Anda di halaman 1dari 13

DIAGRAM SISTEM POLITIK INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Politik Pemilihan Tingkat Nasional dan daerah yang
Dibina Oleh Ibu Wike, S.Sos., M.Si

Disusun Oleh
Luluk Agus Tiningsih
125030100111106
Publik-E

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
2015

DIAGRAM SISTEM POLITIK INDONESIA SEBELUM REFORMASI

M
D
P
B
M
R
P
A
R
E
K
A
S
I
D
E
N
Di dalam Penjelasan UUD 1945, dicantumkan pokok-pokok Sistem Pemerintahan Negara Republik
Indonesia pada era Orde baru, antara lain sebagai berikut :
1. Indonesia adalah negara hukum (rechtssaat)
Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
(machtsaat). Ini mengandung arti bahwa negara, termasuk di dalamnya pemerintah dan
lembaga-lembaga negara lain, dalam melaksanakan tugasnya/ tindakan apapun harus dilandasi
oleh hukum dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
2. Sistem Pemerintahan Presidensiil
Sistem pemerintahan pada orde baru adalah presidensiil karena kepala negara sekaligus sebagai
kepala pemerintah dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden. Tetapi dalam
kenyataan, kedudukan presiden terlalu kuat. Presiden mengendalikan peranan paling kuat dalam
pemerintahan.
3. Sistem Konstitusional
Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar). Sistem ini memberikan ketegasan
cara pengendalian pemerintahan negara yang dibatasi oleh ketentuan konstitusi, dengan
sendirinya juga ketentuan dalam hukum lain yang merupakan produk konstitusional, seperti
Ketetapan-Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya. Diadakan
tata urutan terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan pada TAP MPRS No.
XX/MPRS/1966 urutannya adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU
4. Peraturan Pemerintah
5. Kepres
6. Peraturan pelaksana lainnya, misalnya Keputusan Menteri, Instruksi Menteri, Instruksi
Presiden dan Peraturan Daerah. (Erman Muchjidin,1986:70-71).
4. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu badan yang bernama MPR sebagai penjelmaan seluruh
rakyat Indonesia Tugas Majelis adalah:
1. Menetapkan Undang-Undang Dasar,
2. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara,
3. Mengangkat kepala negara (Presiden) dan wakil kepala negara (wakil presiden).
Majelis inilah yang memegang kekuasaan negara tertinggi, sedang Presiden harus menjalankan
haluan negara menurut garis-garis besar yang telah ditetapkan oleh Majelis. Presiden yang
diangkat oleh Majelis, tunduk dan bertanggungjawab kepada Majelis. Presiden adalah
mandataris dari Majelis yang berkewajiban menjalankan ketetapan-ketetapan Majelis.
5. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD
Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, tanggung jawab penuh ada di tangan
Presiden. Hal itu karena Presiden bukan saja dilantik oleh Majelis, tetapi juga dipercaya dan
diberi tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan rakyat yang berupa Garis-garis Besar Haluan
Negara ataupun ketetapan MPR lainnya.
6. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Kedudukan Presiden dengan DPR adalah sejajar. Dalam hal pembentukan undang-undang dan
menetapkan APBN, Presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Oleh karena itu, Presiden
harus bekerja sama dengan DPR. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan, artinya
kedudukan Presiden tidak tergantung dari Dewan. Presiden tidak dapat membubarkan DPR
seperti dalam kabinet parlementer, dan DPR pun tidak dapat menjatuhkan Presiden.
7. Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.
Presiden memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara. Menteri-menteri
itu tidak bertanggung jawab kapada DPR dan kedudukannya tidak tergantung dari Dewan.,
tetapi tergantung pada Presiden. Menteri-menteri merupakan pembantu presiden.
8. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Meskipun kepala negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi bukan berarti ia
diktator atau tidak terbatas. Presiden, selain harus bertanggung jawab kepada MPR, juga
harus memperhatikan sungguh-sungguh suara-suara dari DPR karena DPR berhak mengadakan
pengawasan terhadap Presiden (DPR adalah anggota MPR). DPR juga mempunyai wewenang
mengajukan usul kepada MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta
pertanggungjawaban Presiden, apabila dianggap sungguh-sungguh melanggar hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan
tarcela.
9. Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian menggunakan sistem multipartai, tetapi hanya ada 3 partai, yaitu Golkar, PDI,
dan PPP. Secara faktual hanya ada 1 partai yang memegang kendali yaitu partai Golkar dibawah
pimpinan Presiden Soeharto.

DIAGRAM SISTEM POLITIK INDONESIA SETELAH REFORMASI


Era Reformasi atau Era Pasca Soeharto di Indonesia disebabkan karena tumbangnya orde
baru sehingga membuka peluang terjadinya reformasi politik di Indonesia pada pertengahan 1998,
tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 karena adanya wacana
suksesi yang sengaja dibuat oleh Amien Rais untuk menjatuhkan rezim Soeharto dimana
didalamnya terdapat tuntutan untuk melakukan reformasi dan juga desakan dari parlemen beserta
mendurnya beberapa menteri dari kabinet saat itu.
Setelah Soeharto mundur maka BJ. Habibie kemudian dilantik sebagai presiden
menggantikan presiden Soeharto dan segera membentuk sebuah kabinet.Demokrasi di masa
pemerintahan BJ. Habibie amat sangat terbuka luas, namun demokrasi yang ditawarkan oleh
presiden Habibie ini membuat masyarakat Indonesia bebas untuk melakukan apapun dalam halnya
berbicara, bertindak dan melakukan kreativitas yang menunjang untuk dirinya sendiri, masyarakat
serta bangsa dan negara, beliau juga menyetujui untuk melepaskan Timor Leste atas kemauan
rakyat Timor yang merasa bahwa tanahnya hanya di manfaat oleh Soeharto
Setelah kepemimpinan BJ Habiebi Hadirlah pasangan Gus Dur-Megawati sebenarnya dinilai
ideal dilihat dari aspek wawasan. Duet Gus Dur-Megawati lalu membentuk Kabinet Persatuan
Nasional yang dilantik tanggal 28 Oktober 1999. Terlepas dari adanya kekecewaan karena
dihapuskannya Departemen Penerangan dan Departemen Sosial, kabinet ini mendapat dukungan
dari berbagai kalangan.
Belum genap 100 hari berkuasa dan belum tuntasnya penyelesaian persoalan-persoalan
peninggalan Orde Baru, pemerintahan Gus Dur dihadapan pada persoalan-persoalan kebijakannya
yang dinilai banyak kalangan sangat controversial. Kebijakannya antara lain:
1. Pencopotan Kapolri Jendral Pol. Roesmanhadi dan Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudrajat
yang dilatari oleh pernyataannya bahwa Presiden bukan Pangganti TNI. Penggantinya adalah
Marsekal Muda TNI Graito. Penggantian ini cukup mengagetkan karena diambilkan dari TNI
AU, yang selama 32 tahun terakhir tidak pernah mndapatkan jabatan strategis di jajaran TNI.
2. Pencopotan Wiranto sebagai Menko Polkan dilatarbelakangi oleh hubungan yang tidak
harmonis antara Wiranto dan Gus Dur
3. Mengeluarkan pengumuman tentang adanya menteri-menteri Kabinet Persatuan Nasional yang
terlibat KKN.Tampak beberapa menteri merasa sulit melakukan koordinasi di antaranya
Laksamana SDukardi dan Kwik Kian Gie. Mereka kesulitan melakukan koordinasi dengan
Memperindag Jusuf Kalla yang menghadapi tudingan KKN.
4. Gus Dur menyetujui nama Papua sebagai ganti Irian Jaya pada akhir Desember 1999. Gus Dur
bahkan menyetujui pula pengibaran bendera Bintang Kejora sebagai bendera Papua. Atas
kebijakan yang menguntukan ini,(Mei-Juni 2000)dan menetapakn tanggal 1 Desember (hari
berakhirnya pendudukan Belanda 1962) menjadi hari kemerdekaan Papua Barat.

Selain penilaian bahwa kebijakan Gus Dur Kontroversial, berkembang pula pendapat bahwa
kebijakan Gus Dur dianggap berjalan sendiri tanpa mau menaati aturan ketatanegaraan, termasuk di
dalamnya urusan protokoler. Dalam suasana sikap pro dan kontra masyarakat atas kepemimpinan
Gus Dur, muncul kasus bruneigate, skandal Bruneigate mengakibatkan kredibilitas rakyat terhadap
Gus Dur semakin turun drastis. Ketua MPR, Amien Rais yang dulu sangat bersemangat mendukung
Gus Dur berbalik arah.Presiden Gus Dur memang terkenal dengan sikapnya yang controversial,
melupakan tanggung jawab dan mengeluarkan maklumat presiden disaat ketua MPR Amien Rais
secara tegas menolak dekrit yang di buat oleh presiden Gus Dur hal ini menyebabkan dirinya
semakin tidak popular dan mempercepat proses kejatuhannya dari kursi kepresidenan. Apalagi
ternyata dekrit tersebut tidak mendapat dukungan dari TNI dan Polri.
Puncak jatuhnya Gus Dur dari kursi kepresidenan terjadi ketika MPR atas usulan DPR
mempercepat Sidang Istimewa MPR. MPR menilai Presiden Gus Dur telah melanggar Tap No.
VII/MPR/2000, karena menetapkan Komjen (Pol) Chaeruddin sebagai pemangku sementara jabatan
Kapolri.
Kemudian Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi
diumumkan menjadi Presiden Indonesia ke-5. Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak
perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil, namun Indonesia pada masa
pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lain.
Sikapnya yang jarang bersosialisasi dianggap sebagai pemimpin yang 'dingin'. Sejak kenaikan
Megawati sebagai presiden, aktivitas terorisme di Indonesia meningkat tajam, beberapa peledakan
bom terjadi yang menyebabkan sentimen negatif terhadap Indonesia dari kancah internasional.
Setelah masa pemerintahan Megawati berakhir Indonesia menyelenggarakan kembali
pemilu presiden secara langsung pertamanya. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru
bernama Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, muncul sebagai saingan Megawati.
Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat dengan
pimpinannya, Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada Indonesia.
Pemilihan putaran pertama menyisihkan kandidat lainnya sehingga yang tersisa tinggal Megawati
dan SBY. dan yang memenangkan pemilu untuk periode 2004-2009 adalah SBY, kemudian untuk
periode 2009-2014 , lalu di gantikan oleh Presiden Jokowi dari pasrtai PDIP, Joko Widodo
(Jokowi) dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-7 dilakukan di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada
tanggal 20 Oktober 2014 pagi. Upacara ini menandai secara resmi dimulainya jabatan Joko Widodo
sebagai Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Indonesia, yang telah memenangkan
pemilihan umum presiden pada 9 Juli 2014. Berikut adalah daftar kabinet Kerja Jokowi :

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said

Menteri Pariwisata: Arief Yahya


Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Tedjo Edy Purdijatno
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
Menteri BUMN: Rini M Soemarno
Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
Menteri Perindustrian: M Saleh Husin
Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
Menteri Agama: Lukman Hakim Saefuddin
Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohanan Yambise
Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Jafar

Sistem politik indonesia yang sudah dilakukan amandemen ini yang berbeda terletak di kekuasaan
MPR. Untuk lebih jelasnya, lihat saja informasi dibawah ini :

U
B
M
D
P
U
K
P
r
K
D
R
e
M
s
1
A
i
9
d
4
K
e
5
Y
n
1. Presiden memegang kekuasaan eksekutif, yang menjadi kepala negara sekaligus kepala

pemerintahan. Presiden bersama dengan wakilnya itu dipilih oleh rakyat melalui pemilu dalam
satu paket. Masa jabata presiden dengan wakil presiden adalah 5 tahun dan setelah itu dapat
dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Dan presiden tidak dapat membubarkan parlemen
maka dari itu presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen.
2. DPR menetapkan anggaran belanja negara, dan juga berfungsi untuk mengawasi jalannya

pemerintahan. Selain itu, DPR juga berwenang dalam membentuk UU. DPR tidak bisa
dibubarkan oleh badan eksekutif beserta kabinetnya, tetapi DPR bisa melakukan pengajuan
usulan pemberhentian presiden beserta wakilnya kepada MPR.
3. Dibentuknya sebuah dewan pertimbangan yang berada dibawah presiden karena DPA

ditiadakan.
4. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik dengan bentuk negara indonesia adalah

kesatuan. Negara Indonesia ini terbagi dalam 33 daerah provinsi menggunakan prinsip
desentralisasi yang bertanggung jawab, nyata dan juga luas. Karena itulah, terdapat pemerintah
daerah dan juga pemerintah pusat.
5. Tidak adanya perbedaan tingkat, seperti lembaga tertinggi maupun lembaga tinggi negara. Yang

ada adalah lembaga lembaga negara yang seperti BPK, DPR, MPR, MK, Presiden, DPD, MA
dan juga KY.
Tugas dan Fungsi Menteri Negara
1. Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kementerian Negara Ristek mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan


kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fugsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

2. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Kementerian Negara Koperasi dan UKM mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

3. Menteri Negara Lingkungan Hidup


Kementerian Negara Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak
lingkungan.

Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak


lingkungan

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak


lingkungan

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

4. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan


Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemberdayaan perempuan.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pemberdayaan perempuan dan peningkatan


kesejahteraan dan perlindungan anak

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan peningkatan


kesejahteraan dan perlindungan anak

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

5. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mempunyai tugas membantu Presiden
dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pendayagunaan aparatur negara dan
pengawasan.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan


pengawasan

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

6. Menteri Negara Pembangunan Daerah tertinggal


Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal mempunyai tugas membantu Presiden
dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembangunan daerah tertinggal.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pembangunan daerah tertinggal

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan daerah tertinggal

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

7. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional


Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang perencanaan pembangunan

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

8. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara


Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembinaan badan usaha milik negara.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pembinaan badan usaha milik Negara

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik negara

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

9. Menteri Negara Perumahan Rakyat


Kementerian Negara Perumahan Rakyat mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perumahan rakyat.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang perumahan rakyat

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

10. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga


Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu Presiden dalam
merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemuda dan olahraga.
Fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga

koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.

Menteri Kelautan Dan Perikanan


Tugas Menteri Kelautan Dan Perikanan
Menyelenggarakan urusan di bidang kelautan dan perikanan dalam pemerintahan untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara
Fungsi Menteri Kelautan Dan Perikanan
Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan
2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Kelautan dan Perikanan
3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kelautan dan
Perikanan di daerah
5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional
Kebijakan Menteri Kelautan Dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan kebijaksanaan tegas soal
aksi pencurian ikan oleh kapal asing. Menteri Kelautan dan Perikanan ingin agar kapal pencuri ikan
di perairan Indonesia langsung ditenggelamkan setelah melewati proses hukum. Kebijakan ini
dinilai positif dan didukung oleh Jokowi. Agar terlaksananya kebijakan tersebut, Menteri Susi
meminta pemerintah untuk menambah armada kapal patroli bagi TNI AL dan juga pihak-pihak sipil
yang terlibat melakukan penjagaan ekosistem laut Indonesia pada tahun 2015. Selain akan
melakukan proteksi bagi pelaku illegal fishing dari nelayan asing, Menteri Susi juga
memberlakukan aturan tegas bagi nelayan Indonesia sendiri yang tidak peduli lingkungan laut.
Menteri Susi meminta nelayan Indonesia yang selama ini menangkap ikan dengan
menggunakan potasium, dinamit, trawl dan yang sifatnya memusnahkan ikan dari yang besar
hingga yang kecil serta merusak ekosistem untuk segera berhenti karena akan membuat ikan-ikan
kecil menjadi musnah. Itu semua dilakukan untuk menjaga kelestarian laut, karena kekayaan bahari
Indonesia sangat luar biasa. Namun dari kebijakan Mentri Susi tersebut, ada beberapa pihak yang
mengkritik atau kurang setuju terhadap kebijakan tersebut karena dengan adanya kebijakan ini akan
membuat hubungan diplomasi antar Negara terganggu.

SUMBER :
Devender, Ryza Van. 2013. Sistem Pemerintahan Indonesia Orde Baru dan Era Reformasi. (online).
melalui

http://ryzha39.blogspot.com/2013/06/sistem-pemerintahan-indonesia-orde-

baru.html. Diakses pada tanggal 27 Februari 2015.


Wikipedia. Kementerian RI(Online). Melalui
http://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Indonesia. Diakses pada 27 Februari 2015, Pukul
09.40 WIB.
Wordpress.com.

2009.

Tugas

Fungsi

Menteri

Negara.

(online).

https://tunas63.wordpress.com/2009/10/11/tugas-fungsi-menteri-negara/.

Diakses

Melalui
pada

tanggal 27 Februari 2015.


Okezone.com.

2014.

Susunan

Lengkap

Kabinet

Kerja

JokowiI.

(online).

Melalui

http://news.okezone.com/read/2014/10/26/337/1057147/ini-susunan-lengkap-kabinet-kerjajokowi. Diakses pada tanggal 27 Februari 2015.


News Liputan 6.com. 2014. Menteri Susi Pemerintah Tetap Tenggelamkan kapal Pencuri Ikan.
(Online).

Melalui

http://news.liputan6.com/read/2150242/menteri-susi-pemerintah-tetap-

tenggelamkan-kapal-pencuri-ikan. Diakses pada Tanggal 27 Februari 2015

Anda mungkin juga menyukai