Wagenaar juga menegaskan bahwa demokrasi ini juga mengadvokasi munculnya
457 Archon
Fung & Erik Olin Wright(1999) Experiments in Empowered Deliberative
Democracy: Introduction. A paper, unpublished. Lihat pada Muhammad Syihabuddin. Ibid. 458 Collin Farrely (2003) Making Deliberative Democracy a More Practical Political Ideal, European Journal of Political Theory 4 (2), Sage Publication LTD. London. Lihat pada Muhammad Syihabuddin. Ibid.
partisipasi dalam demokrasi, kolaborasi antar stakeholders dalam proses policy
making, dan pengelolaan pemerintahan berbasis dialog yang sehat.459 Kerangka pemahaman demikian menunjukkan bahwa konsep demokrasi beserta instrumennya telah jauh berkembang tidak sekedar dalam ranah prosedur rekrutmen elite melalui pemilu yang akan menentukan jalannya kekuasaan pemerintahan. Dengan demikian, partisipasi rakyat merupakan nilai yang esensial berikutnya dalam demokrasi. Ini berarti partisipasi warganegara dalam setiap agenda politik merupakan satu kesatuan dengan kedaulatan rakyat. Tanpa partisipasi berati rakyat akan terkurangi bahkan bisa kehilngan kedaulatannya. Terkait dengan pembicaraan ini, Hadjon menyebut bahwa asas demokrasi sama dengan partisipasi.460 Dengan pemahaman bahwa partisipasi merupakan asas demokrasi, maka dalam demokrasi liberal yang partisipatif berarti rakyat mempunyai hak untuk ikut memutuskan (medebeslissingsrecht) dalam proses pengambilan keputusan pemerintahan (besluitvormingsproces).461 Hak untuk ikut memutuskan dalam