Anda di halaman 1dari 7

Makalah Robotic (Microsoft Developer Studio)

Latar Belakang

Definisi Robot
Istilah ini pertama kali diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh penulis
dan dramawan asal Chechnya, Karel Capek, yang memiliki arti pekerja dalam
aksi panggungya yang berjul R.U.R (Rossum's Universal Robots) pada tahun
1921.

Pengertian Robotika
Istilah robotik atau robotika dapat dimaknai sebagai ilmu yang mematerikan
kecerdasan/intelegensia terhadap energi, artinya pengendalian secara
cerdas terhadap gerakan yang terkoordinasi secara nyata. Istilah ini
diperkenalkan oleh Isaac Asimov untuk pertama kalinya dalam cerita
pendeknya yang berjudul Runaround yang terbit tahun 1942.

Sejarah Robotik, Robot dan Robotika


Isaac Asimov dalam cerita pendeknya yang berjudul I, Robot mencetuskan
suatu filosofi agar pembuatan robot sejak awal dan sampai masa yang akan
datang diharapkan dapat memenuhi tiga aturan yang dikenal
sebagai Asimov's Asimov's Tree Laws of Robotic :
1.
Robot tidak boleh menyakiti manusia
2.
Robot harus mematuhi manusia selama tidak bertentangan dengan
hukum 1
3.
Robot harus dapat melindungi dirinya selama tidak bertentangan
dengan hukum 1 dan 2

Microsoft Robotics Developer


Studio
Microsoft Robotics Developer Studio (MRDS) adalah framework pada
lingkungan berbasis windows yang digunakan untuk mengontrol robot dan
mensimulasikan robot. MRDS ini dibuat untuk akademis, kelompok hobi dan
pengembang komersil yang digunakan untuk menangani berbagai macam
jenis perangkat keras robot. MRDS berdasar pada CCR (Cuncurrency dan
Coordination Runtime) yang merupakan .NET library yang diimplementasikan
untuk mengatur asynchronous parallel task. Teknik ini melibatkan
penggunaan message passing dan berorientasi pada sebuah lightweight
service, DSS (Decentralized Software Services), yang mengijinkan
orchestration dari berbagai service untuk melakukan perilaku- perilaku yang
kompleks.
CCR dirancang untuk mengatur komunikasi yang terjadi secara
asynchronous antar service. CCR menggunakan model message-passing
untuk memodelkan suatu proses asynchronous yang terjadi pada service.
Model message-passing pada dasarnya adalah sebuah model untuk
menangani antrian. Dalam CCR, data atau pesan yang akan dieksekusi
datang melalui PortSet. Pesan-pesan tersebut akan berdatangan dan akan
mengantri pada PortSet hingga pesan tersebut keluar dari antrian karena
dipanggil oleh receiver. Proses pemanggilan ini bersifat first-in-first-out,
sama dengan sifat antrian secara umum. Selain itu, pemanggilan pesan pada
receiver bisa ditambahkan ekspresi logika, seperti AND (pesan dari dua
PortSet harus datang terlebih dahulu) atau OR (pesan yang mencapai satu
PortSet terlebih dahulu dari sekumpulan PortSet yang dipanggil). Saat
receiver memanggil pesan dari PortSet, arbiter akan membuat suatu objek
Task yang akan menggunakan pesan yang dipanggil oleh receiver untuk
melakukan suatu aksi. Task ini akan mengantri pada dispatcher queue
hingga dipanggil oleh dispatcher. Task yang dipanggil akan masuk pada
Thread Pool dan akan dieksekusi pada komponen prosesor. Sedangkan
Decentralized Software Services (atau DSS) adalah sebuah model arsitektur
perangkat lunak yang menitikberatkan pada konsep service dan perangkaian
service. Dalam DSS, sebuah perangkat lunak adalah sekumpulan service
yang dirangkai secara loosely coupled. Proses komunikasi antar-service

berlangsung dengan memakai protokol DSSP (Decentralized Software


Services Protocol). Arsitektur DSS berdiri di atas CCR, di mana CCR mengatur
lalu-lintas dan pemrosesan pesan yang terjadi antar-service. Setiap service
memiliki sebuah Port tempat menerima pesan dari service lain. Port pada
sebuah service bisa terdiri dari dua macam, yaitu Operations Port dan
Notifications Port. Operations Port digunakan untuk tempat mengantri pesanpesan yang masuk pada klasifikasi Operation. Begitu juga dengan
Notifications Port, digunakan sebagai tempat mengantri pesan-pesan yang
bertipe notification. Pesan yang masuk pada klasifikasi operation adalah
pesan yang digunakan pada operasi sehari-hari service tersebut. Pesan
notification berguna sebagai pesan untuk berlangganan pada service
tersebut. Service yang berlangganan pada service lain akan menerima
perubahan status service yang dilanggan secara berkala. Pesan-pesan yang
diterima pada Port Operations maupun Port Notifications akan diolah pada
handler-handler yang tersedia di dalam service tersebut. Hasil olahan pesan
tersebut akan dikirimkan kepada layanan yang bersangkutan melalui port
service yang bersangkutan.
Fitur-fitur yang terdapat di dalam MRDS ini antara lain: Perangkat
Pemrograman Visual, Microsoft Visual Programming Language yang
digunakan untuk membuat dan melakukan debuging aplikasi robot, Simulasi
3D, akses yang mudah ke sensor robot dan actuator serta mendukung
beberapa bahasa pemrograman termasuk C# dan Visual Basic.NET, Jscript
dan IronPython.

Simple Language Programming for MRDS


SPL(Simple Programming Language) adalah tool yang dibuat dengan
tujuan untuk membantu para pemula untuk memulai pemrograman dan juga
menyederhanakan pola pengkodean yang rumit ke dalam script sederhana.
Proyek ini telah dimulai dari bulan Juni 2009 dan menyelesaikan tahap
pertama pada bulan Juni 2010. Scripting pada SPL ini sangatlah sederhana
karena SPL ini di buat bagi para pemula yang ingin membuat aplikasi
robotika dengan mudah.
Berikut contoh scripting pada SPL dalam menampilkan sebuah simulasi
robot
StartSimulationEngine
AddSkyEntity sky1
AddLightSourceEntity sun1 UpdateCameraView
/EyePosition:2 1 2
/LookAtPoint:0 0 0
SaveSceneAs "SimState/contohenvironment.xml"

Lego Nxt Mindstorm


NXT LEGO Mindstorm merupakan robot yang sangat mudah untuk
dipelajari, sangat cocok untuk pemula yang ingin belajar mengenal robot.
Robot ini tersusun dari komponen-komponen yang bisa dibongkar pasang
dengan mudah. Sehingga kita dapat merancang berbagai bentuk robot
dengan komponen-komponen ini.
Robot ini terdiri dari komponen untuk membangun rangka robot, komponen
prosesor, komponen sensor dan komponen motor, layar dan suara sebagai
output dari robot ini.
Robot ini dapat disusun sesuai fungsi yang diinginkan pengguna. Mampu
menjadi bentuk kalajengking, robot manusia, mobil dan peralatan perang.
Dan fungsinya pun dapat beraneka ragam, dapat mengikuti garis, berjalan
menghindari dinding, menangkap bola dan bergerak dengan dikendalikan
jarak jauh menggunakan handphone atau komputer.
Robot Lego NXT untuk melakukan tugasnya secara otomatis. harus
diprogram terlebih dahulu. Untuk memprogram robot ini tidaklah rumit,
karena bahasa pemrogramnya merupakan blok-blok dialog yang memiliki
parameter-parameter yang mudah dimengerti oleh pengguna

Anda mungkin juga menyukai