setiap
individu.
Secara
umum,istirahat
berartisuatu
keadaan
eksternal.
Otak
berangsur-angsur
menjadi
kurang
responsif
input sensoric
walaupun
mekanisme
2.
Fisiologi Tidur
Tidur dapat digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan
karakteristik pengurangan gerakan tetapi bersifat reversible terhadap rangsangan
dari luar. Tidur dibagi menjadi dua jenis secara garis besarnya yaitu :
1) Fase rapid eye movement (REM) disebut juga active sleep
2) Fase nonrapid eye movement (NREM) disebut juga quiet sleep
Non Rapid Eye Movement merupakan keadaan aktif yang terjadi melalui
osilasi antara talamus dan korteks. Tiga sistem utama osilasi adalah kumparan tidur,
delta osilasi, dan osilasi kortikal lambat. Kumparan tidur merupakan sebuah cirri
tahap tidur NREM yang dihasilkan dari hiperpolarisasi neuron GABA nergic
dalam nukleus retikulotalamus. Hiperpolarisasi ini menghambat proyeksi neuron
kortikotalamus. Sebagai penyebaran diferensiasi proyeksi kortikotalamus akan
kembali ke sinkronisasi talamus. Gelombang delta dihasilkan oleh interaksi dari
pupil, dan
peningkatan laju pernapasan.Atonia otot terdapat pada seluruh fase REM sebagai
hasil dari inhibisi neuron motor alfa oleh kelompok-kelompok seruleus peri-lokus
neuron yang secara kolektif disebut sebagai korteks retikuler sel kecil.
Fungsi tidur NREM masih merupakan dugaan beberapa teori telah diajukan
salah satu teorinya menyatakan bahwa penurunan metabolisme akan memfasilitasi
peningkatan penyimpanan glikogen. Teori lain memanfaatkan plastisitas neuron
yang menyatakan bahwa depolarisasi dan hiperpolarisasi dari osilasi akan
berkonsolidasi
dengan
proses
memori
dan
menghilangkan
sinaps
yang
ini
banyak
dilakukan
penelitian
tidur
menggunakan
alat
polysomnography. Elektroda yang dipakai untuk pemeriksaan tidur dengan cara ini
minimal berjumlah empat buah yaitu satu untuk melihat gambaran gelombang dari
elektroencephalograpy (EEG) dua saluran untuk elektrokulogram (EOG) dan satu
untuk elektromiogram (EMG).Elektroda EEG biasanya diletakkan pada C3 atau
C4. Elektrokulogram biasanya direkam dari kedua mata dengan elektroda
diletakkan 1 cm di sebelah kantus kanan dan kiri. Untuk EEG dan EOG reference
electroda diletakkan ipsilateral atau kontralateral dari cuping telinga atau pada
mastoid sedangkan EMG direkam secara bilateral dari otot atau submental di dagu.
Pada manusia, tidur dibagi menjadi lima fase yaitu :
1) Tahapan terjaga
Fase ini disebut juga fase nol yang ditandai dengan subjek dalam keadaan
tenang
mata
tertutup
dengan
karakteristik
gelombang
alfa
(812,5
5) Fase 4
Pada fase ini gelombang EEG didominasi oleh gelombang delta (gelombang
delta 50%). Sedangkan gambaran lain masih seperti fase 2. Pada fase 4 ini
berlangsung cukup lama yaitu hampir 30 menit.
Gambaran EEG tidak lagi didominasi oleh delta tetapi oleh LVM seperti fase 1,
sedangkan pada EOG didapat gerakan mata (EM) dan gambaran EMG tetap sama
seperti pada fase 3. Fase ini sering dinamakan fase REM yang
biasanya
berlangsung 10 15 menit. Fase REM umumnya dapat dicapai dalam waktu 90-110
menit kemudian akan mulai kembali ke fase permulaan fase 2 sampai fase 4 yang
lamanya 75-90 menit. Setelah itu muncul kembali fase REM kedua yang biasanya
lebih lama dari eye movement (EM) dan lebih banyak dari REM pertama. Keadaan
ini akan berulang kembali setiap 75 90 menit tetapi pada siklus yang ketiga dan
keempat fase 2 menjadi lebih panjang fase 3 dan fase 4 menjadi lebih pendek.
Siklus ini terjadi 4 5 kali setiap malam dengan irama yang teratur sehingga orang
normal dengan lama tidur 7 8 jam setiap hari terdapat 4-5 siklus dengan lama tiap
siklus 75 90 menit.
Waktu tidur dapat dibagi tiga bagian yaitu sepertiga awal, sepertiga tengah,
sepertiga akhir. Pada orang normal, sepertiga awal tidur lebih banyak dalam fase 3
dan 4, sepertiga tengah lebih banyak tidur dangkal (fase 2) serta sepertiga akhir
lebih banyak fase REM. Siklus tidur pada tiap individu berbeda dan relatif
dipengaruhi oleh usia, sebagai contoh pola tidur pada laki laki muda (20 29
tahun ), pertengahan (40-49 tahun) dan tua (70 90 tahun) akan memberikan
gambaran pola tidur yang berbeda.1,5Pertambahan umur seseorang dapat
menyebabkan total waktu tidur menurun sedangkan waktu terjaga tetap. Pada orang
tua tidur sering terlihat gelisah dan waktu terjaganya menjadi lebih lama.
Sedangkan pada orang muda 15% waktu tidurnya dihabiskan pada fase 4. Fase 4
biasanya tidak ditemukan pada orang tua, demikian juga lama fase REM akan
mengalami penurunan yaitu 28 % dari pascapubertas menjadi 18% pada orang tua
Hal ini menunjukkan bahwa tidur menjadi lebih singkat sehingga menyebabkan
berkurangnya kesegaran sesuai bertambahnya usia.
3.
Fungsi Tidur
1) Memelihara fungsi jantung
Menurut teori , tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode
terjaga berikutnya. Selama tidur NREM, fungsi biologis menurun. Laju denyut
jantung norma pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga 80
denyut per menit atau lebih rendah jika individu berada pada kondisi fisik yang
sempurna. Akan tetapi selama tidur denyut jantung turun sampai 60 denyut per
menit atau lebih rendah. Hal ini berarti bahwa denyut jantung 10 hingga20 kali
lebih sedikit dalam setiap menit selama tidur atau 60 hingga 120 kali lebih
sedikit dalam setiap jam. Secara jelas, tidur yang nyenyak bermanfaat dalam
memelihara fungsi jantung.
2) Memperbaiki proses biologis secara rutin
Selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap 4), tubuh
melepaskan
hormon
pertumbuhan
manusia
untuk
memperbaiki
dan
memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak (horne, 1983; Medleson,
1987; Born, Muth, dan Fehm, 1988). Akan tetapi Horne (1983) juga
berpendapat bahwa peran hormon pertumbuhan yang umum sebagai suatu
promotor sintesis protein adalah terbatas dikarenakan pelepasannnya tidak
berhubungan dengan kadar glukosa darah dan asam amino. Penelitian ini
menunjukan bahwa sintesis protein dan pembagian sel untuk pembaharuan
jaringan seperti pada kulit, sumsum tulang, mukosa lambung, atau otak terjadi
selama istirahat dan tidur. (Oswald, 1984)
3) Menyimpan energi selama tidur
Otot skelet berelaksasi secara progresif, dan tidak adanya kontraksi otot
menyimpan energy kimia untuk proses seluler. Penurunan laju metabolic basal
lebih jauh menyimpan persediaan energy tubuh. (Anch dkk, 1988)
4) Pemulihan kognitif
Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur REM
dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah selebral, peningkatan
aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin.
Hubungan ini dapat membantu penyimpanan memori dan pembelajaran.
Selama tidur otak menyaring informasi yang disimpan tentang aktivitas hari
tersebut.
4.
Manfaat Tidur
Ternyata
tidur
mempunyai
dari
mulai
Terus menerus kurang tidur atau tidur larut malam membuat tubuh kita selalu
berada dalam keadaan krisis sehingga hanya mengeluarkan energi dalam
jumlah terbatas. Padahal bahan bakar ini biasanya memberikan banyak nutrien
ke akar rambut.Karena jumlah nutrien terbatas,nutrien yang ada lalu diberikan
pada organ tubuh yang menderita.Tanpa kecukupan nutrien,rambut kehilangan
kilau dan mudah patah.
4) Tubuh lebih ramping
Kurang tidur dapat membuat berat badan bertambah.Satu fakta yang
mengagetkan banyak perempuan.Mengapa?Kurang tidur memperlambat
metabolisme sehingga pembakaran kalori oleh tubuh menjadi lambat.Sebuah
study University of Chicago menemukan,sesudah seminggu tidur selama 4
jam,tingkat metabolisme dari pria berusia sekitar 20an sebanding dengan
tingkat metabolisme pria yang lebih tua. Kurang tidur juga memperlambat
produksi hormon pertumbuhan,suatu hormon yang mengubah lemak menjadi
bahan bakar.Kurangnya hormon ini berarti lebih banyak lemak.Menurut para
ahli,90% dari perempuan bisa menurunkan berat badan jika mereka cukup
tidur.
5) Meningkatkan Kecerdasan
Manfaat tidur berkualitas bisa meningkatkan kesehatan sampai kecerdasan,
tutur
dokter
Dijelaskan
lulusan
Mercylia
Fakultas
bahwa
Kedokteran
manfaat
itu
Universitas
ialah
agar
Diponegoro.
kecerdasan,
5.
Hipotoroidisme
mengurangi
tidur
tahap
4,
sebaliknya
Setelah
seseorang
berulangkali
terbangun
untuk
berkemih,
2) Obat-obatan
Obat-obatan seringkali mempengaruhi tidur. Mengantuk dan deprivasi tidur
adalah efek samping dari medikasi yang umum. Medikasi antidepresi,
inhibitor monoamine oksidase (MAOI), dan litium yang lazim digunakan,
semuanya menyebabkan penurunan dalam tidur REM. Terapi elektrokonvulsif
dan kokain juga menyebabkan penurunan tidur REM. Obat-obatan neuroleptik
dapat meningkatkan rasa kantuk dan tidur REM. Namun,dosis klorpomazin
yang tinggi menekan REM. Benzodiazepin menyebabkan penurunan pada
stadium I, III dan IV, peningkatan pada stadium II, dan peningkatan pada
kelatenan REM serta penurunan pada tidur REM.
Obat-obatan dan pengaruhnya terhadap tidur
Hipnotik
Seringkali
menyebabkan
rasa
mengambang
Diuretik
Antidepresan dan
stimulan
hari
Menyebabkan mimpi buruk
Alkohol
Kafein
Penyekat beta
Benzodiazepin
Menyebabkan insomnia
Narkotika
(Morfin/Demerol)
siang
3) Gaya hidup
Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu dengan waktu
kerja yang tidak
5) Lingkungan
kebutuhan
untuk
mengeksplorasi
dan
memuaskan
1) Insomnia
Insomnia adalah gejalah yang dialam oleh klien yang mengalami kesulitan
kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan/atau tidur singkat atau tidur
nonrestoratif (Zorich, 1994). Penderita insomnia mengeluh rasa kantuk yang
berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup.
Namun seringkali klien tidur lebih banyak dari yang disadarinya. Insomnia
dapat menandakan adanya gangguan fisik atau psikologis.
2) Apnea tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara
melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebh pada saat tidur.
Ada tiga jenis apnea tidur yaitu apnea sentral, obstruktif, dan campuran yang
mempunyai komponen apnea sentral dan obstruktif. Apnea tidur obstruktif,
terjadi pada saat otot atau struktur rongga mulut atau tenggorok rileks pada saat
tidur. Jalan napas atas menjadi tersumbat sebagian atau seluruhnya, dan aliran
udara pada hidung berkurang atau berhenti selama 30 detik. Sedang apnea tidur
sentral melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernapasan di otak.
Impuls untuk bernpas sementara terhenti dan lairan udara pada hidung dan
gerakan dinding dada juga terhenti. Saturasi oksigen dalam darah menurun.
Kondisi ini terjadi pada klien yang mengalami cedera pada batang otak,
distrofi, dan ensefalitis dan juga orang yang bernapas normal disiang hari.
3) Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan
tidur. EDS adalah keluhan utama paling sering yang berkaitan dengan
gangguan ini. Disiang hari seseorang dapat merasakan kantuk belebihan yang
dating secara mendadak dan jatuh tertidur. Tidur REM data terjadi dalam 15
menit sewaktu tidur. Katapeksi atau kelemahan otot- otot tiba-tiba disaat emosi
sedang kuat seperti marah,sedih atau tertawa dapat saja terjadi kapan saja
disiang hari. Apabila serangan kata pleksi parah, klien dapat kehilangan control
otot volunteer dan jatuh kelantai. Individu yang menderita narkolepsi dapat
mengalami mimpi hidup yang terjadi pada saat orang tersebut tertidur,mimpi
yang sulit dibedakan dengan realita ( disebut halusinasi hipnogik). Paralisis
tidur atau perasaan tidak mmpu bergerak atau berbicara tepat sebelum
terbangun atau tertidur merupakan gejala yang lain. Masalah signifikan untuk
individu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur
tanpa bisa dikendalikan pada waktu yang tidak tepat. Serangan tidur dapat
dengan mudah disalahartikan dengan kemalasan,kurang minat dengan aktivitas
atau mabuk kecuali jika gangguan ini dipahami. Umumnya gejala
pertama,mulai muncul pada remaja dan dapat disalahartikan dengan EDS yang
juga banyak terjadi pada remaja. Penderita narkolepsi diobati dengan stimulant
yang hanya dapat meningkatkan sebagian kesiagaan dan mengurangi serannnga
tidur serta obat yang menekan katapleksi dan gejala lain terkait dengan REM.
Tidur siang singkat tidak lebih dari 20 menit dddapat membantu mengurangi
perasaan mengantuk yang subjektif . factor-faktor yang meningkatkan rasa
kantuk pada klien narkolepsi (mis, alcohol atau aktivitas yang melelahkan )
harus dihindari.
4) Deprivasi tidur
Deprivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien sebagai akibat
disommia. Penyebabnya dapat mencakup penyakit (mis,demam ,sulit
bernapas,atau
nyeri),stress
emosional,obat-obatan,gangguan
lingkungan
7.
Proses Keperawatan
1) Pengkajian
Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami,
Perubahan jumlah/kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan
biologis atau kebutuhan emosi.
Pengkajian :
Kebiasaan tidur sehari-hari
Kebutuhan istirahat
Keadaan saat ini
Tanda-Tanda Gangguan Tidur
DO :
a) Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
b) Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi
c) Gelisah, sering menguap
d) Mudah tersinggung
e) Ada bayangan hitam di bawah mata
f)
DS :
a)
f)
2) Diagnosa Kepeperawatan
Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan b/d kecemasan akan operasi.
Gangguan pola tidur: lebih dari kebutuhan b/d penggunaan obat2 sedativa.
Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan tubuh b/d nyeri perut yang
terus menerus.
3) Intervensi Keperawatan
Identifikasi factor-faktor penyebab.
Nyeri, Ketakutan, Stres, Cemas, Imobilisasi, atau berkurangnya aktivitas
TOPIK II
KEBUTUHAN BERMAIN
1.
kebudayaan manusia begitu juga dalam dunia binatang. Dia menunjukkan dalam
karyanya bahwa kebudayaan manusia muncul dari permainan-permainan.
Permainan
sudah
ada
sebelum
adanya
kebudayaan,
karena
kebudayaan
membutuhkan masyarakat dalam skala yang lebih besar. Oleh karena itu permainan
adalah pola dasar kehidupan manusia, yang tidak bisa didefinisikan dan dijelaskan.
1) Hipotesa Alasan Mengapa Manusia Bermain
Mencari
alasan
mengapa
manusia
bemain
sama
sulitnya
dengan
b.
Fungsi rekreatif
Bahkan Aristoteles dan Plato pun berpendapat bahwa fungsi rekreasi
dalam bermain disela-sela kepenatan sehari-hari membuat pekerjaan lebih
terasa ringan. Pemikiran dasar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pekerjaan ini masih selalu di kaji dalam diskusi-diskusi dan berkembang
dalam pengaruh perkembangan industri (Pfeifer, 1990, Hal. 79). Schiller
menulis bahwa manusia mempunyai kebutuhan dalam nafsu dan
d.
e.
Rantai pengaktifan.
Sesuai dengan hal yang dikatakan oleh psikolog Heckhausen bahwa dalam
permainan ada lingkaran pengaktifan dan pertukaran terus-menerus antara
ketegangan, mengurangi ketegangan, ketegangan, mengurangi ketegangan,
dst. (Oerter,1995,Hal.262-263).
2) Alasan perlunya permainan di sekolah untuk pencegahan masalahmasalah yang mungkin timbul.
a.
komunikasi,
kerjasama,
pemecahan
masalah,
pengambilan
dipakai bermain sudah digunakan sebagai jalan mobil dan bus. Selain itu
juga karena anak-anak dilarang bermain di tempat tertentu, karena mereka
membuat keributan, menggangu ketenangan dan mungkin merusakkan
barang-barang (Gudjons, 1994, Hal. 14-15). Beberapa masalah sosial yang
telah disebut di atas bisa sedikit diatasi dengan permainan-permainan yang
sesuai, seperti bermain peran dan permainan strategi. Selain itu permainan
berpengaruh positif terhadap kebersamaan kelas. Di dalam sebuah kelas
baru, permainan digunakan sebagai cara untuk berkenalan sehingga
bahkan orang luarpun bisa beradaptasi dikelas melalui permainan.
Hubungan-hubungan antar siswa di kelas juga berkembang lebih baik.
Dalam permainan, tiap siswa harus mengenal dirinya sendiri, sehingga
seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa siswa harus bisa menerima
kekalahan. Sebaliknya bagi seorang siswa yang tidak terlalu pintar bisa
menjadi lebih percaya diri bila dia menang dalam suatu permainan. Hal
yang terjadi dalam permainan ini sesuai dengan struktur teori pengurangan
kelebihan tenaga yang sudah tercantum di atas. Permainan juga bisa
mencegah adanya tindak kekerasan dan vandalisme di sekolah. Aktivitasaktivitas sensomotorik dan motorik mempunyai arti penting dalam
perkembangan struktur otak (Goudjons, 1994). Kekurangan gerak
menimbulkan beban statis pada tubuh. Karena itu 05% anak mengalami
pembengkokan tulang belakang, 08% mengalami kelainan bentuk dada,
15% mempunyai penyimpangan perilaku psikososial, 16% mempunyai
kelainan sikap dan bentuk tubuh, 30% mempunyai kelemahaan koordinasi,
33% mempunyai kelemahan ketahanaan tubuh, keseimbangan, kecepatan
reflek, 37% mengalami kelainan bentuk kaki dan 50% anak-anak tidak
bisa bergerak sesuai dengan umurnya (Goudjons, 1994).
Dapat disimpulkan bahwa banyak anak yang tidak menguasai dan tidak
bisa melakukan latihan-latihan fisik sederhana.
-
Merka jungkir balik tidak bisa lurus, melainkan dengan sisi tubuh,
timbul dan hanya beberapa diantaranya yang akan dijelaskan disini, juga
masalah-masalah disini tidak berlaku untuk semua jenis permainan.
Seorang guru hendaknya membiasakan diri dengan berbagai peran. Guru
harus juga berperan sebagai perantar dan penasehat. Oleh karena itu guru
harus siap dengan ketidakdisiplinan siswa, karena tidak semua siswa
terbiasa dan siap dalam menggunakan waktu dan kesempatan bebas untuk
bermain. Disini disarankan untuk memulai dengan permainan-permainan
sederhana untuk melatih siswa agar terbiasa dengan permainan di sekolah.
Guru tidak disarankan untuk langsung memulai dengan permainanpermainan strategi, karena permainan strategi membutuhkan keahlian dan
metode yang kompleks. Namun harus diingat bahwa dalam pelajaran tidak
boleh selama pelajaran hanya bermain. Hanya bermain saja juga salah,
sama halnya dengan tidak bermain sam sekali. Guru harus memperhatikan
bahwa prestasi siswa tidak turun, terutama dalam ilmu pengetahuan dan
ilmu-ilmu eksakta. Dalam jangkauannya yang paling luas harus
diperhatikan bahwa dalam proses pematangan akal pikirannya manusia
membutuhkan baik istilah hal yang dipelajari, maupun pengalaman
langsung dengan menggunakan panca indera tentang hal yang dipelajari,
karena pikiran tanpa isi ingatan adalah kosong, sedangkan pandangan
tanpa istilah adalah buta (Saduran menurut Kant dari Maaen, 1994. Hal.
224). Karena itu anak-anak dalam proses belajar membutuhkan kontak
langsung dan juga istilahbenda-benda yang mereka lihat dan mereka
sentuh. Kedua proses perolehan informasi tersebut sama-sama dibutuhkan
dan saling melengkapi. Namun pelajaran yang hanya terdiri dari praktek
seperti bermain-main saja sama tidak masuk akalnya dengan pelajaran
yang hanya menitikberatkan pada kata-kata atau penjelasan guru. Alsanalasan yang disebutkan di atas adalah beberapa kekurangan dari permainan
dalam pembelajaran. Kekurangan-kekurangan tersebut hendaknya bisa
dikenali dan dihindari, karena bisa menimbulkan pengalaman yang
negativ, seperti hilangnya minat siswa pada pelajaran. Dalam permainanpermainan apa saja manusia bisa belajar dan mengapa bisa belajar dari
permainan tergantung dari jenis-jenis permainan yang dilakukan. Beberapa
jenis permainan akan saya kemukakan dalam bab selanjutnya.
2.
Proses Keperawatan
1) Pengkajian keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap
pengkajian
merupakan
pemikiran
dasar
dalam
memberikan
asuhan
melalui
batasan
karakteristik
mayor
yang
dapat
b.
c.
pernyataan
tentang
masalah-masalah
yang
diduga
masih
e.
DAFTAR PUSTAKA
Widuri, H. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia (Aspek Mobilitas dan Istirahat Tidur).
Gosyen Publishing. Yogyakarta.