DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Dasar Hukum Penyusunan .........................................................................................
1.3 Hubungan Antar Dokumen ........................................................................................
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................................
1.5 Maksud Dan Tujuan .....................................................................................................
1
1
2
3
4
6
BAB II
7
7
35
42
45
BAB III
47
65
65
74
78
BAB IV
BAB V
90
90
90
91
BAB VI
96
96
98
105
114
119
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .............................. 126
7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah.. ................... 126
7.2 Agenda Prioritas Pembangunan Daerah .............................................................. 186
BAB X
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Undang Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
menetapkan pelaksanaan desentralisasi dimana Pemerintah Pusat memberikan
kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian proses,
mekanisme dan tahapan perencanaan yang dapat menjamin keselarasan pembangunan
antar daerah tanpa mengurangi kewenangan yang diberikan. Untuk membangun kehidupan
bernegara dengan tingkat keragaman masyarakat dan karakteristik geografis yang unik,
pemerintah telah menyusun Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang
bersifat terpadu, menyeluruh, sistematik yang tanggap terhadap perkembangan zaman yang
tertuang dalam Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Pasal 1 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Pasal 5 Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyatakan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah yang berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan
RPJM Nasional. RPJMD tersebut, antara lain memuat Arah Kebijakan Keuangan Daerah,
Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum dan Program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Program kewilayahan disertai dengan
rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJMD merupakan dokumen perencanaan yang berisikan daftar rencana kegiatan untuk
periode 5 (lima) tahun. Daftar rencana kegiatan tersebut merupakan agenda pembangunan
yang menyatu dengan agenda pemerintah yang akan dilaksanakan oleh Kepala Daerah
selama menjadi pimpinan pemerintahan.
Berkaitan dengan amanat Undang-Undang tersebut dan dengan telah dilantiknya
Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman Periode 2010-2015 pada tanggal 25 Oktober
2010, maka disusunlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015. RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2010-2015 adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Padang
Pariaman dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Kabupaten Padang Pariaman dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2010-2015.
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015, disusun berdasarkan Visi dan
Misi Bupati Padang Pariaman, sekaligus berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang
mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat yang ada dalam lingkup wilayah Kabupaten
Padang Pariaman. Selain itu RPJMD Kabupaten Padang Pariaman juga menjawab tiga
pertanyaan dasar (1) kemana Kabupaten Padang Pariaman akan diarahkan
pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; (2)
bagaimana mencapainya dan (3) langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar
tujuan tercapai.
2.
3.
4.
5.
6.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);
7.
8.
9.
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 2008 Nomor 4725);
12. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah Kodya Dati
II Padang;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten
Padang Pariaman dari Wilayah Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang Kecamatan
Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat;
19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
20. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, 0199/M
PPN/04 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025.
23. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten
Padang Pariaman dari Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang di Wilayah Kabupaten
Padang Pariaman;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 05 Tahun 2008
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
tentang
tentang
27. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 02 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2005-2025.
PENDAHULUAN
Memuat Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen,
Sistematika Penulisan, Maksud dan Tujuan
SERTA KERANGKA
tujuan dan sasaran dengan memperhatikan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih, yang tertuju pada arah kebijakan pembangunan jangka
panjang daerah pada periode berkenaan yang ditetapkan dalam RPJPD. Tujuan dan
sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat
prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah
yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan
daerah secara keseluruhan.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat Strategi dan Arah Kebijakan yang merupakan rumusan perencanaan
komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan
perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan
aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk
di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem
manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Merupakan Bagian yang merumusan kebijakan umum dan program pembangunan
daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan
pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi
acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
Bagian ini merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai
analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam penyusunan program
prioritas. Sesuai arsitektur perencanaan yang memisahkan antara aspek strategis
dan operasional program prioritas dipisahkan pula menjadi 2 (dua) yaitu program
prioritas untuk perencanaan strategis dan program prioritas untuk perencanaan
operasional. Suatu program prioritas yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah pada dasarnya adalah perencanaan operasional.
BAB IX
BAB X
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Secara geografis, Kabupaten Padang Pariaman terletak antara 0115- 330
Lintang Selatan dan 9836 - 10040 Bujur Timur, dengan keadaan iklim tropis yang
sangat dipengaruhi oleh angin darat dan curah hujan mencapai rata-rata 442,80
mm/bulan sepanjang tahun 2004 serta suhu udara berkisar antara 260C sampai 310C.
Setelah disahkannya Kota Administratif Pariaman menjadi Kota Pariaman dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002, maka wilayah Kabupaten Padang Pariaman
menjadi 17 kecamatan dengan luas wilayah menjadi 1.328,79 Km dengan panjang garis
pantai 60,5 km. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15 persen luas daratan wilayah
Propinsi Sumatera Barat.
Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman adalah sebelah Utara
dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang, sebelah Timur dengan
Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah Barat dengan Kota Pariaman
dan Samudera Indonesia. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar peta orientasi
Kabupaten Padang Pariaman dan gambar peta administrasi Kabupaten Padang Pariaman.
Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan. Kecamatan
2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni 228,70 km, sedangkan
Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas wilayah terkecil, yakni 25,56 km. Sungai
Geringging sebagai Ibukota Kecamatan Sungai Geringging dan Batu Basa Ibukota
Kecamatan dari IV Koto Aur Malintang tercatat berada di wilayah yang paling tinggi yaitu
251 meter dari permukaan laut sedangkan yang paling rendah adalah Ulakan Tapakis,
Sungai Limau, Gasan Gadang dengan ketinggian 2 meter dari permukaan laut
2. Topografi
Dilihat dari topografi wilayah, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari wilayah
daratan pada daratan Pulau Sumatera dan 2 pulau-pulau kecil (Pulau Pieh dan Pulau
Bando), dengan 40% dataran rendah yaitu pada bagian Barat yang mengarah ke pantai.
Daerah dataran rendah terdapat di sebelah Barat yang terhampar sepanjang pantai
dengan ketinggian antara 0 - 10 meter di atas permukaan laut, serta 60% daerah bagian
Timur yang merupakan daerah bergelombang sampai ke Bukit Barisan. Daerah bukit
bergelombang terdapat di sebelah Timur dengan ketinggian 100 - 1500 meter di atas
permukaan laut.
Keadaan Topografi Kabupaten Padang Pariaman berupa daratan seluas 1.328,79
km atau 56,10% dari wilayah datar - landai dengan ketinggian antara 0 - 100 meter dari
permukaan air laut, sedangkan yang lainnya merupakan daerah bergelombang agak
curam curam dan sangat curam dengan ketinggian 100 - 1500 meter di atas permukaan
laut atau seluas 43,90%. Daerah datar - landai terletak pada bagian Barat yang mendekati
pantai, sedangkan daerah bergelombang dan dataran tinggi (agak curam curam
sangat curam) terdapat di bagian Timur dan Utara. Pada daerah perbatasan dengan
Kabupaten Solok, Tanah Datar, dan Agam merupakan daerah gugusan Bukit Barisan yang
membujur sepanjang bagian Barat Pulau Sumatera.
3. Hidrologi
Potensi pemenuhan kebutuhan akan air bersih di Kabupaten Padang Pariaman
pada umumnya relatif besar karena dangkalnya air tanah di wilayah ini sehingga
memudahkan penduduk dalam penggunaannya. Selain itu Kabupaten Padang Pariaman
juga dilalui oleh 11 sungai, antara lain : sungai Batang Anai, Batang Mangau yang
keberadaannya memiliki kontribusi yang cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan akan
air, baik untuk penggunaan rumah tangga ataupun sebagai sumber air untuk kegiatan
irigasi teknis maupun non teknis.
Dari 11 (sebelas) buah sungai yang ada, maka sungai terpanjang adalah Sungai
Batang Anai sepanjang 54,6 Km, serta Sungai Batang Mangau dengan panjang 46 km.
Sedangkan sungai yang memiliki lintasan terpendek dibandingkan dengan sungai-sungai
lainnya di Kabupaten Padang Pariaman yaitu Batang Kamumuan dan Batang Piaman
dengan panjang sungai yaitu 12 km. Secara ekonomis sungai-sungai ini merupakan
pendukung bagi kegiatan irigasi dan untuk budidaya ikan yang diusahakan masyarakat
Kabupaten Padang Pariaman. Adapun keberadaan sungai-sungai di Kabupaten Padang
Pariaman dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Tabel 3.2 berikut. Berdasarkan data
tersebut tampak bahwa fluktuasi debit tertinggi terdapat di Sungai Batang Gasan dimana
debit Tertinggi mencapai maksimal 60 M/dt dan debit terendah adalah 9,2 M/dt dan
Batang Ulakan fluktuasi debitnya cukup rendah dimana debit maksimal 60 M/dt dan
debit terendah 36 M/dt .
Keadaan fluktuasi debit tersebut di atas menunjukkan bahwa tinggi dan
rendahnya fluktuasi debit ini ditentukan oleh keberadaan musim hujan dan musim
kemarau. Oleh karena itu pengelolaan dan pengendalian kawasan konservasi di wilayah
hulu sampai hilir menjadi perhatian utama untuk mempertahankan debit dan
peningkatan kualitas airnya menjadi lebih baik.
TABEL 2.1
NAMA SUNGAI, DAERAH YANG DILALUI DAN PANJANGNYA
No
Nama Sungai
Max
Debit (M/dt)
Min
Panjang
Sungai
(Km)
Kualitas
Batang Sungai
Limau
45,00
7,77
14.00
Jelek
Batang Kamumuan
12.00
Batang Paingan
36,00
3,98
16.00
Jelek
Batang Gasan
60,00
9,20
20.00
Jelek
Batang Sungai
Sirah
45,00
7,32
18.00
Jelek
Batang Naras
33,80
0,91
20.00
Jelek
Batang Piaman
19,40
2,62
12.00
Jelek
Batang Mangau
55,90
7,57
46.00
Jelek
Batang Ulakan
60,00
36,00
19.00
Sedang
10
Batang Anai
70
25
54.60
Jelek
11
Batang Tapakis
46.00
4. Kondisi Klimatologi
Keadaan iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh angin darat dan curah hujan
mencapai rata-rata 427,70 mm/bulan sepanjang tahun 2010 serta suhu udara berkisar
antara 260C sampai 310C. Iklim wilayah Kabupaten Padang Pariaman termasuk iklim
tropis besar yang memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat
dipengaruhi oleh angin laut. Suhu udara berkisar antara 260C 310C. Suhu udara
terpanas jatuh pada bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada bulan September.
Kelembaban udara rata-rata 86.75% dengan kecepatan angin rata-rata yaitu 2.14
knot/jam. Sedangkan rata-rata suhu maksimum 31.080C dan rata-rata suhu minimum
yaitu 21.340C dengan curah hujan tercatat rata-rata 293.11 mm/tahun. Untuk lebih
jelasnya suhu, kelembaban dan kecepatan angin di Kabupaten Padang Pariaman dapat
dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.
TABEL 2.2
SUHU, KELEMBABAN RELATIF, KECEPATAN ANGIN DAN TEKANAN UDARA
DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Bulan
Suhu (oC)
Kelembaban
Relatif (%)
Kecepatan
Angin
(Knot)
Tekanan
Udara
(Nbs)
Januari
25.4
87.0
2.0
996.8
Februari
26.0
88.0
2.7
996.3
Maret
26.1
87.0
2.5
996.4
April
26.3
89.0
1.8
996.0
Mei
26.8
87.0
2.2
994.1
Juni
26.1
86.0
2.1
995.6
Juli
25.6
85.0
2.0
995.6
Agustus
25.7
88.0
1.8
995.5
September
25.6
87.0
2.1
984.8
Oktober
25.4
88.0
2.2
995.6
November
25.1
88.0
1.7
995.1
Desember
25.2
87.0
2.6
994.5
25.7
86,0
2.14
994.7
Rata-rata/Tahun
Jenis Penggunaan
Luas (Ha)
Persentase (%)
Permukiman
7.339
5,52%
27.129
20,42%
Tegalan
648
0,49%
Perkebunan Rakyat
36.461
27,44%
Kebun campuran
16.633
12,52%
Hutan belukar
11.232
8,45%
Hutan
28.719
21,61%
Semak/alang-alang
2.489
1,87%
200
0,15%
10
Lain lain
2.029
1,53%
132.879
100%
10
trotoar setiap tahun selalu diupayakan dalam Dana APBD dan APBN walaupun alokasi
anggarannyan belum cukup memadai, pada tahun 2007 telah dianggarkan sebesar Rp.
1.775.651.000,- ( 5.000 meter ) kira-kira 1.8% dari kondisi rusak. Anggaran
pembangunan drainase dalam APBD tahun 2005 sebesar 291.182.000,-angka ini masih
jauh dari yang diharapkan dalam penanganan Drainase Primer dan skunder yang rusak
yang dapat menyebabkan daerah rawan banjir.
2.1.2
11
12
13
14
a.
b.
c.
d.
15
2)
16
yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase
dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air
hujan sehingga meluap. Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air
berkurang akibat sedimentasi, maupun penyempitan sungai akibat fenomena
alam dan manusia. Secara umum pada sebuah sistem aliran sungai yang
memiliki tingkat kemiringan (gradien) sungai yang relatif tinggi (lebih dari
30%) apabila di bagian hulunya terjadi hujan yang cukup lebat, maka potensi
terjadinya banjir bandang relatif tinggi. Tingkat kemiringan sungai yang relatif
curam ini dapat dikatakan sebagai faktor "bakat" atau bawaan. Sedangkan curah
hujan adalah salah satu faktor pemicu.
Penggundulan hutan di daerah tangkapan air hujan (catchment area) juga
menyebabkan peningkatan debit banjir karena debit/pasokan air yang masuk
ke dalam sistem pengaliran air menjadi tinggi sehingga melampaui kapasitas
pengaliran dan menjadi pemicu terjadinya erosi pada lahan curam yang
menyebabkan terjadinya sedimentasi di sistem pengaliran air dan wadah air
lainnya. Disamping itu berkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi atas
meningkatnya debit banjir.
Pada daerah permukiman dimana telah padat dengan bangunan sehingga
tingkat resapan air kedalam tanah berkurang, jika terjadi hujan dengan curah
hujan yang tinggi sebagian besar air akan menjadi aliran permukaan yang
langsung masuk kedalam sistem pengaliran air sehingga kapasitasnya
terlampaui dan mengakibatkan banjir.
Penyebab dari bencana alam banjir di Kabupaten Padang Pariaman yaitu
dipengaruhi oleh curah hujan cukup tinggi, tipe dan karakter daerah, kondisi
daerah tangkapan air sedikit, kurangnya kualitas dan kuantitas drainase dan
kurangnya pengelolaan daerah konservasi. Secara umum bencana banjir yang
terjadi adalah akibat kondisi drainase yang kurang baik sehingga saat hujan
terjadi genangan serta terjadinya kerusakan hutan di hulu sungai yang
mengakibatkan erosi dan banjir. Daerah rawan banjir di Kabupaten Padang
Pariaman yaitu di Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sintuk Toboh
Gadang, Lubuk Alung, Nan Sabaris, V Koto Kampung Dalam, Sungai Limau,
Batang Gasan, dan 2x11 Enam Lingkung.
c. Rawan Longsor; Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk
lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material yang bergerak ke
bawah atau keluar lereng. Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan tanah,
umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris
avalanches) dan nendatan (slumps/rotational slides). Gaya-gaya gravitasi dan
rembesan (seepage) merupakan penyebab utama ketidakstabilan (instability)
pada lereng alami maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau
penimbunan. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung
pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara
garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alami dan manusia. Kondisi alam
yang menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain :
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu
lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan gunung api.
Iklim : curah hujan yang tinggi.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
17
d.
e.
f.
Keadaan tata air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Gejala umum terjadinya tanah longsor :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing;
Biasanya terjadi setelah hujan;
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba;
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Daerah rawan longsor dijumpai di daerah-daerah yang memiliki lereng lebih
dari 40% dengan tekstur tanah berpasir, gawir dan patahan, Potensi longsor
dapat juga disebabkan oleh lapisan kedap air yang dapat menjadi longsoran.
Lokasi daerah yang termasuk sebagai kawasan rawan longsor ini adalah:
Kecamatan Sungai Geringging, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kecamatan
Batang Gasan, Kecamatan V Koto Kampung Dalam,Kecamatan Sungai Limau,
Kecamatan IV Koto Aur Malintang.
Rawan Liquifaksi; atau rawan mengalami pelulukan tanah bila terjadi gempa
pada skala diatas 7,2 skala Ritcher. Ciri khas kawasan liquifaksi ini adalah akibat
yang ditimbulkannya berupa penurunan bangunan atau seakan-akan bangunan
masuk ke dalam tanah. Untuk Padang Pariaman kawasan rawan liquifaksi
tersebar pada Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sintuk Toboh Gadang,
Enam Lingkung, Lubuk Alung, Nan Sabaris, VII Koto Sei Sariak, Sungai Limau,
Batang Gasan.
Rawan Gempa; pada dasarnya seluruh wilayah Padang Pariaman adalah
kawasan rawan gempa. Daya rusak gempa umumnya semakin tinggi bila
mengenai wilayah yang jenuh air (liquifaksi) dan pada jalur sesar (patahan)
serta pertemuan antar sesar yang belum mengalami patahan (rekahan). Jalur
sesar di Kabupaten Padang Pariaman melintasi bagian selatan -barat kecamatan
Batang Gasan dan Sungai Limau, bagian tengah kecamatan V Koto Dalam, V Koto
Timur, Padang Sago, 2x11 Enam Lingkung dan 2x11 Kayu Tanam. Terdapat 3
patahan yang saling melintang utara-selatan dan barat-timur di Kecamatan
Batang Anai dan Lubuk Alung serta memanjang disisi pantai di kecamatan
Ulakan Tapakis dan Nan Sabaris. Sementara itu areal yang diperkirakan lebih
rawan dari jalur sesar adalah area pertemuan antar sesar yang belum rekah.
Areal ini terdapat di Sungai Limau, VII Koto Sei Sariak, Nan Sabaris, Lubuk Alung
dan Batang Anai. Jalur dan area patahan ini akan menjadi limitasi dalam
pembangunan permukiman.
Rawan Bencana Vulaknisme; Letusan gunung api adalah merupakan bagian
dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua
kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan
mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui
Rekahan rekahan mendekati permukaan bumi. Akibat yang ditimbulkan oleh
aktivitas vulkanik adalah sebagai berikut.
Awan Panas, merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan
(segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan
adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang
18
menyusuri lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 - 700 Celcius,
kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi,> 70 km/jam (tergantung kemiringan
lereng).
Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung. Jauh
lontarannya sangat tergantung daribesarnya energi letusan, bisa mencapai
ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi (>200C), ukuran materialnya pun
besar dengan diameter > 10 cm sehingga mampu membakar sekaligus melukai,
bahkan mematikan mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai "bom vulkanik".
Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Material
yang berukuran halus (abu dan pasirhalus) yang diterbangkan angin dan jatuh
sebagai hujan abu dan arahnya tergantung dari arah angin. Karena ukurannya
yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata,
pencemaran air tanah, pengrusakan tumbuh tumbuhandan mengandung unsurunsur kimia yang bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi
terhadap seng dan mesin pesawat.
Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan
kental dan bersuhu tinggi, antara 700 -1200C. Karena cair, maka lava
umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya.
Bila lava sudah dingin, maka wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah
yang dilaluinya akan menjadi ladang batu. Gas Racun, muncul tidak selalu
didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui ronggarongga ataupun rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas
utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S,HCl, SO2, dan CO.
Kawasan yang rawan terhadap bahaya vulkanik yang berasal dari Gunung
Singgalang meliputi Kecamatan V Koto Timur, Kecamatan Patamuan dan
Kecamatan 2x11 Kayu Tanam
g. Kawasan Lindung Lainnya; berdasarkan kebijakan sektoral Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, di kawasan Kecamatan Batang Gasan
ditetapkan Kawasan Konservasi Suaka Pesisir (KKSP). Dalam KKSP ini terdapat
penangkaran penyu dan hutan bakau.
B. Kawasan Budidaya
1) Kawasan hutan rakyat; berdasarkan data yang diperoleh di Padang Pariaman
tidak terdapat hutan produksi kecuali hutan rakyat seluas lebih kurang 42.120
Ha yang tersebar di bagian timur Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung, 2x11
Kayu Tanam, di bagian utara Kecamatan Patamuan, V Koto Timur, V Koto
Dalam, Sungai Garingging dan bagian timur Kecamatan Aur Melintang. Namun
kondisi hutan sebagian mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian dan
sebagian menjadi kritis.
2) Kawasan pertanian; kawasan pertanian berdasarkan kepmentan No. 41 tahun
2009, dibedakan menjadi kawasan pertanian pangan lahan kering dan basah,
pertanian hortikultura, perkebunana dan peternakan. Kabupaten Padang
Pariaman di dominasi oleh kegiatan sektor pertanian ( 22,57% dari seluruh
luas wilayah) berupa sub sektor/kegiatan TPLB dan TPLK, perladangan/kebun
campuran, perkebunan, dan tambak. Mengingat tingkat kepadatan penduduk
yang relatif lebih rendah, maka luas lahan yang tersedia masih dapat di
kembangkan lebih jauh untuk kegiatan sektor pertanian. Berdasarkan kondisi
eksisting dan kesesuaian lahan, pengembangan kawasan pertanian
direncanakan sebagaimana penjelasan di bawah ini :
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
19
Tanaman Pangan Lahan Kering; dalam ilmu pertanian jenis pertanian ini
dikenal dengan pertanian tanpa genangan atau unirrigated land, sepertitanaman
palawija, kacang-kacangan, jagung dan lain-lain (Tejoyuwono, 1989). Secara
eksisting jenis tanaman pertanian lahan kering yang bertumbuh di Lampung
Barat adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau dan kacang
tanah. Jenis pertanian lahan kering ini dikembangkan pada lahan yang
bersesuaian, baik berdasarkan peta kesesuaian lahan maupun fakta lapangan.
Sesuai dengan kesesuaian lahan, potensi eksisting dan program sektoral, TPLK
di Kabupaten Padang Pariaman dikembangkan hampir di seluruh kecamatan.
Tanaman Pangan Lahan Basah; Kabupaten Padang Pariaman merupakan
salah satu lumbung padi, setidak-tidaknya untuk kawasan Padang dan
sekitarnya. Selain menjadi penciri wilayah disepanjang koridor jalan nasional
lebih penting dari itu keberadaan kawasan pertanian padi sawah merupakan
bagian dari program ketahanan pangan nasional. TPLB di wilayah perencanaan
dikembangkan di kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung, Ulakan Tapakis, Nan
Sabaris, VII Koto Sungai Sariak, 2x11 Kayu Tanam, V oto Kampung Dalam,
Sungai Garingging dan Koto Aur Malintang. Lahan pertanian sawah yang
beririgasi teknis dikembangkan di Batang Anai, Lubuk Alung dan Ulakan
Tapakis.
Tanaman Hortikultura; Selain Kabupaten Solok, Padang Panjang dan Agam,
Padang Pariaman merupakan salah satu sumber penghasil sayur mayur yang
dikirim ke Kota Padang, seperti bayam, kangkung, mentimun dan buah-buahan
(terutama manggis dan mangga). Lahan pertanian hortikultura dikembangkan
pada lahan subur seperti Batang Anai, Lubuk Alung, 2x11 Kayu Tanam, dan
Sungai Garingging.
3) Kawasan perkebunan; komoditas unggulan perkebunan kabupaten Padang
Pariaman adalah Kelapa dan Kakao. Kedua jenis tanaman ini berkembang di
wilayah utara kawasan perencanaan. Kedepan direncanakan Sungai Garingging
sebagai sebagai sentra pengembangan Kakao dan pengolahan kelapa.
Pengembangan Kako meliputi kecamatan Lubuk Alung, Sitoga, Enam Lingkung,
V Koto Dalam, Sungai Limau dan Sungai Garingging. Sedangkan kelapa akan
dikembangkan di kecamatan Sitoga, Ulakan Tapakis, V KotoKampung Dalam,
Sungai Garingging, V Koto Aur Melintang, Sungai Limau, Batang Gasan.
4) Perikanan; perikanan yang akan dikembangkan di Kabupaten Padang Pariaman
adalah perikanan tangkap dan budidaya. Pengembangan perikanan tangkap
(laut) akan diarahkan di Sungai Limau dan Batang Anai. Sementara itu untuk
perikanan budidaya akan dikembangkan di Kecamatan Lubuk Alung, 2x11
Enam Lingkung, VII Koto Sungai Sariak dan kecamatan Patamuan.
5) Pertambangan; Dalam mengelola usaha pertambangan, pemerintah
menetapkan wilayah pertambangan (WP), yang terdiri dari wilayah usaha
pertambangan (WUP), wilayah pertambangan rakyat (WPR) dan wilayah
pencadangan negara (WPN).
Wilayah usaha pertambangan (WUP), adalah bagian dari wilayah
pertambangan (WP) yang telah memiliki ketersediaan data, potensi,
dan/atau informasi geologi. WUP ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui
koordinasi dengan pemerintah provinsi.
Wilayah pertambangan rakyat (WPR), adalah bagian dari wilayah
pertambangan (WP) tempat dilakukannya usaha pertambangan rakyat.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
20
21
diproduksi baru mencapai 18000 m3.(6) Trass berbatu apung yang terdapat
di Kec. VII Koto Sungai Sarik, V Koto Kampung Dalam, Sungai Limau dan
sungai geringging dengan jumlah cadangan sebesar 1.045.000 m3 dan yang
telah diproduksi bareu mencapai 25000 m3 (7) Sirtukil yang terdapat di Kec.
Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, Nan Sabaris, 2 x 11 Enam
Lingkung, 2 x 11 Kayu Tanam, VII Koto Sungai Sarik, Patamuan, Padang Sago,
V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Sungai Limau dan Sungai Geringging
dengan jumlah cadangan sebesar 2.635.000 m3 dengan jumlah produksi
sebesar 170.000 m3, (8) Andesit yang terdapat di Kec. Lubuk Alung, 2 x 11
Enam Lingkung, 2 x 11 Kayu Tanam dan Patamuan dengan cadangan sebesar
1185000 m3 dan yang sudah di produksi sebesar 45000 m3, (9)Tanah liat
terdapat di Kec. Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, Enam Lingkung, VII Koto
Sungai Sarik, Patamuan, V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur dan Sungai
Limau dengan jumlah cadangan sebesar 785.000 m3 dan yang sudah di
produksi sebesar 90.000 m3.
6) Kawasan Industri; pengembangan industri di Kabupaten Padang Pariaman
diarahkan pada industri pengeolahan hasil pertanian, perkebunan dan
perikanan setempat disamping memanfaatkan posisi strategis sebagai buffer
dari kota padang. Posisi strategis tersebut telah memberikan indikasi kuat
seperti bergiatnya 3 perusahaan besar; yaitu PT. Coca Cola, PT. Bumi Sari Mas
Indonesia, PT. Sumatera Tropical Specees, Sedangkan perusahaan - perusahaan
yang masuk dalam kawasan Padang Industrial Park (PIP) yang terletak di
Nagari Kasang (Kecamatan Batang Anai) adalah PT. Usaha Inti Padang
(pengolahan sawit), PT. Andalas Lumber Product (pengolahan kayu ekspor), PT.
Jaya Centricon (Industri Beton), PT. Prizaco Gasindo (pengisian dan pengolahan
gas). Demikian pula terdapat Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut yang
mengelola pabrik ES balok (Kec. Sungai Limau), serta Pengolahan Air Minum
Kemasan (PT. Statika Mitra Sarana dan PT. Aqua Wibawa) yang berada di
Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. Saat ini Pemerintah Kabupaten Padang
Pariaman sedang mengusulkan kawasan ini dikembangkan dan ditetapkan
menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Pada kawasan ini juga akan dikembangkan
terminal barang (dry port) sebagai bagian dari peran yang diambil oleh Padang
Pariaman dalam konstelasi regional berkenaan dengan sistem lalu lintas barang,
dimana posisi kawasan ini menjadi simpul antara wilayah luar dengan daerahdaerah di Sumatera Barat.
7) Kawasan Pariwisata; salah satu kawasan wisata yang populer saat ini di
Sumatera barat adalah Malibou Anai Resort yang berdekatan dengan air terjun
lembah Anai. ODTW yang dikembangkan di Kabupaten Padang Pariaman
meliputi wisata alam, budaya, minat khusus seperti Pantai Arta, Pemandian
Tirta Alami, Panorama Gunung Tigo, Lubuk Bonta dan lain-lain. Untuk lebih
lengkapnya dijabarkan pada tabel di bawah ini.
22
TABEL 2.4
OBYEK WISATA PERKECAMATAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
KECAMATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Batang Anai
Lubuk Alung
Sintuk Toboh
Gadang
Ulakan Tapakis
Nan Sabaris
OBJEK
LOKASI
JENIS
Batang Anai
Wisata Alam
Pasar Usang
Wisata Budaya
Katapiang
Wisata Alam
Lubuak Apik
Wisata Alam
Lubuk Kandih
Batang Anai
Wisata Alam
Sikabu
Wisata Alam
Pincuran Tujuah
Koto Buruak
Wisata Alam
Lubuk Cimantung
Pasir Pauh
Wisata Alam
Goa Salibutan
Salibutan
Wisata Alam
Masjid IV Lingkung
Lubuk Alung
Wisata Sejarah
Benteng Jepang
Sintuk
Wisata Sejarah
Sintuk
Wisata Sejarah
Makam Pejuang 45
Sintuk
Wisata Sejarah
Ulakan
Wisata Budaya
Tiram Tapakis
Wisata Pantai
Tiram Ulakan
Wisata Pantai
Ulakan
Wisata Pantai
Ulakan
Wisata Sejarah
Mesjid Tapakis
Tapakis
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Surau Pondok
Ulakan
Wisata Sejarah
Makam Sibohong
Ulakan
Wisata Sejarah
Pulau Pieh
Ulakan
Wisata Bahari
Pantai Sunur
Sunur
Wisata Pantai
Ikan Larangan
Pauh Kambar
23
KECAMATAN
OBJEK
LOKASI
JENIS
Kapalo Koto
Wisata Sejarah
Benteng Jepang
Pauh Kambar
Wisata Sejarah
Pauh Kambar
Wisata Sejarah
Bintungan Tinggi
Wisata Sejarah
Benteng Belanda
Pauh Kambar
Wisata Sejarah
Ikan Gadang
Sicincin
Terowongan Jepang
Sicincin
Wisata Sejarah
Sicincin
Wisata Sejarah
Parit Malintang
Wisata Alam
Masjid Pakandangan
Pakandangan
Wisata Sejarah
Makam Gujarad
Gadur
Wisata Sejarah
Pakandangan
Wisata Sejarah
Kayu Tanam
Wisata Alam
Bumi Perkemahan
Asam Pulau
Kayu Tanam
Wisata Alam
Anduriang
Wisata Alam
Kandang IV
Wisata Alam
Malibo Anai
Guguk
Wisata Alam
Lubuk Bonta
Tarok
Wisata Alam
Bumi Perkemahan
Sipisang
Sei Ibuh
Wisata Alam
Sungai Sariak
Wisata Sejarah
Sungai Sariak
Wisata Sejarah
Lurah Ampalu
Wisata Sejarah
Paguh Duku
Lurah Ampalu
Mangun Indah
Paraman Talang
Wisata Alam
Wisata Alam
Koto Dalam
Wisata Sejarah
Cimpago
Wisata Pantai
Koto Hilalang
Padang Alai
Wisata Sejarah
Batang Piaman
Wisata Budaya
Limau Purut
Wisata Sejarah
Limau Purut
Wisata Sejarah
Sungai Paku
Wisata Pantai
Benteng Jepang
Kuranji Hilir
Wisata Sejarah
Sungai Paku
Wisata Pantai
6.
7.
8.
9.
2 x 11 Enam
Lingkung
Enam Lingkung
10. Patamuan
24
KECAMATAN
OBJEK
LOKASI
JENIS
Pantai Baseloan
Sungai Limau
Wisata Pantai
Gasan Gadang
Wisata Pantai
Bukik Siriah
Ladang Rimbo
Wisata Alam
Kuranji Hilir
Wisata Sejarah
Sungai Geringging
Wisata Sejarah
Bukik Bulek
Batu Basa
Wisata Alam
Ikan Larangan
Aur Malintang
Lesung Keramat
Batu Basa
Wisata Sejarah
25
TABEL 2.5
JENIS PENGEMBANGAN KOMODITI PETERNAKAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
No.
1.
Jenis Komoditi
Sapi Potong
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
Kerbau
1.
2.
3.
3.
1.
2.
3.
4.
Ayam Petelur
1.
2.
3.
5.
Ayam Pedaging
1.
2.
3.
4.
6.
Ayam Buras
1.
2.
3.
7.
Itik
1.
2.
3.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
VII Koto
Padang Sago
Patamuan
Enam Lingkung
Sei Geringging
IV Koto Aur Malintang
Keterangan
Kawasan Peternakan
Prioritas
Sungai Limau
Batang Gasan
Ulakan Tapakis
Ulakan Tapakis
Nan Sabaris
Enam Lingkung
Nan Sabaris
Ulakan Tapakis
Enam Lingkung
Kayu tanam
Lubuk Alung
Sintoga
Batang Anai
V Koto Kampung Dalam
Enam Lingkung
Nan Sabaris
Nan Sabaris
2 X11 Enam Lingkung
Lubuk Alung
V Koto Kampung Dalam
Enam Lingkung
VII Koto Sei Sariak
Patamuan
Padang sago
Sungai Geringging
Kayu Tanam
Kawasan integrasi
26
27
kawasan wisata yang sudah berskala nasional yaitu Lembah Anai yang menjadi
salah satu ikon wisata Sumatera Barat. Dalam RTRW Sumatera Barat jalur ini
ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi.
2.1.3
Tahun
Jenis Bencana
Keterangan
1914
Banjir besar
7 kecamatan pantai
1926
Gempa
1934
Banjir Bandang
1967
1983
Tanah Longsor
1996
Kebakaran Pasar
Pasar Sunga
2000
Abrasi Pantai
2005
2007
10
2007
11
2007
12
2007
13
2007
14
2009
Secara geologis Kabupaten Padang Pariaman terletak pada dua jalur patahan
lempeng dunia yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo Australia dan topografi Padang
Pariaman yang dilalui oleh banyak anak-anak sungai, Kabupaten Padang Pariaman
merupakan kawasan yang rawan bencana. Bentuk bencana yang pernah dan mungkin
terjadi di Kabupaten Padang Pariaman identik dengan kondisi alam tersebut yaitu bencana
banjir, tanah longsor, angin badai/puting beliung, abrasi pantai, gempa bumi, tsunami dan
lain-lain. Selain faktor alamnya, Kabupaten Padang Pariaman juga termasuk rawan bencana
yang timbul akibat ulah manusia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sosial budaya
yang relatif kurang memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta
kelalaian dari manusia yang berakibat bencana. Berapa bencana yang terjadi di Kabupaten
Padang Pariaman akibat ulah manusia seperti kebakaran, banjir dan tanah longsor.
Secara komulatif bencana yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, baik
bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia cendrung meningkat yang membawa
dampak kerugian dan kerusakan serta korban jiwa meningkat pula. Di samping itu,
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
28
berdasarkan analisis dan prediksi para ahli dan peneliti bahwa wilayah sepanjang pantai
Barat pulau Sumatera terancam akan bencana tsunami, setelah Aceh dan Nias maka
Sumatera Barat berpotensi dilanda bencana tsunami, mengingat pantai Barat Sumatera
merupakan jalur penunjaman (Subduction Zone) sebagai penyebab terjadinya gempa.
Bilamana terjadi dislokasi atau pematahan di bawah samudera, maka akan mengakibatkan
terjadinya gelombang tsunami tersebut.
Berdasarkan gambaran bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Padang
Pariaman dan prediksi para ahli maka penanganan bencana di Kabupaten Padang Pariaman
perlu ditangani secara profesional dan proporsional melalui pembenahan dan perbaikan
Sistem Manajemen Penanggulangan Bencana. Karena penanganan bencana yang profesional
dan pelayanan yang baik akan memberikan perlindungan yang optimal pada masyarakat
dan berdampak terhadap ketenteraman masyarakat. Kebutuhan utama dari kondisi tersebut
adalah; pemetaan detail daerah rawan gempa; pemetaan detail daerah likuifaksi; pemetaan
detail daerah rawan gerakan tanah dan kajian bentuk bangunan tahan gempa dan likuifaksi.
Berdasarkan fenomena yang ada, maka Kabupaten Padang Pariaman rentan akan
bencana ; Gempa Bumi (tektonik dan sesar), Likuifaksi, Gelombang Pasang dan Tsunami,
Banjir, Longsor/rentan gerakan tanah, abrasi pantai, letusan gunung berapi.
1. Kawasan Rawan Gempa
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar
lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Karakter bahaya berupa guncangan gempa yang dapat dirasakan di daerah pedataran
dan perbukitan dengan percepatan gempa 0,25-0,60 g. yang akan mengancam seluruh
wilayah yang merupakan areal terbangun dan tidak terbangun.
Wilayah Kabupaten Padang Pariaman merupakan zona gempa paling tinggi
dibandingkan dengan daerah lainnya di Propinsi Sumatera Barat, terutama di Daerah
Sungai Limau, ke Tiku Utara berbatasan dengan Sungai Geringging bagian barat serta
seluruh daerah pesisir Padang Pariaman. Adanya aktivitas gempa tersebut
menyebabkan Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah rawan gempa. Hal ini
dapat dilihat pada peta zona gempa , di mana kabupaten Padang Pariaman merupakan
zona gempa dengan skala intensitas menempati zona V dan VIII dengan episentrum
yang relatif dangkal dan sedang.
Berdasarkan mikro zonasi gempa bumi yang dikelompokan atas empat
tingkatan klasifikasi berikut:
Zona amplifikasi sangat tinggi (>9kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan
paling tinggi terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona
ini memiliki penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi sangat tinggi (diatas 9 kali).
Pada zona ini , lapisan sedimen lunaknya (soft soil) paling tebal
Zona amplifikasi tinggi (7-9kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan tinggi
terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona ini memiliki
penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi tinggi ( 7-9 kali). Pada zona ini , lapisan
sedimen lunaknya (soft soil) tebal
Zona amplifikasi sedang (4-6kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan sedang
terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona ini memiliki
penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi sedang (4-6 kali). Pada zona ini , lapisan
sedimen lunaknya (soft soil) tidak terlalu tebal
Zona amplifikasi rendah (1-3 kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan rendah
terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona ini memiliki
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
29
30
atau tidak pernah terjadi gerakan tanah, baik gerakan tanah lama maupun gerakan
tanah baru, kecuali pada daerah tidak luas di tebing sungai
Kerentanan gerakan tanah rendah adalah daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan rendah untuk terjadi gerakan tanah. Umumnya pada zona ini jarang
terjadi gerakan tanah, jika tidak mengalami gangguan pada lereng , jika terdapat
tanah lama, lereng telah mantap kembali. Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin
terjadi, terutama pada tebing lembah (alur) sungai
Kerentanan gerakan tanah menengah adalah daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi
gerakan tanah, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, gawir, tebing
jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali
terutaa akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat
Kerentanan gerakan tanah tinggi adalah daerah yang mempunyai tingkat kerentanan
tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah,
sedangkan gerakan tanah lama dan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah
hujan yang tinggi dan erosi kuat
Alur rentan aliran bahan rombakan, merupakan aliran bahan rombakan dapat terjadi
bila terdapat akumulasi dan pembendungan alur oleh endapan lahar atau material
longsoran pada alur sungai di bagian hulu dan dipicu oleh erosi yang kuat dan curah
hujan yang tinggi
3. Kawasan Rawan Liquifaksi
Liquifaksi adalah proses pembuburan dari lapisan pasir yang bersifat urai dan
jenuh air pada saat terjadi getaran gelombang gempa yang merambat melalui lapisan
pasir tersebut. Karakter bahaya dari kondisi ini adalah keluarnya material tanah
berbutir pasir dari bawah permukaan melalui retakan-retakan pada tanah, badan jalan,
saluran air dan tiang pondasi bangunan dan sumur gali yang akan mengancam wilayah
permukiman dan area terbuka.
Sebaran kawasan liquifaksi umumnya berada di wilayah dataran menuju
wilayah pesisir dari kabupaten Padang Pariaman atau sebagian besar berada di bagian
Barat sebelah selatan Kabupaten. Kondisi ini mencerminkan wilayah yang potensial
akan terjadinya liquifaksi akan berada di wilayah kecamatan-kecamatan pesisir yang
berada di bagian Barat Selatan dari wilayah yang ada di kabupaten Padang Pariaman.
Lihat Gambar 1.7 Peta Kerentanan Gempa pada halaman berikut.
Potensi liquifaksi di kabupaten Padang Pariaman, umumnya berada di sekitar
pesisir,yang terbagi atas lima kelompok kondisi sebagai berikut :
Potensi Liquifaksi tinggi adalah daerah yang berpotensi terjadi liquifaksi tinggi,
karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a) <0,10g
dengan muka air tanah yang dangkal, maka apabila lapisan tanah tersebut menerima
gempa dengan percepatan (z)= 0,01 g pada zona tersebut akan terjadi liquifaksi.
Potensi liquifaksi sedang adalah daerah yang berpotensi terjadi liquifaksi sedang,
karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a) antara
0,10 - 0.20 g dengan muka air tanah yang dangkal, maka apabila lapisan tanah
tersebut menerima gempa dengan percepatan (z)= >0,10 g pada zona tersebut akan
terjadi liquifaksi.
Potensi liquifaksi rendah adalah daerah yang kurang berpotensi terjadi liquifaksi
sedang, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a)
antara 0,20 - 0.30 g, selain itu rata-rata muka air tanahnya cukup dalam.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
31
Potensi liquifaksi sangat rendah adalah daerah yang sangat kecil berpotensi terjadi
liquifaksi, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a)
> 0.30 g, selain itu rata-rata muka air tanahnya cukup dalam
Tidak berpotensi terjadi liquifaksi adalah daerah yang tidak berpotensi terjadi
liquifaksi, karena lapisan tanah sangat tipis dan di bawahnya merupakan batuan
dasar.
4. Kawasan Rawan Bencana Tsunami
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan
kecepatan hingga 900km/jam, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi
didasar laut. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Karakter
bahaya berupa hempasan air sepanjang pesisir pantai yang akan melanda wilayah
hingga elevasi +3 m di atas permukaan tanah. Ancaman dari tsunami adalah seluruh
wilayah pesisir merupakan area terbangun dan tidak terbangun. Kondisi kabupaten
Padang Pariaman yang mempunyai perairan di bagian barat merupakan salah satu
wilayah yang diperkirakan akan mendapatkan bencana tsunami. Adapun prakiraan
wilayah tersebut berdasarkan pengelompokan jangkauan tsunami sebagai berikut :
Kawasan Rawan Bencana Tsunami Tinggi, adalah daerah yang memiliki resiko
ancaman terhadap tssunami (dalam hal tinggi dan jangkauan genangan). Kawasan ini
relatif memiliki potensi paling besar dalam hal kerusakan atau kehancuran aset yang
akan ditimbulkan apabila terlanda tsunami serta memiliki ancaman terhadap resiko
keselamatan penduduk lebih parah. Karakteristik pantai di kawasan ini sebagian
merupakan pantai berpasir dengan morfologi landai dan relatif rendah dengan
bentuk pantai lurus, sedangkan sebagian lagi merupakan pantai berbatu dengan
morfologi tinggi dengan bentuk pantai berteluk. Permukiman dan aktivitas
penduduk pada kawasan ini cukup padat dengan jarak dari garis pantai kurang dari
50 meter dari garis pantai. Kawasan kerawanan tinggi meliputi sepanjang pantai di
daerah penelitian dengan elevasi kurang dari meter di atas permukaan laut
Kawasan Rawan Bencana Tsunami Menengah adalah kawasan dengan potensi resiko
tsunami lebih rendah dari kawasan tinggi. Kawasan ini relatif memiliki potensi
kerusakan aset lebih kecil dibanding dengan di daerah kawasan kerawanan tinggi .
Kawasan menengah meliputi daerah dengan garis ketinggian 5 meter hingga 7 meter
di atas permukaan air laut dengan kemiringan lereng cukup terjal.
Kawasan Rawan Bencana Tsunami Rendah adalah daerah yang memiliki potensi
kerusakan paling kecil dibandingkan kawasan lainnya. Rute evakuasi dan lokasi
pengungsian sementara dapat diarahkan ke kawasan ini apabila terjadi tsunami.
Kawasan rawan tsunami rendah meliputi daerah dengan garis ketinggian hingga 9
meter di atas permukaan laut. Wilayah pesisir dengan morfologi curam dan relief
tinggi termasuk ke dalam kawasan rawan tsunami rendah.
5. Kawasan Rawan Banjir
Penyebab dari bencana alam banjir di Kabupaten Padang Pariaman yaitu
dipengaruhi oleh curah hujan cukup tinggi, tipe dan karakter daerah, kondisi daerah
tangkapan air sedikit, kurangnya kualitas dan kuantitas drainase dan kurangnya
pengelolaan daerah konservasi. Secara umum bencana banjir yang terjadi adalah akibat
kondisi drainase yang kurang baik sehingga saat hujan terjadi genangan serta
terjadinya kerusakan hutan di hulu sungai yang mengakibatkan erosi dan banjir. Daerah
rawan banjir di Kabupaten Padang Pariaman yaitu di Kecamatan Batang Anai, Ulakan
Tapakis, Sintuk Toboh Gadang, Lubuk Alung, Nan Sabaris, V Koto Kampung Dalam,
32
Sungai Limau, Batang Gasan, dan 2x11 Enam Lingkung. Lihat Gambar 1.8 Peta
Kerawanan Bencana.
2.1.4
Demografi
Penduduk Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 tercatat sebanyak 393.571
jiwa yang terdiri dari atas 193.472 jiwa laki laki dan 200,099 jiwa perempuan. Sejak
tahun 2005-2010 terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman.
Jumlah penduduk paling tinggi ada di Kecamatan Batang Anai dan Lubuk Alung sebesar
44.459 dan 43.020 jiwa yang berkontribusi sebesar 21% terhadap penduduk total yang
ada di Kabupaten Padang Pariaman ini. Hal ini disebabkan sifak perkotaan yang cukup
mencolok di daerah ini serta kelengkapan fasilitas maupun prasarana yang ada serta
lokasi yang berdekatan dengan Kota Padang membuatnya mampu menarik penduduk
untuk tinggal disana.
TABEL 2.7
JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2006-2010
No
Kecamatan
Luas
Daerah
(Km2)
180
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
44,459
112
26
43,020
17,886
385
700
Kepadatan
(jiwa/Km2)
Batang Anai
246
2
3
Lubuk Alung
Sintuk Toboh Gadang
4
5
Ulakan Tapakis
Nan Sabaris
39
29
18,980
26,922
489
925
2 x 11 Enam Lingkung
36
18,252
504
Enam Lingkung
39
19,029
485
2 x 11 Kayu Tanam
229
25,724
112
91
33,724
371
10
11
Patamuan
Padang Sago
53
32
15,749
8,010
297
250
12
13
61
65
22,597
14,251
368
220
14
15
Sungai Limau
Batang Gasan
70
40
27,789
10,534
395
261
16
17
Sungai Geringging
IV Koto Aur Malintang
99
127
27,017
19,610
272
155
2010
2009
1,329
1,329
393,571
392,941
296
294
2008
2007
1,329
1,329
390,226
387,452
292
287
2006
1,329
381,792
283
33
GAMBAR 2.1
JUMLAH PENDUDUK PER KECAMATAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2010
Seiring dengan penambahan jumlah penduduk tadi ikut berimbas pada peningkatan
kepadatan penduduk di Kabupaten Padang Pariaman yang di tahun 2006 sebesar 283 jiwa/km2
menjadi 294 jiwa/km2 di tahun 2010. Kecamatan yang paling padat adalah Kecamatan Nan
Sabaris (925 jiwa/km2) sedangkan yang terendah yakni Kecamatan 2 x 11 Kayutanam (112
jiwa/km2).
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Padang Pariaman belum terlalu tinggi dan
mengalami fluktuasi dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Angka pertumbuhan tertinggi terjadi di
tahun 2007 sebesar 1,665 % dan terus menurun hingga tahun 2010 yang hanya 0,636%.
TABEL 2.8
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2006-2010
Penduduk
Persentase
No
Tahun
1
2
2006
2007
381,792
387,452
1,363
1,665
3
4
2008
2009
390,226
392,941
0,766
0,711
2010
393,025
0,636
Jumlah
34
Lapangan Usaha
2006
2007
2008
2009
2010
2005-2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
601.86
625.14
661.56
675.38
690.68
640.08
86.78
88.78
90.79
89.78
93.93
89.60
Pertanian
Industri Pengolahan
283.29
300.98
319.72
326.35
342.05
306.61
31.45
34.17
36.44
37.02
38.73
34.33
Bangunan
114.16
118.51
123.01
124.09
133.68
120.12
288.31
300.88
318.13
322.24
336.06
307.19
495.36
555.67
605.69
668.20
730.51
540.77
51.40
54.24
57.26
58.30
61.39
55.23
393.77
411.36
432.51
447.99
463.72
421.56
2346.37
2489.73
2645.12
2749.34
2890.75
2515.48
Jasa Perusahaan
9
Jasa-jasa
Jumlah
Lapangan Usaha
2006
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1026.47
1107.37
1269.38
1359.19
1496.95
Pertanian
147.38
168.47
195.20
198.40
214.14
Industri Pengolahan
401.89
484.15
583.37
624.83
659.23
61.47
68.24
74.45
78.13
85.16
35
Bangunan
194.77
213.65
239.49
252.72
312.61
432.81
482.82
561.15
611.58
705.19
875.69
1027.90
1259.64
1451.89
1644.44
90.96
101.56
116.34
124.36
135.61
658.68
728.11
829.37
894.33
947.92
3890.12
4382.28
5128.39
5595.43
6201.25
Jasa Perusahaan
9
Jasa-jasa
Jumlah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Padang Pariaman atas dasar
harga berlaku pada tahun 2009 adalah sebesar 5,61 triliun rupiah, sedangkan nilai
PDRB pada tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 6,20 triliun rupiah, berarti selama
tahun 2010 terdapat kenaikan sekitar 600 milyar rupiah lebih. Kenaikan nilai PDRB atas
dasar harga berlaku yang dicapai selama tahun 2010 merupakan gambaran adanya
perkembangan yang positif dalam kegiatan perekonomian pasca gempa bumi September
2009 yang lalu.
Secara keseluruhan kegiatan perekonomian di Kabupaten Padang Pariaman
masih menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti sekalipun peningkatan
yang dicapai cukup bervariasi. Kenaikan yang cukup besar dicapai oleh sector
Pengangkutan dan Komunikasi, dengan peningkatan sekitar 192,55 milyar rupiah
selama tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi secara nyata memberikan
andil yang terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Padang Pariaman.
Sektor pengangkutan dan komunikasi yang ditunjang dengan adanya Bandara
International Minangkabau selama tahun 2010 menghasilkan nilai tambah sebesar 1,64
triliun dimana kontribusi terbesar ditunjang dengan adanya peningkatan pada sub
sektor angkutan udara.
Kabupaten Padang Pariaman yang wilayah terbanyaknya masih agraris sampai
dengan tahun 2010 masih memposisikan sektor pertanian sebagai sektor ekonomi
kedua yang memberikan andil terbesar diantara sektor lainnya. Dengan nilai tambah
sekitar Rp. 1,50 triliun rupiah pada tahun 2010, sektor Pertanian masih memberikan
harapan yang cukup besar pada masa yang akan datang. Selain itu, sektor Pertanian
juga merupakan sektor kedua yang paling besar peningkatannya diantara sektor
ekonomi lainnya. Jika dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkan sektor
Pertanian pada tahun 2010 kenaikan nilai tambah yang dihasilkan selama tahun 2010
sekitar Rp. 117,77 milyar.
Sementara itu, sektor Jasa-jasa masih memposisikan sebagai sektor ketiga
terbesar dalam memberikan kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Padang
Pariaman. Pada tahun 2010 sektor Jasa-jasa menghasilkan nilai tambah sebesar Rp.
947,92 milyar, padahal pada tahun 2009 sektor Jasa-jasa menghasilkan nilai tambah
sebesar Rp. 894,33 milyar. Dengan demikian sektor Jasa-jasa selama tahun 2010
mengalami kenaikan sekitar Rp. 53,59 milyar dibandingkan dengan nilai tambah pada
tahun 2009.
Sedangkan sektor listrik dan air bersih masih merupakan sektor ekonomi yang
terkecil baik dari segi kontribusinya maupun peningkatan yang dicapai selama pada
tahun 2010 yakni dari sebesar Rp. 78,13 milyar pada tahun 2008 menjadi sebesar
Rp. 85,16 milyar pada tahun 2010 atau hanya mengalami peningkatan sekitar Rp. 7,03
milyar.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
36
Tabel 2.11
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2006-2010
No.
Lapangan Usaha
2005
2006
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
30.69
26.39
25.27
24.75
24.56
24.14
Pertanian
4.24
3.79
3.84
3.81
3.81
3.45
Industri Pengolahan
12.14
10.33
11.05
11.38
11.13
10.63
1.81
1.58
1.56
1.45
1.39
1.37
Bangunan/ Kontruksi
5.55
5.01
4.88
4.67
4.50
5.04
12.86
11.13
11.02
10.94
10.89
11.37
10.84
22.51
23.46
24.56
25.86
26.52
2.56
2.34
2.32
2.27
2.21
2.19
Jasa-jasa
19.30
16.93
16.61
16.17
15.93
15.29
Jumlah
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
37
Sektor
Hb
Hk
Pertanian
25,18
25,09
3,75
3,49
Industri Pengolahan
10,98
12,03
1,50
1,36
Konstruksi
4,77
4,70
38
11,01
12,03
24,12
22,66
2,29
2,16
Jasa-jasa
16,42
16,49
(n-5)
(n-4)
(n-3)
(n-2)
9,43
6,16
10,15
4,97
(n-1)**)
Rata-rata
pertumbuhan
2.2.2
39
SLTA selama 5 tahun menunjukkan peningkatan dari 87,59 tahun 2005 menjadi 98,40
pada tahun 2010
Tabel 2.14
Angka Melek Huruf Tahun 2006-2010
No
1.
Uraian
Angka Melek Huruf
2006
2007
2008
2009
94,40
94,45
94,45
94,47
2010
94,5
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
- SD/MI
109,27
108,27
108,27
105,27
104,25
- SLTP/MTs
85,84
78,17
78,14
80,06
70,06
- SMA/SMK/MA
46,8
49,82
49,82
46,92
49,3
40
1. Kebudayaan
a. Jumlah grup dan Gedung Kesenian
Jumlah grup kesenian dan seni Tari di Kabupaten Padang Pariaman selama 5
tahun (2006-2010) menunujukkan peningkatan dari 10 buah tahun 2006 menjadi 25
buah pada tahun 2010, demikian pula ratio jumlah grup kesenian terhadap per. 10.000
jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman yaitu dari 0,29 pada tahun 2006
menjadi 0,73 pada tahun 2010. Sedangkan jumlah gedung kesenian juga mengalami
peningkatan dari 15 buah dengan rasio per 10.000 sebesar 0,44 pada tahun 2006
menjadi sebesar 17 buah dengan rasio per 10.000 penduduk sebesar 0,5 pada tahun
2010. Namun jika dilihat dari ratio jumlah grup kesenian terhadap 10.000 jumlah
penduduk masih relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurang resposifnya
masyarakat terhadap kesenian tradisional. Upaya mengembangkan kesenian tradisional
diharapkan akan mampu memberikan dampak kesejahteraan bagi para pelaku seni.
Demikian pula dengan perkembangan sarana prasarana gedung kesenian menunjukkan
peningkatan dari tahun ketahun namun ratio jumlah gedung kesenian masih relatif kecil
terhadap per 10.000 jumlah penduduk yakni sebesar 0,5 pada tahun 2010. Berikut
gambaran perkembangan Jumlah Grup dan Gedung Kesenian di Kabupaten Padang
Pariaman selama 5 tahun (2006-2010), sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.16
Rasio Grup Kesenian
Uraian
Juml Grup Kesenian
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk
2006
Tahun
2008
2007
10
15
2009
18
2010
22
25
384,718
387,452
390,226
392,941
393,397
0.26
0.39
0.46
0.56
0.64
Tabel 2.14
Rasio Gedung Kesenian
Uraian
Juml Gedung Kesenian
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk
2005
Tahun
2007
2006
17
384.718
0,44
19
387.452
0,49
2008
16
390.226
0,41
16
392.941
0,41
2009
16
393.397
0,41
41
Tabel 2.17
Rasio Klub Olah Raga
Uraian
Juml Klub Olah Raga
Juml Penduduk
2006
Tahun
2008
2007
2009
2010
98
384.718
98
387.452
102
390.226
105
392.941
108
393.397
2,55
2,53
2,61
2,67
2,75
Rasio/10.000 penduduk
Sumber : Dinas Pemuda & Olah Raga Kab. Padang Pariaman Tahun 2010
Tabel 2.18
Rasio Gedung Olah Raga
Uraian
Juml Gedung Olah Raga
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk
2006
Tahun
2008
2007
384.718
0,00
387.452
0,00
7
390.226
0,18
2009
7
392.941
0,18
2010
7
393.397
0,18 Su
mber : Dinas Pemuda & Olah Raga Kab. Padang Pariaman Tahun 2010
2.3
2.3.1
1. Pendidikan
a. Angka Partisipasi Sekolah
Tabel 2.19
Uraian
2006
2007
2008
2009
109,27
108,27
108,27
105,27
2010
104,25
42
2.
4.
- SLTP/MTs
85,84
78,17
78,14
80,06
70,06
- SMA/SMK/MA
46,8
49,82
49,82
46,92
49,3
- SD/MI
92,08
93,17
93,17
91,09
88,84
- SLTP/MTs
63,61
59,45
59,45
62,28
49,44
- SMA/SMK/MA
34,2
35,4
35,4
65,9
36,99
0,94
88,62
80,40
86,74
172.656
181.536
200.036
218.536
Jumlah Penduduk
384.718
387.452
390.226
392.941
97,56
237086
393.397
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Pada tahun 2010
APK SD/MI sebesar 104,25%, SMP/MTs 70,06%, SMA/SMK/MA sebesar 49,3%.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama.
Capaian APM SD/MI pada tahun 2010 sebesar 97,95%,
SMP/MTs 90,26%,
SMA/SMK/MA sebesar 65,9%. Belum optimalnya angka capaian APK/APM disebabkan
oleh mahalnya biaya pendidikan, walaupun dukungan anggaran untuk pendidikan yang
maksimal dari total anggaran APBD. Oleh karena itu diperlukan upaya pengalokasian
anggaran pendidikan yang tepat agar pendidikan menjadi murah namun tetap
berkualitas.
Pencapaian perluasan dan pemerataan akses pendidikan pada masyarakat dilihat
dari angka partisipasi kasar (APK), bahwa tingkat pendidikan SD/MI/Paket A baru
mencapai 109,27 tahun 2009 dan menjadi 104,25 tahun 2010. Tingkat
SMP/MTs/SMTLB/Paket B sudah mencapai 80,06% tahun 2009 dan menjadi 70,06
tahun 2010, dan tingkat SMA/MA/SMK/Paket C tercapai 46,8 % tahun 2009 dan
menjadi 49,30% tahun 2010. Realisasi angka partisipasi murni (APM) terlihat bahwa
tingkat SD/MI/Paket A baru mencapai 92,08 % tahun 2009 dan menjadi 88,84 % tahun
2010. Tingkat SMP/MTs/SMTLB/Paket B dicapai 63,61 % tahun 2009 menjadi 49,44 %
tahun 2010, dan tingkat SMA/MA/SMK/Paket C tercapai 34,23 % tahun 2009 dan
menjadi 36,99 % tahun 2010.
Pencapaian tingkat lulusan sekolah menengah rata-rata sudah mencapai 97,56%.
Dari jumlah kelulusan yang dapat diterima di Perguruan tinggi Negeri sebanyak 13,84%
dari 20 % yang ditargetkan pada tahun 2010 Sementara lulusan sekolah menengah
baik SMA/MA terutama SMK belum memenuhi harapan untuk mampu bekerja di
Kabupaten Padang Pariaman. Sebagian mereka masih belum tertarik untuk menggarap
lapangan kerja di kampungnya seperti sebagai nelayan, petani, berkebun dan lain
sebagainya. Kemampuan mereka dalam bersaing pada lapangan kerja sektor formal
masih belum dapat diandalkan, sebagian lulusan sekolah kita bekerja di luar negeri
baru sebatas lapangan kerja buruh dan sektor informal. Lapangan kerja lokal yang
mereka harapkan masih sebatas pegawai negeri yang terlihat dari peningkatan jumlah
pendaftar setiap tahunnya.
Peningkatan kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan Padang Pariaman
sampai tahun 2010, masih diperlukan perhatian serius. Jika dilihat dari rangking
capaian ujian nasional pada tahun 2009 dan 2010 untuk tingkat SD berada pada
peringkat 11-9, tingkat SMP peringkat 3-4, MTSN peringkat 8-6, dan tingkat SMA/MA
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
43
bidang Studi IPA 9-8 dan IPS 13-4, SMK peringkat 18-10, kesemuanya itu masih relatif
lebih rendah dibangdingkan dengan 19 Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.
2.
Indikator
2007
2008
2009
2010
Pendidikan Dasar
a. Angka Partisipasi Sekolah
2.
Tahun
2006
115,07
109,13
108,27
105,57
104,25
406
408
409
409
410
c. Rasio guru/murid
22
18
18
17
14
24
24
24
23
21
46,80
44,87
71,90
75,60
49,30
Pendidikan Menengah
1. APS
44
3.
terhadap
10
34
35
34
34
35
94,41
94,45
94,45
94,47
94,50
40,76%
40,76%
35,35%
49,03%
52,02%
76,88
76,88
71,41
70,32
73,72
86,96
84,41
73,39
73,39
72,61
2687
2655
2681
3078
3206
Fasilitas Pendidikan
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan
baik
4.
PAUD
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan
Anak Jumlah anak usia 4 6 Tahun x100%
5.
6.
42
43
45
39
38
34
33
41
40
29
42
32
23
35
39
88,90
98,78
98,91
98,02
99,58
87,25
94,74
95,93
97,64
99,88
94,16
88,62
80,40
86,74
98,70
ke
92,91
93,38
94,28
95,01
96,15
76,20
96,18
96,18
97,36
98,52
76,13
78,55
82,99
84,10
85,11
Angka Kelulusan
4. Angka Melanjutkan
SMP/MTs
dari
SD/MI
2.3.2
Tabel 2.21
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal
No
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Jumlah investor
17
15
16
18
19
2.
193.656.923
283.215.968
966.665.545
242.125.205.000
242.125.205.000
3.
75,23 orang
193,47 orang
181,81 orang
223,33 orang
211,57 orang
4.
Penanaman Modal
(Jumlah tenaga
kerja) orang
1.279
2.902
2.092
4.020
4.020
Naik
89.559.045
Naik
683.449.577
Naik
241.158.539.455
241.158.539.455
5.
Kenaikan /
penurunan Nilai
Realisasi PMDN
(Rupiah)
2.4
Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusi
pendapatan yang adil dan merata. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan
banyak membawa tingkat kesejahteran masyarakat manakala pertumbuhan tersebut
hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat sedangkan masyarakat lain tidak
menikmati. Kemampuan ekonomi juga dapat dilihat dari produktivitas pada masingRPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
45
2006
26.39
3.79
10.33
1.58
5.01
11.13
22.51
2.34
16.93
2007
25.27
3.84
11.05
1.56
4.88
11.02
23.46
2.32
16.61
TAHUN
2008
24.75
3.81
11.38
1.45
4.67
10.94
24.56
2.27
16.17
2009
24.29
3.55
11.17
1.40
4.52
10.93
25.95
2.22
15.98
2010
23.84
3.50
11.03
1.37
4.56
10.83
26.84
2.21
15.82
Dari tabel tersebut, kontribusi sektor usaha terbesar terhadap PDRB Kabupaten
Padang Pariaman adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor Industri
Pengolahan serta sektor usaha bangunan. Pada tahun 2006 kontribusi masing-masing
sektor usaha tersebut adalah sebagai berikut : Perdagangan, Hotel dan Restoran
sebesar 11,13. %, industri pengolahan sebesar 10,33 %, dan sektor bangunan sebesar
5,01%. Hal tersebut menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat Kabupaten
Padang Pariaman didominasi oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi, diikuti oleh
sektor Pertanian, Jasa-jasa perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan
dan sektor bangunan.
2.4.2
2.4.3
46
Tabel 2.23
Aspek Daya Saing bidang Iklim Berinvestasi
Uraian
1. Angka Kriminalitas
- Jumlah Kriminalitas
2. Jumlah Demo
- Unjuk rasa (politik & ekonomi)
2006
2007
Tahun
2008
2009
2010
20
31
18
10
b. Kemudahan Perijinan
Faktor pendukung yang sangat erat kaitannya dalam melakukan investasi adalah
prosedur dan tata cara perolehan ijin atau pengurusan ijin untuk berinvestasi.
Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu
pintu (One Stop Services), melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT)
Kabupaten Padang Pariaman. Kepastian prosedur, waktu dan keamanan perijinan
merupakan kinerja utama pelayanan investasi.
2.5 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan
Realisasi RPJMD
2.5.1 Urusan Wajib
1) Pendidikan
Kondisi kinerja pembangunan bidang pendidikan selama 5 (lima) tahun
terakhir mengalami perubahan fluktuatif, angka partisipasi sekolah pendidikan dasar
mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 115,07% menjadi 104,25% pada
tahun 2010, pendidikan menengah meningkat dari tahun 2006 sebesar 46,89%
menjadi 49,30 %, angka kelulusan SD/MI selama 5 tahun dapat mencapai sebesar
99,58%, untuk SMP/MTs mencapai 99,88%, SMA/SMK/MA mencapai 98,79%. Ratio
guru terhadap jumlah murid dari 1:22 pada tahun 2006 menjadi 1:14 pada tahun
2010, ratio guru terhadap jumlah murid per kelas rata-rata tahun 2006 sebesar 1:24
menjadi 1:21 pada tahun 2010.
Sedangkan untuk Pendidikan Menengah, APS tahun 2006 sebesar 46,80
menjadi 49,30 tahun 2010, ratio guru terhadap murid tahun 2006 sebesar 1:10
menjadi 1:6 pada tahun 2010, ratio guru terhadap murid per kelas rata-rata tahun
2006 adalah 1:42 menjadi 1:11 pada tahun 2010.
Kondisi fasilitas pendidikan, jumlah sekolah SD/MI dengan kondisi baik tahun
2006 sebanyak 40,76% meningkat menjadi 52,02% Tahun 2010, gedung sekolah
SMP/MTs tahun 2006 sebesar 76,88% menjadi sebesar 73,72%, sedangkan kondisi
gedung sekolah SMA/SMK/MA tahun 2006 sebesar 86,96% menjadi 72,61% pada
tahun 2010. Angka Putus Sekolah dari tahun ketahun selama 5 tahun (2006-2010)
mengalami penurunan yang sangat signifikan. Angka putus sekolah SD/MI menurun
dari 42 murid pada tahun 2006 menjadi 23 murid pada tahun 2010. Sedangkan untuk
SMP/MTs dari 43 murid menjadi 35 murid, sedangkan untuk SMA/MA/STM menurun
dari 45 menjadi 39 murid pada tahun 2010. Kondisi Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), jumlah perkembangan siswa TK/RA/Penitipan anak mengalami peningkatan
sebesar 2687 anak tahun 2006 menjadi 3206 anak tahun 2010. Perkembangan Angka
kelulusan SD/MI dari tahun 2006 sebesar 88,90 menjadi tahun 2010 sebesar 99,58%,
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
47
SMP/MTs mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 87,25% menjadi 99,88%
tahun 2010, SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 94,16% tahun 2006 menjadi
98,70% pada tahun 2010. Meskipun telah terjadi berbagai peningkatan yang cukup
berarti, pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan
merata, berkualitas dan terjangkau. Sebagian penduduk tidak dapat menjangkau biaya
pendidikan yang dirasakan masih mahal dan pendidikan juga dinilai belum
sepenuhnya mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga pendidikan
belum dinilai sebagai bentuk investasi.
Berikut gambaran perkembangan pelayanan bidang pendidikan sebagaimana
tabel dibawah ini :
Tabel 2.24
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Pendidikan
No
1.
Tahun
Indikator
109,13
108,27
105,57
104,25
408
409
409
410
c. Rasio guru/murid
22
18
18
17
14
24
24
24
23
21
46,80
44,87
71,90
75,60
49,30
Pendidikan Menengah
terhadap
10
34
35
34
34
35
94,41
94,45
94,45
94,47
94,50
40,76%
40,76%
35,35%
49,03%
52,02%
76,88
76,88
71,41
70,32
73,72
86,96
84,41
73,39
73,39
72,61
2687
2655
2681
3078
3206
Fasilitas Pendidikan
PAUD
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan
Anak Jumlah anak usia 4 6 Tahun x100%
Angka Putus Sekolah
4. SD/MI
5. SMP/MTs
6. SMA/SMK/MA
6.
2010
406
5.
2009
115,07
4.
2008
6. APS
3.
2007
Pendidikan Dasar
a. Angka Partisipasi Sekolah
2.
2006
42
43
45
39
38
34
33
41
40
29
42
32
23
35
39
88,90
98,78
98,91
98,02
99,58
87,25
94,74
95,93
97,64
99,88
94,16
88,62
80,40
86,74
98,70
ke
92,91
93,38
94,28
95,01
96,15
76,20
96,18
96,18
97,36
98,52
76,13
78,55
82,99
84,10
85,11
Angka Kelulusan
8. Angka Melanjutkan
SMP/MTs
dari
SD/MI
2) Kesehatan
Salah satu indicator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah perilaku
hidup sehat. Dilihat dari indicator aspek pelayanan kesehatan Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman telah berupaya menyediakan fasilitas kesehatan yang dari tahun ke
tahun semakin dapat menjangkau pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
48
Indikator
2006
2007
Tahun
2008
2009
2010
15
17
18
14
14
0.060
0.062
0.064
0.062
0.062
0.157
0.178
0.167
0.167
0.170
0.212
0.209
0.254
0.384
0.149
Rasio polindes/poskesri
penduduk x 1000
per
satuan
1 BP4 Paru
14
1 BP4 Paru
0.136
0.152
0.159
0.190
0.144
1.231
1.435
1.438
1.622
1.717
60.72
63.97
66.08
66.86
78
84.5
82.9
79.09
86
83
62
65
69
85
100
100
100
100
100
66
79
82
67
75
100
100
100
90
100
100
100
100
100
100
64.99
64.99
45.41
49.98
41.25
88
135.29
38.63
90
141.18
41.10
99.6
147.06
44.93
4.71
4.13
7.17
77
77
81
1 BP4 Paru
86.3
54.2
86.4
70.2
80
141.18
58.90
85.1
141.18
34.25
72
86.5
49
3) Pekerjaan Umum
Sebagai daerah yang berada dalam lintasan bencana gempa bumi dan
dikelililingi oleh perbukitan, sebagian jalan berada di kawasan rawan longsor dan
bencana alam. Karena itu tingkat kerusakan jalan karena bencana alam frekuensinya
cukup tinggi disamping kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian manusia berupa
tonase sarana angkutan yang melebihi kapasitas jalan. Semenjak terjadinya krisis
ekonomi di penghujung tahun 1990-an, anggaran pembangunan jalan juga turun.
Akibatnya kebijakan pembangunan jalan lebih diarahkan pada pemeliharaan jalan
yang ada. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi jalan.
Kondisi kualitas jalan terhadap panjang jalan selama 5 tahun terakhir (20062010) menunjukkan perkembangan yang fluktuatif, ratio kondisi jalan dalam keadaan
baik terhadap jumlah panjang jalan tahun 2006 sebesar 27,43%, meningkat menjadi
sebesar 32,87% tahun 2010. Perubahan kondisi kualitas jalan ini dipengaruhi oleh
perubahan iklim, dimana pada saat musim hujan banyak terjadi genangan air.
Persentase rumah tinggal bersanitasi tahun 2006 sebesar 10,12% menjadi 15,40%
pada tahun 2010. Rasio rumah layak huni tahun 2006 sebesar 19% menjadi 25% pada
tahun 2010.
Tabel 2.26
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan Umum
No
Indikator
1.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
27,43%
28,19%
30,17%
31,33%
32,87
2.
62,25%
62,94%
63,58%
64,34%
65%
3.
Rasio tempat
penduduk
4.
10,12%
10,43%
11,74%
13,40%
15,40%
5.
6.
0,14%
0,23%
7.
19%
20%
21%
23%
25%
8.
23%
25%
28%
30%
35%
9.
551,14 KM
560,73 KM
578,34 KM
596,54 KM
616,25 KM
10.
360,81 KM
373,12 KM
387,65 KM
407,38 KM
427,85 KM
11.
Drainase
dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak tersumbat
973 M
995 M
1081 M
1160 M
1285 M
12.
13.
15.812,4 Ha
15.992,7 Ha
16.152 Ha
16.345,6 Ha
16.510,62 Ha
ibadah
per
satuan
4) Perumahan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perumahan di Kabupaten
Padang Pariaman selama periode 2006-2010 dihitung dari persentase jumlah rumah
tangga yang telah menggunakan air bersih terhadap jumlah seluruh rumah tangga.
Pada tahun 2006 persentase jumlah rumah tangga yang telah menggunakan air bersih
sebesar 25% meningkat menjadi 48% pada tahun 2010. Persentase jumlah rumah
tangga yang memiliki sanitasi terhadap jumlah rumah tangga tahun 2006 sebesar
10,12% menjadi 15,4% pada tahun 2010. Jumlah rumah layak huni terhadap jumlah
rumah tahun 2006 sebesar 40% menjadi 50% pada tahun 2010.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
50
No
Indikator
2006
2007
2008
2009
2010
1.
25
29,50
33
36
48
2.
10,12
10,43
11,74
13,40
15,40
3.
40
43
45
50
50
5) Penataan Ruang
Kinerja pembangunan pelayanan urusan penataan ruang tahun 2006-2010
dilihat dari ratio luas ruang terbuka hijau dan atau Hak Guna Bangun. Pada Tahun
2006 mencapai sebesar 83.563 Ha dan menjadi 105.534 Ha pada tahun 2010. Jumlah
bangunan ber-IMB pada tahun 2006 sebesar 134 menjadi 186 buah pada tahun 2010.
Hal ini menunjukan semakin tingginya kesadaran masyarakat mematuhi regulasi
pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan yang diberikan pemerintah
daerah. Namun demikian upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
kepatuhan terhadap regulasi tataruang dan bangunan perlu diimbangi dengan
pelayanan perijinan yang lebih baik. Berikut gambaran perkembangan pembangunan
pelayanan umum bidang penataan ruang selama periode 2006-2010 sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 2.28
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penataan Ruang
No
Indikator
1.
2.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
83.563 Ha
92.034 Ha
95.534 Ha
98.034 Ha
105.534 Ha
134
146
152
167
186 buah
51
Tabel 2.29
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perencanaan Pembangunan
No
Tahun
Indikator
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Draf
Draf
Draf
Draf
Perda
2.
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
3.
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
4.
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Draf
Ranperda
5.
6.
7)
Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan pada urusan perhubungan
di
Kabupaten Padang Pariaman selama periode 2006-2010 dilihat dari jumlah arus
penumpang angkutan umum selama 5 tahun sebanyak 643,860 penumpang tahun
2006 menjadi 580,442. penumpang pada tahun 2010. Penurunan jumlah penumpang
lebih disebabkan adanya pergeseran penggunaan moda angkutan umum ke angkutan
pribadi . Persentase jumlah angkutan darat dibanding jumlah penumpang angkutan
darat mengalami penurunan dari tahun 2006 sebesar 16% menjadi 14,50% pada
tahun 2010, jumlah bandara udara tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 1
buah dan terminal bis 2 buah. Tantangan kedepan adalah bagaimana menyediakan
pelayanan angkutan masal yang murah, nyaman, aman dan tepat waktu.
Tabel 2.30
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perhubungan
Indikator
1.
2.
3.
4.
Tahun
2006
2007
2008
643,860
622,746
601,652
2009
2010
580,538
580,442
15
15
14
14
14
2.976
3.015
3.085
3.313
3.650
16 %
15,50%
15%
14,50%
14,50%
5.
6.
7.
6 bulan
6 bulan
6 bulan
8.
33.000
33.000
33.000
9.
Pemasangan Rambu-rambu
1,627
50
1,721
1,875
52
1,940
6 bulan
80
2,014
6 bulan
61.000
61.000
31
52
8) Lingkungan Hidup
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan lingkungan hidup di Kabupaten
Padang Pariaman selama periode 2006-2010 diukur dari meningkatnya persentase
penanganan sampah tahun 2006 sebesar 0,182% menjadi 0,508% pada tahun 2010;
Jangkauan pelayanan pengelolaan sampah dibandingkan dengan kemampuan
pengangkutan mencapai 1,48% dari seluruh produksi sampah total Kabupaten Padang
Pariaman sebesar 920 m3/hari Persentase penduduk berakses air minum dari
25,03% pada tahun 2008 menjadi 64% pada tahun 2010. Semakin besarnya volume
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat menuntut peranserta masyarakat untuk
dapat memusnakan sampah dengan cara yang ramah lingkungan demi
memperpanjang usia TPA. Berikut gambaran perkembangan pelayanan bidang
lingkungan hidup sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.31
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Lingkungan Hidup
No
Indikator
Tahun
2006
2007
2009
2010
25%
25%
11
8 unit
10 unit
12 unit
1.
2.
3.
4.
7 unit
5.
6.
2008
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Kepemilikan KTP
19,32%
38,45%
2.
Kepemilikan KK
54,11%
63,81%
3.
20,31%
26,66%
4.
Ketersediaan database
kependudukan
Ada
Ada
5.
Ada
Ada
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Padang Pariaman, 2010
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
53
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
44,45%
53,41%
56,96%
61,98%
64%
68.03%
62,33%
61,49%
60,39%
59,05%
1.
2.
3.
2010
2
Indikator
1.
2.
3.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
11
11
12
12
12
24.267
24.532
24.796
24.985
25.357
55.432
55.689
55.924
56.137
56.358
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Padang Pariaman, 2010
54
Tahun
Indikator
2006
1.
2.
3.
2007
2008
2009
2010
638
671
712
753
796
2317
2126
1916
2254
2292
2128
1937
1766
2079
2147
4.
189
189
150
175
145
5.
10 prsh
12 prsh
13 prsh
15 prsh
17 prsh
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Padang Pariaman, 2010
Indikator
1.
Persentase koperasi
aktif
2.
3.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
(115/199)
atau
57,79%
(121/203)
atau
59,61%
(144/204)
atau
70,59%
(147/207)
atau
71,01%
(149/210)
atau
70,95%
Jumlah UMKM
4625
4640
4757
4720
4774
Jumlah Koperasi
yang melaksanakan
unit usaha simpan
pinjam yang otonom
8 unit
9 unit
11 unit
13 unit
15 unit
55
Tahun
Indikator
2006
2007
2008
17
15
16
2009
2010
1.
Jumlah investor
2.
193.656.923
283.215.968
966.665.545
3.
75,23 orang
193,47 orang
181,81 orang
223,33 orang
211,57 orang
4.
Penanaman Modal
(Jumlah tenaga
kerja) orang
1.279
2.902
2.092
4.020
4.020
Naik
89.559.045
Naik
683.449.577
5.
Kenaikan /
penurunan Nilai
Realisasi PMDN
(Rupiah)
18
19
242.125.205.000 242.125.205.000
Naik
241.158.539.455 241.158.539.455
15) Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kebudayaan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.38
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kebudayaan
No
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
1.
4x
6x
6x
6x
4x
2.
13
15
15
17
17
3.
56
Penyelenggaraan festival seni dan budaya dari tahun 2006 sampai 2010
berjumlah sebanyak 26 event kegiatan. Tantangan kedepan diperlukan kegiatankegiatan yang lebih bisa mempromosikan Daerah Padang Pariaman sebagai tempat
tujuan wisata, tidak lagi hanya sebagai tempat singgah sementara. Selain itu
perbaikan dan penyempurnaan di bidang sarana penyelenggaraan kesenian juga
diperlukan dalam mendukung bentuk promosi tersebut. Sedangkan pelestarian benda
maupun bangunan cagar budaya dilakukan agar lebih bisa menonjolkan ciri Padang
Pariaman dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
16) Pemuda dan Olahraga
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemuda dan olahraga selama
periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.39
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemuda dan Olahraga
No
Tahun
Indikator
2009
2010
1.
2.
45
3
45
3
3.
4.
6
5
2
4
5.
6.
Lapangan olahraga
Jumlah Prestasi yang diraih
218
3
220
106
No
Indikator
1.
2.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
50%
50%
70%
80%
95%
130
Parpol
130
Parpol
130
Parpol
130
Parpol
142
Parpol
57
No
Tahun
Indikator
2005
2006
2007
2008
2009
1.
2.
16 orang
16 orang
16 orang
16 orang
16 orang
3.
366 unit
366 unit
366 unit
366 unit
366 unit
4.
Penegakan PERDA
30%
40%
45%
50%
50%
5.
6.
536
536
536
536
537
No
1.
Indikator
Ketersediaan pangan
utama (kg/1.000
pdduk)
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
358.885
356.399
361.644
365.929
337.701
58
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
1.
17
15
10
10
2.
34
34
30
30
32
4.
34
24
20
5.
PKK aktif
17
29
34
34
40
6.
80
95
100
100
150
7.
23%
25%
27%
27%
30%
8.
24%
25%
27%
30%
35%
Dari tabel di atas dijelaskan bahwa kinerja pelayanan umum dalam bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa dapat dilihat dari kinerja LPM,PKK dan Posyandu
Aktif. Jumlah Posyandu aktif sampai dengan tahun 2010 adalah sebanyak 150 yang
telah menunjukan kinerja optimal. Dukungan Swadaya Masyarakat terhadapat
Program pemberdayaan masyarakat dan Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan
masyarakat pada tahun 2006 juga telah mencapai 23% dan tahun 2010 mencapai
30%. Jumlah LPM yang berprestasi diharapkan terus meningkat dikarenakan swadaya
masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan akan
terus dioptimalkan.
21) Statistik
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan statistik selama periode 20062010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.44
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Statistik
No
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
1.
ada
ada
ada
ada
ada
2.
ada
ada
ada
ada
ada
3.
ada
ada
ada
ada
ada
4.
ada
ada
ada
ada
Tidak ada
5.
ada
ada
ada
ada
ada
59
Tabel 2.45
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kearsipan
No
Tahun
Indikator
2006
2007
2008
1.
2009
-
15 SKPD
2010
2.
35 orang
35 orang
No
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
43
56
76
84
94
1.
2.
3.
4.
5.
6.
60
24) Perpustakaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perpustakaan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.47
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perpustakaan
No
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
3.855
6.500
2.650
4.000
1.
Jumlah perpustakaan
2.
3.
Indikator
1.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
5,14
5,15
5,37
4,85
2.
Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan terhadap PDRB
10,29
10,05
10,03
9,86
18,82
3.
17,31
16,73
16,54
16,26
15,91
4.
3,27
3,37
3,52
3,46
2,91
5.
20,6%
23,13%
39,79%
76,99%
82,97%
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal mencapai kenaikan ratarata sebesar 2,42% dari tahun 2006 sampai tahun 2009. Sebaliknya Kontribusi sektor
pertanian baik pertanian/perkebunan, palawija, tanaman keras dan produksi
kelompok tani terhadap PDRB selama kurun waktu 5 tahun terakhir adalah sebesar
3,5%. Upaya untuk terus mempertahankan budi daya pertanian dilakukan dengan
meningkatkan cakupan pembinaan kelompok tani. Cakupan bina kelompok tani yaitu
kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Jumlah kelompok tani
yang mendapatkan bantuan dari tahun 2006 sebanyak 20,6% meningkat menjadi
82,97% pada tahun 2010. Diharapkan program bina kelompok petani akan terus
ditingkatkan dalam upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kontribusinya
terhadap PDRB.
61
2) Kehutanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.49
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kehutanan
No
Tahun
Indikator
2006
2007
2008
2009
2010
1.
225
100
295
357
2.
9,6%
10,2%
8,3%
10%
8,2%
3.
0,30
0,27
0,26
0,24
No
Indikator
1.
2006
2007
2008
2009
2010
3,79
3,84
3,81
3,55
3,50
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB dari tahun 2006 hingga tahun
2010 adalah sebesar 3,79.% Tahun 2006 dan turun menjadi 3,50 % Pada Tahun 2010.
Kondisi ini terjadi dikarenakan kegiatan pertambangan khususnya bahan tambang
galian C sangat dominan di daerah kita. Namun umpaya kedepan bahan tambang
galian C diupayakan sedikit-demi sedikit dikurangi aktivitasnya.
4) Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.51
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pariwisata
No
Indikator
1.
Kunjungan wisata
2.
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
6,64
7,74
8,83
9,80
62
Tahun
Indikator
2006
1.
2.
3.
4.
2007
2008
2009
2010
26,5
27,0
30,0
32,0
50
50
52
65
80
2.
Indikator
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
HB : 10,84
HK : 12,01
10,75
11,81
10,69
11,75
10,67
11,44
8,37%
7,58%
63
7) Perindustrian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perindustrian selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.54
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perindustrian
No
Indikator
1.
Kontribusi Sektor
Industri terhadap PDRB
2.
Pertumbuhan Industri
Tahun
2006
HB : 10,33
HK : 12,07
2007
11,05
12,09
8,37%
0,25%
2008
11,38
12,09
-23,90%
2009
11,17
11,87
27,87%
2010
Kontribusi Sektor
Industri terhadap
PDRB
Pertumbuhan
Industri
64
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila
penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber
penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundangundangan (money follow function).
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan
daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah
dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Dibutuhkan
pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja keuangan daerah sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun sebelumnya.
Menganalisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan provinsi dan
kabupaten/kota terlebih dahulu harus memahami jenis obyek pendapatan, belanja dan
pembiayaan sesuai dengan kewenangan, susunan/struktur masing-masing APBD. Tim
penyusun dapat melibatkan tim yang berasal dari bagian/biro/dinas keuangan untuk
menyiapkan data dan analisis. Hasilnya didiskusikan di tingkat tim.
Data-data perkembangan realisasi anggaran, data lima tahun didiskusikan bersama,
meliputi: pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Analisis dan diskusi juga dilakukan
terhadap perkembangan neraca daerah, meliputi: aset dan hutang daerah serta ekuitas dana.
Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu pendapatan dari
penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan
sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah.
Berbagai objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik
penerimaan selama ini.
Selanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidentifikasi proyeksi pendapatan daerah.
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan
proyeksi 5 (lima) tahun kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan
daerah.
Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan
gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai
penyelenggaraan pembangunan daerah, sehingga analisis pengelolaan keuangan daerah
menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan .
Selama lima tahun terakhir (2006 -2010) kebijakan pengelolaan keuangan daerah
meliputi kebijakan penerimaan keuangan daerah dan pengeluaran keuangan daerah seperti
yang digambarkan pada Tabel berikut :
65
Tabel 3.1
Realisasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2006-2010
Realiasasi tahun (Rp)
No
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
Pendapatan
392.539.578.418
564.014.226.714
609.160.199.538
580.878.997.545
676.072.458.210
Belanja Langsung
146.624.051.128
188.009.092.399
220.537.041.537
173.115.558.725
186.859.103.081
Penerimaan Pembiayaan
10.694.463.386
54.252.002.653
155.284.902.903
150.323.325.126
97.593.292.021
Pengeluaran Pembiayaan
63.867.320.676
2.347.317.150
1.214.631.908
952.770.814
51.698.158.169
66
Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan dan Proporsi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2006-2010
No.
Uraian
PENDAPATAN
1.1.
1.1.1.
Pajak daerah
1.1.2.
Retribusi daerah
1.1.3.
1.1.4.
1.2.
Dana Perimbangan
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.3.
2006
2007
2008
2009
2010
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)
392.539.578.418,00
64.014.226.714,25
609.160.199.537,70
580.878.997.545,24
676.072.458.210,00
15,86
2.852.540.416,00
16.675.477.947,22
23.817.875.726,00
22.880.888.732,24
27.429.380.000,00
22,13
4.744.124.876,00
6.045.861.754,00
6.542.628.024,00
5.261.800.868,00
8.290.000.000,00
18,41
939.567.331,00
1.208.462.374,00
1.729.399.275,00
2.266.280.654,00
4.525.040.000,00
50,61
1.629.259.478,00
1.438.277.093,00
1.958.643.392,00
2.277.039.660,00
2.500.000.000,00
12,63
7.982.876.726,22
13.587.205.035,00
12.114.340.000,00
25,80
5.539.588.731,00
366.197.600.826,00
425.922.879.287,00
489.982.422.147,00
13.075.767.550,24
497.009.620.684,00
Proporsi
Rata-rata
3,63
496.425.802.366,00
8,17
16.335.600.834,00
19.988.679.287,00
20.163.793.947,00
20.417.741.684,00
26.354.112.366,00
13,39
320.791.999.992,00
352.452.000.000,00
407.306.628.200,00
417.424.879.000,00
417.865.290.000,00
7,01
53.482.200.000,00
62.512.000.000,00
59.167.000.000,00
52.206.400.000,00
20,94
60.988.488.129,00
152.217.275.844,00
29.070.000.000,00
13.489.437.176,00
121.415.869.480,03
95.359.901.664,70
14,73
223,04
1.3.1
Hibah
1.3.2
Dana darurat
1.3.3
1.3.4
1.3.5
97.100.000.000,00
5.511.377.788,00
61.740.000.000,00
10.621.763.402,00
10.831.618.605,03
3.366.875.200,00
1.3.6.
4.472.100.000,00
14.058.033.790,00
15.608.784.000,00
10,23
12.487.575.000,00
5.322.229.339,00
61.378.065.000,00
Pendapatan lainnya
406.673.000,00
1.3.7
12.051.229.276,70
10.117.375.675,00
17.096.572.388,00
Dana HWS
2.461.000.774
67
29.120.650.000,00
69.719.049.056,00
81,65
666,64
Berdasarkan tabel rata-rata realisasi pertumbuhan dan kontribusi pendapatan ratarata selama 5 tahun terakhir (2006-2010) sebesar 15,88 % per tahun dan kontribusi
pertumbuhan rata-rata per-obyek pendapatan terhadap total pendapatan daerah dominasi
paling besar adalah dana perimbangan dengan persentase sebesar 81,65% dari Total
Pendapatan, sedangkan PAD sebesar 3,63% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar
14,73%.
Perkembangan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami rata-rata
pertumbuhan selama 5 tahun (tahun 2006 2010) sebesar 22,13% per tahun, hal ini
menunjukkan bahwa kinerja keuangan daerah telah berhasil melampaui target yang
direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Padang Pariaman tahun 2006 2010 yang ditargetkan sebesar 12,5% per tahun.
Pencapaian target tersebut merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman dalam menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan asli
daerah (PAD).
Kebijakan pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam upaya
meningkatkan PAD dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD
yaitu dengan melakukan langkah-langkah identifikasi sumber-sumber pendapatan potensial
maupun penyesuaian tarif retribusi /pajak daerah yang sudah tidak relevan dengan
perkembangan kondisi dengan tidak membebani masyarakat.
Namun demikian jika dilihat dari kontribusi PAD terhadap penerimaan pendapatan
daerah masih relatif kecil, ketergantungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
terhadap Pemerintah Pusat dan Provinsi masih cukup tinggi. Kontribusi penerimaan yang
berasal dari dana perimbangan sebesar 81,65%, PAD sebesar 3,63%, dan lain-lain
penerimaan pendapatan daerah yang sah sebesar 14,73%, hal tersebut dapat diartikan
bahwa kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman dalam memenuhi
kebutuhan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan masih
bergantung pada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
3.1.2. Neraca Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 24 tahun 2005 tentang standar Akuntansi
Pemerintah, Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh
Pemerintah Daerah. Laporan ini sagat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak
hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undagan yang berlaku saja,
tetapi juga sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang terarah dalam rangka
pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimliki oleh daerah secara effisien dan
effektif.
Neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah
melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset
daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.
Gambaran umum pertumbuhan neraca daerah pada peiode 2006 2010 sebagai berikut :
Rata-rata pertumbuhan Aset Daerah mencapai 8,16 %, kenaikan ini terjadi pada aset
lancar sebesar 48,50 %; investasi jangka panjang sebesar 9.95%, Aset tetap sebesar
7,8%; dan Aset lainnya sebesar 1261,61 %. Tingginya pertumbuhan aset lancar ini
menunjukan bahwa kondisi aset Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berada
pada kondisi sehat.
Rata-rata pertumbuhan kewajiban dan ekuitas danna mencapai 8,3%, penurunan ini
terjadi pada kewajiban sebesar -26%; ekuitas dana lancar meningkat sebesar 66,6%.
Tingginya pertumbuhan dan kewajiban ekuitas dana ini menunjukan bahwa
68
69
Tabel 3.3
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun 2006-2010
KD. REK
1
1.1
URAIAN
2007
2008
2009
Rata-rata
Pertumbuhan
2010
ASET
ASET LANCAR
1.1.1
Kas
1.1.2
1.1.3
Piutang
1.1.4
Piutang Lain-lain
1.1.5
Persediaan
JUMLAH ASET LANCAR
1.2
2006
38.050.457.466,00
155.175.085.603,25
151.032.635.491,65
94.464.007.810,24
51.812.990.654,35
55,63
0,00
850.727.535,00
708.129.650
289.438.500
4.007.571.945
2.346.310.550
291,82
1.028.257.605,00
1.651.519.919
4.205.936.579
31.442.924
15.039.349
15,97
3.128.212.773,00
3.152.251.609
4.552.825.901
4.180.419.146
4.384.675.496
10,48
43.057.655.379,00
160.686.986.781
160.080.836.472
102.683.441.825
58.559.016.049
48,50
1.2.1
11.520.032.076,00
11.520.032.076
12.745.182.076
12.745.182.076
12.745.182.076
2,66
1.2.2
Investasi Permanen
13.457.710.899,00
15.957.710.899
14.957.710.899
23.062.451.187
22.962.451.187
16,52
24.977.742.975,00
27.477.742.975
27.702.892.975
35.807.633.263
35.707.633.263
9,95
ASET TETAP
1.3.1
Tanah
18.956.272.092,00
22.334.946.092
22.792.262.796
30.684.515.296
33.242.734.796
15,71
1.3.2
61.508.692.470,00
72.931.171.596
84.883.188.407
89.914.090.872
114.425.142.185
17,04
207.921.492.167,00
247.876.789.405
294.994.571.264
203.321.236.169
363.810.597.020
21,52
1.3.3
1.3.4
1.024.055.595.355,00
1.067.013.259.545
1.112.604.391.241
1.136.334.566.604
1.193.168.387.230
3,90
1.3.5
3.190.766.352,00
4.179.223.352
10.946.278.687
11.112.965.693
11.195.630.693
48,79
1.3.6
6.632.550.129,00
6.632.550.129
22.128.310.060
64.342.317.121
24.765.398.960
90,72
1.3.7
Akumulasi Penyusutan
JUMLAH ASET TETAP
1.4
1.4.1
1.5.1
(35.271.255.082)
(36.710.885.089)
(39.548.394.353)
(43.240.858.872)
5,29
1.385.696.685.037
1.511.638.117.366
1.496.161.297.402
1.697.367.032.012
7,30
14.028.691.000,00
14.028.691.000,00
0,00
DANA CADANGAN
Dana Cadangan
JUMLAH DANA CADANGAN
1.5
(35.271.255.082,00)
1.286.994.113.483,00
ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran
70
1.5.2
1.5.3
1.5.4
1.5.5
308.558.350,00
308.558.350
308.558.350
308.558.350
308.558.350
0,00
0,00
Aset Lain-lain
0,00
2.267.942.036
114.208.590.523
76.146.444.753
308.558.350,00
308.558.350
2.576.500.386
114.517.148.873
76.455.003.103
1.369.366.761.187,00
1.574.169.973.143
1.701.998.347.198
1.749.169.521.364
1.868.088.684.428
8,16
327.145.813,00
1.450.888.428
690.084.156
429.913.977
4.341.357
38,59
4.822.567.851,00
6.677.268.299
8.047.266.387
0,00
0
3.905.826.734
0,00
1261,61
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2.1.1
2.1.2
Utang Bunga
2.1.3
Utang Pajak
2.1.4
3.447.910.166,00
3.511.732.534
2.1.5
0,00
837.593.515,00
596.572.013
384.417.430
782.012.790
730.340.680
8,12
9.435.217.345,00
12.236.461.274
13.027.594.707
1.211.926.767
734.682.037
-23,48
985.235.500,00
591.141.300
197.047.100
0,00
985.235.500,00
591.141.300
197.047.100
10.420.452.845,00
12.827.602.574
13.224.641.807
1.211.926.767
734.682.037
-26,00
37.723.311.653,00
153.620.576.175
150.323.325.126
93.800.271.756
51.698.158.169
55,65
16,10
2.1.6
JUMLAH KEWAJIBAN
3
3.1
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
3.1.1
3.1.2
1.878.985.140,00
2.359.649.569
4.495.375.079
4.039.014.869
2.361.349.899
3.1.3
3.128.212.773,00
3.152.251.609
4.552.825.901
4.180.419.146
4.384.675.496
10,48
(9.108.071.532,00)
(10.785.572.846)
(12.337.510.551)
(782.012.790)
(730.340.680)
-16,87
0,00
103.621.000
19.226.210
233.822.077
110.491.128
3.1.4
3.1.5
71
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.3.1
148.450.525.507
147.053.241.765
101.471.515.058
57.824.334.012
66,64
9,95
3.2.1
3.3
33.622.438.034,00
24.977.742.975,00
27.477.742.975
27.702.892.975
35.807.633.263
35.707.633.263
1.286.994.113.483,00
1.385.696.685.037
1.511.638.117.366
1.496.161.297.402
1.697.367.032.012
308.558.350,00
308.558.350
2.576.500.386
114.517.148.873
76.455.003.103
(985.235.500,00)
(591.141.300)
(197.047.100)
1.311.295.179.308,00
1.412.891.845.062
1.541.720.463.627
1.646.486.079.539
1.809.529.668.379
14.028.691.000,00
14.028.691.000,00
1.358.946.308.342,00
1.561.342.370.569
1.688.773.705.391
1.747.957.594.597
1.867.354.002.391
8,35
1.369.366.761.187,00
1.574.169.973.143
1.701.998.347.198
1.749.169.521.364
1.868.088.684.428
8,16
7,30
1261,61
8,39
72
Tabel 3.4
Ratio Keuangan tahun 2006-2010
NO
Uraian
2006
2.007
2.008
2.009
2.010
4,56
13,13
12,29
84,73
79,71
- Aset Lancar
- Kew ajiban Jangka Pendek
2 Rasio Quick (Kas, surat
berharga/Kewajiban Jangka Pendek)
43.057.655.379,00
9.435.217.345,00
4,03
160.686.986.781
12.236.461.274
12,68
160.080.836.472
13.027.594.707
11,59
102.683.441.825
1.211.926.767
77,95
58.559.016.049
734.682.037
70,52
38.050.457.466,00
9.435.217.345,00
0,0076
155.175.085.603
12.236.461.274
0,0081
151.032.635.492
13.027.594.707
0,0078
94.464.007.810
1.211.926.767
0,0007
51.812.990.654
734.682.037
0,0004
10.420.452.845,00
1.369.366.761.187
0,0077
12.827.602.574
1.574.169.973.143
0,0082
13.224.641.807
1.701.998.347.198
0,0078
1.211.926.767
1.749.169.521.364
0,0007
734.682.037
1.868.088.684.428
0,0004
10.420.452.845,00
1.358.946.308.342,00
12.827.602.574
1.561.342.370.569
13.224.641.807
1.688.773.705.391
1.211.926.767
1.747.957.594.597
734.682.037
1.867.354.002.391
73
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis Rasio Likuiditas yang
digunakan adalah :
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan perbandingan jumlah aset lancar pada tanggal tertentu pelaporan
neraca. Rasio lancar Kabupaten Padang Pariaman periode tahun 2006 sampai 2010
mennjukan rasio positif (lancar) artinya bahwa setiap Rp 1,- kewajiban lancar Kabupaten
Padang Pariaman dijamin oleh Rp 4,56 aset lancar (tahun 2006) dan pada tahun 2007 s/d
2010 terus mengalami peningkatan sehingga mencapai Rp 84,73 aset lancar.
2. Rasio Quick (Quick Ratio)
Rasio quick merupakan perbandingan jumlah kas, surat berharga dan piutang dengan
kewajiban lancar pada tanggal tertentu. Rasio quick Kabupaten Padang Pariaman periode
tahun 2006 -2010 menunjukan rasio yang lancar dimana setiap Rp 1,- kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 4.03 Kas, surat berharga dan piutang (tahun 2006) dan selanjutnya pada
tahun 2007 sampai dengan 2010 menangalami peningkatan yang cukup signifikan
sehingga pada tahun 2010 setiap Rp 1,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp 77,95 Kas, surat
berharga dan piutang.
Dari perhitungan kedua rasio diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap tahun nilai Kas
selalu melebihi nilai kewajiban/hutang jangka pendek, sehingga ini sangat mempengaruhi
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam hal
ini kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terlalu likuid (overliquid)
dan perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga dan menciptakan keseimbangan likuiditas
keuangan.
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Jenis rasio yang digunakan adalah :
1. Rasio total hutang terhadap total aset
Rasio total hutang terhadap total aset merupakan perbandingan antara total
kewajiban/hutang dengan total aset pada tanggal tertentu. Rasio total hutang terhadap
total aset Kabupaten Padang Pariaman periode tahun 2006 2010 menunjukan rasio
yang lancar dimana setiap Rp 7,6 kewajiban/total hutang dijamin oleh Rp 10.000,- total
Aset untuk tahun2006, sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan dimana
setiap RP 4 kewajiban/total hutang dijamin oleh Rp 10.000 total aset.
2. Rasio Hutang terhadap Modal (ekuitas dana)
Rasio total hutang terhadap modal/ekuitas dana merupakan perbandingan antara total
kewajiban/hutang dengan modal/ekuitas dana pada tanggal tertentu. Rasio total
hutang terhadap total aset Kabupaten Padang Pariaman periode tahun 2006 2010
menunjukan rasio yang lancar dimana setiap Rp 7,7 kewajiban/total hutang dijamin
oleh Rp 10.000,- total Total Modal/ekuitas dana untuk tahun2006, sedangkan pada
tahun 2010 mengalami peningkatan dimana setiap Rp 4 dijamin total hutang dijamin
oleh Rp 10.000 total ekuitas dana.
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu
Pengelolaan belanja daerah harus berlandaskan pada anggaran Kinerja (Performance
budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja
tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti belanja
daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
74
URAIAN
BELANJA DAERAH
2008
2009
2010
2.1
446.146.045.160,95
505.920.044.504,00
586.806.647.149,89
1.1
Belanja Pegawai
330.223.671.960,95
365.652.039.504,00
430.471.661.361,89
1.2
Belanja Hibah
2.040.943.500,00
29.559.560.000,00
45.505.820.000,00
1.3
Belanja Subsidi
3.500.000.000,00
1.4
82.449.279.700,00
95.268.645.000,00
94.709.349.788,00
1.5
780.000.000,00
575.000.000,00
755.016.000,00
1.6
26.652.150.000,00
14.364.800.000,00
14.364.800.000,00
1.7
500.000.000,00
500.000.000,00
1.000.000.000,00
BELANJA LANGSUNG
253.922.550.921,00
199.853.421.813,00
186.859.103.081,00
2.1
Belanja Pegawai
20.995.768.400,00
10.992.001.925,00
11.546.700.150,00
2.2
87.480.155.490,00
73.219.396.565,00
79.338.921.126,00
2.3
Belanja Modal
145.446.627.031,00
115.642.023.323,00
95.973.481.805,00
700.068.596.081,95
705.773.466.317,00
773.665.750.230,89
TOTAL
75
Tabel 3.6
Proporsi Realisasi Belanja terhadap APBD Padang Pariaman tahun 2008-2010
NO
URAIAN
PROPORSI
2008
2009
2010
PROPORSI
RATARATA
2.1
63,73
71,68
75,85
11,74
1.1
Belanja Pegawai
47,17
51,81
55,64
51,54
1.2
Belanja Hibah
0,29
4,19
5,88
3,45
1.3
Belanja Subsidi
0,50
0,17
1.4
11,78
13,50
12,24
12,51
1.5
0,11
0,08
0,10
0,10
1.6
3,81
2,04
1,86
2,57
1.7
0,07
0,07
0,13
0,09
BELANJA LANGSUNG
36,27
28,32
24,15
9,86
2.1
Belanja Pegawai
3,00
1,56
1,49
2,02
2.2
12,50
10,37
10,25
11,04
2.3
Belanja Modal
20,78
16,39
12,41
16,52
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 - 2010)
proporsi rata-rata penggunaan anggaran Belanja Tidak Langsung terhadap jumlah Anggaran
Belanja sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai dengan proporsi rata-rata 51,54%,
sedangkan proporsi rata-rata Belanja Langsung terbesar digunakan untuk Belanja Barang
dan Jasa sebesar 11,04% dan belanja Modal sebesar 16,52%, sedangkan belanja pegawai
hanya 2,02%.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Gambaran proporsi anggaran Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur
Kabupaten Padang Pariaman selama 3 tahun terakhir (2008 2010) sebagaimana tabel
dibawah ini :
Tabel 3.7
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Terhadap Total Pengeluaran
Tahun
Anggaran
Total Pengeluaran
(Belanja+Pembiayaan
Pengeluaran)
Prosentase
(a)
(b)
(a)/(b) x 100 %
a.
2007
287.331.267.823,00
512.889.020.148,00
56,02
b.
2008
330.223.671.960,95
703.978.596.081,95
46,91
c.
2009
365.652.039.504,00
710.166.466.531,00
51,49
d.
2010
430.471.661.361,00
773.665.750.230,89
55,64
76
URAIAN
Realisasi Pendapatan Daerah
P e r i o d e (Thn.)
2008
2009
2010
609.160.195.537,70
580.878.997.545,24
668.331.360.105,46
612.907.145.407,00
636.449.280.101,00
710.428.956.244,00
Dikurangi Realisasi :
2
3
Belanja Daerah
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
A. Surplus/Defisit Riil
Ditutup oleh realisasi : penerimaan
pembiayaan :
1.214.631.908,00
952.770.814,00
(3.746.949.869,30)
(55.570.282.555,76)
(42.097.596.138,54)
153.653.522.025,25
150.323.325.125,65
93.800.271.755,89
1.958.643.392,00
2.277.039.660,00
2.533.627.142,00
1.631.380.877,70
3.792.020.265,00
154.070.274.994,95
149.370.554.311,65
97.593.292.020,89
150.323.325.125,65
93.800.271.755,89
55.495.695.882,35
Pada tabel pada tahun 2008 terjadi defisit sebesar Rp.3.746.949.869,30, Tahun 2009
sebesar Rp. 55.570.282.555,76 dan Tahun 2010 sebesar 42.097.596.138,54 . untuk
menutupi defisit yaitu dengan SILPA. Gambaran komposisi penutup defisit anggaran
seluruhnya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) sebagamana tabel dibawah ini :
77
Tabel 3.9
Komposisi Penutup defisit anggaran seluruhnya berasal dari
Sisa lebih Perhitungan (SiLPA)
Proporsi dari total defisit riil
NO
URAIAN
0%
0%
100%
0%
100%
100%
100%
100%
2008
2009
-2%
0%
2010
-37%
-
100%
-45%
-
100%
99%
RATA-RATA
URAIAN
2008
2009
2010
336.217.789.060,95
371.488.826.604,00
436.488.464.461,89
13,99
330.223.671.960,95
365.652.039.504,00
430.471.661.361,89
14,23
5.214.117.100,00
5.261.787.100,00
5.261.787.100,00
0,46
Belanja Bunga
PERTUMBUHAN
78
780.000.000,00
575.000.000,00
755.016.000,00
2,51
Belanja Langsung
12.154.193.746,00
8.767.642.689,00
9.843.714.012,00
(7,80)
448.305.000,00
424.195.000,00
645.412.500,00
23,39
1.966.050.000,00
578.000.000,00
350.100.000,00
(55,02)
9.739.838.746,00
7.765.447.689,00
8.848.201.512,00
(3,16)
Pembiayaan Pengeluaran
TOTAL (A+B+C)
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan
Mengikat Serta Prioritas Utama selama kurun waktu 3 (tiga) tahun yaitu : Tahun 2008 2010 adalah
No
URAIAN
TA/ Prosentase
2008
Rp
2009
%
Rp
2010
%
Rp
241.934.462.577
1,00
298.460.076.893
1,00
392.001.126.685
1,00
219.598.332.577
0,908
245.791.783.693
0,824
309.898.720.185
0,7906
21.494.130.000
0,089
23.954.273.200
0,080
79.861.236.500
0,2037
658.500.000
0,003
27.586.900.000
0,092
1.020.000.000
0,0026
183.500.000
0,001
1.127.120.000
0,004
1.221.170.000
0,0031
Belanja Langsung
341.007.851.631
1,00
273.833.456.810
1,00
331.346.770.185
1,00
40.914.683.018
0,12
9.731.751.039
0,03554
7.598.910.000
0,0229
39.580.153.018
0,1161
8.578.171.039
0,03133
6.250.230.000
0,0189
260.513.015.595
0,764
582.942.314.208
2,00
0,9582
723.347.896.870
79
Dari tabel diatas menujukkan bahwa belanja periodik yang wajib dibayar dan tidak
dapat ditunda pembayarannya adalah anggaran pelaksanaan fungsi pendidikan yang
dibiayai dari belanja langsung pada belanja anggaran pelaksanaan fungsi pendidikan
termasuk gaji pendidik, yang masih cukup memadai .
3.3.1.1.
Penghitungan Kerangka Pendanaan
Kebijakan Pemerintah Kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011-2015 diarahkan pada
peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan
asli daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah daerah termasuk mengembangkan
BUMD dengan menganut prinsip-prinsip; (1) Potensial, lebih menitikberatkan pada potensi
daripada jumlah atau jenis pungutan yang banyak; (2) Tidak memberatkan masyarakat; (3)
Tidak merusak lingkungan; (4)Mudah diterapkan dan dilaksanakan; dan (5) Penyesuaian
pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya. Berdasarkan kinerja pertumbuhan dan
kontribusi pendapatan daerah rata-rata selama 5 tahun terakhir dan asumsi target rata-rata
kenaikan penerimaan pertahun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
8,05% serta Dana Perimbangan diasumsikan Tetap (tidak terjadi peningkatan), maka
prediksi penerimaan pendapatan daerah untuk 5 tahun mendatang (2011-2015)
sebagaimana tabel dibawah ini :
80
Tabel 3.14
Proyeksi Perkiraan Pendapatan Daerah Selama 5 tahun Mendatang (Tahun 2011 -2015)
NO
URAIAN
PROPORSI
2011
PROYEKSI
2010
PERTUMBUHAN
2011
2012
2013
2014
2015
676.072.458.210
15,86
637.722.476.366
650.550.286.400
665.016.983.223 681.341.179.593
699.771.571.610
27.429.380.000
8,05
100,00
28.697.771.383
31.007.941.979
33.504.081.309
36.201.159.854
39.115.353.222
8.290.000.000
8,05
30,22
13.149.931.383
14.208.500.859
15.352.285.179
16.588.144.135
17.923.489.738
4.525.040.000
8,05
16,50
4.126.500.000
4.458.683.250
4.817.607.252
5.205.424.635
5.624.461.319
2.500.000.000
8,05
9,11
2.500.000.000
2.701.250.000
2.918.700.625
3.153.656.025
3.407.525.335
12.114.340.000
8,05
44,17
8.921.340.000
9.639.507.870
10.415.488.254
11.253.935.058
12.159.876.830
496.425.802.366
8,17
100,00
553.897.082.983
556.919.145.818
26.354.112.366
13,39
5,31
22.564.180.983
25.586.243.818
29.013.057.164
32.898.830.011
37.305.031.662
417.865.290.000
7,01
84,17
464.663.502.000
464.663.502.000
464.663.502.000
464.663.502.000
464.663.502.000
52.206.400.000
20,94
10,52
66.669.400.000
66.669.400.000
66.669.400.000
66.669.400.000
66.669.400.000
152.217.275.844
223,04
100,00
55.127.622.000
62.623.198.602
71.166.942.751
80.908.287.728
92.018.284.726
5.511.377.788
3,62
15.608.784.000
10,23
15.608.784.000
17.205.514.902
18.965.586.496
20.905.708.035
23.044.298.078
193.200.000
193.200.000
193.200.000
193.200.000
193.200.000
39.325.638.000
45.224.483.700
52.008.156.255
59.809.379.693
68.780.786.647
PENDAPATAN
1.1.
1.1.1.
Pajak daerah
1.1.2.
Retribusi daerah
1.1.3.
1.1.4.
1.2.
Dana Perimbangan
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.3.
1.3.1
Hibah
1.3.3
1.3.5
1.3.7
Pendapatan lainnya
10,25
560.345.959.164 564.231.732.011
40,32
61.378.065.000
45,80
69.719.049.056
15,00
Catatan : target peningkatan PAD dihutung berdasarkan pertumbuhan pendapatan tahun 2006-2010
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
568.637.933.662
81
82
Tabel 3.15
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama
TAHUN DASAR
RATA-RATA
2010
PROPORSI
2011
2012
2013
2014
2015
436.488.464.462
497.778.413.784
559.068.363.107
620.358.312.429
681.648.261.752
742.938.211.074
430.471.661.362
14,23%
491.718.587.697
552.965.514.033
614.212.440.368
675.459.366.704
736.706.293.039
5.261.787.100,00
0,46%
5.285.840.011
5.309.892.922
5.333.945.834
5.357.998.745
5.382.051.656
2,51%
773.986.076
792.956.152
811.926.227
830.896.303
849.866.379
10.292.167.493
10.740.620.973
11.189.074.454
11.637.527.934
12.085.981.415
NO
URAIAN
Belanja Bunga
755.016.000
Belanja Langsung
9.843.714.012
JUMLAH (RP)
645.412.500
23,39%
796.348.408
947.284.315
1.098.220.223
1.249.156.131
1.400.092.039
350.100.000
5,02%
367.657.545
385.215.089
402.772.634
420.330.178
437.887.723
8.848.201.512
3,16%
9.128.161.540
9.408.121.569
9.688.081.597
9.968.041.625
10.248.001.653
Pembiayaan Pengeluaran
446.332.178.474
508.070.581.277
569.808.984.080
631.547.386.883
693.285.789.686
755.024.192.489
83
URAIAN
Pendapatan
2011
2012
2013
2014
637.722.476.366
650.550.286.400
52.864.413.209
29.274.762.888
29.925.764.245
30.660.353.082
2015
31.489.720.722,43
690.586.889.575
731.261.292.332
508.070.581.277
508.070.581.277
508.070.581.277 508.070.581.277
508.070.581.277
Kapasitas riil
kemampuan keuangan
182.516.308.298
171.754.468.011
186.872.166.192 203.930.951.398
223.190.711.055
Dikurangi :
4
84
85
BAB IV
ANALISIS ISI-ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan
pembangunan
karena
dampaknya
yang
signifikan
bagi
entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian
penting/keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu
strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak,
bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai
fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu strategis dilakukan
dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan
terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah daerah; 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya
dorong untuk pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pokok pembangunan Daerah Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai
berikut :
1. Permasalahan utama yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat Padang Paraman
adalah belum sesuai dengan kultur yang telah dinukilkan dalam falsafah Adat Basandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai Artinya konteks
khazanah budaya Minangkabau, agama dan budaya merupakan dua dimensi nilai inti
yang saling bertautuan satu sama lain. Kedua dimensi nilai inilah yang membentuk
karakteristik personality utama masyarakat Kabupaten Padang Pariaman yang
merupakan nilai utama yang diharapkan mampu melahirkan harmonisasi antara
kehidupan yang agamis (Islam) dan kehidupan yang berbadab dan berbudaya. Dalam
konteks dan dimensi budaya, keterbukaan wilayah.
2. Eksistensi kelembagaan adat pada tingkat nagari semakin lemah dan bahkan semakin
memudar, hal ini dapat kita lihat kurangnya peran mamak terhadap kemenakan,
berkurangnya musyawarah dan mufakat adat dan kaum dalam pengambilan kebijakan.
3. Rendahnya pengamalan dan aplikasi nilai-nilai ajaran agama dan akhlaq masyarakat,
apalagi dengan eraglobalisasi dan perkembangan teknologi informasi, mengakibatkan
perubahan pola dan tingkah laku masyarakat sehingga tidak sejalan lagi dengan ajaran
dan kaedah agama serta norma-norma adat istiadat Minangkabau.
4. Belum maksimalnya peran surau dan mesjid sebagai institusi pembinaan aqidah dan
ekonomi umat, hal ini dapat terlihat bahwa banyak mesjid dan surau dibiarkan tinggal
atau diapakai hanya untuk sholat jumat saja, tidak dimanfaatkan sebagaimana
mestinya seperti untuk sholat lima waktu, pendidikan baca alquran bagi anak-anak dan
generasi muda, berkurangnya peran remaja mesjid.
5. Sistem manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan
profesionalitas, kompetensi, dan remunerasi yang adil dan layak sesuai dengan
tanggungjawab dan beban kerja, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; Sistem dan prosedur kerja
di lingkungan aparatur negara belum efisien, efektif, dan berperilaku hemat;
6. Pelayanan publik belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat
7. Terabaikannya nilai-nilai etika dan budaya kerja dalam birokrasi sehingga melemahkan
disiplin kerja, etos kerja, dan produktivitas kerja.
8. Belum terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian
wirausaha.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
86
87
88
89
BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. VISI
Visi adalah kondisi yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang
direpresentasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang dicapai melalui programprogram pembangunan dalam bentuk rencana kerja. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan rencana
pelaksanaan tahap kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005 2025. Adapun Visi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 -2015 adalah sebagai
berikut:
Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas
dan Sejahtera
Visi tersebut memiliki empat kunci pokok yakni Menjadikan Kabupaten yang unggul,
Masyarakat Religius, Mewujudkan Masyarakat Cerdas, dan Masyarakat yang Sejahtera,
secara lebih terperinci dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Kabupaten Unggul yang dimaksud adalah suatu daerah yang mempunyai Kemampuan
menciptakan dan memelihara suatu lingkungan yang dapat mempertahankan daya saing
di daerah. Kemampuan daerah untuk menghasilkan nilai tambah secara berhasil dalam
persaingan nasional, regional dan/atau internasional.
Dalam waktu bersamaan
masyarakat di daerah yang bersangkutan juga menikmati suatu standar hidup yang
meningkat dan berkelanjutan serta pendapatan riil yang meningkat.
2. Masyarakat Religius yang dimaksudkan disini adalah Suatu masyarakat yang menjunjung
tinggi norma-norma agama, berpegang teguh kepada ajaran agama, dan
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam berintegrasi sesama anggota
masyarakat.
3. Cerdas dalam hal ini dimaksudkan adalah suatu kondisi masyarakat yang berkualitas dan
berilmu pengetahuan maka untuk mewujudkanya dapat dilakukan melalui peningkatan
pendididikan yang dilihat dari ketersediaan sarana dan Prasarana pendidikan,
peningkatan program dan kualitas pendidikan disemua tingkatan dan berkelanjutan.
4. Sejahtera dalam hal ini dimaksudkan adalah suatu kondisi masyarakat yang sudah cukup
makmur yang ditandai oleh pendapatan masyarakat yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar, berkurangnya tingkat pengangguran dan kemiskinan, pendidikan dan
kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sejahtera dalam visi ini,
mengarah pada tujuan terlayani dan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup dan rasa aman
dan tentram serta adil dalam segala bidang.
5.2. MISI
Untuk mencapai Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat
yang Religius, Cerdas dan Sejahtera ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan daerah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
2. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu
sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
berbasiskan
90
91
92
Sasaran yang hendak dicapai dalam mewujudkan Misi IV yaitu Mewujudkan pembangunan
ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri.
sebagai berikut :
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan perikanan.
2. Meningkatnya pendapatan petani.
3. Meningkatnya pengolahan produk pertanian, perkebunan dan perikanan.
4. Berkembangnya usaha mikro, kecil dan koperasi
5. Meningkatnya jumlah sentra produksi produk unggulan daerah.
6. Meningkatnya investasi berbasis ekonomi kerakyatan.
7. Meningkatnya kualitas objek wisata unggulan.
8. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
9. Berkembangnya kawasan wisata kuliner.
10. Berkembangnya kawasan wisata religi.
11. Menurunnya tingkat kemiskinan dan daerah tertinggal.
Sasaran yang hendak dicapai dalam mewujudkan Misi V yaitu Mewujudkan Pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. sebagai berikut :
1. Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana Ibukota Kabupaten.
2. Membangun wilayah strategis dan cepat tumbuh.
3. Menurunnya ketimpangan pembangunan antar wilayah.
4. Peningkatan sarana penunjang ekonomi.
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup.
6. Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
7. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan.
Tabel 5.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015
Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas dan
Sejahtera
MISI
MISI I :
Mewujudkan
kehidupan beragama
dan berbudaya yang
berkualitas
berdasarkan falsafah
adat basandi syarak,
syarak basandi
kitabullah
MISI II :
Mewujudkan
TUJUAN
1 Peningkatan
pemahaman,
penghayatan, dan
pengamalan ajaran
agama/kepercayaan
melalui pemeliharaan
kerukunan hubungan
antar dan inter umat
beragama serta fasilitasi
sarana prasarana
peribadatan
SASARAN
1 Meningkatnya pemahaman,
penghayatan dan pengamalan
ajaran agama/kepercayaan
2 Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pembangunan
keagamaan
2 Pengembangan dan
pelestarian seni dan
budaya tradisional,
bangunan bersejarah
serta benda cagar
budaya dalam rangka
memperkuat identitas
dan jati diri masyarakat
1 Terwujudnya
Pemerintahan yang
1 Meningkatnya profesionalisme
aparatur pemerintahan yang
93
Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas dan
Sejahtera
penyelenggaraan
pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas
antara pemerintah dan
masyarakat.
2 Terwujudnya Pelayanan
Prima
3 Terwujudnya
1 Meningkatnya perencanaan
Pemerintahan yang
partisipatif dalam penyelenggaraan
aspiratif dan partisipatif
pembangunan
MISI III :
Mewujudkan
sumberdaya manusia
yang berkualitas dan
berkeperibadian
wirausaha.
1 Terwujudnya
sumberdaya manusia
berkualitas
2 Terwujudnya
sumberdaya manusia
berjiwa wirausaha
MISI IV:
Mewujudkan
pembangunan ekonomi
yang tangguh dan
berdaya saing
berbasiskan sistem
agribisnis dan
agroindustri
1 Terwujudnya
pembangunan ekonomi
yang berbasiskan
agribisnis
2 Terwujudnya
pembangunan ekonomi
yang berbasiskan
agroindustri
3 Terwujudnya
pembangunan ekonomi
94
Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas dan
Sejahtera
yang bertumpu pada
ekonomi kerakyatan
4 Terwujudnya
pembangunan industri
pariwisata
MISI V :
Mewujudkan
Pembangunan
berkelanjutan dan
berwawasan
lingkungan
5 Berkurangnya
penduduk miskin dan
daerah tertinggal
1 Terwujudnya
pembangunan
berkelanjutan
1 Terlaksananya Pembangunan
sarana dan prasarana Ibukota
Kabupaten
2 Membangun wilayah strategis dan
cepat tumbuh
3 Menurunnya ketimpangan
pembangunan antar wilayah
4 Peningkatan Sarana Penunjang
Ekonomi
2 Terwujudnya
lingkungan hidup yang
berkualitas
1 Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup
2 Meningkatnya sarana dan
prasarana penanggulangan
bencana
3 Meningkatnya pengelolaan sumber
daya alam yang berwawasan
lingkungan
95
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
Strategi pembangunan dalam Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang
berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah adalah :
1. Meningkatkan akses informasi keagamaan
2. Optimalisasi fungsi rumah ibadah dan peran alim ulama
3. Peningkatan fasilitas seni dan budaya
4. Peningkatan event seni dan budaya
5. Optimalisasi peran lembaga adat
Sedangkan Arah kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :
1 Mengaktifkan wirid-wirid dan pesantren ramadhan
2 Meningkatkan kualitas pengelolaan rumah ibadah
Meningkatkan insentif guru TPA/MDA, Gharin, Imam dan khatib
3 Mervitalisasikan kawasan tradisional dan bersejarah
4 Melestarikan situs bersejarah dan cagar budaya
5 Membinaan kesenian tradisional
6 Meningkatkan kapasitas lembaga adat dan budaya
Hubungan antara Strategi dan Arah kebijakan untuk Misi 1 dapat dilihat pada Tabel 6.1
berikut ini :
96
Tabel 6.1
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi I
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI I : Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah
1
Peningkatan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan
ajaran agama/kepercayaan melalui
pemeliharaan kerukunan hubungan
antar dan inter umat beragama serta
fasilitasi sarana prasarana
peribadatan
Meningkatnya
pemahaman,
penghayatan
dan
pengamalan
ajaran
agama/kepercayaan
Meningkatkan akses 1
informasi keagamaan
Meningkatnya kualitas
dan
kuantitas
pembangunan
keagamaan
Optimalisasi fungsi
rumah ibadah dan
peran alim ulama
Meningkatkan
sarana
prasarana
dan
Pelestarian seni dan
budaya tradisional
Peningkatan fasilitas 1
seni dan budaya
Meningkatnya
kesadaran
dan
pemahaman masyarakat
dalam pelestarian seni
dan kekayaan budaya
lokal
Peningkatan
event 1
seni dan budaya
Optimalisasi
lembaga adat
97
peran 1
98
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 2 dapat dilihat pada Tabel 6.2
berikut ini :
99
Tabel 6.2
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi II
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
1 Terwujudnya
Pemerintahan
yang
baik,
bersih
dan
akuntabel
1 Meningkatnya profesionalisme
aparatur pemerintahan yang
bersikap dan berperilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme,
responsif, transparan, akuntabel
serta beretika, dan berwibawa
Peningkatan Pengelolaan
Kepegawaian
Meningkatkan
optimalisasi
pengelolaan aset daerah dengan
penekanan pada ketersediaan data
aset yang akurat
Meningkatkan
Daerah
Pendapatan
Asli
100
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
2 Terwujudnya
Pelayanan
Prima
Pengembangan
e-goverment
Meningkatnya
hubungan
komunikasi timbal balik antara
pemerintah, masyarakat dan media
massa
Meningkatkan
sarana
prasarana
perpustakaan
kearsipan
dan
dan
Meningkatkan kualitas
kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintah guna mewujudkan
effisiensi dan effektifitas
penyelenggaraan pemerintah
daerah
Meningkatkan
Effektifitas
Penerapan Peraturan Daerah
Meningkatkan
Penyelenggaraan
Pemerintahan oleh Eksekutif dan
101
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
legislatif
Meningkatkan
pelayanan
effektifitas
10
Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan
politik
11
12 Pengembangan hubungan
kemitraan eksekutif dan legislatif;
13
14
Penurunan kasus/kejadian
Pelanggaran Kamtibmas
102
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
15
16
2 Meningkatnya
kemampuan
kapasitas
aparatur
dalam
pelayanan publik
Meningkatkan
Aparatur
kualitas
SDM
3 Terwujudnya
1 Meningkatnya
perencanaan
Pemerintahan
partisipatif
dalam
yang aspiratif
penyelenggaraan pembangunan
dan partisipatif
Peningkatan
koordinasi 1
perencanaan pembangunan
3 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan masyarakat
4 Meningkatnya partisipasi
keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan
103
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
5 Meningkatnya pengembangan
pemberdayaan adat dan sosial
budaya
6 Meningkatnya Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga
104
105
106
Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 3 dapat dilihat pada
Tabel 6.3 berikut ini :
107
Tabel 6.3
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi III
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
1 Terwujudnya
1 Meningkatnya
1 Meningkatnya Prosentase kualitas
1
sumberdaya manusia
pemerataan
dan
dan kuantitas sarana prasarana
berkualitas
jangkauan
akses
pendidikan sekolah
pelayanan pendidikan
2
Pengembangan kualitas layanan
1
pendidikan
2 Meningkatnya angka
melek huruf
3 Meningkatnya kualitas
pendidikan
Meningkatkan kesempatan
memperoleh pendidikan
108
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
3
Pengembangan IT dalam
1
pendidikan
4 Meningkatnya prestasi
pemuda dan olah raga
Meningkatkan Pembinaan
dibidang Pemuda
5 Meningkatkan status
kesehatan masyarakat
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
bagi masyarakat
2
110
Menyederhanakan
dan
mempersingkat
prosedur pelayanan rumah sakit
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
111
Meningkatkan
kesehatan
Pemerataan
pelayanan
Sosialisasi
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
menyesui dan nifas serta angka 2
kematian bayi (AKB)
3
7 Pengarusutamaan
Gender dan hak anak
8 Memperlambat Laju
Pertumbuhan Penduduk
Meningkatnya
pemerataan
penyuluhan KDRT dam mayarakat
Meningkatkan
masyarakat
dan
112
partisipasi 1
Institusi
Sosialisasi
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
masyarakat dalam program KB, KS 2
2
Meningkatkan
Kesehatan
Reproduksi bagi Masyarakat
Meningkatkan penanganan,
pelayanan dan rehabilitasi PMKS
2
2 Terwujudnya
sumberdaya manusia
berjiwa wirausaha
1 Mengembangkan tenaga
kerja yang berkualitas,
produktifitas dan
berdaya saing tinggi
dengan pelatihan
keterampilan
berorientasi penempa
tan dan kemandirian
tenaga kerja.
Peningkatan kemandirian,
perluasan kesempatan kerja dan
perlindungan tenaga kerja
113
6.4. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan agroindustri
Strategi Pembangunan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan
berdaya saing berbasiskan sistem agrobisnis dan agro industri meliputi :
1.
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian, perkebunan dan perikanan
2.
Penerapan sistim pertanian modern, intensifikasi dan optimalisasi lahan terlantar
dan pekarangan serta penerapan teknologi pertanian
3.
Peningkatan Produksi Ternak
4.
Peningkatan Produksi Perikanan
5.
Peningkatan Kapasitas Petani , Kelembagaan Petani dan Pelaku Agribisnis
6.
Meningkatnya daya saing produk Pertanian dan Perikanan
7.
Pemberdayaan Tenaga Penyuluh
8.
Pengembangan industi pengolahan berbasis komoditi unggulan
9.
Pengembangan akses pelayanan dan sumber pendanaan Koperasi dan UMKM
10. Pengembangan kebijakan peningkatan ekonomi lokal
11. Pengembangan kualitas SDM UMKM dan koperasi
12. Mengembangkan sentra produksi komoditi unggulan dengan menggunakan
pendekatan wilayah dan kawasan
13. Pengembangan kebijakan investasi
14. Pengembangan destinasi pariwisata
15. Pengembangan kualitas obyek dan event-event pariwisata
16. Mengembangkan kawasan wisata kuliner
17. Mengembangkan kawasan wisata Religi
18. Peningkatan sarana dan prasarana daerah tertinggal
19. Pemberdayaan masyarakat miskin
Sedangkan Arah Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Membangun dan memelihara infrastruktur serta sarana dan prasarana
pendukung
2. Meningkatnya Jumlah Kawasan Sentra Produksi Pertanian, Perkebunan,
Peternakan dan Perikanan
3. Peningkatan, Perluasan dan Peremajaan Tanaman Perkebunan
4. Meningkatnya Populasi Ternak
5. Meningkatnya Produksi Perikanan
6. Peningkatan Kawasan Konservasi dan Budidaya Perikanan
7. Peningkatan Kualitas SDM Pertanian dan Perikanan
8. Peningkatan Kapasitas Penyuluh
9. Peningkatan Jumlah Kelompok Binaan
10. Pengembangan produk olahan dan pemasaran bernilai tambah, jaminan mutu
dan keamanan hasil pertanian dan perikanan
11. Fasilitasi pengembangan industri pengolahan
12. Meningkatkan kemudahan permodalan bagi UMKM dan Koperasi
13. Peningkatan kemitraan bisnis bagi UMKM dan Koperasi
14. Peningkatan keterampilan dan manajemen pelaku UMKM dan Koperasi
15. Pengembangan Komoditi Unggulan
16. Penataan dan Pembinaan Pedagang kaki lima di pasar tradisional
17. Peningkatan pelayanan investasi dan kejelasan regulasi
18. Peningkatan sarana dan prasarana objek wisata
19. Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata
20. Peningkatan pengelolaan objek wisata
21. Pembinaan terhadap masyarakat sekitar objek wisata
22. Menata dan mengelola kawasan wisata kuliner
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015
114
115
Tabel 6.4
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi IV
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Terwujudnya
1 Meningkatnya produksi dan
1 Peningkatan sarana dan prasarana
1 Membangun dan memelihara infrastruktur
pembangunan
produktivitas pertanian,
pertanian, perkebunan dan perikanan
serta sarana dan prasarana pendukung
ekonomi yang
perkebunan dan perikanan
berbasiskan
2 Penerapan sistim pertanian modern,
1 Meningkatnya Jumlah Kawasan Sentra
agribisnis
intensifikasi dan optimalisasi lahan
Produksi Pertanian, Perkebunan,
terlantar dan pekaragan serta
Peternakan dan Perikanan
penerapan teknologi pertanian
Meningkatkan Pendapatan
Petani
116
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Terwujudnya
1 Meningkatnya pengolahan
1 Pengembangan industi pengolahan
1 Pengembangan produk olahan dan
pembangunan
produk pertanian, perkebunan
berbasis komoditi unggulan
pemasaran bernilai tambah, jaminan mutu
ekonomi yang
dan perikanan
dan keamanan hasil pertanian dan
berbasiskan
perikanan
agroindustri
2 Fasilitasi pengembangan industri
pengolahan
2
Terwujudnya
pembangunan
ekonomi yang
bertumpu pada
ekonomi kerakyatan
Terwujudnya
pembangunan
industri pariwisata
Pengembangan kebijakan
peningkatan ekonomi lokal,
Meningkatnya investasi
berbasis ekonomi kerakyatan
117
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
2 Meningkatnya jumlah
1 Pengembangan kualitas obyek dan
1 Pengembangan jaringan kerjasama promosi
kunjungan wisata
event-event pariwisata
pariwisata
Berkurangnya
penduduk miskin
dan daerah
tertinggal
Berkembangnya Kawasan
Wisata Kuliner
Berkembangnya Kawasan
Wisata Religi
Menurunnya tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal
118
119
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 5 dapat dilihat pada Tabel 6.5
berikut ini :
120
Tabel 6.5
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi V
TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
1 Terwujudnya
1
Terlaksananya Pembangunan
1 Percepatan pembangunan
pembangunan
sarana dan prasarana Ibukota
infrastruktur dan sarana
berkelanjutan
perkantoran pemerintahan
Kabupaten
Menurunnya ketimpangan
pembangunan antar wilayah
ARAH KEBIJAKAN
1
1 Mendorong pertumbuhan
pembangunan wilayah sesuai
dengan potensinya
121
TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
ARAH KEBIJAKAN
3
Pembangunan terminal;
122
TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Terwujudnya
lingkungan
hidup yang
berkualitas
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup
1 Peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang pelestarian
lingkungan
2 Meningkatnya implementasi Amdal ,
UKL dan UPL setiap penanggung jawab
kegiatan
ARAH KEBIJAKAN
2
123
TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
5 Memulihkan lahan kritis, lahan bekas
tambang galian c, kawasan pantai,
kawasan konservasi dan sumber daya
alam.
ARAH KEBIJAKAN
1
124
TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
3 Mempercepatan
penyaluran
Bantuan Rehab Rekon Rumah
Masyarakat Pasca Gempa 30
September 2009
2
Meningkatnya pengelolaan
sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan
ARAH KEBIJAKAN
1
125
122
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
126
7.2
2.
3.
4.
5.
127
Prioritas pembangunan adalah kumpulan program strategis yang bersifat lintas sektoral
sebagai penjabaran operasional dari masing-masing agenda pembangunan, sedangkan
Program Strategis didasarkan pada visi, misi dan strategi pembangunan daerah. Agenda
pembangunan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dijabarkan ke dalam delapan
prioritas pembangunan, yaitu : 1) Pengamalan ABS-BK dalam Kehidupan beragama dan
berbudaya, 2) Penerapan Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,
3)
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan, 4) Peningkatan
Pembangunan Pertanian yang Tangguh dan Berdaya Saing, 5) Mengembangkan Pelaku UMKM
dan Koperasi yang Handal dan Profesional sebagai basis ekonomi kerakyatan, 6) Penurunan
tingkat kemiskinan dan daerah tertinggal, 7) Peningkatan ketahanan masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong pembangunan permukiman yang ramah
bencana, 8) Pembangunan Infrastruktur berwawasan lingkungan. Hubungan antara Misi,
Agenda, dan Prioritas, dapat dilihat pada Tabel 7.2 berikut ini :
Tabel 7.6
Hubungan antara Misi, Agenda, dan Prioritas Pembangunan
NO
MISI
AGENDA
PRIORITAS
Mewujudkan kehidupan
beragama dan berbudaya
yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah
Mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas antara
pemerintah dan masyarakat
2. Perbaikan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan
berkeperibadian wirausaha
3. Peningkatan
3. Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia dan
Kualitas
Jiwa Kewirausahaan
Sumberdaya
Manusia dan Jiwa
Kewirausahaan.
Mewujudkan pembangunan
ekonomi yang tangguh dan
berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan
agroindustri
4. Peningkatan
4. Peningkatan
Pembangunan Pertanian
Pembangunan
yang Tangguh dan
Ekonomi
yang
Berdaya Saing,
Tangguh
dan
5. Mengembangkan Pelaku
Berdaya
saing
UMKM dan Koperasi yang
Berbasiskan Sistem
Handal dan Profesional
Agribisnis
dan
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
Agroindustri.
6. Penurunan tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal
Mewujudkan Pembangunan
5. Pembangunan
2. Penerapan Good
Governance dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan
7. Peningkatan ketahanan
128
berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan
Infrastruktur yang
Ramah Lingkungan
masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana serta
mendorong
pembangunan
permukiman yang ramah
bencana
8. Pembangunan
Infrastruktur
berwawasan lingkungan
Tabel 7.7
Sinkronisasi Prioritas Nasional Dengan Prioritas Sumatera Barat
PRIORITAS NASIONAL
PRIORITAS PROVINSI
PRIORITAS KABUPATEN
129
1. Reformasi Birokrasi
dan Tata Kelola.
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan
Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan
Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal,
Terdepan, Terluar dan
Pasca Konflik
11. Kebudayaan,
Kreativitas dan Inovasi
Teknologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Visi dan Misi Pemerintah Daerah Tahun 2010-2015, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih
operasional ke dalam sejumlah program prioritassehingga lebih mudah diimplementasikan
dan diukur tingkat keberhasilannya. Hubungan antara Misi, Agenda, Prioritas dan Program
dapat dilihat pada tabel 7.8 berikut ini :
130
Tabel 7.1.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI I
NO
1
I
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
KONDISI
AWAL
7
KONDISI
AKHIR
8
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Misi 1 : Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
1 Meningkatkan akses
informasi keagamaan
Meningkatnya syiar
agama kepada
masyarakat
Menurunnya perbuatan
maksiat
Meningkatkan kualitas
pengelolaan rumah
ibadah
Meningkatnya
rumah ibadah
Meningkatkan insentif
guru TPA/MDA, Gharin,
Imam dan khatib
aktifitas
Meningkatnya jumlah
mesjid aktif
1 Meningkatkan sarana
prasarana dan Pelestarian
seni dan budaya tradisional
N/A
40
80
85
70
unit
Merevitalisasikan
Meningkatnya kualitas
kawasan tradisional dan kawasan tradisional dan
bersejarah
bersejarah
unit
Melestarikan situs
bersejarah dan cagar
budaya
Unit
Meningkatnya jumlah
situs dan cagar budaya
yang terpelihara
N/A
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Membina kesenian
tradisional
Meningkatnya Jumlah
Sanggar seni tradisional
2 Optimalisasi peran
lembaga adat
buah
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
KONDISI
AWAL
KONDISI
AKHIR
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
Kebudayaan Disbudpar
Kebudayaan Disbudpar
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Kebudayaan Disbudpar
Kebudayaan Disbudpar
Kebudayaan Disbudpar
Kebudayaan Disbudpar
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
Tabel 7.2.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI II
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Penerapan dan
Implementasi Good
Governance
2 Peningkatan kapasitas
Sumber Daya dan
Keterampilan serta
Profesionalisme Aparatur.
3 Peningkatan manajemen
pengelolaan kepegawaian
2 Meningkatnya Opini
BPK terhadap laporan
keuangan
1 Peningkatan manajemen
keuangan
1 Penciptaan budaya
disiplin, tertib dan
aman
1 Mengembangkan
diklat Aparatur
Orang
Persen
80
100
Program Pendidikan
Kedinasan
Persen
10
Persen
40
60
1 Pengembangan
sistem informasi
kepegawaian
terpadu;
Tersedianya Database
Kepegawaian
Persen
90
100
Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
Persen
90
100
Program Fasilitasi
pindah/purna tugas
WDP
WTP
Program Peningkatan
Pengembangan Sistim
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1 Peningkatan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Persen
60
80
10
Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
129
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Persen
60%
80%
Program Peningkatan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Akuntabilitas administrasi
keuangan
Persen
100%
100%
Program Peningkatan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Persen
60%
80%
Program Peningkatan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Persen
80
100
Persen
22%
35%
1 Peningkatan
Persentase Peningkatan PAD
Pendapatan Asli
Daerah dan sumbersumber pendapatan
yang sah
2 Intensifikasi dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan daerah;
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
130
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Program Penataan dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan
3 Meningkatnya tingkat
kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
pemerintahan
2 Peningkatan kemampuan
dan kapasitas Aparatur
dalam pelayanan publik
1 Transparansi
Meningkatnya persentase sarana
prosedur pelayanan. dan prasarana penyelenggaraan
pelayanan publik berbasis
teknologi informasi
Program Peningkatan
Sistim Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
KDH
Persen
40
60
Persen
60
75
Program Pengembangan
Komunikasi, informasi
dan media masa
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program fasilitasi
Otonomi Daerah,
Peningkatan SDM bidang Pemerintahan Umum,
komunikasi dan informasi Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
131
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
4 Pengembangan Teknologi
dan Informasi
2 Peningkatan
publikasi dan
dokumentasi produkproduk perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan
1 Pengembangan data
dan informasi
terintegrasi
Persen
100
Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Persen
40
80
Program Fasilitasi
Peningkatan SDM Bidang
Komunikasi dan Informasi
Persen
30
60
Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
dan Informasi
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Pengembangan
data/informasi
2 Meningkatnya
keterbukaan
informasi publik
100
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
132
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Meningkatnya hubungan
komunikasi timbal balik
antara pemerintah,
masyarakat dan Media
Masa
1 Meningkatnya
hubungan
pemerintah dengan
masyarakat dan
Media Masa
2 Terpublikasikannya
Penyelengaraan
Pemerintah Daerah
secara Proposional
dan efektif
1 Peningkatan sarana
dan prasarana
perpustakaan dan
kearsipan;
2 Peningkatan
Pelayanan dan SDM
Perpustakaan dan
Arsip;
Persentase Publikasi
Persen
Penyelenggaraan Pemerintah dan
Pembangunan
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Kerjasama
Informasi dengan Mas
Media
20
60
Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Perpustakaan
10
15
Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Perpustakaan
10
15
Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Perpustakaan
Orang
Program Pembinaan
Kapasitas Perpustakaan
25
50
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Program Perbaikan sistim
Kepegawaian, dan
administrasi kearsipan
Persandian
133
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
25
50
30
50
Program Peningkatan
kualitas informasi
Persen
80
100
Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
SOP
14
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Peningkatan
Kualitas Pelayan Publik
8 Meningkatnya Efektifitas
Penerapan Peraturan
Daerah
Program Penataan
Peraturan Perundangundangan
9 Meningkatkan
Penyelengaraan
Pemerintahan oleh
Eksekutif dan Legislatif
1 Meningkatkan
Pelayanan
penyelenggaraan
Pemerintahan
Program Peningkatan
Kesadaran Hukum
Masyarakat
Persen
80%
90%
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Peningkatan
Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
Program peningkatan
Otonomi Daerah,
kapasitas lembaga
Pemerintahan Umum,
perwakilan rakyat daerah Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
134
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
10 Meningkatnya efektifitas
Pelayanan
Persen
Program Peningkatan
Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
Persen
Program Pengembangan
Wilayah Perbatasan
2 Fasilitasi dan
Terfasilitasinya penyelenggaraan
penguatan pelayanan kebijakan Kepala Daerah
kebijakan Kepala
Daerah dan Wakil
Kepala Daerah;
Persen
90
100
3 Penguatan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan
Orang
40
40
4 Penguatan otonomi
daerah
Pemekaran Nagari
Nagari
40
100
1 Meningkatkan
pelayanan
masyarakat ke arah
satu pintu
Jenis
17
Perizinan
24
Program peningkatan
pelayanan kedinasan
kepala daerah/ wakil
kepala daerah
Program Pembinaan
Pengembangan Pelayanan
Publik
Program Pembinaan dan
Penataan Organissai
Perangkat Daerah
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Penataan daerah Otonomi Daerah,
otonomi baru
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Pengembangan Otonomi Daerah,
Pelayanan Perizinan
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
135
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Meningkatnya kualitas
database kependudukan
1 Pembangunan
database
kependudukan
elektronik
2 Penerapan KTP
Nasional berbasis
NIK
3 Penerapan Sistem
Informasi dan
Administrasi
Kependudukan
Persen
55%
95%
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Persen
55%
95%
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Persen
55%
90%
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Persen
Tidak
cukup
Belum
cukup
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Persen
Tidak
ada
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Persen
100%
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Persen
Ketersediaan database
kependudukan skala kabupaten
Persen
95%
36%
70%
100%
95%
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
136
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
3 Penerapan Sistem
Informasi dan
Administrasi
Kependudukan
Persen
Kepemilikan KK
Persen
73%
100%
Ketersediaan database
kependudukan skala kabupaten
Persen
55%
90%
belum
sudah
65%
90%
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Program Penataan
Administrasi
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
12 Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan politik
1 Peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan politik
0.65
0.65
Program Pendidikan
Politik Masyarakat
100
100
Program peningkatan
Kesatuan Bangsa dan Politik
kapasitas lembaga
Dalam Negeri
perwakilan rakyat daerah
14 Pengembangan hubungan
kemitraan eksekutif dan
legislatif;
1 Pengembangan
Partisipasi masyarakat dalam
hubungan kemitraan kehidupan bermasyarakat,
eksekutif dan
berbangsa dan bernegara
legislatif;
Persen
80
100
Program Kemitraan
Kesatuan Bangsa dan Politik
Pengembangan Wawasan Dalam Negeri
Kebangsaan
15 Meningkatkan jumlah
Poskamling yang aktif dan
berfungsi dengan baik.
1 Meningkatkan
jumlah Poskamling
yang aktif dan
berfungsi dengan
baik.
20
Program peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat Pekat
137
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
1 Penurunan
kasus/kejadian
Pelanggaran
Kamtibmas
Pesentase Penurunan
kasus/kejadian Pelanggaran
Tramtibnas
Persen
65
80
% Peningkatan Kemampuan
anggota POL PP
Persen
40
70
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak
Kriminal
1 Mondorong Peran
aktif masyarakat
dalam Pengamanan
Lingkunga n
Unit
Orang
Unit
10
138
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
1 Pengembangan sistem
perencanaan daerah yang
partisipatif
1 Peningkatan peran
dan fungsi politik
Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah
1 Peningkatan kualitas
musrenbang
2 Peningkatan Koordinasi
1 Fasilitasi dan
Perencanaan Pembangunan
Singkronisasi antara
perencanaan
pembangunan
dengan pelaksanaan
serta pengendalian
pembangunan
daerah
0.74
0.76
Persen
100
100
Program Perecanaan
Pembangunan Daerah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Persen
60
80
Program perencanaan
pembangunan daerah
Tersedianya dokumen
perencanaan pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD)
Dok
Program perencanaan
pembangunan daerah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Persen
70
90
Program Perencanaan
Tata Ruang
Dok
Program perencanaan
pembangunan daerah
Dok
Program perencanaan
pembangunan daerah
Persen
Persen
40%
2 dok
Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
139
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
12 kali
dok
2 dok
Terlaksana koordinasi
perencanaan pembangunan
bidang bidang sosial budaya
kali
12 kali
2 dok
12 kali
Terlaksana koordinasi
perencanaan pembangunan dan
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
Tersedianya dokumen penelitian
Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat
Tumbuh
Dok
Program Penelitian
140
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
3 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan masyarakat
10
20%
Program Kerjasama
Pembangunan
Persen
60
80
Program Peningkatan
Kapasitas Perencanaan
Persen
70
85
Program Pengembangan
data/informasi
Persen
70
85
Dok
Program Pengembangan
data/informasi
Program Pembangnan
sistim informasi/database
jalan dan jembatan
Dok
Dok
Dok
dok
Persen
50%
100%
1 Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
masyarakat dalam
pembangunan nagari
buah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Pengembangan
data/informasi
Program Pengembangan
data/informasi
Program Pengembangan
data/informasi
Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
1 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
141
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Kec
17
17 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Kec
17
17 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
1 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
10
10 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
46
10
11 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan
10
10 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan
Persandian
142
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Meningkatnya pengembangan
KK
usaha ekonomi masyarakat miskin
melalui pemberian bantuan
stimulan.
Meningkatnya pengembangan dan Nagari
pengelolaan pasar tradisional
nagari dan pengembangan
informasi pasar melalui Bintek
pengelolaan pasar nagari bagi
aparat pemerintah nagari dan
bantuan stimulan untuk
rehabilitasi pasar nagari.
500 KK
15
15 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan
10
11
10
60
10
10
10
10
10
500 KK
10
Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan
Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan
dan Pelatihan Masyarakat
143
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
29
29
10
59 Program Fasilitasi
Pemberdayaan Adat,
sosial budaya dan Kesra
Meningkatnya kesejahteraan
sosial melalui sosialisasi dan
penguatan kelembagaan
HIV/AIDS.
Meningkatnya pelaksanaan
pengarustamaan gender dan
peningkatan pemberdayaan
perempuan melalui Ppelatihan,
Bimtek dan Pemberantasan buta
aksara
Meningkatnya pembinaan dan
perlindungan tenaga kerja
perdesaan.
Meningkatnya pengelolaan
keuangan dan aset nagari melalui
Bimtek, Inventarisasi dan
Pendataan Keuangan dan Aset
Nagari sebagai Sumber
Pendapatan Asli Nagari.
Meningkatnya pelayanan
administrasi pemerintahan nagari
melalui Bimtek, Konsolidasi dan
Inventarisasi.
Nagari
10
10
KK
50
50
Org
51
51
Nagari
10
10 Program Peningkatan
Kapasitas Penyelenggaran
Pemerintahan nagari
Nagari
11
11
144
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
4 Meningkatnya partisipasi
keswadayaan masyarakat
dalam pembangunan
Meningkatnya kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan
nagari melalui TOT, Bimtek
peningkatan kapasitas aparat
nagari.
Meningkatnya peran BAMUS
melalui Bimtek, Orientasi,
Koordinasi, Monitoring dan
Evaluasi.
Memantapkan peran PKK Aktif
lembaga
kemasyarakatan
serta partisipasi dan
keswadayaan
masyarakat dalam
1 pembangunan
Peningkatan
Tingkat partisipasi dan swadaya
pengembangan
masyarakat terhadap program
pemberdayaan adat pemberdayaan masyarakat
dan sosial budaya
masyarakat
2 Mengembangkan
usaha ekonomi
masyarakat dan
keluarga dalam
meningkatkan
ketahanan pangan
masyarakat
11
11
Nagari
11
11
Nagari
11
11
50%
100%
Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
40%
80%
Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa
50%
100%
Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
145
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
1 Peningkatan usaha
ekonomi produktif
masyarakat nagari
2 Mendorong
Jumlah kegiatan gotong royong
pendayagunaan
masyarakat
teknologi tepat guna
bagi masyarakat
dalam pengelolaan
potensi sumber daya
alam
Jumlah luas lahan yang dibebaskan Ha
3 Menigkatnya
untuk pembangunan
Partisipasi
Masyarakat dalam
pelaksanaan
Terlaksananya penyusunan data e Kec
Pembangunan
pertanahan
Terlaksananya fasilitasi
penyelesaian konflik petanahan
30
150
50%
100%
17
Kec
17
2%
2%
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan
Pelatihan Masyarakat
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan ,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Lahan
17 Program Pengembangan
Sistim Informasi
Pertanahan
17 Program Penyelesaian
Konflik-konflik
Pertanahan
0 Program Penanggulangan
Kemiskinan dan Daerah
Tertinggal
0 Program Penanggulangan
Kemiskinan dan Daerah
Tertinggal
146
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG URUSAN
10
Peningkatan
Jumlah kelompok binaan PKK
pengelolaan sumber
daya alam dan
teknologi tepat guna
64
256
Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa
Mengembangkan
usaha ekonomi
masyarakat dan
keluarga dalam
meningkatkan
ketahanan pangan
masyarakat
296
696
Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
147
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BKDD
BKDD
BKDD
BKDD
BKDD
BKDD
BKDD
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
148
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
DPPKD, SLRH
SKPD,
DPPKD, SLRH
SKPD,
DPPKD, SLRH
SKPD,
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
149
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat
HUMAS,PDE
HUMAS,PDE
150
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
ORGANISASI &
PAN dan SKPD Pel.
Publik
Slrh SKPD
HUMAS,PDE,
Dishub
Humas,PDE,
Bappeda
Humas,PDE, Bag
Pembangunan,
Slrh SKPD
151
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
HUMAS,PDE
PERPUSTAKAAN &
ARSIP
PERPUSTAKAAN &
ARSIP
PERPUSTAKAAN &
ARSIP
PERPUSTAKAAN &
ARSIP
PERPUSTAKAAN &
ARSIP
152
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
PERPUSTAKAAN &
ARSIP
Bag Org, BKD
BAG HUKUM
BAG HUKUM
PUM, BAPPEDA
SETWAN
153
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Bag PUM
UMUM,PUM
UMUM,PUM
ORGANISASI &
PAN
KPPT,DISKES, DPE
154
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
155
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
KESBANGPOL
SEKWAN
KESBANGPOL dan
POL PP
156
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
KESBANGPOL dan
POL PP
KESBANGPOL dan
POL PP
KESBANGPOL dan
POL PP
KESBANGPOL dan
POL PP
BPBD
BPBD
BPBD
BPBD
BPBD Sosnaker
BPBD Sosnaker
BPBD Sosnaker
157
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
KESBANGPOL
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
158
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
159
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
160
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
161
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
162
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
163
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
164
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
165
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
166
Tabel 7.3.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI III
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
1 Meningkatnya 1 Meningkatkan
1 Peningkatan sarana dan Sekolah pendidikan SD/MI yang
kualitas dan
pemerataan
Prasarana Pendidikan
memiliki sarana dan prasarana sesuai
dan jangkauan
kuantitas sarana
standar teknis
akses
prasarana
Kelengkapan pemilikan buku pelajaran
pelayanan
pendidikan sekolah
sekolah SD/MI
pendidikan
Pengembangan
kualitas layanan
pendidikan
1 Meningkatkan
kualifikasi guru
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
90
100
Pendidikan
96
100
Pendidikan
90
100
90
100
90
100
96
100
Progeram Pendidikan
Menengah
Pendidikan
60%
60%
Program Pendidikan
Usia Dini
Pendidikan
60%
60%
Program Pendidikan
Usia Dini
Pendidikan
60%
75%
Program Pendidikan
Usia Dini
Pendidikan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
147
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
.
Peningkatan APK SD
.
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
104,26
109%
Peningkatan APM SD
88,84
100%
96
100
Pendidikan
0,7
Pendidikan
0,7
95%
100%
Pendidikan
49,44
55%
Pendidikan
70,06
75%
Pendidikan
49,3
55%
36,99
45%
Pendidikan
60
68%
Pendidikan
Progeram Pendidikan
Menengah
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
148
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Angka Putus Sekolah SMA/SMK/
Meningkatnya 1
angka melek
huruf
Meningkatkan
kesempatan
memperoleh
pendidikan
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
0%
Pendidikan
68,54
71
Pendidikan
25%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
2 Mengembangkan PKBM
dan lembaga
ketrampilan
3 Memfasilitasi
pengembang belajar
paket A,B,C
90%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
<8%
<1%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
< 10 %
<2%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
< 10 %
<2%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
< 10 %
<2%
Pendidikan
<7%
<3%
Program pendidikan
Non Formal
Program pendidikan
Non Formal
Peningkatan jumlah
labor,perpustakaan,dan pemanfaatan
tanah dan lingkungan
55
kelompok
35
%
%
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
4 Peningkatan pelayanan
Belajar paket A,B ,C
Pendidikan
75 Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
65
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
<7%
<10%
Pendidikan
< 30 %
<2%
Program pendidikan
Non Formal
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
149
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Peserta didik paket B yang tidak aktif
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
<10%
<2%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
< 10 %
<2%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
< 10 %
<1%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
< 5%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
95%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
80%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
80%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
95%
75%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
50%
75%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
50%
85%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
150
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Jumlah peserta didik yang mengikuti
ujian sampel mutu pendidikan yang
mendapatkan nilai memuaskan
1 Meningkatkan
relevansi dan daya
saing pendidikan
serta Kualifikasi
Guru
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
60%
35%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
10%
100%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
90%
40%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
70%
20%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
25%
75%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
25%
75%
Program pendidikan
Non Formal
Pendidikan
90%
100
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
3 Meningkatnya
kualitas
pendidikan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
151
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Jumlah siswa yang diterima di
SMP/MTS
Jumlah siswa yang diterima di
SMA/MA/SMK
2 Peningkatan
pengawasan dan
manajemen pendidikan
Peningkatan
3 Pemerataan
Kesempatan
Penyetaraan dan
Peningkatan Kualitas
Tenaga Pendidikan dan
kependidikan
2 Meningkatkan
mutu, kualitas dan
Manajemen
1 Meningkatnya Akses
Pendidikan Dini,
Pendidikan Dasar dan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
9500%
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Tenaga kependidikan
BIDANG
URUSAN
10
79
Pendidikan
54
80
Pendidikan
50
85
Pendidikan
14
20
Pendidikan
20
40
Pendidikan
55
90
Pendidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
Pendidikan
- SD
20
50
Pendidikan
- SMP
82
95
Pendidikan
- SMA/SMK
92
99
Pendidikan
Pelaksanaan MBS
45
Pendidikan
152
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Manajemen
Pendidikan Dasar dan
Jumlah siswa SD dengan nilai
pendidikan
Pendidikan Menengah
memuaskan terhadap uji sampel mutu
pendidikan standar nasional
Jumlah siswa yang melanjutkan ke
SMP/MTS
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
90
79%
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
Pendidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
Pendidikan
54%
80%
90%
100%
25%
50%
20%
45%
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
90
100
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
90
100
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
90
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
153
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Pemenuhan jumlah guru SMA/MA/SMK
yang diperlukan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
90
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
100
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
siswa
14
20
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Pendidikan
siswa
Pendidikan
10
60
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Pendidikan
Menengah
Pengembangan IT
dalam pendidikan
Meningkatkan
1 Pengembangan
kualitas pendidikan
pendidikan berbasis
yang berbasis
teknologi dan multi
teknologi dan multi
media.
Pengembangan
1 Memfasilitasi Fasilitasi
pendidikan non
kegiatan PKBM dan
formal dan informal
lembaga pendidikan
ketrampilan (sanggar
belajar)
50%
85%
50%
50%
Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
Pendidikan
Peningkatan
prestasi oahraga
rangking
12
Pemuda dan
Olah Raga
cabang
19
25
18
75
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Olahraga
4 Meningkatnya 1
prestasi
pemuda dan
olah raga
1 Akses internet di
sekolah
Pendidikan
Pendidikan
Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga
154
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
3 Meningkatkan
1 Peningkatan kualitas
Jumlah Organisasi Pemuda yang dibina
Pembinaan dibidang
kegiatan kepemudaan
Pemuda
2 Fasilitasi penguatan
Jumlah Organisasi Olahraga yang dibina
kelembagaan dan
kegiatan kepemudaan;
3 Pengembangan jiwa
Jumlah Kegiatan Pemuda
kepeloporan dan
kemandirian pemuda.
4 Meningkatkan
1 Meningkatnya
Rasio Klub Olahraga / Penduduk
Kompetisi Olahraga
persentase pencapaian
Prestasi dan
prestasi olahraga
Olahraga
Masyarakat Secara 2 Penguatan organisasi
Jumlah Kegiatan Olahraga
Terarah dan
dan manajemen
Berjenjang
pengelolaan olahraga;
Meningkatnya 1
status
kesehatan
masyarakat
Peningkatan akses
dan cakupan serta
mutu pelayanan
kesehatan yang
berkualitas dan
terjangkau bagi
masyarakat
45
organisasi
kegiatan
0.275
0.28
kegiatan
GOR
10
per
14
14,4
Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan
jaringannya
Kesehatan
0,062
Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana
Kesehatan
Posyandu
Program Pengembangan
dan Keserasian
Kebijakan Pemuda
Program Pengembangan
dan Keserasian
Kebijakan Pemuda
Program Pengembangan
dan Keserasian
Kebijakan Pemuda
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga
BIDANG
URUSAN
10
45
1 Meningkatnya rasio
Meningkatnya rasio
sarana pelayanan umum satuan balita x 1000
kesehatan
2 Peningkatan kualitas
dan kuantitas sarana
prasarana kesehatan
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
organisasi
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga
155
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
MeningkatnyaRasio pustu per satuan
penduduk x 1000
3 Meningkatkan
medis kesehatan
Kesehatan
0,149
0,174
0,005
34,25
0,144
1,717
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
0,14
0,17
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
medis
17.117
1.794
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
pelayanan
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Meningkatnya
ketersediaan
obat
esensial generik disarana pelayanan
kesehatan dasar dan vaksin
Kesehatan
Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
141
prasarana
38 puskesmas/puskesmas
pembantu dan
0 jaringannya
0,181
141,18
BIDANG
URUSAN
10
Kesehatan
0,17
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan
jaringannya
4 Meningkatkan
ketersediaan,
pemerataan dan
keterjangkauan obat
serta alat kesehatan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
cakupan
80
90
156
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
2 Pelayanan Rumah 1 Meningkatkan kualitas Angka kematian 48 jam setelah dirawat
Sakit yang bermutu pelayanan
kesehatan, untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar
dan
profesional
baik
dalam
hal RS (Net Death Rate=NDR)
kepada Masyarakat
penguasaan ilmu dan
teknologi, perilaku serta
keterampilan teknis
Peningkatan
pengelolaan RS
yang aman dan
bersinergis dengan
lingkungan
masyarakat
1 Meningkatkan kualitas
dan kuantitas sarana
prasarana rumah sakit
serta sarana penunjang
1 Optimalisasi terhadap
akses dan kualitas
pelayanan kesehatan
BIDANG
URUSAN
10
0%
2,50%
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
menit
60
< 30
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
13%
100%
70%
100%
100%
100%
Program pengadaan,
Kesehatan
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
Kesehatan
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
Kesehatan
0%
100%
Program pengadaan,
Kesehatan
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
Kesehatan
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
0,85%
85%
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
50,00%
100%
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
157
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
90%
90%
85%
90%
0%
4,50%
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
80%
100%
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
100%
100%
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
89,79
95 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
70,2
80 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
87,81
90 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
85
Meningkatnya
cakupan
neonatus
dengan komplikasi yang ditangani (%)
58,56
90 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
80 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
Program Promosi
Kesehatan
Kesehatan dan
Pemberdayaan
masyarakat
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
158
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per
1000 kelahiran hidup
Peningkatan upaya
pengendalian
penyakit menular,
tidak menular
993
104
2 Peningkatan
Angka kematian ibu per 100.000
penanganan status gizi kelahiran hidup
keluarga/ masyarakat
6 Penurunan
prepalensi gizi
buruk
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
993 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
7 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
100 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
94
Program Perbaikan Gizi Kesehatan
Masyarakat
org
104
tahun
70,9
13,3%
100%
Cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin
100,0%
1 Meningkatkan upaya
pencegahan dan
penurunan angka
kesakitan masyarakat
74,5
85
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Kesehatan
2 Peningkatan sistem
surveilance penyakit
menular dan tidak
96,3
100
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
Kesehatan
72,56
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
159
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
menular dan tidak
Penemuan dan penanganan penderita
menular yang
penyakit DBD
berkembang di
Incident Rate DBD/ 100.000 penduduk
masyarakat
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
96,30
100
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Penyakit Menular
BIDANG
URUSAN
10
Kesehatan
6,92
Kesehatan
Kesehatan
Penderita
ditangani
100
100
Kesehatan
100
100
Kesehatan
90
95
Kesehatan
100
100
Kesehatan
100
100
Kesehatan
100
Kesehatan
Cakupan
Desa/kelurahan/Korong
Universal Child Immunization (UCI)
Kesehatan
26,60%
60%
Program
Promosi Kesehatan
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat
44%
60%
2 Peningkatan advokasi
yang lebih membantu
kelompok masyarakat
pneumonia
Balita
yang
86
160
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
kelompok masyarakat
Cakupan Desa/RT yg mengonsumsi
miskin
garam beryodium
BIDANG
URUSAN
10
90%
ASI-
63%
60%
100%
100%
Meningkatkan
Meningkatkan cakupan jumlah
Pemerataan pelayanan kunjungan masyarakat ke puskesmas
kesehatan
36%
65%
Program
Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Peningkatan
kualitas Meningkatkan persentase ketersediaan
layanan puskesmas
obat dan vaksin
80%
90%
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
26,01%
50%
Peningkatan Upaya 1
Pelayanan
dan
Pemulihan
Kesehatan
Masyarakat
2
.
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Cakupan bayi
Eksklusif
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
yg
mendapat
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun
Desa
Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
161
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
10 Mempercepat
1 Terlaksananya Fasilitasi Pembinaan Kecamatan Sayang Ibu
dan Sosialisasi
penurunan angka
Kecamatan Sayang Ibu
kematian Ibu (AKI)
hamil, menyesui dan
(KSI)
nifas serta angka
2 Meningkatkan kualitas Pembinaan dalam meningkatkan
kematian bayi
hidup
perempuan kualitas hidup
(AKB)
terutama
dibidang
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
11 Meningkatkan
1 Pembinaan dan
peran aktif
pengawasan terhadap
masyarakat, swasta
klinik kesehatan dan
dalam
peredaran obat dan
pembangunan
makanan
kesehatan
Meningkatkan 1 Meningkatkan
1 Mengembangkan
Pelayanan
upaya Pelayanan
kemitraan dengan
Kesehatan
dan Pemulihan
penyedia pelayanan
Bagi Keluarga
Kesehatan Bagi
kesehatan bagi
Miskin
Keluarga Miskin
masyarakat miskin
2 Peningkatan advokasi
yang lebih membantu
kelompok masyarakat
miskin
BIDANG
URUSAN
10
kecamatan
17
17
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun
Desa
kecamatan
17
17
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun
Desa
22
40
Program
Penguatan Pembedayaan
Kelembagaan
Perempuan
Pengarustamaan Gender
dan Anak
Program Pengawasan
Kesahatan
Obat dan makanan
pendidikan , kesehatan
dan ekonomi
3 Pemberdayaan kader
posyandu
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
klinik
30
70%
41,25
55%
Program Pengawasan
Obat dan makanan
80% Program Kemitraan
peningkatan pelayanan
kesehatan
(Pengembangan JPKM)
75
Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
Pemberdayaan
Masyarakat
Kesahatan
Kesehatan
Kesehatan
162
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
7 Pengarusutam 1 Meningkatnya
1 Penyuluhan /Sosialisasi Terfasilitasinya Kelembagaan PUG dan
aan Gender
pemerataan
pada Siswa sekolah Anak
dan hak anak
penyuluhan KDRT smpai pada masyarakat
dam mayarakat
di nagari
2 Melaksanakan fasilitasi Jumlah pengaduan perlindungan
dan advokasi PUG bagi perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
Perempuan
Rasio KDRT (%)
Memperlamba 1
t Laju
Pertumbuhan
Penduduk
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
1.5%
Meningkatkan
1 Terlksananya Fasilitasi Jumlah Kecamatan Sayang Ibu
kecamatan
pengetahuan
dan
dan
Sosialisasi
wawasan
Kecamatan Sayang Ibu
perempuan(KSI)
perempuan
diNagari
3 Meningkatkan
1 Meningkatkan Kualitas Persentase partisipasi perempuan di
%
kualitas Perempuan
dan kuantitas
lembaga pemerintah (%)
Politik dalam
perempuan politik di
menghadapi pemilu
Legislatif
Terwujudnya kuota 30 % legislatif
%
perempuan
Meningkatkan
1 Pengembangan dan
Rasio akseptor KB (%)
partisipasi
peningkatan penyediaan
masyarakat dan
pelayanan KB
Institusi masyarakat
dalam program
Persen
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
2,3
Program
Penguatan Pemberdayaan
Kelembagaan
Perempuan
Pengarustamaan Gender
dan Anak
5%
2,3
Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan
Perempuan
Program Peningkatan Pemberdayaan
Kualitas Hidup dan Perempuan
Perlindungan
Perempuan
17
17
8.05%
10.50%
20
64%
66.20%
Program Peningkatan
Peran Serta dan
Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Program Peningkatan
Peran Serta dan
Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Program
Pelayanan
Kontrasepsi
Pemberdayaan
Perempuan
Pemberdayaan
Perempuan
Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
163
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
dalam program
Rata-rata jumlah anak per keluarga
KB,KS
Rata-rata
jumlah
Anak/KK
%
3.4
2.7
59.05%
30.05%
50%
60%
50%
55%
17 Kec
17 Kec
64%
66.20%
2 Fasilitasi
kegiatan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
promotif dan kaderisasi Sejahtera I
KB
TerFasilitasi Advokasi dan KIE tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Meningkatkan
1 Peningkatan kesadaran Cakupan peserta KB aktif (%)
Kesehatan
reproduksi
sehat,
Reproduksi
bagi
keluarga berencana dan
Masyarakat
keluarga sejahtera
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
istrinya dibawah usia 20 tahun (3,5%)
Cakupan Pasangan Usia Subur menjadi
peserta KB aktif
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
ingin menjadi peserta KB aktif tidak
terpenuhi
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
BIDANG
URUSAN
10
Program
Kontrasepsi
Pelayanan Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Program
Keluarga Keluarga
Berencana
Berencana dan
Keluarga
Program Kesehatan
Sejahtera
Reproduksi Remaja
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB /KR
yang mandiri
Program Penyiapan
Tenaga Pendamping
Kelompok Bina Keluarga
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
Program Pengembangan Keluarga
peran serta masyarakat Berencana dan
dlm pelayanan KB
Keluarga
Sejahtera
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
164
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Rasio Petugas KB disetiap Desa (1 Desa
2 orang PPLKB)
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
Penanganan
1 Penanganan
penyandang
penyandang masalah
masalah
kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial
Meningkatkan
penanganan,
pelayanan dan
rehabilitasi PMKS
1 Peningkatan
penanganan pelayanan
dan rehabilitasi PMKS,
Anak Jalanan, Anak
Terlantar
BIDANG
URUSAN
10
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
50%
60%
10%
15%
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
83.52
87.22
Persen
Persen
10
20%
Unit
12
13
37.57
56.35
20
40
Persen
Persen
Program Pembinaan
Ana Terlantar
Program Pembinaan
Panti Asuhan / Panti
Jompo
Program Pembinaan
Panti Asuhan / Panti
Jompo
Sosial
165
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
(%) tingkat penyadang cacat fisik dan
mental yang menerima jaminan sosial
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
Persen
Mengembangk 1
an tenaga
kerja yang
berkualitas,
produktiffitas
dan berdaya
saing tinggi
dengan
pelatihan
keterampilan
berorientasi
penempa tan
dan
Peningkatan
kemandirian,
perluasan
kesempatan kerja
dan perlindungan
tenaga kerja
20%
Persen
50%
55%
Persen
23.41
17.66
Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Persen
13.51
9.38
Persen
93.75
97
Persen
60
70
Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Kerja
Program Data Base
PMKS, PSKS Potensi
Tenaga Kerja dan
perusahaan
10
10
2 Peningkatan Mutu,
Keahlian dan
pengetahuan Para
Pencari Kerja
Menciptakan
1 Menciptakan Hubungan Meingkatnya suasana kerja yang aman
hubungan industrial
yang Harmonis antara
dan damai di perusahaan
yang harmonis
Pengusaha dan Pekerja
BIDANG
URUSAN
10
Program Pembinaan
Sosial
Para Penyandang Cacat
dan Trauma
Program Pembinaan Eks Sosial
Penyandang Penyakit
Sosial
10,00%
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
KETENAGA
KERJAAN
KETENAGA
KERJAAN
166
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
2 Peningkatan kualitas,
Pembinaan terhadap pengusahan dan
pengetahuan dan
pekerja
Kepribadian yang baik
antara Pengusaha dan
Pekerja
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8
perusahaan
10
10
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Program Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
BIDANG
URUSAN
10
KETENAGA
KERJAAN
167
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
168
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
169
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
170
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
171
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
172
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
173
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
174
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dispora
Dispora
Dispora
175
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Dispora
Dispora
Dispora
Dispora
Dispora
Dispora
Diskes
Diskes
176
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Dinkes
177
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
178
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
179
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
180
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
181
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes,
Diskes,
182
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BPM dan
Kesehatan
BPM dan
Kesehatan
BPM dan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Diskes
Diskes
183
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
184
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
185
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
SELURUH SKPD
SOSNAKER
SOSNAKER
186
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
187
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11
SOSNAKER
188
Tabel 7.4.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI IV
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
II
1
Penerapan sistim
2
pertanian modern,
intensifikasi dan
optimalisasi lahan
terlantar dan pekaragan
serta penerapan teknologi
pertanian
Membangun dan
memelihara
infrastruktur serta
sarana dan prasarana
pendukung
Meningkatnya Jumlah
Kawasan Sentra
Produksi Pertanian,
Perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan
Ha
meter
31455
9,3
Nagari
Ha
Ha
9.587
17.889
Ha
31.650
42.126
Ton
Ton
Persentase Peningkatan
Produksi Pertanian
Ton
Ton
254.655
bertambah
2,5%/tahun
Ton
7.428,70
bertambah
2,5%/tahun
Ton
11.669,27
bertambah
2,5%/tahun
Ton
6.992
Ton
34.757
bertambah
2,5%/tahun
bertambah
2,5%/tahun
Km
18.770
167
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Jumlah Produksi Pepaya
Ton
532.324
Ton
578.435
Ton
4,56
Peningkatan Produksi
Ternak
Peningkatan,
Perluasan dan
Peremajaan Tanaman
Perkebunan
Meningkatnya
Populasi Ternak
bertambah
2,5%/tahun
bertambah
2,5%/tahun
bertambah
2,5%/tahun
18770 Ha
Rehabilitasi JIDES,
Ha
Rehabilitasi JITUT
Ha
2800 Ha
31455 M
Km
9,3 Km
Ha
400 Ha
Ha
9587 Ha
Ha
31650 Ha
Ha
Ha
1550 Ha
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
perrsen
60%
60%
perrsen
16,70
16,7%
perrsen
50%
Ha
Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/
Perkebunan Lapangan
Ha
Program peningkatan produksi
hasil peternakan
168
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Ternak
Sapi
ekor
9
hasil peternakan
65.933
96.907
Kambing
ekor
29643
41.409
Kerbau
ekor
44226
64.983
Ayam Buras
ekor
850669
1.157.318
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak
60
65
25%
ton
2108600%
unit
6 unit
Peningkatan Produksi
Perikanan
Meningkatnya
Produksi Perikanan
ton
13.879,70 ton
ekor
77.877,40
229.635
ha
503
580
Luas UPR
ha
140
185
unit
30
ha
1,5
30 Program Pengembangan
kawasan budidaya laut, air payau
dan air tawar
169
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Berkembangnya kawasan
minapolitan
Kawasan
kali
kali
kelompok
Paket
200%
50 Program Pemberdayaan
masyarakat dalam pengawasan
dan pengendalian sumber daya
2
kelautan
th
2 x /th
Terwujudnya kawasan
konservasi pesisir dan laut
daerah
Terwujudnya kawasan
konservasi lubuk larangan
Ha
684 Ha
lokasi
79
2 Program Pemberdayaan
ekonomi masyarakat pesisir
0 Ha
ekor
200 rb ekor
ekor
1000 ekor
6 x /th
984 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
100
984 Program Pengelolaan dan
rehabilitasi ekosistem pesisir
dan laut
200.000 Program Rehabilitasi dan
Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam
1.500
170
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
2 kali
5 kali
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Jumlah kegiatan sosialisasi
Siswasmas
kali
32 kg/kap/th
unit
60 unit
unit
lokasi
0 lokasi
10%
1:2
25%
1unit
0%
Kawasan
2:1
Program Pengembangan
Kawasan Budidaya Laut, Air
Payau dan Air Tawar
171
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
2
Meningkatkan
Pendapatan Petani
Peningkatan Kapasitas
Petani , Kelembagaan
Petani dan Pelaku
Agribisnis
Meningkatnya
Kebedayaan
masyarakat
kelompok
Program peningkatan
kesejahteraan petani
perrsen
50%
Rp
KK
17
17
9,5 juta
permusim
tanam
naik
3m5%/tahun
200
Program Peningkatan
pemasaran hasil produksi
pertanian dan perkebunan
orang
ha
1 Ha
Nagari
270 org
3 Ha
172
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
3
Pemberdayaan Tenaga
Penyuluh
Peningkatan
Kapasitas Penyuluh
kali
Program pengembangan
budidaya perikanan
Program pengembangan
perikanan tangkap
Program pengembangan
sistem Penyuluhan
perikanan
Peningkatan Jumlah
Kelompok Binaan
3 Peningkatan
Ketahanan Pangan
kelompok
100
ton/beras
Terlaksananya Penanganan
Daerah Rawan Pangan
III
132.696,65
ton beras
100
Prioritas 5 : Mengembangkan pelaku UMKM dan koperasi yang handal dan profesional sebagai basis ekonomi kerakyatan
1 Pengembangan industi
1 Pengembangan
Jumlah jenis dan unit
jenis
1 Meningkatnya
pengolahan berbasis
pengolahan komoditi Pertanian
olahan
pengolahan produk
produk olahan dan
komoditi unggulan
pemasaran bernilai
pertanian,
tambah, jaminan
perkebunan dan
jenis
mutu dan keamanan Jumlah jenis dan unit
pengolahan
komoditi
olahan
hasil pertanian dan
Perkebunan
perikanan
Jumlah jenis dan unit
pengolahan komoditi
Peternakan
Program pengembangan
perikanan tangkap
Program pengembangan
sistem Penyuluhan
perikanan
jenis
olahan
173
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Jumlah jenis dan unit
pengolahan komoditi Perikanan
jenis
olahan
unit
Fasilitasi
pengembangan
industri pengolahan
10 Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
60
unit
2 Berkembangnya
usaha mikro, kecil
dan koperasi
1 Meningkatnya
jumlah sentra
produksi produk
Pengembangan akses
pelayanan dan sumber
pendanaan Koperasi dan
UMKM,
Meningkatkan
kemudahan
permodalan bagi
UMKM dan Koperasi
Pengembangan kebijakan 1
peningkatan ekonomi
lokal,
Peningkatan
kemitraan bisnis bagi
UMKM dan Koperasi
Pengembangan kualitas
1
SDM UMKM dan koperasi
Peningkatan
keterampilan dan
manajemen pelaku
UMKM dan Koperasi
1 Mengembangkan sentra
produksi komoditi
unggulan dengan
menggunakan pendekatan
wilayah dan kawasan
1 Pengembangan
Komoditi Unggulan
unit
UTP
buah
kali
Kop
610
800
138
150
kawasan
- Makanan Ringan
- Bordir
174
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
- Batu Bata
- Tas
- Sepatu
Bertambahnya IKM yang
menerapkan GKM
1
3
2
4
IKM
10
IKM
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri
Berkembangnya Teknologi
murah bagi industri
10
60
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri
pasar
perrsen
15%
2 Meningkatnya
1 Pengembangan kebijakan
investasi berbasis
investasi
ekonomi kerakyatan
Penataan dan
Jumlah Pedagang Kaki Lima yang
Pembinaan Pedagang ditata dan dibina
kaki lima di pasar
tradisional
- Jumlah PMDN
1 Peningkatan
pelayanan investasi
- Jumlah PMA
dan kejelasan regulasi - Total PMA PMDN
Jumlah promosi baik potensi
investasi maupun produksi
daerah
Jumlah izin PMDN, PMA
orang
20
buah
60
175
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Dokumen inventarisasi
permasalahan perusahaan dan
buku perda penanaman modal
1
Meningkatnya
kualitas objek
wisata unggulan
2 Meningkatnya
jumlah kunjungan
wisata
Pengembangan destinasi
pariwisata
Pengembangan kualitas
obyek dan event-event
pariwisata
Peningkatan sarana
dan prasarana objek
wisata
Pengembangan
jaringan kerjasama
promosi pariwisata
2 Peningkatan
pengelolaan objek
wisata
objek
wisata
orang
Program Pengembangan
Kemitraan
orang
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
objek
wisata
objek
wisata
objek
wisata
Program Pengembangan
Kemitraan
IV
Pembinaan terhadap
masyarakat sekitar
objek wisata
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan
Destinasi Wisata
orang
Berkembangnya
Kawasan Wisata
Kuliner
Mengembangkan kawasan 1
wisata kuliner
Menata dan
mengelola kawasan
wisata kuliner
kawasan
Program Pengembangan
Destinasi Wisata
Berkembangnya
Kawasan Wisata
Religi
Mengembangkan kawasan 1
wisata Religi
Menata dan
mengelola kawasan
wisata religi
kawasan
Program Pengembangan
Destinasi Wisata
176
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Indikator
Satuan
INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7
PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9
I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
1
Menurunnya tingkat 1
kemiskinan dan
daerah tertinggal
Pemberdayaan
masyarakat miskin
kk
korong
unit
177
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Bappeda dan
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
178
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
179
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
180
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
181
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
182
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Pertanian
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian
183
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Pertanian
BP3KP
Pertanian
BP3KP
Pertanian
BP3KP
Pertanian
BP3KP
Pertanian
BP3KP
Ketahanan
Pangan
BP3KP
Ketahanan
Pangan
BP3KP
Ketahanan
Pangan
BP3KP
Perindustrian
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Perindustrian
Perindustrian
184
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Perindustrian
Perindustrian
Perindustrian
Perindustrian
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Peternakan
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
185
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Perindustrian
Perindustrian
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
Perindustrian
Koperindag
186
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Perindustrian
Koperindag
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
Pariwisata
Disbudpar
187
BIDANG
URUSAN
SKPD
Penanggung
Jawab
10
11
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
BPM
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
SKPD Terkait
SKPD Terkait
188
Tabel 7.5.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI V
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
2
3
4
1
5
6
7
I Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
II Prioritas 7 : Peningkatan ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong pembangunan permukiman yang ramah bencana
1 Meningkatnya
1 Membangun sarana dan
1 Pembangunan dan pengadaan
Jumlah jalur evakuasi
buah
sarana dan
prasarana pada kawasan
sarana dan prasarana
prasarana
rawan bencana
penanggulangan bencana
penanggulangan
2 Meningkatnya Kesiapsiagaan
1 Sosialisasi pengurangan resiko
Kegiatan Sosialisasi
Unit
0
bencana
dan Kepedulian Masyarakat,
bencana dan Mitigasi Bencana
terhadap Bencana
3 Pengurangan Resiko Bencana
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
Infrastruktur
berwawasan
lingkungan
Percepatan pembangunan
infrastruktur dan sarana
perkantoran pemerintahan
1 Pembangunan kantor
pemerintahan di kawasan ibukota
kabupaten
2 Pembangunan sarana Pendukung
Pusat Pemerintahan
2 Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya
Kali
Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya
Program Penanganan
Pasca Bencana Alam
unit
69758
15%
60%
70
Terbangunnya pemukiman
perumahan
50
Program Pengembangan
Perumahan
unit
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Olah
Raga
Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya
II
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Program Perbaikan
Perumahan Akibat
Bencana Alam/Sosial
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
177
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
.
3 Pembangunan infrastruktur dan
Akses jalan menuju Ibukota
km
utilitas kawasan ibukota kabupaten
Membangun
Wilayah strategis
dan cepat tumbuh
1
Menurunnya
ketimpangan
pembangunan antar
wilayah
Pengembangan pusat
pertumbuhan dan kawasan
strategis
Mendorong pertumbuhan
pembangunan wilayah sesuai
dengan potensinya
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
0.5
6 Program Pembangunan
Jalan Jembatan
terbangunnya drainase
15
80 Program Pembangunan
Saluran Drainase
10
10
Terbangunnya jaringan
telekomunikasi
kawasan
Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
kawasan
Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
45
100
Program pengembangan
destinasi wisata
35
100
Program pengembangan
destinasi wisata
100
20
80
Persentase penyelesaian
Asrama Haji
Peningkatan Fasilitas Ekonomi
dan infrastruktur pendukung
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
178
INDIKATOR KINERJA
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya produktivitas
pertanian sehingga pendapatan
petani meningkat
45%
250
30
85
paket
12
23
15%
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah
20%
90%
9
Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
0%
;35
20
Program Pembangunan
Saluran Drainase/Goronggorong
2,5
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
km
25
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
Km
25
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
km
11
55
179
INDIKATOR KINERJA
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Panjang jalan yang terpelihara
Km
secara rutin (km)
Meningkatnya
Lingkungan
Permukiman yang sehat
Mewujudkan Lingkungan
Permukiman yang sehat
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
150
1300
km
0,5
Dokumen
km
81
Program
PembangunanSistim
informasi/data base
jalandan jembatan
Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan
10
50
Dokumen
Dokumen
unit
200
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
unit
113
3 Pemeliharaan prasarana
perhubungan
Terpelihara Sarana
Perhubungan
unit
113
izin trayek
15
180
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
5 Pembangunan terminal;
Jumlah Terminal Bis
buah
Peningkatan Sarana 1
Penunjang Ekonomi
Meratanya pelayanan
teknologi komunikasi dan
informatika di setiap Nagari
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
1 Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
17 Program Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
buah
17
buah
Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
buah
20
buah
17
buah
buah
unit
2014
buah
94
Meningkatnya
pegelolaan 1 Fasilitasi
dan
bantuan Jumlah luas areal yang dialiri
sarana irigasi dalam rangka
pemeliharaan sumber air milik saluran irgasi (ha)
meningkatkan
produktifitas
masyarakat;
pertanian
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
ha
250
17 Program Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Program Pengembangan
Telekomunikasi
1250
Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
181
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
2 Penguatan
kelembagaan Jumlah Lembaga Pengelola Air
P3A
masyarakat pengelola air.
yang dibina
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat dalam
pelestarian
lingkungan hidup
Peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang
pelestarian lingkungan
Meningkatnya implementasi
Amdal , UKL dan UPL setiap
penanggung jawab kegiatan
Menurunnya Tingkat
Pencemran Lingkungan
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
10
80%
90%
Pesen
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
20%
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
kawasan
Persentase peningkatan
kualitas akses informasi SDA
dan LH
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
70%
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
182
INDIKATOR KINERJA
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Persentase jumlah pengaduan
masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan atau
perusakan lingkungan hidup
yang ditindak lanjuti
Persentase Peningkatan
%
Pengawasan dan Pengendalian
terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup
Menurunnya Tingkat Polusi
%
Meningkatnya pengelolaan
sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan
Dokumen
Persentase peningkatan
kebersihan dan penghijauan
lingkungan
Persesentase penigkatan
Pengawasan dan pengendalian
terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup
Jumlah Luas lahanKritis yang
direhabilitasi
Persentase peningkatan
perluasan daerah tangkapan air
Terlaksananya Rehabilitasi
hutan dan lahan
Terlaksananya perlindungan
dan konservasi sumberdaya
hutan
Ha
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
9
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
20%
40%
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
20%
20%
183
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
5 Memulihkan lahan kritis,
1 Pemulihan Lahan kritis, lahan bekas Jumlah Luas lahan yang
%
lahan bekas tambang galian c,
tambang galian c, kawasan pantai, direhabilitasi /dikelola
kawasan pantai, kawasan
kawasan konservasi dan sumber
konservasi dan sumber daya
daya alam
alam.
Meningkatnya Cadangan SDA
Meningkatnya
1
pengelolaan sumber
daya alam yang
berwawasan
lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan
ruang sesuai dengan fungsi
kawasan melalui penataan
kawasan strategis yang telah
ditetapkan dalam RTRW
Pengendalian dan pengawasan
terhadap pemanfaatan Sumber
Daya Alam
50%
50%
50%
unit
unit
Terkelolanya
sampah/Lingkungan Bersih
45%
50
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
30%
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
kali/thn
9
Rehabilitasi dan
pemulihan cadangan
sumber daya alam
Pengendalian kinerja
pengelolaan sampah
Pengendalian kinerja
pengelolaan sampah
75
Program Perencanaan
Tata Ruang Kawasan
PETI
persen
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
65%
184
INDIKATOR KINERJA
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN
1
I
2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Persentase tersedianya sarana
persen
dan prasarana sektor
pertambangan
KONDISI
AWAL
TAHUN
2010
KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015
PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
20%
persen
100%
Persentase terpenuhinya
kebutuhan masyarakat sektor
ketenagalistrikan
Kawasan Pengembangan
ekowisata dan jasa lingkungan
dan kawasan konservasi
persen
0,1
10%
Pembinaan dan
Pengembangan bidag
ketenaga listrikan
Program pengembangan
ekowisata dan jasa
lingkungan di kawasan
konservasi laut dan hutan
persen
Persentase Penurunan
kebakaran hutan
persen
Program pengendalian
kebakaran hutan
persen
185
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
BPBD, BPM
BPBD
Perumahan
BPBD, PU.
Sosnaker
Administrasi
Perkantoran
DPU
Lingkungan
Hidup
DPU, LH
Perumahan
DPU
186
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
PU
DPU
PU
DPU
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
DPE
PU
DPU
PU
DPU
Pariwisata
DPU
Pariwisata
DPU,
Disbudpar
DPU
DPU
187
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
PU
DPU
PU
DPU
PU
DPU
188
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
PU
DPU
PU
DPU
PU
DPU
PU
DPU,
Kesehatan
PU
DPU,
Kesehatan
PU
DPU,
Kesehatan
PU
DPU,
Kesehatan
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
189
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Perhubungan
Dishubkomin
fo
Perhubungan
Dishubkomin
fo
PU
DPU
190
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
PU
DPU
Lingkungan
Hidup
KLH dan
SKPD terkait
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
191
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH
Lingkungan
Hidup
KLH,
Dipertabunh
ut
Lingkungan
Hidup
KLH,
Dipertabunh
ut
KLH,
Dipertabunh
ut
KLH,
Dipertabunh
ut
Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup
192
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
Lingkungan
Hidup
KLH,
Dipertabunh
ut, DKP, DPE
Lingkungan
Hidup
KLH,
Dipertabunh
ut, DKP, DPE
KLH,
Dipertabunh
ut, DKP, DPE
KLH, PU
Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup
KLH, PU
Lingkungan
Hidup
KLH, PU
Penataanruang DPU,
Bappeda,
Yandu, POL
PP
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
DPE
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
DPE
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
DPE
193
BIDANG
URUSAN
SKPD
PENANGGUN
G JAWAB
10
11
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
DPE
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
DPE
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
Lingkungan
Hidup
DPE
LH,
Dipertahorbu
n
LH,
Dipertahorbu
n
LH, DKP
194
7.2
2.
3.
4.
5.
186
Prioritas pembangunan adalah kumpulan program strategis yang bersifat lintas sektoral
sebagai penjabaran operasional dari masing-masing agenda pembangunan, sedangkan
Program Strategis didasarkan pada visi, misi dan strategi pembangunan daerah. Agenda
pembangunan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dijabarkan ke dalam delapan
prioritas pembangunan, yaitu : 1) Pengamalan ABS-BK dalam Kehidupan beragama dan
berbudaya, 2) Penerapan Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,
3)
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan, 4) Peningkatan
Pembangunan Pertanian yang Tangguh dan Berdaya Saing, 5) Mengembangkan Pelaku UMKM
dan Koperasi yang Handal dan Profesional sebagai basis ekonomi kerakyatan, 6) Penurunan
tingkat kemiskinan dan daerah tertinggal, 7) Peningkatan ketahanan masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong pembangunan permukiman yang ramah
bencana, 8) Pembangunan Infrastruktur berwawasan lingkungan. Hubungan antara Misi,
Agenda, dan Prioritas, dapat dilihat pada Tabel 7.2 berikut ini :
Tabel 7.6
Hubungan antara Misi, Agenda, dan Prioritas Pembangunan
NO
MISI
AGENDA
PRIORITAS
Mewujudkan kehidupan
beragama dan berbudaya
yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah
Mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas antara
pemerintah dan masyarakat
2. Perbaikan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan
berkeperibadian wirausaha
3. Peningkatan
3. Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia dan
Kualitas
Jiwa Kewirausahaan
Sumberdaya
Manusia dan Jiwa
Kewirausahaan.
Mewujudkan pembangunan
ekonomi yang tangguh dan
berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan
agroindustri
4. Peningkatan
4. Peningkatan
Pembangunan Pertanian
Pembangunan
yang Tangguh dan
Ekonomi
yang
Berdaya Saing,
Tangguh
dan
5. Mengembangkan Pelaku
Berdaya
saing
UMKM dan Koperasi yang
Berbasiskan Sistem
Handal dan Profesional
Agribisnis
dan
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
Agroindustri.
6. Penurunan tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal
Mewujudkan Pembangunan
berkelanjutan dan
5. Pembangunan
2. Penerapan Good
Governance dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan
7. Peningkatan ketahanan
masyarakat dan
187
berwawasan lingkungan
Infrastruktur yang
Ramah Lingkungan
kesiapsiagaan terhadap
bencana serta
mendorong
pembangunan
permukiman yang ramah
bencana
8. Pembangunan
Infrastruktur
berwawasan lingkungan
Tabel 7.7
Sinkronisasi Prioritas Nasional Dengan Prioritas Sumatera Barat
PRIORITAS NASIONAL
PRIORITAS PROVINSI
1. Reformasi Birokrasi
dan Tata Kelola.
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan
Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan
Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal,
Terdepan, Terluar dan
Pasca Konflik
11. Kebudayaan,
Kreativitas dan Inovasi
Teknologi
PRIORITAS KABUPATEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
188
189
Tabel 7.8
Hubungan Misi, Agenda, Prioritas dan Program
MISI
AGENDA
Misi I : "Mewujudkan kehidupan
Penerapan ajaran
beragama dan berbudaya yang
beragama dan berbudaya
berkualitas berdasarkan falsafah
yang berkualitas
adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah
MISI II : "Mewujudkan
Perbaikan
penyelenggaraan pemerintahan
penyelenggaraan
yang berorientasi mutu berbasiskan pemerintah
sinergitas antara pemerintah dan
masyarakat"
PRIORITAS
Prioritas 1 : Pengamalan ABSBK dalam Kehidupan
Beragama dan Berbudaya
PROGRAM
1 Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
URUSAN
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan
Otoda, pemerintahan
Umum, Administrasi
Keu Da, Perangkat
Daerah, Kepeg dan
Persandian
189
MISI
AGENDA
PRIORITAS
PROGRAM
16 Program Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan
URUSAN
190
MISI
AGENDA
PRIORITAS
PROGRAM
42 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
44 Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi
URUSAN
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Otoda, pemerintahan
Umum, Administrasi
Keu Da, Perangkat
Daerah, Kepeg dan
Persandian
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan
191
MISI
AGENDA
PRIORITAS
PROGRAM
11 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
URUSAN
Pemuda dan Olah Raga
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender Pemberdayaan
dan Anak
Perempuan
Program Pengawasan Obat dan makanan
Kesehatan
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kesehatan
(Pengembangan JPKM)
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kesehatan
Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender Pemberdayaan
dan Anak
Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Pemberdayaan
Perempuan
Perempuan
192
MISI
AGENDA
PRIORITAS
PROGRAM
33 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
34 Program Pelayanan Kontrasepsi
URUSAN
Pemberdayaan
Perempuan
Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera
Peningkatan
Prioritas 4 : Peningkatan
pembangunan ekonomi
Pembangunan Pertanian yang
yang tangguh dan berdaya Tangguh dan Berdaya Saing
saing berbasiskan sistim
agribisnis dan agroindustri
Sosial
Sosial
Sosial
Sosial
42
43
44
45
Sosial
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
Ketenaga kerjaan
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Industri
Industri
Pertanian
193
MISI
AGENDA
PRIORITAS
Prioritas 5 : Mengembangkan
Pelaku UMKM dan Koperasi
yang Handal dan Profesional
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
PROGRAM
1 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
2 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
3 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
4 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
5 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
6 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
7 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
8 Program Penciptaan Iklim Usaha usaha kecil Menengah Yang
Kondusif
9 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
10 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi
UMKM
11 Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
12 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
13 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
14 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri
15 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
16 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
17 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
18 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
19 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
20 Program Pengembangan Kemitraan
21 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pembangunan
infrastruktur yang ramah
lingkungan
Prioritas 7 : Peningkatan
ketahanan masyarakat da
kesiapsiagaan terhadap
URUSAN
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Industri
Industri
Industri
Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM
Industri
Industri
Industri
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Penanaman Modal
Daerah
Penanaman Modal
Daerah
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan
Pemberdayaan Masy
dan Desa
Pemberdayaan
Perempuan
Program
Penanggulangan
Bencana
194
MISI
berwawasan lingkungan
AGENDA
lingkungan
PRIORITAS
kesiapsiagaan
terhadap
bencana serta mendorong
pembangunan permukiman
yang ramah bencana
PROGRAM
2 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial
URUSAN
Perumahan
Prioritas 8 : Pembangunan
Infrastruktur berwawasan
lingkungan
Administrasi
Perkantoran
2
3
4
5
6
7
Lingkungan Hidup
Perumahan
Pemuda dan Olah Raga
PU
PU
Energi dan Sumber
Daya Mineral
Pekerjaan Umum
Pekerjaan Umum
PU
Pariwisata
PU
PU
PU
PU
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
Perhubungan
PU
195
MISI
AGENDA
PRIORITAS
PROGRAM
27 Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
28 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
URUSAN
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Penataan Ruang
196
SKPD
Bagian Kesra
Bagian Kesra dan
Pol PP
Disbudpar
Disbudpar
Disbudpar
BKDD
BKDD
BKDD
BKDD
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
Humas dan PDE
Humas dan PDE
Organisasi dan PAN
dan SKPD Pel Publik
Humas, PDE,Bappeda
197
SKPD
Humas, PDE
Humas, PDE
Humas, PDE
Perpustakaan Arsip
Perpustakaan Arsip
Perpustakaan Arsip
Perpustakaan Arsip
Bag. Org, BKD
Bag. Org, BKD
Bag. Org, BKD
Bag. Hukum
Bag. Hukum
PUM dan Bappeda
SETWAN
PUM
Umum, PUM
Umum, PUM
Bag. Org dan PAN
Bag. Pemnag
KPPT, Diskes, DPE
Dinas DUKPIL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
198
SKPD
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BPM
Bag. Pertanahan
Bag. Pertanahan
Bag. Pertanahan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dispora
Dispora
199
SKPD
Dispora
Dispora
Dispora
Diskes
Diskes
Dinkes
RSUD
RSUD
RSUD
RSUD
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
BPM
BPM dan Kesehatan
Kesehatan
Diskes
Diskes
BPPKB
BPPKB
200
SKPD
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
SELURUH SKPD
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
Dipertahorbunhut
BP3KP
DISNAK
DISNAK
DISNAK
DKP
DKP
DKP
BP3KP
Koperindag
Koperindag
DKP
201
SKPD
Dipertahorbunhut
DISNAK
DKP
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Kantor PM
Kantor PM
Disbudpar
Disbudpar
Disbudpar
BPM
BPPKB
BPBD, PU
202
SKPD
BPBD, PU. Sosnaker
DPU
DPU, LH
DPU
DPU, Dispora
DPU
DPU
DPE
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
DPU
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
DPU
203
SKPD
KLH dan SKPD
terkait
KLH
KLH
KLH, Dipertabunhut,
DKP, DPE
KLH, PU
DPU, Bappeda,
Yandu, POL PP
204
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM
Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari perumusan strategis maupun
dari rumusan permasalahan pembangunan daerah, dibuatlah alokasi pagu untuk setiap
program. Pagu indikatif program merupakan jumlah dana yang tersedia untuk mendanai
program prioritas tahunan yang penghitungannya berdasarkan standar satuan harga yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, perhitungan pagu indikatif masing-masing program dipisahkan menjadi
pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan dengan program pembangunan
daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk program-program yang berhubungan dengan
pemenuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dengan kerangka, sebagai berikut:
1. Prioritas I berdasarkan pada program Prioritas Pembangungan dalam rangka menunjang
Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih
2. Prioritas II berdasarkan pada program Prioritas Pembangungan dalam rangka
Penyelenggaraan Urusana Pemerintahan
Dengan demikian, penentuan pagu indikatif pada masing-masing kelompok diatas,
dilakukan secara simultan antara nilai pagu indikatif masing-masing program prioritas, total
pagu indikatif, dan dana pada total dana Prioritas I/Prioritas II.
Berdasarkan jumlah total dana pada Dana Prioritas I dan II, perhitungan pagu program dapat
dilakukan dengan:
a. Menentukan keluaran/output setiap kegiatan pada program terkait.
b. Menghitung alokasi pagu dari setiap output kegiatan untuk setiap program.
c. Menghitung alokasi pagu setiap program setelah output kegiatan pada setiap program
diverifikasi kebenarannya.
d. Menghitung alokasi SKPD berdasarkan program yang menjadi tanggungjawab SKPD.
Dengan berjalannya waktu dimana proses pembelajaran dan terpenuhinya data-data
kinerja lebih baik di masa datang, penghitungan pagu dapat dibuat pada level indikator proxy
atau bahkan indikator exact dimana pagu dihitung dari standar belanja outcomes, bukan
activity.
Setelah pagu setiap kegiatan diketahui kemudian Perumusan indikasi rencana
program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil
verifikasi terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD, yang dituangkan dalam Tabel 8.1.
196
TABEL 8.1.
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Kode
1
1 01
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
4
Target
5
URUSAN WAJIB
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
428.875.755
URUSAN PENDIDIKAN
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
524.332.753
67.772.667
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
10
11
419.376.382
69.664.990
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
12
Rp. (1.000)
13
442.205.656
57.464.683
target
14
15
494.130.860
56.811.543
56.886.543
60%
60%
29.600
62%
40.000
65%
590.000
70%
590.000
75%
590.000
75%
30%
30%
45.000
35%
45.000
40%
45.000
45%
45.000
50%
55.000
50%
60%
60%
95.000
65%
125.000
65%
140.000
70%
160.000
75%
200.000
75%
70%
70%
70.000
70%
75.000
70%
90.000
70%
100.000
70%
125.000
70%
37.292.798
37.058.007
23.400.000
22.900.000
1 APK SD/MI
104,26
104,26
105
106
2 APM SD/MI
88,84
90
93
95
97%
107
99%
22.900.000
109
100%
100%
109
100%
100%
95%
96%
97 %
98 %
<1%
0,70%
0,60 %
0,5%
0,40
0,30
0,30
95%
<1%
96%
0,70%
97 %
0,60 %
98 %
0,5%
99%
0,40
100%
0,30
100%
0,30
7 APK SMP/MTs
70,06%
75%
80,0 %
85 %
90%
95%
95%
8 APM SMP/MTs
49,4%
55%
60 %
65 %
70%
80%
80%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
95%
96%
97 %
98 %
99%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
95%
96%
97 %
98 %
99%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
1 APK SMA/SMK/MA
49,3
55
60
70
83
92
2 APM SMA/SMK/MA
36,99
45
52
60
65
75
60%
68%
76 %
84 %
1.037.259
3.068.400
1.524.500
1.184.500
92%
1.184.500
100%
100%
197
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
<1%
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
0,70%
0,60 %
0,5%
0,40
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
0,3%
0,3%
<1%
0,70%
0,60 %
0,5%
0,4%
0,3%
0,3%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
70%
75%
80 %
85 %
90%
95%
95%
25%
30%
35 %
40 %
45%
50%
50%
20%
25%
30 %
35 %
40%
45%
45%
20%
25%
30 %
35 %
40%
45%
45%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
90%
92%
94 %
96 %
98%
100%
100%
<7%
<6%
<5%
<4%
<4%
<3%
<3%
< 30 %
<25%
<20%
<15%
<15%
<10%
<10%
<10%
<8%
<6%
<4%
<4%
<2%
<2%
< 10 %
<8%
<6%
<4%
<4%
<2%
<2%
< 10 %
<8%
<6%
<4%
<4%
<2%
<2%
< 5%
<4%
<3%
<2%
<2%
<1%
<1%
95%
96%
50.000
97%
50.000
98%
50.000
99%
50.000
100%
50.000
100%
80%
84%
30.000
88%
30.000
92%
30.000
96%
30.000
100%
30.000
100%
80%
84%
150.000
88%
150.000
92%
150.000
96%
150.000
100%
150.000
100%
95%
96%
25.000
97%
25.000
98%
25.000
99%
25.000
100%
25.000
100%
50%
55%
30.000
60%
30.000
65%
30.000
70%
30.000
75%
30.000
75%
50%
55%
75.000
60%
75.000
65%
75.000
70%
75.000
75%
75.000
75%
440.000
440.000
440.000
440.000
440.000
198
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
60%
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
65%
50.000
70%
50.000
75%
50.000
80%
50.000
85%
50.000
85%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
35%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
40%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
20%
25%
35%
30.000
45%
30.000
55%
30.000
65%
30.000
75%
30.000
75%
25%
35%
45%
55%
65%
75%
75%
169.123
214.000
1.568.600
1.725.460
1.725.460
79
80
83
87
92
95
54
60
65
70
75
80
50
55
60
75
80
85
14
14
18
18
20
20
20
20
30
40
50
55
45%
50
47.305
55
53.000
60
28.546.583
65
28.546.583
70
28.546.583
50%
55%
57%
63%
90 %
92 %
28.546.583
94 %
28.546.583
96 %
1.120.000
98
1.120.000
100
1.120.000
36%
40%
34.130.992
71.708
45%
39.531.384
1.055.000
50%
44.978.357
160.000
60%
38.825.650
160.000
65%
45.106.802
160.000
65%
0,137
0,137
0,140
0,140
0,142
0,142
0,142
0,185
0,185
0,191
0,191
65%
0,196
70%
0,196
70
70%
100
0,196
199
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
70,9
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
71,12
100%
100%
20.300
80%
82%
26,6%
26,6%
44%
46%
2.397.800
Tahun-3
Rp. (1.000)
71,48
Target
-
Rp. (1.000)
71,84
100%
800.000
100%
84%
541.256
86%
Tahun-4
target
Rp. (1.000)
850.000
3.110.000
Tahun-5
target
-
100%
900.000
88%
3.610.000
Rp. (1.000)
72.2
target
-
72,56
100%
1.000.000
100%
90%
3.610.000
90%
842.119
30%
884.264
40%
1.570.000
50%
1.510.000
60%
1.565.000
60%
48%
50%
55%
60%
60%
22%
25%
30%
33%
36%
40%
40%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
61%
63%
65%
70%
75%
80%
80%
N/A
60%
63%
65%
70%
75%
75%
100%
22.000
13,3%
12,5%
164.050
12,0%
195.000
11,5%
380.000
11%
330.000
11%
380.000
11%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100,0%
100%
100,0%
100,0%
100%
100%
100%
26,1%
30%
34.599
35%
1 Penemuan
dan
penyakit TBC BTA
2 Penemuan
dan
penyakit DBD
100%
113.400
125.000
100%
48.500
40%
230.000
100%
53.600
45%
265.000
100%
58.900
50%
190.000
100%
50%
penanganan
penderita
74,5
77
333.470
79
325.000
81
640.000
83
560.000
85
630.000
85
penanganan
penderita
96,30
97
98
99
100
100
100
6,92
5,5
1,2
1,4
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
90
91
92
93
94
95
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
200
Kode
1 02.
1
1 02 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin
49,98%
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
87
80%
61.300 85%
100%
374.824
55%
2 polindes
Tahun-3
Rp. (1.000)
89
Target
-
Rp. (1.000)
91
750.000
60%
- 2 polindes
915.000
Tahun-5
Rp. (1.000)
93
80.000 95%
100%
196.000
target
-
35.000 90%
100%
Tahun-4
100%
65%
200.000
70%
2.992.602 1 pusk, 2
polindes
530.000
1 pusk, 2
polindes
target
-
Rp. (1.000)
95
target
-
95
40.000
100%
40.000
100%
1.100.000
100%
1.350.000
100%
100.000
75%
296.000
75%
430.000 2 polindes
520.000 2 polindes
70%
70%
990.269
73%
30.000
75%
3.000.000
77%
3.000.000
80%
3.000.000
80%
85,1%
86%
100.000
87%
100.000
88%
135.000
89%
105.000
90%
135.000
90%
70%
71%
25.015
72%
65.000
73%
35.000
74%
65.000
75%
89,79
90
32.048
91
90.000
92
468.000
93
365.000
95
418.000
95
70,2
72
74
76
78
80
80
87,81
88
88
89
89
90
90
85
86
87
88
89
90
90
58,56
60
65
70
75
80
80
993
993
993
993
993
993
993
104
103,5
103
102
101
100
100
70,9
71,12
71,48
71,84
72
73
73
35%
25.118 40%
dengan
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
85
1 02 35 Program peningkatan dan perbaikan 1 Rasio Posyandu per satuan balita x 1000
sarana dan prasarana puskesmas
2 Rasio
Puskesmas,
PUSTU,
POLINDES/
POSKESRI persatuan penduduk x 1000
3 Rasio RS per satuan penduduk x 1000
4 Rasio dokter per satuan penduduk x 1000
30%
30.000 45%
15
3.679.864
40.000 50%
15,05
3.863.857
40.000 55%
16
4.057.050
350.000
75%
40.000 55%
14
14,5
3.504.632
0,378
0,378
0,378
0,380
0,382
0,384
16
4.259.902
-
0,385
16
0,005
0,137
0,005
0,137
0,005
0,140
0,005
0,140
0,005
0,142
0,005
0,142
0,005
0,142
201
Kode
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
1 03 18
target
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
1,185
1,191
1,191
1,196
1,196
1,196
100%
25.131.740
100%
26.544.000
100%
27.403.000
100%
20.850.000
100%
25.654.000
100%
0%
100%
245.000
100%
425.000
100%
310.000
100%
370.000
100%
0%
100%
190.000
100%
235.000
100%
270.000
100%
330.000
100%
0%
100%
85.000
100%
110.000
100%
115.000
100%
130.000
100%
0%
100%
50.000
100%
50.000
100%
60.000
100%
60.000
100%
0%
100%
410.000
100%
500.000
100%
530.000
100%
560.000
100%
152.311.664
208.551.216
199.954.830
238.727.962
282.474.994
15%
25%
3.000.000
35%
3.727.825
45%
5.000.000
55%
6.000.000
60%
7.500.000
60%
35%
35%
5.188.603
40%
14.410.000
50%
16.000.000
60%
17.500.000
70%
19.000.000
70%
0,5
1.000.000
1.200.000
1.000.000
Rp. (1.000)
Tahun-3
1 03 17
Target
Tahun-2
1 03 16
PEKERJAAN UMUM
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
5 Rasio tenaga medis persatuan penduduk x
1,185
1000
1 Ketersedian pelayanan rawat jalan dan rawat
0
inap 4 jenis pelayanan
Indikator Kinerja Program (outcome)
600.000
4
40%
11.094.912
45%
11.009.400
55%
12.650.000
65%
13.200.000
70%
13.750.000
70%
1%
1%
1,5%
2%
2,5%
2,5%
25
55
150
200
250
250
300
300
300
30%
30%
500.000
5
11
45%
1,8 Km
40%
1
25
500.000
65%
1.000.000
70%
1.250.000
85%
1.500.000
85%
1.000.000
2 Km
1.500.000
1,6 Km
2.000.000
1,8 Km
2.500.000
1,8 Km
80%
80%
435.853
85%
435.500
90%
600.000
95%
700.000
100%
800.000
100%
45%
45%
6.386.350
55%
7.015.000
65%
7.500.000
75%
8.000.000
90%
8.500.000
90%
250 Ha
250 Ha
5.521.510
350 Ha
7.000.000
450 Ha
8.000.000
500 Ha
9.000.000
550 Ha
10.000.000
550 Ha
202
Kode
1 03 20
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Target
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
1.000.000
250 Ha
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
1.250.000
Tahun-5
Rp. (1.000)
300 Ha
target
1.500.000
Rp. (1.000)
350 Ha
target
150 Ha
150 Ha
250.000
200 Ha
N/A
50%
35.000
50%
35.000
50%
45.000
60%
45.000
70%
65.000
70%
30%
40%
4.901.551
50%
5.282.500
60%
5.500.000
75%
5.750.000
85%
6.250.000
85%
1 Keg.
12 pkt
50.000
4.872.220
2 Keg.
15 pkt
250.000
7.500.000
3 Keg.
17 pkt
300.000
10.000.000
3 Keg.
20 pkt
350.000
12.500.000
3 Keg.
23 pkt
400.000
15.000.000
3 Keg.
23 pkt
1 03 23
2.000.000
350 Ha
10
15%
15%
20%
20%
20%
100%
50%
750.000
60%
900.000
70%
1.050.000
90%
1.350.000
90%
0%
35
175.000
34
170.000
34
40%
40%
995.854
2
20
55%
1.000.000
65%
4.500.000
12
12
12
170.000
;35
2.500.000
12
12
175.000
2.750.000
80
1 03 24
40%
40%
3.881.660
45%
4.000.000
65%
4.300.000
75%
4.500.000
85%
5.000.000
85%
1 03 25
35%
35%
3.881.660
45%
2.950.000
55%
3.097.500
65%
3.252.375
75%
3.414.994
75%
15
50%
60%
1 03 26
1 04
1 04
60.000.000
15
80%
101.920.522
Outcome : Terwujudnya lingkungan
permukiman yang sehat
Terbangunnya Perumahan dan permukiman
65%
69.233
60.000.000
15
100%
133.555.000
75%
145.000
15
5.000.000
24.866.000
85%
125.000
15
18.280.100
90%
175.000
81
11.730.610
100%
225.000
100%
10
10
10
10
10
50
100.000
100.000
100.000
100.000
100.000
N/A
200
21.000.000
200
14.000.000
100
7.000.000
1.500
14.000.000
400
28.000.000
300
203
Kode
1 05
1 06
PENATAAN RUANG
Program Perencanaan Tata Ruang
Kawasan
Program Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Jumlah Rumah masyarakat yang direhab (unit)
69.758
Tahun-1
Target
69.758
50%
50%
73%
73%
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
87.352.439
199.425
175.000
50%
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
100.000.000
1.655.000
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
-
55%
75%
220.047
Outcome: Tertata rapinya rencana ruang
kawasan di wilayah kabupaten
Terkendalinya pemanfatan ruang di
Kabupaten Padang Pariaman
1.820.500
Rp. (1.000)
target
-
60%
75%
590.000
Tahun-5
2.002.550
target
-
65%
75%
660.000
Rp. (1.000)
2.202.805
65%
85%
770.000
85%
880.000
60%
60%
170.047
65%
540.000
75%
600.000
85%
700.000
95%
800.000
95%
100%
100%
50.000
100%
50.000
100%
60.000
100%
70.000
100%
80.000
100%
80%
3.121.029
171.029
85%
4.040.000
300.000
90%
4.245.000
300.000
95%
4.465.000
300.000
95%
75%
75%
2.410.035
121.339
70%
70%
150.000
70%
200.000
73%
250.000
78%
250.000
83%
350.000
85%
10%
10%
19.885
15%
25.000
20%
75.000
25%
100.000
30%
100.000
30%
60%
60%
23.000
130.000
80%
100%
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Program Pengembangan data/informasi
65,00%
20.000
70,00%
115.000
75%
125.000
80%
632.340
100%
505.000
100%
700.000
100%
750.000
100%
775.000
100%
100%
100%
200.000
100%
200.000
100%
250.000
100%
250.000
100%
300.000
100%
300.000
150.000
250.000
250.000
300.000
200.000
200.000
250.000
250.000
250.000
2 dok
350.000
2 dok, 2 lap
150.000
2 dok, 2 lap
12 kali
12 kali
60.000
18 kali
80.000
24 kali
100.000
24 kali
125.000
24 Kali
150.000
24 kali
2 dok
2 dok
200.000
3 dok
350.000
3 dok
400.000
3 dok
400.000
3 dok
450.000
3 dok
12 kali
12 kali
60.000
18 kali
80.000
24 kali
100.000
24 kali
125.000
24 Kali
150.000
24 kali
141.796
5 dok
50.000
5 dok
130.000
5 dok
135.000
5 dok
150.000
5 dok
4 dok
2 lap
2 lap
100.000
2 lap
250.000
2 lap
250.000
2 lap
270.000
1 Lap
300.000
1 Lap
12 kali
12 kali
60.000
18 kali
80.000
24 kali
100.000
24 kali
125.000
24 Kali
150.000
24 kali
204
Kode
1 07
Program Penelitian
PERHUBUNGAN
Program pembangunan prasarana &
fasilitas perhubungan
Program rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana fasiltas LLAJ
Target
Tahun-2
Rp. (1.000)
1 dok
1 dok
113
target
Rp. (1.000)
3650
target
1 dok
150.000
1 dok
100%
200.000
100%
220.000
100%
240.000
100%
260.000
100%
3 dok
30.000
133
1
879.695
3.531.680
3.835.764
750.000
40.000
-
153
1
50.000
100.000
454.695
170
1
60.000
100.000
477.430
1.142.052
213
1
70.000
100.000
501.301
213
1
526.366
17
20
20
3650
3665
3672
3692
3712
500.000
2.000.000
20
20
2014
2014
150.000
94
LINGKUNGAN HIDUP
Rp. (1.000)
150.000
target
1 dok
15
Rp. (1.000)
150.000
target
1 dok
15
Rp. (1.000)
Tahun-5
110.000
20
355.000
1 08
Target
Tahun-4
1 dok
15
Tahun-3
40.000
150.000
113
N/A
Jumlah Izin trayek yang dikeluarkan
180.000
Tersusunnya dokumen perencanaan
perhubungan
Jumlah rambu-rambu lalulintas yang
terpelihara
Jumlah Terminal Tipe C yang terpelihara
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
1 dok
20
30.000
2014
31.500
2.000.000
20
372.750
2014
750.000
20
391.388
-
2.014
33.075
2.014
34.729
1.747.989
2.721.050
4.947.950
5.104.550
5.800.550
350.000
500.000
20
410.957
400.000
2.014
450.000
N/A
45%
146.070
55%
200.000
65%
1.450.000
75%
1.750.000
90%
2.040.000
90%
N/A
30%
27.825
35%
40%
70.000
45%
80.000
50%
100.000
50%
75%
75%
100.000
75%
55.000
75%
120.000
75%
130.000
75%
135.000
75%
20%
30%
30.000
40%
35.000
50%
40.000
60%
50.000
70%
60.000
70%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
20%
N/A
19%
10.000
32%
N/A
10%
191.352
12%
180.000
23%
250.000
50%
50%
50%
50%
27%
50%
275.000
-
28%
50%
300.000
28%
205
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
1 09
1 09
Target
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
21
21
35.000
24
40.000
26
40.000
28
40.000
31
50.000
50%
50%
85.050
55%
110.050
60%
135.050
62%
160.050
65%
185.050
target
31
70%
50%
50%
203.871
80%
805.000
85%
255.000
85%
265.000
90%
265.000
90%
80%
80%
25.000
80%
25.000
80%
25.000
80%
25.000
80%
25.000
80%
N/A
N/A
80%
180.400
80%
190.000
85%
195.000
85%
200.000
90%
210.000
90%
N/A
80%
177.342
80%
75.000
85%
225.000
85%
250.000
90%
275.000
90%
80.000
85.000
90.000
30%
35%
35.000
40%
40.000
45%
45.000
45%
17 Kecamatan
17 Kec
1.791.250
17 Kec
1.800.000
17 Kec
1.900.000
17 Kec
2.000.000
17 Kec
2.000.000
17 Kec
18 Kecamatan
17 Kec
103.450
17 Kec
125.000
17 Kec
150.000
17 Kec
175.000
17 Kec
175.000
17 Kec
N/A
17 Kec
66.900
17 Kec
75.000
17 Kec
75.000
17 Kec
75.000
17 Kec
75.000
17 Kec
1.961.600
1.925.000
2.050.000
2.175.000
2.175.000
1.725.299
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.930.800
2.160.000
2.110.000
2.055.000
36%
70%
1.287.415
85%
2.708.000
90%
1.815.000
100%
1.765.000
100%
1.710.000
100%
Kepemilikan KK
Kepemilikan akta kelahiran per-1000
penduduk
Ketersediaan database kependudukan skala
kabupaten
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
73%
95%
100%
100%
100%
100%
100%
55%
65%
85%
85%
90%
90%
90%
70%
90%
90%
55%
belum
belum
0 sudah
0 sudah
90%
sudah
95%
sudah
98%
sudah
55%
63%
76%
90%
95%
98%
98%
55%
63%
76%
90%
95%
98%
98%
55%
65%
80%
85%
90%
95%
95%
Belum cukup
ada
2.051.050
2.254.155
Tidak cukup
Tidak
Belum
cukup
Tidak
0 Belum
cukup
0 ada
2.026.843
0 Belum
cukup
0 ada
2.478.970
Belum
cukup
- ada
Belum
cukup
- ada
2.515.071
206
Kode
1 11
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
50%
Target
Tahun-2
Rp. (1.000)
1 12
Target
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
55%
60.000
65%
70.000
70%
75.000
70%
80.000
70%
50%
50%
104.060
52%
115.000
56%
310.000
65%
340.000
70%
385.000
70%
17 Kec
18 Kec
75.000
17 Kec
100.000
17 Kec
125.000
17 Kec
125.000
17 Kec
17 Kec
90.000
3%
3%
2,8%
2,6%
2%
2%
2%
35%
35%
35,0%
35,0%
40%
45%
45%
8%
8%
8,0%
8,0%
8%
20%
20%
59%
59%
50,0%
40,0%
35%
30%
30%
50%
50%
50%
50%
10%
10%
50%
17 Kec
50%
17 Kec
1.319.195
1.714.670
1.065.000
1.160.000
1.320.000
1.189.195
1.189.670
675.000
725.000
810.000
40.000
55%
50.000
55%
-
SOSIAL
Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
Rp. (1.000)
Tahun-4
50.000
target
Tahun-3
50%
55%
60.000
55%
60%
70.000
60%
80.000
60%
60%
10%
90.000
53%
350.000
55%
120.000
55%
120.000
55%
150.000
55%
17 Kec
50.000
17 Kec
60.000
17 Kec
70.000
17 Kec
80.000
17 Kec
1.440.200
12%
175.000
-
60%
75.000
-
2.313.164
10%
150.000
-
60%
4.053.930
15%
200.000
-
15%
4.326.730
4.529.150
1.
(%) Tingkat PMKS yang memperoleh bantuan
sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
37,57%
37,57%
227.000
41,32%
100.000
45,08%
442.200
49%
479.050
53%
515.900
56%
207
Kode
1 13
1.
1.
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Target
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
83,52%
84,26%
55.115
85,00%
85.000
87,74%
100.000
86%
110.000
87%
125.000
87%
10,00%
10,00%
15.000
10,00%
40.000
15,00%
288.000
20%
312.000
20%
336.000
20%
10,00%
10,00%
130.000
10,00%
25.000
15,00%
156.000
20%
169.000
20%
182.000
20%
12 Unit
12 Unit
342.500
12 Unit
12 Unit
411.000
12 Unit
445.250
13 Unit
479.500
13 Unit
50%
50%
355.000
51%
25.000
52%
426.000
55%
461.500
55%
497.000
55%
50%
50%
56.224
55%
65.000
60%
48.000
62%
52.000
65%
56.000
65%
743.290
1. Revitalisasi BLK
KETENAGAKERJAAN
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1 14
604.000
1.406.400
1.509.900
1.604.750
50%
50%
50.000
55%
100.000
60%
564.000
65%
611.000
70%
658.000
70%
23,41%
23,41%
138.000
23,41%
60.000
21%
165.600
20%
179.400
18%
193.200
17%
13,51%
13,51%
108.000
12%
115.000
10%
120.800
10%
130.000
9.38%
130.000
9.38%
93,75%
93,75%
150.000
94,75%
160.000
95%
165.000
96%
165.000
97%
165.000
97%
75%
75%
38.000
80%
50.000
80%
120.000
80%
130.000
80%
140.000
80%
N/A
60%
75.025
60%
50.000
60%
55.000
65%
60.500
70%
66.550
70%
230.388
88.995.564
292.157
324.273
357.700
86.000
12%
125.000
15%
110.000
18%
120.000
25%
135.000
25%
60%
60%
54.000
65%
60.000
70%
66.000
75%
75.000
80%
80.000
80%
50 koperasi
50 kop
30.000
55 kop
35.000
55 kop
40.000
55 kop
45.000
55 kop
50.000
55 kop
138 Kop
140 Kop
142 Kop
80%
80%
610 UTTP
800
80%
100%
288.324
10%
34.639
25.749
74.518
145 Kop
147 Kop
55.000
150 Kop
80%
45.000
800
28.324
800
31.157
800
34.273
800
37.700
800
90.200
100%
99.220
100%
109.142
100%
100%
90%
40.000
82.000
50.000
150 Kop
80%
100%
85%
90%
208
Kode
1 15
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Target
PENANAMAN MODAL
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
Program Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
20%
90%
20%
90%
75.000
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
1.354.407
target
Rp. (1.000)
1.556.638
target
1.719.802
90%
175.000
90%
175.000
90%
185.000
90%
200.000
90%
90%
100.000
90%
180.000
90%
190.000
90%
220.000
90%
80%
80%
195.750
-
80%
100%
75.250
75%
75%
151.000,0
180.687
80%
166.100
198.755
80%
265.000
218.631
80%
291.500
240.494
80%
100%
83.000
100%
91.300
100%
100.430
100%
110.473
100%
100%
30.000
100%
33.000
100%
36.300
100%
39.930
100%
100%
235.750
100%
260.000
100%
286.000
100%
314.600
100%
346.060
100%
80%
100%
146.300
100%
160.000
100%
176.000
100%
193.600
100%
212.960
100%
50%
55%
39.878
60%
43.866
58.385
75%
80%
65%
65%
60%
40%
9
65%
48.252
2.241.700
Tahun-4
75.000
KEBUDAYAAN
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Peningkatan Pelayanan
Kehidupan Beragama
Target
1.183.552
1 16
Tahun-3
Rp. (1.000)
842.928
Jumlah promosi baik potensi investasi
maupun produksi daerah
Dokumen inventarisasi permasalahan
perusahaan dan buku perda penanaman
modal
Jumlah izin PMDN, PMA (perusahaan)
2.291.700
265.000
70%
265.000
75%
60%
75.000
40%
300.000
70%
75.000
50%
350.000
70%
53.077
2.523.370
2.723.207
2.943.028
291.500
80%
75%
75.000
55%
400.000
75%
320.650
85%
80%
75.000
65%
400.000
352.715
85%
80%
75.000
80%
70%
400.000
70%
165.000
165.000
181.500
199.650
219.615
600.000
600.000
660.000
726.000
798.600
325.000
325.000
357.500
393.250
432.575
1 17
65%
65%
50.000
65%
50.000
60.000
60.000
578.170
629.350
65%
50.000
65%
50.000
65%
50.000
66.000
72.600
79.860
1.448.000
3.080.000
1.755.000
65%
70%
70%
274.000
70%
275.000
70%
542.500
70%
595.000
70%
607.500
75%
12
12
103.320
10
142.500
10
305.500
1.835.000
347.500
19
19
27.350
20
28.350
21
300.000
22
325.000
23
400.000
25
209
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
30%
30%
30%
173.500
40%
183.500
50%
300.000
60%
35%
325.000
70%
35%
400.000
70%
35%
1.
2.346.922
2.593.815
5%
1.
100%
20%
76.903
20%
1.
20%
20%
15.638
40
45
140.000
50
140.000
55
140.000
60
140.000
65
140.000
70
50
55
981.863
60
1.050.000
65
1.230.000
70
1.230.000
75
1.230.000
75
50
55
80.000
60
100.000
65
100.000
70
100.000
75
100.000
75
62%
62%
13.171
160.000
85%
670.400
1.
N/A
-
76.903
15.638
25%
5%
86.000
5%
86.000
5%
291.000
25%
20%
197.000
20%
197.000
20%
197.000
100%
20.815
35%
17.202
25%
13.171
85%
700.000
-
18.922
25%
120.000
90%
800.000
1
30%
120.000
90%
400.000
900.000
90%
400.000
1.000.000
-
90%
60%
60%
756.440
60%
1.100.000
60%
1.250.000
70%
1.500.000
80%
1.750.000
80%
100%
100%
100%
515.000
100%
566.500
100%
623.150
100%
685.465
100%
60%
60%
70%
808.126
70%
888.938
80%
977.832
100%
1.075.616
100%
47.032.940
52.535.789
44.766.982
47.128.263
57.010.995
100%
100%
2.072.854
100%
2.000.000
100%
2.300.000
100%
2.500.000
100%
3.000.000
100%
65%
70%
944.965
10%
725.000
10%
1.000.000
10%
1.000.000
10%
1.000.000
10%
100%
100%
200.000
100%
80.000
100%
200.000
100%
200.000
100%
200.000
100%
1.
100%
100,00%
1.
2.
80%
80%
2.340.202
35%
5%
1.690.420
5%
1 20
35%
1.629.283
36,00%
200.000
40.000
0%
221.918
200.000
100,00%
75.000
100,00%
75.000
75.000
75.000
100%
100%
200.000
100%
100.000
200.000
100%
200.000
100%
100.000
100%
200.000
100%
100%
210
Kode
1.
1.
1.
100%
7.863.330
Rp. (1.000)
Target
100%
100%
8.649.663
WDP
687.873
Rp. (1.000)
target
-
100%
9.514.629
Rp. (1.000)
target
-
Rp. (1.000)
100%
target
-
10.466.092
100%
11.512.701
WDP
WDP
WTP
870.000
WTP
985.000
WTP
1.000.000
WTP
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
50%
75.000
100%
100.000
100%
100.000
100%
20,00%
20,00%
531.094
25%
687.873
25%
750.000
25%
850.000
35%
2.900.000
35%
100%
100%
35.720
100%
35.000
100%
35.000
100%
35.000
100%
35.000
100%
45%
60%
70%
300.000
80%
300.000
90%
300.000
100%
300.000
100%
100%
100%
10%
18%
443.000
18%
94%
94%
94%
1.
Terpenuhinya persyaratan untuk menjadi PNS
sesuai peraturan yang berlaku
Jumlah Aparatur yang mengikuti Diklat
75%
75%
75%
75%
100%
100%
3.
10%
10%
1.
100%
Terfasilitasi Pindah purna Tugas PNS
1.
50.000
80%
100%
100%
Terbinanya dan berkembangnya Aparatur
100%
100%
40%
40%
100%
100%
1.155.199
20.000
75%
80%
100%
18%
95%
1.180.000
75%
75%
877.294
20.000
9%
122.426
80%
100%
464.000
18%
95%
75%
2.193.462
80%
100%
75%
18%
522.000
95%
75%
2.213.462
85%
75%
95%
2.213.462
5%
868.211
815.844
579.826
637.809
701.589
771.748
79.000
585.000
100%
270.000
600.000
100%
280.000
290.000
75%
5%
615.000
100%
85%
25.000
789.283
18%
100%
717.530
100%
652.300
80%
860.000
25.000
8%
148.136
860.000
25.000
9%
493.000
780.000
80%
134.669
878.174
329.000
Peningkatan jumlah lembaga distribusi
pangan, lumbung pangan , DMP, DKP yang
berperan aktif
111.297
415.000
KETAHANAN PANGAN
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/perkebunan)
600.000
target
Tahun-5
Tahun-4
0%
1.
Rp. (1.000)
100%
Tahun-3
80%
2.
2.
Target
Tahun-2
0%
100%
80%
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
100%
640.000
100%
300.000
100%
211
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Target
132.696,65 ton
beras
2,5 %
50%
50%
2.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rp. (1.000)
target
250.000 2,5 %
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
265.000 2,5 %
60%
2.075.000
1.
3.
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
265.000 2,5 %
60%
50.000
Tahun-4
1.985.000
Rp. (1.000)
target
265.000 2,5 %
65%
55.000
Tahun-5
2.075.000
265.000
70%
60.000
Rp. (1.000)
2.050.000
target
12,5%
70%
75.000
2.045.000
Nagari
1 buah
181.025
1 buah
50.000 1 buah
50.000 1 buah
50.000 1 buah
50.000 1 buah
17 Kec.
17 Kec.
75.000
17 Kec.
75.000 17 Kec.
75.000
17 Kec.
75.000
17 Kec.
75.000
17 Kec.
17 Kec.
17 Kec.
50.000
17 Kec.
50.000 17 Kec.
50.000
17 Kec.
50.000
17 Kec.
50.000
17 Kec.
1 Nagari
1 Nagari
500.000
1 Nagari
10 Nagari
10 Nagari
150.000
10 Nagari
150.000 10 Nagari
150.000 10 Nagari
150.000 10 Nagari
150.000 10 Nagari
46 Orang
250.000
46 Orang
250.000 46 Orang
250.000 46 Orang
250.000 46 Orang
250.000 46 Orang
51 Nagari
10 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000 10 Nagari
80.000 10 Nagari
80.000 11 Nagari
80.000
10 Pokja
10 Pokja
75.000
10 Pokja
75.000 10 Pokja
75.000 10 Pokja
75.000 10 Pokja
75.000 10 Pokja
500 KK
225.000
500 KK
225.000 500 KK
225.000 500 KK
225.000 500 KK
225.000 500 KK
5 Pasar
75.000
5 Pasar
75.000 5 Pasar
100.000 5 Pasar
100.000 5 Pasar
100.000 25 Pasar
Nagari
10 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000 10 Nagari
80.000 10 Nagari
80.000 11 Nagari
60%
60%
82.096
90.305
99.336
109.269
65%
500.000
1 Nagari
70%
500.000
1 Nagari
75%
500.000
1 Nagari
80%
500.000
5 Nagari
51 Nagari
100.000 51 Nagari
120.196
80%
212
Kode
Tahun-3
target
70%
51 Nagari
10 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000 10 Nagari
51 Nagari
10 Nagari
150.000
10 Nagari
150.000 10 Nagari
150.000
10 Nagari
125.000
51 Nagari
10 Nagari
100.000
10 Nagari
100.000 10 Nagari
100.000
10 Nagari
51 Nagari
10 Nagari
375.000
10 Nagari
375.000 10 Nagari
375.000
10 Nagari
176 Korong
29 Korong
150.000
29 Korong
150.000
29 Korong
44.000
Target
75%
Rp. (1.000)
48.400
target
Tahun-5
40.000
Rp. (1.000)
Tahun-4
Rp. (1.000)
80%
75.000 10 Nagari
150.000 29 Korong
Rp. (1.000)
53.240
target
85%
Rp. (1.000)
target
58.564
90%
75.000
51 Nagari
11 Nagari
125.000
51 Nagari
100.000
11 Nagari
100.000
51 Nagari
375.000
11 Nagari
375.000
51 Nagari
75.000 11 Nagari
150.000 29 Korong
1.
Nagari
51 Nagari
180.000
10 Nagari
180.000
10 Nagari
180.000
10 Nagari
180.000
11 Nagari
180.000
51 Nagari
2.
Nagari
51 Nagari
300.000
10 Nagari
300.000
10 Nagari
300.000
10 Nagari
300.000
11 Nagari
300.000
51 Nagari
51 Nagari
10 Nagari
130.000
250 orang
50 KK
80000
50 KK
10 Nagari
3.
4.
Tahun-2
70%
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
70%
10 Nagari
130.000 10 Nagari
130.000
11 Nagari
130.000
51 Nagari
130.000
51 Nagari
50 KK
80.000
50 KK
80.000
50 KK
80.000
250 orang
80.000 10 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000 10 Nagari
75.000
51 Nagari
80.000
Nagari
11 Nagari
80.000
Nagari
11 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000
51 Nagari
Nagari
11 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000
10 Nagari
80.000
51 Nagari
Nagari
11 Nagari
100.000
10 Nagari
10.000
10 Nagari
100.000 10 Nagari
100.000
10 Nagari
100.000
51 Nagari
Nagari
11 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000 10 Nagari
75.000
10 Nagari
75.000
10 Nagari
213
Kode
23
24
25
STATISTIK
Program Pengembangan
Data/Iformasi/Statistik Daerah
target
Tahun-3
Target
Rp. (1.000)
0
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2 Dokumen
2 Dok
100.000
100.000
150.000
150.000
2 Dok
430.000
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
2%
2 Dok
Rp. (1.000)
Tahun-4
Target
251.050
150.000
150.000
Rp. (1.000)
2 Dok
430.000
target
175.000
175.000
Rp. (1.000)
2 Dok
430.000
target
175.000
175.000
2 Dok
430.000
25,00%
25,00%
25.000
30,00%
50.000
35,00%
50.000
40%
50.000
50%
50.000
50%
25,00%
25,00%
30,00%
80.000
35,00%
80.000
40%
80.000
50%
80.000
50%
30,00%
30,00%
30,00%
300.000
35,00%
300.000
40%
300.000
50%
300.000
50%
1.
2.
3.
60%
0,00%
60%
10,00%
1.670.000
300.000
1.317.000
60%
10%
526.990
1.
2.
3.
1.400.000
60%
10%
100%
600.000
70%
10%
200.000
400.000
100,00%
100,00%
100%
100%
150.000
100%
150.000
100%
100%
100%
0%
100%
0%
100%
100%
135.000
600.000
100%
200.000
100%
100%
170.000
600.000
250.000
10%
10%
45.000
10%
45.000
15%
60.000
15%
65.000
10%
10%
40.000
10%
40.000
15%
60.000
20%
75.000
200.000
400.000
50.000 25
70%
10%
100%
100%
190.000
URUSAN PILIHAN
70%
10%
100%
25
26.497.930
16.339.813
50.000 25
1.550.000
25 Koleksi
PERTANIAN
50.000 25
1.450.000
200.000
400.000
135.000
Bertambahnya Koleksi Buku di Perpustakaan
Daerah (Jenis buku)
167.000
400.000
PERPUSTAKAAN
Program Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan
226.050
2.646.990
2 01
Tahun-2
2.
KEARSIPAN
1 26
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
0
600.000
350.000
100%
100%
100%
225.000
50.000 25
50.000
75 Koleksi
15%
75.000
75%
25%
100.000
25%
38.020.502
42.142.347
43.936.015
45.627.965
22.497.502
23.171.847
24.946.465
26.414.360
.
48
214
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
0 kk
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
200 kk
310.400
200 kk
320.000
200 kk
320.000
200 kk
320.000
200 kk
320.000
200 kk
60%
60%
600.000
65%
610.000
70%
650.000
70%
650.000
75%
700.000
75%
0%
10%
42.179
10%
25.000
10%
30.000
10%
33.000
10%
36.300
50%
60%
360.000
65%
360.000
70%
360.000
75%
360.000
75%
270 org
1 Ha
20.000
270 org
150.000 3 Ha
250.000 4 Ha
250.000 3 Ha
300.000 12 Ha
250.000 1 Ngr
250.000 1 Ngr
250.000 1 Ngr
250.000
6.000.000
6.500.000
7.000.000
7.000.000
- Produksi padi
254.655 ton
2,5 %
200.000
2,5 %
205.000
2,5 %
205.000
2,5 %
- Produksi
jagung 7.428,70
ton
2,5 %
2,5 %
2,5 %
2,5 %
- Produksi ubi
kayu 11.669,27
ton
3%
3%
3%
- Produksi
kakao 6.992 ton
10%
15%
20%
5%
5%
5%
2,5 %
2,5 %
2,5 %
3%
3%
3%
5%
5%
5%
19000 Ha
0 19300 Ha
200000 Ha
- Produksi
kelapa 34.757
ton
- Produksi
pepaya 532.324
ton
- Produksi
pisang 578.435
ton
- Produksi naga
4,56 ton
Jumlah areal lahan sawah irigasi
18770 Ha
Rehabilitasi JIDES,
1550 Ha
18770 Ha
205.000
2,5 %
2,5 %
205.000
2,5 %
2,5 %
2,5 %
2,5 %
20647 Ha
2800 Ha
31455 M
9,3 Km
2,5 %
20647 Ha
Rehabilitasi JITUT
4 nagari
215
Kode
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Target
Tahun-2
Rp. (1.000)
Target
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
9587 Ha
31650 Ha
315.000 60%
330.750 60%
347.288 60%
54%
16,70
50%
50%
5 kawasan
5 poktan/1
kawasan
beras
organik
185.511 60%
2 02
Rp. (1.000)
Tahun-4
400 Ha
60%
300.000 60%
9,5 juta
permusim
tanam
1300 Ha
65.953
20.000 16,70
300.000
60%
300.000
60%
17
330.000
60%
17
363.000
70%
178.258 5/1
825.000 5/1
860.000 5/1
895.000 5/1
850.000
850.000
3,5%
850.000
3,5%
850.000
82.500 1300 Ha
90.750
1300 Ha
3,5%
75.000 1300 Ha
71.229
415.900
65.933
76.928
457.490
83.082
3,5%
99.825 1300 Ha
399.300
70%
930.000
5 kawasan/
25 poktan
850.000
3,5%
109.808
503.239
89.728
553.563
96.907
608.919
75000
85000
95.000
96.907
29643
29643
33000
36000
39.000
41.409
Kerbau
44226
44226
49000
54000
60.000
64.983
Ayam Buras
850669
60%
850669
60%
165.000
199.650
960.000
80%
219.615
1.157.318
90%
241.577
40%
40%
10.336
1 Dok
60%
60%
Program
Peningkatan
Teknologi Peternakan
KEHUTANAN
65.933
- 16,70
Kambing
Penerapan
target
Tahun-3
60%
0,00
50.000
238.871
900.000
60%
60%
1 Dok
60%
181.500
930.000
70%
11.886
80%
120.000 1 Dok
62.500
830.000
13.669
120.000
65%
68.750
280.000
100%
1 Dok
15.720
120.000
65%
75.625
290.000
100%
1 Dok
18.078
120.000
65%
90%
83.188
100%
5 Dok
65%
290.000
216
Kode
2 03
2 04
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Tahun-2
Rp. (1.000)
target
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
target
50%
50%
203.871
80%
805.000
85%
255.000
85%
265.000
90%
265.000
90%
80%
80%
25.000
80%
25.000
80%
25.000
80%
25.000
80%
25.000
80%
50%
50%
0%
100%
100%
10%
10%
PARIWISATA
Peningkatan kunjungan wisata
30%
40%
266.822
909.000
937.000
937.000
937.000
196.415 60%
357.000 60%
357.000 65%
357.000 65%
357.000 65%
- 20%
200.000 20%
200.000 20%
200.000 20%
200.000 20%
105.000 100%
105.000 100%
105.000 100%
275.000 10%
275.000 10%
275.000 10%
70.408 100%
87.000 1
- 10%
265.000 10%
825.000
825.000
907.500
998.250
1.098.075
165.000
165.000
181.500
199.650
219.615
600.000
40%
600.000
50%
660.000
50%
726.000
50%
798.600
50%
10%
60.000
10%
2 05
60.000
10%
7.307.642
66.000
10.120.000
72.600
13.235.000
79.860
13.035.000
13.052.500
25%
22.250
40
21.086 ton
22.370,10
6 unit
1.500.000
60
2.000.000
80
2.000.000
100
2.000.000
100
1.000.000
23.733
1.000.000
24.445
1.000.000
24.445
100.000
100.000
100.000
3
1. Jumlah produksi perikanan budidaya per
tahun (ton)
2 Produksi Benih (ekor)
3 Luas kolam budidaya
4 Luas UPR
5 Terwujudnya UPR bersertifikat
1.
1.
1.
500.000 23.041,20
100.000
500.000
19.879
1387970%
15.879
24.228
17.879
77.877,40
139.028,4
250.000
180.646,6
500.000
21.879
500.000
23.879
500.000
23.879
250.000
219.537
250.000
229.635
250.000
229.635
503 Ha
515
1.000.000
525
1.000.000
140 Ha
150
500.000
160
500.000
530
1.000.000
560
1.000.000
580
1.000.000
580
167
500.000
175
500.000
185
500.000
0 unit
50.000
12
185
50.000
18
50.000
24
50.000
30
50.000
30
1,5 Ha
10
1.800.000
15
1.800.000
20
2.000.000
25
2.000.000
30
2.000.000
30
25.000
500.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
2 kali
2 kali
12.274
10 kali
50.000
10 kali
250.000 181.435,1
50.000
10 kali
50.000
10 kali
50.000
10 kali
217
Kode
2.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
3.
1.
1.
2.
1.
2.
3.
2 06
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
Tahun-5
Rp. (1.000)
target
120
120
15.000
120
15.000
120
15.000
120
15.000
120
0 kali
15.000
15.000
15.000
15.000
7 kelompok
2 paket
2 x /th
130.000
0
0
17
2
6 x /th
35.000
25.000
90.000
27
2
6 x /th
50.000
25.000
90.000
37
2
6 x /th
50.000
25.000
90.000
50
2
50.000
25.000
90.000
50
2
6 x /th
684 Ha
684
10.000
984
60.000
984
20.000
984
20.000
984
Rp. (1.000)
target
Rp. (1.000)
6 x /th
target
79 lokasi
79
85
25.000
90
35.000
95
35.000
100
50.000
100
0 Ha
684
684
10.000
984
20.000
984
20.000
984
20.000
984
200 rb ekor
1000 ekor
200.000
1.500
0
0
200.000
1.500
100.000
15.000
100.000
15.000
200.000
1.500
100.000
15.000
200.000
1.500
100.000
17.500
200.000
1.500
2 kali
32 kg/kap/th
5 kali
33
30.000
10.000
5 kali
36
20.000
35.000
5 kali
39
20.000
35.000
5 kali
42
20.000
50.000
60 unit
71
84
25.000
89
25.000
95
50.000
100
50.000
100
350.000
350.000
400.000
400.000
50.000
350.000
100.000
100.000
50
80.000
75
80.000
90
80.000
90
0 lokasi
Tahun-2
Target
10%
15%
180.000
25%
50.000
1:2
1:2
1 : 1,5
25%
25
3.273.890
40
1unit
25%
0%
20
40
50,00%
1.330.375
109.375
50,00%
PERDAGANGAN
Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
1.500.000
200.000
1.500
1:1
60
2.000.000
500.000
50%
1.000.000
500.000
60
2.464.000
145.000
50,00%
1,5 : 1
80
75%
500.000
3.025.000
175.000
2.000.000
1.000.000
80
50%
500.000
3.070.000
185.000
5 kali
45
2:1
20.000
50.000
100
100%
100
50%
2.000.000
1.000.000
500.000
3.105.000
200.000
5 kali
45
2:1
100
100%
100
50%
218
Kode
2 07
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
0
Rp. (1.000)
target
5%
20.000
10%
25 Pasar
5 Pasar
5 IKM
1.126.000
Tahun-3
Rp. (1.000)
Target
100.000
2.114.000
15%
1
Tahun-4
Rp. (1.000)
target
175.000
5 Pasar
75.000
5 Pasar
100.000
20
30.000
20
190.000
375.000
Tahun-5
Rp. (1.000)
15%
target
180.000
2.385.000
75.000
189.407
Bertambahnya IKM yang menerapkan GKM
Tahun-2
Target
1
5 Pasar
586.000
185.000
2.395.000
100.000
20
Rp. (1.000)
15%
1
5 Pasar
210.000
659.300
15%
2.400.000
100.000
20
target
1
25 Pasar
220.000
20
731.030
10 IKM
30.000
10 IKM
35.000
10 IKM
40.000
10 IKM
45.000
10 IKM
128.524
5 IKM
50.000
5 IKM
60.000
5 IKM
70.000
5 IKM
80.000
5 IKM
- Makanan Ringan
- Bordir
- Batu Bata
- Tas
- Sepatu
4%
130.000
4%
220.000
36.000
25
50
45.000
75
50.000
100
55.000
100
35.000
83.000
92.000
98.000
24.883
30%
130.000
40%
143.000
0
10%
20%
4%
50%
250.000
157.300
-
4%
280.000
60%
173.030
20%
60%
219
SKPD
Penanggung
Jawab
16
17
491.206.110
56.886.543 DISDIK
590.000 DISDIK
55.000 DISDIK
200.000 BPPKB
125.000 BPPKB
22.900.000 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
1.184.500 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
220
SKPD
Penanggung
Jawab
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
440.000 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
50.000 DISDIK
30.000 DISDIK
150.000 DISDIK
25.000 DISDIK
30.000 DISDIK
75.000 DISDIK
221
SKPD
Penanggung
Jawab
50.000 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
30.000 DISDIK
- DISDIK
1.725.460 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
28.546.583 DISDIK
- DISDIK
1.120.000 DISDIK
45.106.802
160.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
222
SKPD
Penanggung
Jawab
- DISKES
1.000.000 RSUD
3.610.000 DISKES
1.565.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
58.900 RSUD
380.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
190.000 DISKES
630.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
223
SKPD
Penanggung
Jawab
- DISKES
40.000 DISKES
1.350.000 RSUD
296.000 DISKES
520.000 DISKES
3.000.000 DISKES
135.000 DISKES
350.000 DISKES
418.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
40.000 DISKES
4.259.902 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
224
SKPD
Penanggung
Jawab
- DISKES
25.654.000 RSUD
370.000 RSUD
330.000 RSUD
130.000 RSUD
60.000 RSUD
560.000 RSUD
282.474.994
7.500.000
19.000.000 Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
13.750.000 Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
1.500.000
Dinas PU,
Bappeda
2.500.000
800.000 Dinas PU
8.500.000 Dinas PU
10.000.000 Dinas PU
225
SKPD
Penanggung
Jawab
2.000.000 Dinas PU
Dinas PU,
65.000 Bappeda,
Pertahorbunhut
Dinas PU,
6.250.000 Bappeda, KLH,
Kesehatan
400.000
15.000.000 Dinas PU
- Dinas PU
1.350.000 Dinas PU
Dinas PU,
175.000 Kesehatan
2.750.000 Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
5.000.000 Dinas PU
3.414.994 Dinas PU
- Dinas PU
- BPBD
11.730.610
225.000 Dinas PU
-
Dinas PU
100.000 DIKES
7.000.000 Dinas PU,
Bappeda
226
SKPD
Penanggung
Jawab
2.202.805 BPBD
- BPBD
880.000
Dinas
PU,BAPPEDA,
80.000 Bappeda
800.000
4.465.000
300.000 BAPPEDA
350.000 BAPPEDA, SLRH
SKPD
100.000 BAPPEDA
130.000 BAPPEDA
775.000 BAPPEDA
300.000 BAPPEDA
300.000 BAPPEDA
250.000 BAPPEDA
- BAPPEDA
150.000 BAPPEDA
150.000 BAPPEDA
450.000 BAPPEDA
150.000 BAPPEDA
150.000
300.000 BAPPEDA
150.000 BAPPEDA
227
SKPD
Penanggung
Jawab
150.000 BAPPEDA
260.000 BAPPEDA, PU
1.142.052
-
Dishubkominfo
70.000 Dishubkominfo
100.000 Dishubkominfo
526.366
410.957
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
34.729
-
Dishubkominfo
Dishubkominfo
5.800.550
450.000
KLH, PU
- KLH, PU
2.040.000 Dinas PU, LH
KLH
100.000
KLH & SKPD
135.000 terkait
KLH
60.000
KLH
300.000
KLH
KLH, Bag. SDA
KLH, Bag. SDA,
- Dipertabunhut
228
SKPD
Penanggung
Jawab
KLH
Bag. SDA, KLH
Dipertabunhut,
KLH
Dipertabunhut
Dipertabunhut,
KLH, PDE
Bag. SDA,
210.000 KLH,PU
45.000
KLH
275.000
KLH, DKP
90.000
-
Dipertabunhut
DKP
2.175.000
2.000.000 PERTANAHAN
175.000 PERTANAHAN
75.000 PERTANAHAN
2.055.000
DINAS DUKPIL
1.710.000
- DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
- DINAS DUKPIL
2.515.071
229
SKPD
Penanggung
Jawab
BPPKB
200.000
- BPPKB
150.000 BPPKB
4.529.150
SOSNAKER
515.900
230
SKPD
Penanggung
Jawab
SOSNAKER
125.000
336.000
SOSNAKER
SOSNAKER
182.000
SOSNAKER
479.500
497.000 SOSNAKER
56.000
SOSNAKER
658.000 SOSNAKER
193.200 SOSNAKER
130.000 SOSNAKER
165.000 SOSNAKER
140.000 SOSNAKER
66.550
SOSNAKER
357.700
135.000 Koperidag
80.000 Koperidag
50.000 Koperidag
- Koperidag
55.000 Koperidag
37.700 Koperidag
109.142
Bag Pereko
231
SKPD
Penanggung
Jawab
1.719.802
200.000 KPM
220.000
KPM, KPPT
110.473
39.930
346.060
Bag Pereko
Bag Pereko
Bag Pereko
212.960
Bag Pereko
Dibudpar
Bag. Kesra
219.615
798.600
432.575
50.000
Dibudpar
Dibudpar
Dibudpar
Dibudpar
79.860 Dibudpar
1.755.000
DISPORA
607.500
DISPORA
347.500
DISPORA
400.000
232
SKPD
Penanggung
Jawab
DISPORA
400.000
DISPORA
2.593.815
291.000 KESBANGPOL
197.000 KESBANGPOL
20.815 KESBANGPOL
140.000 Satpol PP
1.230.000 Satpol PP
100.000 Satpol PP
160.000 KESBANGPOL
1.000.000
-
BPBD
BPBD
1.750.000 BPBD
685.465 BPBD
1.075.616 BPBD
57.010.995
3.000.000 PUM & UMUM
1.000.000 HUMAS
200.000 ADM PUM
200.000 ADM HUKUM
100.000 ADM HUKUM
200.000 ORGANISASI
- ORGANISASI
233
SKPD
Penanggung
Jawab
- ORGANISASI
11.512.701 SEKWAN
1.000.000
-
DPPKD
DPPKD, SKPD
DPPKD, SKPD
Bag. Adm.
Pembangunan
148.136 KPPT, DPPKD
100.000
2.900.000 DPPKD
DPPKD
35.000
300.000
DPPKD
DPPKD
522.000 INSPEKTORAT
INSPEKTORAT
860.000
BKDD
2.213.462
BKDD
BKDD
25.000
BKDD
BKDD
868.211
BKDD
771.748
BKDD
BKDD
640.000
300.000 BP2KP
234
SKPD
Penanggung
Jawab
BP2KP,
265.000 Dipertahorbunh
75.000
ut
BP2KP, BPM,
SKPD terkait
2.045.000
50.000 BPM
75.000 BPM
50.000 BPM
500.000 BPM
150.000 BPM
250.000 BPM
80.000 BPM
75.000 BPM
225.000 BPM
100.000 BPM
100.000 BPM
120.196 BPM
235
SKPD
Penanggung
Jawab
58.564 BPM
75.000 BPM
125.000 BPM
100.000 BPM
375.000 BPM
150.000 BPM
180.000 BPM
300.000 BPM
130.000 BPM
80.000 BPM,BP2KB
75.000 BPM,DPPKD
75.000 BPM
80.000 BPM
100.000 BPM
75.000 BPM
236
SKPD
Penanggung
Jawab
- Bappeda, SKPD
- Bappeda, SKPD
175.000
175.000 Bappeda
430.000
50.000 P. & ARSIP
- SKPD, PDE
600.000 HUMAS
HUMAS
350.000
- HUMAS, PDE
225.000
Kantor Arsip
50.000 dan
Perpustakaan
Kantor Arsip
75.000 dan
Perpustakaan
Kantor Arsip
100.000 dan
Perpustakaan
45.627.965
26.414.360
237
SKPD
Penanggung
Jawab
320.000 Dipertabunhut,
Disnak, DKP,
BP2KP
700.000 Dipertabunhut,
Disnak, DKP,
BP2KP
Dipertabunhut,
36.300 Disnak,BP2KP
360.000 Dipertabunhut,
Disnak,BP2KP
Dipertabunhut,
20.000 Disnak,BP2KP
Dipertabunhut,
300.000 Disnak,BP2KP
Dipertabunhut,
250.000 Disnak,BP2KP
7.000.000
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
205.000
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
238
SKPD
Penanggung
Jawab
- Pertahorbunhut
-
Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
-
Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
347.288 Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
399.300 Pertahorbunhut
930.000 Pertahorbunhut
Pertahorbunhut
850.000
Pertahorbunhut,
109.808 BP3KP
608.919 Disnak
- Disnak
- Disnak
- Disnak
- Disnak
241.577 Disnak
Disnak
18.078
Disnak
120.000
Disnak
83.188
290.000
239
SKPD
Penanggung
Jawab
Dipertabunhut,
265.000 KLH
25.000
Dipertabunhut
937.000
357.000 DPE
200.000 DPE
105.000 DPE
275.000 DPE
1.098.075
219.615
Disbudpar
798.600
Disbudpar
- Disbudpar
- Disbudpar
79.860 Disbudpar
13.052.500
2.000.000 DKP
1.000.000
100.000
500.000 DKP
250.000
1.000.000
500.000
50.000
2.000.000 DKP
1.000.000 DKP
50.000 DKP
240
SKPD
Penanggung
Jawab
15.000 DKP
15.000
50.000 DKP
25.000 DKP
90.000 DKP
20.000 DKP
50.000 DKP
20.000 DKP
100.000 DKP
17.500 DKP
20.000 DKP
50.000
DKP
50.000 DKP
400.000 DKP
100.000 DKP
80.000 DKP
2.000.000 DKP
1.000.000 DKP
500.000 DKP
3.105.000
200.000 Koperindag dan
UKM
241
SKPD
Penanggung
Jawab
100.000 BPM,Koperindag
dan UKM
731.030
45.000 Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
280.000 Koperindag dan
UKM
242
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
kesejahteraan
masyarakat,
dengan
fokus
kesejahteraan
ekonomi,
kesejahteraan sosial dan seni budaya serta olah raga, (2) aspek pelayanan umum.
Secara Lebih terperinci dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
NO
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
9
FOKUS
KESEJAHETERAAN
DAN
PEMERATAAN EKONOMI
1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.
Pertumbuhan PDRB
1.2.
1.3.
1.4.
Indeks Gini
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
5,05
5,70
6,20
6,45
6,55
6,70
6,70
6,23
10,22
9,05
8,80
8,50
8,00
8,00
15,61
16,74
17,83
18,87
19,88
20,91
20,91
0,2609
0,2509
0,2434
0,2384
0,2359
0,2349
0,23
18,30
18,60
18,90
19,20
19,50
19,80
19,80
0,5905
0,5405
0,4905
0,4405
0,3905
0,3405
0,3405
71,9
76,9
80,9
83,9
86,9
89,9
89,9
28,1
23,1
19,1
16,1
13,1
10,1
10,1
94,50
95,00
96,00
97,00
98,00
99,00
99,00
7,43
7,62
7,81
8,00
8,20
8,40
8,40
PENDIDIKAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
0,00
104,26
105,00
106,00
107,00
108,00
109,00
109,00
70,06
71,00
72,00
73,00
74,00
75,00
75,00
49,30
50,00
51,00
53,00
54,00
55,00
55,00
954,00
955,00
960,00
965,00
970,00
975,00
975,00
205
NO
1
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
3
3.1
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni
(APM)) SMA/SMK/MA/Paket
C
KESEHATAN
Angka kelangsungan hidup
bayi
Angka usia harapan hidup
Persentase gizi buruk dan Gizi
kurang
Persentase
Cakupan
Pelayanan gizi buruk
KETENAGAKERJAAN
Rasio penduduk yg bekerja
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
88,84
89,00
91,00
92,00
93,00
94,00
94,00
49,44
50,50
51,50
52,00
53,50
54,50
54,50
36,99
41,00
42,00
43,00
44,00
45,00
45,00
993
993
993
993
993
993
993
70,90
71,12
71,48
71,84
72,20
72,56
72,56
13,30
12,00
11,00
10,60
10,40
10,00
10,00
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
93,75
94,25
94,75
95,25
96,00
97,00
97,00
0,73
0,73
0,73
0,82
0,82
0,82
0,82
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
0,275
0,275
0,275
0,277
0,280
0,282
0,282
0,018
0,018
0,018
0,020
0,020
0,023
0,023
104,25
105,50
106,00
107,00
108,00
109,00
109,00
68,54
69,00
69,50
70,00
70,50
71,00
71,00
14,00
18,00
0.50/63.8
0
23,00
0.51/64.3
0
25,00
0.53/65.0
0
26,00
28,00
0.58/67.0
0
28,00
KEBUDAYAAN
1.1.
1.2.
2.
2.1.
2.2.
a. Rasio klub
olahraga/penduduk
b. Rasio gedung olahraga
PENDIDIKAN
Pendidikan dasar:
1.1.1.
1.1.2.
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
sekolah
Rasio guru/murid
1.1.3.
1.1.4.
0.98/63.30
0.55/66.00
0.58/67.00
0,00
1.2.
Pendidikan menengah:
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
0,00
49,30
50,30
52,00
55,30
58,50
60,00
60,00
1,196
1,197
1,198
1,199
1,200
1,201
1,20
10
12
15
20
21
21,00
0,89
0,90
0,91
0,93
0,94
0,95
0,95
0,00
1.3.
1.3.1.
1.3.2
1.3.3
Fasilitas Pendidikan:
Sekolah pendidikan SD/MI
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
0,00
52,02
53,00
54,00
55,00
60,00
65,00
73,72
75,00
75,50
76,00
77,00
78,00
77,61
78,00
79,00
80,00
85,00
90,00
65,00
78,00
90,00
206
NO
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
1.4.
1.4.1.
0,00
3.206
3.300
3.500
3.600
3.700
3.800
3800,00
0,00
1.5.
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.
0,00
0,13
0,10
0,70
0,50
0,40
0,30
0,30
0,28
0,25
0,22
0,20
0,15
1,00
1,00
6,05
5,00
4,00
3,15
2,15
1,00
1,00
0,00
1.6.
Angka Kelulusan:
1.6.1.
1.6.2.
1.6.3.
1.6.4.
1.6.5.
1.6.6.
0,00
99,58
99,60
99,70
99,80
99,90
99,95
99,95
99,88
99,89
99,90
99,92
99,98
99,99
99,99
98,70
98,75
98,80
99,85
99,90
99,95
99,95
96,15
96,25
96,50
96,60
97,00
98,00
98,00
121,52
122,30
123,00
124,00
125,00
125,50
125,50
85,11
86,11
87,00
88,00
89,00
90,00
90,00
0,00
2.
KESEHATAN
0,00
2.1.
2.2.
2.3
24
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
215
2.16
14,00
14,10
14,20
14,30
14,40
14,40
14,40
0,062
0,062
0,062
0,062
0,062
0,062
0,06
0,170
0,170
0,174
0,176
0,179
0,181
0,18
0.149
0,154
0,159
0,164
0,169
0,174
0,17
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,144
0,149
0,154
0,159
0,164
0,169
0,17
1,717
1,732
1,748
1,763
1,778
1,794
1,79
58,56
60,00
65,00
70,00
75,00
80,00
80,00
87,81
88,00
88,00
89,00
89,00
90,00
90,00
85,00
87,00
90,00
92,00
95,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
74,50
77,00
79,00
81,00
83,00
85,00
85,00
96,30
97,00
98,00
99,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
49,98
60,00
65,00
70,00
80,00
85,00
85,00
85,10
86,00
87,00
88,00
89,00
90,00
90,00
0,01
100,00
207
NO
1
2.17
2.18
2.19
2.20
2.21
2.22
2.23
2.24
2.25
2.26
3.
3.1.
3.2.
3.3.
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2
Cakupan puskesmas (%)
Cakupan pembantu
puskesmas (%)
MMR
Angka Kematian 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap
1.000 penderita keluar RS (Net
Death Rate=NDR)
Waktu tunggu di rawat jalan
Angka kematian Umum untuk
setiap 1.000 penderita keluar
RS (Gross Death Rate=GDR)
mencapai 4,5%
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana prasarana RS
(100%)
Ketepatan waktu pemberian
makanan kepada pasien
(>90%)
Persentase limbah cair &
padat RS yang memenuhi baku
mutu (100%)
Angka pemanfaatan Tempat
Tidur RS (Bed occupancy
Rate=BOR) (60-85%)
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.5.
3.6.
3.11.
3.12.
3.17.
2011
2012
2013
2014
141,18
141,18
141,18
141,18
141,18
141,18
141,18
34,25
34,25
35,07
35,89
36,71
38,08
38,08
0%
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
< 6o menit
0%
< 6o
menit
4,5%
< 55
menit
4,5%
< 5o
menit
4,5%
< 4o menit
4,5%
< 3o
menit
4,5%
13%
20,7%
37,4%
70,3%
96,9%
100%
30%
>90%
>90%
>90%
>90%
>90%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
17%
60%
70%
75%
80%
85%
2015
0,00
2,5%
< 3o menit
4,5%
1,00
>90%
1,00
0,85
PEKERJAAN UMUM
3.4.
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
32,87
35,12
37,43
39,12
42,30
45,32
45,32
62,25
62,94
63,58
64,34
65,00
65,00
65,00
0,89
0,90
0,90
1,00
1,10
1,20
1,20
15,40
17,30
19,30
21,80
23,70
25,80
25,80
5,00
0,00
0,23
0,33
0,50
0,70
0,70
0,70
25,00
27,00
28,50
29,30
31,40
33,40
33,40
35,00
37,00
38,40
39,30
41,20
43,00
43,00
616,25 km
638,5 km
653,7 km
676,6 km
693,5 km
711,4 km
711,4 km
0,00
427,85 km
449,6 km
465,8 km
484,3 km
503,6 km
526,7 km
526,7 km
1285M'
1413M'
1554M'
1609M'
1769M'
1894M'
1894M'
65
68
73
76
82
85
85,00
0,00
4.
PERUMAHAN
0,00
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
48
52
65
73
81
89
89,00
85,75
86,98
88,23
88,98
90,23
91,98
91,98
15,40
17,30
19,30
21,80
23,70
25,80
25,80
0,30
0,27
0,20
0,50
0,10
0,05
0,05
50
60
70
80
90
100
100,00
208
NO
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
9
0,00
5.
PENATAAN RUANG
0,00
5.1.
5.2.
615 Ha
665 Ha
715 Ha
745 Ha
805 Ha
855 Ha
855 Ha
126 buah
138 buah
151 buah
166 buah
182 buah
202 buah
202 buah
0,00
6.
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg telah
ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERKADA
Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD
0,00
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
30%
80%
80%
80%
80%
80%
0,80
0,00
7.
PERHUBUNGAN
0,00
7.1.
580.442
560.211
540.321
520.198
500.089
480.197
480197,00
14
16
18
23
25
28
28,00
3.650
3.789
3.920
3.997
4.034
4.254
4254,00
7.4.
2,00
7.5.
1,00
7.6.
1,00
14,50%
13,00%
12,50%
11,50%
11%
10,5
10,50
2.014
2.152
2.245
2.367
2.442
2.570
2570,00
6 bulan
6 bulan
6 bulan
6 bulan
6 bulan
6 bulan
6 bulan
7.11
7.12
7.13
7.14
7.2.
7.3.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10
61.000
61.000
61.000
61.000
61.000
61.000
61000,00
213 buah
283 buah
375 buah
450 buah
530 buah
600 buah
600 buah
4 titik
16 titik
26 titik
450 titik
530 titik
600 titik
600 titik
25 buah
31 buah
41 buah
50 buah
55 buah
60 buah
60 buah
4 unit
5 unit
6 unit
7 unit
8 unit
9 unit
9 unit
0,00
8.
LINGKUNGAN HIDUP
0,00
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.6.
8.7.
Persentase penanganan
sampah
Persentase Penduduk
berakses air minum
Persentase Luas pemukiman
yang tertata
Pencemaran status mutu air
Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan amdal.
Jumlah Tempat pembuangan
sampah (TPS)
25%
30%
35%
40%
45%
50%
0,50
64
66
69
75
81
89
89,00
20
25
35
45
55
65
65,00
20
40
60
80
100
100,00
20
40
60
80
100
100,00
23
26
32
35
35,00
20
0,00
209
NO
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
10.1.
2
KEPENDUDUKAN DAN
CATATAN SIPIL
Kepemilikan KTP
10.2.
Kepemilikan KK
10.3.
10.4.
Ketersediaan database
kependudukan
Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK
10.
10.5.
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
59%
70%
85%
90%
95%
95%
0,95
73%
95%
100%
100%
100%
100%
1,00
55%
65%
85%
85%
90%
90%
0,90
55%
70%
90%
90%
90%
100%
1,00
30%
60%
100%
100%
100%
100%
0,00
1,00
0,00
11.
11.1.
11.3.
11.6.
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
Partisipasi Perempuan di
lembaga swasta
Rasio KDRT (%)
Jumlah pengaduan
perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan
0,00
8,05%
8,50%
9,50%
10,00%
10,50%
11,75%
0,12
10,60
11,40
13,30
14,50
16,75
18,75
18,75
0,030%
0,034%
0,045%
0,034%
0,028%
0,023%
0,00
26 orang
30 orang
40 orang
30 orang
25 orang
20 orang
20 orang
0,00
12.
12.2.
12.3.
12.4.
12.1.
0,00
3,4
3,2
3,1
2,9
2,7
2,70
64%
64,50%
65%
65,50%
66%
66,20%
0,66
64%
64,50%
65%
65,50%
66%
66,20%
0,66
59,05%
49,05%
45,05%
40,05%
35,05%
30,05%
0,30
0,00
13.
SOSIAL
0,00
13.1.
13.2.
13.3.
12
25.351
orang
56.358
orang
12
12
12
13
13
13,00
27.886
30.421
32.956
35.491
38.027
38027,00
61.994
67.630
73.625
78.901
84.537
84537,00
0,00
14.
KETENAGAKERJAAN
0,00
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.
14.6.
14.7.
14.8.
34,73
38,2
41,68
45,15
48,62
52,09
52,09
1,30
1,20
1,15
1,10
1,05
1,00
1,00
1,59
1,75
1,91
2,07
2,23
2,39
2,39
796
876
955
1.035
1.114
1.194
1194,00
13,51%
12,96%
12,36%
11,32%
10,58%
9,38%
0,09
70%
77%
84%
91%
98%
100%
1,00
22,10
18,00
16,00
14,00
12,00
10,00
10,00
23.411
22.773
21.989
20.564
19.564
17.663
17663,00
0,00
15.
15.1.
15.2.
0,00
70,95
30.971
unit
76,28
78,73
85,84
88,7
89,83
89,83
31.435
32.127
33.046
34.194
35.571
35571,00
210
NO
1
15.3.
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2
Jumlah Koperasi yang
melaksanakan unit usaha
simpan pinjam yang otonom
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
31 unit
34 unit
38 unit
42 unit
46 unit
50 unit
50 unit
0,00
16.
PENANAMAN MODAL
0,00
16.1.
16.2.
16.3.
16.4.
19
perusahaa
n
20
242M
250 M
271 M
211,57
229
244,76
4.020
4.580
21
5.140
22
24
26
293 M
312 M
333 M
333 M
259,09
260,83
262,3
262,30
5.700
6.260
6.820
26,00
6820,00
0,00
17.
KEBUDAYAAN'
0,00
17.1.
17.2.
17.3.
4x
4x
4x
4x
4x
4x
4x
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
3 buah
3 buah
3 buah
5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
0,00
18.
18.1.
18.2.
18.3.
18.4.
18.5.
18.6.
0,00
45
45
45
45
45
45
45,00
6,00
6,00
8,00
17
17
17
17
17
17
17,00
220
220
220
220
220
220
220,00
0,00
19.
19.1.
19.2.
0,00
142
142
142
142
145
145
145,00
13 parpol
13
13
13
13
13
13,00
0,00
20.
20.1.
20.2.
20.3.
20.7.
20.8.
20.9.
20.10.
20.11.
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah
10.000 Penduduk
Rasio Pos Siskamling per
jumlah desa/kelurahan
Penegakan PERDA (%)
(Penyelesaian Pelanggaran
Perda)
Cakupan patroli petugas
Satpol PP
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
Petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas) di
Kabupaten
Sistim Informasi Manajemen
Pemda
0,00
2
7,00
16 orang
16
16
16
16
16
16,00
366
732
732
732
732
732
732,00
50
55
60
65
70
75
75,00
1 /12 jam
1 /12 jam
1 /12 jam
1 /12 jam
1 /12 jam
1 /12 jam
1 /12 jam
60%
70%
75%
80%
85%
90%
0,90
567 orang
567
567
567
567
567
567,00
5,00
211
NO
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
20.12.
2
Izin Mendirikan Bangunan
20.14.
20.15
20.16
20.17
Izin Lokasi
20.18
20.19
20.20
20.2
20.22
20.23
20.24
20.25
20.28
20.29
20.26
20.27
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
186
186
196
196
200
200
200,00
102
113
113
120
120
130
130,00
50
60
65
70
75
80
80,00
5,00
5,00
1.387
1.400
1.450
1.450
1.450
1.500
1500,00
50
54
48
60
65
65,00
44
50
50
54
54
60
60,00
10
15
20
25
25
25,00
10
10,00
227
230
230
250
250
300
300,00
252
260
260
270
270
300
300,00
10
10,00
9,00
6,00
5,00
8,00
0,00
21.
KETAHANAN PANGAN
0,00
21.1.
21.2.
22.
22.1.
22.2.
22.4.
22.5.
22.6.
22.7.
22.8.
22.9.
22.10
23.
Tumbuhnya Kelembagaan
Distribusi dan Konsumsi
Pangan Masyarakat
Jumlah Produksi beras
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT & NAGARI
Jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Jumlah kelompok binaan PKK
Jumlah LPM Aktif dan
Berfungsi
PKK aktif
Posyandu Purnama dan
Mandiri
Tingkat Partisipasi
Masyarakat dan Swadaya
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
Pelatihan terhadap aparatur
Nagari dan Pengurus Nagari
Jumlah Pos Pelayanan
Teknologi Pedesaan
(Posyantekdes) yang
terbentuk dan berfungsi
dengan baik
15
25
35
45
55
65
65,00
136.800,6
7
140.220,6
9
143.726,2
0
147.319,3
6
151.002,3
4
154.777,4
0
46
92
138
184
184
32
64
128
192
256
256
256,00
10%
30%
40%
50%
60%
70%
0,70
20%
50%
65%
80%
90%
100%
1,00
156
296
396
486
586
696
696,00
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
80,00
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
90,00
10%
20%
40%
60%
80%
100%
1,00
17
34
50
60
60
60,00
154777,40
184,00
STATISTIK
212
NO
1
23.1.
23.2.
24.
24.1.
24.2.
25.
25.1.
25.2.
25.3.
25.4.
25.5.
25.6.
26.
26.1.
26.2.
26.3.
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2
Buku kabupaten dalam
angka
Buku PDRB kabupaten
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
1,00
1,00
33,33
40
45
50
55
60
60,00
1 kegiatan
1,00
94
100
103
106
109
112
112,00
1,00
2,1
2,5
3,3
5,00
0,021
0,025
0,03
0,03
0,03
0,02
0,02
1,00
1,00
1 pustaka
daerah,
1 pustaka
nagari
4 pustaka
nagari
6 pustaka
nagari
8 pustaka
nagari
10 pustaka
nagari
10
pustaka
nagari
10 pustaka
nagari
KEARSIPAN
Pengelolaan arsip secara baku
(%)
Peningkatan SDM pengelola
kearsipan
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
Jumlah jaringan komunikasi
Rasio wartel terhadap
penduduk 10000
Rasio warnet terhadap
penduduk 10000
Jumlah surat kabar
nasional/lokal
Jumlah penyiaran radio Lokal
Web site milik pemerintah
daerah
PERPUSTAKAAN
Jumlah perpustakaan
Jumlah pengunjung
perpustakaan per tahun (%)
Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
16,7
1844
eksemplar
20
25
30
35
40
40,00
1000 eks
1000 eks
1000 eks
1000 eks
1000 eks
1000 eks
4,85
5,27
5,4
5,53
5,66
5,79
PERTANIAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.6.
1.7
2.
2.1.
2.2.
3.
3.1.
3.2.
5,79
18,82
19,04
19,42
19,58
19,95
20,46
20,46
15,91
16,02
16,13
16,24
16,35
16,46
16,46
2,91
3,02
3,29
3,34
3,60
4,00
4,00
849
899
949
963
963
963
963,00
13.419.10
8
13.419.10
8
13.754.58
6
14.098.45
1
14.458.91
2
14.812.18
5
14812185,0
0
357
134
112
112
112
112
112,00
8,2
1,25
1,32
1,34
1,35
1,37
1,37
5,88
8,24
9,41
11,8
14,12
17,65
17,65
0,49
0,64
0,64
0,64
0,64
0,64
0,64
KEHUTANAN
Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis (ha)
Penurunan Kerusakan
Kawasan Hutan
ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
Pertambangan tanpa ijin (%)
Kontribusi sektor
pertambangan terhadap PDRB
(%)
213
NO
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
3.133.491
3.249.000
3.300.000
3.400.000
3.500.000
3.600.000
3600000,00
21.086,00
21.718,60
22.370,10
23.041,20
23.732,50
24.444,50
24444,50
32
33
36
39
42
45
45,00
60,00
66,14
76,61
80,16
88,77
93,09
93,09
13.879,70
15.879,00
17.879,00
19.879,00
21.879,00
23.879,00
23879,00
60,00
71,00
84,00
89,00
95,00
100,00
100,00
4.
PARIWISATA
4.1.
4.2.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
6.
PERDAGANGAN
6.1.
6.3.
6.4
6.5
7.
Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap PDRB
Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal (%)
Rata-rata ratio koefisien
variasi harga komoditi
tertentu (%)
Persentase Penurunan tingkat
pelanggaran (%)
HB :
10,70%
10,75%
10,80%
10,90%
11,00%
0,11
HK :
11,70%
11,75%
11,80%
11,00%
12,00%
0,12
33%
36,67%
46,67%
53,33%
60,00%
66,67%
0,67
7,58
7,00
6,50
6,00
5,50
5,00
5,00
425
0,39
0,35
0,30
0,26
0,22
0,22
PERINDUSTRIAN
7.1.
Kontribusi sektor
perindustrian terhadap PDRB
7.3.
% Pertumbuhan Industri.
7.4.
HB :
11,25%
11,40%
11,60%
11,80%
12,00%
0,12
HK :
12,00%
12,25%
12,50%
12,75%
13,00%
0,13
2.5
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
5,00
20%
25%
30%
35%
40%
45%
0,45
53,02
52,98
52,76
52,64
52,42
51,97
51,97
46,98
47,02
47,24
47,36
47,58
48,03
48,03
KEMAMPUAN
EKONOMI
2.3
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita
Pengeluaran konsumsi non
pangan perkapita
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Jenis dan jumlah bank dan
cabang
Jenis dan jumlah perusahaan
asuransi dan cabang
Ketersediaan restoran
2.4
Rumah makan
2.5
Cafe
1.1.
1.2.
2
2.1
2.2
0,00
4
7,00
3,00
15
20
20
25
25
25
25,00
50
65
65
75
75
75
75,00
10
10
10
10,00
214
NO
1
2.7
3
3.1
INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2
Hotel Non Bintang
KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
3,00
48%
50%
55%
60%
65%
70%
Lingkungan Hidup
Persentase Rumah Tangga
(RT) yang menggunakan air
bersih
0,70
0,00
4
4.1
Komunikasi dan
Informatika
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik
0,00
85,75
86,98
88,23
88,98
90,23
91,98
91,98
1.1.
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Angka kriminalitas
1.2.
Jumlah demo
1.3.
28
tersangka
25
20
15
10
5,00
1 kasus
1 kasus
1 kasus
1 kasus
1 kasus
0 kasus
0 kasus
7 hari
7 hari
6 hari
5 hari
4 hari
4 hari
4 hari
215
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
2011
2012
2
4
5
1
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
FOKUS KESEJAHETERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI
1. OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,PerangkatDaerah,KepegawaiandanPersandian
1.1. PertumbuhanPDRB
5,05
5,70
6,20
1.2. Lajuinflasiprovinsi
6,23
10,22
9,05
1.3. PDRBperkapita(JutaRp)
15,61
16,74
17,83
1.4. IndeksGini
0,2609
0,2509
0,2434
1.5. PemerataanpendapatanversiBankDunia(untuk40%Rendah)
18,30
18,60
18,90
1.6. IndeksketimpanganWilliamson(IndeksKetimpanganRegional)
0,5905
0,5405
0,4905
1.7. Persentasependudukdiatasgariskemiskinan
71,9
76,9
80,9
1.8. Persentasependudukmiskin
28,1
23,1
19,1
FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1. PENDIDIKAN
1.1. Angkamelekhuruf
1.2. Angkarata-ratalamasekolah
1.3. Angka partisipasi kasar
AngkaPartisipasiKasar(APK)SD/MI/PaketA
AngkaPartisipasiKasar(APK)SMP/MTs/PaketB
AngkaPartisipasiKasar(APK)SMA/SMK/MA/PaketC
1.4. Angkapendidikanyangditamatkan
1.5. Angka Partisipasi Murni
1.5.1. AngkaPartisipasiMurni(APM)SD/MI/PaketA
1.5.2. AngkaPartisipasiMurni(APM)SMP/MTs/PaketB
1.5.3. AngkaPartisipasiMurni(APM))SMA/SMK/MA/PaketC
2. KESEHATAN
2.1. Angkakelangsunganhidupbayi
2.2. Angkausiaharapanhidup
PersentasegiziburukdanGizikurang
2.3. PersentaseCakupanPelayanangiziburuk
3
KETENAGAKERJAAN
3.1 Rasio penduduk yg bekerja
FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA
1. KEBUDAYAAN
1.1. Rasiogrupkesenian/10.000penduduk
1.2. Rasiogedungkesenian/10.000penduduk
2. PEMUDADANOLAHRAGA
2013
6
2014
7
2015
8
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
6,45
8,80
18,87
0,2384
19,20
0,4405
83,9
16,1
6,55
8,50
19,88
0,2359
19,50
0,3905
86,9
13,1
6,70
8,00
20,91
0,2349
19,80
0,3405
89,9
10,1
6,70
8,00
20,91
0,23
19,80
0,3405
89,9
10,1
94,50
7,43
95,00
7,62
96,00
7,81
97,00
8,00
98,00
8,20
99,00
8,40
104,26
70,06
49,30
954,00
105,00
71,00
50,00
955,00
106,00
72,00
51,00
960,00
107,00
73,00
53,00
965,00
108,00
74,00
54,00
970,00
109,00
75,00
55,00
975,00
88,84
49,44
36,99
89,00
50,50
41,00
91,00
51,50
42,00
92,00
52,00
43,00
93,00
53,50
44,00
94,00
54,50
45,00
99,00
8,40
0,00
109,00
75,00
55,00
975,00
0,00
94,00
54,50
45,00
993
70,90
13,30
100%
993
71,12
12,00
100%
993
71,48
11,00
100%
993
71,84
10,60
100%
993
72,20
10,40
100%
993
72,56
10,00
100%
993
72,56
10,00
100%
93,75
94,25
94,75
95,25
96,00
97,00
97,00
0,73
0,50
0,73
0,50
0,73
0,50
0,82
0,50
0,82
0,50
0,82
0,50
0,82
0,50
NO
1
2.1. a.Rasioklubolahraga/penduduk
2.2. b.Rasiogedungolahraga
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
0,275
0,018
2011
4
0,275
0,018
2012
5
0,275
0,018
2013
6
0,277
0,020
2014
7
0,280
0,020
2015
8
0,282
0,023
104,25
68,54
14,00
0.98/63.30
105,50
69,00
18,00
0.50/63.80
106,00
69,50
23,00
0.51/64.30
107,00
70,00
25,00
0.53/65.00
108,00
70,50
26,00
0.55/66.00
109,00
71,00
28,00
0.58/67.00
1.2.
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
Pendidikanmenengah:
Angkapartisipasisekolah
Rasioketersediaansekolahterhadappendudukusiasekolah(%)
Rasioguruterhadapmurid
Rasioguruterhadapmuridperkelasrata-rata
49,30
1,196
6
0,89
50,30
1,197
10
0,90
52,00
1,198
12
0,91
55,30
1,199
15
0,93
58,50
1,200
20
0,94
60,00
1,201
21
0,95
1.3.
1.3.1.
1.3.2
1.3.3
FasilitasPendidikan:
SekolahpendidikanSD/MIkondisibangunanbaik
SekolahpendidikanSMP/MTskondisibangunanbaik
SekolahpendidikanSMA/SMK/MAkondisibangunanbaik
52,02
73,72
77,61
53,00
75,00
78,00
54,00
75,50
79,00
55,00
76,00
80,00
60,00
77,00
85,00
65,00
78,00
90,00
3.206
3.300
3.500
3.600
3.700
3.800
0,13
0,28
6,05
0,10
0,25
5,00
0,70
0,22
4,00
0,50
0,20
3,15
0,40
0,15
2,15
0,30
1,00
1,00
99,58
99,88
98,70
96,15
121,52
85,11
99,60
99,89
98,75
96,25
122,30
86,11
99,70
99,90
98,80
96,50
123,00
87,00
99,80
99,92
99,85
96,60
124,00
88,00
99,90
99,98
99,90
97,00
125,00
89,00
99,95
99,99
99,95
98,00
125,50
90,00
14,00
0,062
14,10
0,062
14,20
0,062
14,30
0,062
14,40
0,062
14,40
0,062
1.4. PendidikanAnakUsiaDini(PAUD):
1.4.1. JumlahSiswapadaJenjangTK/RA
1.5.
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.
AngkaPutusSekolah:
AngkaPutusSekolah(APS)SD/MI
AngkaPutusSekolah(APS)SMP/MTs
AngkaPutusSekolah(APS)SMA/SMK/MA
1.6.
1.6.1.
1.6.2.
1.6.3.
1.6.4.
1.6.5.
1.6.6.
AngkaKelulusan:
AngkaKelulusan(AL)SD/MI
AngkaKelulusan(AL)SMP/MTs
AngkaKelulusan(AL)SMA/SMK/MA
AngkaMelanjutkan(AM)dariSD/MIkeSMP/MTs
AngkaMelanjutkan(AM)dariSMP/MTskeSMA/SMK/MA
GuruyangmemenuhikualifikasiS1/D-IV
2. KESEHATAN
2.1. Rasioposyandupersatuanbalitax1000
2.2. Rasiopuskesmaspersatuanpendudukx1000
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,282
0,023
109,00
71,00
28,00
0.58/67.00
0,00
0,00
60,00
1,20
21,00
0,95
0,00
0,00
65,00
78,00
90,00
0,00
0,00
3800,00
0,00
0,00
0,30
1,00
1,00
0,00
0,00
99,95
99,99
99,95
98,00
125,50
90,00
0,00
0,00
14,40
0,06
NO
1
2.3
24
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
215
2.16
2.17
2.18
2.19
2.20
2.21
2.22
2.23
2.24
2.25
2.26
2
Rasiopustupersatuanpendudukx1000
Rasiopolindes/poskesripersatuanpendudukx1000
RasioRumahSakitpersatuanpendudukx1000
Rasiodokterpersatuanpendudukx1000
Rasiotenagamedispersatuanpendudukx1000
Cakupankomplikasikebidananyangditangani(%)
Cakupanpertolonganpersalinanolehtenagakesehatanyangmemiliki
CakupanDesa/kelurahanUniversalChildImmunization(UCI)
CakupanBalitaGiziBurukmendapatperawatan
CakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakitTBCBTA
CakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakitDBD
Cakupanjaminanpemeliharaankesehatanmasyarakatmiskinmelalui
Cakupanpelayanankesehatanrujukanpasienmasyarakatmiskin
Cakupankunjunganbayi(%)
Cakupanpuskesmas(%)
Cakupanpembantupuskesmas(%)
MMR
AngkaKematian48jamsetelahdirawatuntuktiap-tiap1.000penderitakeluar
Waktutunggudirawatjalan
AngkakematianUmumuntuksetiap1.000penderitakeluarRS(GrossDeath
PeningkatankualitasdankuantitassaranaprasaranaRS(100%)
Ketepatanwaktupemberianmakanankepadapasien(>90%)
Persentaselimbahcair&padatRSyangmemenuhibakumutu(100%)
AngkapemanfaatanTempatTidurRS(BedoccupancyRate=BOR)(60-85%)
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
3.12.
3.17.
PEKERJAANUMUM
Proporsipanjangjaringanjalandalamkondisibaik(%)
RasioJaringanIrigasi(%)
Rasiotempatibadahpersatuanpenduduk
Persentaserumahtinggalbersanitasi
Rasiotempatpemakamanumumpersatuanpenduduk
Rasiotempatpembuangansampah(TPS)persatuanpenduduk
Rasiorumahlayakhuni
Rasiopermukimanlayakhuni
PanjangjalandilaluiRoda4
JalanPenghubungdariibukotakecamatankekawasanpemukimanpenduduk
Panjangjalankabupatendalamkondisibaik(>40KM/Jam)
Drainasedalamkondisibaik/pembuanganaliranairtidaktersumbat(%)
LuasirigasiKabupatendalamkondisibaik(%)
4. PERUMAHAN
4.1. Rumahtanggapenggunaairbersih/JumlahseluruhRTx100%
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
0,170
0.149
0,01
0,144
1,717
58,56
87,81
85,00
100,00
74,50
96,30
100,00
49,98
85,10
141,18
34,25
2011
4
0,170
0,154
0,01
0,149
1,732
60,00
88,00
87,00
100,00
77,00
97,00
100,00
60,00
86,00
141,18
34,25
2012
5
0,174
0,159
0,01
0,154
1,748
65,00
88,00
90,00
100,00
79,00
98,00
100,00
65,00
87,00
141,18
35,07
2013
6
0,176
0,164
0,01
0,159
1,763
70,00
89,00
92,00
100,00
81,00
99,00
100,00
70,00
88,00
141,18
35,89
2014
7
0,179
0,169
0,01
0,164
1,778
75,00
89,00
95,00
100,00
83,00
100,00
100,00
80,00
89,00
141,18
36,71
2015
8
0,181
0,174
0,01
0,169
1,794
80,00
90,00
100,00
100,00
85,00
100,00
100,00
85,00
90,00
141,18
38,08
0%
<6omenit
0%
13%
30%
0%
17%
2,5%
<6omenit
4,5%
20,7%
>90%
100%
60%
2,5%
<55menit
4,5%
37,4%
>90%
100%
70%
2,5%
<5omenit
4,5%
70,3%
>90%
100%
75%
2,5%
<4omenit
4,5%
96,9%
>90%
100%
80%
2,5%
<3omenit
4,5%
100%
>90%
100%
85%
32,87
62,25
0,89
15,40
2
0,00
25,00
35,00
616,25km
35,12
62,94
0,90
17,30
3
0,23
27,00
37,00
638,5km
37,43
63,58
0,90
19,30
4
0,33
28,50
38,40
653,7km
39,12
64,34
1,00
21,80
4
0,50
29,30
39,30
676,6km
42,30
65,00
1,10
23,70
4
0,70
31,40
41,20
693,5km
45,32
65,00
1,20
25,80
5
0,70
33,40
43,00
711,4km
427,85km
1285M'
65
449,6km
1413M'
68
465,8km
1554M'
73
484,3km
1609M'
76
503,6km
1769M'
82
526,7km
1894M'
85
48
52
65
73
81
89
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,18
0,17
0,01
0,17
1,79
80,00
90,00
100,00
100,00
85,00
100,00
100,00
85,00
90,00
141,18
38,08
0,00
2,5%
<3omenit
4,5%
1,00
>90%
1,00
0,85
0,00
0,00
45,32
65,00
1,20
25,80
5,00
0,70
33,40
43,00
711,4km
0,00
526,7km
1894M'
85,00
0,00
0,00
89,00
NO
1
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
5. PENATAANRUANG
5.1. LuasRuangTerbukaHijauperSatuanLuasWilayahberHPL/HGB
5.2. Jumlahbangunanber-IMBpersatuanbangunan
6.
6.1.
6.2.
6.3.
PERENCANAANPEMBANGUNAN
TersedianyadokumenperencanaanRPJPDygtelahditetapkandgnPERDA
TersedianyaDokumenPerencanaan:RPJMDygtelahditetapkandgn
TersedianyaDokumenPerencanaan:RKPDygtelahditetapkandgnPERKADA
6.4. PenjabaranProgramRPJMDkedalamRKPD
7.
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10
7.11
7.12
7.13
7.14
PERHUBUNGAN
Jumlaharuspenumpangangkutanumum
Rasioijintrayek
Jumlahujikeurangkutanumum
JumlahTerminalBis
JumlahPelabuhanLaut
JumlahBandarUdara(Bandara)
Jumlahangkutandarat/Jumlahpenumpangangkutandaratx100%
KepemilikanKIRangkutanumum
Lamapengujiankelayakanangkutanumum(KIR)
Biayapengujiankelayakanangkutanumum
JumlahRambu-rambu
Markakagetyangterpasang
Portaljalanyangterpasang
JumlahAPILL(AlatPemberiIsyaratlaluLintas)traffic/warninglightyang
8.
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.6.
8.7.
LINGKUNGANHIDUP
Persentasepenanganansampah
PersentasePendudukberaksesairminum
PersentaseLuaspemukimanyangtertata
Pencemaranstatusmutuair
Cakupanpengawasanterhadappelaksanaanamdal.
JumlahTempatpembuangansampah(TPS)
10. KEPENDUDUKANDANCATATANSIPIL
10.1. KepemilikanKTP
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
85,75
15,40
0,30
50
2011
4
86,98
17,30
0,27
60
2012
5
88,23
19,30
0,20
70
2013
6
88,98
21,80
0,50
80
2014
7
90,23
23,70
0,10
90
2015
8
91,98
25,80
0,05
100
615Ha
126buah
665Ha
138buah
715Ha
151buah
745Ha
166buah
805Ha
182buah
855Ha
202buah
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
30%
ada
80%
ada
80%
ada
80%
ada
80%
ada
80%
580.442
14
3.650
2
1
14,50%
2.014
6bulan
61.000
213buah
4titik
25buah
4unit
560.211
16
3.789
2
1
13,00%
2.152
6bulan
61.000
283buah
16titik
31buah
5unit
540.321
18
3.920
2
1
1
12,50%
2.245
6bulan
61.000
375buah
26titik
41buah
6unit
520.198
23
3.997
2
1
1
11,50%
2.367
6bulan
61.000
450buah
450titik
50buah
7unit
500.089
25
4.034
2
1
1
11%
2.442
6bulan
61.000
530buah
530titik
55buah
8unit
480.197
28
4.254
2
1
1
10,5
2.570
6bulan
61.000
600buah
600titik
60buah
9unit
25%
64
20
0
20
30%
66
25
20
20
23
35%
69
35
40
40
26
40%
75
45
60
60
2
45%
81
55
80
80
32
50%
89
65
100
100
35
59%
70%
85%
90%
95%
95%
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
91,98
25,80
0,05
100,00
0,00
0,00
855Ha
202buah
0,00
0,00
ada
ada
ada
0,80
0,00
0,00
480197,00
28,00
4254,00
2,00
1,00
1,00
10,50
2570,00
6bulan
61000,00
600buah
600titik
60buah
9unit
0,00
0,00
0,50
89,00
65,00
100,00
100,00
35,00
0,00
0,00
0,95
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
73%
55%
55%
30%
2011
4
95%
65%
70%
60%
2012
5
100%
85%
90%
100%
2013
6
100%
85%
90%
100%
2014
7
100%
90%
90%
100%
2015
8
100%
90%
100%
100%
11. PEMBERDAYAANPEREMPUANDANPERLINDUNGANANAK
11.1. Persentasepartisipasiperempuandilembagapemerintah
PartisipasiPerempuandilembagaswasta
11.3. RasioKDRT(%)
11.6. Jumlahpengaduanperlindunganperempuandananakdaritindakankekerasan
8,05%
10,60
0,030%
26orang
8,50%
11,40
0,034%
30orang
9,50%
13,30
0,045%
40orang
10,00%
14,50
0,034%
30orang
10,50%
16,75
0,028%
25orang
11,75%
18,75
0,023%
20orang
12.
12.1.
12.2.
12.3.
12.4.
KELUARGABERENCANADANKELUARGASEJAHTERA
Rata-ratajumlahanakperkeluarga
RasioakseptorKB(%)
CakupanpesertaKBaktif(%)
KeluargaPraSejahteradanKeluargaSejahteraI(%)
3,4
64%
64%
59,05%
3,2
64,50%
64,50%
49,05%
3,1
65%
65%
45,05%
3
65,50%
65,50%
40,05%
2,9
66%
66%
35,05%
2,7
66,20%
66,20%
30,05%
13.
13.1.
13.2.
13.3.
SOSIAL
Saranasosialsepertipantiasuhan,pantijompodanpantirehabilitasi
PMKSygmemperolehbantuansosial
Penangananpenyandangmasalahkesejahteraansosial
12
25.351orang
56.358orang
12
27.886
61.994
12
30.421
67.630
12
32.956
73.625
13
35.491
78.901
13
38.027
84.537
14.
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.
14.6.
14.7.
14.8.
KETENAGAKERJAAN
Angkapartisipasiangkatankerja
Angkasengketapengusaha-pekerjapertahun
Tingkatpartisipasiangkatankerja
Pencarikerjayangditempatkan
Tingkatpengangguranterbuka
Keselamatandanperlindungan
Perselisihanburuhdanpengusahaterhadapkebijakanpemerintahdaerah
JumlahPengangguran/mencariPekerjaan
34,73
1,30
1,59
796
13,51%
70%
22,10
23.411
38,2
1,20
1,75
876
12,96%
77%
18,00
22.773
41,68
1,15
1,91
955
12,36%
84%
16,00
21.989
45,15
1,10
2,07
1.035
11,32%
91%
14,00
20.564
48,62
1,05
2,23
1.114
10,58%
98%
12,00
19.564
52,09
1,00
2,39
1.194
9,38%
100%
10,00
17.663
15.
15.1.
15.2.
15.3.
KOPERASIUSAHAKECILDANMENENGAH
Persentasekoperasiaktif(%)
JumlahUMKM(000)
JumlahKoperasiyangmelaksanakanunitusahasimpanpinjamyangotonom
70,95
30.971unit
31unit
76,28
31.435
34unit
78,73
32.127
38unit
85,84
33.046
42unit
88,7
34.194
46unit
89,83
35.571
50unit
16.
16.1.
16.2.
16.3.
16.4.
PENANAMANMODAL
Jumlahinvestorberskalanasional(PMDN/PMA)
Jumlahnilaiinvestasiberskalanasional(PMDN/PMA)
Rasiodayaseraptenagakerja
JumlahTenagaKerjayangterserap
19perusahaan
20
242M
250M
211,57
229
4.020 4.580
21
271M
244,76
5.140
22
293M
259,09
5.700
24
312M
260,83
6.260
26
333M
262,3
6.820
NO
1
10.2.
10.3.
10.4.
10.5.
2
KepemilikanKK
Kepemilikanaktacatatansipil
Ketersediaandatabasekependudukan
PenerapanKTPNasionalberbasisNIK
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
1,00
0,90
1,00
1,00
0,00
0,00
0,12
18,75
0,00
20orang
0,00
0,00
2,70
0,66
0,66
0,30
0,00
0,00
13,00
38027,00
84537,00
0,00
0,00
52,09
1,00
2,39
1194,00
0,09
1,00
10,00
17663,00
0,00
0,00
89,83
35571,00
50unit
0,00
0,00
26,00
333M
262,30
6820,00
NO
17.
17.1.
17.2.
17.3.
KEBUDAYAAN'
Penyelenggaraanfestivalsenidanbudaya
Saranapenyelenggaraansenidanbudaya
Benda,SitusdanKawasanCagarBudayayangdilestarikan
18.
18.1.
18.2.
18.3.
18.4.
18.5.
18.6.
KEPEMUDAANDANOLAHRAGA
Jumlahorganisasipemuda
Jumlahorganisasiolahraga
Jumlahkegiatankepemudaan
Jumlahkegiatanolahraga
Gelanggang/balairemaja(selainmilikswasta)
Lapanganolahraga
19. KESATUANBANGSADANPOLITIKDALAMNEGERI
19.1. KegiatanpembinaanterhadapLSM,OrmasdanOKP
19.2. Kegiatanpembinaanpolitikdaerah
20.
20.1.
20.2.
20.3.
20.7.
20.8.
20.9.
20.10.
20.11.
20.12.
20.14.
20.15
20.16
20.17
20.18
20.19
20.20
20.2
20.22
20.23
20.24
20.25
20.26
20.27
OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,
RasiojumlahPolisiPamongPrajaper10.000penduduk
JumlahLinmasperJumlah10.000Penduduk
RasioPosSiskamlingperjumlahdesa/kelurahan
PenegakanPERDA(%)(PenyelesaianPelanggaranPerda)
CakupanpatrolipetugasSatpolPP
TingkatpenyelesaianpelanggaranK3(ketertiban,ketentraman,keindahan)di
PetugasPerlindunganMasyarakat(Linmas)diKabupaten
SistimInformasiManajemenPemda
IzinMendirikanBangunan
Izingangguan(HO)
IzinPemasanganReklame
Persetujuanizinprinsip
IzinLokasi
IzinTempatUsaha
IzinMendirikanpangkalanMinyakTanah(PMT)
IzinUsahaJasaKontruksi(IUJK)
IzinRumahMakan
IzinPengambilandanpengeboranAirBawahTanahdanAirPermukaanTanah
IzinUsahaPerdagangan(SIUP)
TandaDaftarPerusahaan
PengolahandanPemurnianBahanGalianGol.C
Pengangkutan,Penjualan,PenumpukanbahanGalianBdanC
IzinUsahaKetenagalistrikanuntukKeentinganUmumyangdikelolaolehSwasta
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
2011
4
2012
5
2013
6
2014
7
2015
8
4x
4lokasi
3buah
4x
4lokasi
3buah
4x
4lokasi
3buah
4x
4lokasi
5buah
4x
4lokasi
5buah
4x
4lokasi
5buah
45
3
1
5
17
220
45
3
1
5
17
220
45
4
6
8
17
220
45
4
6
8
17
220
45
6
6
8
17
220
45
6
6
8
17
220
142
13parpol
142
13
142
13
142
13
145
13
145
13
2
16orang
366
50
1/12jam
60%
567orang
2
186
102
50
2
2
1.387
0
44
0
0
227
252
0
0
0
3
16
732
55
1/12jam
70%
567
3
186
113
60
2
2
1.400
50
50
10
5
230
260
4
6
2
4
16
732
60
1/12jam
75%
567
4
196
113
65
4
4
1.450
54
50
15
5
230
260
5
6
2
5
16
732
65
1/12jam
80%
567
5
196
120
70
4
4
1.450
48
54
20
5
250
270
5
8
4
6
16
732
70
1/12jam
85%
567
5
200
120
75
4
4
1.450
60
54
25
8
250
270
8
8
4
7
16
732
75
1/12jam
90%
567
5
200
130
80
5
5
1.500
65
60
25
10
300
300
10
9
6
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,00
0,00
4x
4lokasi
5buah
0,00
0,00
45,00
6,00
6,00
8,00
17,00
220,00
0,00
0,00
145,00
13,00
0,00
0,00
7,00
16,00
732,00
75,00
1/12jam
0,90
567,00
5,00
200,00
130,00
80,00
5,00
5,00
1500,00
65,00
60,00
25,00
10,00
300,00
300,00
10,00
9,00
6,00
NO
1
20.28 IzinUsahaIndustri(IUI)
20.29 TandaDaftarGudang
21. KETAHANANPANGAN
21.1. TumbuhnyaKelembagaanDistribusidanKonsumsiPanganMasyarakat
21.2. JumlahProduksiberas
22.
22.1.
22.2.
22.4.
22.5.
22.6.
22.7.
22.8.
22.9.
22.10
PEMBERDAYAANMASYARAKAT&NAGARI
Jumlahkelompokbinaanlembagapemberdayaanmasyarakat(LPM)
JumlahkelompokbinaanPKK
JumlahLPMAktifdanBerfungsi
PKKaktif
PosyanduPurnamadanMandiri
TingkatPartisipasiMasyarakatdanSwadayaterhadapProgrampemberdayaan
PemeliharaanPascaProgrampemberdayaanmasyarakat
PelatihanterhadapaparaturNagaridanPengurusNagari
JumlahPosPelayananTeknologiPedesaan(Posyantekdes)yangterbentukdan
23. STATISTIK
23.1. Bukukabupatendalamangka
23.2. BukuPDRBkabupaten
24. KEARSIPAN
24.1. Pengelolaanarsipsecarabaku(%)
24.2. PeningkatanSDMpengelolakearsipan
25.
25.1.
25.2.
25.3.
25.4.
25.5.
25.6.
KOMUNIKASIDANINFORMATIKA
Jumlahjaringankomunikasi
Rasiowartelterhadappenduduk10000
Rasiowarnetterhadappenduduk10000
Jumlahsuratkabarnasional/lokal
JumlahpenyiaranradioLokal
Websitemilikpemerintahdaerah
26.
26.1.
26.2.
26.3.
PERPUSTAKAAN
Jumlahperpustakaan
Jumlahpengunjungperpustakaanpertahun(%)
Koleksibukuyangtersediadiperpustakaandaerah
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
2
0
2011
4
2
4
2012
5
3
4
2013
6
3
6
2014
7
4
6
2015
8
5
8
15
136.800,67
25
140.220,69
35
143.726,20
45
147.319,36
55
151.002,34
65
154.777,40
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
5,00
8,00
0,00
0,00
65,00
154777,40
2
32
10%
20%
156
30,0
40,0
10%
0
46
64
30%
50%
296
40,0
50,0
20%
17
92
128
40%
65%
396
50,0
60,0
40%
34
138
192
50%
80%
486
60,0
70,0
60%
50
184
256
60%
90%
586
70,0
80,0
80%
60
184
256
70%
100%
696
80,0
90,0
100%
60
184,00
256,00
0,70
1,00
696,00
80,00
90,00
1,00
60,00
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1,00
1,00
33,33
1kegiatan
40
1
45
1
50
1
55
1
60
1
60,00
1,00
94
1
2,1
0,021
4
1
100
1
2,5
0,025
2
1
103
1
3
0,03
0
1
106
1
3,3
0,03
0
1
109
1
4
0,03
1
1
112
1
5
0,02
1
1
112,00
1,00
5,00
0,02
1,00
1,00
daerah,1
16,7
1844eksemplar
nagari
20
1000eks
nagari
25
1000eks
nagari
30
1000eks
nagari
35
1000eks
4,85
5,27
5,4
5,53
5,66
nagari
10pustakanagari
40
40,00
1000eks
1000eks
5,79
5,79
NO
1
1.2.
1.3.
1.4.
1.6.
1.7
2.
2.1.
2.2.
3. ENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL
3.1. Pertambangantanpaijin(%)
3.2. KontribusisektorpertambanganterhadapPDRB(%)
4. PARIWISATA
4.1. Kunjunganwisata(jumlahorang)
4.2. KontribusisektorpariwisataterhadapPDRB
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
KELAUTANDANPERIKANAN
Produksiperikanantangkap(ton)
Konsumsiikanmasyarakat(kg/kapita/th)
Cakupanbinakelompoknelayan
Produksiperikananbudidaya(ton)
JumlahUnitPengolahIkan
6. PERDAGANGAN
6.1. KontribusisektorPerdaganganterhadapPDRB
6.3. Cakupanbinakelompokpedagang/usahainformal(%)
6.4 Rata-rataratiokoefisienvariasihargakomodititertentu(%)
6.5 PersentasePenurunantingkatpelanggaran(%)
7. PERINDUSTRIAN
7.1. KontribusisektorperindustrianterhadapPDRB
7.3. %PertumbuhanIndustri.
7.4. Cakupanbinakelompokpengrajin
ASPEK DAYA SAING DAERAH
FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH
1. OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,
1.1. Pengeluarankonsumsirumahtanggaperkapita
1.2. Pengeluarankonsumsinonpanganperkapita
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
18,82
15,91
2,91
849
13.419.108
2011
4
19,04
16,02
3,02
899
13.419.108
2012
5
19,42
16,13
3,29
949
13.754.586
2013
6
19,58
16,24
3,34
963
14.098.451
2014
7
19,95
16,35
3,60
963
14.458.912
2015
8
20,46
16,46
4,00
963
14.812.185
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
20,46
16,46
4,00
963,00
14812185,00
357
8,2
134
1,25
112
1,32
112
1,34
112
1,35
112
1,37
112,00
1,37
5,88
0,49
8,24
0,64
9,41
0,64
11,8
0,64
14,12
0,64
17,65
0,64
17,65
0,64
3.133.491
3.249.000
3.300.000
3.400.000
3.500.000
3.600.000
3600000,00
21.086,00
32
60,00
13.879,70
60,00
21.718,60
33
66,14
15.879,00
71,00
22.370,10
36
76,61
17.879,00
84,00
23.041,20
39
80,16
19.879,00
89,00
23.732,50
42
88,77
21.879,00
95,00
24.444,50
45
93,09
23.879,00
100,00
24444,50
45,00
93,09
23879,00
100,00
HB:
HK:
33%
7,58
425
10,70%
11,70%
36,67%
7,00
0,39
10,75%
11,75%
46,67%
6,50
0,35
10,80%
11,80%
53,33%
6,00
0,30
10,90%
11,00%
60,00%
5,50
0,26
11,00%
12,00%
66,67%
5,00
0,22
0,11
0,12
0,67
5,00
0,22
HB:
HK:
2.5
20%
11,25%
12,00%
3,00
25%
11,40%
12,25%
3,50
30%
11,60%
12,50%
4,00
35%
11,80%
12,75%
4,50
40%
12,00%
13,00%
5,00
45%
0,12
0,13
5,00
0,45
53,02
46,98
52,98
47,02
52,76
47,24
52,64
47,36
52,42
47,58
51,97
48,03
51,97
48,03
NO
KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
2011
4
2012
5
2013
6
2014
7
2015
8
4
0
15
50
5
1
4
1
20
65
7
2
5
2
20
65
7
2
6
2
25
75
10
3
6
2
25
75
10
3
7
3
25
75
10
3
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,00
7,00
3,00
25,00
75,00
10,00
3,00
1
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.7
2
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Jenisdanjumlahbankdancabang
Jenisdanjumlahperusahaanasuransidancabang
Ketersediaanrestoran
Rumahmakan
Cafe
HotelNonBintang
3
3.1
Lingkungan Hidup
PersentaseRumahTangga(RT)yangmenggunakanairbersih
48%
50%
55%
60%
65%
70%
4
4.1
85,75
86,98
88,23
88,98
90,23
91,98
0,70
0,00
0,00
91,98
28tersangka
1kasus
7hari
25
1kasus
7hari
20
1kasus
6hari
15
1kasus
5hari
10
1kasus
4hari
5
0kasus
4hari
5,00
0kasus
4hari
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman
2010-2015 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJPD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025, RPJMD adalah penjabaran dari RPJPD
yang memuat visi dan misi Bupati Padang Pariaman Tahun 2010-2015 serta merupakan
kesinambungan dari RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2010.
10.1.
Pedoman Transisi
Kaidah Pelaksanaan
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan pedoman bagi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana
Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan dan perencanaan
penganggaran.
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 selanjutnya menjadi acuan
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Padang
Pariaman untuk tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015.
Sehubungan dengan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan
masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 dengan sebaikbaiknya.
2. Bupati Padang Pariaman, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah
berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 20102015 dengan mengerahkan semua potensi dan kekuatan daerah.
3. Sekretaris Daerah, berkewajiban mengkoordinasikan dan menjadi Pelaksana Harian dalam
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman berkewajiban untuk
menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun dengan
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 yang nantinya akan
menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja
SKPD) Kabupaten Padang Pariaman serta menjamin konsistensinya.
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman
2010-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Padang
Pariaman berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi dan evaluasi terhadap
penjabaran RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 ke dalam Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman.
231
6. Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 perlu mengacu kepada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Padang Pariaman agar terwujud
keselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah.
7. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 dilakukan pada tahun
ketiga dan pada akhir masa jabatan Bupati Kabupaten Padang Pariaman terhadap indikator
kinerja misi, sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap indikator kinerja program
dengan data yang diperoleh dari lembaga resmi atau melakukan survey yang dilakukan oleh
Bappeda Kabupaten Padang Pariaman.
8. Mengingat masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman akan berakhir
pada bulan Oktober tahun 2015, untuk menjaga kesinambungan program-program
pembangunan sampai dengan berakhirnya RPJMD periode 2010-2015 maka dipandang perlu
menyusun rencana program transisi tahun 2015 sebagai acuan pedoman bagi Pemerintah
dalam menjalankan program-program pembangunan.
10.3.
ALI MUKHNI
232
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025,
RPJMD adalah penjabaran dari RPJPD yang memuat visi dan misi Bupati Padang Pariaman
Tahun 2010-2015 serta merupakan kesinambungan dari RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2005-2010.
10.1.
Pedoman Transisi
Kaidah Pelaksanaan
Page 216
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman berkewajiban untuk
menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun
dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 yang
nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Padang Pariaman serta menjamin konsistensinya.
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2010-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA)
Kabupaten Padang Pariaman berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi dan
evaluasi terhadap penjabaran RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 ke
dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang
Pariaman.
6. Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 perlu
mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Padang Pariaman
agar terwujud keselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah.
7. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dilakukan
pada tahun ketiga dan pada akhir masa jabatan Bupati Kabupaten Padang Pariaman
terhadap indikator kinerja misi, sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap
indikator kinerja program dengan data yang diperoleh dari lembaga resmi atau
melakukan survey yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Padang Pariaman.
8. Mengingat masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman akan
berakhir pada bulan Oktober tahun 2015, untuk menjaga kesinambungan programprogram pembangunan sampai dengan berakhirnya RPJMD periode 2010-2015 maka
dipandang perlu menyusun rencana program transisi tahun 2015 sebagai acuan
pedoman bagi Pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan.
Page 217