Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN TEORI

1. Bima Samudra R/C Boat


Bima Samudra R/C boat adalah sebuah miniature kapal boat R/C. Secara Umum sistem kapal
R/C sama seperti sistem R/C pada umumnya yang terdiri dari sebuah pemancar atau transmitter,
sebuah penerima atau receiver dan beberapa buah servo sebagai penggerak. Baterei sebagai
sumber daya diperlukan oleh bagian pemancar maupun bagian penerima. Pemancar atau
penerima bertugas menerima perintah kendali dari orang yang mngendalikan dan merubahnya
menjadi kode-kode elektronik dan mengirimkannya melalui gelombang radio ke udara. Bagaian
penerima atau receiver bertugas menerima informasi gelombang radio, menerjemahkan kodekode elektroniknya menjadi perintah gerak yang dikirimkan servo. Selanjutnya servo bertugas
bertugas melaksanakan perintah gerak elektronik menjadi gerak mekanik ke posisi yang
diinginkan. Kapal R/C ini menggunakan metode modulasi frekuensi ( Frequensy Modulation
atau FM) dengan range frekuensi 27.5 MHz.
Pembuatan kapal dibagi kedalam tiga sub bagian yaitu bagian mekanik, bagian elektronik
dan bagian pemograman. Bagian mekanik bertanggung jawab dalam mendesain body kapal dan
pembuatan navigasi kapal yaitu pembuatan baling-baling (propeller) atau turbin kapal. Bagian
Elektronik bertugas untuk mendesain rangkaian yang digunakan untuk menggerakan kapal atau
menggerakan navigasi kapal. Sedangkan bagian pemograman bertanggungjawab dalam
menjalankan IP kamera pada kapal.
2. Material
a) Kapal ini menggunakan material FRP. Bahan ini digunakan karena sangat menguntungkan
dari segi ringan, rawatan lebih mudah, tidak korosif, dan pembangunan relatif cepat.
Istilah FRP ((Fiber Reinforced Plastic)) adalah bahan heterogen yang terdiri dari resin
termoset sebagai matriks dan bahan penguat yang diisikan. Dalam pembentukan fiberglass
ini lapisan pertama adalah paduan resin dan kobalt yang kemudian dilapisi oleh serat
serat gelas sebagai penguat, sedangkan lapisan akhir dilapisi kembali dengan resin
tersebut. Paduan tersebut akan mengering dan jadilah fiberglass. Untuk mempercepat
pengeringan paduan dibutuhkan katalisator sebagai penghantar reaksinya.

Gambar 1. Body Kapal


b) Baling-baling (propeller) atau turbin kapal adalah alat untuk menghasilkan gaya dorong
pada kapal. Baling-baling diputar dengan poros yang digerakkan oleh oleh dynamo. Gaya
dorong atau putaran pada baling-baling kapal atau propeller kapal dihasilkan
ditransmisikan dari poros propeller yang berasal dari main engine yang ada di kamar
mesin kapal.
Ada beberapa cara untuk menentukan baling-baling kapal/propeller kapal, yaitu :
1. Yang
pertama Melakukan
uji
coba
model baling-baling kapal di
terowongan kavitasi (cavitation tunnel)
2. Memakai hasil seri model (puluhan model baling-baling kapalditarik pada berbagai
kecepatan dll) dalam bentuk grafik
3. Memakai rumus pendekatan yang didapat dari statistik (dengan regresi)
4. Memakai perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD)
Berikut cara desain Propeller pada kapal :
Propeller kapal ( baling- baling ) sebagai alat utama penggerak kapal memerlukan
suatu pendesainan yang tepat untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup dan searah
dengan pergerakan kapal sehingga dalam pendesainan tersebut harus mempunyai batasan
yang jelas baik dari propeller maupun diluar propeller, dalam hal ini adalah :
1. Type dan ukuran kapal

Type suatu kapal sangat berpengaruh terhadap pendesaianan propeller karena untuk
beberapa jenis kapal digunakan desain propeller yang khusus antara lain: Kapal
penumpang, kapal tunda, ferry, dan lain-lain. Sedangkan ukuran suatu kapal
khususnya sarat dan linggi buritan juga mempengaruhi dimensi propeller yaitu
diameter.
2. Metode perhitungan hambatan kapal
Dalam perhitungan hambatan kapal didapatkan nilai hambatan kapal, dengan nilai
tersebut sangat mempengaruhi proses pendesainan suatu propeller yang menyangkut
gaya dorong yang dihasilkan guna untuk melawan hambatan pada kapal. Adapun
metode yang biasa dipakai adalah metodhe guldhamer, Metode Foude, Metode Tefler,
Metode ITTC 1957, Metode Hughes, Metode Prohaska, Metode ITTC 1978 , metode
yamagata,

dan

metode

holtrop.(postingan

selanjutnya

saya

akan

akan

membahas metode perhitungan hambatan kapal).


3. Perhitungan efisiensi propeller kapal
Dalam perhitungan efisiensi propeller dapat dihasilkan kerja propeller yang sangat
efektif pada dimensi tertentu yang juga dapat memenuhi persyaratan teknis dan
diperoleh efisiensi yang baik dan batas kemungkinan kavitasi yang masih diizinkan.
4. Desain profil daun propeller kapal
Baling-baling merupakan suatu alat bentuk penggerak kapal. Sebuah baling-baling
yang berhubungan dengan hub atau Boss yang mana merupakan bagaian yang dapat
dilepas. Permukaan daun baling-baling yang menghadap kebelakang disebut sisi,
baliknya disebut punggung atau sisi belakang ( back ) atau sisi tekanan rendah.
Untuk merencanakan daun propeller dibutuhkan data :
1. Kecepatan kapal ( knot ).
2. Daya Mesin kapal( hp ).
3. Putaran Propeller kapal ( Rpm ).
4. Diameter Propeller kapal ( m ).

Gambar 2. Propeller
c) Dinamo
Dinamo atau biasa disebut motor adalah mesin yang didesain untuk mengubah energy
listrik dari bateri menjadi gerak mekanik. Motor atau dynamo berfungsi sebagai
penggerak. Karateristik dalam pemilihan motor atau dynamo biasanya terdiri dari dua hal
yaitu putaran atau sering disebut sebagai RPM dan tenaga yng mamapu dihasilkan mesin
atau sering disebut Torque. RPM berkaitan langsung dengan top-speed. Semakin tinggi
nilai RPM-nya semakin tinggi top-speednya. Sedangkan Torque berkaitan langsung
dengan akselerasi (percepatan). Semakin tinggi Torque-nya semakin tinggi pula
akselersinya.

Gambar 3. Dinamo
d) IP Kamera (Internet Protokol Kamera)
IP camera adalah kamera digital untuk pemantauan yang dapat mentrasfer data melalui
jaringan komputer dan internet.
Bagian bagian IP Camera:
1) Lensa , gunanya untuk memfokuskan gambar.
2) Sensor gambar (CCD atau CMOS) : digunakan untuk merubah cahaya ke signal listrik.
3) Prosessor pengolah gambar dan compresi gambar, supaya data tidak terlalu besar data
perlu di compresi.

4) Microcomputer dan internet , mengontrol sistem dan menyambungkan ke jaringan


komputer.
5) Input Output port, gunanya untuk mengontrol lensa (fokus,zoom) , menggerakan arah
kamera , menggerakan relay dll.
6) Input Audio/ suara.
Jenis-jenis IP camera :
1) Fix Ip camera.
2) Dome IP Camera.
3) PTZ (pan, tilt, zoom) IP Camera.
Dari segi media komunikasinya IP camera terbagi 2 yaitu :
1) Wire IP camera
2) Wireless IP Camera
Dasar Jaringan IP Camera
Pada dasarnya menghubungkan IP Camera ke jaringan tidak jauh berbeda dgn alat2 yg
terhubung dengan jaringan computer yaitu yang pertama harus punya alamat IP. Cara
memberi (setting) alamat IP berbeda-beda untuk tiap merk. Caranya bisa dilihat pada
buku manualnya masing-masing.
Cara Mengakses IP Camera yang paling mudah dengan web browser semacam mozila
atau IE atau google crome. Cukup dengan mengetik alamat IP camera di web browser
maka akan muncul tampilan atau menu sederhana untuk mengaktifkan IP Camera.

Gambar 4. IP Kamera
e) Baterei
Baterei digunakan sebagai sumber energy penggerak dynamo dan propeller. Baterei yang
digunakan adalah baterei Energizer sebesar 1.5 V sebanyak 12 buah.

Gambar 5. Baterei

Daftar Pustaka
Gerr, Dave. 2001. Propeller Handbook: The Complete Reference fo Choosing, Installing,
and Understanding Boat Propeller. Ohio: The McGraw Hill Companies
id.wikipedia.org/wiki/lambung_kapal
robotboat.its.ac.id
www.rc-mania.com

Anda mungkin juga menyukai