TINJAUAN PUSTAKA
A.
1.
Landasan Teori
Pemeriksaan Antropometri
Tinggi badan
Pada orang dewasa dan anak balita, pengukuran tinggi badan dilakukan dengan
posisi berdiri tampa alas kaki. Sedangkan pada bayi pengukuran tinggi badan
dilakukan pada posisi berbaring. Demikian juga pada pasien yang tidak dapat
berdiri seperti pada pasien dengan cidera spinal atau fraktur tulang belakang,
pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi berbaring. Tiggi badan diukur
dengan menggunakan satuan sentimeter (cm) atau inci.
b.
Berat badan
Ada beberapa jenis alat ukur yang umum digunakan untuk mengukur berat
badan baik yang bekerja secara manual maupun dengan system digital
elektronik. Di Indonesia, alat ukur yang lazim digunakan adalah alat ukur
(timbangan) berat bada secara manual.
Terlepas dari jenis alat yang digunakan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan perawat ketika melakukan pengukuran berat badan yaitu alat dan
skala alat ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang, pasien tanpa
alas kaki ketika diukur, pakaian pasien diusahakan tidak tebal dan relatif sama
beratnya setiap diukur. Selain itu, waktu dilakukan penimbangan pasien relatif
sama , misalnya sebelum dan sesudah makan siang.
IMT adala indikator yang terutama bermanfaat untuk penampisan berat badan
dan kegemukan. IMT merupkan alat sederhana untuk memantau status gizi
orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan
berat badan maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
d.
Lingkar Pinggang
Lingkar Perut
(http://rukayahgizi11.blogspot.com/penilaian-status-gizi-antropometri-imt.html di
proleh pada tanggal 12 April 2014).
2.
a.
Lingkar perut
Cara lain yang dilakukan untuk memantau resiko kegemukan adalah dengan
mengukur lingkar perut. Dalam pengukuran ini menggunakan pita centimeter
(cm). Para ahli di Amerika menyebutkan bahwa wanita berbobot normal harus
memiliki lingkar perut kurang dari 80 cm dan kurang dari 100 cm untuk peria.
Namun, di Indonesia ukuran tersebut dapat diturunkan beberapa sentimeter
lebih kecil karena memiliki struktur tulang yang lebih kecil dengan ukuran lingkar
perut yang baik yaitu tidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih dari 80
cm untuk perempuan.
Meurut A Esmaillzadeh dkk (2012) menyatakan bahwa, lingkar pinggang adalah
indikator yang paling banyak digunakan untuk mengetahui obesitas perut dalam
suatu populasi. Setelah penyesuaian untuk usia dan BMI, dikaitkan dengan lemak
visseral meningkat, serta diperkirakan untuk berkontribusi pada resiko
pengembangan penyakit yang berhubungan dengan distribusi lemak sentral.
Setiap orang memiliki volume tubuh yang berbeda-beda, tergantung struktur
tubuhnya. Orang gemuk akan tumbuh kesamping sehingga tubuhnya tampak
melebar. Bagian tubuh yang tampak melebar adalah dibagian perut. Karena itu,
lingkar perut dapat diajdikan indikator pengukuran kegemukan seseorang
sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya.
Banyak masyarakat yang terjebak dengan istilah penurunan berat badan sebagai
tujuan akhir program pelangsingan tubuh. Berkurangnya angka timbangan di
anggap sebagai bukti keberhasilah program pelangsingan. Langsing adalah
memiliki bobot tubuh normal denga komposisi lemak dan air sesuai dengan
standar normal disertai massa otot yang memadai untuk membentuk lengkok
tubuh yang indah. Deisini ada beberapa standar katagori nilai Lingkar Perut bila
dikatakan normal dan bisa menungjang kesehatan.
80 cm
Eropa
102 cm
88 cm
Asia Pasifik
90 cm
80 cm
b.
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio BB/TB2 (kg/m2), yang dinyatakan dalam
tabel normogram. Angka ini proporsional dengan bentuk tubuh anda. Biasanya,
jumlah yang kecil untuk orang yang kurus dan besar untuk orang yang gemuk
(soetjiningsih, 2004) Penilaina status gizi dibagi terbagi atas dua yakni penilaian
status gizi secara langsung yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu
antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Dan penilaian status gizi secara tidak
lanngsung yakni survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi.
Pengukuran antropometri relative mudah dilakukan. Akan tetapi untuk berbagai
cara, pengukuran ini membutuhkan beberapa ketrampilan, peralatan dan
keterangan untuk pelaksanaannya,
Pengukuran antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan dan body
mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator didalam
mengukur status gizi yang secara tidak langsung dapat menentukan besar
koposisi tubuh dengan status gizi tertentu. Indek massa tubuh adalah berat
badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam meter. Dengan
rumus sebagai berikut :
Berat badan (Kg)
IMT =
[Tinggi badan (m)]2
Tetapi indeks massa tubuh tidak dapat digunakan untuk membedakan antara
berat badan yang berhubungan dengan otot dan berat badan yang berhubungan
dengan lemak tubuh. Indeks massa tubuh juga tidak dapat digunakan untuk
memberika indikasi tentang distribusi lemak tubuh. Pdahal distribusi lemak
tubuh inilah yang dianggap sebagai factor resiko untuk enyakit seperti kelebihan
lemak tubuh, sehingga untuk mengetahui lemak ataupun distribusi lemak tubuh
digunakan metode pengukuran lain, seperti skinfold thickness atau rasio lingkar
perut (Gibson 2005).
Pengukuran IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur 18 tahun. IMT tidak
dapat diterapkan pada bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Diamping itu, IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus lainnya seperti
edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang utama bermanfaat untuk penapisan
kelebihan berat badan kegemukan. Biasanya IMT tidak meningkat dengan
bertambahnya umur. Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT
diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standard yang sama
untuk semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja,
intrepretasi IMT adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC, 2009).
Table 1 : katagori ambang batas IMT untuk Indonesia :
Katagori
IMT
Kurus
Kekurangan BB tingkat berat
<17,0
Kekurangan BB tingkat ringan
17,0-<18,5
Normal
18,5-22,9
Gemuk
Kelebihan BB tingkat ringan
23-24,9
Kelebihan BB tingkat moderat (Obes I)
>25-29,9
Lingkar Perut
a. Mintalah dengan cara santun pada responden untuk membuka pakaian
bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk
terakhir responden untuk menetapkan titik pengukuran.
b.
c.
d. Ditetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang rusuk terakhir titik
ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai titik tengah tersebut
dengan alat tulis.
e. Responden diminta untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal
(ekspirasi normal).
f.
Dilakukan pengukuran lingkar perut dimulai/diambil dari titik tengah
kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali
menuju titik tengah diawal pengukuran.
g. Pengukuran juga dapat dilakukan pada bagian atas dari pusar lalu
meletekkan dan melingkarkan alat ukur secara horizontal
h. Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran
mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut
lagi.
i.
Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati
angka 0,1 cm (nurchmah, 2001 ).
4.
a.
Olahraga
c.
Obat-obatan
Faktor Genetik
Obesitas cenderung berlaku dalam keluarga. Ini disebabkan oleh faktor genetik,
pola makan keluarga, dan kebiasaan gaya hidup. Walaupun begitu, mempunyai
anggota keluarga yang obesitas tidak menjamin sesorang itu juga akan
mengalami obesitas (Gayle Galletta, 2005). Tidak dipungkuri salah satu
kegemukan pada orang dewasa dikarenakan makanan. Kajian ilmu nutrienomik
menjelaskan bahwa makanan memiliki andil sangat besar untuk mempengaruhi
gen. selanjutnya, gen tersebut akan mengarahkan metabolism dalam tubuh.
Makanan dapat mengubah gen, baik kearah konstruktif (membangun) atau
destruktif (merusak). Jadi makan yang kita konsumsi dapat membuat tubuh
sehat atau sakit.
f.
Faktor Lingkungan
g.
Secara rata-rata, lelaki mempunyai massa otot yang lebih banyak dari wanita.
Lelaki menggunakan kalori lebih banyak dari wanita bahkan saat istirahat karena
otot membakar kalori lebih banyak berbanding tipe-tipe jaringan yang lain.
Dengan demikian, perempuan lebih mudah bertambah berat badan berbanding
lelaki dengan asupan kalori yang sama (Gayle Galletta, 2005).
h.
Faktor Usia
a.
Obesitas
Gizi buruk
c.
Penyakit kardiovaskuler
Diabetes tipe II
6.
Pengertian Yoga
Yoga bukanlah hal yang baru bagi kehidupan manusia. Yoga telah dilakukan
manusia sejak ribuan tahun lalu. Praktik yoga telah didokumentasikan dalam
banyak teks kuno. Yoga banyak berhubungan dengan budaya dan kepercayaan
india. Tidak heran jika kata yoga diambil dari nahasa Sansekerta. Kata yoga
berasal dari kata sansakerta yuj yang artinnya menghubungkan atau
menyatukan makna ini tent uterus berkembang seiring dengan semakin
tertatanya praktik yoga (wirawanda 2014). Yoga bukan hanya di dominasi
dewasa. Anak remaja dan anak-anak pun dapat melakukannya. Yoga juga
melatih anak untuk mengenal dirinya, sekaligus dapat mengendalikan luapan
emosi (grave dkk, 2013).
7.
a.
Jenis-jenis yoga
Meditasi
Yoga menganjurkan untuk meditasi. Meditasi membuat kita mengenali diri kita
sendiri. Tahap awalnya adalah dengan menghayati aliran darah pada saat
melakukan gerakan yoga. Jiga denga yoga kita dapat mengenali system
peredaran darah tubuh kita. Yoga dapat mengatarkan kepada pengenalan diri
kita yang sifatnya unconscious.
b.
Asana (savasana)
Gerakan-gerakan dalam yoga dikenal dengan nama Asana. Tiap asana memiliki
manfaatnya masing-masing. Untuk melakukan yoga ada baiknya terlebih dahulu
berkonsultasi pada orang-orang yang mengerti gerakan-gerakan yoga untuk
menghindari cidera. Jika memuntuskan untuk memperaktekkannya sendiri,
jangan memilih asana yang susah atau menuntut diri untuk melakukannya
perisis seperti didalam gambar. Hal ini justru dapat membuat rentan pada cidera.
Akan lebih baik melakukan yoga secara perlahan-lahan dan meningkatnya
setapak demi setapak.
Savasana adalah salah satu postur penting dalam latihan yoga. Postur (asana)
tersebut sangat mudah dilakukan namun sanggup menibulkan perasaan rileks
secara fisik dan fikiran. Individu yang melakukannya akan terbebas dari tekanan
dan kecemasan serta mendapat ketenangan pikiran. Biasanya savanna dilakukan
di sesi penutup dalam rangkaian latihan yoga sebagai sesi relaksasi. Kesulitan
terbesar melakukan sesi ini yaitu seringkali individu tertidur selama
mempertahanka postur savanna.
Postur (asana) savasana diseburt juga yoga nindra yang secara harfiah
berarti yoga tidur. Yoga nindra menurut Claire (2006) merupakan posisi relaksasi
yang mendalam yang dapat melepaskan ketegangan fisik, mental, emosi, dan
spiritual. Postur savanna dilakukan dengan berbaring terlentang lurus dengan
kedua kaki terentang menjauh dan garis tengah tubuh. Kedua tangan terentang
dikedua sisi tubuh dengan telapak kanan menghadap keatas. Kepala bersandar
dengan leher lurus tidak tertekuk sehingga wajah/hidung mengarah lurus ke
atap.tulang bahu harus lemas dan terentang lebar menyentuh lantai. Tulang ekor
menyentuh lantai dengan tulang punggung dibawah tetap melengking alami.
Mungkin akan terasa lebih nyaman jika meletakkan bantalan dibawah
lengkungan leher atau punggung.
c. Kundalini yoga adalah salah satu jenis yoga yang menekankan pada aliran
darah dan pernapasan. Semua gerakan yoga asana dilakukan dengan
mengendalikan napas. Memang pada umumnya ada keselaraan dalam
melakukan yoga dengan bernapas sangat penting. Tetapi dalam kundali yoga.
Eksplorasi pada proses bernapas merupakan hal yang sangat penting, selain itu
kundalini yoga juga mencakup latiahan meditasi, bernyayi, dan pernapasan.
d. Iyengar yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan oleh B.K.S. iyenar
lebih dari 60 tahun yang lalu. Dengan mengedepankan kekuatan dan daya
tahan. Yoga merupakan proses yang dilakukan pada umumnya memiliki jangka
waktu yang cukup lama dalam mempertahankan suatu posisi. Hal lain yang
membedakan iyengar dengan jenis yoga yang lainnya adalah dengan penggunan
alat praga seperti seperti tali, bantal, dan blok yang dapat membantu seseorang
dalam melakukan peraktik yoga. Peraktik iyengar yoga ini sebenarnya
menggabungkan juga antara yoga tradisional dengan katagori yang lebih luas
dengan dengan menggunakan alat peraga. Dengan demikian, iyengar yoga ini
dapat dilakukan juga orang tua, sakit, atau yang memiliki keterbatasan fisik
karena proses latihan yang dapat mengggunakan alat peraga serta melakukan
gerakan yang perlahan ketika melakukan pose dapat dilakukan oleh mereka.
Manfaat yang dirasakan ketika berlatih yoga iyengar yoga adalah meningkatta
kesalaraan antara proses dengan melakukan kegiatan, meningkatkan daya tahan
dna kekuatan tubuh, meningkatkan flesibilitas dan juga konsentrasi.
e. Ashtanga yoga dikembangkan oleh Sri Pattabhi Jois dan mempunyai ciri khas
menekankan pada yoga fisik dan juga sinkronisasi bernapas. Gerakan yoga
dilakukan dengan progresif dan tarsus-menerus dengan adanya serangkaian
yoga proses yang dapat meningkatkan stamina, menurunkan berat badan, serta
menguatkan otot perut. Bagi anda yang masih pemula. Mungkin akan
memerlukan waktu untuk dapat melakukan ashtanga yoga. Ada sebaiknya
sebelum anda memiliki pengalaman dalam melakukan yoga sebelumnya.
f.
Hatha yoga jenis yoga ini menggabungkan antara yoga postures prayama
(breathing), dan meditasi.
g. Power yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan dari ashtanga yoga
oleh American yoga teachers yaitu Beryl Bender Birch dan Bryan Kest. Power
yoga juga bisa dikatakan juga sebagai gym yoga dengan menggabungkan
peregangan, melatih kekuatan dan meditasi.
h. Prenatal yoga jenis yoga ini dikhususkan untuk para ibu hamil. Terdiri dari
beberapa katagori yang biasanya didasarkan pada tingkat trimester ibu hamil.
Prenatal yoga proses biasanya dirancang untuk membantu agar si ibu menjadi
lebih rileks dan membantu mengurnagi pegal-pegal dan nyeri. merupakan salah
satu latihan yang baik untuk dilakukan ibu hamil karena dapat membantu ibu
dalam proses kehamilannya.
Di dalam penelitian kali ini jenis yoga yang di gunakan oleh peneliti ialah
ashtanga. Ashtanga yoga adalah sistem yoga dicatat oleh Resi Wamana bijak
dalam Korunta Yoga, sebuah naskah kuno dikatakan berisi daftar kelompok yang
berbeda dari asana, serta ajaran-ajaran yang sangat asli pada Vinyasa, drishti,
bandhas, mudra, dan filsafat. Gerakan dasar dalam Ashtanga yoga memiliki
tempo yang lebih cepat dari beberapa jenis yoga diatas, dan lebih intens serta
menyatukan nafas dengan gerakan. Ashtanga Yoga terdiri dari latihan yang
terbagi ke dalam sekuensi yang tetap setiap kali. Ashtanga Yoga dikembangkan
oleh seorang Guru bernama Pathabi Jois di daerah Mysore di India. Hingga kini,
jenis yoga ini adalah salah satu jenis yang paling populer berkembang di dunia.
Tujuan dari Ashtanga Yoga adalah membersihkan dan mengobati tubuh, pikiran
dan jiwa melalui filosofi yang mendasarinya yaitu Ashtanga atau delapan
cabang, yang mencakup filosofi mengenai cara hidup.
Yoga bisa dilakukan berbagai tempat. Sesuai gerakan dan metode yoga dengan
empat yang dipakai. Usahakan untuk melakukan yoga ditempat yang sunyi
sehinga bisa berlatih konsentrasi. Waktu melakukan yoga dalam penilitian satu
minggu sebanyak dua kali dengan waktu sebanyak 30 menit. Yang terpenting
adalah lakukan yoga pada tempat yang nyaman dan tidak memungkinkan
adanya gangguan. Yoga sendiri bisa dilakukan diberbagai tempat, namun kita
bisa memilih waktu yang membuat yoga mnjadi maksimal. Pagi hari sebelum
melaksanakan aktivitas merupakan salah satu pilihan terbaik untuk melakukan
gerakan yoga.
Sebagai olahraga yang khas, maka yoga juga memiliki pakaian khusus yang
sering digunakan. Pakaian yoga banyak mempertimbangkan beberapa unsur
seperti bahan, bentuk, dan warna. Walaupun merupakan panduan dasar, namun
tentu tidak ada kewajiban khusus harus memakai pakaian tertentu untuk
melekukan kegiatan yoga.
Pakaian yoga sebaiknya terbuat dari katun. Kain dengan bahan katun lebih sejuk
dan mudah menyerap keringat untuk bentuknya juga sebaiknya longgar
tujuannya agar gerakan-gerakan yoga bisa dilakukan dengan nyaman dan tanpa
hambatan. Hal ini melambangkan kesederhanaan dari setiap gerakan yoga yang
dilakukan. (wirawanda 2014)
9.
Berikut ini beberapa gerakan dalam yoga yang bisa membentuk tubuh dan perut
yang ideal :
a.
Marjasana
Deragan ini sangat bermanfaat untuk pembentukan perut dan kelenturan tulang
belakang. Bahkan jika dilakukan dengan rutin dan diimbangi dengan meditasi,
gerakan ini juga bisa menenangkan fikiran anda. Langkah yang perlu dilakukan
adalah :
1) Posisi bertumpu di atas lutut tegal lurus dengan pinggul, seperti membentuk
pose kuda-kuda.
2) Posisikan tangan dengan ttegsk lurus dengan bahu dan menyangga lurus
dengan bahu.
3) Tulang belakang lurus dan leher lurus dengan tulang belakang.
4) Tarik nafas
Sedangkan menurut (lebang 2013) jenis dan langkah-langkah yoga untuk lingkar
perut
b.
Bhujangasana
1)
2)
3)
4)
Usahakan untuk menggunakan kekeuatang punggung dalam menahan
pose, bukan sanggaan tangan. Tangan hanya dipakai untuk menjaa
keseimbangan tubuh.
5)
Jika anda sudah mahir anda tidak perlu menyangga tubunh dnegan tangan.
6)
Pose ini sangat bermanfaat untuk melenturkan badan dan menguatkan
otot belakang. Pose ini juga untuk meringankan yeri punggung dan mengurangi
lemak pada perut.
c.
Uddyiana Bandha
Pose ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Selain mengurangi lemak pada
perut anda. Selain itu, gerakan ini juga berguna bagi jantung sehingga jantung
bisa memomp darah lebih efektif. Pose ini membantu mengatasi masalah hati,
sembelit, dan gangguan pencernaan. Gerakan-gerakan ini yang bisa dilakukan
dalam pose ini ada dua cara :
Gerakan 1
1)
Elayang
Urdhava Padasana
bernapas normal selama 30 detik. Embuskan nafas, turunkan kaki perlahanlahan ke lantai. Lakukan 8-12 kali.
g.
Vasithasana
Setubandha Sarvangasana
h.
Otot perut adalah bagian tubuh yang memiliki struktur yang sangat kompleks,
selain itu melindungi rongga yang berisi organ yang super paling penting
menunjang kehidupan, ia juga beperan penting menyangga beban tulang
punggung dan actor utama dalam melakukan pergerakan tubuh. Selain berlatih
crunch atau sit up, melakukan asana yoga juga sangat baik dalam memberikan
stimulasi terhadap otot perut. Tidak sekedar bekerja untuk memperkuat otot
perut, yoga memberikan pendekatan secara holistik. Otot perut dipandag
sebagai bagian dari kesatuan tubuh manusia yang harus dipelihara sesuai
fungsinya. Menurut BKS Iyengar, pakar yoga dunia, yog tidak hanya bekerja
secara anatomis, melainkan juga anatomis psikologis. Dalam artian, funsi tubuh
harus memenuhi kebutuhan manusia secara menyeluruh. Untuk menjaga fungsi
keharmonisan kehidpan, otot perut tidak hanya indah dilihat, namun harus
berfungsi secara maksimal. (Lebang 2013).
B.
Kerangka Konsep
Akibat
Obesitas
Kurus
Penyakit kardiovaskuler
Diabetes militus
Paktor yang mempegaruh
Usia
Jenis kelamin
Olahragawan
Penyakit
Keterangan
Obat-obatan
Gaya hidup
Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep yang dibuat dan melihat hubungan variabel yang
diteliti, maka disusun hipotesis sebagai berikut :
1. Adaya pengaruh antara latihan pernafasan yoga dengan adanya penrunan
nilai lingkar perut dan IMT di pathok Yogyakarta