Anda di halaman 1dari 4

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran yang Menggunakan Lensa

Kontak tentang Penjagaan yang Benar


The Knowledge of Medical Students Using Contact lens on its Proper Care
Davamalar Narainasamy 1 , Putri C. Eyanoer2
1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2009


Staf Pengajar Departmen Ilmu Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Lensa kontak merupakan alat bantu penglihatan alternatif selain kaca mata. Penggunaan lensa kontak
cukup populer dengan jumlah pengguna kira- kira lebih dari 125 juta pada tahun 2010 dan diprediksi
akan meningkat setiap tahun. Fungsi lensa kontak umumnya adalah untuk mengoreksi kelainan refraksi
mata dan juga bagi tujuan kosmetik.
Penggunaan lensa kontak ini memerlukan penjagaan yang benar berdasarkan panduan American
Optometric Association agar tidak menimbulkan dampak negatif pada mata. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah pengetahuan pengguna lensa kontak.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan besar sampel sebanyak 127 orang. Penelitian ini
dilakukan pada bulan September-November 2012 dan data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan Mahasiswa FKUSU
mengenai penjagaan lensa kontak yang benar.
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan responden berada pada kategori
pengetahuan baik sebesar 62.2% ,berpengetahuan sedang sebanyak 37.8%.
Disarankan
kepada
Bagian Pendidikan FKUSU agar menambahkan topik kuliah tentang penjagaan lensa kontak yang benar
agar mahasiswa kedokteran dapat menjadi contoh kepada pengguna lensa kontak lain di masyarakat.
Kata kunci: Pengetahuan, Pengguna lensa kontak, Penjagaan lensa kontak
Abstract
Contact lens is an alternative tool to correct vision problems besides spectacles and also used for
cosmetic purposes. There were more than 125 million users around the world in year 2010, and this
tends to incline each year.
Users need to provide proper care for their contact lens by adhering to the guidelines on how to
care for contact lens by American Optometric Association. Otherwise, if there is no proper care, it will
cause serious complications to the eyes. An important factor to avoid complications is the knowledge of
contact lens users on proper care of contact lens.
A descriptive study on 127 medical students of University of North Sumatera is done and
questionnaires are distributed. The aim of this study is to know the knowledge among medical students
in The University of North Sumatera on proper care of their contact lens.
The result shows that the majority of respondents knowledge towards proper care of contact lens
was in good category (62.2%) and moderate category was (37.8%).
This research concludes that the level of knowledge among medical students on proper care of
contact lens is good. Despite the results, hopefully this research will give an input to Education
Department of Medical Faculty to integrate lecture on proper care of contact lens as the medical
students often considered role models to other users in society.
Key words: Knowledge, medical Student, Contact Lens Users, Proper care of Contact Lens.

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013

Penjagaan Lensa Kontak

Latar Belakang/ Introduction:


Lensa kontak merupakan suatu alat bantu
penglihatan alternatif selain kaca mata.
Terdapat kira- kira lebih dari 125 million
pemakai lensa kontak di seluruh dunia
(Rumpakis, 2010). Seseorang pemakai lensa
kontak
seharusnya
mematuhi
panduan
penjagaan lensa kontak benar berdasarkan
seperti dianjurkan oleh American Optometric
Association untuk mencegah infeksi mata.
Perilaku yang tidak higienis sewaktu memakai
lensa kontak menjadi faktor resiko signifikan
dalam terjadinya infeksi yaitu microbial keratitis
dan juga komplikasi lain pada mata (Robertson
DM, 2010). Oleh karena itu, sangat penting
untuk mengetahui sejauh mana kesadaran dan
pengetahuan pengguna lensa kontak tentang
penjagaan lensa kontak secara benar untuk
mencegah dan menghindari infeksi mata dan
komplikasi mata yang lain.
Metode/ Methods:
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan 127
sampel dari seluruh mahasiswa/I FKUSU
stambuk 2010-2011 pengguna lensa kontak dan
dilakukan mulai September hingga November
2012.
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner
yang terdiri dari 20 pertanyaan mengenai
tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa
fakultas kedokteran tentang penjagaan lensa
kontak yang benar. Kuesioner telah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas menggunakan program
SPSS (Statistical Product for Social Science).
Data yang telah dikumpulkan diolah dan
dianalisis dengan menggunakan metode
pengolahan program SPSS yang dianalisa dan
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil dan Pembahasan / Results and
Discussion:
Jumlah responden yang menggunakan lensa
kontak adalah stambuk 2011 sebanyak 73 orang
(57.5%) dan jumlah pengguna lensa kontak di
stambuk 2010 adalah sebanyak 54 orang
(42.5%).
Berdasarkan tabel 5.2. diatas, pertanyaanpertanyaan yang paling banyak dijawab dengan
benar adalah pertanyaan pada nomor 2,5,16,
dan 20. Sedangkan pertanyaan yang paling
banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor
1, 6,17dan 18.
Dari hasil penelitian, mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013

menunjukkan perilaku buruk terutamanya


dalam tidak melakukan pemeriksaan mata
secara rutin ke dr mata sepanjang pemakaian
lensa kontak. Hal ini adalah penting sebagai
aftercare untuk mendeteksi komplikasi pada
mata sepanjang pemakaian lensa kontak
menurut American Optometric Association
(AOA).
Selain itu dilihat dari distribusi jawaban pada
kuesioner, jawaban terhadap 5 pertanyaan
(melepas lensa kontak bila mandi atau cuci
muka, mencuci tangan sebelum menyentuh
lensa kontak, membersihkan lensa setiap
pemakaian, menggunakan kembali larutan
pencuci, membersihkan kotak penyimpanan)
adalah sedang. Hal ini perlu diperhatikan,
karena berdasarkan AOA setiap tindakan harus
dilakukan demi pencegahan terhadap infeksi
mata. Melepaskan lensa kontak bila mandi, cuci
muka, berenang ini penting untuk mencegah
infeksi akibat air yang tidak steril. Mencuci
tangan sebelum menyentuh lensa kontak harus
diutamakan karena penempelan residu lotion,
sabun dan bahan kimia pada lensa kontak
menyebabkan nyeri, iritasi serta pandangan
kabur. (Kozarsky, 2011). Seharusnya menurut
AOA ,setiap kali penggunaan lensa kontak harus
dibersihkan. kadang-kadang. Perilaku mengguna
kembali larutan lensa kontak harus diubah
karena larutan tidak steril dapat menyebabkan
infeksi mata.( Ventocilla, 2010). Menurut AOA,
kotak penyimpanan lensa kontak seharusnya
dibersihkan dan dikeringkan setiap minggu,
dibiarkan kering semasa tidak menggunakannya
dan diganti setiap 3 bulan.
Dari data tabel 5.3., terdeskripsi bahwa
tingkat
pengetahuan
responden
yaitu
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara tentang penjagaan lensa kontak
dengan kategori baik (62.2%), dan diikuti
kategori berpengetahuan sedang (37.8%) .
Kesimpulan / Conclusion:
Kesimpulan menunjukkan bahwa mayoritas
tingkat pengetahuan Mahasiswa FK USU
pengguna lensa kontak berada pada kategori
baik.
Saran/ Suggestions:
Bagi
pemakai
lensa
kontak
yang
berpengetahuan
dan
berperilaku
baik,
dianjurkan untuk mempertahankan perilaku
tersebut, sementara bagi yang berpengetahuan
sedang
dan
buruk
dianjurkan
untuk
memperbaiki perilaku. Selain itu, pemakai lensa

Penjagaan Lensa Kontak

kontak dianjurkan menjalani pemeriksaan mata


dengan dokter mata setiap tahun untuk
menghindari komplikasi sepanjang pemakaian
lensa kontak. Juga dianjurkan mengkonsultasi
dengan dokter mata sebelum pemakaian lensa
kontak.
Melihat semakin bertambahnya pemakai
lensa kontak, disarankan untuk Bagian
Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara agar menambahkan materi
kuliah tentang lensa kontak secara terperinci
termasuk cara penjagaan lensa kontak yang
benar agar mahasiswa kedokteran memahami
dengan jelas dan mengenali komplikasi akibat
penggunaan lensa kontak dan dapat menjadi

contoh kepada pengguna lensa kontak lain di


masyarakat.
Daftar Tabel
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi pemakai lensa
kontak mengikut stambuk
Stambuk
Frekuensi (n)
%
2010
54
42,5
2011
73
57.5
Total
127
100

Tabel5.2. Distribusi frekuensi jawaban responden


No

Pertanyaan

1
2

Masa pemakaian lensa kontak


Ganti lensa kontak sesuai
kadaluarsa
Baca petunjuk pemakaian lensa
kontak
Tidur dengan pakai lensa kontak
5 Pakai lensa kontak sewaktu
infeksi mata
Pemeriksaan mata secara rutin
Lepas lensa kontak bila mandi,
berenang
Cuci tangan sebelum sentuh lensa
kontak
Guna metode rub & rinse
Membersihkan lensa kont
Periksa kerusakan pada lensa
kontak
Larutan lensa kontak yang benar
Guna kembali larutan lensa
kontak
Menutup botol larutan desinfeksi
Ganti larutan sesuai kadaluarsa
Tempat penyimpanan lensa
kontak
Membersihkan kotak lensa kontak
Mengeringkan kotak lensa kontak
Ganti kotak lensa kont
Mencoba lensa kontak orang lain

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013

Benar

Sedang

Salah

N
79
96

%
62.2
75.6

N
37
25

%
29.1
19.7

N
11
6

%
8.7
4.7

54.3

51

40.2

5.5

73
101

57.5
79.5

50
23

39.4
18.1

4
3

3.1
2.4

27
59

21.3
46.5

44
62

34.6
48.8

56
6

44.1
4.7

60

47.2

66

52

0.8

80
45
81

63
35.4
63.8

45
79
40

35.4
62.2
31.5

2
3
6

1.6
2.4
4.7

92
47

72.4
37

27
70

21.3
55.1

8
10

6.3
7.9

92
96
112

72.4
75.6
88.2

31
26
14

24.4
20.5
11

4
5
1

3.1
3.9
0.8

46
37
46
122

36.2
29.1
36.2
96.1

68
66
62
4

53.5
52.0
48.8
3.1

13
24
9
1

10.2
18.9
15
0.8

Penjagaan Lensa Kontak

Tabel 5.3. Tingkat pengetahuan tentang


penjagaan lensa kontak
Tingkat
Frekuensi(n) Persentase(%)
pengetahuan
Baik
79
62.2
Sedang
48
37.8
Buruk
0
0
Total
127
100
DAFTAR PUSTAKA
American Optometric Association, 2006.
Recommendations for Contact Lens
Wearers. America: American Optometric
Association.
Available
from:
http://www.aoa.org/x5230.xml. [Accessed
13April 2012].
Anderson, D.M., 2007. Dorlands Illustrated
Medical Dictionary. 31st e d.
Philadelphia: Saunders
Contact Lens Council, 2004. Statistics on
Contact Lens Wear in the U.S.
Available
from:
http://www.contactlenscouncil.com/pconstats.htm. [Accessed 14 April 2012]
Contact lens related eye infections, 2011.
American Academy of Ophthalmology
Available
from:
www.geteyesmart.org/eyesmart/diseases/
contact-lens-relatedinfections.cfm. [Accessed April 16, 2012]
Dart, J.K.G., 1993. Disease and Risks
Associated with Contact Lenses. Br J
Ophthalmology 1993;77: 49-53.
Kharuna,
A.K.,
2007.
Comprehensive
Ophthalmology. 4th ed. New Dehli: New
Age International (P) Limited.
Kozarsky,A.,2011.Caring For Your Contact
Lenses. Available from:
http://www.webmd.com/eyehealth/caring-contact-lens. [Accessed 14
September ,2012]
Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta
Pratomo, Hadi, dan Sudarti, 1990. Pedoman
Usulan Penelitian Bidang Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Depdikbud, 24-27.
Robertson D.M., 2010. Patient compliance
during contact lens wear: perceptions,
awareness, and behavior. Eye Contact Lens;
394-398.

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013

Rumpakis JMB, 2010. New data on contact


lens dropouts: an international
perspective. Review of Optometry.
Available
from:
http://www.revoptom.com/content/d/con
tact_lenses___and___solutions/c/18929/ [
Accessed 3 April 2012].
Terrie, C 2011. Proper Contact Lens Care.
Available from:
http://www.pharmacytimes.com/publicati
ons/issue/2011/May2011/Proper-ContactLens-Care- . [Accessed 14 April 2012]
Ventocilla, M 2011. Contact Lens Overview,
Michigan Collage of Optometry.
Available
from:
http://emedicine.medscape.com/article/11
96459-overview#showall.
[Accesed 14
April 2012)
Wu Y, 2010. Contact lens user profile,
attitudes and level of compliance to lens
care, Institute for Eye Research, Sydney,
Australia. Cont Lens Anterior Eye
2010; 33(4): 183-188

Anda mungkin juga menyukai