Teknik Sipil
1306369176
RINGKASAN
I. Pendahuluan
Pada sebuah konstruksi terdapat beberapa fase utama yang selalu
menjadi sorotan, yaitu merncanakan, melaksanakan, dan mengawasi.
Pada masing masing fase ini yang menjadi perhatian adalah besarnya
dana, sumber dana, keindahan bangunan, pelaksana konstruksi dan
pemilik bangunan tersebut. Tapi untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi dibutuhkan suatu ikatan tertulis antara Pengguna Jasa (Pemilik
Proyek/ Pemberi Tugas) dan Penyedia Jasa (Konsultan Perencana/
Kontraktor Pelaksana/ Konsultan Pengawas) yang dikenal dengan istilah
Kontrak Kostruksi (Construction Contract) atau Perjanjian Konstruksi
(Contruction Agreement).
Construction Contract/Construction Agreement adalah bentuk ikatan
yang mengenai tentang kegiatan industri jasa konstruksi antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Kontrak konstruksi dilakukan sejak
tahap perencanaan, pelaksanaan hingga penutupan proyek.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam kontrak konstruksi :
II.
Jenis proyek
Pendanaan
Bentuk kontrak yang tepat
Dokumen tender
Administrasi pengawasan
1. Periode 1945-1950
Pembangunan atau industri jasa konstruksi pada periode ini masih
belum ada hanya jasa konstruksi yang dimiliki oleh perusahaan
Belanda, seperti : NV de Hollandshe Beton Maatschappij, NV
Associatie, NV Nederlandshe Aanneming Maatschappij, NV Volker
Aanneming Maatschappij, NV Vies & Co, dll. Pengusaha pribumi : NV
KAMID, Pemborong M.Zain
2. Periode 1951-1959
Pada periode ini sistem pemerintahan tidak berjalan dengan stabil
dengan kabinet parlementer. Belum adanya jasa konstruksi skala
kecil dan perencanaan pembangunan definitive. Masih mengacu
pada satu-satunya warisan Belanda , AV41.
3. Periode 1960-1966
Dekrit 5 Juli 1959, UUD 45 berlaku kembali dan Soekarno memulai
pembangunan dengan nama Proyek-proyek Mandataris seperti
Monas,
Monumen
Irian
Barat,
Hotel-hotel
megah
(Indonesia,
Semanggi
(konstruksi
pre-stressed),
Gelora
Senayan
4. Periode 1967-1996
Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPI), terdiri dari 5 Rencana
Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)
REPELITA I 1969-1974
REPELITA II 1974-1979
REPELITA III 1979-1984
REPELITA IV 1984-1989
REPELITA V 1989-1994
o Perusahaan Negara menjadi Persero P.T., dengan sebutan
o
o
o
o
o
o
BUMN
Mulai ada tender
Mulai ada persaingan dan profesional
Sektor swasta mulai ikut serta
Kontrak seperti FIDIC, JCT, AIA.
Klaim dari perusahaan asing
Perusahaan asing dengan nasional
melakukan
joint
III.
Kontrak Konstruksi
Gambaran Umum
Kurangnya kesetaraan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
Pedoman kontrak pada KUHPer pasal 1320
Faktor KKN, tender arisan, markup
Persaingan tidak sehat
Penyediaan jasa tidak jelas
Departemen,
biasanya
dari
Mengutip
dari
kontrak
luar
negeri
seperti
FIDIC
system
pra
pendanaan
penuh
berjalan
hingga
berakhir.
Administrasi Kontrak
Pengelolaan administrasi berjalan kurang baik.
Klaim Kontrak Konstruksi
Ketakutan Penyedia Jasa mengajukan klaim.