Anda di halaman 1dari 28

Membangun Bersama

Economic
Development

Infrastructure

Tuban Progress

Education

Health & Safety

Environment

Berita Kita: semuanya tentang kita dan


untuk kita. Orang-orang kita, kisah kita,
informasi kita, kesulitan kita, keberhasilan
kita. Berita Kita berkisah tentang siapa kita,
apa yang kita lakukan, dan mengapa kita
melakukan itu. Berita Kita memperlihatkan
mengapa kitalah yang terbaik, dan
mengapa bekerja untuk Holcim merupakan
keputusan terbaik.
Berita Kita: its all about us and its for
us. Our people, our stories, our news, our
challenges, our successes. It tells who we
are, what we do, and why we do it. It shows
why were the best, and why its best to be
Holcim.

Daftar Isi
Contents

Economic
Development

Pakar Kredit Mikro


Masters of Microfinance

Tuban Progress Report


Percaya Diri Membangun
Building Confidence

04

12

Infrastructure
Menghubungkan Warga
Connecting People

Education
Kisah EVE
All About EVE

08

18

Cerita sampul
Nurlela asal Desa Walahir di Narogong, Jawa
Barat, menyimak guru menjelaskan pelajaran
matematika di sekolah. Ia salah seorang dari
2.000 lebih siswa SMP dan SMA di Indonesia
yang dapat mengecap pendidikan berkat
bantuan beasiswa Holcim tahun ini.
Cover story
Nurlela of Walahir Village in Narogong,
West Java, listens to her teacher during a
mathematics lesson at her school. Nurlela
is one of more than 2,000 junior and senior
high school students in Indonesia studying
with the help of Holcim educational
scholarships this year.

Health & Safety

20

Indonesia yang Lebih Aman dan Sehat


For a Safer, Healthier Indonesia

Environment
Pulau Nusakambangan
Nusakambangan Island

22

The Corporate Social Responsibility Edition 2011

Kisah Keberhasilan
Eamon Ginley menyoroti efektivitas dari
pemikiran jangka panjang.

elamat membaca Berita Kita edisi khusus kedua


bertema CSR. Belum lama ini diberitakan bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak meleset
dari sasaran yang ditetapkan pemerintah diiringi
hasil riset yang menunjukkan tingkat kepercayaan
konsumen meningkat. Kondisi dalam negeri memang jauh
berbeda dengan kondisi di Eropa maupun di Amerika Serikat,
namun kita kerap lupa bahwa tidak semua orang Indonesia
punya uang-lebih untuk dibelanjakan dan tidak semuanya
menikmati taraf hidup baik.
Pengangguran dan kemiskinan, tidak memadainya perumahan
dan kebersihan lingkungan, tidak terjangkaunya pendidikan
dan layanan kesehatan masih dirasakan oleh 100 juta lebih
penduduk di negara berpopulasi terbanyak keempat di dunia
ini. Berita baiknya adalah, dengan bantuan dan dorongan
yang tepat bukan bantuan tunai jerat kemiskinan dapat
diatasi. Usaha yang bisa dilakukan adalah membantu warga
agar mereka merasa atau kembali yakin bahwa mereka dapat
berdikari dan memperoleh pendapatan yang cukup sehingga
keluarga mereka dapat hidup layak. Inilah yang menjadi
landasan pembangunan berkelanjutan dan ini pula yang
dilakukan Holcim melalui program perwujudan tanggung
jawabnya kepada masyarakat.
Dibutuhkan solusi jangka panjang untuk menjadikan warga
mandiri, dan diperlukan pula waktu serta kesabaran. Tidak ada
jalan pintas.
Dalam bisnis, percaya diri dalam menghadapi perubahan
dengan tetap membuka pikiran adalah kunci keberhasilan
program kemasyarakatan. Meski hasilnya baru akan terasa
bertahun-tahun kemudian, investasi untuk program
kemasyarakatan tetap kita lakukan.

A Success Shared
Eamon Ginley highlights the
effectiveness of long term thinking.

elcome to our second CSR-themed


edition of Berita Kita, an issue
that comes out as forecasts show
Indonesias economic growth
remains robust and polls declare
that consumer confidence continues to rise. While
such optimism may be in stark contrast to depressed
conditions in Europe and the United States, its all too
easy to forget that not everyone in Indonesia is enjoying
greater buying power and higher living standards.
Unemployment, poverty, inadequate housing and
sanitation, lack of affordable education and healthcare
is the fate of over 100 million people in this country,
the fourth-most populous in the world. The good
news is that with proper stimulus and support
not indiscriminate handouts it is possible to beat
the poverty trap. This can be done through helping
individuals find the confidence to independently
generate sufficient income and maintain a decent
living standard for their families. This is the essence of
sustainability and the guiding principal behind Holcims
corporate social responsibility programme.
A self-help approach provides a lasting solution, but it
also requires time and patience. There are no shortcuts.
As with our business, having the confidence to embrace
change to keep an open mind is essential for CSR
success. We invest often knowing the rewards lie years in
the future.

Berita Kita CSR 2011

Kontraktor menanami sebagian


besar lahan di Jalur Hijau
Pabrik Holcim Cilacap dengan
pohon mahoni dan trembesi pada
bulan Agustus. Jalur hijau ini
nantinya akan menjadi tempat
rekreasi bagi warga Cilacap.
(Gambar bawah) Area dermaga
Tuban, sebelum (gambar kiri) dan
sesudah persiapan lahan.

Contractors replant a large


area of Holcim Cilacap Plants
Green Belt with mahogany
and trembesi trees in August.
The belt is intended as a
Cilacap community resource for
recreation.
(Photo below) The Tuban jetty
area, before (left) and after land
preparation.

Berita Kita CSR 2011

CSR Overview

Pak Rasmijan di desa Merkawang, Tuban, berdiri dekat


fasilitas produksi bahan bakar metana yang dibangun tim
Community Relations Tuban. Gas metana yang dihasilkan
kotoran sapi ditampung di dalam tabung berwarna biru
untuk selanjutnya dialirkan melalui pipa ke dapur di
rumahnya untuk keperluan memasak sehingga keluarganya
tidak perlu lagi membeli bahan bakar.

Pak Rasmijan at Merkawang Village, Tuban, stands by the


fuel methane project, set up by the Tuban Community
Relations team. The blue cylinder collects the methane gas
from cow dung, which is then piped to his familys gas cooker
and means the family is self-sufficient in cooking fuel.

Inilah saatnya melaksanakan pelatihan, evaluasi dan


pengembangan produk atau proses untuk mengetahui kondisi
pasar dan beradaptasi. Proses yang serupa berlaku pula untuk
program kemasyarakatan.

This is the time needed for training, evaluation and


development of a product or a process, to test the market and
to adapt as required. It is a similar process for CSR.

Edisi kali ini memuat banyak kisah tentang program CSR


yang dimulai bertahun-tahun lalu dan baru nampak hasilnya
sekarang berkat kesabaran dan keuletan kita. Hasil yang
dicatat pabrik Narogong dan Cilacap maupun waralaba Solusi
Rumah dan unit RMX, serta solusi penanganan limbah yang
dipelopori Geocycle, menunjukkan bahwa kita pemain yang
kuat dan disegani di pasar. Program CSR kita jalankan dengan
pola pikir yang sama sehingga kita pun mendapat tempat di
hati masyarakat sekitar dan para pihak yang berkepentingan.

So as you read this issue youll often see the seeds of our
CSR programmes were sown years ago, and the results today
reflect our patience and persistence. The momentum we
have gained at our Narogong and Cilacap plants, in our Solusi
Rumah franchise, RMX operations and not forgetting the
investment in pioneering Geocycles waste solutions has given
us a strong and distinct positioning in the market. Applying
the same thinking to our CSR programmes preserves our
position among the communities in which we operate, and the
stakeholders we live alongside.

Itulah sebabnya program kemasyarakatan telah kita lakukan


lima tahun sebelum pembangunan pabrik baru di Tuban mulai
berjalan.

Which goes a long way to explain why our community


planning was already in place five years before work
commenced on building the exciting new Tuban plant.

Karena tidak ada yang lebih baik maupun lebih


berkesinambungan selain keberhasilan bersama.

Because there is nothing better, nor more sustainable, than a


success shared.

Suyatno, Community Relations Officer Narogong,


bersama salah seorang pekerja di peternakan ayam
petelur di desa Nambo, yang menjadi binaan Holcim
dalam Program Pengembangan Ekonomi.

Suyatno, Narogong Community Relations Officer,


with a worker at an egg farm in Nambo Village
that is part of Holcims Economic Development
Programme for the area.

Berita Kita CSR 2011

Daerah ini kawasan industri yang ramai dan letaknya


dekat perumahan, jadi konsumennya banyak,
Siti Latifah.
This is a busy industrial area and its next to a
residential neighbourhood, so there are a lot of
customers, Siti Latifah.

Berita Kita CSR 2011

Economic Development
Solihin dan isterinya, Siti Latifah, dari
Klapanunggal, Jawa Barat, merasa bahwa
usaha mereka tidak mungkin berkembang
sampai mereka mendapat informasi
tentang program kredit mikro yang
ditawarkan Holcim.

Solihin and his wife, Siti Latifah, of


Klapanunggal, West Java, thought they
would be trapped forever their hole-inthe-wall business until they found out
about Holcims microfinance scheme.

Masters of
Microfinance

walnya Solihin dan Siti berjualan air kelapa di


warung pinggir jalan untuk para pekerja di sekitar
sana, mereka punya banyak impian namun hanya
sedikit uang di tangan. Kami membeli sepetak
lahan karena yakin tempat ini bagus untuk
membuka usaha, kata Solihin.
Daerah ini kawasan industri yang ramai dan letaknya dekat
perumahan jadi konsumennya banyak, jelas Siti.
Pada tahun 2009 keduanya pertama kali mengajukan
pinjaman sebesar Rp 3 juta kepada BMT Swadaya Pribumi,
lembaga kredit mikro yang dibentuk Holcim bersama lembaga
swadaya masyarakat setempat.
Uang tadi dipakai Solihin untuk membeli barang dagangan
lain dan lemari pendingin untuk warung mereka, dan mulai
menjual kopi, minuman dingin dan makanan kecil. Mereka lalu
mengambil kredit lagi sebanyak Rp 5 juta dan Rp 7 juta untuk
memperbesar warung, menambah meja-kursi serta membuka

tarting out in their tiny roadside stall selling coconut


juice to the thirsty labourers next door, Solihin
and Siti had little money but big dreams. We had
managed to buy this small plot of land because
we had a gut feeling it was a good place to do
business, Sohilin says.
This is a busy industrial area and its next to a residential
neighbourhood, so there are a lot of customers, Siti adds.
In 2009, the couple applied for their first loan of Rp 3 million
from the BMT Swadaya Pribumi microfinance institution that
Holcim set up with a local community organisation.
Solihin used the money to add merchandise and a refrigerator
to their store, expanding into coffee, cold drinks and snacks.
The pair took out subsequent loans of Rp 5 million and
Rp 7 million to expand the shop further, adding a table and
chairs, and opening a second counter down the narrow lane
out back to serve the neighbourhood.

Berita Kita CSR 2011

warung di belakang di salah satu gang untuk melayani warga


sekitar.
Warung mereka kini telah berubah menjadi toko kelontong
dan warung kopi yang juga menjual air minum galon dan gas,
dengan tiga karyawan.
Mereka salah satu contoh bahwa masyarakat mampu meraih
sesuatu dengan bantuan kredit mikro, kata Supriono dari
Departemen Pemasaran BMT. Sazili, Community Relations
Officer Holcim di Narogong, sepakat dengannya: Mereka
berhasil karena mau bekerja keras dan mengelola uang dengan
baik, jelasnya. Mereka yakin bahwa dengan sedikit bantuan
mereka mampu menjadi wirausahawan sukses. Kredit dengan
bunga rendah mendukung keberhasilan ini.
Yang berjiwa wirausaha bukan hanya Sohilin dan Siti: Sejak
program dimulai tahun 2006, aset gabungan di Narogong
dan Cilacap naik menjadi Rp 6,7 miliar (US$ 746.000) dan
dinikmati 4.734 nasabah di lebih dari 20 desa sesuai data
per September tahun ini.

Sazili ,
Narogong Community
Relations Officer

Makruf, wakil dari Desa Karang Asem di Tuban, mengikuti


pelatihan manajemen agar desanya lebih sejahtera melalui
Kelompok Usaha Bersama (KUB). Salah satu yang ingin sekali
dijalankannya adalah usaha pengolahan ubi yang dihasilkan
desanya menjadi penganan tradisional. Produk olahan kemudian
akan dikemas dan dijual di kota. Desa kami banyak sekali
potensinya namun hasil panen harus diolah terlebih dahulu agar
memiliki nilai tambah, jelas Makruf. Pemasaran yang tepat juga
diperlukan.

Makruf, a representative of Karang Asem Village in Tuban, is


currently undergoing leadership training to improve his villages
welfare via a business cooperative (KUB). One enterprise he is
seriously considering is processing the sweet potatoes grown in
his village into traditional crackers. From there, they would be
packaged and sold in the city. Our village has a lot of potential
but we need to add value to our crops before we can sell them
at higher prices, says Makruf. The right marketing will also be
important.

Now their shop is a thriving grocery store and caf that sells
bottled water and gas to the community and employs three
people.
The couple is an excellent example of what people can
achieve with microfinance, says Supriono, of BMTs Marketing
Department. Sazili, Holcims ComRel Officer at Narogong,
agrees: Their success comes from hard work and good money
management, he says. Theyve always had the attitude that
to be successful entrepreneurs, they just needed some help
getting off the ground. Access to affordable credit gave them
that.
Sohilin and Siti are not alone in their entrepreneurial spirit:
Since the launch of the BMT scheme in 2006, the combined
assets in Narogong and Cilacap have grown to Rp 6.7 billion
(US$ 746,000) benefiting 4,734 account holders in more than
20 villages, as of September this year.

Berita Kita CSR 2011

Economic Development

Karwin mampu memperoleh penghasilan besar


dengan berdagang bakso bola tenis di pinggir
jalan raya desa Kembang Kuning di Narogong.
Pembeli selalu ramai, biasanya 100 mangkuk lebih
terjual setiap malam, katanya. Karwin sudah dua
tahun menjadi nasabah BMT. Saya punya rencana
membuka satu warung makan untuk karyawan di
kawasan industri dekat sini, kata Karwin. Usaha
saya maju berkat BMT!

With meatballs almost the size of tennis balls,


Karwin makes a good living selling his popular bakso
soup on a main road in Narogongs Kembang Kuning
Village. Business never slows down here and I can
normally sell over 100 bowls in an evening, he says.
Karwin has been a BMT customer for two years. Im
now planning to start another shop serving lunches
at an industrial park down the road, he says. BMT
has really allowed my business to grow!

Berita Kita CSR 2011

Infrastructure

Connecting
People

Ibu Eka, ketua RT Desa Lengkong, ingat kondisi di sana


sebelum jalan beton dibangun.

Ibu Eka, the local head of Lengkong Village, remembers what


it was like before the proper road was built.

ika ingin ke kota, kami harus melalui jalan tanah


yang berubah jadi genangan lumpur ketika
musim penghujan, katanya. Bila hujan lebat,
anak-anak tidak bisa ke sekolah.

Kini jalan penghubung sudah lebih bagus - rasanya malah


seperti tinggal di tepi jalan raya! candanya.
Jalan beton putih mulus yang dimaksud Ibu Eka memang
bukan jalan raya namun punya arti penting bagi desa
yang warganya masih tinggal di rumah kayu sederhana di
tengah hamparan sawah di daerah Narogong, Jawa Barat.
Pembangunan jalan ditangani sekitar 20 warga dan rampung
awal Juli, dan masyarakat petani kini terhubung dengan
kawasan industri yang ramai tidak jauh dari sana.
Pembangunan ruas jalan tersebut merupakan satu dari tujuh
proyek pembangunan dan perbaikan jalan yang dilaksanakan
Holcim di daerah Narogong selama 18 bulan terakhir. Di
Cilacap, perusahaan membangun satu jalan dan menyumbang
material untuk pembangunan dua unit jembatan.
Jalan di Lengkong memperlancar usaha, menurut Eka. Warung
kami kini lebih ramai karena semakin banyak orang yang

Berita Kita CSR 2011

Ibu Eka,
Lengkong Village local head.

datang berekreasi memancing. Harga tanah di pinggir jalan


juga naik, ujarnya.
Di Lengkong yang banyak sawah dan kolam pancing memang
tidak sulit mendapatkan air, namun masyarakat sekitar lokasi
operasional Holcim lainnya tidak seberuntung warga di sana.
Dalam tiga tahun terakhir tim ComRel melakukan penggalian
sumur dan pemasangan pipa air di berbagai desa di Narogong,
Tuban dan Maloko; baru-baru ini dibangun sumur air-dalam
yang kedua di desa Kembang Kuning, Narogong.
Di setiap daerah ComRel membentuk Unit Pengelola Air yang
kemudian melatih warga cara merawat sumur dengan benar
dan menjual airnya dengan harga yang terjangkau untuk
menutup biaya operasional. Prasarana air tersebut mampu
mengalirkan sekitar 4.400 meter kubik air perhari ke 996
rumah di seluruh Jawa.
Program Holcim lainnya adalah pengadaan sarana penerangan
jalan serta perbaikan maupun pembangunan kantor desa,
sekolah, rumah dan mesjid.

f we wanted to go into town


we had to use the dirt track,
which became a river of mud
in the rainy season, she says.
When it poured too heavily,
our kids couldnt even get to school.
Now, were better connected its almost
like we live right on the highway! she
jokes.
The smooth, white concrete that Eka
stands on may not be a highway, but its
a vital addition to her village of simple
wooden houses ringed by rice paddies
in Narogong, West Java. Built with the
labour of around 20 locals and finished in
early July, the road links her quiet farming
community with the busier industrial area
that borders it.
The stretch was one of seven road building
and renovation projects that Holcim
carried out in Narogong during the past 18
months. At Cilacap, one road was built and
building materials were donated for two
bridges.
The Lengkong road has been good for
business, Eka says. Our local shops are
busier because more people visit here for
recreational fishing. Land bordering the
road has also gone up in price, she says.
With its flooded paddies and fishing
ponds, access to water is not a problem for
Lengkong, but other communities living
around Holcims operations arent so lucky.
Over the past three years, Holcim ComRel
teams have drilled wells and piped water
to villages in Narogong, Tuban and Maloko;
most recently, a second deep-water well
drilled in the village of Kembang Kuning,
Narogong.

(Gambar bawah) Supardi, ketua tim pengelola air untuk sumur


air-dalam di desa Narogong, di depan tangki penyimpanan air di
desa tersebut.

(Photo below) Supardi, the head of the water management team


for Narogong Villages deep well facility, with the village storage
tank.

In each area, ComRel sets up communityrun Water Management Units, training


villagers how to properly maintain wells
and sell the water at an affordable price
so as to pay for operational costs. This
infrastructure currently supplies around
4,400 cubic meters of water daily to 996
families throughout Java.
Other Holcim infrastructure programmes
cover street lighting, renovation and
building work on village offices, schools,
houses and mosques.
Berita Kita CSR 2011

Designing
Green
Structures

Upaya Holcim menjalankan prinsip konstruksi berkelanjutan


menunjukkan kemajuan sepanjang tahun 2011 . Beberapa di
antaranya ditampilkan di bawah ini.

Holcims work in sustainable construction has seen some


important developments in 2011 . Following are the highlights.

Revolusi Hijau: Gedung AMSB

Pada bulan Januari Holcim dan Akademi Teknik Mesin Industri


(ATMI) menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan
Gedung Administrasi dan Program Studi Mekatronika. Gedung
yang dilengkapi atap rumput serta sarana penampungan
air hujan dan sistem pendingin ruang tersebut dirancang
khusus agar dapat menghemat biaya pemakaian energi, dan
merupakan hasil rancangan pemenang kompetisi arsitektur
tingkat nasional yang diselenggarakan Building Solutions
Department Holcim. Ini termasuk tahap pertama dari rencana
pendirian gedung tambahan di akademi tersebut yang akan
terintegrasi dengan lahan pertanian. Untuk pengadaan
bahan bangunan, ATMI mendapat pinjaman dana dari
Holcim dan yayasan di Swiss. Sebagai gantinya ATMI akan
memberikan pelatihan kepada sejumlah staf Holcim yang akan
diselenggarakan bersama dengan Akademi Holcim.

Pelopor Asuransi Mikro: Solusi Rumah

Pada bulan Maret ditandatangani kerja sama penyediaan


produk asuransi mikro antara Solusi Rumah dengan Zurich
Insurance dari Swiss. Paket asuransi ini merupakan yang
pertama ditawarkan di Indonesia sebagai bentuk perlindungan
atas bahaya kebakaran dan petir, ledakan, kerusakan saat
konstruksi akibat kelalaian pihak ketiga, gempa bumi, letusan
gunung berapi dan tsunami. Asuransi bebas premi untuk tahun
pertama, dan iuran tahunan selanjutnya termasuk yang paling

10

Berita Kita CSR 2011

rendah di pasaran. Produk baru yang mendukung Solusi Rumah,


membantu konsumen di Indonesia membangun rumah yang
aman dengan harga terjangkau.

Penyejuk Bangunan

Pada awal April Holcim menjalin kemitraan dengan Sanwell


dan Uponor, pelopor sistem Indoor Climate Solutions di
Indonesia. Sistem ICS dapat dipasang pada gedung perniagaan,
air disirkulasikan melalui pipa plastik yang ditanam di lantai
dan/atau dinding bangunan. Pipa kemudian ditutup dengan
lapisan tipis FloCrete produksi Holcim. Sistem berteknologi
tinggi tersebut dapat menghemat biaya pemakaian AC
hingga 60%, dan telah dimanfaatkan di Bandara Internasional
Suvarnabhumi di Bangkok.

GBC-Indonesia Diresmikan untuk Dunia Usaha

Green Building Council Indonesia resmi beroperasi di Jakarta


pada tanggal 20 September. Berada di bawah World Building
Council yang memiliki perwakilan di 89 negara, organisasi
ini memperkenalkan teknik konstruksi yang lebih baik untuk
menekan biaya energi dan menyelaraskan bangunan dengan
alam. Holcim Indonesia merupakan salah satu perusahaan
yang ikut mendirikan badan ini, yang dapat menyediakan
informasi dan petunjuk kepada pemerintah pusat maupun
daerah, organisasi pemerintah, kelompok lingkungan dan
sektor swasta.

Sustainable Construction

Alex Buechi, Building Solutions Manager, memberikan keterangan pada


konferensi pers dalam rangka peluncuran Indoor Climate Solutions di
Jakarta. Di belakangnya adalah gambar bandara Suvarnabhumi yang
baru di Thailand (gambar kiri). Denah gedung Administrasi dan Program
Studi Mekatronika memperlihatkan ventilasi untuk menghemat biaya
pemakaian AC (gambar bawah).

Alex Buechi, Building Solutions Manager, addresses the press conference


at the launch of Indoor Climate Solutions in Jakarta. Behind him is a
picture of Thailands new Suvarnabhumi airport (photo left). Plans for
the AMSB building show how it will use ventilation to save money on air
conditioning (photo below).

A Green Revolution: The AMSB Building

In January, Holcim signed an agreement with Cikarangs


Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) to build the
technical universitys Administration and Mechatronics
Study Building (AMSB). With its rooftop gardens, rain
harvesting and interior cooling systems, the building is
designed to reduce energy costs and was the winning
entry from a national competition of architects held by
Holcims Building Solutions Department. It is also the first
stage of a planned new ATMI university wing, which will
see educational buildings integrated with agricultural
land. Owing to the sustainable construction principles
employed, the building has received support from the
Holcim Foundation and has had a cash advance from
Holcim Indonesia. In return, ATMI will train selected
Holcim staff in conjunction with the Holcim Academy.

Groundbreaking Micro-Insurance: Solusi Rumah

March saw the signing of a new micro-insurance


package offered by Solusi Rumah in partnership with
Switzerlands Zurich Insurance. A first for Indonesia, the
insurance protects houses from fire and lightening strikes,
explosions, third-party damage during construction,
earthquakes, volcanic eruptions and tsunamis. Offered
premium-free for the first year, annual payments are
among the cheapest in the market. The new product
supports Solusi Rumah in its mission to provide safe and
affordable housing to ordinary Indonesians.

Cooler Buildings

Holcims partnership with Sanwell and Uponor brought the Indoor


Climate Solutions system to Indonesia in early April. ICS cools
commercial buildings by circulating water through plastic pipes laid
in floors or walls, which are then covered by a thin layer of Holcims
FloCrete. The state-of-the-art system can save on air conditioning
costs by up to 60 percent and is being used in Bangkoks new
Suvarnabhumi International Airport.

GBC-Indonesia Open for Business

The national Green Building Council Indonesia was officially


launched in Jakarta on September 20. Part of the World Building
Council, which has representation in 89 countries, GBC-Indonesia is
dedicated to improving construction techniques so that buildings
save on energy use and are more integrated with the natural
environment. Holcim Indonesia is one of the founding business
members of the council, which will provide information and
advice to both central and local government, non-governmental
organisations, environmental groups and the private sector.

Berita Kita CSR 2011

11

Tuban Progress Report

Building
Confidence

Our projects
are not
handouts of
cash or free
aid theyre
investments,
Ummu Azizah.

erkembangan terlihat jelas


baik di dalam maupun di luar
lokasi proyek di Tuban.

Pekerjaan konstruksi bidang sipil,



termasuk pemasangan tiang pancang
dan saluran pembuangan air, sudah berlangsung, dan
kini mulai terlihat betapa besar pabrik baru di Tuban
ini. Lokasi sudah terhubung dengan tambang batu
gamping dan tepi laut; jalan telah selesai diratakan,
demikian pula beltway menuju tempat penggilingan,
dan lahan untuk pembangunan dermaga dan
pengangkut batubara pun sudah siap. Lahan pabrik
sendiri tampak seperti landasan pacu di bandara
namun jauh lebih lebar. Untuk pertama kalinya kita
bisa membayangkan bagaimana jadinya pabrik itu
nanti.

Batching plant dengan dua silo menyediakan


kebutuhan untuk konstruksi pabrik.

A double batching plant serves site construction needs.

12

Berita Kita CSR 2011

Namun tak terbayang bahwa di wilayah tersebut


tinggal hampir 34.000 warga. Kadang terlihat
petani atau pencari kayu melintas di jalan yang sepi,
menandakan bahwa di balik tanah berbukit di luar
lokasi pabrik terdapat enam desa. Orang yang jarang ke
sana tidak akan menyadari keberadaan desa tersebut,
namun di sanalah tinggal pelanggan tim Community
Relations pimpinan Ummu Azizah. Ada begitu banyak
warga sehingga kami kerap merasa lebih sibuk di luar
daripada di dalam lokasi proyek, tawanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, seiring berjalannya
berbagai program utama ComRel, penduduk setempat
mulai menaruh perhatian pada Holcim. Prosesnya
sendiri sudah berjalan lama - pemetaan warga dan
program kemasyarakatan dimulai pada tahun 2007.
Selama lima tahun itu dijalankan sejumlah program
perbaikan.
Di antaranya pembangunan tangki air untuk
kebutuhan Desa Mliwang, balai desa yang baru,
gedung sekolah dasar dan balai pertemuan untuk
masyarakat nelayan dan petani, maupun proyek yang
tidak umum seperti pembangunan fasilitas produksi
bahan bakar berkelanjutan di Merkawang yang
memanfaatkan gas metana dari limbah ternak. Di
kota Tuban sendiri tengah berlangsung pelatihan las
dan pengolahan pangan. Di desa sekitar dilaksanakan
berbagai macam program yang memenuhi kebutuhan
masyarakat, seperti kegiatan peningkatan kesehatan
masyarakat, penyuluhan seputar pemberdayaan

oth offsite and onsite, theres a


real sense of progress in the air at
Tuban.

As civil works, including piling and drainage,



surge ahead, the scale of the new plant is
becoming clear. Key linkages to the limestone quarry area
and the open sea are in place. Earth grading for the road and
the beltway to the crusher area is completed and the ground
is ready for the jetty and coal conveyer. The plant site itself
looks as level and smooth as an airport runway but much,
much wider. For the first time, one can begin to imagine the
plant in its final form.
By contrast, looking inland across thin scrub, its not easy
to grasp that almost 34,000 people live in the area. An
occasional farmer or wandering wood collector along a
quiet road belies the fact that six villages are hidden in
the undulating land beyond the plant site. Invisible to the
casual visitor, this is the massive customer base of the
Community Relations team lead by Ummu Azizah. She
laughs, With this many people, its not surprising we often
feel there is more activity happening offsite than on.

Mohd Prabanto Nugroho mengamati batu gamping


di lokasi tambang Tuban. Tipisnya lapisan atas tanah
membuat tanaman pangan tidak dapat tumbuh
dengan baik.

Mohd Prabanto Nugroho inspects a limestone rock in


Tubans quarry area. The thin layer of topsoil makes it
difficult to grow good crops.

Local interest in Holcim has built quickly in the last few


months, as key ComRel programmes gain traction. The

Berita Kita CSR 2011

13

Tuban Progress Report


process started long ago with work done on social mapping
and engagement programmes as far back as 2007. In the
ensuing years, a number of valuable improvements have been
put in place.

Pelatihan bisnis makanan merubah kehidupan di desa Sawir.

Food artisan training is changing lives at Sawir Village.

wanita dan pembangunan pusat kegiatan warga serta


perencanaan pendirian perpustakaan umum dan
penyelenggaraan kursus bahasa Inggris English for fun.
Proyek tersebut bukan bantuan tunai atau bantuan
cuma-cuma - ini investasi yang kami tanam, ujar Ummu.
ComRel memusatkan perhatian yang ditekankan pada
upaya pemberdayaan warga. Menciptakan lapangan kerja,
menyelenggarakan pendidikan ketrampilan atau penyediaan
kredit mikro merupakan bantuan yang mulai memperbaiki
kehidupan warga yang semula bertani di lahan pertanian
gersang. Elfi dari desa Sawir adalah salah seorang yang
mengembangkan usaha pangan seperti pembuatan penganan
kering dari ubi jalar, singkong, beras, kacang dan pisang.
Setelah mengikuti semua pelatihan saya jadi percaya diri dan
ingin segera memulai usaha, senyumnya.
Meski ada daerah di sana hingga ke tepi laut yang tanahnya
subur dan layak tanam, lahan pabrik dan kawasan di
pedalaman kurang bagus dengan lapisan tanah paling tebal
20 sentimeter. Itulah sebabnya kawasan ini rawan longsor dan
erosi tanah jika dilakukan penanaman intensif. Singkapan batu
gamping (lihat gambar tambang diatas) membuat lahan di
sejumlah besar daerah tidak dapat ditanami. Tetapi Mohamad
Prabanto Nugroho, tenaga ahli teknik sipil Holcim yang terlibat
dalam proyek pembangunan melihatnya dari sisi lain. Daerah
di sini kaya sekali dengan batu gamping - endapannya sangat
homogen sehingga kualitas semen yang dihasilkan akan
konsisten, jelasnya.
Agar lapisan tanah tipis tidak rusak, perlu dilakukan
penanaman dan pelestarian pohon tutupan sehingga nantinya
tanah tidak mudah tererosi dan dapat menghasilkan air
tanah. Tim lingkungan berusaha keras sedapat mungkin
menyelamatkan pohon yang ada, dan saat ini tengah
dijalankan program penanaman pohon di sekitar lokasi
pembangunan dan jalan masuk. Penggalian sumur-dalam
telah rampung dan pembangunan tangki air berkapasitas
6.000 meter kubik sedang berlangsung. Tujuan utamanya

14

Berita Kita CSR 2011

These range from a central water tank for Mliwang Village,


new public halls, elementary school buildings and meeting
places for fishing and farming communities, to more unusual
projects such as a sustainable fuel production facility in
Merkawang using methane gas from farm animals. In Tuban
city, training for welding and food processing is getting
underway. Around the neighbouring villages, community
health programmes, womens empowerment counselling,
community centres, plans for public libraries and English for
fun classes are just some of the many and varied activities
meeting local needs.
Our projects are not handouts of cash or free aid theyre
investments, says Ummu. ComRels efforts are firmly centred
on self-help. Whether creating new livelihoods, providing
education for life skills or offering microfinance this is
support that is beginning to make a difference to those who
formerly scraped a living on marginal agricultural land. Elfi
from Sawir Village is a typical case among people developing
food-artisan businesses in sweet potato, cassava and rice
crackers, peanut and banana chips. She smiles, After all the
training I have received, Im confident and want to start my
own business immediately.

Warga desa setempat dipekerjakan untuk mendirikan prasarana


pendukung sumur air-dalam di Tuban. Holcim menyediakan 300
proyek pekerjaan dengan memaksimalkan pekerja dari desa
sekitar.

Local villagers are employed to build supporting infrastructure


for Tubans deep water well. With 300 jobs already created,
Holcim aims to maximise local employment wherever possible.

Kawasan tambang Tuban


dilihat dari gerbang pabrik.
Terlihat sedikit semak
dan tipisnya tanah yang
menutupi cadangan batu
gamping.

Limestone scenery: Tubans


quarry site seen through the
plant gateway. Thin scrub
and patchy soils barely cover
limestone deposits.

adalah menyediakan air untuk keperluan proyek selain untuk


menyiram tanaman dan semak, kata Uko Wijaya, Environment
Superintendent. Semua tadi memang kegiatan yang kecil
namun dampaknya luar-biasa, lanjutnya.
Banyaknya tenaga yang terlibat juga berdampak besar. Kini ada
lebih dari 500 orang yang bekerja di lokasi, dan 300 pekerjaan
dipercayakan kepada warga setempat mulai dari pengamanan
proyek hingga pekerjaan teknik sipil seperti menembok,
memasang saluran air dan membangun perlengkapan sumur.
Sesuai ketentuan baru, di masa mendatang kontraktor
diwajibkan untuk melatih dan mempekerjakan sebagian warga
setempat sebelum mereka mulai bekerja.
Ummu menyimpulkan: Lega rasanya tahap perencanaan telah
kami lewati dan tahap pembangunan sudah berjalan.
Bukan proses pembangunan saja yang penting tetapi juga
proses membangun rasa percaya diri dan hubungan yang tulus
dengan masyarakat sekitar.

Kuncinya adalah konservasi: Pohon mangga (bawah kiri) dan


sirsak dilestarikan ke lahan pabrik Tuban dalam program
pembuatan jalur hijau.

Conservation is key: A mango orchard (below left) and even a


single sirsak tree have been preserved at the Tuban plant site
as part of the green belt programme.

While a narrow fertile belt of arable land extends towards the


ocean, the Tuban plant site itself and its hinterland rests on
meagre, patchy soil cover of 20 centimetres in depth, at best.
This makes the land here vulnerable to erosion and tillage creep
from intensive cultivation. Exposed outcrops of limestone
(see picture of quarry site above) make farming impossible
in many areas. However, Mohamad Prabanto Nugroho, a
Holcim civil engineer for the project sees things differently.
This is excellent limestone country these deposits are very
homogeneous, which will contribute to consistent quality in
cement production, he observes.
One way to sustain the thin topsoil is the planting and
preservation of tree cover, which over time helps retention of
groundwater and prevents soil erosion. The environment team
has strived to preserve existing trees in the plant whenever
it can, and a major planting programme is now underway
around the site perimeter and access roads. Deep well drilling
is complete and the construction of a 6,000 cubic metre water
tank is in progress. While primarily providing water for project
operations, this also helps nurture plants and shrubs, says Uko
Wijaya, Environment Superintendent. Alone these are all small
details but added together they make a big difference, he adds.
And the numbers are making a difference. With over 500
people now engaged on site, local contractors have been able
to create more than 300 local jobs, ranging from security
duties to civil works, such as building walls, drain laying and
well infrastructure. New policies mean future contractors will
be required to train and employ a percentage of local people
ahead of commencing an assignment.
Concludes Ummu: Its encouraging to be past the planning
stage and to see real building going on.
Not just the construction process itself, she adds. But the
building of confidence and real relationships within the wider
community.

Berita Kita CSR 2011

15

Geocycle

In The Zone
With Ozone
itemukannya lubang besar pada lapisan ozon baru-baru ini di belahan utara bumi
mengingatkan kita harus menjaga lapisan sangat tipis pelindung bumi dari efek
sinar matahari.

Kewajiban tersebut dijalankan Geocycle di Indonesia. Fasilitas miliknya di Narogong, merupakan yang

pertama di negara ini yang mampu memusnahkan dengan aman bahan perusak ozon - terutama senyawa
klorofluorokarbon (CFC) yang banyak dipakai dalam refrigeran dan aerosol. Atas upayanya tersebut, pada bulan September
Geocycle menjadi salah satu dari dua perusahaan di Indonesia yang menerima Penghargaan Ozon dari Kementerian Lingkungan
Hidup bertepatan dengan Hari Ozon Sedunia.
Teknisi Holcim memeriksa selang
yang mengalirkan zat perusak
ozon ke preheater tanur Narogong
di fasilitas pemusnah bahan
perusak ozon
A Holcim technician checks the
hoses feeding ozone depleting
substances into the Narogong
kiln preheater in Geocycles ODS
destruction facility.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2000 melarang pemakaian sebagian besar bahan
perusak ozon di seluruh dunia, lebih dari satu dekade setelah Indonesia menandatangani
Perjanjian Montreal 1987 yang menyepakati penghentian penggunaan zat tersebut secara
bertahap. Namun demikian, pemakaian CFC baru akan benar-benar berhenti beberapa
dekade dari sekarang karena masih ada sistem pendinginan tertutup yang menggunakan
zat tersebut. Meski tidak secara langsung merusak ozon, gas jenis ini harus dimusnahkan
begitu sistem pendingin yang ada perlu diganti karena usia. Dan produk ilegal yang
mengandung CFC masih terus bermunculan sehingga dampak negatifnya terhadap
lingkungan hidup masih tetap signifikan.
Geocycle mulai mengoperasikan fasilitas ODS di Indonesia pada bulan Juni 2007, dengan
memanfaatkan suhu ultra tinggi yang dihasilkan tanur semen Holcim Narogong. Selama
empat tahun terakhir sudah sekitar 19 metrik ton CFC dimusnahkan - setara dengan kirakira 190.000 ton CO2.
Laporan tentang lubang ozon di atas Kutub Utara memperlihatkan bahwa ozon bumi
masih dalam bahaya, dan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Ditjen Bea Cukai RI
tidak henti-hentinya mengingatkan importir dan produsen dalam negeri tentang bahaya
yang ditimbulkan bahan perusak ozon, kata Vincent Aloysius, Country Manager Geocycle.
Geocycle selalu siap membantu sektor swasta dan pemerintah dengan solusi yang efektif.

16

Berita Kita CSR 2011

he recent discovery
of a huge hole
in the Northern
Hemispheres ozone
layer is a timely
reminder of how important it is
to maintain this ultra-thin seal
that protects us from the suns
damaging rays.
In Indonesia, Geocycle is doing its part.
Its facility at Narogong was the first
in the country to safely destroy ozone
depleting substances primarily forms
of chlorofluorocarbons (CFCs) that are
contained in refrigerants and aerosols. In
recognition of this, in September, Geocycle
was one of only two Indonesian businesses
to receive the Environment Ministrys Ozone
Award given out on World Ozone Day.
Most ozone depleting substances were
banned internationally by a United Nations
treaty in 2000, more than a decade after
Indonesia signed the 1987 Montreal
Agreement agreeing to phase out their use.
However, it will be decades before CFC use
completely ends because the gasses still
exist in closed refrigeration systems. While
these gasses dont pose an immediate
danger to the ozone, they must be destroyed
when cooling systems grow old and are
replaced. And as new cases of manufactured
products that illegally contain CFCs continue
to surface, the environmental risks remain
significant.
Geocycle began operating its ODS Facility
in Indonesia in June 2007, using the
considerable heat generated by Holcim
Narogongs cement kilns. Over the past
four years, around 19 metric tonnes of CFCs
have been destroyed equivalent to around
190,000 tonnes of carbon dioxide.
The recent Arctic hole reports show the
threat to the Earths ozone has not gone
away and Indonesias Environment Ministry
and Customs are vigilant in reminding local
manufacturers and importers about the
dangers of ODS, said Vincent Aloysius,
Geocycle Country Manager. Fortunately,
Geocycle can readily assist the private sector
and government with an effective remedy.

Standar yang Tinggi

High Standards

Tjahya Baskara Billtoni,


Environmental Health & Safety
Manager di perusahaan farmasi
internasional Boehringer
Ingelheim, hingga saat ini
merupakan klien terbesar yang
memanfaatkan fasilitas ODS
Geocycle.

Tjahya Baskara Billtoni,


Environmental Health
and Safety Manager for
international pharmaceutical
company Boehringer
Ingelheim, is the ODS
facilitys largest customer to
date.

Pada bulan Juni 2009 Geocycle


mengangkut 2,6 ton CFC yang
ada dalam obat hirup asma
produksi Boehringer, dan
pemusnahannya dilaksanakan
bulan Oktober tahun yang
sama.

In June 2009, Geocycle took


2.6 tonnes of Boehringers
CFCs gathered from old
asthma inhaler products,
with the products destroyed
in October of that year.

Perusahaan kami membuat


obat-obatan untuk
menyembuhkan penyakit dan
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, kata Billtoni. Kami
mengurus kesehatan manusia,
dan karena itu kegiatan
operasional perusahaan,
termasuk penanganan limbah,
sama sekali tidak boleh
membahayakan manusia atau
merusak lingkungan.
Pemusnahan segala jenis limbah
padat Boehringer kini ditangani
Geocycle. Mereka menetapkan
standar yang tinggi dan biaya
yang ditawarkan kompetitif,
kata Billtoni, kapasitas fasilitas
mereka cukup besar sehingga
dapat mengolah limbah dengan
fleksibel.

Were a company involved


in producing medicines
that help treat diseases and
improve peoples quality of
life, Biltoni says. Because
were about health, its very
important to us that our
operations dont hurt people
or damage the environment
in any way, and this includes
how we deal with our
waste.
All of Boehringers hazardous
solid waste is now being
destroyed by Geocycle .
Their standards are
high, and their prices are
competitive, Billtoni says,
and theyre big enough to
be flexible about how much
waste they can handle.

Berita Kita CSR 2011

17

Education

All
About
EVE

Saya tidak pernah menyangka bisa bekerja seperti sekarang.


Lena Yuliana memonitor peralatan emisi di stack Narogong.

I never thought Id be working at this level.


Lena Yuliana checks emissions monitoring equipment on the
Narogong stack.

Saat mendaftarkan diri untuk mendapatkan


beasiswa Holcim program pendidikan
kejuruan berbasis usaha atau EVE (Enterprisebased Vocational Education), Lena Yuliana
mendengar isu bahwa hanya pelamar laki-laki
saja yang diterima

a yang saat itu duduk di kelas 3 Sekolah Analis Kimia


Bogor tidak ciut, dan tetap mengirim lamaran tanpa
beban. Dari 125 pelamar, ia bersama ke-14 teman
seangkatannya lolos dan menjadi penerima beasiswa EVE
dari Holcim.

When she applied for a scholarship from


Holcims Enterprise-based Vocational
Education, or EVE scheme, Lena Yuliana heard
a rumour the programme only accepted male
graduates.

eciding she had nothing to lose, the final-year


student at Bogors Academy for Chemical
Analysis sent in her application anyway. From
125 applicants she made the final 15, all who
received EVE scholarships from Holcim.

Actually there were a number of women on the course with


me, so the rumour proved to be false, Lena says. Just like the
stereotypes about women not being good at technical jobs!

Sebetulnya ada beberapa anak perempuan yang juga


mengikuti pendidikan, jadi kabar yang beredar tidak benar,
kata Lena. Sama seperti stereotip bahwa kaum perempuan
tidak cakap melakukan pekerjaan yang bersifat teknis!

After receiving her high-school diploma, Lena began the


three-year EVE programme then employed as a Physical
Lab Analyst at Narogong Plant. Learning the science behind
the properties of cement, her studies also gave her an indepth understanding of the physical processes occurring in
production.

Setelah ijazah sekolah menengah atas di tangan, studinya di


program EVE selama tiga tahun dimulai, lalu Lena menjadi
Analis Lab Fisika di Pabrik Narogong. Ia belajar tentang sifat-

Lena has since been promoted and is currently the Narogong


environment teams Internal Lead Auditor and Management
System Coordinator. Her responsibilities now include

18

Berita Kita CSR 2011

sifat semen dan juga proses fisika yang berlangsung selama


tahap produksi.
Lena kemudian dipromosikan, dan kini bertugas sebagai
Internal Lead Auditor dan Management System Coordinator
di tim lingkungan Narogong. Tugasnya sekarang memantau
data lingkungan di pabrik secara kontinyu dan menjaganya
agar tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan pemerintah
daerah maupun pusat.
Tantangannya berat karena kita harus paham betul kebijakan
pemerintah yang begitu banyak dan bisa tiba-tiba diganti,
jelasnya. Sejujurnya saya tidak pernah menyangka bisa
bekerja seperti sekarang.
Hingga saat ini sudah ada empat angkatan di Narogong, dan
lulusannya mencapai 59 orang.

continuously monitoring plant environmental data and


ensuring it is in line with local and national environmental
regulations.
Its a challenging job, because you need to have a good
working knowledge of government policy, which can be
complex or change suddenly, she says. To be honest, I never
thought Id be working at this level.
So far there have been four batches of the programme in
Narogong, with a total of 59 graduates.
All About Education
Another potential EVE student is 15-year-old Nurlela from
Walahir Village in Narogong.

Salah seorang siswa yang berpotensi mengikuti EVE adalah


Nurlela, 15 tahun, warga Desa Walahir, Narogong.

With an educational scholarship from Holcim, Nurlela is


currently ranked at the top in her class. Shes one of over 2,000
deserving students from low-income families that Holcim
Indonesia is helping to put through junior and senior high
schools this year.

Ia penerima beasiswa pendidikan dari Holcim, dan menduduki


peringkat teratas di kelas. Bersama 2.000 lebih siswa lain dari
keluarga berpenghasilan rendah, ia memperoleh bantuan
dana pendidikan sekolah menengah pertama dan sekolah
menengah atas dari Holcim Indonesia.

Nurlela says mathematics is her favourite subject but she also


enjoys the schools karate elective, having risen to the rank of
green belt. Right now, shes thinking about starting her own
business: Id like to be an entrepreneur because you can
work for yourself and be independent, she says.

Mata pelajaran kesukaannya matematika namun Nurlela


senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate, dan kini
memegang sabuk hijau. Ia tertarik untuk membuka usaha
sendiri. Aku ingin jadi wirausahawan karena aku bisa bekerja
sendiri dan tidak tergantung pada orang lain, katanya.

Perhaps I could even start a karate school.

Kisah Pendidikan

Mungkin aku akan buka les karate.

Nurlela menyelesaikan pekerjaan


rumah di warung milik ibunya
sepulang sekolah.

Nurlela reads her homework


assignment at her mothers
village shop after leaving school
for the day.

Berita Kita CSR 2011

19

Health & Safety

Imam dan MM Mansur menolong


memadamkan kebakaran di kilang
Pertamina.
Imam and MM Mansur helped put out
the Pertamina refinery fire.

idak ada yang


lebih dramatis
daripada ikut
memadamkan api
dalam kebakaran
bahan bakar minyak di kilang
minyak dan gas bumi. Tetapi
itulah yang dilakukan tim
Penyelamat dan Pemadam
Kebakaran Cilacap - salah satu
dari sekian banyak kegiatan
seputar K 3 oleh Holcim untuk
masyarakat sepanjang tahun
2011.
Saat akan keluar rumah pada Sabtu pagi,
2 April, Imam Permadi, anggota tim
Penyelamat dan Pemadam Kebakaran
Holcim Cilacap, segera sadar tengah
terjadi sesuatu.
Saya ditelepon bahwa ada ledakan di
kilang Pertamina Cilacap, kata Imam.
Begitu keluar, yang terlintas di benak,
Astaga, besar sekali apinya! Asap hitam

20

Berita Kita CSR 2011

For a Safer,

membumbung hingga ratusan meter ke


atas.

jelas Keith Kimmons, Corporate OH&S


Manager.

Pada pukul 8 pagi itu Imam sudah


berada di lokasi kejadian bersama
mobil pemadam kebakaran Cilacap.
Selama empat hari ia dan sembilan
anggota tim lain dari Holcim membantu
memadamkan api bersama regu
pemadam dari Pertamina dan petugas
dinas kebakaran setempat.

Mengingat kondisi di atas, Holcim


baru-baru ini menyelenggarakan kursus
tambahan tentang cara mengemudi
aman dan difensif bagi pegawai
perusahaan angkutan yang dikontrak
untuk bekerja di Pabrik Holcim Cilacap
dan Narogong.

Untunglah tim Holcim mengenal baik


lokasi kilang karena mereka pernah
beberapa kali mengikuti pelatihan
menanggulangi kondisi darurat di sana,
jelas Indriarto Soeroyo, OH&S Manager
Cilacap. Regu pemadam kebakaran
yang berada di area biasa saling
membantu.
Namun risiko gangguan kesehatan pada
warga bukan berasal dari kilang saja.
Jalan-jalan di Indonesia kian hari kian
membahayakan, dan kecelakaan fatal
di jalan umumnya terjadi akibat mesin
kendaraan rusak dan pengemudi lelah
atau tidak cakap membawa kendaraan,

Pada program tersebut, kontraktor


ditunjukkan cara memeriksa kendaraan
secara acak dan cara mengetahui
pengemudi yang kelelahan, kata Keith.
Kami juga mengajari mereka bagaimana
caranya mengatur waktu mengemudi
dengan lebih baik dan kiat mengemudi
yang aman. Pelatihan dilaksanakan
meski Holcim sendiri sudah melakukan
pengecekan rutin dan ketat terhadap
truk dan pengemudi saat memasuki dan
meninggalkan pabrik Holcim.
Kami perlu memberikan pelatihan
kepada para pelatih agar apa yang
dipelajari mereka terapkan di perusahaan
dan dipraktekkan di jalan, tambah Yosua
Na Bongar, Logistics & Export OH&S
Manager.

Healthier Indonesia

ou cant get much


more dramatic
than helping to
put out a massive,
raging fire at an
oil and gas refinery. Yet this
brave effort by Cilacaps Fire
and Rescue team was just one
of many health and safety
initiatives that Holcim carried
out in the community
during 2011.

days, he and nine other members of


Holcims team helped to extinguish the
blaze along with Pertamina fire fighters
and those from the local authority.

When Imam Permadi walked out to his


driveway on the morning of Saturday,
April 2, the member of Holcim Cilacaps
Fire Rescue Team straightaway knew
something was up.

Indonesian roads are becoming


increasingly dangerous places, with
a large number of fatal accidents
attributed to mechanical failures, driver
fatigue or driver competency, says Keith
Kimmons, Corporate OH&S Manager.

Id had a call about an explosion at


Pertaminas Cilacap Refinery, Imam
said. When I went outside, I thought,
wooah, that is a big fire! You could see
the plume of black smoke hundreds of
metres high.
By 8am, Imam was at the scene with
Cilacaps fire engine. Over the next four

Luckily, the Holcim team were familiar


with the refinery because they had
trained there for emergencies several
times in the past, says Indriarto Soeroyo,
Cilacap OH&S Manager. This is part of
the regular work fire crews do in the area
to support each other.
But refineries are not the only places
that can pose serious risks to community
health.

For this reason, Holcim recently


introduced extra safety and defensive
driving courses for third-party transport
contractors working at Holcims Cilacap
and Narogong plants.
In the programmes, contractors are
shown how to randomly inspect vehicles

(Gambar atas kiri) Petrus Hasan Tamher, pelatih


program keselamatan kerja menunjukkan teknik
mengemudi yang baik. (Gambar atas kanan) Bidan
dari Holcim Narogong menimbang bayi yang akan
divaksinasi pada Pekan Imunisasi Nasional di
bulan Oktober.
Safety trainer Petrus Hasan Tamher (photo top
left) shows a transport contractor techniques
for steering. (Photo top right) A Holcim midwife
at a Narogong village weighs a baby before its
vaccination during National Vaccination Week in
October.

and to measure levels of driver fatigue,


Kimmons says. We also teach them
how to better manage driving hours and
educate their staff about safe driving.
The training comes on top of Holcims
strict regular safety checks of trucks and
drivers whenever they enter and leave
Holcim plants.
We need to train the trainers so what
they learn will pass down through the
company and end up practised at road
level, adds Yosua Na Bongar, Logistics &
Export OH&S Manager.

Berita Kita CSR 2011

21

Environment

Nusakambangan Island:
Balancing Lifecycles and Livelihoods

Nusakambangan dilihat dari dermaga


Cilacap. Tambang Holcim tampak di
seberang, di kejauhan.
Nusakambangan viewed from the Cilacap
pier. Holcims quarry is in the distance,
opposite.

usakambangan itu kombinasi


yang lain dari biasa, kata Oepoyo
Prakoso, Corporate Environment
and Compliance Manager. Letaknya
tidak jauh dari kota Cilacap yang
berpenduduk 1,2 juta jiwa, namun masih terisolasi
dan termasuk salah satu dari sedikit hutan tropis alam
yang masih tersisa di Pulau Jawa, dengan area sekitar
1.500 hektar di bawah penguasaan Kementerian
Kehutanan. Karena lokasinya yang terpencil itulah di
atas pulau seluas 12.000 hektar tersebut Kementerian
Hukum membangun tujuh unit penjara sehingga
Nusakambangan pun kerap dijuluki Alcatraz-nya
Indonesia.
Masih ada hal lain yang membuatnya tetap jauh dari
peradaban. Sejumlah desa kecil dan lahan pertanian
menempati kira-kira 20% wilayah Nusakambangan. Tambang
batu gamping yang dikuasai Holcim, tidak jauh dari pantai
sebelah utara yang menghadap kota, luasnya hanya 0,6%
dari seluruh kawasan, dan
selebihnya berupa hutan bakau
dan hutan sekunder. Jelas
Oepoyo: Inilah yang menjadi
habitat margasatwa, beberapa di
antaranya termasuk spesies yang
sangat langka. Spesies yang harus
benar-benar dilindungi, yang
merupakan warisan dari alam
untuk Pulau Jawa.

22

Berita Kita CSR 2011

Karena alasan inilah pada awal tahun Holcim terlibat dalam


penyusunan laporan lengkap setebal 1.000 halaman tentang
keanekaragaman hayati di Pulau Nusakambangan. Proyek
yang digagas Holcim dan pelaksanaannya mengikutsertakan
International Union for the Conservation of Nature (IUCN) dan
Fauna and Flora International ini menjadi penentu masa depan
yang berkelanjutan untuk pulau ini demi kepentingan manusia
dan lingkungan alam.
Hubungan manusia dengan alam di Nusakambangan tidak
selamanya mulus. Dari studi keanekaragaman hayati dapat
dipastikan adanya praktek pembalakan liar, pembabatan hutan
untuk pembukaan lahan pertanian dan pemukiman maupun
penangkapan dan perdagangan hewan yang hampir punah
serta pembuangan limbah di gua-gua kapur.
Segi positifnya, penemuan dan dokumentasi flora dan fauna
yang begitu kaya ragamnya di pulau tersebut menghadirkan
peluang besar. Pembangunan berkelanjutan yang tetap
mengindahkan hak dan mata pencaharian berbagai pihak yang
berkepentingan dapat terwujud jika pulau dikelola dengan
baik.
Tantangan yang kita hadapi sangat berat, kata Sidik
Darusulistyo, Plant Manager Cilacap, tetapi laporan hasil
kajian kami kini menjadi topik bahasan pihak terkait dalam
rangka menetapkan rencana aksi yang efektif seputar
keanekaragaman hayati yang harus dilaksanakan semua pihak
berkepentingan, termasuk pemerintah daerah, Kementerian
Hukum dan Kementerian Kehutanan.

Health & Safety

usakambangan
is an unusual
combination,
muses Oepoyo
Prakoso,
Corporate Environment and
Compliance Manager. The island
lies close to the city of Cilacap,
home to 1.2 million people, yet it is
still remote, and is categorised as
one of the few remaining natural
tropical forests left in Java, with
some 1,500 hectares under the
control of the Ministry of Forestry.
Such geographical remoteness has
persuaded the Ministry of Justice to
build seven prisons amid the islands
total area of 12,000 hectares, so that
Nusakambangan is often referred to
as the Alcatraz of Indonesia.
And the island is wild in more ways
than one. Small village settlements and
agricultural areas amount to about 20
percent of Nusakambangan. Holcims
limestone quarry, close to the north
shore and facing the city, occupies
just 0.6 percent of the land with the
rest being a combination of extensive
mangroves and secondary forest. Oepoyo points out: These
are habitats for the islands wildlife, including some very rare
species. They are an important part of Javas natural heritage
that very much needs protection.
With this in mind, earlier this year Holcim oversaw the
production of a hefty, 1,000-page report on the biodiversity
of Nusakambangan Island. Commissioned by Holcim, in
conjunction with the International Union for the Conservation
of Nature (IUCN) and Fauna and Flora International, it creates
a baseline for a sustainable future for the island that is of
importance to man and nature in equal measure.

Mans relationship
with nature has had
its ups and downs
at Nusakambangan.
The biodiversity
study has confirmed
evidence of
illegal logging,
forest clearance
for farming and
settlement of land,
alongside poaching
and trading of

Faik Bakhtiar, Nusakambangan


Quarry Planner, crouches in a
rehabilitated area at Holcims quarry.
Prisoners in Nusakambangans jails
are paid by Holcim to help in the
replanting money they are later
given on release.

endangered animals, and the spoiling of limestone caves as


waste dumps.
On a more positive note, the discovery and careful
documentation of a wealth of flora and fauna that still habits
the island creates a major opportunity. The potential for
sustainable development, which recognises the rights and
livelihoods of many stakeholders, is strong if the island is
properly managed.
Its a major challenge for us all, says Sidik Darusulistyo,
Cilacap Plant Manager, but by sharing the results of the
report, discussions are now underway on how to build
complementary and effective biodiversity action plans among
all stakeholders, including local government, the Ministry of
Justice and the Forestry Ministry.

25
2
Cilacap

Indian Ocean

Faik Bakhtiar, Quarry Planner


Nusakambangan, berjongkok dekat
lahan yang telah direhabilitasi
di kawasan tambang Holcim.
Narapidana penghuni lapas
Nusakambangan yang ikut dalam
proyek penanaman pohon mendapat
upah dari Holcim, dan uang akan
diberikan setelah mereka bebas.

Pada peta Pulau Nusakambangan terlihat suaka alam yang


dekat letaknya dengan kota Cilacap (gambar kiri) yang
padat penduduknya hingga 1,2 juta jiwa. Kolom di sebelah
kiri menggambarkan spesies kelelawar asli, elang, monyet
dan macan tutul yang ditemukan oleh audit FFI.
A map of Nusakambangan Island shows the nature reserves
proximity to the densely inhabited city of Cilacap (far left),
population 1.2 million. The column on the left depicts the
species of native bats, eagles, monkeys and leopards found
by FFIs audit.

2
Berita Kita CSR 2011

23

Mason Training

Saya sudah lama bekerja


sebagai ahli bangunan jadi
tahu dasar-dasar membuat
bangunan, kata Makmur, 55
tahun, peserta dari Cianjur.
Ternyata banyak juga yang saya
pelajari, terutama cara membuat
pondasi dengan besi bertulang.
Pelatih sangat menguasai
materi, dan saya banyak
bertanya kepada mereka.

Ive already worked as mason


for years, so I know the basics
of construction, said 55-year
old Makmur, a participant in
Cianjur. So I was surprised by
how much I learned, especially
about making reinforced
foundations. The trainers were
very knowledgeable and I asked
a lot of questions.
Sampai dengan Oktober 2011, Holcim telah
mengadakan pelatihan untuk lebih dari 10.300 ahli
bangunan di seluruh Jawa.
As of October 2011, Holcim has trained more than
10,300 masons throughout Java.

ekitar 32 orang ahli


bangunan dari Cianjur dan
enam kabupaten di Jawa
Barat mengikuti pelatihan
selama dua hari pada
tanggal 9-10 November. Pelatihan hari
pertama diawali dengan teori tentang
kesehatan dan keselamatan kerja serta
pengetahuan dasar bahan bangunan,
dan dilanjutkan dengan praktek
membuat dan mengisi coran, membuat
pondasi dan memasang bata. Pada hari
berikutnya, para ahli bangunan belajar
cara membuat adukan semen, acian dan
ring coran besi serta membuat cetakan
pondasi dan mengisi coran beton.

24

Berita Kita CSR 2011

Concrete Results
at Cianjur Training
Saya ikut pelatihan karena ingin belajar
menjadi tukang yang baik, kata Hery
Azrial, 25 tahun, yang baru mulai bekerja
di proyek pembangunan. Saya jadi tahu
cara kerja yang baik, dan akan ikut lagi
jika ada pelatihan lain, katanya.
Pelatihan yang dibawakan oleh pakar
bangunan dari Universitas Negeri Jakarta
ini mengajarkan kepada peserta cara
membuat pondasi bangku taman dan
tembok, dan diakhiri dengan ujian. Setiap
ahli bangunan mendapat sertifikat dari
Pusat Pelatihan Ahli Bangunan Holcim.
Kepada peserta ditunjukkan teknik
membangun yang benar, dan mereka
yang berasal dari berbagai daerah dapat
membentuk jaringan, kata Mohd.
Taufik, Territorial Sales Officer Holcim
untuk wilayah Sukabumi dan Cianjur.
Dengan membantu ahli bangunan
meningkatkan keterampilan, Holcim
ikut meningkatkan standar konstruksi di
Indonesia.
.

round 32 masons from


Cianjur and six surrounding
districts in West Java
attended two days of
training on November

9-10. Starting in the classroom with


modules on health and safety and
basic building material application, the
lesson moved outdoors with practical
modules on concrete mixing and
pouring, foundations and bricklaying.
The following day, masons learned
about mortar, fine plastering, steel
reinforcement, concrete forms and
casting.
Im doing the training to become a
better builder, says 25-year old Hery
Azrial, who started laboring on building
sites recently. Its really opened my eyes
to the proper way of doing things and Id
like to learn more, he says.
Run by building experts from the
Jakarta State University, the course
saw participants make foundations
for park benches and walls and ended
with a test. On completion, each mason
received a certificate from the Holcim
Mason Training Centre.
The training demonstrated proper
construction techniques and was a great
way for masons from different areas
to network, said Mohd. Taufik, Holcim
Territorial Sales Officer for Sukabumi and
Cianjur districts. By helping them be
better builders, Holcim is also raising the
standards of Indonesian construction.

The road ahead


Program perwujudan tanggung jawab kepada
masyarakat atau program CSR yang dijalankan
Holcim di Indonesia mampu mengubah
kehidupan banyak pihak yang berkepentingan
menjadi lebih baik. Namun demikian seluruh
kegiatan masih dapat ditingkatkan, menurut
Dean Boulding, CSR Technical Advisor. Inilah
program utama untuk tahun mendatang.
Holcims Corporate Social Responsibility
programme in Indonesia has made specific and
meaningful changes in
the lives of many of our
stakeholders. However,
Measuring What Counts
there is always room
for improvement, writes
Bagaimana kita tahu kemajuan yang
Dean Boulding, CSR
sudah kita capai? Tahun depan tim
ComRel Holcim akan lebih fokus
Technical Advisor. Below
menghimpun data agar dapat
are some key themes for
mengukur secara lebih empiris
kemajuan yang sudah dicapai.
the year ahead.

CSR Begins With Me!


Program CSR merupakan
kewajiban setiap orang, bukan
hanya tim ComRel. Pada tahun
2012, bertepatan dengan Hari Jadi
Holcim Group yang ke-100, staf
perusahaan di semua unit akan
diberi cuti untuk melaksanakan tugas
kemasyarakatan.

CSR is everybodys job, not just


the work of Community Relations
teams. In 2012, as we mark the 100th
Anniversary of the group, Holcim
staff across our operations will be
given time off to do community
work.

How do we know how well we are


doing? In the next year, Holcim
ComRel teams will renew their focus
on gathering hard data for a more
empirical gauge of our progress.

Networking
Holcim akan belajar serta berbagi
pengalaman dengan perusahaan
lain, organisasi, lembaga pendidikan,
pemerintah dan LSM.

Networking means learning from,


and sharing with other companies,
organisations, educational
institutions, the government and
NGOs.

Mason
Next
Training
Steps

Dean Boulding, CSR Technical Advisor

Standardising Our
Approach
Semua kegiatan CSR perusahaan
harus mengikuti standar terbaik
internasional karena itu akan
diterapkan prosedur kerja standar
agar program kemasyarakan yang
dijalankan perusahaan berjalan
konsisten.

To ensure that all CSR activities


follow international best practices,
standard operating procedures are
being introduced for consistent
community engagement.

Forming Real
Partnerships
Para pihak yang berkepentingan
bukanlah persoalan yang perlu
ditanggulangi; jika ditangani
sebagaimana mestinya, mereka
dapat menjadi sumber daya yang
strategis. Di masa mendatang,
kegiatan ComRel Holcim bukan
hanya akan melibatkan warga tetapi
akan menjadikan mereka mitra kerja
sama. Untuk itu kita harus lebih
transparan terhadap para pihak
berkepentingan, dan mereka juga
perlu tahu apa pandangan kita dan
alasannya.

Stakeholders are not just issues to


be managed; dealt with properly they
will become strategic resources. In the
future, Holcims ComRel activities will
move from community involvement
to real collaboration. This means
increasing our level of transparency
with stakeholders and telling them
what we are thinking and why.

Berita Kita CSR 2011

25

PT Holcim Indonesia Tbk


Menara Jamsostek
North Tower, 15th floor
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 38
Jakarta 12930, Indonesia
PO BOX 1197/JKT

Phone +62 21 529 62 011


Fax +62 21 529 62 022
www.holcim.co.id

Anda mungkin juga menyukai