Kode Etik Profesi Advokat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

KODE ETIK PROFESI ADVOKAT

Advokat merupakan salah satu subprofesi dibidang hukum. Sebagaimana dikatakan oleh
Abdulkadir Muhammad (2006), peraturan hukum mengatur dan menelaskan bagaimana
seharusnya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Lagislator menciptakan hukum


Pejabat melaksanakan administrasi negara
Notaris merumuskan kontrak-kontrak harta kekayaan
Polisi dan jaksa menegakkan ketertiban umum
Pengacara membela kliennya dalam menginterpretasikan hukum
Hakim menerapkan hukum dan menetapkan keputusannya
Pengusaha menjalankan kegiatan bisnisnya
Konsultan hukum memberikan nasihat hukum kepada kliennya
Pendidik hukum menghasilkan ahli hukum

Selanjutnya dikatakan bahwa pekerjaan yang ditangani oleh para profesional hukum tersebut
merupakan bidang-bidang profesi hukum, yang jika dirinci adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Profesi legislator
Profesi administrator hukum
Profesi notaris
Profesi polisi
Profesi jaksa
Profesi advokat (pengacara)
Profesi hakim
Profesi hukum bisnis
Profesi konsultan hukum
Profesi dosen hukum

Menurut Notohamidjojo (dalam Abdulkadir Muhammad, 2006), seorang profesional dibidang


hukum perlu memiliki:
a. Sikap manusiawi, artinya tidak hanya menghadapi hukum secara formal, melainkan
kebenaran yang sesuai dengan hati nurani.
b. Sikap adil, artinya mencari kelayakan yang sesuai dengan perasaan masyarakat.
c. Sikap patut, artinya mencari pertimbangan untuk menentukan keadilan dalam suatu
perkara konkret.
d. Sikap jujur, artinya menyatakan suatu hal benar menurut apa adanya, serta menjauhi
yang tidak benar dan tidak patut.
Di Indonesia terdapat lebih dari satu organisasi profesi advokat. Kode Etik Profesi Advokat
berlaku sejak tanggal ditetapkan pada tanggal 23 Mei 2002 dan disepakati berlaku bersama
untuk organisasi profesi advokat yang tergabung dalam Komite Kerja Sama Advoat Indonesia
(KKAI), yang terdiri atas tujuh organisasi, yaitu: Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN),
Asosiasi Konsultan Hukum Indonesia (AKHI), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

(HKHPM), Serikat Pengacara Indonesia (SPI), dan Himpunan Advokat dan Pengacara
Indonesia (HAPI).

Anda mungkin juga menyukai