atau kebijaksanaan.
Pancasila dlm pendekatan filsafat adalah ilmu
pengetahuan yg mendalam tentang Pancasila.
Filsafat Pancasila dpt juga didifinisikan sebagai
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dlm
bangunan bangsa dan negara.

Dalam kehidupan manusia senantiasa berfilsafat. Jikalau


orang berpendapat bhw dlm hidup ini materilah yang
essensial dan mutlak , maka orang tsb berfilsafat
materialisme. Jikalau seseorang berpandangan bahwa
kenikmatan adalah nilai terpenting dan tertinggi dlm
kehidupan, maka orang tsb berpandangan filsafat
hedonisme, demikian juga jikalau seseorang berpandangan
bhw dlm kehidupan masy dan negara adalah kebebasan
individu, maka orang tsb berfilsafat liberalisme, jikalau
seseorang memisahkan antara kehidupan kenegaraan atau
kemsyarakatan dan kehidupan agama, maka orang tsb
berfilsafat sekulerisme, jikalau seseorang berpandangan
bhw kebenaran pengetahuan iu sumbernya rasio maka
orang tsb berfilsafat rasionalisme.

Manusia dlm kehidupannya pasti memilih apa pandangan


dlm hidup( utk mencapai tujuan) yg dianggap paling benar,
paling baik dan membawa kesejahteraan dlm kehidupannya.
Pilihan manusia mengenai sesuatu sebagai suatu
pandangan dalam hidupnya itulah yang disebut filsafat.
Pilihan manusia/bangsa dlm menentukan tujuan hidupnya
tsb dlm rangka utk mencapai kebahagian dlm kehidupannya.
Jadi apabila bangsa dan negara Indonesia berpandangan
bahwa Pancasila merupakan sumber kebenaran, sumber nilai
dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,
maka bangsa dan negara Indonesia ber -Filsafat Pancasila

Filsafat = Falsafah.
Falsafah= anggapan; gagasan, dan
sikap batin paling dasar yg diambil
oleh orang/masyarakat ; pandangan
hidup (Kamus BI).
Tokoh-tokoh filsafat antara lain : Plato,
Aristoteles, Socrates, Immanuel Kant.

b. Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat.


Pancasila yg terdiri atas 5 sila pd hakikatnya mrpk
sistem filsafat.
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan, saling bekerja sama untuk
satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Pancasila terdiri atasbagian-bagian yaitu sila- sila
Pancasila, setiap sila pd hakikatnya mrpk suatu
asas tersendiri, fungsi sendiri-sendiri, namun
secara keseluruh mrpk suatu kesatuan yg
sistematis.

Pancasila adalah merupakan suatu kesatuan


yang bersifat majemuk tunggal (majemuk =
jamak, tunggal = satu), yang
konsekuensinya setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terpisah dari sila lainnya.
Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem
filsafat pada hakekatnya merupakan suatu
kesatuan yang organis artinya antara silasila tersebut saling berkaitan, saling
berhubungan, bahkan saling mengkualifikasi.

c. Dasar Penyusunan Sila-sila Pancasila sebagai


Sistem Filsafat.
Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu
kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis,
dasar epistemologis, dan dasar aksiologis sendiri
yang berbeda dengan sistem filsafat lainnya.
Ontologi- cabang ilmu filsafat yang berhubungan
dengan hakikat hidup. Epistemologi-cabang ilmu
filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas
pengetahuan. Aksiologi-kegunaan ilmu
pengetahuan bagi manusia (kehidupan), kajiankajian tentang nilai- nilai (khususnya etika).

-Dasar Ontologis Sila-sila Pancasila.


Dasar ontologis sila-sila Pancasila adalah
manusia, yang memiliki hakikat mutlak
monopluralis. Hakikat manusia monopluralis
adalah yang memiliki unsur-unsur; susunan
kodrat raga (jasmani) dan kodrat jiwa
(jasmani), sifat kodrat (makhluk individu makhluk sosial), kedudukan kodrat (makhluk
pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan YME),
oleh arena itu hakikat dasar ini disebut juga
dasar antropologis.

Subyek pendukung pokok sila-sila Pancasila adalah


manusia, yang dpt dijelaskan sbb: bhw yang berKetuhanan YME, yang ber-Perikemanusiaan yang adil dan
beradab, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta yang ber--Keadilan
sosial adalah manusia. Oleh karena kedudukan kodrat
manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan
sebagai makhluk Tuhan inilah, maka secara hirarkis sila
Ketuhanan YME mendasari dan menjiwai ke-4 sila lainnya.

-Dasar epistemologis sila-sila Pancasila.


Persoalan epistemologi dalam hubungannya dg
Pancasila adalah sbb: Pancasila sbg suatu obyek
pengetahuan pada hakekatnya meliputi Sumber
pengetahuan Pancasila dan Susunan Pengetahuan
Pancasila.
- Sumber pengetahuan Pancasila adalah nilai- nilai yg
ada pd bangsa Indonesia sendiri, bukan berasal dari
bangsa lain, bukan hanya mrpk perenungan serta
pemikiran seseorang atau bbrp orang saja, namun
dirumuskan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia dalam
mendirikan negara (kausa materialis Pancasila)

-Susunan pengetahuan Pancasila.


Sebagai suatu sistem pengetahuan maka,
Pancasila memiliki susunan yg bersifat formal
logis baik dlm arti susunan sila-sila Pancasila
maupun isi arti sila-sila Pancasila.
Susunan kesatuan sila-sila Pancasila adalah
bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal, dimana
sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai
keempat sila lainnya, serta sila kedua didasari
sila pertama dan mendasari serta menjiwai sila
ketiga, sila keempat, dan sila kelima.

Sila keempat didasari dan dijiwai sila pertama,


kedua, dan ketiga, dan mendasari dan menjiwai
sila kelima, adapun sila ke lima didasari dan
dijiwai sila pertama, sila kedua, sila ketiga, dan
sila keempat. Hal tsb dpt dijelaskan sbb:
Ketuhanan YME menjadi dasar kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Sebaliknya Ketuhanan YME adalah Ketuhanan yg
berkemanusiaan, yg membangun,memelihara,
dan mengembangkan persatuan Indonesia, yang
berkerakyatan, dan yg berkeadilan sosial,
demikian selanjutnya dengan sila ke-2 s.d ke-5.

-Pandangan Pancasila ttg Pengetahuan manusia.


Hakikat manusia adalah monopluralis antara lain
susunan kodrat raga (jasmani) dan jiwa (rokhani).
Unsur jiwa terdiri atas unsur-unsur potensi jiwa
manusia, yaitu: akal (kebenaran pengetahuan), rasa
(keindahan, dan kehendak (bdg moral dan etika).
Potensi rokhaniah manusia terutama dalam
kaitannya dg pengetahuan akal manusia, mrpk
sumberdaya cipta manusia, dan dlm kaitannya utk
memperoleh pengetahuan yg benar , terdpt
tingkatan-tingkatan pemikiran manusia : memoris,
reseptif, kritis, dan kreatif.

Pancasila mengakui kebenaran rasio. Pancasila


juga mengakui kebenaran empiris, karena
manusia memiliki indra sbg alat utk
mendptkan pengetahuan yg bersifat empiris.
Pancasila juga mengakui kebenaran wahyu
(kebenaran yg tertinggi), karena kedudukan
kodrat manusia sbg makhluk Tuhan YME.
Pancasila juga mengakui kebenaran
konsensus, karena sifat kodrat manusia
(makhluk individu makhluk sosial), kaitannya
dg sila ke-3,ke-4 dan ke-5.

- Dasar Aksiologis sila-sila Pancasila.


Pada hakekatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya
nilai macam apa saja yg ada serta bgmn hub nilai
tsb dg manusia. Banyak pandangan tentang nilai.
Max Scheler- nilai pd hakekatnya berjenjang, tidak
sama tinggi dan sama luhurnya.
Notonagoro- nilai disamping bertingkat juga
berdasar jenisnya bersifat material dan non
material. Nilai-nilai Pancasila termasuk nilai
kerokhanian, tetapi nilai-nilai kerokhanian yg
mengakui nilai material dan nilai vital.

Max Scheler mengelompokkan 4


tingkatan nilai:
a. Nilai-nilai kenikmatan :dlm tingkat
ini terdpt deretan nilai2 yg
mengenakkan dan tidak
mengenakkan yg menyebabkan
orang sedang atau menderita tidak
enak.
b. Nilai-nilai kehidupan: dlm tingkat ini
terdpt nilai2 yg penting bagi

3. Nilai-nilai kejiwaan: dlm tingkat ini


terdpt nilai2 kejiwaan yg sama sekali
tdk tergantung dari keadaan jasmani
maupun lingkungan. Nilai2 semacam
ini ialah keindahan, kebenaran.
4. Nilai-nilai kerokhanian: dlm tingkat
ini modalitas nilai dari yg suci dan tak
suci. Nilai2 semacam ini terutama
terdiri dari nilai2 pribadi.

Walter G. Everet-menggolongkan 8 nilai:


1. nilai-nilai ekonomis (ditujukan menurut harga
pasar dan meliputi semua benda yg dpt dibeli.
2. Nilai-nilai kejasmanian (membantu pd
kesehatan, efisiensi dan keindahan dari
kehidupan badan).
3. Nilai-nilai hiburan (nilai2 permainan dan waktu
senggang yg dpt menyumbangkan pd
pengayaan kehidupan.
4. Nilai-nilai sosial (berasal mula dari pelbagai
bentuk perserikatan manusia).

5.Nilai-nilai watak (keseluruhan dari


keutuhan kepribadian dan sosial yg
diinginkan).
6. Nilai-nilai estetis (nilai-nilai
keindahan dlm alam dan karya seni).
7. Nilai-nilai intelektual (nilai-nilai
pengetahuan dan pengajaran
kebenaran).
8. Nilai-nilai keagamaan.

Notonagoro membagi nilai menjadi 3, yaitu:


1. Nilai material, segala sesuatu yg berguna bagi manusia. Nilai
material mudah diukur dg menggunakan indera atau alat
pengukur (berat, panjang, lebar, luas dsb).
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi manusia utk dpt
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi rokhani.
Nilai kerokhanian ini dpt dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
a.Nilai kebenaran yang bersumber pd akal(ratio, budi,cipta)
manusia. b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber
pada unsur perasaan(aesthetis,gevoel, rasa) manusia. cNilai
kebaikan, yang bersumber pd unsur kehendak ( will, wollen,
karsa) manusia. d. Nilai religius, yg merupakan nilai kerokhanian
tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber kepada
kepercayaan atau keyakinan manusia..

Notonagoro berpendapat bahwa nilainilai Pancasila tergolong nilai-nilai


kerokhanian, yangmengakui nilai
material, nilai vital.
Dengan demikian nilai-nilai
Pancasila lengkap dan harmonis
meliputi nilai vital, nilai material, nilai
kerokhanian, nilai kebenaran, nilai
estetis, nilai kebaikan, dan nilai
religius.

PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK.


Paham ini diajarkan oleh Spinoza,Adam Muller, Hegel
(abad 18 dan19).
Pengertian : integral.
1. mengenai keseluruhannya; meliputi keseluruhan
bagian yg perlu utk menjadikan lengkap; utuh; bulat;
sempurna. Contoh: Masalah itu akan diselesaikan
secara integral tidak secara sebagian-sebagian.
2. tidak terpisahkan; terpadu. Contoh: Bimbingan
Penyuluhan merupakan bagian integral dari
pendidikan.

Integralistik: bersifat integral; merupakan satu keseluruhan.


Contoh: Majalah ini berniat menampilkan pembahasan
dengan pendekatan yang integralistik.
Bangsa Indonesia yg membentuk suatu persekutuan hidup
dengan mempersatukan keanekaragaman yang dimilikinya
dlm suatu kesatuan yg integral yg disebut negara
Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri atas manusia2 sbg
individu, keluarga2, kelompok2, suku- bangsa2, yg hidup
dlm suatu wilayah terdiri atas ber-ibu2 pulau yg memiliki
kekayaan budaya yg beraneka ragam, keseluruhannya itu
mrpk suatu kesatuan integral baik lahir maupun batin.
Kesatuan integral bangsa dan negara Indonesia itu
dipertegas dlm Pokok Pikiran Pertama UUD 1945 Negara
melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah


Indonesia. Bangsa Indonesia mrpk
penjelmaan dari sifat kodrat manusia (sbg
makhluk individu dan makhluk sosial). Dalam
pengertian tsb sebenarnya manusia mrpk
makhluk yg saling tergantung, shg hakikat
manusia itu bukanlah total makhluk individu
saja dan total makhluk sosial saja. Relasi
saling tergantung tsb menunjukkan , manusia
mrpk totalitas makhluk individu dan makhluk
sosial.

Sedangkan penjelmaan dalam persekutuan hidup


bersama adalah terwujud dalam suatu bangsa
yang memiliki kesatuan yang integralistik.
Dalam pengertian ini paham integralistik
memberikan suatu prinsip bahwa negara adalah
kesatuan yang integral dari unsur-unsur yang
menyusunnya, negara mengatasi golongangolongan yang membentuk negara. Negara
tidak memihak golongan yang mayoritas,
negara dan bangsa untuk semua, untuk semua
unsur yang membentuk kesatuan tersebut.

Dalam hub dg masy maka ,paham integralistik


menggambarkan suatu masy sebagai suatu kesatuan
organis yg integral yg setiap anggota, bagian,
lapisan, kelompok, golongan yang ada didlmnya satu
dg yg lain saling berhubungan erat dan merpk suatu
kesatuan hidup. Eksistensi setiap unsur hanya berarti
dlm hub keseluruhan tsb.
Lapisan dan gol dlm masy itu memiliki tempat, fungsi,
dan kedudukan masing2 yg diakui, dihormati,dan
dihargai. Paham ini beranggapan bhw setiap unsur
merasa berkewajiban akan terciptanya keselamatan,
kesejahteraan, dan kebahagian bersama.

Berdasarkan pengertian paham integralistik tsb


maka, rincian pandangan tsb adalah sbb:
a. Negara mrpk suatu susunan masy yg integral.
b. Semua golongan, bagian dan anggotanya
berhungan erat satu dengan yang lain.
c. Semua golongan, bagian dan anggotanya mrpk
persatuan masy yang organis.
d. Yang terpenting dlm kehidupan bersama adalah
perhimpunan bangsa seluruhnya.
e. Negara tidak memihak kepada suatu golongan
atau perseorangan.

f. Negara tidak menganggap kepentingan


seseorang sebagai pusat.
g. Negara tidak hanya untuk menjamin
kepentingan seseorang atau golongan saja.
h. Negara menjamin kepentingan manusia
seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral.
i. Negara menjamin keselamatan hidup
bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR


NEGARA.
Ideologi berasal dari kata idea yg berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita,
dan logos yang berarti ilmu. Dalam bahasa
Yunani kata idea berasal dari kata eidos
yg berarti bentuk. Disamping itu ada kata
idein yg berarti melihat. Secara harafiah
ideologi artinya pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari kata idea
berarti cita-cita.

Destutt de Tracy (seorang Perancis) yg pertama


kali mengemukakan ideologi. Menurut De
Tracy ideologi= science of ideas, artinya
suatu program yg diharapkan dpt membawa
perubahan dlm masyarakat Perancis.
Karl Mark mengartikan ideologi sebagai
pandangan hidup yg dikembangkan
berdasarkan kepentingan golongan atau kelas
sosial tertentu dlm bidang politik atau sosial
ekonomi. Pengertian ideologi berbeda-beda
sesuai latar belakangnya.

Filsafat sbg pandangan hidup pd


hakikatnya mrpk sistem nilai yg
secara epistemologis kebenarannya
telah diakui shg dijadikan dasar atau
pedoman bagi manusia dlm
memandang realitas alam semesta,
manusia, masy, bangsa dan negara,
ttg makna hidup serta sbg dasar dan
pedoman bagi manusia dlm
menyelesaikan masalah yd dihadapi

Filsafat dlm pengertian yg demikian ini


telah menjadi suatu sistem cita2
atau keyakinan2 (belief system) yg
telah menyangkut praksis, karena
dijadikan landasan cara hidup
manusia atau suatu kelompok masy
dlm berbagai bdg kehidupannya. Hal
ini berarti bahwa filsafat telah beralih
dan menjelma menjadi ideologi
(Ruslan Abdulgani, 1986).

Pengertian ideologi secara umum dpt dikatakan


sbg kumpulan gagasan2, ide2, keyakinan2,
kepercayaan2 yg menyeluruh dan sistematis
yg menyangkut bdg politik (termasuk bdg
hankam), bdg sosial, bgd kebudayaan, bidang
keagamaan (Soejono Soemargono).
Maka ideologi negara dalam arti cita-cita negara
atau sistem kenegaraan utk seluruh rakyat dan
bangsa ybs pd hakikatnya mrpk asas
kerokhanian yg antara lain memiliki ciri-ciri
sbb:

a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai


hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kpd
generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Cita-cita yg dimaksud di atas adalah cita-cita yg
bersifat tetap yg harus dicapai, sehingga cita-cita
yg bersifat tetap itu sekaligus mrpk dasar,
pandangan/paham.

Ideologi dunia.
1. leberalisme.
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme, materialisme,
empirisme (empiris-yg dpt ditangkap mell indra manusia), individualisme yg
meletakkan nilai dan kebebasan individu sbg nilai tertinggi dlm segala aspek
kehidupan masy dan negara. Dlm paham ini manusia pd hakikatnya adlah sbg
makhluk individu yg bebas, sbg pribadi yg utuh dan lengkap yg terlepas dari
manusia lainnya.Negara menurut liberalisme hrs tetap menjamin kebebasan
individu, negara pd hakikatnya mrpk alat utk mencapai tujuan individu dan dlm
kepentingan inilah kemudian manusia secara ber-sama2 menyelenggarkan dan
mengatur negara sbg lembaga kemasyarakatan dan lemabaga kemanusiaan.
Dasar-dasar demokrasi inilah yg mrpk referensi model demokrasi politik
diberbagai negara didunia pd awal abad ke-19. Namun demikian dlm kapasitas
manusia sbg rakyat dlm negara,maka sering terjadi perbedaan persepsi.
Liberalisme tetap pd suatu prinsip bhw rakyat adlah mrpk ikatan dari individu2
yg bebas, dan ikatan hukumlah yg mendasari kehidupan bersama dlm negara.
Kebebasan dlm berdemokrasi mendasarkan kpd kebebasan individu diatas
segalanya. Aktualisasinya rasio mrpk suatu tk kebenaran tertinggi dlm negara.

2.Komunisme.
Paham ini sbg bentuk reaksi atas masy kapaitalis yg mrpk produk masy
liberal. Paham individualisme liberalisme mengakibatkan munculnya masy
kapatalis yg menurut paham komunis mengakibatkan penderitaan rakyat.
Tokoh paham komunisme adalah Karl Mark yg memandang bhw hakikat
kebebasan danhak individu itu tdk ada. Paham komunisme: manusia pd
hakekatnya adalah mrpk makhluk sosial saja, yg mutlak komunitas(bukan
individualitas), hak milik pribadi tdk ada. Menurut paham komunisme
kaum kapitalis melakukan penindasan thd kaum buruh dan kaum buruh
melawan kaum kapitalis krn haknya utk hidup sejahtera telah dirampas,
dan perlawannya mell revolusi kalau perlu dg kekerasan. Hal ini konsep
komunis utk melakukan perubahan struktur masy. Menurut komunisme
ideologi diperuntukkan bagi masy secara keseluruhan.Etika ideologi
komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya kpd kepentingan
demi keuntungan kelas masy secara totalitas. Moralitas komunisme
mendasarkan moralnya pd kebaikan yg relatif demi keuntungan kelasnya.
Paham komunisme anti demokrasi, anti HAM, dan atheisme.

3.Ideologi keagamaan.
Ideologi keagamaan pd hakikatnya memiliki perspektif yg
berbeda dg ideologi leberalisme dan komunisme. Tipe
ideologi keagamaan sebetulnya sangat sulit ditentukan
krn banyak dan beraneka ragam wujud, gerak dan
tujuan dari ideologi itu. Namun secara keseluruhan
terdpt suatu ciri bhw ideologi keagamaan senantiasa
mendasarkan pemikiran, cita2, serta moralnya pd suatu
ajaran agama tertentu. Gerakan2 politik yg
mendasarkan pd suatu ideologi keagamaan lazimnya
sbg suatu reaksi atas ketidakadilan,penindasan, serta
pemaksaan thd suatu bangsa,etnis atau kelompok yg
mendasarkan pd suatu agama.

IDEOLOGI TERTUTUP DAN IDEOLOGI TERBUKA


Ideologi sbg suatu sistem pimikiran( system of
thought),maka ideologi tertutup adalah suatu
sistem pemikiran tertutup. Sedangkan ideologi
terbuka mrpk suatu sistem pemikiran terbuka.
Ideologi Tertutup.
Ciri khas ideologi tertutup adalah,sbb:
a. Ideologi itu bukan cita-cita yg sudah hidup dlm
masy melainkan cita-cita satu kelompok oarng yg
mendasari suatu program utk mengubah dan
membaharui masyarakat.

b. Atas nama ideologi dibenarkan pengorbananpengorbanan yg dibebankan kpd masy.


c.Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita
tertentu, melainkan isinya terdiri tuntutan
konkrit dan operasional yg keras, yg diajukan dg
mutlak.
Selain itu ciri khas Ideologi tertutup yg lain adalah
betapapun perbedaan antara tuntutan berbagai
ideologi yg memungkinkan hidup dlm masy itu,
selalu ada tuntutan mutlak bhw orang hrs taat
kpd ideologi tsb (tertutup)-ideologi totaliter.

Ideologi Terbuka.
Ciri khas ideologi terbuka adalah :
1. Nilai-nilai dan cita-citanya tdk dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari harta
rohani, moral dan budaya masy itu sendiri.
2.Dasarnya bukan ideologis sekelompok orang,
melainkan konsensus dari masy tsb.
3. Isinya tidak operasional. Ia baru menjadi
operasional setelah dijabarkan menjadi UUD,
UU, PP dll.

Oleh karena itu setiap generasi baru dapat


menggali kembali operasional dasar filsafat
negara itu untuk menentukan apa
implikasinya bagi situasi atau zaman itu
masing-masing.
Ideologi terbuka sebagaimana dikembangkan
oleh bangsa Indonesia senantiasa terbuka
untuk proses reformasi dlm bidang
ketatanegaraan, karena ideologi terbuka
berasal dari masyarakat yg bersifat dinamis.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA.


Pancasila pd hakekatnya mrpk suatu kesepakatan filosofis dan
kesepakatan politis dari segenap elemen bangsa Indonesia dlm
mendirikan negara. Dpt juga diistilahkan bhw Pancasila pd
hakikatnya mrpk suatu kontrak soasial seluruh elemen bangsa
Indonesia yg mendirikan negara. Tujuan pokok dirumuskannya
Pancasila adalah sbg dasar filsafat negara, shg seluruh aspek dlm
penyelenggaraan negara berasaskan sistem nilai yg terkandung
dalam Pancasila.
Sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, maka Pancasila pd
hakekatnya bukan hanya merupakan hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogiideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat
istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yg terdpt dlm
pandangan hidup masy Indonesia sebelum membentuk negara.

Dengan kata lain bhw unsur yg mrpk materi


(bahan) Pancasila tdk lain diangkat dari
pandangan hidup masy Indonesia sendiri,
shg bangsa ini mrpk causa materialistis (asal
bahan) Pancasila. Kemudian unsur-unsur tsb
dirumuskan oleh pendiri negara, shg
Pancasila berkedudukan sbg dasar negara
dan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Dari hal-hal tsb diatas maka, Pancasila
memiliki kesesuaian dg bangsa Indonesia.

PANCASILA sebagai Dasar Negara.


a. Landasan yuridis Pancasila sbg dasar negara.
1. Sidang pertama PPKI tgl 18 Agustus 1945.
2. Pernyataan pada Alinea IV Pembukaan UUD
1945 Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.dst.
3. Ketap MPR No.XVIII/MPR/1998 tentang
penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara dan
Pencabutan Ketap MPR No.II/MPR/1978 tentang
P4.

b. Landasan historis Pancasila sbg dasar negara.


Secara historis dapat dinyatakan bhw
Pancasila yg dirumuskan para pendiri negara
(the founding fathers) itu dimaksudkan utk
menjadi dasarnya negara Indonesia merdeka.
Pidato Moh Yamin pd 29/5 1945, pidato Mr.
Soepomo pd 31/5 1945, pidato Ir. Soekarno pd 1
Juni 1945- semua pidato tsb pada sidang BPUPKI
pertama. Sidang pertama PPKI pd 18/8 1945 yg
menetapkan Pancasila sbg dasar negara
Indonesia.

Makna Pancasila sebagai dasar negara.


Pancasila sbg dasar negara (filsafat negara)
mengandung makna bhw, nilai-nilai yg
terkandung dlm Pancasila menjadi dasar atau
pedoman bagi penyelenggaraan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila pd dasarnya adalah nilainilai filsafati yg sifatnya mendasar. Nilai dasar
Pancasila bersifat abstrak, normatif dan nilai
itu menjadi motivator kegiatan dlm
penyelenggaraan bernegara.

Pancasila sbg dasar negara berarti nilai-nilai


Pancasila menjadi pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Hal tsb berarti
seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan negara Indonesia termasuk
peraturan perundang-undangan, merupakan
pencerminan dari nilai-nilai Pancasila.
Penyelenggaraan bernegara mengacu dan
memiliki tolok ukur yaitu, tidak boleh
menyimpang dari nilai sila-sila Pancasila.

IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.


Nilai-nilai dasar Pancasila menjadi dasar normatif
penyelenggaraan bernegara Indonesia, adalah
pernyataan yang masih abstrak. Upaya
konkritasinya adalah dg menjadikan nilai dasar
Pancasila sbg norma dasar dan sumber normatif
bagi penyusunan hukum positif negara. Sebagai
negara yg berdasar atas hukum, maka pelaksanaan
dan penyelenggaraan bernegara harus bersumber
dan berdasar pd hukum dan peraturan perundangundangan yg berlaku.

Jadi, operasionalisasi Pancasila sbg dasar negara (filsafat)


negara diwujudkan dg pembentukan sistem hukum nasional
dlm suatu tertib hukum (legal order) dimana Pancasila sbg
norma dasarnya.
Pancasila dasar negara NKRI. Menurut teori jenjang norma
(Stufentheorie) oleh Hans Kelsen, dasar negara
berkedudukan sbg norma dasar (grundnorm) dari suatu
negara atau disebut fundamental negara
(staatsfundamentalnorm).
Grundnorm mrpk norma hukum tertinggi di dlm negara. Di
bawah grundnorm terdpt norma-norma hukum yg
tingkatannya lebih rendah dari grundnorm tsb. Normanorma hukum membentuk susunan yg hierarkis yg disebut
tertib hukum.

Teori Hans Kelsen dikembangkan oleh Hans


Nawiasky. Ia menghubungkan teori jenjang
norma hukum dlm kaitannya dg negara.
Menurut Hans Nawiasky, norma hukum dlm
suatu negara juga berjenjang dan bertingkat
membentuk suatu tertib hukum.
Norma hukum tertinggi dlm suatu negara
disebut sbg Norma Fundamental Negara
(Staatsfundamentalnorm). Norma dlm negara
juga membentuk kelompok norma hukum.

Menurut Hans Nawiasky, ada 4 kelompok


norma hukum, yaitu :
1. Staatsfundamentalnorm/norma
fundamental negara;
2. Staatsgrundgesetz/aturan dasar/pokok
negara;
3. Formellgesetz/undang-undang;
4. Verordnung dan Autonome Satzung/aturan
pelaksana dan aturan otonom.

Kelompok hukum itu bertingkat dan membentuk


piramida. Apabila dikaitkan dg teori Hans Kelsen
dan Hans Nawiasky, tentang norma hukum di
Indonesia maka, Pancasila berkedudukan sbg
Grundnorm atau Staatsfundamentalnorm.
Di bawah grundnorm/staatsfundamentalnorm
adalah aturan dasar negara/staatsgrundgesetz
yaitu hukum dasar negara atau konstitusi
negara/ UUD. Dengan demikian maka, Pancasila
sbg dasar negara Indonesia menjadi sumber
norma bagi UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

Pancasila sbg dasar negara atau


norma hukum tertinggi di Indonesia,
dpt disebut Norma dasar,
Staatsfundamentalnorm, Norma
pertama, Pokok kaidah negara yang
fundamental, Cita hukum
(Rechtsidee)- berarti gagasan,
pikiran, rasa dan cipta mengenai
hukum yg seharusnya diinginkan
masyarakat.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
menyebutkan jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan adalah :1. Uud 1945;
2.Undang-undang/Perpu; 3. Peraturan
Pemerintah(PP), 4. Peraturan Presiden (Perpres); 5.
Peraturan Daerah (Perda).
Jadi Pancasila sbg dasar negara berkedudukan sbg
norma dasar bernegara yg menjadi sumber, dasar,
landasan, serta memberi fungsi konstitutif dan
regulatif bagi penyusunan hukum-hukum negara.

IDENTITAS NASIONAL.
1. Latar belakang;
2. Pengertian identitas nasional;
3. Pembentukan jati diri bangsa;
4. Nasionalisme Indonesia wajah
identitas nasional.

Pengertian Identitas Nasional.


Kata identitas berasal dari bhs Inggris identity yg artinya
secara harafiah adalah: ciri; tanda atau jati diri yg
melekat pd seseorang atau sesuatu shg membedakan
dg lain. Dengan demikian identitas berarti ciri-cii, tandatanda atau jati diri yg dimiliki seseorang, kelompok,
masyarakat bahkan suatau bangsa shg dg identitas itu
bisa membedakan dg yg lain. Kata nasional merujuk pd
konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pd kelompok2
persekutuan hidup manusia yg lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya,
bahasa dsb. Oleh karena itu, identitas nasional lebih
merujuk pd identitas bangsa dlm arti politis.

Faktor Pembentukan Identitas Bersama.


Proses pembentukan bangsa-negara membutuhkan identitas2 utk
menyatukan masy bangsa ybs. Faktor2 yg diperkirakan menjadi
identitas bersama suatu bangsa, meliputi pimordial, sakral,
tokoh, bhineka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan
kelembagaan.
a. Primordial. Faktor2 primordial meliputi ikatan kekerabatan,
kesamaan suku bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan
adat istiadat. Faktor primordial mrpk identitas yg menyatukan
msy shg mrk dpt membentuk bangsa-negara. Contoh: bangsa
Yahudi membentuk negara Israel.
b. Sakral. Faktor sakral dpt berupa kesamaan agama yg dipeluk
masy atau ideologi doktriner dan dpt membentuk bangsanegara. Contoh: Negara RRC diikat oleh kesamaan ideologi
komunis.

c.Tokoh. Kepemimpinan dari para tokoh yg disegani dan


dihormati oleh masy dpt pula menjadi faktor yg menyatukan
bangsa-negara. Contoh: Nelson Mandela (Afrika selatan),
Soekarno (Indonesia).
d. Bhineka Tunggal Ika. Prinsip bhineka tunggal ika pd
dasarnya adalah kesediaan warga bangsa bersatu dlm
perbedaan(unity in deversity). Dlm hal ini warga bangsa
memiliki kesetiaan ganda (multiloyalities). Warga setia pd
identitas primordialnya dan warga juga memiliki kesetian pd
pemerintahan dan negara, namun mrk menunjukkan
kesetiaan yg lebih besar pd kebersamaan yg terwujud dlm
bangsa-negara di bawah satu pemerintah yg sah. Mereka
sepakat utk hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun
berbeda latar belakangnya.

e. Sejarah. Persepsi yg sama di antara warga masy tentang sejarah


mereka dpt menyatukan diri dlm satu bangsa. Misal pengalman
masa penjajahan.
f.Perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi (industralisasi)
akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dg
aneka kebutuhan masy. Semakin tinggi mutu dan variasi
kebutuhan masy,semakin saling bergantung dlm memenuhi
kebutuhan masy shg menimbulkan solidaritas dan persatuan dlm
masy.
g. Kelembagaan. Faktor lain yg berperan mempersatukan masy
adalah lembaga-lembaga pemerintah dan politik. Lembagalembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa
membedakan asal usul dan golongannya dlm masy. Kerja dan
perilaku lembaga politik dpt mempersatukan orang sbg satu
bangsa.

2. Identitas Cultural Unity atau Identitas Kesukubangsaan


Cultural Unity disatukan oleh adanya kesamaan dlm hal ras,
bahasa, agama, dan adat istiadat, budaya, keturunan, daerah
asal. Unsur tsb menjadi identitas kelompok bangsa ybs shg dpt
dibedakan dg bangsa lain.
3. Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan.
Umumnya negara yg terbentuk adalah heterogen, terdiri dari
banyak bangsa didalamnya. Negara baru perlu menciptakan
identitas yg baru pula untuk bangsanya. Identitas itu disebut
Identitas kebangsaan atau identitas nasional. Identitas nasional
itu mrpk kesepakatan dari banyak bangsa didalamnya. Shg pd
dasarnya warga bangsa di negara tsb memiliki loyalitas ganda
yaitu loyalitas kpd identitas kesukubangsaan dan loyalitas kpd
identitas nasional.

Pengertian kata menurut kamus Bhs Indonesia.


Karakter: sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yg
membedakan seseorang dg yg lain; tabiat; watak.
Watak:tabiat; budi pekerti; sifat batin manusia yg memengaruhi
segenap pikiran dan tingkah laku;
Jati diri:Ciri-ciri, gambaran atau keadaan khusus seseorang atau
sesuatu benda; identitas. Inti, jiwa, semangat dan daya gerak dari
dlm, spiritualitas. Mencari jati diri pembangunan nasional.
Kepribadian bangsa: ciri-ciri watak yg menonjol ada pd banyak warga
suatu kesatuan nasional. Kepribadian: sifat hakiki yg tercermin pd
sikap seseorang atau suatu bangsa yg membedakan dirinya dari
orang lain atau bangsa lain. Tabiat : perangai;watak;budi pekerti.
Perbuatan yg selalu dilakukan; kelakuan; tingkah laku.
Budi pekerti: perilaku, perangai, watak, akhlak. Budi: alat batin yg
mrpk paduan akal dan perasaan utk menimbang baik dan buruk.

. Istilah identitas nasional secara terminologis


adalah suatu ciri yg dimiliki oleh suatu bangsa yg
secara filosofis membedakan bangsa tsb dg
bangsa lain. Beradasarkan pengertian tsb maka
setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai dg keunikan, sifat, ciri-ciri
serta karakter dari bangsa tsb. Demikian juga hal
ini juga sangat ditentukan oleh proses bgmn
bangsa tsb terbentuk secara historis. Oleh karena
itu maka identitas nasional suatu bangsa tidak dpt
dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih
populer disebut sbg kepribadian suatu bangsa.

PengertianKepribadian bangsa sbg Identitas


Nasional.
Eksistensi bangsa mendapat tantangan dalam
era globalisasi terutama karena pengaruh
kekuasaan internasional yg berideologi
kapitalis.
Kapitalisme telah mengubah masy satu persatu
dan menjadi sistem internasional yang
menentukan nasib ekonomi sebagian besar
bangsa-bangsa di dunia, dan secara tdk langsung
juga nasib,sosial, politik dan kebudayaan.

Fukuyama: perubahan global membawa


perubahan suatu ideologi, dari
ideologi partikular ke arah ideologi
universal dan dalam kondisi seperti ini
kapitalismelah yg akan menguasainya.
Rosenau: dalam kondisi seperti ini
negara nasional akan dikuasai oleh
negara transnasional yg lazimnya
didasari prinsip-prinsip kapitalisme.

Toyenbee-ciri khas suatu bangsa yg merupakan


local genius dalam menghadapi pengaruh budaya
asing akan menghadapi challance dan responce.
Challance besar, tetapi responce kecil, maka bangsa
tsb akan punah. Challance kecil, tetapi responce
besar, maka bangsa tidak akan berkembang
menjadi bangsa yg kreatif.
Oleh karena itu agar bangsa Indonesia tetap eksis
dlm menghadapi globalisasi maka harus tetap
meletakkan Jatidiri dan Identitas Nasional yg
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sbg dasar
pengembangan kreativitas budaya di era globalisasi

Pengertian kepribadian sebagai identitas adalah


totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan
sosiologis yang mendasari tingkah lagu individu.
Tingkah laku: terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat
serta karakter yang berada pada seseorang sehingga
seseorang tersebut berbeda dengan orang lainnya.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional
suatu bangsa adalah totalitas dari kepribadian
individu-individu sebagai unsur yang membentuk
negara tersebut. Hal ini mengingat bangsa Indonesia
yang terdiri dari unsur etnis, suku, kebudayaan,
agama, serta karakter yang asalnya berbeda-beda.

Pembentukan Jati Diri Bangsa Indonesia.


Pembentukan jatidiri bangsa tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa.
Kepribadian bangsa Indonesia sbg suatu identitas nasional secara historis
berkembang dan menemukan jatidirinya setelah Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945.
Zaman Kutai th 400 M dg raja Mulawarman membuka zaman sejarah
Indonesia yg pertama kalinya dan menampilkan kebiasaan kenduri dan
sedekah, Zaman Sriwijaya 600-1400 dg wangsa Syailendra dan pemerintahan
kerajaan
adalah
maritim
dan
cukup
maju
dlm
bdg
perdagangan,pendidikan,dan pemerintahan dg cita-cita negara yg adil dan
makmur-marvuat vanua Criwiwijaya siddhayatra subhiksa.
Zaman Kerajaan-kerajaan sebelum Majapahit yaitu antara lain Sanjaya
yg ikut membantu membangun candi Prambanan, dinasti Syailendra yg ikut
membantu membangun
candi Borobudur,kerajaan di Jawa Timur yaitu
kerajaan Isana,Darmawangsa, Airlangga . Raja Airlangga mengadakan hub
dagang dan bekerja sama dg Benggala, Chola, Champa. Agama yg diakui di
Airlangga yaitu agama Budha, agama Wisnu, dan agama Syiwa yg hidup
berdampingan secara damai.

Kerajaan Majapahit
berdiri th 1293 dan mencapai kejayaannya pada
pemerintahan raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah
Mada serta dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin
armada menguasai nusantara. Pada masa ini ada Empu
Tantular yg mengarang buku Sutasoma yg isinya ada seloka
persatuan nasional Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma
Mangrua ,artinya walaupun berbeda,namun satu jua adanya
sebab tidak ada agama yg memilki Tuhan yg berbeda. Pada
masa ini juga lahir Sumpah Palapa yg diucapkan oleh
Mahapatih
Gajah
Mada
yg
berisi
cita-cita
ingin
mempersatukan seluruh nusantara raya. Kerajaan ini juga
mengadakan hubungan bertetangga dg baik dg kerajaan
Tiongkok, Ayodya,Champa, dan Kamboja.

Zaman Penjajahan.
Bangsa asing yg masuk ke Indonesia yang awalnya berdagang adalah
orang-orang Portugis,yg lama-lama menjadi praktek penjajahan.
Kemudian Belanda masuk pd akhir
abad ke-16
dan membuat
perkumpulan dagang VOC dan praktek-praktek VOC mulai mengadakan
paksaan-paksaan shg rakyat melawan. Raja Mataram bernama Sultan
Agung melawan dan dpt dikalahkan dan setelah Sultan Agung wafat
maka, Mataram menjadi bagian dari kekuasaan Belanda. Setelah itu
Sultan Hasanudin dari Makasar ,Sultan Ageng Tirtayasa dari
Banten,Trunojoyo dan Untung S uropati dari Jawa Timur semua
membrontak tidak dlm waktu bersamaan dan dpt dikalahkan oleh
Belanda. Sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dg keras ingin
menguasai Indonesia sampai kepelosok nusan- tara dan perlawanan
rakyat terjadi dimana-mana antara lain Patimura ,Sisingamangaraja,
Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro,Teuku Tjik Dik Tiro dsb. Perlawanan
tersebut bukti dorongan cinta tanah air dan semangat melawan
penindasan.

Kebangkitan Nasional.
Kebangkitan berbangsa atau kebangkitan nasional muncul 20 Mei tahun 1908 dipelopori oleh dr
Wahidin Sudirohusodo dg gerakan Budi Utomo.
Kemudian ada organisasi pergerakan Sarekat Dagang I slam, Indische Partij dsb Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928.
Zaman Penjajahan Jepang.
Fasis Jepang masuk Indonesia dg propaganda JEPANG pemimpin Asia, Jepang saudara tua
bangsa Indonesia. Tanggal 29 April 1945 Jepang janji kemerdekaan Indonesia tanpa
syarat,untuk itu dibentuk BPUPKI, dan karena Jepang kalah dengan sekutu maka tanggal 9
Agustus 1945 Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI dan sekembalinya dari Saigon pd tgl 14-81945 Soekarno mengumumkan bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin.
Indonesia merdeka tgl17-8-1945 . Hasil perjuangan bangsa Indonesia yg punya hak
merdeka.menentang penindasan,persamaan derajat,keinginan bersatu, berdaulat,adil,dan
makmur dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Identitas Nasional terakumulasi,tersatukan,diterima oleh bangsa Indonesia sejak
menyatakan kemerdekaannya. Pembentukan identitas nasional bagi bangsa Indonesia cukup
berhasil dan telah dimuat dalam UUD 1945 yaitu bahasa nasional-bahasa Indonesia, bendera
negara-sang merah putih, lagu kebangsaan-Indonesia Raya,lambang negara-Garuda
Pancasila,semboyan negara-Bhineka Tunggal Ika,dasar falsafah negara-Pancasila,konstitusi
negara-UUD1945, bentuk negara-NKRI,Konsepsi Wawasan Nusantara, Kebudayaan daerah.

Nasi
onal
isme
Iden
Indo
t it a s
nesi
Nasi
a Wa
onal
ja h
.

Kalim
yang at tsb d
i
turu tumbuh atas dap
t
k
a
Indo memper uat dala t diartik
nesi
a
a. N mudah t m pribad n nasio
dapa
a s io
erbe
nalis
i b an
t d ia
n
n
me
a
seba
g sa
rtika
tukn
l
i
s
m
In
n ke
g
y
kuat e/Seman a ident donesia
diata ai warg
i t as
an b
a da
gat k
s da
nasi
a
r
p at d
i sua
ttg k
t in t
e
b
onal
a
ngsa
tg ke
esad
tu ne
i t e r je
an
Indo
aran
sada
g
m
a
a
r
a
h
n
r
.
d
bang esia yan iri seba kan men Sehingg an diri
g ai w
g tum
jadi
s a In
a ka

Iden
l
d
a
K
titas onesia buh kua rga dar ekuata imat
n ba
tu ru
i neg
untu
t d ar
N as i
t
ti n
onal
k m
ara
i
m
d
e
a
m
l
. H
erea
al-ha permu am prib
li s a s
adi
da h
l ap a
ikan
terb
hal t
y
g
entu
p
sb ? .
erlu
knya
ki ta
laku
kan

Cinta tanah air(nasionalisme)


banyak ragamnya. Misal:
membela negara jika ada
musuh menduduki sejengkal
tanah Indonesia; membela
bila ada negara lain
mengklaim seni budaya
Indonesia; menjalankan nilainilai Pancasila secara
konsekuen,menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia dg
baik, hikmat, dan benar;
menjamin heteroginitas dlm
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dll.

Hak dan Kewajiban Warga Negara


NEGARA INDONESIA
Negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yg diproklamasikan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Dengan momen Proklamasi 17 Agustus 1945 itulah
bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia
luar mengenai adanya negara baru, yaitu Indonesia. Para pendiri negara (the
founding fathers) menyadari bahwa negara Indonesia yg hendak didirikan haruslah
mampu berada diatas semua kelompok dan golongan yg beragam.
Proses terjadinya Negara Indonesia bertahap dan berkesinambungan sebagaiman a
tergambarkan pada ke- 4 alinea Pembukaan UUD 1945. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa negara Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi),yaitu
perjuangan melawan penjajahan sehingga berhasil memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Usaha mendirikan negara melalui perjuangan sangat
membanggakan diri seluruh rakyat Indonesia.Kita sebagai generasi penerus wajib
mempertahankan,memelihara,membangun NKRI dari Sabang Merauke shg tujuan
masyarakat yg adil dan makmur segera terwujud. Kata bijak dari John F Kenney
Jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa
yang bisa kau berikan kepada negaramu.

Pengertian Warga Negara


Warga mengandung arti peserta,anggota atau warga dari
suatu organisasi perkumpulan. Jadi warga negara secara
sederhana diartikan sebagai anggota dari suatu negara.
Pengertian yang lain menyebutkan warga negara adalah
rakyat yg menetap pd suatu wilayah atau di luar wilayah
negara dan mempunyai hubungan dengan negara
tersebut. Hubungan itu nantinya tercermin dalam
hubungan timbal balik negara dan warga negara (hak dan
kewajiban).Dalam hubungan internasional, disetiap
wilayah negara selalu ada warga negara dan warga asing
yg disebut penduduk. Warga asing hanya mempunyai
hubungan selama tinggal di wilayah negara tersebut.

Pengertian Kewarganegaraan.
Menurut kamus bhs Indonesia kewarganegaraan artinya: hal yg berhubungan
dg warga negara;keanggotaan sbg warga negara. Menurut Undang-undang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala hal ihwal
yang berhubungan dg negara.
Asas-asas Kewarganegaraan.
a.Asas ius-soli(kelahiran). Ius-soli berasal dari bahasa latin; ius berarti hukum atau
pedoman, sedangkan soli dari kata solum yg berarti negeri,tanah atau daerah. Jadi
ius-soli adalah asas kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran
seseorang. Contoh: negara Jepang dan Amerika Serikat.
b.Asas ius-sanguinis(keturunan).
Sanguinis berasal dari katasanguis yg berarti darah atau keturunan. Jadi iussanguinis adalah asas kewarganegaraan yg berdasarkan darah atau keturunan.
Contoh: seseorang lahir di Indonesia, namun orang tuanya berkewarganegaraan
asing,maka ia mendapatkan status kewarganegaraan dari orang tuanya.
Penentuan kewarganegaraan yg berbeda-beda oleh setiap negara dpt
menciptakan problem bagi seorang warga. Secara ringkas problemnya adalah
munculnya apatride dan bipatride.

Warga Negara Indonesia.


Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa
yang menjadi warga negara. Pasal 26 ayat (1) UUD
1945 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yg
disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Pasal 26 ayat (2) Penduduk ialah warga
negara Indonesia dan orang asing yg bertempat
tinggal di Indonesia. Undang-undang yg mengatur
tentang kewarganegaraan Indonesia adalah Undangundang Nomor 12 tahun 2006 tanggal 1 Agustus
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

SIAPA YANG MENJADI Warga Negara Indonesia?.


1.setiap orang yg berdasarkan peraturan per undang-undangan
dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah RI dg negara lain sebelum
undang-undang ini berlaku sudah menjadi WNI;
2.anak yg lahir dari perkawinan yg sah dari seorang ayah dan ibu WNI;
3.anak yg lahir dari perkawinan yg sah dari seorang ayah WNI dan
seorang ibu WNA;
4.anak yg lahir dari perkawinan yg sah dari seorang ayah wna dan
seorang ibu WNI;

5. Anak yg lahir diluar perkawinan yg sah dari seorang


WNI; tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut;
6. Anak yg lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yg sah dan
ayahnya WNI;
7. Anak yg lahir diluar perkawinan yg sah dari seorang ibu
WNI;
8. Anak yg lahir diluar perkawinan yg sah dari seorang ibu
WNA yg diakui oleh seorang ayah WNI sbg anaknya dan
pengakuan itu dilakukan sebelum anak tsb berusia 18
tahun dan/atau belum kawin;

9. Anak yg lahir di wilayah negara RI yg pada waktu lahir tdk jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10. Anak yg baru lahir yg ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan
ibunya tdk diketahui;
11. Anak yg lahir di wilayah negara RI apabila ayah dan ibunya tdk
mempunyai kewarganegaraan atau tdk tahu keberadaannya;
12.Anak yg dlahirkan di luar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu
WNI yg karena ketentuan dari negara tempat anak tsb dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak ybs;

13. Anak dari seorang ayah atau ibu yg telah


dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia;
14. Anak WNI yg lahir diluar perkawinan yg sah,
belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui
secara sah oleh ayahnya yg berkewarganegaraan
asing tetap diakui sebagai WNI;
15. Anak WNI yg belum berusia 5 tahun diangkat
secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan
penetapan Pengadilan tetap diakui sebagai WNI;

SYARAT-SYARAT Pewarganegaraan (Naturalisasi).


1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat
tinggal di wilayah negara RI paling singkat 5 tahun berturutturut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui Pancasia dan
UUD RI Tahun1945;
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak
pidana yg diancam dg pidana penjara 1 tahun atau lebih ;

6. Jika dengan memperoleh


Kewarganegaraan Republik
Indonesia, tidak menjadi
kewarganegaraan ganda;
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau
penghasilan tetap; dan
8. Membayar uang pewarganegaraan
ke Kas Negara.

Dinyatakan hilang kewarganegaraan RI karena:


1. memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
2. tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan
orang tsb mendapat kesempatan untuk itu;
3. dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonan sendiri, ybs sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin,
bertempat tinggal di luar negeri, dan dg dinyatakan hilang
Kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
4. masuk dlm dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari
Presiden;
5. secara suka rela masuk dalam dinas negara asing, yg jabatan dalam
dinas semacam itu di Indonesia sesuai dg ketentuan peraturan
perundang-undangan hanya dpt dijabat oleh WNI;
6. secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia
kepada negara asing atau bagian dari negara asing tsb;

7. tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yg bersifat


ketatanegaraan untuk suatu negara asing;

mempunyai paspor atau surat yg bersifat paspor dari negara asing atau surat yg

dpt diartikan sbg tanda kewarganegaraan yg masih berlaku dari negara lain ;

9. bertempat tinggal diluar wilayah negara RI selama 5 tahun terus-menerus bukan


dlm rangka dinas negara, tanpa alasan yg sah dan dg sengaja tdk menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun berakhir, dan
setiap 5 tahun berikutnya ybs tdk mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI
kpd Perwakilan RI yg wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal ybs padahal
perwakilan RI tsb telah memberitahukan secara tertulis kpd ybs, sepanjang ybs tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan;
10. perempuan WNI yg kawin dengan laki-laki WNA kehilangan Kewarganegaraan
Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan
isteri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut.

11. Laki-laki WNI yg kawin dengan wanita WNA


kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia jika
menurut negara asal isterinya, kewarganegaraan
suami mengikuti kewarganegaraan isteri sebagai
akibat perkawinan tsb. Atau jika tetap ingin menjadi
WNI dpt mengajukan surat pernyataan mengenai
keinginannya kpd Pejabat atau Perwakilan RI yg
wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau
laki-laki tsb, kecuali pengajuan tsb mengakibatkan
kewarganegaraan ganda. Surat pernyataan dpt
diajukan oleh perempuan setelah 3 tahun sejak
tanggal perkawinannya berlangsung;

12. Setiap orang yg memperoleh


Kewarganegaraan Republik Indonesia
berdasarkan keterangan yg kemudian hari
dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak
benar, atau terjadi kekeliruan mengenai
orangnya oleh instansi yg berwenang,
dinyatakan batal kewarganegaraannya.
Menteri mengumumkan nama orang yg
kehilangan Kewarganegaraan Republik
Indonesia dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Asas-asas yang dipakai dlm UU No.12/2006:


1.ius sanguinis
2.ius soli
3.asas kewarganegaraan tunggal, yaitu
asas yg menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang;
4.asas kewarganegaraan ganda terbatas,
yaitu asas yg menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dg ketentuan
yg diatur dlm Undang-undang ini.

Hak dan Kewajiban WNI.


Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 s.d Pasal 34 UUD 1945.
Hak-hak warga negara :
1.hak atas pekerjaan dan penghidupan yg layak- pasal 27 ayat(2)
2.hak membela negara pasal 27 ayat (3) dan usaha hankamra-psl 30 ayat (1)

3. hak berpendapat- pasal 28;


4.hak kemerdekaan memeluk agama-pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) ;
5. hak dan kewajiban membela negara pasal 27 ayat(3);
6.hak untuk mendapatkan pengajaran- pasal 31 ayat(1) dan ayat (2);
7.hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia- pasal
32 ayat (1);
8.hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial-pasal 33 ayat (1),
(2), (3), (4), dan (5);
9.hak mendapatkan jaminan keadilan sosial- pasal 34;

Kewajiban warga negara :


1.kewajiban menaati hukum dan pemerintahan- pasal 27 ayat (1);
2.kewajiban membela negara pasal 27 ayat (3);
3.kewajiban dalam upaya pertahanan negara pasal 30 ayat (1);
Hak dan Kewajiban Negara kepada warga negara antara lain :
1.hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan;
2.hak negara untuk dibela;
3. hak negara untuk menguasai bumi,air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat;
4.kewajiban negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia;
5.kewajiban negara untuk mejamin sistim hukum yg adil;
6.kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara;
7.kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk
rakyat;
8.kewajiban negara memberi jaminan sosial;
9. kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.

NEGARA DAN KONSTITUSI


Secara umum negara dan konstitusi merupakan
dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.
Dalam ide demokrasi dapat dikatakan : tanpa
konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk.
Konstitusi :
a.merupakan hukum dasarnya suatu negara.
b.sebagai dasar- dasar penyelenggaraan
negara.
Negara yang berlandaskan pada suatu konstitusi
dinamakan negara konstitusional.

Untuk dpt dikatakan sbg negara


konstitusional, maka konstitusi
negara tsb harus memenuhi sifat
/ciri-ciri konstitusionalisme.
Adapun konstitusionalisme sendiri
adalah ide, gagasan, atau paham.
Jadi negara tersebut juga harus
menganut gagasan
konstitusionalisme.

Konstitusionalisme.
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yg terdiri atas
rakyat, wilayah, dan pemerintah. Pemerintahlah yg
menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas demi
terwujudnya tujuan negara.
Di negara demokrasi, pemerintah yang baik adalah:
a. pemerintah yang menjamin sepenuhnya kepentingan
rakyat dan hak-hak dasar rakyat.
b. dalam menjalankan kekuasaannya perlu dibatasi (agar
tidak disalahgunakan atau sewenang-wenang).
Untuk maksud tsb perlu dituangkan dlm suatu aturan
bernegara yang umumnya disebut konstitusi(hukum
dasar atau UUD negara).

Gagasan mengenai kekuasaan negara


harus dibatasi serta hak-hak rakyat
harus dijamin dalam konstitusi
negara, dinamakan
Konstitusionalisme.
Oleh karena itu negara demokrasi hrs
memiliki dan berdasar pd konstitusi.
Ingat hukum besi dari Lord Acton
power tends to corrupt, absolut
power corrups absoluty

Negara Kontitusional.
Setiap negara memiliki konstitusi sebagai hukum dasar.
Pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya
dapat mempunyai arti:
a. lebih luas dari pada undang-undang dasar, atau
b. sama dengan undang-undang dasar. Hal ini karena
pengertian UUD hanya meliputi konstitusi tertulis saja,dan
selain itu masih terdpt konstitusi tak tertulis (konvensi) yg
tidak tercakup dlm UUD. Dalam praktek ketatanegaraan
negara RIS pengertian kontitusi adalah dengan UUD. Hal ini
terbukti dengan disebutnya istilah Konstitusi RIS bagi UUD RIS
(Totopandoyo,81).
Apakah negara yang mendasarkan diri pada suatu konstitusi
layak disebut sebagai negara konstitusional?

Negara konstitusional adalah negara yg memiliki konstitusi


dan menganut serta memratekkan gagasan
konstitusionalisme.
Adnan Buyung Nasution (1995) menyatakan negara
konstitusional adalah negara yg mengakui dan menjamin
hak-hak warga negara serta membatasi dan mengatur
kekuasaannya secara hukum. Jaminan dan pembatasan
tsb hrs tertuang dlm konstitusi.
Jadi negara konstitusional tidak semata-mata negara yang
memiliki konstitusi tetapi perlu dipertanyakan lagi
apakah konstitusi negara tersebut berisi pembatasan atas
kekuasaan dan menjamin akan hak-hak dasar warga
negara?.

Isi, Tujuan, dan Fungsi Konstitusi Negara


Prof. Hamid S. Attamimi : konstitusi atau uud merupakan pemberi
pegangan dan pemberi batas, sekaligus merupakan petunjuk
bagaimana suatu negara harus dijalankan. Hal-hal yg diatur dalam
konstitusi negara umumnya berisi tentang pembagian kekuasaan
negara,hubungan antar lembaga negara, dan hubungan negara dan
warga negara ,hal yg diatur masih bersifat umum dan garis besar.
M.Budiardjo , konstitusi negara(UUD) memuat ketentuan-ketentuan:
1.pembagian kekuasaan antara badan eksekutif,legislatif dan yudikatif.
2. hak asasi manusia. 3.prosedur mengubah UUD.4. adakalanya
memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari UUD.
Tujuan konstitusi negara :1.memberi pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik. 2.melepaskan kontrol
kekuasaan dari penguasa itu sendiri. 3. memberi batasan-batasan
ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan kekuasaannya (ICCE
UIN 2000)

Konstitusi negara memiliki fungsi-fungsi sbb(Jimly


Asshiddiqie,2002):1. penentu atau pembatas
kekuasaan negara,2.pengatur hubungan antarorgan
negara.3.pengatur hub kekuasaan antara organ
negara dan warga negara.4.pemberi dan sumber
legitimasi dari kekuasaannegara/penyelenggaraan
kekuasaan negara,5.penyalur/pengalih kewenangan
dari sumber kekuasaan yg asli(dlm demokrasi adalah
rakyat) kpd organ negara.6. simbolik yaitu sbg
sarana pemersatu, rujukan identitas dan keagungan
kebangsaan serta center of ceremony,7. sarana
perekayasaan dan pembaruan masyarakat.

Kedudukan Konstitusi
Walaupun konstitusi yang ada didunia berbeda-beda baik dalam
tujuan,bentuk, dan isinya,tetapi umumnya mempunyai kedudukan formal
yang sama, yaitu sebagai a)hukum dasar, dan b)hukum tertinggi.
a).Konstitusi sebagai hukum dasar. Kedudukan konstitusi sebagai hukum
dasar karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar
dalam kehidupan suatu negara. Misalnya: dalam konstitusi biasanya
ditentukan adanya badan legislatif, cakupan kekuasaannya,prosedur
penggunaan kekuasaannya,demikan pula dengan lembaga eksekutif dan
yudikatif. Jadi konstitusi menjadi (a )dasar adanya, dan (b)sumber
kekuasaan bagi setiap lembaga negara.
b).Konstitusi sebagai hukum tertinggi. Lazimnya konstitusi diberi kedudukan
sebagai hukum tertinggi dalam tata hukum negara yang brsangkutan. Hal
ini berarti aturan-aturan dalam konstitusi, secara hierarkis mempunyai
kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan lainnya. Oleh karena itulah
aturan-aturan lain yang dibuat oleh pembentuk undang-undang harus
sesuai atau tidak bertentangan dengan kontitusi (undang-undang dasar).

UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia disahkan oleh PPKI pada tanggal
18-8-1945.
Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia.
a.18-8-1945 s.d 27-12-1949 berlaku UUD 1945 yg terdiri dari bagian
pembukaan,batang tubuh (16 bab),37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat
aturan tambahan, dan bagian tambahan.
b.27-12-1949 s.d 17-8-1950 berlaku UUD RIS yang terdiri atas 6 bab,197 pasal,
dan beberapa bagian.
c. 17-8-1950 s.d 5-7-1959 berlaku UUDS 1950 yang terdiri atas 6 bab,146 pasal,
dan beberapa bagian.
d. 5 Juli 1959 s.d sekarang kembali berlaku UUD 1945. Khusus untuk periode ini
berlaku UUD 1945 yg belum diamandemen s.d18-10-1999 dan UUD 1945 yang
sudah diamandemen dalam sidang umum MPR pertama 19-10-1999, kedua 18
-8- 2000, ketiga 1-11-2001, dan keempat 10-8-2002 . UUD 1945 adalah hasil
karya dari BPUPKI melalui sidangnya ke-1 pada29-5 s.d 1-6-1945 dan ke-2 dari
10-7 s.d 16- 7-1945 yang berupa Rancangan Pembukaan hukum dasar negara
dan Rancangan hukum dasar negara.

penting yg perlu diketahui adalah:


1. UUD RIS 1949- bentuk negera serikat,
bentuk pemerintahan republik, sistem
pemerintahan nya parlementer, dan kepala
pemerintahannya Perdana Menteri dijabat
Mohammad Hatta. Berlaku 27-12-1949
s.d 17-8-1950
2. UUD S 1950- bentuk negara kesatuan,
bentuk pemerintahan republik, sistem
pemerintahan nya parlementer, adanya
badan Konstituante yg akan menyusun UUD
tetap sbg pengganti UUDS 1950. Krn
Konstituante gagal membentuk UUD tetap,
maka keluarlah Dekrit Presiden 5-7-1959 yg
membubarkan Konstituante,menetapkan
berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
Hal

Proses Amandemen.
Amandemen (amendment)artinya perubahan. Istilah
perubahan konstitusi itu sendiri mencakup dua
pengertian yaitu: a. amandemen konstitusi dan,
b.pembaruan konstitusi. Tentang perubahan uud
dinyatakan dalam pasal 37 UUD 1945 antara lain sbb:
diusulkan oleh minimal 1/3 dari jumlah anggota MPR,
diajukan secara tertulis dan menyebut yang akan
diubah,sidang dihadiri oleh minimal 2/3 dari jumlah
anggota MPR, putusan diambil minimal 50% ditambah
1 anggota dari jumlah anggota MPR, khusus mengenai
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.

Periode Amandemen.
Amandemen I disahkan pada SU MPR 19 Oktober 1999. Yang diamandemen
(diubah) 9 pasal.
Amandemen II disahkan pada SU MPR 18 Agustus 2000. Yang diamandemen
(diubahdan/ditambah) 25 pasal.
Amandemen III disahkan pada SU MPR 10 Nopember 2001. Yang
diamandemen (diubah dan/atau ditambah 23 pasal.
Amandemen IV disahkan pada SU MPR 10 Agustus 2002. Yang
diamandemen(diubah dan/atau ditambah) 13 pasal serta 3 pasal Aturan
Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan.
Dengan amandemen ini,UUD 1945 yg asli masih berlaku,hanya beberapa
ketentuan yg sudah diganti tidak berlaku lagi.Yang berlaku adalah ketentuanketentuan yg baru. Naskah perubahan merupakan bagian yg tak terpisahkan
dari UUD 1945. Dengan demikian UUD 1945 terdiri atas : a. Naskah asli UUD
1945. b. dan ditambah Naskah perubahan /amandemen UUD pertama s.d
keempat. Jumlah keseluruhan pasal UUD 1945 saat ini 73 pasal, namun jumlah
nomor pasal tetap 37 tidak termasuk Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan.

SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.


Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah:
a. Bentuk negara kesatuaan.
Negara bersusun tunggal,kekuasaan mengatur seluruh
daerahnya ada di tangan pemerintah pusat,seorang kepala
negara, satu UUD,satu kepala pemerintahan,pemerintah dalam
negara kesatuan memiliki kekuasaan utk mengatur seluruh urusan
pemerintahan dlm negara tsb,negara kesatuan dg asas
desentralisasi.
b. Bentuk pemerintahan adalah republik.
Bentuk negara Indonesia pernah mengalami perubahan,yaitu
dari negara kesatuan ke negara serikat(1949-1950) .Saat ini
bangsa Indonesia sepakat bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan (pasal 37 ayat (5) UUD
1945).

c. Sistem pemerintahannya adalah presidensiil. Ciri-ciri


sistem presidensiil diatur dari psl 4 ayat(1) s.d psl 20
ayat(1) UUD 1945. Dlm sistem presidensiil, kekuasaan
presiden adalah mutlak. Untuk itu diadakan pengawasan
atas kekuasaan presiden serta penguatan lembaga DPR,
penguatan kedudukan lembaga MA dan Lembaga MK.
d.Sistem politik adalah demokrasi/kedaulatan rakyat(psl 1
ayat(2) UUD 1945). Kewenangan pemerintah thd kehidupan
warga negara amat terbatas, pemerintah negara tdk ikut
campur atas semua aspek kehidupan warganya, ada
pertanggungjawaban pemerintah kpd rakyatnya atas apa
yg dijalankan, menganut prisip- prinsip demokrasi dlm
penyelenggaraan negara, sistem politik demokrasi
Pancasila.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI


Pengertian demokrasi dalam etimologis dan terminologis.
Pengertian etimologis demokrasi. Demokrasi berasal dari bahasa
Yunani yaitu demos= rakyat dan cratos atau cratein =
pemerintahan
Jadi secara bahasa berarti pemerintahan rakyat. Konsep demokrasi
lahir dari Yunani kuno yg dipraktekkan dlm hidup bernegara antara
abad ke-4 s.d ke-6 M. Demokrasi yg dipraktekkan waktu itu adalah
demokrasi langsung. Demokrasi langsung adalah paham demokrasi
yg mengikutkan setiap warga negaranya dlm permusyawaratan utk
menentukan kebijaksanaan umum dan undang-undang.
Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Demokrasi tidak langsung
atau demo - krasi perwakilan biasanya dilaksanakan melalui
pemilihan umum.

Pengertian terminologi demokrasi.


Hennry B Mayo : sistem politik demokratis adalah sistem yg menunjukkan bhw
kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas atas wakil-wakil yg diawasi
secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yg didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dlm suasana terjaminnya kebebasan
politik.
Menurut International Commission for Jurist. Demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan dimana hak utk membuat keputusan-keputusan politik
diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yg dipilih oleh mereka dan
bertanggung jawab kpd mereka melalui proses pemilihan yg bebas.
Menurut C.F. Strong. Suatu sistem pemerintahan dlm mana mayoritas anggota
dewasa dan masy politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yg menjamin bhw
pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada
mayoritas itu.
Samuel Huntington. Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat
keputusan kolektif yg paling kuat dlm sistem itu dipilih melalui pemilu yg adil, jujur,
dan berkala dan di dlm sistem itu para calon bebas bersaing utk memperoleh suara
dan hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

Menurut Abraham Lincoln (1863): demokrasi adalah pemerintahan


dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (goverment of the people,
by the people, and for the people).
Pemerintahan dari rakyat berarti pemerintahan negara itu
mendapat mandat dari rakyat utk menjalankan pemerintahan.
Pemerintahan yang dijalankan adalah pemerintahan demokrasi sebab
berasal dari mandat rakyat.
Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan negara itu
dijalankan oleh rakyat. Meskipun dlm praktek yg menjalankan
penyelenggaraan bernegara itu pemerintah, tetapi orang-orang itu pd
hakikatnya yg telah dipilih dan mendapat mandat dari rakyat.
Pemerintahan oleh rakyat berarti juga pemerintahan yg diawasi oleh
rakyat melalui wakil wakilnya .
Pemerintahan utk rakyat berarti pemerintahan itu menghasilkan
dan menjalankan kebijakan-kebijakan yg diarahkan utk kepentingan
dan kesejahteraan rakyat.

Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan.


Demokrasi sekarang ini dipahami sebagai sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, dan sistem
politik.
Pembagian bentuk pemerintahan menurut Plato.
Monarki:suatu bentuk pemerintahan yg dipegang oleh seseorang sbg pemimpin tertinggi dan
dijalankan utk kepentingan rakyat banyak.
Tirani: suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sbg pemimpin tertinggi dan
dijalankan utk kepentingan pribadi.
Oligarki: suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang dan dijalankan untuk
kepentingan kelompok itu sendiri.
Aristokrasi:suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang yg memimpin dan
dijalankan utk kepentingan rakyat banyak.
Mobokrasi/Okhlokrasi:suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat ttp rakyat yg tdk tahu
apa-apa, tdk berpendidikan, dan tdk paham pemerintahan, yg akhirnya pemerintahan yg dijalankan
tdk berhasil utk kepentingan rakyat banyak.
Demokrasi :- yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk kepentingan rakyat.
Bentuk pemerintahan tsb di atas sebagian besar sudah tidak dipakai dan yg ada saat ini didasarkan
pd cara pengangkatan atau penunjukan pemimpin negara, yg menurut Nicolo Machiavelli,yaitu :
a. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimpin negara umumnya bergelar
raja, ratu, kaisar, atau sultan.
b. Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden atau perdana menteri.

Demokrasi sebagai sistem politik.


Pada saat ini demokrasi dipahami tdk hanya sbg bentuk pemerintahan
ttpjuga sbg sistem politik, sebagaimana yg diungkapkan oleh Hennry B.
Mayo dan Samuel Huntington tsb di atas. Sistem politik saat ini
dibedakan menjadi dua (Huntington,2001), yaitu sistem politik demokrasi
dan sistem politik nondemokrasi. Termasuk sistempolitik nondemokrasi
adalah sistem politik otoriter,totaliter,sistem diktator,rezim militer,rezim
satu partai, monarki absolut, dan sistem komunis. Sistem politik
(pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dlm suatu
negara yg menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Sistem politik
kediktatoran dalah sistem pemerintahan dlm suatu negara yg
menjalankan prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian. Umumnya prinsipprinsip kediktatoran/otoritarian dianggap sbg lawan dari prinsip-prinsip
demokrasi. Negara, baik dlm bentuk kerajaan maupun bentuk republik
dapat saja merupakan negara kerajaan (demokratis/otoriter) maupun
negara republik (demokratis/otoriter), tergantung dari prinsip-prisip yg
dijalankan dlm penyelenggaraan negara.

Sukarna dlm buku Demokrasi vs Kediktatoran (1981). Prinsip-prinsip dari sistem politik
demokrasi adalah sbb:
a.Pembagian kekuasaan: kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada pada
badan yg berbeda;
b.Pemeritahan konstitusional; c.Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule of Law);
d.Pemerintahan mayoritas; e.Pemerintahan dg diskusi; f. Pemilihan umum bebas;
g. Pers yg bebas ; h.Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya;
i.Manajemen yg terbuka; j.Pengakuan terhadap hak-hak minoritas; k.Perlindungan
terhadap HAM;
l. Peradilan yg bebas dan tidak memihak; m.Pengawasan thd administrasi negara;
n.Mekanisme politik yg berubah antara kehidupan politik masyarakat dg kehidupan
politik pemerintah;
o.Kebijaksanaan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaaan dari
lembaga lain;
p.Penempatan pejabat pemerintah dg merit system bukan poll system ;
q.Penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi;
r.Jaminan thd kebebasan individu dalam batas-batas tertentu;
s.konstitusi/UUD yang demokratis; t. Prinsip persetujuan;

DEMOKRATISASI
Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsipprinsip demokrasi pd setiap kegiatan politik
kenegaraan.Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan
politik yg bercirikan demokrasi. Demokratisasi merujuk pd
proses perubahan menuju pd sistem pemerintahan yg lebih
demokratis.Prosesnya meliputi penggantian penguasa
nondemokratis kpd penguasa yg demokratis, pembentukan
lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi,konsolidasi
demokrasi, dan praktik demokrasi sbg budaya politik
bernegara. Samuel Huntington(2001) menyatakan bhw
proses demokratisasi meliputi pengakhiran rezim
nondemokrasi, pengukuhan rezim demokrasi, dan
pengkonsolidasian sistem yg demokratis.

Demokrasi sebagai sikap hidup


Pada saat ini demokrasi tidak hanya dipahami sbg bentuk
pemerintahan dan sistem politik, ttp demokrasi dipahami sbg
sikap hidup /pandangan hidup demokratis. Pemerintahan atau
sitem politik demokrasi tdk datang, tumbuh, dan berkembang
dg sendirinya. Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari
setiap warga maupun penyelenggara negara utk berperilaku
yg bersandar pd nilai-nilai demokrasi shg mendukung
pemerintahan atau sistem politik demokrasi. Perilaku yg
senantiasa bersandar pd nilai-nilai demokrasi akan membentuk
budaya atau kultur demokrasi. Budaya atau kultur demokrasi
sangat dibutuhkan utk eksis/tegaknya pemerintahan
demokratis. Perilaku demokrasi ada dalam manusia itu sendiri,
baik selaku warga negara maupun pejabat negara.

Nilai-nilai/kultur Demokrasi.
Zamroni (2001) menyebut ada 12 kultur atau nilai demokrasi,yaitu :
1.toleransi. 2. kebebasan mengemukakan pendapat. 3. menghormati
perbedaan pendapat. 4. memahami keanekaragaman dlm masyarakat. 5.
terbuka dan komunikasi. 6. menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan.7.
percaya diri. 8. tidak menggantungkan pada orang lain. 9. saling menghargai.
10. mampu mengekang diri. 11. kebersamaan. 12.keseimbangan.
Nurcholis Madjid dlm Tim ICCE UIN Jakarta (2003, menyatakan adanya 7 norma
atau pandangan hidup demokratis, yaitu :
1. kesadaran akan pluralisme. 2. prinsip musyawarah. 3. adanya
pertimbangan moral. 4. permufakatan yg jujur dan adil. 5. pemenuhan segisegi ekonomi. 6. kerjasama antar warga. 7. pandangan hidup demokrasi sbg
unsur yg menyatu dg sistem pendidikan.
Nilai-nilai demokrasi di atas harus dimiliki, menjadi sikap dan budaya
demokrasi, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh
pemerintah dan setiap warga negara. Tujuannya adalah agar, dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berjalan demokratis.

Lembaga (Struktur) Demokrasi.


Menurut Mirriam Budiardjo (1997),utk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu
diselenggarakan lembaga sbb:
a.Pemerintahan yg bertanggungjawab.
b.Suatu DPR yg mewakili golongan dan kepentingan dlm masy yg dipilih melalui
pemilu yg bebas dan rahasia. Dewan ini melakukan pengawasan kepada
pemerintah.
c.Suatu organisasi politik yg mencakup lebih dari satu partai. Partai melakukan
hubungan yg kontinyu dg masyarakat.
d. Pers dan media masa yg bebas utk menyatakan pendapat.
e. Sistem peradilan yg bebas utk menjamin HAM dan mempertahankan keadilan.
Jadi, suatu negara dikatakan negara demokrasi apabila :
1.Pemerintahannya demokrasi yg berwujud pd adanya struktur/institusi demokrasi.
2. Masyarakatnya demokratis yg berwujud pd adanya budaya (kultur) demokrasi.
Demokrasi sejati memerlukan sikap dan perilaku hidup demokratis masyarakatnya.
Hal ini membutuhkan waktu yg lama, berat, dan sulit dan secara substantif
berdimensi jangka panjang. Guna mewujudkan masyarakat demokratis, pendidikan
demokrasi mutlak diperlukan.

DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi Desa. Bangsa Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah memratekkan ide ttg demokrasi
walaupun masih sederhana bukan dlm tingkat kenegaraan. Contoh : pemilihan langsung kepala desa
dan rembug desa dan hal itu disebut demokrasi asli.
Demokrasi Pancasila. Nilai-nilai dari setiap sila pd Pancasila, sesuai dg ajaran demokrasi. Jadi,
Pancasila sangat cocok menjadi dasar dan mendukung demokrasi di Indonesia. Nilai-nilai luhur yg
tertuang dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 sesuai dg pilar-pilar demokrasi modern.
Perkembangan Demokrasi di Indonesia.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dpt dibagi menjadi 4 periode:
a. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer. Peranan parlemen dan partai-partai menonjol.
b. Periode 1959-1965,masa demokrasi terpimpin.Menyimpang dari demokrasi konstitusional, dominasi
presiden,terbatasnya peran parpol, lajunya pengaruh komunis,peran SOSPOL ABRI yg makin
meluas.
c. Periode 1966-1998,masa demokrasi Pancasila era Orde Baru. Peran Presiden dominan thd lembagalembaga lain dan nama Pancasila hanya dipakai sbg legitimasi politis penguasa, sebab
kenyataannya yg dilaksanakan menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
d. Periode 1998-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi. Berakar pd kekuatan multi
partai,menyeimbangkan kekuatan antarlembaga-lembaga negara,peran parpol kembali
menonjol,shg iklim demokrasi memperoleh nafas baru. Esensi kekuasaan ditangan rakyat tapi
banyak kebijakan tdk mendasarkan pd kepentingan rakyat, melainkan lebih pada pembagian
kekuasaan antara presiden, parpol, dan DPR.

SISTEM POLITIK DEMOKRASI.


Landasan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia adalah Alinea IV Pembukaan UUD ...Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat...dan pasal 1 ayat(2) UUD 1945 Kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.
Sendi-sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Indonesia.
Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia sbb:
1.Ide kedaulatan rakyat (Psl 1 ayat(1) UUD 1945
2. Negara berdasar atas hukum (Psl 1 ayat (3) UUD 1945.
3. Bentuk Republik ( Res Publica-negara utk kepentingan umum), psl 1 ayat(1) UUD 1945.
4. Pemerintahan yang konstitusional. Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab. Berdasar demokrasi Pancasila, pemerintah
bertanggung jawab kpd rakyat atas segala yg dilakukan dan secara moral bertanggung
jawab kpd Tuhan Yang Maha Esa.
6. Sistem Perwakilan. Pasal 1 ayat (2) dan pasal 19 ayat(1) UUD 1945 Anggota DPR dipilih
melalui pemilu.
7.Sistem Presidensiil. Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (psl 4
ayat (1) UUD 1945.

Mekanisme dalam Sistem Politik Demokrasi Indonesia.


Pokok-pokok dlm sistem politik Demokrasi Indonesia sbb:
1. Bentuk negara kesatuan dg prinsip otonomi yg luas. Ada pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dg hak otonom
2. Bentuk pemerintahan republik dan sistem pemerintahan presidensiil.
3. Presiden adalah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Presiden dan
Wapres dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan 5 tahun.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada presiden.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR maupun DPR. Presiden dibantu
oleh suatu dewan pertimbangan.
5. Parlemen terdiri dari dua (bikameral),yaitu DPR dan DPD. Para anggota DPR
dan anggota DPD adalah anggota MPR. DPR adalah para wakil yg dipilih
melalui pemilu dg sitem proporsional terbuka. DPD adalah terdiri dari wakil
propinsi dipilih melalui pemilu dg sitem distrik berwakil banyak.DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan. Selain
lembaga DPR, DPD,terdapat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

6.Pemilu diselenggarakan utk memilih presiden dan


wapres, anggota DPR,anggota DPD, anggota DPRD
Provinsi dan anggota DPRD Kabupaten/Kota. Gubernur,
Bupati, Walikota sebagai Kepala Daerah dipilih
langsung oleh rakyatnya melalui Pemilukada.
7.Sistem multi partai.
8.Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung
dan pengadilan dibawahnya yaitu Pengadilan Tinggi
dan Pengadilan Negeri, serta Mahkamah Konstitusi.
9.Lembaga negara lainnya adalah BPK dan Komisi
Yudisial

Pendidikan Demokrasi.
Masa depan demokrasi Indonesia sesungguhnya telah mendapat pijakan atas
kemajuan pendidikan warga negara. Semakin banyak kelas menengah terdidik
membawa harapan bagi demokrasi di Indonesia,setidaknya memberi basis bagi
berkembangnya tradisi dan nilai-nilai demokrasi di masyarakat. Harapan lain adalah
makin kuatnya peranan pers dalam proses pendidikan politik dan kontrol negara,
mobilisasi yg tinggi warga negara yg memungkinkan terjadinya pluralisasi dan
heterogenisasi.Kondisi-kondisi seperti ini cukup berarti bagi berkembangnya nilai-nilai
dan tradisi demokrasi, sebuah landasan hakiki bagi berjalannya lembaga-lembaga
demokrasi ditingkat masyarakat maupun negara. Jadi, disini ada dua aspek yaitu
perilaku politik masyarakat dan institusi politik (kultur dan struktur) harus berjalan
beriringan.
Pelembagaan nilai demokrasi membutuhkan waktu lama dan kadang- kadang
menjemukan sehingga perlu pendidikan demokrasi secara kontinyu. Pendidikan
demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bisa
diterima dan dijalankan oleh warga negara. Pendidikan demokrasi bertujuan
mempersiapkan warga negara berperilaku dan bertindak demokratis, melalui
aktivitas menanamkan kepada generasi muda akan pengetahuan, kesadaran, dan
nilai-nilai demokrasi (membangun kultur demokrasi).

Pengetahuan dan kesadaran akan nilai demokrasi itu meliputi 3 hal :


a.Kesadaran bahwa demokrasi adalah pola kehidupan yg paling menjamin
hak-hak masy itu sendiri.
b.Demokrasi adalah sebuah learning process yg lama dan tdk sekedar
meniru dari masy lain.
c.Kelangsungan demokrasi tergantung pd keberhasilan mentransformasikan
nilai-nilai demokrasi pd masy(Zamron,2001).
Pada tahap selanjutnya, pendidikan demokrasi akan menghasilkan masy yg
mendukung sistem politik demokratis. Sistem politik demokratis hanya
akan langgeng apabila didukung oleh masyarakat yg berlandaskan pd
nilai- nilai demokrasi serta berpartisipasi aktif mendukung kelangsungan
pemerintahan demokrasi dinegaranya. Hal ini akan tercapai apabila nilainilai demokrasi disosialisasikan kpd para generasi muda melalui
pendidikan demokrasi disekolah. Pendidikan demokrasi disekolah
dilakukan secara terencana, terprogram, dan terorganisasi secara baik.
Adapun proses sosialisasi yg dijalani adalah dialog bukan monolog.

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.


Cara bagaimana suatu bangsa memandang tanah air
beserta lingkungannya menghasilkan Wawasan
nasional. Wawasan nasional selanjutnya menjadi
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tujuannya.
Bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu
wawasan nusantara(Wasantara). Perumusan Wasantara
itu mrpk salah satu konsepsi politik dlm
Ketatanegaraan RI. Dalam wasantara wilayah Indonesia
yg terdiri dari daratan, laut, dan udara di atasnya
dipandang sbg ruang hidup (lebensraum) yg satu dan
utuh.

A. PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN KEDUDUKAN


WAWASAN NUSANTARA(WASANTARA).
Wasantara mrpk wawasan nasional atau
national outlook-nya bangsa Indonesia dan
dijadikan sbg wawasan dlm
penyelenggaraan pembangunan nasional
utk mencapai tujuan nasional.
1. Pengertian wawasan nusantara.
Secara etimologis, wawasan nusanatara
berasal dari kata wawasan dan nusantara.

Wawasan berasal dari kata wawas (bhs Jawa) yg


berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan
indrawi bahkan berarti pula cara pandang, cara
melihat. Nusantara berasal dari kata nusa (artinya
pulau atau kesatuan pulau) dan kata
antara(artinya menunjukkan letak diantara dua
unsur). Jadi Nusantara artinya kesatuan kepulauan
yg terletak diantara dua benua (benua Asia dan
benua Australia) dan dua samudera (samudera
Hindia dan samudera Pasific). Berdasarkan
pengertian modern, kata nusantara digunakan
sebagai pengganti nama Indonesia..

Anda mungkin juga menyukai