Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah
PENGANTAR
Seminar adalah mata kuliah yang akan mengkaji topik penting, yang perlu diketalui
oleh seorang calon sarjana Arsitektur, sebagai bekal pengetahuan dan memperluas
wawasan dalarn merancang sebuah bangunan. Seorang Arsitek harus terampil
mengamati, memperhitungkan, menganalisa, dan kemudian mernecahkan masalahmasalah yang ada dalam sebuah rancangan , karena perancangan (desain) yang
dikerjakannya sangat terkait dengan masalah-masalah sosial, politik, ekonomi, dan
budaya setempat.
Globalisasi atau kesejagatan menghilangkan batas-batas antar negara. Hilangnya batasbatas tersebut menyebabkan banyak pergeseran budaya diberbagai belahan humi,
termasuk Indonesia. Semua yang berbau lokal dianggap tradisional dan ketinggalan
jaman, sementara nilai-nilai baru berkedok kehidupan moderen meruntuhkan norma dan
religi yang dianut turun menurun.
Masyarakat bahkan tidak perlu melanglang buana untuk mendapatkan berbagai hal
baru, karena sudah ada yang akan mengantar perubahan tersebut sampai dihadapan
masing-masing. Tari Topeng dan Lenong Betawi sangat mudah digantikan olell alunan
Trash Metal, Jazz, dan Rock seiring dengan lahirnya generasi MTV. Rumah-rumah
tradisional diganti pilar-pilar Romawi atau gaya Spanyolan, sedangkan ornamenornamen tradisional menjadi sekedar tempelan pada bangunan-bangunan baru sekedar
untuk mendapat predikat tetap berkepribadian Indonesia.
Arsitek adalah salah satu tangan yang dipergunakan untuk lahirnya perubahan tersebut,
sebab Arsitek merupakan salah seorang yang marnpu memperindah atau bahkan
mcngacaukan lingkungan. Keputusan arsitek untuk menggunakan ornamen tradisional
hanya sebagai tempelan sebetulnya bukan merupakan kesalahan arsitek karena dia
sendiri mungkin tidak paharn dengan nilai yang terkandung pada ornamen tersebut.
Arsitek memang bukan satu-satunya tangan, tetapi melewati tangannyalah segala
perubahan menemukan ujud kasat mata.
Arsitektur adalah produk budaya. Arsitektur adalah salah satu baju kebudayaan itu
sendiri. Tak akan ketemu baju yang cocok jika anatomi si badan belum terdeskripsi
secara tepat.
Perkuliahan ini diharapkan dapat membangun kreativitas, nlelalui analisa yang tajam
atas permasalahan, sebagai bekal dalarn proses merancang sebuah bangunan.
TUJUAN PENGAJARAN
Memberikan pemahaman tentang berbagai teori, hasil observasi, observasi
lapangan, kemurnian lisan dan tulisan,
BAHAN BELAJAR
Bahan belaiar adalah seluruh informasi yang ada, baik melalui surat kabar,
internet, maupun buku-buku yang berhubungan lainnya. Artikel dari referensi
bacaan dan handouts akan diberikan 1 minggu sebelum perkuliahan berlangsung.
8.1 Pendahuluan
Penulisan karya ilmiah adalah tahap akhir penelitian ilmiah sebagai tugas fungsional
sosialisasi ilmu pengetahuan untuk dikomunikasikan terutama kepada masyarakat
akademik
dalam disiplin ilmu yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan asas
keterbukaan ilmu untuk ditanggapi, dikoreksi atau duji lebih lanjut oleh sementara
peminat. Mungkin juga merangsang peneliti lain untuk mengeksplorasi hal-hal yang
belum terjawab secara tuntas sebagaimana yang diisyaratkan dalam rekomendasi
peneliti. Segi lain yang tak kalah pentingnya adalah mengkomunikasikan segi menfaat
praktis sebagai amal ilmiah yang dapat diterapkan oleh konsumen yang berminat.
Apa yang dikemukakan di atas sesungguhnya menyangkut karya ilmiah yang berbobot
sama dengan tesis atau desertasi yang dituntut mempunyai sumbangan yang
seimbang antara nilai manfaat praktis dengan nilai pengembangan ilmiah. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut, terdapat tiga hal yang tak dapat dipisahkan dari
keterpaduan penguasaan struktur ilmu pengetahuan, struktur penelitian ilmiah dan
struktur penulisan ilmiah. Demi kelengkapan dan keutuhan bobot mutu serta efektifitas
dan efisiensi komunikasi, maka sarana berpikir ilmiah, yaitu logika, bahasa,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
matematika dan statistika adalah faktor yang tak kalah pentingnya dalam integritas
penulisan karya ilmiah.
Kembali kepada struktur ilmu pengetahuan dalam kaitanya dengan penulisan karya
ilmiah, adalah dalam fungsinya yang ikut memberi citra kepada penulisnya bahwa ia
menguasai konsep, istilah, definisi, teori, hukum atau dalil yang menjadi ciri khas
disiplin ilmu yang bersangkutan. Sedangkan struktur penelitian ilmiah menyangkut citra
penguasaan metode ilmiah beserta langkah-langkah pokok sesuai dengan urutannya.
Format penulisan laporan ilmiah biasanya dasarnya disesuaikan dengan instansi yang
menyelenggarakan penelitian tersebut. Namun pada prinsipnya format laporan yang
netral ialah yang konsisten dengan filsafat ilmu dan urutan langkah-langkah pokok
dalam metode ilmiah.
8.2.1
a.
Judul walaupun ditempatkan paling dulu di kulit muka (jilid) karya ilmiah, namun dalam
prakteknya disusun paling akhir setelah seluruh penyusunan karya ilmiah selesai.
Mengapa demikian? Karena judul aslinya perlu disesuaikan dengan fakta yang
tercermin dalam ruang lingkup materi hasil penelitian.
Judul dirumuskan secara ringkas, komunikatif
danmeteri karya ilmiah. Sesuai dengan tujuan ilmu yang antara lain menemukan dan
menjelaskan hubungan antara fakta, maka judulpun sebaiknya mencerminkan
hubungan yang dimaksudkan. Hindarkan pemberian judul yang sifatnya ngambang
atau spurious.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Buatlah judul itu tepat-isi dan menarik sehingga pembaca tergugah untuk membaca
lebih lanjut sampai selesai.
b.
berupa
argumentasi
dukungan
data
empiris
yang
melandasi
bahwa
identifikasi
masalah
mengandung
acuan-acuan
tertentu
yang
d.
(2)
(3)
e.
Kerangka pemikiran adalah dukungan dasar teoritis dalam rangka memberi jawaban
terhadap pendekatan pemecahan masalah. Sebagaimana diketahui ilmu pengetahuan
merupakan lanjutan kesinambungan kegiatan yang telah dirintis oleh para pakar ilmiah
sebelumnya. Ini berarti bahwa telah tersedia gudang teori-teori untuk masing-masing
disiplin ilmu yang relevan dengan masalah yang digarap. Oleh karena itu untuk
penyusunan suatu kerangka pemikiran, harus bertitik tolak dari seleksi bukti-bukti
ilmiah berupa kesimpulan hsil penelitian para pakar terdahulu, namun yang sampai
sekarang masih berlaku. Dengan demikian diperoleh sederetan bukti-bukti ilmiah yang
jumlahnya bergantung kepada banyaknya peneliti yang pernah menggarap masalah
yang serupa. Perlu diketahui bahwa bukti-bukti tersebut disusun sebagai catatan di
luar naskah. Adapun yang dicantumkan dalam naskah adalah setelah masing-masing
bukti dikristalisasi lagi esensi pernyataanya menjadi premis.
Mengapa kita harus menyusun bukti dan premis secara terpisah? Sebagaimana
diketahui kita harus membuat suatu kerangka pemikiran dalam bentuk eseiargumentasi. Dukungan dasar teoretis sebagai rangkuman dari bukti-bukti. Esei
argumentasi
menonjolkan sikap dan pandangan pribadi mengenai suatu fenomena yang disoroti
secara kritis analitis. Bila kerangka penelitian sudah disusun, maka dilengkapi dengan
sederetan premis dalam jumlah dan urutan yang sama dengan bukti yang
beersangkutan.
Dengan demikian, kita memasuki proses penyusunan hipotesis berupa logika berpikir
deduktif dalam rangka mengambil kesimpulan khusus (hipotesis)
dari kesimpulan
g.
Secara umum dinyatakan sekedar gambaran tentang sifat pendekatan penelitian yang
lazimnya terkait dengan displin ilmu yang bersangkutan seperti dari segi ekonomi,
sosial, hokum dan sebagainya. Sedangkan metode menyangkut pilihan metodik
penelitian seperti metode survai, studi kasus, metode eksperimental dan sebagainya.
h.
Tinjauan kepustakaan sebaiknya disusn dalam suatu kerangka yang mencakup ruang
lingkup dan aksentuasi penelitian. Bertitik tolak dari situ, maka masing-masing aspek
diulas berdasarkan kepustakaan yang tersedia, lengkap dengan tokoh-tokoh pakarnya,
tahun pernyataannya, dan esensi pernyatannya. Di samping itu dilakukan pula sorotan
kritik analitik sebagai sikap dan pandangan pribadi dan mencoba menemukan dalam
hal apa dan mengapa dijumpai perbedaan pandangan di antara sementara pakar atau
kelompok pakar. Berarti menjelaskan pula mengapa peneliti berpihak kepada yang
mana. Perlu dikemukakan bila tinjauan kritis tidak dilakukan maka khawatir peneliti
akan dielompokkan sebagai gudang ilmu atau pengecer ilmu . artinya apa saja yang
perlu diketahui, dikuasai penuh dan terinci, bukan menurut sikap dan pandangan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB