DISUSUN OLEH :
APRICILA FITRIA HASTUTI
1410.721.007
MASALAH UTAMA
Perilaku
kekerasan
merupakan
suatu
keadaan
dimana
seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Fitria, 2009).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun
orang lain (Yosep, 2009). Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi
mengakibatkan seseorang stress berat, membuat orang marah bahkan
kehilangan kontrol kesadaran diri, misalkan: memaki-maki orang disekitarnya,
membanting-banting barang, menciderai diri dan orang lain, bahkan
membakar rumah.
II.
sistem
limbik,
lobus
frontal
dan
hypothalamus.
ini
menjelaskan
tidak
terpenuhinya
kebutuhan
untuk
menerima
perilaku
kekerasan
sebagai
cara
untuk
2.
3.
ekonomi.
Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta
tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung
melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
4.
Ketidaksiapan
seorang
ibu
dalam
merawat
anaknya
dan
5.
C. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping yang biasanya digunakan adalah mekanisme pertahanan
ego seperti displacement, sublimasi, proyeksi, represif, denial dan reaksi
formasi.
1. Sublimasi : Menerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya di
mata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan
penyalurannya secara normal. Misalnya seseorang yang sedang marah
melampiaskan kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan
kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya adalah untuk
mengurangi ketegangan akibat rasa marah.
2. Proyeksi : Menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau
keinginannya yang tidak baik. Misalnya seseorang wanita muda yang
menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan
sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut mencoba
merayu, mencumbunya.
3. Represi f : Mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan
masuk ke alam sadar. Misalnya seseorang anak yang sangat benci pada
orang tuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau
didikan yang diterimanya sejak kecil bahwa membenci orang tua
merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh Tuhan, sehingga
perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya.
4. Reaksi formasi : Mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan,
dengan melebih-lebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan
menggunakannya sebagai rintangan. Misalnya seorang yang tertarik pada
teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
5. Displacement : Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya
bermusuhan, pada obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada
ketidaksetujuan
terhadap
realitas
dengan
D. RENTANG RESPON
Respon adaptif
Asertif
Respon Maladaptif
Frustasti
Pasif
Agresif
Kekerasan
Keterangan :
a. Asertif
Masalah keperawatan
a.
Perilaku kekerasa
b.
c.
2.
Data subyektif
1) Klien mengancam
2) Klien mengumpat dengan kata-kata kotor
3) Klien mengatakan dendam dan jengkel
4) Klien mengatakan ingin berkelahi
5) Klien menyalahkan dan menuntut
6) Klien meremehkan
b.
Data obyektif
1) Mata melotot/pandangan tajam
2) Tangan mengepal
3) Rahang mengatup
4) Wajah memerah dan tegang
5) Postur tubuh kaku
6) Suara keras
2. Stimulus lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Status mental
5. Putus obat
6. Penyalahgunaan narkoba/alcohol
IV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perilaku Kekerasan
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan: Laporn Pendahuluan
Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Purba, dkk. 2008. Auhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial
Dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press
Yosep,Iyus.2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Reflika Aditama