012116349
SGD 7
Sumber :
http://www.slideshare.net/BelindaAgustia/savedfiles?
s_title=airway-breathing-dan-circulationabc&user_login=abhique
A
Tujuan
AIRWAY MANAGEMENT
(PENGELOLAAN JALAN NAPAS)
: Membebaskan jalan napas untuk menjamin
pertukaran udara secara normal
2.
Standard ETT
Abdominal thrust
Chest thrust
Back blow
B
Tujuan
BREATHING MANAGEMENT
(PENGELOLAAN FUNGSI PERNAPASAN)
Nasal Cannula
Face Tent
Ventimask
Small amount of rebreathing
8 L flow = 40%, 15 L flow = 60%
Nonrebreather mask
OksYmetri
C
Tujuan
CIRCULATION MANAGEMENT
(PENGELOLAAN SIRKULASI)
: Mengembalikan fungsi sirkulasi darah
Pengelolaan :
Tekan langsung pada tempat
perdarahan eksternal
Memasang 2 kateter IV ukuran besar
untuk resusitasi cairan
Memberikan cairan dengan cairan RL
yang dihangatkan dan pemberian
darah
DISABILITY
(PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
SINGKAT)
EXPOSURE
(KONTROL LINGKUNGAN)
Prinsip :
Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke
paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai
kebutuhan.
Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang
lebih tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfir lingkungan.
Tujuan :
1. Mengatasi keadaan hipoksemia
2. Menurunkan kerja pernafasan
3. Menurunkan beban kerja otot jantung
(miokard)
Hipoksia
Trauma
Infeksi
Reaksi
imunologis
Gangguan
genetika
Kebutuhan
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar
Gangguan
manusia yang digunakan untuk kelnagsungan metabolisme
nutrisi
sel
tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan
metabolisme sel.
Apabila >4menit orang tidak
mendapatkan O2 maka akan berakibat pada kerusakan
otak yg tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan
Terapi (suplementasi)
Oksigen
DO2 = CO x O2 content
Fi O2 >>>
ACLS
Sumber :
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ve
d=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F
%2Fkedokteran.unsoed.ac.id%2FFiles%2FKuliah
%2Fmodul%2520%2FGenap%2520II%2520%2520Terapi
%2520Oksigen.pdf&ei=bRJPVJmZOIXm8gWb5oCI
CQ&usg=AFQjCNErC4mFZYhaeVXstbGMkIP_tFWCA&sig2=XmhofQj2fA4Azyfx6lZ
_pQ&bvm=bv.77880786,d.dGc
Bantuan
Oropharyngeal airway
(OPA)
alat
sederhana
Bantuan
lanjutan
Nasopharyngeal airway
(NPA)
Laryngeal mask airway
alat
Combitube
ACLS
Intubasi dg ETT
FLOW RATE
DELIVERY O2
1 L/min
21% - 24%
2 L/min
25% - 28%
3 L/min
29% - 32%
4 L/min
33% - 36%
5 L/min
37% - 40%
6 L/min
6-10 L/min
41% - 44%
35% - 60%
6 L/min
60%
(nonrebreathing mask)
7 L/min
70%
8 L/min
80%
9 L/min
90%
10-15 L/min
4-8 L/min
95% - 100%
24% - 35%
10-12 L/min
40% - 50%
Nasal canula
Ventury mask
ACLS
Pemantauan Suplementasi
Oksigen
Pulse
oximetry
reading
Interpretation
Intervention
95% - 100%
Desired range
O2 4 l/min nasal
canule
90% - <95%
Mild-moderate
hypoxia
85% - <90%
<85%
Moderate-severe
hypoxia
Severe to lifethreatening hypoxia
Face mask
Face mask w/ O2
reservoir assisted
ventilation
Assisted ventilation
Oropharyngeal Airway
Indikasi :
Napas spontan
Tidak ada reflek
muntah
Ingat
komplikasi !!
ACLS
oropharyngeal airway
Komplikasi
Obstruksi total jalan nafas
Laringospasme
Muntah
ACLS
oropharyngal airway
insertion
ACLS
Nasopharyngeal Airway
Indikasi :
Napas spontan
Ada reflek muntah
Kesulitan dg OPA
Ingat komplikasi &
kontraindikasi !!
ACLS
ACLS
definitif
Laryngeal Mask Airway
Combitube
alternatif
Intubasi Endotrakea
Indikasi
Henti jantung,
Patensi airway tdk bisa dipertahankan,
Ventilasi non invasif tdk adekuat
Kontra
indikasi
TIDAK ADA
Kegunaan
Komplikasi
Kecuali penolakan
Combitude
(pipa esofagus-trakhea)
Caranya :
1.Masukkan sampai 2 garis
hitam terletak diantara gigi
atas dan bawah
2.Kembangkan balon
faring(prox) dg 80-100mL
udara kemudian balon
esofagu(dist)s dg 12-15mL
udara
3.Pastikan posisi combitude di
esofagus/trakhea
4.Esofagus :
Ventilasi melalui pipa biru
dada
mengembang
Trakhea :
ventilasi melalui pipa
putih dada mengembang shg