Anda di halaman 1dari 29

PERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N

PADA RUANG LABORATORI UM


KOMPUTER PAPSI - I TS

Oleh :
LAURA SUNDARION
2107 030 075
Dosen Pembimbing :
Ir. Denny M.E SOEDJONO, MT

LATAR BELAKANG

Sistem pengkondisian udara pada ruangan di


suatu gedung merupakan salah satu fasilitas
yang penting untuk kenyamanan orang yang
berada didalam ruangan.
Perhitungan beban pendingin sangat diperlukan
untuk pemilihan mesin pendingin (AC) yang
tepat.

Rumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi adalah
bagaimana mendapatkan beban pendinginan
yang nyaman.

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah
untuk mengetahui beban pendingin dari
laboratorium komputer PAPSI - ITS.

Manfaat Penulisan
Untuk mempelajari materi perkuliahan lebih lanjut
khususnya teknik penkondisian udara. Selain itu untuk
mempelajari cara perhitungan beban pendingin.

Batasan Masalah
1. Perhitungan dilakukan di laboratorium komputer PAPSI - ITS.
2. Data diambil dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika)
Juanda
3. Tidak ada perubahan temperatur pada dinding (adiabatik).
4. Kondisi yang ada dalam sistem adalah kondisi steady state.
5. Temperatur udara konstan 25C.

Prosedur Perencanaan Sistem


Pengkondisian
Udara
Mulai

Penentuan Kondisi Termal


dalam Gedung

Tinjauan pustaka

Pengambilan Data
Gedung dan Temperatur

Perhitungan Beban
Pendingin

Analisa Psikrometrik
Sistem Pengkondisian
Udara

Selesai

Kesimpulan

Data Gedung Laboratorium Komputer PAPSI - ITS.


1.

2.
3.

4.

Daerah gedung sebelah selatan terdiri dari jendela


dan pintu kaca, bagian utara terdiri dari jendela kaca
dan dinding yang terbuat dari sebagian gypsum dan
batu-bata, dan untuk sebelah timur dan barat
dindingnya semua terbuat dari sebagian gypsum dan
batu-bata.
Ruangan dapat menampung maksimal 28 orang.
Penerangan yang dipakai 15 lampu neon yang
masing-masing berdaya 40 watt.
Untuk ukuran gedung laboratorium komputer PAPSI ITS
mempunyai mempunyai panjang 10,5 m, lebar 7,2 m,
dan tingginya 3,00 m.
Data dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika),
data ini diambil untuk mengetahui keadaan
temperatur di sekitar daerah gedung. untuk daerah
dinding timur dan selatan. Dari data diambil
temperatur terbesar sebagai temperatur perhitungan.

Gambar Setiap Sisi Ruang


Laboratorium Komputer PAPSI - ITS.

Gambar Pandangan Depan Ruang Laboratorium


Komputer PAPSI - ITS sebelah selatan.

Gambar Setiap Sisi Ruang


Laboratorium Komputer PAPSI - ITS.

Gambar Pandangan Depan Ruang Laboratorium


Komputer PAPSI - ITS sebelah barat dan timur.

Gambar Setiap Sisi Ruang


Laboratorium Komputer PAPSI - ITS.

Gambar Pandangan Depan Ruang Laboratorium


Komputer PAPSI - ITS sebelah utara.

Luas Bagian-Bagian Ruangan


luas jendela sebelah selatan

A (Luas) = p x l
= 1.46 ft x 3.00 ft
= 4.38 ft

luas jendela sebelah utara

A (Luas) = p x l
= 3.33 ft x1.66 ft
= 5.52 ft

Luas Pintu

A (Luas)

= px l
= 6.83 ft x 4,80 ft
= 32.78 ft

Luas Dinding

Gross A (Luas) =
=
=
A net (Luas)

pxl
35 ft x 24 ft
840 ft
= Agross Apintu A1
A2
= 840 ft 32.78 ft 5.52 ft 4.38 ft
= 797.32 ft

Keterangan :
Untuk dinding sebelah barat tidak dihitung
karena tidak terkena sinar matahari.

Menentukan Kondisi Rancangan


Kondisi Outdoor
(DB,WB,RH)
Kondisi Indoor
(DB,WB,RH)
Kondisi Outdoor dan
Indoor RH

BMG bulan Desember


(Temperatur Tertinggi)

Tabel

Kurva Psikrometrik

DB (F)
Outdoor

95,7

Room

75,2

WB (F) RH (%)
80,9

W
(gr/lb)

35

87

50

79

DR (F)

84,3

Keterangan :
DB = temperature bola kering
WB = temperature bola basah
RH = kelembaban relatif
W = rasio kelembaban
DR = temperature rata-rata bola kering

Menentukan Koefisien Perpindahan


Panas Keseluruhan ( U )
Koefisien perpindahan panas keseluruhan dapat
diperoleh dengan cara dihitung atau dari tabel.
U yang didapat dari tabel :
Dinding : 4 in. face brick, 4in. common brick,
gypsum wallboard, no insulation.
Atap
: Attic with natural ventilation no
insulation.
Lantai : concrete deck, no insulation.
Dari tabel A.7 didapat nilai :
U
= 0,28 BTU/hr-ft2-F (Group D)
U
= 0,15 BTU/hr-ft2-F
U
= 0,59 BTU/hr-ft2-F

Jendela : single glass, tipe frame wood.


Dari tabel A.8 didapat nilai :
U = 0,90 BTU/hr-ft2-F

Menghitung Fc (Heat Transfer to Surrounding)


Fc
K
Fc

= 1 0,02 K
= ( UwAw + UgAg ) / L
= 0,92

Menghitung Beban Puncak ( Peak Load )


Dari tabel 6.8 E.G pita didapat nilai :
CLFjendela tertinggi pada pukul 12.00 = 0,65
Dari tabel 6.1 E.G pita didapat nilai :
CLTDatap tertinggi pada pukul 16.00 = 62

Pada pukul 12.00


- Dari tabel 6.1 didapat nilai CLTDatap = 29 F
- Dari tabel 6.4 dengan 8E didapat nilai LM = 12 F
- Dari tabel 6.6 dengan 8E didapat nilai SGHF = 179 BTU/hr-ft2
- Dari tabel 6.7 dengan 8E didapat nilai SC = 0,94
- Dari tabel 6.8 idapat nilai CLFjendela = 0,65

Menghitung Rata-Rata Temperatur Luar (Outdoor


Average):
atap

F average = 53,55 0 F

Menghitung Perbedaan Temperatur Beban


Pendinginan (Cooling Load Temperatur Different/
CLTDc)
CLTDc = 12 , 75 F

Menghitung Q atap
Q atap = 1606,5 BTU/hr

Menghitung Q jendela
Q jendela = 6037, 5 BTU/hr
Summary = Q jendela + Q atap
= 1606,5 BTU/hr + 6037, 5 BTU/hr
= 7644 BTU/hr
Pada pukul 16.00
Dari tabel E.G pita didapat:
CLTD atap
= 62 F
LM
= 12 F
SGHF
= 179 BTU/hr-ft2
SC
= 0,94
CLF jendela
= 0,52

Menghitung Rata-Rata
(Outdoor Average):

Temperatur

Luar

F average = 53,50 F

Menghitung Perbedaan Temperatur Beban


Pendinginan (Cooling Load Temperatur
Different/ CLTDc)
CLTDc = 45,35 F

Menghitung Q atap
Q atap = 5714,1 BTU/hr

Menghitung Q jendela
Q jendela = 4829,7 BTU/hr

Summary = Q jendela + Q atap


= 4829,7 BTU/hr + 5714,1 BTU/hr
= 10543,8 BTU/hr
Karena peak load pada pukul 16.00 lebih besar dari pukul 12.00,
maka waktu yang dipakai pukul 16.00.

Menghitung CLTDc
CLTDc ( dinding timur )
CLTDc ( dinding selatan )
CLTDc ( dinding barat )
CLTDc ( dinding utara )
CLTDc atap
CLTDc jendela

= 45 , 35 F
= - 14,65 F

= 33 F
= 24 F
= 18 F
= 13 F

Menghitung Beban Pendinginan Luar


( External Cooling Load )
Dinding sebelah timur
Q = - 225,65 BTU/hr
Dinding sebelah selatan
Q = - 789,80 BTU/hr
Dinding sebelah Utara
Q = - 749,67 BTU/hr
Total pemasukan kalor secara konduksi melalui
dinding
Q = - 1765 ,12 BTU/hr
Pemasukan kalor secara konduksi melalui atap
Q = 5256,9 BTU/ hr
Pemasukan kalor secara konduksi melalui
lantai
Q = 455,95 BTU/ hr

Pemasukan Kalor secara konduksi melalui pintu :


Q = - 225,70 BTU/hr
Pemasukan Kalor Total secara Konduksi :
Q = 3722 ,03 BTU/hr
Pemasukan Kalor Secara radiasi melalui Jendela :
Q = 4443,3 BTU/ hr

Menghitung Beban Pendinginan Dalam (Internal


Cooling Load)
Penambahan kalor dari penerangan
Q = 2346 BTU/hr
Penambahan kalor dari orang di dalam ruangan
Qs = 7000 BTU/hr
Ql = 5600 BTU/hr

Penambahan kalor dari komputer di


dalam ruangan
Dari tabel 6.15 ( microcomputer / word
processor ) didapat nilai :
q
= 300 BTU / hr
Q = qxn
= 300 x 28
= 8400 BTU / hr

Menghitung Beban Infiltrasi dan Ventilasi


Penambahan kalor dari pertukaran udara (infiltrasi)
Qs = 132,59 BTU/hr
Ql = 31987,2 BTU/hr
Penambahan kalor dari ventilasi
Qs = 12628 BTU/hr
Ql = 3049,4 BTU/hr

Beban Pendinginan Total ( Cooling Loads Total )


Q
= 79305,52 BTU/hr
= 6,60 TR

Perhitungan beban pendingin sangat berpengaruh


terhadap pemilihan mesin pendingin, maka penulis
berusaha menghitung beban pendinginan pada bulan
desember dan 80 lintang selatan. Dari perhitungan yang
telah dilakukan maka didapatkan :
Temperatur Bola Kering (DB)outdoor = 95,7 F
Temperatur Bola Kering (DB)Room = 75,2 F
Temperatur Bola Basah (WB)
= 80,4 F
Kelembaban Relatif (RH) outdoor = 35 F
Kelembaban Relatif (RH) Room
= 50 F
Rasio Kelembaban (W) outdoor
= 87 F
Rasio Kelembaban (W) Room
= 79 F
Temperatur rata-rata bola kering (DR) = 85 F
Temperatur Average
= 53,5 F

Perhitungan Beban Pendinginan

= 79305,52 BTU/hr
= 6,60 TR

Saran
Agar beban pendinginan tidak terlalu besar maka
bangunan sebaiknya tidak terlalu banyak jendela dari
kaca dan diusahakan letak jendela tidak langsung
terkena paparan sinar matahari. Untuk dinding
sebaiknya memakai bahan yang tidak menyerap
panas.

Anda mungkin juga menyukai