Aliran Dalam Filsafat Hukum
Aliran Dalam Filsafat Hukum
Adanya aliran hukum adalah ditentukan oleh masa dan waktu yang
sehingga oleh para ahli hukum membuat penafsiran hukum berdasarkan waktu
dan tempat sehingga untuk pada saat ini para ahli hukum selalu mengkaji
hukum itu berdasarkan dengan adanya Timbulnya berbagai aliran dalam filsafat
hukum menunjukan pergulatan pemikiran yang tidak
henti-hentinya dalam
lapangan ilmu hukum. Apabila pada masa lalu, filsafat hukum merupakan produk
sampingan dari para filsuf, dewasa ini kedudukannya tidak lagi demikian karena
masalah-masalah filsafat hukum telah menjadi bahan kajian tersendiri bagi para
ahli hukum.
Aliran-aliran filsafat hukum yang akan dibicarakan yaitu: (1) Aliran Hukum
Alam; (2) Positivisme hukum; (3) Utilitaianisme; (4) Mazhab Sejarah; (5)
Sociological Jurisprudence; (6) Realisme Hukum; (7) Freirechtslehre.
1.
dan
abadi
itu
bersumber
dari
Tuhan
secara
langsung.
berkerja
untuk
kepentingan
sendiri,
kepentingan
d.
e.
pimpinan gereja.
Marsilius Padua (1270-1340) dan William Occam (1280-1317): Padua
berpendapat
bahwa
Negara
berada
diatas
kekuasaan
Paus.
f.
baik
para
rohaniawan
maupun
orang
awam
sama
2. Positivisme hukum
Positivisme hukum (Aliran Hukum Positif) memandang perlu secara
tegas memisahkan antara hukum dan moral (antara hukum yang berlaku dan
hukum yang seharusnya, antara das sein dan das sollen).
Positivisme hukum dapat dibedakan dalam dua corak yaitu:
A. Aliran Hukum Positif Analistis: John Austin (1790-1859)
Hukum adalah perintah dari penguasa Negara. Dan menurutnya hukum
dipandang sebagai suatu system yang tetap, logis, dan tertutup. Hukum
yang sebenarnya memiliki emapat unsure yaitu:
Perintah (command)
Sanksi (sanction)
Kewajiban (duty)
Kedaulatan (sovereignty)
B. Aliran Hukum Murni: Hans Kelsen (1881-1973)
tujuan
utama
hukum.
Kemanfaatan
disini
diartikan
sebagai
dapat ditimbulkannya.
Rudolf von Jhering (1818-1892): baginya tujuan hukum adalah untuk
melindungi
kepentingan-kepentingan.
Dalam
mendefinisikan
5.
Sociological Jurisprudence
Menurut aliran Sociological Jurisprudence ini, hukum yang abik
haruslah hukum yang sesuai dengan yang hidup di masyarakat. Aliran ini
memisahkan secara tegas antara hukum positif (the positive law) dan hukum
yang hidup (the living law)
Tokoh-tokoh aliran Sociological Jurisprudence antara lain adalah:
a.
Negara.
b. Roscoe Pound (1870-1964): dengan teorinya bahwa hukum adalah alat
untuk memperbaharui (merekayasa) masyarakat (law as a tool of social
engineering).
6. Realisme Hukum
Dalam pandangan penganut Realisme, hukum adalah hasil dari
kekuatan-kekuatan sosial dan control social. Beberapa cirri realisme yang
terpenting diantaranya:
a.
Tidak ada mazhab realis; realisme adalah gerakan dari pemikiran dan
social,
sehingga tiap
bagian
hrus diuji
tujuan
dan
akibatnya.
Realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara hukum
sepanjang
ketentuan-ketentuan
dan
konsepsi
hukum
Sumber hukum utama aliran ini adalah putusan hakim, semua yang
dimaksud dengan hukum adalah putusan hakim. Hakim lebih sebagai
penemu hukum daripada pembuat hukum yang mengandalkan peraturan
perundang-undangan.
Tokoh-tokoh utama realisme amerika yaitu:
a.
benar.
b. John Chipman Gray (1839-1915): ia menyatakan bahwa disamping
logika sebagai faktor penting pembentukan perundang-undangan,
unsur kepribadian, prasangka, dan factor-faktor lain yang tidak logis
c.
positivis.
John Dewey (1859-1952): inti ajaran dewey adalah bahwa logika
bukan berasal dari kepastian-kepastian dari prinsip-prinsip teoritis,
seperti
f.
silogisme,
tetapai
suatu
studi
tentangkemungkinan-
kemungkinan.
Benjamin Nathan Cardozo (1870-1938): ia beranggapan bahwa
hukum
mengikuti
perangkat
aturan
umum
dan
yakin
bahwa
Axel
Hagerstrom
(1868-1939):
ia
menyatakan
bahwa
hukum
adalah
keliru
untuk
c.
f.
7. Freirechtslehre.
Freirechtslehre (Ajaran Hukum Bebas ) merupakan penentang paling
keras Positivisme Hukum. Aliran Hukum Bebas berpendapat bahwa hakim
mempunyai
tugasnya
tugas
bukanlah
menciptakan
hukum.
menerapkan
Penemu
hukum
undang-undang,
tetapi
yang
bebas
menciptakan