Anda di halaman 1dari 350

Lampiran :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


Nomor
: 08 Tahun 2011
Tanggal : 03 Oktober 2011
Tentang : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD) KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Dasar Hukum Penyusunan .........................................................................................
1.3 Hubungan Antar Dokumen ........................................................................................
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................................
1.5 Maksud Dan Tujuan .....................................................................................................

1
1
2
3
4
6

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ..........................................................................


2.1 Aspek Geografi dan Demografi .................................................................................
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ...........................................................................
2.3 Aspek Pelayanan Umum .............................................................................................
2.4 Aspek Daya Saing Daerah ...........................................................................................
2.5 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun
Berjalan Dan Realisasi RPJMD ..................................................................................

7
7
35
42
45

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA


PENDANAAN ............................................................................................................................
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ......................................................................................
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu .......................................
3.3 Kerangka Pendanaan ....................................................................................................

47

65
65
74
78

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU SRATEGIS ............................................................................................... 86


4.1 Permasalahan Pembangunan ................................................................................... 86
4.2 Isu Strategis Pembangunan Daerah........................................................................ 88

BAB V

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ............................................................


5.1 Visi ......................................................................................................................................
5.2 Misi......................................................................................................................................
5.3 Tujuan dan Sasaran ......................................................................................................

90
90
90
91

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN...................................................................................


6.1 Mewujudkan Kehidupan Beragama dan Berbudaya yang Berkualitas
Berdasarkan Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah .
6.2 Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintah yang Berorientasi Mutu
Berbasiskan Sinergitas antara Pemerintah dan Masyarakat ........................
6.3 Mewujudkan
Sumberdaya
Manusia
yang
berkulitas
dan
Berkepribadian Wirausaha .......................................................................................
6.4 Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Tangguh dan Berdaya
Saing Berbasiskan Sistem Agribisnis dan Agroindustri ..................................
6.5 Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan
Lingkungan ......................................................................................................................

96
96
98
105
114
119

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .............................. 126
7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah.. ................... 126
7.2 Agenda Prioritas Pembangunan Daerah .............................................................. 186

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM ........................................................................................ 196


BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH................................................................. 220

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ................................................... 231

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Undang Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
menetapkan pelaksanaan desentralisasi dimana Pemerintah Pusat memberikan
kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian proses,
mekanisme dan tahapan perencanaan yang dapat menjamin keselarasan pembangunan
antar daerah tanpa mengurangi kewenangan yang diberikan. Untuk membangun kehidupan
bernegara dengan tingkat keragaman masyarakat dan karakteristik geografis yang unik,
pemerintah telah menyusun Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang
bersifat terpadu, menyeluruh, sistematik yang tanggap terhadap perkembangan zaman yang
tertuang dalam Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Pasal 1 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Pasal 5 Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyatakan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah yang berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan
RPJM Nasional. RPJMD tersebut, antara lain memuat Arah Kebijakan Keuangan Daerah,
Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum dan Program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Program kewilayahan disertai dengan
rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJMD merupakan dokumen perencanaan yang berisikan daftar rencana kegiatan untuk
periode 5 (lima) tahun. Daftar rencana kegiatan tersebut merupakan agenda pembangunan
yang menyatu dengan agenda pemerintah yang akan dilaksanakan oleh Kepala Daerah
selama menjadi pimpinan pemerintahan.
Berkaitan dengan amanat Undang-Undang tersebut dan dengan telah dilantiknya
Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman Periode 2010-2015 pada tanggal 25 Oktober
2010, maka disusunlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015. RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2010-2015 adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Padang
Pariaman dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Kabupaten Padang Pariaman dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2010-2015.
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015, disusun berdasarkan Visi dan
Misi Bupati Padang Pariaman, sekaligus berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang
mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat yang ada dalam lingkup wilayah Kabupaten
Padang Pariaman. Selain itu RPJMD Kabupaten Padang Pariaman juga menjawab tiga
pertanyaan dasar (1) kemana Kabupaten Padang Pariaman akan diarahkan
pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; (2)
bagaimana mencapainya dan (3) langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar
tujuan tercapai.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN


Landasan penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai
berikut:
1.

Undang-Undang 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom di Lingkungan


Kabupaten Sumatera Tengah;

2.

Undang-Undang Nomor 49 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan


Mentawai;

3.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002, tentang Pembentukan Kota Pariaman di


Kabupaten Padang Pariaman;

4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);

5.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4389);

7.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana


telah beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

9.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 2008 Nomor 4725);
12. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah Kodya Dati
II Padang;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten
Padang Pariaman dari Wilayah Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang Kecamatan
Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat;

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
20. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, 0199/M
PPN/04 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025.
23. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten
Padang Pariaman dari Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang di Wilayah Kabupaten
Padang Pariaman;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 05 Tahun 2008
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;

tentang

26. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 06 Tahun 2008


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah;

tentang

27. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 02 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2005-2025.

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dimana RPJMD merupakan satu kesatuan yang utuh dari
manajemen pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam berbagai
dokumen perencanaan. Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya
adalah sebagai berikut :
1. RPJMD dan RPJPD Kabupaten Padang Pariaman
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan RPJMD kedua dari
tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025. RPJMD
memuat Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih, yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah Kabupaten Padang Pariaman, RPJPD Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2005-2025 dan RPJM Nasional Tahun 2009-2014.
2. RPJMD dan RTRW Kabupaten Padang Pariaman
Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur
tata ruang yang telah ditetapkan dalam Rancangan RTRW Kabupaten Padang Pariaman
Tahun 2010-2030 sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang dan menyelaraskan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Kebijakan, Strategi dan Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan
struktur dan pola pemanfaatan ruang Kabupaten.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

3. RPJMD dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah


RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD). Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode
5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran teknis operasional dari RPJMD ke dalam
arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan, bidang dan atau fungsi
pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh SKPD di bawah
Koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
4. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015, pada setiap
tahunnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan
rencana pembangunan tahunan daerah, yang memuat prioritas program dan kegiatan
dari Rencana Kerja SKPD.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Padang Pariaman
tahun 2010-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Memuat Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen,
Sistematika Penulisan, Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Memuat Gambaran Umum Kondisi Daerah yang menjelaskan tentang kondisi
geografi dan demografi serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota. Adapun indikator capaian
kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang penting dianalisis meliputi 3 (tiga)
aspek utama, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan
aspek daya saing daerah.
BAB III GAMBARAN
PENDANAAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA

Memuat Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk


menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah
dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa
pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis
pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan
daerah pada umumnya. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja
keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU SRATEGIS
Memuat Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi
tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan
bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat
dioperasionalkan
dan
secara
moral
dan
etika
birokratis
dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB V

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


Bagian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menguraikan visi dan misi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, sebagai landasan perumusan rumusan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

tujuan dan sasaran dengan memperhatikan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih, yang tertuju pada arah kebijakan pembangunan jangka
panjang daerah pada periode berkenaan yang ditetapkan dalam RPJPD. Tujuan dan
sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat
prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah
yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan
daerah secara keseluruhan.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat Strategi dan Arah Kebijakan yang merupakan rumusan perencanaan
komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan
perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan
aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk
di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem
manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Merupakan Bagian yang merumusan kebijakan umum dan program pembangunan
daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan
pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi
acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
Bagian ini merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai
analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam penyusunan program
prioritas. Sesuai arsitektur perencanaan yang memisahkan antara aspek strategis
dan operasional program prioritas dipisahkan pula menjadi 2 (dua) yaitu program
prioritas untuk perencanaan strategis dan program prioritas untuk perencanaan
operasional. Suatu program prioritas yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah pada dasarnya adalah perencanaan operasional.
BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


Bab ini merupakan lanjutan dari kegiatan penentuan program prioritas dan
pendanaan diketahui maka perlu ditetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan
indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada
aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau
indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN


Memuat tentang kaidah pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman sebagai
pedoman penyusunan Renstra dan pelaksanaan Program SKPD yang meberikan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

peluang penguatan peran stakeholder/pelaku dalam perencanaan, pelaksanaan


dan evaluasi pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN


RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dimaksudkan untuk dapat
memberi arah dan pedoman bagi pelaku pembangunan (Pemerintah, Swasta dan
Masyarakat) dalam mendorong proses pembangunan daerah. RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2010-2015 juga sebagai pedoman penyusunan Rencana Strategis
(RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman supaya
terwujud proses pembangunan yang bersinergi.
Sedangkan tujuan dari penyusunan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun Tahun
2010-2015 adalah :
1. Menetapkan Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun Periode
2010-2015 yang memuat Gambaran Umum Kondisi Daerah, Gambaran Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan, Analisis Isu-isu Strategis, Strategi dan Arah
Kebijakan, Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan, dan
Penetapan Indikator Kinerja Daerah.
2. Memberikan landasan sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku
pembangunan daerah (Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan pembangunan daerah secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
3. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah.
4. Meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan
masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan
pelaksanaan
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah
sebagai
wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan pembangunan daerah.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah
1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Secara geografis, Kabupaten Padang Pariaman terletak antara 0115- 330
Lintang Selatan dan 9836 - 10040 Bujur Timur, dengan keadaan iklim tropis yang
sangat dipengaruhi oleh angin darat dan curah hujan mencapai rata-rata 442,80
mm/bulan sepanjang tahun 2004 serta suhu udara berkisar antara 260C sampai 310C.
Setelah disahkannya Kota Administratif Pariaman menjadi Kota Pariaman dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002, maka wilayah Kabupaten Padang Pariaman
menjadi 17 kecamatan dengan luas wilayah menjadi 1.328,79 Km dengan panjang garis
pantai 60,5 km. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15 persen luas daratan wilayah
Propinsi Sumatera Barat.
Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman adalah sebelah Utara
dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang, sebelah Timur dengan
Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah Barat dengan Kota Pariaman
dan Samudera Indonesia. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar peta orientasi
Kabupaten Padang Pariaman dan gambar peta administrasi Kabupaten Padang Pariaman.
Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan. Kecamatan
2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni 228,70 km, sedangkan
Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas wilayah terkecil, yakni 25,56 km. Sungai
Geringging sebagai Ibukota Kecamatan Sungai Geringging dan Batu Basa Ibukota
Kecamatan dari IV Koto Aur Malintang tercatat berada di wilayah yang paling tinggi yaitu
251 meter dari permukaan laut sedangkan yang paling rendah adalah Ulakan Tapakis,
Sungai Limau, Gasan Gadang dengan ketinggian 2 meter dari permukaan laut
2. Topografi
Dilihat dari topografi wilayah, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari wilayah
daratan pada daratan Pulau Sumatera dan 2 pulau-pulau kecil (Pulau Pieh dan Pulau
Bando), dengan 40% dataran rendah yaitu pada bagian Barat yang mengarah ke pantai.
Daerah dataran rendah terdapat di sebelah Barat yang terhampar sepanjang pantai
dengan ketinggian antara 0 - 10 meter di atas permukaan laut, serta 60% daerah bagian
Timur yang merupakan daerah bergelombang sampai ke Bukit Barisan. Daerah bukit
bergelombang terdapat di sebelah Timur dengan ketinggian 100 - 1500 meter di atas
permukaan laut.
Keadaan Topografi Kabupaten Padang Pariaman berupa daratan seluas 1.328,79
km atau 56,10% dari wilayah datar - landai dengan ketinggian antara 0 - 100 meter dari
permukaan air laut, sedangkan yang lainnya merupakan daerah bergelombang agak
curam curam dan sangat curam dengan ketinggian 100 - 1500 meter di atas permukaan
laut atau seluas 43,90%. Daerah datar - landai terletak pada bagian Barat yang mendekati
pantai, sedangkan daerah bergelombang dan dataran tinggi (agak curam curam
sangat curam) terdapat di bagian Timur dan Utara. Pada daerah perbatasan dengan
Kabupaten Solok, Tanah Datar, dan Agam merupakan daerah gugusan Bukit Barisan yang
membujur sepanjang bagian Barat Pulau Sumatera.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

3. Hidrologi
Potensi pemenuhan kebutuhan akan air bersih di Kabupaten Padang Pariaman
pada umumnya relatif besar karena dangkalnya air tanah di wilayah ini sehingga
memudahkan penduduk dalam penggunaannya. Selain itu Kabupaten Padang Pariaman
juga dilalui oleh 11 sungai, antara lain : sungai Batang Anai, Batang Mangau yang
keberadaannya memiliki kontribusi yang cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan akan
air, baik untuk penggunaan rumah tangga ataupun sebagai sumber air untuk kegiatan
irigasi teknis maupun non teknis.
Dari 11 (sebelas) buah sungai yang ada, maka sungai terpanjang adalah Sungai
Batang Anai sepanjang 54,6 Km, serta Sungai Batang Mangau dengan panjang 46 km.
Sedangkan sungai yang memiliki lintasan terpendek dibandingkan dengan sungai-sungai
lainnya di Kabupaten Padang Pariaman yaitu Batang Kamumuan dan Batang Piaman
dengan panjang sungai yaitu 12 km. Secara ekonomis sungai-sungai ini merupakan
pendukung bagi kegiatan irigasi dan untuk budidaya ikan yang diusahakan masyarakat
Kabupaten Padang Pariaman. Adapun keberadaan sungai-sungai di Kabupaten Padang
Pariaman dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Tabel 3.2 berikut. Berdasarkan data
tersebut tampak bahwa fluktuasi debit tertinggi terdapat di Sungai Batang Gasan dimana
debit Tertinggi mencapai maksimal 60 M/dt dan debit terendah adalah 9,2 M/dt dan
Batang Ulakan fluktuasi debitnya cukup rendah dimana debit maksimal 60 M/dt dan
debit terendah 36 M/dt .
Keadaan fluktuasi debit tersebut di atas menunjukkan bahwa tinggi dan
rendahnya fluktuasi debit ini ditentukan oleh keberadaan musim hujan dan musim
kemarau. Oleh karena itu pengelolaan dan pengendalian kawasan konservasi di wilayah
hulu sampai hilir menjadi perhatian utama untuk mempertahankan debit dan
peningkatan kualitas airnya menjadi lebih baik.
TABEL 2.1
NAMA SUNGAI, DAERAH YANG DILALUI DAN PANJANGNYA
No

Nama Sungai

Daerah Yang Dilalui


(Kecamatan)

Max

Debit (M/dt)
Min

Panjang
Sungai
(Km)

Kualitas

Batang Sungai
Limau

Sungai Geringging Sungai


Limau

45,00

7,77

14.00

Jelek

Batang Kamumuan

Sungai Geringging Sungai


Limau

12.00

Batang Paingan

Sungai Geringging Sungai


Limau

36,00

3,98

16.00

Jelek

Batang Gasan

IV Koto Aur Malintang Sungai


Limau - Batang Gasan

60,00

9,20

20.00

Jelek

Batang Sungai
Sirah

Sungai Geringging Singai limau

45,00

7,32

18.00

Jelek

Batang Naras

V Koto Kp. Dalam Sungai Limau

33,80

0,91

20.00

Jelek

Batang Piaman

VII Koto Sungai Sarik Pariaman

19,40

2,62

12.00

Jelek

Batang Mangau

Patamuan - VII Koto Sungai Sarik


Nan Sabaris

55,90

7,57

46.00

Jelek

Batang Ulakan

2 X 11 Enam Lingkung, Nan


Sabaris, Ulakan Tapakis

60,00

36,00

19.00

Sedang

10

Batang Anai

2 X 11 Kayutanam Lubuk Alung


- Batang Anai

70

25

54.60

Jelek

11

Batang Tapakis

Lubuk Alung Sintuk Toboh


Gadang - Nan Sabaris Ulakan
Tapakis

46.00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010


RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

4. Kondisi Klimatologi
Keadaan iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh angin darat dan curah hujan
mencapai rata-rata 427,70 mm/bulan sepanjang tahun 2010 serta suhu udara berkisar
antara 260C sampai 310C. Iklim wilayah Kabupaten Padang Pariaman termasuk iklim
tropis besar yang memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat
dipengaruhi oleh angin laut. Suhu udara berkisar antara 260C 310C. Suhu udara
terpanas jatuh pada bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada bulan September.
Kelembaban udara rata-rata 86.75% dengan kecepatan angin rata-rata yaitu 2.14
knot/jam. Sedangkan rata-rata suhu maksimum 31.080C dan rata-rata suhu minimum
yaitu 21.340C dengan curah hujan tercatat rata-rata 293.11 mm/tahun. Untuk lebih
jelasnya suhu, kelembaban dan kecepatan angin di Kabupaten Padang Pariaman dapat
dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.
TABEL 2.2
SUHU, KELEMBABAN RELATIF, KECEPATAN ANGIN DAN TEKANAN UDARA
DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Bulan

Suhu (oC)

Kelembaban
Relatif (%)

Kecepatan
Angin
(Knot)

Tekanan
Udara
(Nbs)

Januari

25.4

87.0

2.0

996.8

Februari

26.0

88.0

2.7

996.3

Maret

26.1

87.0

2.5

996.4

April

26.3

89.0

1.8

996.0

Mei

26.8

87.0

2.2

994.1

Juni

26.1

86.0

2.1

995.6

Juli

25.6

85.0

2.0

995.6

Agustus

25.7

88.0

1.8

995.5

September

25.6

87.0

2.1

984.8

Oktober

25.4

88.0

2.2

995.6

November

25.1

88.0

1.7

995.1

Desember

25.2

87.0

2.6

994.5

25.7

86,0

2.14

994.7

Rata-rata/Tahun

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010


5. Kondisi Geologi dan Tata Lingkungan
Secara geologis Kabupaten Padang Pariaman terletak pada dua jalur patahan
lempeng dunia yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo Australia dan topografi
Padang Pariaman yang dilalui oleh banyak anak-anak sungai dan merupakan kawasan
yang rawan bencana. Bentuk bencana yang pernah dan mungkin terjadi di Kabupaten
Padang Pariaman identik dengan kondisi alam tersebut yaitu bencana banjir, tanah
longsor, angin badai/puting beliung, abrasi pantai, gempa bumi, tsunami dan lain-lain.
Selain faktor alamnya, Kabupaten Padang Pariaman juga termasuk rawan bencana yang
timbul akibat ulah manusia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sosial budaya yang
relatif kurang memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta kelalaian
dari manusia yang berakibat bencana. Beberapa bencana yang terjadi di Kabupaten
Padang Pariaman akibat ulah manusia seperti kebakaran, banjir dan tanah longsor.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Secara komulatif bencana yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, baik


bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia cendrung meningkat yang membawa
dampak kerugian dan kerusakan serta korban jiwa meningkat pula. Di samping itu,
berdasarkan analisis dan prediksi para ahli dan peneliti bahwa wilayah sepanjang pantai
Barat pulau Sumatera terancam akan bencana tsunami, setelah Aceh dan Nias maka
Sumatera Barat berpotensi dilanda bencana tsunami, mengingat pantai Barat Sumatera
merupakan jalur penunjaman (Subduction Zone) sebagai penyebab terjadinya gempa.
Bilamana terjadi dislokasi atau pematahan di bawah samudera, maka akan
mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami tersebut.
6. Pola Penggunaan Lahan
Kabupaten Padang Pariaman seluas 1.328,79 Km2, yang terdiri dari 17
kecamatan. Luas keseluruhan ini meliputi daerah terbangun yang digunakan untuk
berbagai kegiatan perumahan/permukiman dan daerah tidak terbangun seperti
pertanian, perkebunan dan sebagainya. Penggunaan lahan terbesar adalah perkebunan
rakyat, yaitu 27,44% dari luas Kabupaten Padang Pariaman, kemudian hutan sebanyak
21,61% dan sawah seluas 20,42% dari luas Kabupaten Padang Pariaman. Penggunaan
lahan Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 2.3
PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010
No

Jenis Penggunaan

Luas (Ha)

Persentase (%)

Permukiman

7.339

5,52%

Persawahan (lahan basah)

27.129

20,42%

Tegalan

648

0,49%

Perkebunan Rakyat

36.461

27,44%

Kebun campuran

16.633

12,52%

Hutan belukar

11.232

8,45%

Hutan

28.719

21,61%

Semak/alang-alang

2.489

1,87%

Kolam tambak ikan

200

0,15%

10

Lain lain

2.029

1,53%

132.879

100%

Kabupaten Padang Pariaman

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010


Tahun 2005 dari 88.697 jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Padang
Pariaman, berjumlah 11.824 KK yang belum memiliki rumah atau 13.33 % rumah tangga
yang belum terakomodasi oleh penyediaan rumah yang dilakukan oleh BUMN, develover
swasta dan swadaya masyarakat. Tahun 2007 ini jumlah rumah di Kabupaten Padang
Pariaman 76.873 Unit, rumah yang tak layak huni 17.122 unit atau 22% dan 78% layak
huni namun masih banyak belum memenuhi persyaratan rumah sehat, misalnya belum
memiliki Jamban keluarga, hal ini barangkali disebabkan rendahnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga kesehatan atau kebiasaan hidup BAB (buang air Besar) tidak
ditempat semestinya.
Kualitas lingkungan permukiman tidak terlepas dari jalan lingkung permukiman
yang merupakan salah satu prasarana dan sarana dasar yang sangat di butuhkan. Panjang
jalan lingkung yang rusak adalah 65 % (275.900) dari panjang jalan lingkung yang ada di
Kabupaten Padang Pariaman 425.850 meter. Peningkatan kondisi jalan lingkung serta
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

10

trotoar setiap tahun selalu diupayakan dalam Dana APBD dan APBN walaupun alokasi
anggarannyan belum cukup memadai, pada tahun 2007 telah dianggarkan sebesar Rp.
1.775.651.000,- ( 5.000 meter ) kira-kira 1.8% dari kondisi rusak. Anggaran
pembangunan drainase dalam APBD tahun 2005 sebesar 291.182.000,-angka ini masih
jauh dari yang diharapkan dalam penanganan Drainase Primer dan skunder yang rusak
yang dapat menyebabkan daerah rawan banjir.
2.1.2

Gambaran Rencana Penataan Ruang Daerah


1. Rencana Sistem Pusat-Pusat Permukiman
Dari hirarki dan fungsi utama kawasan dapat diturunkan kebutuhan pembangunan
prasarana dan sarana utama yang seharusnya dibangun dalam kerangka
mewujudkan rencana struktur ruang yang telah dirumuskan. Adapun program
utama yang sebaiknya dilakukan/disediakan untuk masing-masing pusat adalah
sebagaimana jabaran di bawah ini.
1) Perwujudan PKL Lubuk Alung dilakukan melalui :
a. Penyusunan RDTR Kawasan PerKabupatenan Lubuk Alung
b. Peningkatan kapasitas jalan nasional (arteri primer, koridor timur)
c. Pembangunan jalan lingkar (express way)
d. Pembangunan terminal C
e. Penataan dan revitalisasi fasilitas perdagangan
f. Pembangunan rumah sakit madya
g. Peningkatan kapasitas PDAM
2) Perwujudan PKLp Sungai Garingging dilakukan melalui :
a. Penyusunan masterplan agropolis
b. Pembangunan fasilitas/utilitas utama agropolis
c. Pembangunan jalan lingkar
d. Peningkatan kapasitas jalan lokal sekunder (koridor barat)
3) Pembangunan jalan produksi
a. Pembangunan terminal tipe C terpadu dengan sub terminal agribisnis
b. Pembangunan Balai Benih Ikan Lokal
c. Pengembangan PLTMH
4) Perwujudan PPK Sungai Sariak diupayakan melalui :
a. Penyusunan masterplan agropolis
b. Pembangunan fasilitas/utilitas utama agropolis
c. Pembangunan jalan lingkar
d. Pembangunan jalan produksi
e. Pembangunan Infrastruktur pemeliharaaan ternak besar
5) Perwujudan PPK Sicincin diupayakan melalui :
a. Pembangunan dan pengembangan pusat kantor pemerintahan
b. Pembangunan fasilitas perdagangan hasil bumi
c. Peningkatan kapasitas jalan nasional
d. Pembangunan jalan lingkar (express way)
e. Pembangunan Sport Center
f. Pembangunan Balai Benih Ikan Regional
g. Peningaktan dan pengembangan pelayanan PDAM
h. Pengembangan PLTMH
6) Perwujudan PPK Pasar Usang direncanakan melalui :
a. Pembangunan PIP (Padang Industrial Park) pada Kawasan Ekonomi Khusus

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

11

b. Pembangunan embarkasi haji


c. Pembangunan gerbang bandara kataping
d. Pembangunan PPI Plus (marina real estat, kuliner court, play ground)
e. Peningkatan kapasitas jalan nasional arteri primer
f. Peningkatan pelayanan PDAM
7) Perwujudan PPK Sungai Limau dilakukan melalui :
a. Revitalisasi dan pengembangan fasiltias perdagangan
b. Pembangunan PPI
c. Pembangunan industri pengolahan hasil laut
d. Pembangunan fasilitas penunjang KKLD
e. Pembangunan fasilitas penunjang pariwisata pantai Arta
f. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
g. Penguatan fungsi PDAM
h. Pengembangan PLTMH
i. Pembangunan perangkat keras dan lunak mitigasi gempa (early warning
system, jalur evakuasi/escape road dan bangunan penyelamat)
8) Perwujudan PPL Sintuk direncanakan melalui :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan irigasi
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
d. Pembangunan perangkat keras dan lunak mitigasi gempa (early warning
system, jalur evakuasi/escape road dan bangunan penyelamat)
9) Perwujudan PPL Ulakan direncanakan melalui :
a. Revitalisasi pasar tradisional
b. Revitalisasi dan pegnembangan kawasan wisata tradisional makam Syaikh
Burhanudin
c. Perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi
d. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
e. Pembangunan perangkat keras dan lunak mitigasi gempa (early warning
system, jalur evakuasi/escape road dan bangunan penyelamat)
10) Perwujudan PPL Pauh Kambar melalui rencana :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan irigasi
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
d. Pembangunan perangkat keras dan lunak mitigasi gempa (early warning
system, jalur evakuasi/escape road dan bangunan penyelamat)
11) Perwujudan PPL Kayu Tanam melalui rencana :
a. Peningkatan fasilitas dan utilitas penunjang kawasan wisata Malibou
Resort dan sekitarnya
b. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
c. Peningkatan pelayanan Perguruan Tinggi Kayu Tanam
d. Pembangunan rest area dan rumah kuliner
e. Pembangunan rumah hortikultura
f. Pengembangan PLTMH
12) Perwujudan PPL Pakandangan diupayakan melalui :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan irigasi
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

12

13) Perwujudan PPL Tandikek dilakukan melalui :


a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan irigasi
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Pengembangan PLTMH
d. Pembangunan dan Pemantapan jalan alternatif Express Way
14) Perwujudan PPL Padang Sago diupayakan melalui :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan jalan produksi perkebunan
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
dan perkebunan
15) Perwujudan PPL Kampung Dalam direncanakan melalui :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan jalan produksi perkebunan dan
hortikultura
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Pengembangan PLTMH
16) Perwujudan PPL Kudu Ganting diupayakan melalui :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan jalan produksi perkebunan dan
hortikultura
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Pengembangan PLTMH
17) Perwujudan PPL Gadang Gasan dilakukan melalui :
a. Perbaikan dan Pembangunan jaringan irigasi
b. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
c. Peningkatan kapasitas jalan nasional kolektor primer
d. Pembangunan perangkat keras dan lunak mitigasi gempa (early warning
system, jalur evakuasi/escape road dan bangunan penyelamat)
18) Perwujudan PPL Batu Basa dilakukan melalui :
a. Pembangunan fasilitas penunjang pengolahan hasil pertanian hortikultur
b. Peningkatan kapasitas jalan lokal primer
c. Pengembangan PLTMH
2. Rencana Sistem Prasarana Wilayah
1) Sistem Prasarana Transportasi; untuk mewujudkan sistem jaringan prasarana
transportasi, dilakukan melalui :
a. Transportai darat;
pembangunan terminal tipe C Lubuk Alung
pembangunan jalan menuju pusat pemerintahan Parit Malintang
Pembangunan jalan alternatif express way
Peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jalan arteri primer (PadangBukittinggi), jalan arteri sekunder (Padang-Simpang Empat) dan jalan lokal
primer (Sungai Limau-Batu basa-Batas Agam)
Pembangunan jaringan rel kereta api (dari Kabupaten Pariaman) sampai
kawasan wisata pantai Arta (Batang Gasan)
Perbaikan, peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jaringan jalan lokal dan
lingkungan primer yang menghubungkan PPK dengan PPL dan antar PPL.
Pembangunan jalan evakuasi (escape road) dari sisi pantai ke arah darat di
sepanjang pantai (kawasan pesisir)
b. Transportasi Laut;
Pembangunan terminal nelayan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

13

Pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan di Batang Anai dan Sungai Limau


c. Transportasi udara;
Peningkatan kapasitas dan pengembangan BIM
2) Sistem Jaringan Energi (Listrik); Peningakatan kapasitas dan cakupan layanan
listrik untuk seluruh wilayah Padang Pariaman, terutama :
a. Perluasan jaringan pelayanan listrik sampai pada kawasan perdesaan
b. pengembangan PLTMH pada kawasan perdesaan yang mempunyai
ketersediaan sumber daya air yang memadai.
c. Penyempurnaan gardu induk (Lubuk Alung dan PIP) dan peningkatan
kapasitas layan untuk kawasan perKabupatenan terutama untuk kawasan
industri PIP, perKabupatenan Pasar Usang-Sicincin, pusat perkantoran dan
kawasan BIM.
d. Pembangunan gardu induk di Sungai Garingging untuk peningkatan pelayanan
listrik wilayah utara
3) Sistem Jaringan Telekomunikasi; untuk mewujudkan pelayanan telekomunikasi
yang optimal dilakukan :
a. pengaturan penempatan menara telekomunikasi secara efektif dan efisien
dengan mendorong pengguanaan menara bersama antara operator (join
operation)
b. pengembangan jaringan dan pelayanan informasi dan telekomunikasi sampai
pada kawasan perdesaan.
c. Pengembangan dan peningaktan pelayanan telekomunikasi dan informasi
untuk pelayanan publik dan usaha
4) Sistem Jaringan Sumber Daya Air; pemanfaatan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air, dilakukan melalui :
a. Pemanfaatan sumber daya air untuk;
pembangkit tenaga listrik (PLTA dan atau PLTMH),
bahan baku air mimun (kemasan dan atau air minum/PDAM)
bahan baku pengarian sawah (irigasi)
sarana rekreasi dan olah raga
budidaya perikanan air tawar
b. Pengendalian daya rusak air melalui :
Pembangunan sistem drainase pada kawasan permukiman, areal rawan
longsor dan sepanjang sisi jalan
Normalisasi sungai
Pembangunan cekdam pada hulu sungai
Sistem pengamanan pantai dilakukan melalui pendekatan struktur dan non
struktur; pendekatan struktur adalah dengan menggunakan bangunan
buatan seperti bangunan penahan gelombang, turap, tanggul dan sejenisnya.
Pendekatan non struktural adalah dengan pendekatan alamiah, seperti
pelestarian dan pengembangan sendun, bakau, cemara laut dan sejenisnya.
5) Sistem Jaringan Prasarana Permukiman; untuk mewujudkan kawasan
permukiman yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan akan dilakukan
melalui :
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

14

a.
b.
c.
d.

Pembangunan TPST untuk kawasan perKabupatenan pada koridor Batang


Anai-Kayu Tanam dan TPS di masing-masing PPK dan PPL
Pembangunan IPAL pada kawasan per Kabupaten Sicincin, Lubuk Alung, Pasar
Usang dan kawasan industri PIP
Penyediaan air bersih untuk setiap pusat permukiman dan kawasan wisata
Pembangunan sistem jaringan drainase untuk kawasan perKabupatenan,
kawasan industri PIP, pusat perdagangan (CBD) dan kawasan pariwisata.

3. Perwujudan Rencana Pola Ruang


A. Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya
buatan. Pengelolaan kawasan lindung secara baik dan benar, dapat megurangi
tingkat bahaya bencana alam yang ditimbulkan seperti banjir, longsor, pendangkalan
waduk, kekeringan, dan sebagainya. Selain bencana alam kerusakan kawasan
lindung juga menimbulkan bencana sosial akibat hilangnya aset hidup yang
seharusnya diperoleh masyarakat. Untuk pola ruang kawasan lindung dibedakan
antara kawasan lindung berdasarkan status dan karena faktor kelerengan,
ketinggian, sempadan dan kerawanan terhadap berbagai bencana alam maupun
geologi.
1) Kawasan Hutan lindung yang terdapat dan direncanakan di wilayah Kabupaten
Padang Pariaman adalah :
a. Hutan Lindung dan HSAW tersebar di Kecamatan IV Koto Aur Malintang,
Sungai Geringging, V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Patamuan, 2x11
Kayu Tanam, Lubuk Alung dan Batang Anai, yang luasnya sekitar 24,24 %
dari seluruh luas Kabupaten Padang Pariaman. Adapun keberadaan Hutan
Suaka Alam Wisata adalah bagian dari Kawasan Lindung bersama Hutan
Lindung berdasarkan kekhasan jenis flora dan faunanya dilindungi.
b. Cagar Alam Maninjau Utara dan Selatan (17.304 Ha), bagian selatan
merupakan wilayah Kabupaten Padang Pariaman
c. Cagar Alam Gunung Singgalang Tandikat (9.658 Ha) di Kabupaten Agam,
Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar
d. Cagar Alam Barisan I (74.821 Ha) di Kota Padang, Kabupaten Padang
Pariaman, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok
e. Kawasan Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut Pulau Panjang
(1.980 Ha) di Kabupaten Padang Pariaman.
f. Kawasan Pantai Berhutan Bakau, kawasan ini ditetapkan di kawasan pantai
Kabupaten Padang Pariaman
g. Kawasan Taman Wisata Alam Laut merupakan kawasan lindung nasional di
Pulau Pieh (39.000 Ha) Kabupaten Padang Pariaman.
Secara keseluruhan Berdasarkan SK Men.Hut. No.304/Menhut-1/2011 tanggal 14
Nopember 2011 luas kawasan hutan Kabupaten Padang Pariaman 132.879 Ha
yang terdiri dari : (1) Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam 15.643 Ha,
(2) Hutan Lindung (HL) 1.552 Ha dan areal Penggunaan lain (APL) seluas 101.896
Ha.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

15

2)

Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap kawasan Bawahannya


Dalam hal ini berupa kawasan sempadan mata air dan kawasan dengan
kelerengan diatas 40%. Untuk kawasan dengan kriteria ini di Kabupaten Padang
Pariaman lokasinya berdekatan dan sebagian berhimpitan yaitu pada kawasan
perbukitan yang terdapat di bagian utara dan timur kabupaten Padang
Pariaman, tepatnya di di bagian utara wilayah Padang Pariaman yang meliputi
bagian timur kecamatan Koto Aur Malintang, bagian utara kecamatan Sungai
Garingging, V Koto dalam, V Koto Timur, bagian timur kecamatan 2x11 Kayu
Tanam, Lubuk Alung dan Batang Anai dengan luas lebih kurang 2.031,17 Ha.
3) Kawasan perlindungan setempat; yang dalam hal ini berupa sempadan
terhadap laut, sungai, sempadan sesar dan pertemuan antar sesar. Berdasarkan
ketentuan yang berlaku minimal lebar sempadan pantai adalah 100 meter dari
pasang tertinggi ke arah darat. Sempadan pantai di Kabupaten Padang Pariaman
mencapai panjang 60,5 Km, meliputi seluruh kecamatan di kawasan pesisir
yaitu Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sungai limau dan Batang Gasan.
Kendati mengalami penurunan namun sampai saat ini masih terdapat hutan
bakau (mangrove) pada kecamatan-kecamatan pesisir seluas 121,08 Ha. Untuk
sempadan sungai tersebar diseluruh wilayah kecamatan.
Demikian halnya dengan sungai, lebar sempadan minimal 100 meter, sedangkan
untuk sungai yang melintasi kawasan permukiman sempadan sungai dapat
disesuaiakan, namun minimal lebar sempadan 5 meter dengan syarat berupa
sempadan struktural (turap).
Sempadan sungai dikembangkan pada seluruh aliran sungai yang ada di
kabupaten, baik yang mengalir di kawasan permukiman maupun di luar
kawasan permukiman dengan luas lebih kurang 4.721,37 Ha. Sementara itu
berdasarkan peta patahan dan dengan lebar sempadan 100 meter, maka luas
sempadan patahan lebih kurang 4.771,76 Ha dan sempadan pada pertemuan
antar sesar lebih kurang 3.141,17 Ha. Kawasan sempadan sesar yang melintasi
wilayah kabupaten arah barat laut-tenggara sedangkan kawasan pertemuan
antara dua atau lebih sesar yang belum rekah, terdapat di Kecamatan V Koto
Aur Melintang, Sungai Geringging, Sungai Limau, Sungai Sarik, Lubuk Alung dan
Batang Anai
4) Kawasan Rawan Bencana;
a. Kawasan Rawan Tsunami; meliputi seluruh kawasan pesisir yaitu bagian barat
dari kecamatan Batang Anai, Sintuk Toboh Gadang, Nan Sabaris Ulakan Tapakis,
Sungai Limau dan Batang Gasan. Potensi gelombang pasang atau tsunami
bervariasi dari utara ke selatan, karena bagian selatan lebih landai (pesisir pada
Kecamatan batang Anai dan Ulakan Tapakis) sehingga dampak tsunami lebih
besar pada kedua kecamatan ini. Klasifikasi zona rawan bencana tsunami :
Zona Kerawanan tinggi, wilayah dengan jarak garis pantai 50 m, sepanjang
pantai dengan ketinggian kontur kurang dari 10 m dpl.
Zona Kerawanan menengah yaitu daerah sepanjang pantai dengan kontur
ketinggian 10 - 15 m dpl, dengan kemiringan lereng cukup terjal.
Zona kerawanan rendah yaitu wilayah sepanjang pantai dengan ketinggian
15 - 30m dpl, dengan morfologi curam dan relief tinggi atau berbukit, dan
daerah ini dapat dimanfaatkan untuk evakuasi dan lokasi pengungsian
b. Kawasan Rawan Banjir, Secara alamiah, pada umumnya banjir disebabkan
oleh curah hujan yang tinggi dan di atas normal, sehinggasistim pengaliran air
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

16

yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase
dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air
hujan sehingga meluap. Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air
berkurang akibat sedimentasi, maupun penyempitan sungai akibat fenomena
alam dan manusia. Secara umum pada sebuah sistem aliran sungai yang
memiliki tingkat kemiringan (gradien) sungai yang relatif tinggi (lebih dari
30%) apabila di bagian hulunya terjadi hujan yang cukup lebat, maka potensi
terjadinya banjir bandang relatif tinggi. Tingkat kemiringan sungai yang relatif
curam ini dapat dikatakan sebagai faktor "bakat" atau bawaan. Sedangkan curah
hujan adalah salah satu faktor pemicu.
Penggundulan hutan di daerah tangkapan air hujan (catchment area) juga
menyebabkan peningkatan debit banjir karena debit/pasokan air yang masuk
ke dalam sistem pengaliran air menjadi tinggi sehingga melampaui kapasitas
pengaliran dan menjadi pemicu terjadinya erosi pada lahan curam yang
menyebabkan terjadinya sedimentasi di sistem pengaliran air dan wadah air
lainnya. Disamping itu berkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi atas
meningkatnya debit banjir.
Pada daerah permukiman dimana telah padat dengan bangunan sehingga
tingkat resapan air kedalam tanah berkurang, jika terjadi hujan dengan curah
hujan yang tinggi sebagian besar air akan menjadi aliran permukaan yang
langsung masuk kedalam sistem pengaliran air sehingga kapasitasnya
terlampaui dan mengakibatkan banjir.
Penyebab dari bencana alam banjir di Kabupaten Padang Pariaman yaitu
dipengaruhi oleh curah hujan cukup tinggi, tipe dan karakter daerah, kondisi
daerah tangkapan air sedikit, kurangnya kualitas dan kuantitas drainase dan
kurangnya pengelolaan daerah konservasi. Secara umum bencana banjir yang
terjadi adalah akibat kondisi drainase yang kurang baik sehingga saat hujan
terjadi genangan serta terjadinya kerusakan hutan di hulu sungai yang
mengakibatkan erosi dan banjir. Daerah rawan banjir di Kabupaten Padang
Pariaman yaitu di Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sintuk Toboh
Gadang, Lubuk Alung, Nan Sabaris, V Koto Kampung Dalam, Sungai Limau,
Batang Gasan, dan 2x11 Enam Lingkung.
c. Rawan Longsor; Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk
lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material yang bergerak ke
bawah atau keluar lereng. Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan tanah,
umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris
avalanches) dan nendatan (slumps/rotational slides). Gaya-gaya gravitasi dan
rembesan (seepage) merupakan penyebab utama ketidakstabilan (instability)
pada lereng alami maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau
penimbunan. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung
pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan,
vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara
garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alami dan manusia. Kondisi alam
yang menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain :
Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu
lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan gunung api.
Iklim : curah hujan yang tinggi.
Keadaan topografi : lereng yang curam.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

17

d.

e.

f.

Keadaan tata air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Gejala umum terjadinya tanah longsor :
Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing;
Biasanya terjadi setelah hujan;
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba;
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Daerah rawan longsor dijumpai di daerah-daerah yang memiliki lereng lebih
dari 40% dengan tekstur tanah berpasir, gawir dan patahan, Potensi longsor
dapat juga disebabkan oleh lapisan kedap air yang dapat menjadi longsoran.
Lokasi daerah yang termasuk sebagai kawasan rawan longsor ini adalah:
Kecamatan Sungai Geringging, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kecamatan
Batang Gasan, Kecamatan V Koto Kampung Dalam,Kecamatan Sungai Limau,
Kecamatan IV Koto Aur Malintang.
Rawan Liquifaksi; atau rawan mengalami pelulukan tanah bila terjadi gempa
pada skala diatas 7,2 skala Ritcher. Ciri khas kawasan liquifaksi ini adalah akibat
yang ditimbulkannya berupa penurunan bangunan atau seakan-akan bangunan
masuk ke dalam tanah. Untuk Padang Pariaman kawasan rawan liquifaksi
tersebar pada Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sintuk Toboh Gadang,
Enam Lingkung, Lubuk Alung, Nan Sabaris, VII Koto Sei Sariak, Sungai Limau,
Batang Gasan.
Rawan Gempa; pada dasarnya seluruh wilayah Padang Pariaman adalah
kawasan rawan gempa. Daya rusak gempa umumnya semakin tinggi bila
mengenai wilayah yang jenuh air (liquifaksi) dan pada jalur sesar (patahan)
serta pertemuan antar sesar yang belum mengalami patahan (rekahan). Jalur
sesar di Kabupaten Padang Pariaman melintasi bagian selatan -barat kecamatan
Batang Gasan dan Sungai Limau, bagian tengah kecamatan V Koto Dalam, V Koto
Timur, Padang Sago, 2x11 Enam Lingkung dan 2x11 Kayu Tanam. Terdapat 3
patahan yang saling melintang utara-selatan dan barat-timur di Kecamatan
Batang Anai dan Lubuk Alung serta memanjang disisi pantai di kecamatan
Ulakan Tapakis dan Nan Sabaris. Sementara itu areal yang diperkirakan lebih
rawan dari jalur sesar adalah area pertemuan antar sesar yang belum rekah.
Areal ini terdapat di Sungai Limau, VII Koto Sei Sariak, Nan Sabaris, Lubuk Alung
dan Batang Anai. Jalur dan area patahan ini akan menjadi limitasi dalam
pembangunan permukiman.
Rawan Bencana Vulaknisme; Letusan gunung api adalah merupakan bagian
dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua
kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan
mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui
Rekahan rekahan mendekati permukaan bumi. Akibat yang ditimbulkan oleh
aktivitas vulkanik adalah sebagai berikut.
Awan Panas, merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan
(segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan
adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

18

menyusuri lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 - 700 Celcius,
kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi,> 70 km/jam (tergantung kemiringan
lereng).
Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung. Jauh
lontarannya sangat tergantung daribesarnya energi letusan, bisa mencapai
ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi (>200C), ukuran materialnya pun
besar dengan diameter > 10 cm sehingga mampu membakar sekaligus melukai,
bahkan mematikan mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai "bom vulkanik".
Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Material
yang berukuran halus (abu dan pasirhalus) yang diterbangkan angin dan jatuh
sebagai hujan abu dan arahnya tergantung dari arah angin. Karena ukurannya
yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata,
pencemaran air tanah, pengrusakan tumbuh tumbuhandan mengandung unsurunsur kimia yang bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi
terhadap seng dan mesin pesawat.
Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan
kental dan bersuhu tinggi, antara 700 -1200C. Karena cair, maka lava
umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya.
Bila lava sudah dingin, maka wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah
yang dilaluinya akan menjadi ladang batu. Gas Racun, muncul tidak selalu
didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui ronggarongga ataupun rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas
utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S,HCl, SO2, dan CO.
Kawasan yang rawan terhadap bahaya vulkanik yang berasal dari Gunung
Singgalang meliputi Kecamatan V Koto Timur, Kecamatan Patamuan dan
Kecamatan 2x11 Kayu Tanam
g. Kawasan Lindung Lainnya; berdasarkan kebijakan sektoral Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, di kawasan Kecamatan Batang Gasan
ditetapkan Kawasan Konservasi Suaka Pesisir (KKSP). Dalam KKSP ini terdapat
penangkaran penyu dan hutan bakau.
B. Kawasan Budidaya
1) Kawasan hutan rakyat; berdasarkan data yang diperoleh di Padang Pariaman
tidak terdapat hutan produksi kecuali hutan rakyat seluas lebih kurang 42.120
Ha yang tersebar di bagian timur Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung, 2x11
Kayu Tanam, di bagian utara Kecamatan Patamuan, V Koto Timur, V Koto
Dalam, Sungai Garingging dan bagian timur Kecamatan Aur Melintang. Namun
kondisi hutan sebagian mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian dan
sebagian menjadi kritis.
2) Kawasan pertanian; kawasan pertanian berdasarkan kepmentan No. 41 tahun
2009, dibedakan menjadi kawasan pertanian pangan lahan kering dan basah,
pertanian hortikultura, perkebunana dan peternakan. Kabupaten Padang
Pariaman di dominasi oleh kegiatan sektor pertanian ( 22,57% dari seluruh
luas wilayah) berupa sub sektor/kegiatan TPLB dan TPLK, perladangan/kebun
campuran, perkebunan, dan tambak. Mengingat tingkat kepadatan penduduk
yang relatif lebih rendah, maka luas lahan yang tersedia masih dapat di
kembangkan lebih jauh untuk kegiatan sektor pertanian. Berdasarkan kondisi
eksisting dan kesesuaian lahan, pengembangan kawasan pertanian
direncanakan sebagaimana penjelasan di bawah ini :
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

19

Tanaman Pangan Lahan Kering; dalam ilmu pertanian jenis pertanian ini
dikenal dengan pertanian tanpa genangan atau unirrigated land, sepertitanaman
palawija, kacang-kacangan, jagung dan lain-lain (Tejoyuwono, 1989). Secara
eksisting jenis tanaman pertanian lahan kering yang bertumbuh di Lampung
Barat adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau dan kacang
tanah. Jenis pertanian lahan kering ini dikembangkan pada lahan yang
bersesuaian, baik berdasarkan peta kesesuaian lahan maupun fakta lapangan.
Sesuai dengan kesesuaian lahan, potensi eksisting dan program sektoral, TPLK
di Kabupaten Padang Pariaman dikembangkan hampir di seluruh kecamatan.
Tanaman Pangan Lahan Basah; Kabupaten Padang Pariaman merupakan
salah satu lumbung padi, setidak-tidaknya untuk kawasan Padang dan
sekitarnya. Selain menjadi penciri wilayah disepanjang koridor jalan nasional
lebih penting dari itu keberadaan kawasan pertanian padi sawah merupakan
bagian dari program ketahanan pangan nasional. TPLB di wilayah perencanaan
dikembangkan di kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung, Ulakan Tapakis, Nan
Sabaris, VII Koto Sungai Sariak, 2x11 Kayu Tanam, V oto Kampung Dalam,
Sungai Garingging dan Koto Aur Malintang. Lahan pertanian sawah yang
beririgasi teknis dikembangkan di Batang Anai, Lubuk Alung dan Ulakan
Tapakis.
Tanaman Hortikultura; Selain Kabupaten Solok, Padang Panjang dan Agam,
Padang Pariaman merupakan salah satu sumber penghasil sayur mayur yang
dikirim ke Kota Padang, seperti bayam, kangkung, mentimun dan buah-buahan
(terutama manggis dan mangga). Lahan pertanian hortikultura dikembangkan
pada lahan subur seperti Batang Anai, Lubuk Alung, 2x11 Kayu Tanam, dan
Sungai Garingging.
3) Kawasan perkebunan; komoditas unggulan perkebunan kabupaten Padang
Pariaman adalah Kelapa dan Kakao. Kedua jenis tanaman ini berkembang di
wilayah utara kawasan perencanaan. Kedepan direncanakan Sungai Garingging
sebagai sebagai sentra pengembangan Kakao dan pengolahan kelapa.
Pengembangan Kako meliputi kecamatan Lubuk Alung, Sitoga, Enam Lingkung,
V Koto Dalam, Sungai Limau dan Sungai Garingging. Sedangkan kelapa akan
dikembangkan di kecamatan Sitoga, Ulakan Tapakis, V KotoKampung Dalam,
Sungai Garingging, V Koto Aur Melintang, Sungai Limau, Batang Gasan.
4) Perikanan; perikanan yang akan dikembangkan di Kabupaten Padang Pariaman
adalah perikanan tangkap dan budidaya. Pengembangan perikanan tangkap
(laut) akan diarahkan di Sungai Limau dan Batang Anai. Sementara itu untuk
perikanan budidaya akan dikembangkan di Kecamatan Lubuk Alung, 2x11
Enam Lingkung, VII Koto Sungai Sariak dan kecamatan Patamuan.
5) Pertambangan; Dalam mengelola usaha pertambangan, pemerintah
menetapkan wilayah pertambangan (WP), yang terdiri dari wilayah usaha
pertambangan (WUP), wilayah pertambangan rakyat (WPR) dan wilayah
pencadangan negara (WPN).
Wilayah usaha pertambangan (WUP), adalah bagian dari wilayah
pertambangan (WP) yang telah memiliki ketersediaan data, potensi,
dan/atau informasi geologi. WUP ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui
koordinasi dengan pemerintah provinsi.
Wilayah pertambangan rakyat (WPR), adalah bagian dari wilayah
pertambangan (WP) tempat dilakukannya usaha pertambangan rakyat.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

20

WPR ditetapkan oleh bupati/walikota, sesuai pasal 21, UU nomor 4 tahun


2009 tentang pertambangan. Kriteria untuk menetapkan wilayah
pertambangan rakyat (WPR) adalah :
a. Mempunyai cadangan mineral sekunder yang terdapat di sungai
dan/atau di antara tepi dan tepi sungai;
b. Mempunyai cadangan primer logam atau batubara dengan kedalaman
maksimal 25 (dua puluh lima) meter;
c. Endapan teras, dataran banjir, dan endapan sungai purba;
d. Luas maksimal wilayah pertambangan rakyat adalah 25 (dua puluh
lima) hektare;
e. Menyebutkan jenis komoditas yang akan ditambang; dan/atau
f. Merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah
dikerjakan sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun.
Wilayah pencadangan negara (WPN), adalah bagian dari wilayah
pertambangan (WP) yang dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional.
Penetapan wilayah pencadangan negara (WPN) dilakukan oleh pemerintah
pusat dengan tetap memperhatikan aspirasi daerah sebagai daerah yang
dicadangkan untuk komoditas tertentu dan daerah konservasi dalam rangka
menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan. WPN yang ditetapkan
untuk komoditas tertentu dapat diusahakan sebagian luasnya, sedangkan
WPN yang ditetapkan untuk konservasi ditentukan batasan waktunya. WPN
yang diusakan sebagaian luasnya statusnya berubah menjadi wilayah usaha
pertambangan khusus (WUPK). Perubahan status WPN menjadi WPUK dapat
dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Pemenuhan bahan baku industri dan energi dalam negeri;
b. Sumber devisa negara;
c. Kondisi wilayah didasarkan pada keterbatasan sarana dan prasarana;
d. Berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi;
e. Daya dukung lingkungan; dan/atau
f. Penggunaan teknologi tinggi dan modal investasi yang besar.
Bahan galian / tambang yang ada di Kabupaten Padang Pariaman berupa
bahan bangunan dan bahan industri yang dikategorikan sebagai bahan galian
golongan C yang tersebar hampir merata di seluruh Kecamatan yang ada di
Wilayah ini. Adapun beberapa jenis bahan galian tersebut adalah (1) Tanah
uruk berbatu yang terdapat di Kec. Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuk Toboh
Gadang, Enam Lingkung, 2 x 11 Kayu Tanam, VII Koto Sungai Sarik,
Patamuan, V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Sungai Limau, Sungai
Geringging, dan IV Koto Aur Malintang. Dengan cadangan sebesar 2.975.000
m3 dan produksi 180.000 m3.(2) Obsidian atau batu gelas yang terdapat di
Kec. IV Koto Aur Malintang dengan cadangan sebesar 257.000 m3 yang baru
dihasilkan sebanyak 10.000 m3.; (3) Batu apung atau perlit juga terdapat di
Kec. IV Koto Aur Malintang dengan cadangan sebesar 140.000 m3 dan yang
sudah diproduksi baru 5000 m3 (4) Trass pasiran yang terdapat di Kec.
Sungai Geringging dengan cadangan sebesar 75.000 m3. (5) Trass yang
terdapat di Kec. Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, 2 x 11 Enam Lingkung,
Enam Lingkung, VII Koto Sungai Sarik, Patamuan, V Koto Kampung Dalam, V
Koto Timur, Sungai Limau, Batang Gasan, Sungai Geringging dan VI Koto Aur
Malintang dengan jumlah cadangansebesar 4.190.000 m3 dan yang telah
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

21

diproduksi baru mencapai 18000 m3.(6) Trass berbatu apung yang terdapat
di Kec. VII Koto Sungai Sarik, V Koto Kampung Dalam, Sungai Limau dan
sungai geringging dengan jumlah cadangan sebesar 1.045.000 m3 dan yang
telah diproduksi bareu mencapai 25000 m3 (7) Sirtukil yang terdapat di Kec.
Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, Nan Sabaris, 2 x 11 Enam
Lingkung, 2 x 11 Kayu Tanam, VII Koto Sungai Sarik, Patamuan, Padang Sago,
V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Sungai Limau dan Sungai Geringging
dengan jumlah cadangan sebesar 2.635.000 m3 dengan jumlah produksi
sebesar 170.000 m3, (8) Andesit yang terdapat di Kec. Lubuk Alung, 2 x 11
Enam Lingkung, 2 x 11 Kayu Tanam dan Patamuan dengan cadangan sebesar
1185000 m3 dan yang sudah di produksi sebesar 45000 m3, (9)Tanah liat
terdapat di Kec. Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, Enam Lingkung, VII Koto
Sungai Sarik, Patamuan, V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur dan Sungai
Limau dengan jumlah cadangan sebesar 785.000 m3 dan yang sudah di
produksi sebesar 90.000 m3.
6) Kawasan Industri; pengembangan industri di Kabupaten Padang Pariaman
diarahkan pada industri pengeolahan hasil pertanian, perkebunan dan
perikanan setempat disamping memanfaatkan posisi strategis sebagai buffer
dari kota padang. Posisi strategis tersebut telah memberikan indikasi kuat
seperti bergiatnya 3 perusahaan besar; yaitu PT. Coca Cola, PT. Bumi Sari Mas
Indonesia, PT. Sumatera Tropical Specees, Sedangkan perusahaan - perusahaan
yang masuk dalam kawasan Padang Industrial Park (PIP) yang terletak di
Nagari Kasang (Kecamatan Batang Anai) adalah PT. Usaha Inti Padang
(pengolahan sawit), PT. Andalas Lumber Product (pengolahan kayu ekspor), PT.
Jaya Centricon (Industri Beton), PT. Prizaco Gasindo (pengisian dan pengolahan
gas). Demikian pula terdapat Koperasi Unit Desa Mina Sinar Laut yang
mengelola pabrik ES balok (Kec. Sungai Limau), serta Pengolahan Air Minum
Kemasan (PT. Statika Mitra Sarana dan PT. Aqua Wibawa) yang berada di
Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam. Saat ini Pemerintah Kabupaten Padang
Pariaman sedang mengusulkan kawasan ini dikembangkan dan ditetapkan
menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Pada kawasan ini juga akan dikembangkan
terminal barang (dry port) sebagai bagian dari peran yang diambil oleh Padang
Pariaman dalam konstelasi regional berkenaan dengan sistem lalu lintas barang,
dimana posisi kawasan ini menjadi simpul antara wilayah luar dengan daerahdaerah di Sumatera Barat.
7) Kawasan Pariwisata; salah satu kawasan wisata yang populer saat ini di
Sumatera barat adalah Malibou Anai Resort yang berdekatan dengan air terjun
lembah Anai. ODTW yang dikembangkan di Kabupaten Padang Pariaman
meliputi wisata alam, budaya, minat khusus seperti Pantai Arta, Pemandian
Tirta Alami, Panorama Gunung Tigo, Lubuk Bonta dan lain-lain. Untuk lebih
lengkapnya dijabarkan pada tabel di bawah ini.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

22

TABEL 2.4
OBYEK WISATA PERKECAMATAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
KECAMATAN
1.

2.

3.

4.

5.

Batang Anai

Lubuk Alung

Sintuk Toboh
Gadang

Ulakan Tapakis

Nan Sabaris

OBJEK

LOKASI

JENIS

Singa Pasar Usang

Batang Anai

Wisata Alam

Candi Bukit Raf

Pasar Usang

Wisata Budaya

Gosong Muara Anai

Katapiang

Wisata Alam

Panorama Bukik Apik

Lubuak Apik

Wisata Alam

Lubuk Kandih

Batang Anai

Wisata Alam

Pemandian Tapian Puti

Sikabu

Wisata Alam

Pincuran Tujuah

Koto Buruak

Wisata Alam

Lubuk Cimantung

Pasir Pauh

Wisata Alam

Goa Salibutan

Salibutan

Wisata Alam

Masjid IV Lingkung

Lubuk Alung

Wisata Sejarah

Benteng Jepang

Sintuk

Wisata Sejarah

Tugu Batas Renville

Sintuk

Wisata Sejarah

Makam Pejuang 45

Sintuk

Wisata Sejarah

Makam Syeh Burhanuddin

Ulakan

Wisata Budaya

Pantai Tirta Bahari Pantai


Tiram Ulakan

Tiram Tapakis

Wisata Pantai

Tiram Ulakan

Wisata Pantai

S. Besar Syeh Burhanudin

Ulakan

Wisata Pantai

S. Tua Syeh Burhanuddin

Ulakan

Wisata Sejarah

Mesjid Tapakis

Tapakis

Wisata Sejarah

Makam Tuanku Nan Basaruang Ulakan

Wisata Sejarah

Surau Pondok

Ulakan

Wisata Sejarah

Makam Sibohong

Ulakan

Wisata Sejarah

Pulau Pieh

Ulakan

Wisata Bahari

Pantai Sunur

Sunur

Wisata Pantai

Ikan Larangan

Pauh Kambar

Wisata Minat Khusus

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

23

KECAMATAN

OBJEK

LOKASI

JENIS

Makam Syeh M. Hatta

Kapalo Koto

Wisata Sejarah

Benteng Jepang

Pauh Kambar

Wisata Sejarah

Makam Syeh A. Rahman

Pauh Kambar

Wisata Sejarah

Surau Bintungan Tinggi

Bintungan Tinggi

Wisata Sejarah

Benteng Belanda

Pauh Kambar

Wisata Sejarah

Ikan Gadang

Sicincin

Wisata Minat Khusus

Terowongan Jepang

Sicincin

Wisata Sejarah

Surau Atap Ijuk

Sicincin

Wisata Sejarah

Panorama Puncak Kiambang

Parit Malintang

Wisata Alam

Masjid Pakandangan

Pakandangan

Wisata Sejarah

Makam Gujarad

Gadur

Wisata Sejarah

Makam Syeh Mato Aia

Pakandangan

Wisata Sejarah

Kayu Tanam

Wisata Alam

Bumi Perkemahan

Asam Pulau

Wisata Minat Khusus

Air Terjun Batang Piaman

Kayu Tanam

Wisata Alam

Air Terjun Ngungun

Anduriang

Wisata Alam

Pemandian Tirta Alami

Kandang IV

Wisata Alam

Malibo Anai

Guguk

Wisata Alam

Lubuk Bonta

Tarok

Wisata Alam

Bumi Perkemahan

Sipisang

Wisata Minat Khusus

Panorama Bukik Selasiah

Sei Ibuh

Wisata Alam

Mesjid Tua VII Koto

Sungai Sariak

Wisata Sejarah

Gobah Tuangku Salih

Sungai Sariak

Wisata Sejarah

Mesjid Tua Barangan

Lurah Ampalu

Wisata Sejarah

Gelanggang Pacu Kuda

Paguh Duku

Wisata Minat Khusus

Agro Wisata Lebah Madu

Lurah Ampalu

Wisata Minat Khusus

Mangun Indah

Paraman Talang

Wisata Alam

Panorama Gunung Tigo

Lareh Nan Panjang

Wisata Alam

11. Padang Sago

Makam Tuanku Saliah

Koto Dalam

Wisata Sejarah

12. V Koto Kp Dalam

Pantai Pasar Baru

Cimpago

Wisata Pantai

Air Terjun Langkuik

Koto Hilalang

Wisata Air Terjun

Mesjid Tua Batang Piaman

Padang Alai

Wisata Sejarah

Laga-laga Batang Piaman

Batang Piaman

Wisata Budaya

Mesjid Tua Limau Purut

Limau Purut

Wisata Sejarah

Makam Tuanku Johor

Limau Purut

Wisata Sejarah

Pantai Arta Indah

Sungai Paku

Wisata Pantai

Benteng Jepang

Kuranji Hilir

Wisata Sejarah

Pantai Arta Permai

Sungai Paku

Wisata Pantai

6.

7.

8.

9.

2 x 11 Enam
Lingkung

Enam Lingkung

2 x 11 Kayu Tanam Kawasan Wisata Anai

VII Koto Sungai


Sariak

10. Patamuan

13. V Koto Timur

14. Sungai Limau

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

24

KECAMATAN

OBJEK

LOKASI

JENIS

Pantai Baseloan

Sungai Limau

Wisata Pantai

15. Batang Gasan

Pantai Aru Gasan

Gasan Gadang

Wisata Pantai

16. Sungai Geringging

Bukik Siriah

Ladang Rimbo

Wisata Alam

Makam Syeh Tangek Talang

Kuranji Hilir

Wisata Sejarah

Makam Tuanku Badinah

Sungai Geringging

Wisata Sejarah

Bukik Bulek

Batu Basa

Wisata Alam

Ikan Larangan

Aur Malintang

Wisata Minat Khusus

Lesung Keramat

Batu Basa

Wisata Sejarah

17. IV Koto Aur


Malintang

Sumber : Buku RTRW Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2030

8) Kawasan Peternakan; Rencana pengembangan sektoral dalam bentuk


penetapan "Kawasan Agropolitan" pengembangan ternak besar dengan
komoditi utama ternak sapi. Program ini menuntut konsep pengembangan
sentra agrobisnis terpadu dengan pusat kawasan (beberapa kecamatan) sebagai
penyangga. Secara lebih rinci rencana pengembangan ternak di Kabupaten
Padang Pariaman tersaji pada tabel 2.6.adalah sebagai berikut.
9) Kawasan Permukiman; kawasan permukiman dibedakan menjadi kawasan
permukiman berciri urban (perkotaan) dan yang berciri rural (perdesaan). Pada
umumnya kawasan permukiman berciri urban adalah ibukota kabupaten dan
ibukota kecamatan, dan diluar pusat kegiatan tersebut umumnya merupakan
kawasan perdesaan. Baik kawasan permukiman perkotaan maupun perdesaan
pada umumnya bertumbuh dengan pola yang relatif sama, yaitu mengikuti
perkembangan pembangunan jalan. Pola linier seperti tersebut pada masa
mendatang akan menimbulkan persoalan, setidak- tidaknya menyebabkan
kemacetan dan kekumuhan. Oleh karena itu untuk pusat-pusat kegiatan
dikembangkan pola permukiman yang tidak linier, namun sudah mengarah
pada pola grid (papan catur), yang menjamin mengalirnya pergerakan lalu
lintas serta terbangunnya pola ruang perkotaan yang lebih berimbang.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

25

TABEL 2.5
JENIS PENGEMBANGAN KOMODITI PETERNAKAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
No.
1.

Jenis Komoditi
Sapi Potong

Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

2.

Kerbau

1.
2.
3.

3.

Kambing dan Domba

1.
2.
3.

4.

Ayam Petelur

1.
2.
3.

5.

Ayam Pedaging

1.
2.
3.
4.

6.

Ayam Buras

1.
2.
3.

7.

Itik

1.
2.
3.

8.

Kawasan Integrasi (Kambing


dan Coklat, Sapid an Coklat)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

VII Koto
Padang Sago
Patamuan
Enam Lingkung
Sei Geringging
IV Koto Aur Malintang

Keterangan
Kawasan Peternakan
Prioritas

Sungai Limau
Batang Gasan
Ulakan Tapakis
Ulakan Tapakis
Nan Sabaris
Enam Lingkung
Nan Sabaris
Ulakan Tapakis
Enam Lingkung
Kayu tanam
Lubuk Alung
Sintoga
Batang Anai
V Koto Kampung Dalam
Enam Lingkung
Nan Sabaris
Nan Sabaris
2 X11 Enam Lingkung
Lubuk Alung
V Koto Kampung Dalam
Enam Lingkung
VII Koto Sei Sariak
Patamuan
Padang sago
Sungai Geringging
Kayu Tanam

Kawasan integrasi

Sumber : Buku RTRW Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2030

C. Kawasan Strategis Kabupaten Padang Pariaman


1) Kawasan Industri; Padang Industrial Park di Kecamatan Batang Anai.
Padang Industrial Park (PIP) merupakan pusat kawasan industri di Provinsi
Sumatera Barat, yang terletak di pinggir jalan By Pass antara Kota Padang dan
Lubuk Alung, memiliki areal seluas 600 hektar, sebanyak 214 hektar di
antaranya telah siap dibangun. Kawasan PIP (Padang Industrial Park) adalah
kawasan lintas daerah yang memiliki sektor ekonomi wilayah yang dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat. Kawasan ini
merupakan pusat industri manufaktur dan industri pengolahan hasil pertanian,
perkebunan dan kawasan pengolahan hasil laut dalam upaya peningkatan nilai
tambah komoditas yang dihasilkan dari wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Kawasan strategis ini merupakan kawasan strategis provinsi dan apabila
ditetapkan menjadi kawasan khusus ekonomi (KEK) maka akan terdapat
kewenangan dan tanggung jawab pemerintah pusat dalam pengelolaan dan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

26

pembangunannya di kemudian hari. Mengingat potensinya yang sangat besar


dengan dampak gandanya terhadap pertumbuhan kawasan sekitarnya, maka
kawasan ini harus dikelola secara sangat baik, sehingga memberikan
kemanfaatan bagi semua pihak tanpa merusak lingkungan. Hal penting lain yang
perlu dipastikan secara terukur adalah daya dukung kawasan terhadap rencana
berbagai jenis industri yang akan bergiat, terutama terkait dengan penyediaan
prasarana transportasi, sumber daya listrik dan sumber daya air (air baku
ataupun air minum) serta ketersediaan sistem pengolahan limbah industri
(IPAL untuk black water ataupun instansi pengolah bahan buangan
beracun/B3).
2) Kawasan Agropolitan;
a. Kawasan agropolitan pengembangan dan pengolahan Kakao serta PKLp
Sungai Garingging
b. Kawasan agropolitan dan sentra pengembangan ternak besar Sungai
Sariak.
Sebagai bagian dari kebijakan dan strategi penataan ruang Kabupaten Padang
Pariaman, maka wilayah utara seyogyanya harus didorong pertumbuhannya
secara mendasar, terarah dan terprogram. Mengacu pada kebijakan provinsi
dan rencana pembangunan (RPJP/M) kabupaten, maka di Sungai Sarik
ditetapkan sebagai pusat agropolitan. Kawasan agropolitan Sungai Sarik
sebagaimana yang tertuang pada RPJP 2005-2025 meliputi Kecamatan VII Koto
Sei Sarik, Patamuan, Padang Sago, V Koto Timur, V Koto Kampung Dalam.
Adapun komoditas yang diunggulkan pada kawasan agropolitan ini adalah
ternak besar (sapi) yang ditunjang komoditas unggulan daerah yaitu Kakao dan
Kelapa.
Sementara itu, dalam rangka mengupayakan keseimbangan pertumbuhan
antara wilayah utara dan selatan, Sungai Geringging didorong dan diusulkan
sebagai pusat kegiatan lokal promosi (PKLp) yang meliputi Kecamatan Sungai
Geringging, Sungai Limau, Batang Gasan dan IV Koto Aur Malintang. Komoditas
unggulan yang telah bertumbuh dan didorong menjadi komoditas utamanya
adalah Kakao yang didukung kegiatan pengolahan hasil pertanian lainnya.
3) Pusat Pemerintahan; pembangunan fasilitas pelayanan sosial pemerintahan
dan fasilitas penunjang lainnya di Parit Malintang (Kecamatan Enam Lingkung).
Merupakan kawasan pertumbuhan baru yang dkembangkan untuk kawasan
perkantoran. Kawasan ini berjarak lebih kurang 5 Km dari jalan negara, namun
direncanakan akan dilalui oleh jalan lingkar express way.
4) Koridor Batang Anai-Kayu Tanam; Jalur ini merupakan satu-satunya poros
barat - timur di Pulau Sumatera yang mempunyai pergerakan ekonomi (barang
dan jasa) dengan frekwensi yang paling tinggi bila dibandingkan poros jalan
darat barat - timur di provinsi lain, sehingga menjadikan Provinsi Sumatera
Barat mempunyai tingkat pertumbuhan lebih maju bila dibandingkan provinsi
lain yang berada diwilayah belahan barat Pulau Sumatera. Mengingat kawasan
ini bertumbuh dengan sangat cepat, sehingga perlu mendapat pengelolaan
secara ketat (high control), karena bila kurang tepat dalam penanganannya
justru akan menimbulkan persoalan. Jalur ini selain jalur utama transportasi
selatan-utara
Sumatera bagian tengah dan sekaligus menjadi poros ekonomi regional, juga
melewati 3 kawasan perkotaan (Pasar Usang, Lubuk Alung dan Sicincin) dan 1
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

27

kawasan wisata yang sudah berskala nasional yaitu Lembah Anai yang menjadi
salah satu ikon wisata Sumatera Barat. Dalam RTRW Sumatera Barat jalur ini
ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi.
2.1.3

Wilayah Rawan Bencana


Berdasarkan catatan kejadian bencana, kabupaten Padang Pariaman
mempunyai catatan sejarah kejadian bencana yang cukup panjang. Dimulai dari tahun
1914 dengan bencana banjir hinnga tahun 2009 dengan bencana Gempa tektonik dan
sesar pada tanggal 30 september dimana gempa 1 pada jam 17:18:09 WIB dengan lokasi
pusat gempa 0,84 LS 99,65 BT atau 57,5 km Barat Daya Kota Pariaman dan 79 km Barat
Laut Kota Padang dan kedalaman 71 km yang mempunyai kekuatan 7,9 SR . gempa ke 2
dengan waktu jam 17:38:52 wib, lokasi 0,72 LS 99,94 BT atau 23 km Barat Daya Kota
Pariaman dan 52,5 km Barat Laut Kota Padang dengan kedalaman 110 km yang
mempunyai kekuatan 6,2 SR. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.6
KEJADIAN BENCANA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN DARI TAHUN 1914-2009
No.

Tahun

Jenis Bencana

Keterangan

1914

Banjir besar

7 kecamatan pantai

1926

Gempa

7,2 sr, Pusat di Padang Panjang

1934

Banjir Bandang

Nagari tanah longsor, malai V Suku

1967

Angin Putting Beliung

Kabupaten Padang Pariaman

1983

Tanah Longsor

Kabupaten Padang Pariaman

1996

Kebakaran Pasar

Pasar Sunga

2000

Abrasi Pantai

60 km bibir pantai rusak

2005

Gempa bumi 10 april

5,8 Sr, 500 bangunan rusak

2007

Tanah Longsor 8 Januari

13 jiwa korban kolam janiah

10

2007

Banjir, 22-23 januari

1.506 rumah terendam, 108 ha sawah


pertanian rusak di 9 kecamatan

11

2007

Angin Puting Beliung

43 bangunan rusak di 6 kecamatan

12

2007

Gempa bumi, 6 maret

6,3 Sr 12.000 bangunan rusak

13

2007

Gempa, 12-13 september

7,3/7,7 Sr 7.000 bangunan rusak

14

2009

Gempa bumi, 30 september

7,9 Sr 91.929 bangunan rusak

Sumber : Bappeda dan BPS Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Secara geologis Kabupaten Padang Pariaman terletak pada dua jalur patahan
lempeng dunia yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo Australia dan topografi Padang
Pariaman yang dilalui oleh banyak anak-anak sungai, Kabupaten Padang Pariaman
merupakan kawasan yang rawan bencana. Bentuk bencana yang pernah dan mungkin
terjadi di Kabupaten Padang Pariaman identik dengan kondisi alam tersebut yaitu bencana
banjir, tanah longsor, angin badai/puting beliung, abrasi pantai, gempa bumi, tsunami dan
lain-lain. Selain faktor alamnya, Kabupaten Padang Pariaman juga termasuk rawan bencana
yang timbul akibat ulah manusia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sosial budaya
yang relatif kurang memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta
kelalaian dari manusia yang berakibat bencana. Berapa bencana yang terjadi di Kabupaten
Padang Pariaman akibat ulah manusia seperti kebakaran, banjir dan tanah longsor.
Secara komulatif bencana yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, baik
bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia cendrung meningkat yang membawa
dampak kerugian dan kerusakan serta korban jiwa meningkat pula. Di samping itu,
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

28

berdasarkan analisis dan prediksi para ahli dan peneliti bahwa wilayah sepanjang pantai
Barat pulau Sumatera terancam akan bencana tsunami, setelah Aceh dan Nias maka
Sumatera Barat berpotensi dilanda bencana tsunami, mengingat pantai Barat Sumatera
merupakan jalur penunjaman (Subduction Zone) sebagai penyebab terjadinya gempa.
Bilamana terjadi dislokasi atau pematahan di bawah samudera, maka akan mengakibatkan
terjadinya gelombang tsunami tersebut.
Berdasarkan gambaran bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Padang
Pariaman dan prediksi para ahli maka penanganan bencana di Kabupaten Padang Pariaman
perlu ditangani secara profesional dan proporsional melalui pembenahan dan perbaikan
Sistem Manajemen Penanggulangan Bencana. Karena penanganan bencana yang profesional
dan pelayanan yang baik akan memberikan perlindungan yang optimal pada masyarakat
dan berdampak terhadap ketenteraman masyarakat. Kebutuhan utama dari kondisi tersebut
adalah; pemetaan detail daerah rawan gempa; pemetaan detail daerah likuifaksi; pemetaan
detail daerah rawan gerakan tanah dan kajian bentuk bangunan tahan gempa dan likuifaksi.
Berdasarkan fenomena yang ada, maka Kabupaten Padang Pariaman rentan akan
bencana ; Gempa Bumi (tektonik dan sesar), Likuifaksi, Gelombang Pasang dan Tsunami,
Banjir, Longsor/rentan gerakan tanah, abrasi pantai, letusan gunung berapi.
1. Kawasan Rawan Gempa
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar
lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Karakter bahaya berupa guncangan gempa yang dapat dirasakan di daerah pedataran
dan perbukitan dengan percepatan gempa 0,25-0,60 g. yang akan mengancam seluruh
wilayah yang merupakan areal terbangun dan tidak terbangun.
Wilayah Kabupaten Padang Pariaman merupakan zona gempa paling tinggi
dibandingkan dengan daerah lainnya di Propinsi Sumatera Barat, terutama di Daerah
Sungai Limau, ke Tiku Utara berbatasan dengan Sungai Geringging bagian barat serta
seluruh daerah pesisir Padang Pariaman. Adanya aktivitas gempa tersebut
menyebabkan Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah rawan gempa. Hal ini
dapat dilihat pada peta zona gempa , di mana kabupaten Padang Pariaman merupakan
zona gempa dengan skala intensitas menempati zona V dan VIII dengan episentrum
yang relatif dangkal dan sedang.
Berdasarkan mikro zonasi gempa bumi yang dikelompokan atas empat
tingkatan klasifikasi berikut:
Zona amplifikasi sangat tinggi (>9kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan
paling tinggi terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona
ini memiliki penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi sangat tinggi (diatas 9 kali).
Pada zona ini , lapisan sedimen lunaknya (soft soil) paling tebal
Zona amplifikasi tinggi (7-9kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan tinggi
terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona ini memiliki
penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi tinggi ( 7-9 kali). Pada zona ini , lapisan
sedimen lunaknya (soft soil) tebal
Zona amplifikasi sedang (4-6kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan sedang
terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona ini memiliki
penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi sedang (4-6 kali). Pada zona ini , lapisan
sedimen lunaknya (soft soil) tidak terlalu tebal
Zona amplifikasi rendah (1-3 kali) adalah daerah yang memiliki kerentanan rendah
terhadap terjadinya kerusakan wilayah jika terlanda gempa bumi. Zona ini memiliki
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

29

penguatan/amplifikasi getaran gempa bumi rendah (1-3 kali). Sedangkan intensitas


Gempa di kabupaten Padang Pariaman dengan pengelompokan atas Skala V sampai
dengan VIII MMI berikut :
Zona intensitas V Skala MMI (Modifed Mercalli Intensity) merupakan daerah dengan
gempa yang dapat dirasakan diluar rumah. Orang tidur terbangun, cairan tampak
bergerak-gerak dan tumpah sedikit. Barang perhiasan rumah yang kecil dan tidak
stabil bergerak atau jatuh, Pintu-pintu terbuka tertutup, figura dinding bergerak,
bandul lonceng berhenti atau mati atau tidak cocok lagi
Zona intensitas VI Skala MMI (Modifed Mercalli Intensity) merupakan daerah dengan
gempa yang dapat terasa oleh semua orang , banyak orang lari keluar karena
terkejut, orang yang berjalan kaki terganggu. Jendela berderit, gerabah barang pecah
belah pecah barang-barang kecil dan buku jatuh dari raknya, gambar jatuh dari
dinding. Mebel bergerak atau berputar, plester dinding yang lemah pecah. Lonceng
gereja berbunyi. Pohon terlihat goyang.
Zona intensitas VII Skala MMI (Modifed Mercalli Intensity) merupakan daerah
dengan gempa yang dapat dirasakan oleh supir yang sedang mengemudikan mobil.
Orang yang sedang berjalan kaki sulit untuk berjalan dengan baik, cerobong asap
yang lemah pecah, langit-langit dan bagian konstruksi pada tempat yang tinggi rusak,
barang pecah belah pecah, tembok yang tidak kuat pecah, plester tembok dan batubatu tembok yang tidak terikat kaut jatuh, terjadi sedikit pergeseran dan lekukanlekukan pada timbunan pasir dan batu kerikil. Air menjadi keruh, lonceng besar
berbunyi , selokan irigasi rusak
Zona intensitas VIII Skala MMI (Modifed Mercalli Intensity) merupakan daerah
dengan gempa yang dapat terganggunya mengemudi mobil, terjadi kerusakan pada
bangunan yang kuat karena bagian-bagian yang runtuh. Kerusakan terjadi pada
tembok yang dibuat tahan terhadap getaran horizontal dan beberapa bagian tembok
runtuh, cerobong asap , monumen, menara dan tangki air yang berada diatas
berputar atau jatuh. Rangka rumah berpindah dari pondasinya. Dinding yang tidak
terikat dengan baik jatuh atau terlempar. Ranting pohon patah dari dahannya. Tanah
yang basah dan lereng curam terbelah.
2. Kawasan Rawan Longsor
Gerakan tanah atau longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng
berupa batuan, bahan timbuhan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke arah
bawah dan keluar dari lereng aslinya. Karakter kejadian umumnya pada daerah
perbukitan dalam kondisi normal dengan faktor pemicu kejadian gerakan tanah adalah
tingginya curah hujan dan kondisi batuan lapuk dan lereng > 15%. Ancaman bencana
terutama terhadap permukian, lahan pertanian, infrastruktur dan hutan di daerah
perbukitan. Daerah rawan longsor dijumpai di daerah-daerah yang memiliki lereng
lebih dari 45% dengan tekstur tanah berpasir, gawir dan patahan, seperti Kecamatan
Sungai Geringging, 2 x 11 Enam Lingkung, Batang Gasan, V Koto Kampung Dalam dan
Kecamatan Sungai Limau serta Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Potensi longsor dapat
juga disebabkan oleh lapisan kedap air yang dapat menjadi longsoran. Untuk kabupaten
Padang Pariaman berdasarakan tingkat kerentanannya dikelompokan dalam empat
kelompok kondisi dengan kriteria seperti dibawah ini.
Kerentanan gerakan tanah sangat rendah adalah daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan sangat rendah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini sangat jarang

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

30

atau tidak pernah terjadi gerakan tanah, baik gerakan tanah lama maupun gerakan
tanah baru, kecuali pada daerah tidak luas di tebing sungai
Kerentanan gerakan tanah rendah adalah daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan rendah untuk terjadi gerakan tanah. Umumnya pada zona ini jarang
terjadi gerakan tanah, jika tidak mengalami gangguan pada lereng , jika terdapat
tanah lama, lereng telah mantap kembali. Gerakan tanah berdimensi kecil mungkin
terjadi, terutama pada tebing lembah (alur) sungai
Kerentanan gerakan tanah menengah adalah daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi
gerakan tanah, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, gawir, tebing
jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali
terutaa akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat
Kerentanan gerakan tanah tinggi adalah daerah yang mempunyai tingkat kerentanan
tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah,
sedangkan gerakan tanah lama dan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah
hujan yang tinggi dan erosi kuat
Alur rentan aliran bahan rombakan, merupakan aliran bahan rombakan dapat terjadi
bila terdapat akumulasi dan pembendungan alur oleh endapan lahar atau material
longsoran pada alur sungai di bagian hulu dan dipicu oleh erosi yang kuat dan curah
hujan yang tinggi
3. Kawasan Rawan Liquifaksi
Liquifaksi adalah proses pembuburan dari lapisan pasir yang bersifat urai dan
jenuh air pada saat terjadi getaran gelombang gempa yang merambat melalui lapisan
pasir tersebut. Karakter bahaya dari kondisi ini adalah keluarnya material tanah
berbutir pasir dari bawah permukaan melalui retakan-retakan pada tanah, badan jalan,
saluran air dan tiang pondasi bangunan dan sumur gali yang akan mengancam wilayah
permukiman dan area terbuka.
Sebaran kawasan liquifaksi umumnya berada di wilayah dataran menuju
wilayah pesisir dari kabupaten Padang Pariaman atau sebagian besar berada di bagian
Barat sebelah selatan Kabupaten. Kondisi ini mencerminkan wilayah yang potensial
akan terjadinya liquifaksi akan berada di wilayah kecamatan-kecamatan pesisir yang
berada di bagian Barat Selatan dari wilayah yang ada di kabupaten Padang Pariaman.
Lihat Gambar 1.7 Peta Kerentanan Gempa pada halaman berikut.
Potensi liquifaksi di kabupaten Padang Pariaman, umumnya berada di sekitar
pesisir,yang terbagi atas lima kelompok kondisi sebagai berikut :
Potensi Liquifaksi tinggi adalah daerah yang berpotensi terjadi liquifaksi tinggi,
karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a) <0,10g
dengan muka air tanah yang dangkal, maka apabila lapisan tanah tersebut menerima
gempa dengan percepatan (z)= 0,01 g pada zona tersebut akan terjadi liquifaksi.
Potensi liquifaksi sedang adalah daerah yang berpotensi terjadi liquifaksi sedang,
karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a) antara
0,10 - 0.20 g dengan muka air tanah yang dangkal, maka apabila lapisan tanah
tersebut menerima gempa dengan percepatan (z)= >0,10 g pada zona tersebut akan
terjadi liquifaksi.
Potensi liquifaksi rendah adalah daerah yang kurang berpotensi terjadi liquifaksi
sedang, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a)
antara 0,20 - 0.30 g, selain itu rata-rata muka air tanahnya cukup dalam.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

31

Potensi liquifaksi sangat rendah adalah daerah yang sangat kecil berpotensi terjadi
liquifaksi, karena lapisan tanah pada zona tersebut mempunyai percepatan kritis (a)
> 0.30 g, selain itu rata-rata muka air tanahnya cukup dalam
Tidak berpotensi terjadi liquifaksi adalah daerah yang tidak berpotensi terjadi
liquifaksi, karena lapisan tanah sangat tipis dan di bawahnya merupakan batuan
dasar.
4. Kawasan Rawan Bencana Tsunami
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan
kecepatan hingga 900km/jam, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi
didasar laut. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Karakter
bahaya berupa hempasan air sepanjang pesisir pantai yang akan melanda wilayah
hingga elevasi +3 m di atas permukaan tanah. Ancaman dari tsunami adalah seluruh
wilayah pesisir merupakan area terbangun dan tidak terbangun. Kondisi kabupaten
Padang Pariaman yang mempunyai perairan di bagian barat merupakan salah satu
wilayah yang diperkirakan akan mendapatkan bencana tsunami. Adapun prakiraan
wilayah tersebut berdasarkan pengelompokan jangkauan tsunami sebagai berikut :
Kawasan Rawan Bencana Tsunami Tinggi, adalah daerah yang memiliki resiko
ancaman terhadap tssunami (dalam hal tinggi dan jangkauan genangan). Kawasan ini
relatif memiliki potensi paling besar dalam hal kerusakan atau kehancuran aset yang
akan ditimbulkan apabila terlanda tsunami serta memiliki ancaman terhadap resiko
keselamatan penduduk lebih parah. Karakteristik pantai di kawasan ini sebagian
merupakan pantai berpasir dengan morfologi landai dan relatif rendah dengan
bentuk pantai lurus, sedangkan sebagian lagi merupakan pantai berbatu dengan
morfologi tinggi dengan bentuk pantai berteluk. Permukiman dan aktivitas
penduduk pada kawasan ini cukup padat dengan jarak dari garis pantai kurang dari
50 meter dari garis pantai. Kawasan kerawanan tinggi meliputi sepanjang pantai di
daerah penelitian dengan elevasi kurang dari meter di atas permukaan laut
Kawasan Rawan Bencana Tsunami Menengah adalah kawasan dengan potensi resiko
tsunami lebih rendah dari kawasan tinggi. Kawasan ini relatif memiliki potensi
kerusakan aset lebih kecil dibanding dengan di daerah kawasan kerawanan tinggi .
Kawasan menengah meliputi daerah dengan garis ketinggian 5 meter hingga 7 meter
di atas permukaan air laut dengan kemiringan lereng cukup terjal.
Kawasan Rawan Bencana Tsunami Rendah adalah daerah yang memiliki potensi
kerusakan paling kecil dibandingkan kawasan lainnya. Rute evakuasi dan lokasi
pengungsian sementara dapat diarahkan ke kawasan ini apabila terjadi tsunami.
Kawasan rawan tsunami rendah meliputi daerah dengan garis ketinggian hingga 9
meter di atas permukaan laut. Wilayah pesisir dengan morfologi curam dan relief
tinggi termasuk ke dalam kawasan rawan tsunami rendah.
5. Kawasan Rawan Banjir
Penyebab dari bencana alam banjir di Kabupaten Padang Pariaman yaitu
dipengaruhi oleh curah hujan cukup tinggi, tipe dan karakter daerah, kondisi daerah
tangkapan air sedikit, kurangnya kualitas dan kuantitas drainase dan kurangnya
pengelolaan daerah konservasi. Secara umum bencana banjir yang terjadi adalah akibat
kondisi drainase yang kurang baik sehingga saat hujan terjadi genangan serta
terjadinya kerusakan hutan di hulu sungai yang mengakibatkan erosi dan banjir. Daerah
rawan banjir di Kabupaten Padang Pariaman yaitu di Kecamatan Batang Anai, Ulakan
Tapakis, Sintuk Toboh Gadang, Lubuk Alung, Nan Sabaris, V Koto Kampung Dalam,

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

32

Sungai Limau, Batang Gasan, dan 2x11 Enam Lingkung. Lihat Gambar 1.8 Peta
Kerawanan Bencana.
2.1.4

Demografi
Penduduk Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 tercatat sebanyak 393.571
jiwa yang terdiri dari atas 193.472 jiwa laki laki dan 200,099 jiwa perempuan. Sejak
tahun 2005-2010 terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman.
Jumlah penduduk paling tinggi ada di Kecamatan Batang Anai dan Lubuk Alung sebesar
44.459 dan 43.020 jiwa yang berkontribusi sebesar 21% terhadap penduduk total yang
ada di Kabupaten Padang Pariaman ini. Hal ini disebabkan sifak perkotaan yang cukup
mencolok di daerah ini serta kelengkapan fasilitas maupun prasarana yang ada serta
lokasi yang berdekatan dengan Kota Padang membuatnya mampu menarik penduduk
untuk tinggal disana.
TABEL 2.7
JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2006-2010

No

Kecamatan

Luas
Daerah
(Km2)
180

Jumlah
Penduduk
(jiwa)
44,459

112
26

43,020
17,886

385
700

Kepadatan
(jiwa/Km2)

Batang Anai

246

2
3

Lubuk Alung
Sintuk Toboh Gadang

4
5

Ulakan Tapakis
Nan Sabaris

39
29

18,980
26,922

489
925

2 x 11 Enam Lingkung

36

18,252

504

Enam Lingkung

39

19,029

485

2 x 11 Kayu Tanam

229

25,724

112

VII Koto Sungai Sarik

91

33,724

371

10
11

Patamuan
Padang Sago

53
32

15,749
8,010

297
250

12
13

V Koto Kampung Dalam


V Koto Timur

61
65

22,597
14,251

368
220

14
15

Sungai Limau
Batang Gasan

70
40

27,789
10,534

395
261

16
17

Sungai Geringging
IV Koto Aur Malintang

99
127

27,017
19,610

272
155

2010
2009

1,329
1,329

393,571
392,941

296
294

2008
2007

1,329
1,329

390,226
387,452

292
287

2006

1,329

381,792

283

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

33

GAMBAR 2.1
JUMLAH PENDUDUK PER KECAMATAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2010

Sumber: Hasil Analisis, 2010

Seiring dengan penambahan jumlah penduduk tadi ikut berimbas pada peningkatan
kepadatan penduduk di Kabupaten Padang Pariaman yang di tahun 2006 sebesar 283 jiwa/km2
menjadi 294 jiwa/km2 di tahun 2010. Kecamatan yang paling padat adalah Kecamatan Nan
Sabaris (925 jiwa/km2) sedangkan yang terendah yakni Kecamatan 2 x 11 Kayutanam (112
jiwa/km2).
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Padang Pariaman belum terlalu tinggi dan
mengalami fluktuasi dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Angka pertumbuhan tertinggi terjadi di
tahun 2007 sebesar 1,665 % dan terus menurun hingga tahun 2010 yang hanya 0,636%.
TABEL 2.8
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2006-2010
Penduduk
Persentase

No

Tahun

1
2

2006
2007

381,792
387,452

1,363
1,665

3
4

2008
2009

390,226
392,941

0,766
0,711

2010

393,025

0,636

Jumlah

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

34

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB
Tabel 2.9
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Konstan 2000
Tahun 2006-2010
Rata-rata
No

Lapangan Usaha

2006

2007

2008

2009

2010

2005-2010

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

601.86

625.14

661.56

675.38

690.68

640.08

86.78

88.78

90.79

89.78

93.93

89.60

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

283.29

300.98

319.72

326.35

342.05

306.61

Listrik dan Air Bersih

31.45

34.17

36.44

37.02

38.73

34.33

Bangunan

114.16

118.51

123.01

124.09

133.68

120.12

Perdag, Hotel dan Restoran

288.31

300.88

318.13

322.24

336.06

307.19

Pengangkutan dan Komunikasi

495.36

555.67

605.69

668.20

730.51

540.77

Keuangan Jasa Bangunan dan

51.40

54.24

57.26

58.30

61.39

55.23

393.77

411.36

432.51

447.99

463.72

421.56

2346.37

2489.73

2645.12

2749.34

2890.75

2515.48

Jasa Perusahaan
9

Jasa-jasa
Jumlah

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Peningkatan nilai tambah terbesar dalam perekonomian Kabupaten Padang


Pariaman dicapai oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Pada tahun 2009 nilai
tambah sektor Pengangkutan dan Komunikasi mencapai 668,20 milyar, maka pada
tahun 2010 meningkat menjadi sebesar Rp.730,51 milyar atau meningkat sekitar Rp.
62,31 milyar. Peningkatan yang cukup tajam yang terjadi sektor Pengangkutan dan
Komunikasi tersebut dipicu dengan adanya peningkatan lalulintas udara dari dan ke
Bandara Minangkabau terutama yang terjadi sejak awal 2010 berkaitan dengan
banyaknya kunjungan dari luar Sumatera Barat.
Sementara itu, sektor Pertanian selama tahun 2010 hanya menghasilkan nilai
tambah bruto sebesar Rp.690,68 milyar atau hanya mengalami peningkatan sekitar
Rp.15,30 milyar dibandingkan dengan nilai tambah bruto sektor Pertanan selama tahun
2009 yang hanya sebesar Rp. 13,82 milyar.
Tabel 2.10
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Berlaku
Tahun 2006-2010
No

Lapangan Usaha

2006

2007

2008

2009

2010

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1026.47

1107.37

1269.38

1359.19

1496.95

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

147.38

168.47

195.20

198.40

214.14

Industri Pengolahan

401.89

484.15

583.37

624.83

659.23

Listrik dan Air Bersih

61.47

68.24

74.45

78.13

85.16

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

35

Bangunan

194.77

213.65

239.49

252.72

312.61

Perdag, Hotel dan Restoran

432.81

482.82

561.15

611.58

705.19

Pengangkutan & Komunikasi

875.69

1027.90

1259.64

1451.89

1644.44

Keuangan Jasa Bangunan dan

90.96

101.56

116.34

124.36

135.61

658.68

728.11

829.37

894.33

947.92

3890.12

4382.28

5128.39

5595.43

6201.25

Jasa Perusahaan
9

Jasa-jasa
Jumlah

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Padang Pariaman atas dasar
harga berlaku pada tahun 2009 adalah sebesar 5,61 triliun rupiah, sedangkan nilai
PDRB pada tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 6,20 triliun rupiah, berarti selama
tahun 2010 terdapat kenaikan sekitar 600 milyar rupiah lebih. Kenaikan nilai PDRB atas
dasar harga berlaku yang dicapai selama tahun 2010 merupakan gambaran adanya
perkembangan yang positif dalam kegiatan perekonomian pasca gempa bumi September
2009 yang lalu.
Secara keseluruhan kegiatan perekonomian di Kabupaten Padang Pariaman
masih menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti sekalipun peningkatan
yang dicapai cukup bervariasi. Kenaikan yang cukup besar dicapai oleh sector
Pengangkutan dan Komunikasi, dengan peningkatan sekitar 192,55 milyar rupiah
selama tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi secara nyata memberikan
andil yang terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Padang Pariaman.
Sektor pengangkutan dan komunikasi yang ditunjang dengan adanya Bandara
International Minangkabau selama tahun 2010 menghasilkan nilai tambah sebesar 1,64
triliun dimana kontribusi terbesar ditunjang dengan adanya peningkatan pada sub
sektor angkutan udara.
Kabupaten Padang Pariaman yang wilayah terbanyaknya masih agraris sampai
dengan tahun 2010 masih memposisikan sektor pertanian sebagai sektor ekonomi
kedua yang memberikan andil terbesar diantara sektor lainnya. Dengan nilai tambah
sekitar Rp. 1,50 triliun rupiah pada tahun 2010, sektor Pertanian masih memberikan
harapan yang cukup besar pada masa yang akan datang. Selain itu, sektor Pertanian
juga merupakan sektor kedua yang paling besar peningkatannya diantara sektor
ekonomi lainnya. Jika dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkan sektor
Pertanian pada tahun 2010 kenaikan nilai tambah yang dihasilkan selama tahun 2010
sekitar Rp. 117,77 milyar.
Sementara itu, sektor Jasa-jasa masih memposisikan sebagai sektor ketiga
terbesar dalam memberikan kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Padang
Pariaman. Pada tahun 2010 sektor Jasa-jasa menghasilkan nilai tambah sebesar Rp.
947,92 milyar, padahal pada tahun 2009 sektor Jasa-jasa menghasilkan nilai tambah
sebesar Rp. 894,33 milyar. Dengan demikian sektor Jasa-jasa selama tahun 2010
mengalami kenaikan sekitar Rp. 53,59 milyar dibandingkan dengan nilai tambah pada
tahun 2009.
Sedangkan sektor listrik dan air bersih masih merupakan sektor ekonomi yang
terkecil baik dari segi kontribusinya maupun peningkatan yang dicapai selama pada
tahun 2010 yakni dari sebesar Rp. 78,13 milyar pada tahun 2008 menjadi sebesar
Rp. 85,16 milyar pada tahun 2010 atau hanya mengalami peningkatan sekitar Rp. 7,03
milyar.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

36

Tabel 2.11
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2006-2010
No.

Lapangan Usaha

2005

2006

2007

2008

2009

2010

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

30.69

26.39

25.27

24.75

24.56

24.14

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

4.24

3.79

3.84

3.81

3.81

3.45

Industri Pengolahan

12.14

10.33

11.05

11.38

11.13

10.63

Listrik dan Air Bersih

1.81

1.58

1.56

1.45

1.39

1.37

Bangunan/ Kontruksi

5.55

5.01

4.88

4.67

4.50

5.04

Perdagangan, Hotel dan Restoran

12.86

11.13

11.02

10.94

10.89

11.37

Pengangkutan dan Telekomunikasi

10.84

22.51

23.46

24.56

25.86

26.52

Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan

2.56

2.34

2.32

2.27

2.21

2.19

Jasa-jasa

19.30

16.93

16.61

16.17

15.93

15.29

Jumlah

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Sementara itu, jika dilihat perkembangan perekonomian Padang Pariaman selama


periode 2005 sampai dengan 2010 rata-rata nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang
dihasilkan seluruh sektor usaha di Kabupaten Padang Pariaman adalah sekitar Rp. 4,6
triliun. Sementara itu, sektor Pertanian masih tetap memposisikan sebagai sektor yang
paling besar dalam menghasilkan rata-rata nilai tambah dalam struktur PDRB
Kabupaten Padang Pariaman selama periode 2005-2010. Dari tabel tersebut, kontribusi
sektor usaha terbesar terhadap PDRB Kabupaten Padang Pariaman adalah sektor
Angkutan dan Komunikasi dan sektor Pertanian serta sektor jasa.
Pada tahun 2010 kontribusi masing-masing sektor usaha tersebut adalah sebagai
berikut : Angkutan dan Komunikasi sebesar 26,52 %, sektor Pertanian sebesar
24,14%, dan sektor Jasa sebesar 15,29 %. Hal tersebut menggambarkan bahwa aktivitas
ekonomi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman didominasi oleh Angkutan dan
Komunikasi dan sektor Pertanian serta sektor jasa.
Gambar 2.4 : Perbandingan Kontribusi Sektor Perekonomian Padang Pariaman
Tahun 2009 dan 2010

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

37

Sektor lain yang juga cukup besar kontribusinya dalam struktur


perekonomian Padang Pariaman pada tahun 2010 adalah sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran. Selama tahun 2010 nilai tambah yang dihasilkan sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran memberikan peran sebesar 11,37 persen. Besarnya peranan yang
diberikan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami sedikit penurunan
dibandingkan dengan kontribusinya pada tahun 2009 yang tercatat sebesar 10,89
persen.
Selanjutnya, sektor lainnya seperti sektor Bangunan, sektor Pertambangan dan
Penggalian, sektor Listrik dan Air Bersih, dan sektor Keuangan, Jasa Bangunan dan Jasa
Perusahaan peranannya relatif masih sangat rendah terhadap PDRB Kabupaten Padang
Pariaman yakni hanya sekitar kurang dari 5 persen, kecuali sektor Bangunan yang
memberikan kontribusi sebesar 5,04 persen.
Perkembangan perekonomian Padang Pariaman secara riil dapat dilihat dari
kenaikan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000.
Pada tahun 2010, PDRB Kabupaten Padang Pariaman atas dasar harga konstan 2000
adalah sebesar 2,89 triliun rupiah, sedangkan pada tahun 2009 mencapai 2,75 triliun
rupiah, atau selama tahun 2010 telah terjadi kenaikan sebesar 0,14 triliun rupiah.
Dengan kata lain selama tahun 2010 perekonomian Kabupaten Padang Pariaman
mengalami pertumbuhan sebesar 5,14 persen.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut selama tahun 2010
diakibatkan adanya beberapa sektor ekonomi yang mengalami penurunan produksi
akibat gempa. Namun, bila menelaah lebih lanjut sampai sub sektor ekonomi maka
akan terlihat laju pertumbuhan masing-masing sub sektor ekonomi relatif cukup
bervariasi.
Sektor Pertanian selama tahun 2010 menghasilkan nilai tambah terbesar
kedua dalam struktur perekonomian Kabupaten Padang Pariaman yang dipresentasikan
melalui PDRB Atas Dasar Harga Berlaku. Demikian juga halnya nilai tambah sektor
Pertanian yang terjadi dalam PDRB atas dasarharga konstan 2000. Sektor Pertanian
selama tahun 2010 mulai meningkat kembali dan mampu tumbuh sebesar 2,27 persen.
Pertumbuhan yang dicapai oleh sektor Pertanian tersebut lebih lamban
dibandingkan dengan pertumbuhan yang dialami pada tahun 2010 dimana pada
tahun 2010 sektor Pertanian hanya mampu tumbuh sebesar 2,09 persen. Hal
tersebut dipicu dengan adanya akselarasi laju pertumbuhan di seluruh sub sektor
pertanian, seperti subsektor Tanaman bahan makanan dan hortikultura, perkebunan,
peternakan dan perikanan.
Tabel 2.12
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010
Kabupaten Padang Pariaman
Pertumbuhan
NO

Sektor

Hb

Hk

Pertanian

25,18

25,09

Pertambangan & Penggalian

3,75

3,49

Industri Pengolahan

10,98

12,03

Listrik,Gas & Air bersih

1,50

1,36

Konstruksi

4,77

4,70

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

38

Perdagangan, Hotel & Restoran

11,01

12,03

Pengangkutan & Komunikasi

24,12

22,66

Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan

2,29

2,16

Jasa-jasa

16,42

16,49

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010


b. Laju Inflasi
Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan
harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya
beli masyarakat.
Laju inflasi Kabupaten Padang Pariaman secara tersendiri belum dapat diukur,
oleh sebab itu kita pakai laju inflasi propinsi Sumatera Barat selama periode tahun
2006-2009 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2006 sebesar 9,43 %,
tahun 2007 mencapai 6,16 %, tahun 2008 sebesar 10,15 % dan tahun 2009 sebesar 4,97
%. Besaran laju inflasi yang terjadi lebih diakibatkan pada permintaan masyarakat akan
bahan kebutuhan pokok.
Tabel 2.13
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2006 s.d 2010
Propinsi Sumatera Barat
Uraian
Inflasi

(n-5)

(n-4)

(n-3)

(n-2)

9,43

6,16

10,15

4,97

(n-1)**)

Rata-rata
pertumbuhan

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, 2010

2.2.2

Fokus Kesejahteraan Masyarakat


Pembangunan pada fokus kejahteraan sosial meliputi indikator angka melek
huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang
ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia
harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang
bekerja. Kinerja pembangunan kesejahteraan sosial Kabupaten Padang Pariaman
periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagai berikut :
1) Pendidikan
a. Angka Melek Huruf dan Angka Rata-rata Lama Bersekolah
Pembangunan pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya efektifitas
dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana dan prasarana
pendidikan. Beberapa keberhasilan pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari
Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka
Partisipasi Murni (APM) dan Angka Pendidikan yang ditamatkan. AMH
adalah
persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf
latin. AMH tahun 2006 sebesar 94,40 %, tahun 2007 sebesar 94,45 %, tahun 2008
sebesar 94,45 %, dan sampai dengan tahun 2009 angka melek huruf sebesar 94,47 %.
Angka pendidikan yang ditamatkan pada seluruh jenjang pendidikan baik SD, SLTP dan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

39

SLTA selama 5 tahun menunjukkan peningkatan dari 87,59 tahun 2005 menjadi 98,40
pada tahun 2010
Tabel 2.14
Angka Melek Huruf Tahun 2006-2010

No
1.

Uraian
Angka Melek Huruf

2006

2007

2008

2009

94,40

94,45

94,45

94,47

2010
94,5

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman, 2010

b. Angka Partisipasi Kasar


Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK SD/MI
di Kabupaten Padang Pariaman sejak tahun 2006 sampai 2010 telah melebihi
angka 100%. APK SLTP/MTs dari tahun 2006 sampai 2010 berfluktuasi dan
cendrung menurun. APK SLPT/MTs pada tahun 2010 sebesar 70,06%.
Sedangkan APK SMA/SMK/MA relatif tidak mengalami peningkatan yang besar
dari 46,8% pada tahun 2006 menjadi 49,3% pada tahun 2010
Tabel 2.15
Angka Partisipasi Kasar Tahun 2006-2010
TAHUN
No
1.

Uraian
2006

2007

2008

2009

2010

- SD/MI

109,27

108,27

108,27

105,27

104,25

- SLTP/MTs

85,84

78,17

78,14

80,06

70,06

- SMA/SMK/MA

46,8

49,82

49,82

46,92

49,3

Angka Partisipasi Kasar

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman, 2010

c. Angka Partisipasi Murni


Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang
sama. Capaian APM SD/MI pada tahun 2009 sebesar 97,95%, SMP/MTs
90,26%, SMA/SMK/MA sebesar 65,9%. Belum optimalnya angka capaian
APK/APM disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan, walaupun dukungan
anggaran untuk pendidikan yang maksimal dari total anggaran APBD. Oleh
karena itu diperlukan upaya pengalokasian anggaran pendidikan yang tepat
agar pendidikan menjadi murah namun tetap berkualitas.
2.2.3

Fokus Seni Budaya dan Olah raga


Pembangunan pada fokus seni dan budaya meliputi indikator jumlah grup
kesenian dan gedung olahraga. Kinerja pembangunan Seni dan budaya Kabupaten
Padang Pariaman periode 2006-2010 pada masing-masing indikator adalah sebagai
berikut :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

40

1. Kebudayaan
a. Jumlah grup dan Gedung Kesenian
Jumlah grup kesenian dan seni Tari di Kabupaten Padang Pariaman selama 5
tahun (2006-2010) menunujukkan peningkatan dari 10 buah tahun 2006 menjadi 25
buah pada tahun 2010, demikian pula ratio jumlah grup kesenian terhadap per. 10.000
jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman yaitu dari 0,29 pada tahun 2006
menjadi 0,73 pada tahun 2010. Sedangkan jumlah gedung kesenian juga mengalami
peningkatan dari 15 buah dengan rasio per 10.000 sebesar 0,44 pada tahun 2006
menjadi sebesar 17 buah dengan rasio per 10.000 penduduk sebesar 0,5 pada tahun
2010. Namun jika dilihat dari ratio jumlah grup kesenian terhadap 10.000 jumlah
penduduk masih relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurang resposifnya
masyarakat terhadap kesenian tradisional. Upaya mengembangkan kesenian tradisional
diharapkan akan mampu memberikan dampak kesejahteraan bagi para pelaku seni.
Demikian pula dengan perkembangan sarana prasarana gedung kesenian menunjukkan
peningkatan dari tahun ketahun namun ratio jumlah gedung kesenian masih relatif kecil
terhadap per 10.000 jumlah penduduk yakni sebesar 0,5 pada tahun 2010. Berikut
gambaran perkembangan Jumlah Grup dan Gedung Kesenian di Kabupaten Padang
Pariaman selama 5 tahun (2006-2010), sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.16
Rasio Grup Kesenian
Uraian
Juml Grup Kesenian
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

2006

Tahun
2008

2007

10

15

2009

18

2010

22

25

384,718

387,452

390,226

392,941

393,397

0.26

0.39

0.46

0.56

0.64

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010,

Tabel 2.14
Rasio Gedung Kesenian
Uraian
Juml Gedung Kesenian
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

2005

Tahun
2007

2006

17
384.718
0,44

19
387.452
0,49

2008

16
390.226
0,41

16
392.941
0,41

2009

16
393.397
0,41

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010,

2. Pemuda dan Olah Raga


Jumlah klub olah raga selama 5 tahun (2006 2010) mengalami penambahan
dari 98 buah pada tahun 2006 menjadi 108 pada tahun 2010, rationya juga mengalami
peningkatan dari 2,55 tahun 2006 menjadi 2,75 pada tahun 2010. Akan tetapi kondisi
sarana dan prasarana olah raga tidak mengalami pertumbuhan atau tetap sebanyak 7
buah gedung olah raga. Hal tersebut bukan berarti bahwa budaya olah raga dikalangan
masyarakat masih rendah, akan tetapi banyak aktivitas olah raga yang dilakukan diluar
gedung seperti jalan sehat, bersepeda maupun olahraga luar ruangan yang lain. Namun
demikan untuk dapat memacu peningkatan prestasi atlit diperlukan sarana prasarana
olah raga yang representative. Berikut gambaran perkembangan klub dan sarpras
olahraga sebagaimana tabel dibawah ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

41

Tabel 2.17
Rasio Klub Olah Raga

Uraian
Juml Klub Olah Raga
Juml Penduduk

2006

Tahun
2008

2007

2009

2010

98
384.718

98
387.452

102
390.226

105
392.941

108
393.397

2,55

2,53

2,61

2,67

2,75

Rasio/10.000 penduduk

Sumber : Dinas Pemuda & Olah Raga Kab. Padang Pariaman Tahun 2010

Tabel 2.18
Rasio Gedung Olah Raga
Uraian
Juml Gedung Olah Raga
Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

2006

Tahun
2008

2007

384.718
0,00

387.452
0,00

7
390.226
0,18

2009
7
392.941
0,18

2010
7
393.397
0,18 Su

mber : Dinas Pemuda & Olah Raga Kab. Padang Pariaman Tahun 2010

2.3

Aspek Pelayanan Umum


Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil
dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan
umum yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni
budaya dan olahraga. Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan
gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap
kondisi pelayanan umum yang mencakup layanan urusan wajib. Hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan pada aspek pelayanan umum selama periode 2006-2010 adalah sebagai
berikut :

2.3.1

Fokus Layanan Urusan Wajib


Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan
hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi
pelayanan umum yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,
kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Kinerja pembangunan pada aspek
pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan
selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum yang mencakup layanan
urusan wajib. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek pelayanan umum
selama periode 2006-2010 adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan
a. Angka Partisipasi Sekolah
Tabel 2.19

Angka Partisipasi Sekolah Indikator Pendidikan Tahun 2006-2010


TAHUN
No
1.

Uraian
2006

2007

2008

2009

109,27

108,27

108,27

105,27

2010

Angka Partisipasi Kasar


- SD/MI

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

104,25

42

2.

4.

- SLTP/MTs

85,84

78,17

78,14

80,06

70,06

- SMA/SMK/MA

46,8

49,82

49,82

46,92

49,3

- SD/MI

92,08

93,17

93,17

91,09

88,84

- SLTP/MTs

63,61

59,45

59,45

62,28

49,44

- SMA/SMK/MA

34,2

35,4

35,4

65,9

36,99

Angka Pendidikan yang


ditamatkan

0,94

88,62

80,40

86,74

Penduduk Tamat (<SD, SD,


SLTP, SLTA, Univ)

172.656

181.536

200.036

218.536

Jumlah Penduduk

384.718

387.452

390.226

392.941

Angka Partisipasi Murni

97,56

237086
393.397

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya,
yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Pada tahun 2010
APK SD/MI sebesar 104,25%, SMP/MTs 70,06%, SMA/SMK/MA sebesar 49,3%.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama.
Capaian APM SD/MI pada tahun 2010 sebesar 97,95%,
SMP/MTs 90,26%,
SMA/SMK/MA sebesar 65,9%. Belum optimalnya angka capaian APK/APM disebabkan
oleh mahalnya biaya pendidikan, walaupun dukungan anggaran untuk pendidikan yang
maksimal dari total anggaran APBD. Oleh karena itu diperlukan upaya pengalokasian
anggaran pendidikan yang tepat agar pendidikan menjadi murah namun tetap
berkualitas.
Pencapaian perluasan dan pemerataan akses pendidikan pada masyarakat dilihat
dari angka partisipasi kasar (APK), bahwa tingkat pendidikan SD/MI/Paket A baru
mencapai 109,27 tahun 2009 dan menjadi 104,25 tahun 2010. Tingkat
SMP/MTs/SMTLB/Paket B sudah mencapai 80,06% tahun 2009 dan menjadi 70,06
tahun 2010, dan tingkat SMA/MA/SMK/Paket C tercapai 46,8 % tahun 2009 dan
menjadi 49,30% tahun 2010. Realisasi angka partisipasi murni (APM) terlihat bahwa
tingkat SD/MI/Paket A baru mencapai 92,08 % tahun 2009 dan menjadi 88,84 % tahun
2010. Tingkat SMP/MTs/SMTLB/Paket B dicapai 63,61 % tahun 2009 menjadi 49,44 %
tahun 2010, dan tingkat SMA/MA/SMK/Paket C tercapai 34,23 % tahun 2009 dan
menjadi 36,99 % tahun 2010.
Pencapaian tingkat lulusan sekolah menengah rata-rata sudah mencapai 97,56%.
Dari jumlah kelulusan yang dapat diterima di Perguruan tinggi Negeri sebanyak 13,84%
dari 20 % yang ditargetkan pada tahun 2010 Sementara lulusan sekolah menengah
baik SMA/MA terutama SMK belum memenuhi harapan untuk mampu bekerja di
Kabupaten Padang Pariaman. Sebagian mereka masih belum tertarik untuk menggarap
lapangan kerja di kampungnya seperti sebagai nelayan, petani, berkebun dan lain
sebagainya. Kemampuan mereka dalam bersaing pada lapangan kerja sektor formal
masih belum dapat diandalkan, sebagian lulusan sekolah kita bekerja di luar negeri
baru sebatas lapangan kerja buruh dan sektor informal. Lapangan kerja lokal yang
mereka harapkan masih sebatas pegawai negeri yang terlihat dari peningkatan jumlah
pendaftar setiap tahunnya.
Peningkatan kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan Padang Pariaman
sampai tahun 2010, masih diperlukan perhatian serius. Jika dilihat dari rangking
capaian ujian nasional pada tahun 2009 dan 2010 untuk tingkat SD berada pada
peringkat 11-9, tingkat SMP peringkat 3-4, MTSN peringkat 8-6, dan tingkat SMA/MA
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

43

bidang Studi IPA 9-8 dan IPS 13-4, SMK peringkat 18-10, kesemuanya itu masih relatif
lebih rendah dibangdingkan dengan 19 Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.
2.

Rasio Guru dan Murid


Kondisi kinerja pembangunan bidang pendidikan selama 5 (lima) tahun terakhir
mengalami perubahan fluktuatif, angka partisipasi sekolah pendidikan dasar
mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 115,07% menjadi 104,25% pada
tahun 2010, pendidikan menengah meningkat dari tahun 2006 sebesar 46,89% menjadi
49,30 %, angka kelulusan SD/MI selama 5 tahun dapat mencapai sebesar 99,58%,
untuk SMP/MTs mencapai 99,88%, SMA/SMK/MA mencapai 98,79%. Ratio guru
terhadap jumlah murid dari 1:22 pada tahun 2006 menjadi 1:14 pada tahun 2010, ratio
guru terhadap jumlah murid per kelas rata-rata tahun 2006 sebesar 1:24 menjadi 1:21
pada tahun 2010.
Sedangkan untuk Pendidikan Menengah, APS tahun 2006 sebesar 46,80 menjadi
49,30 tahun 2010, ratio guru terhadap murid tahun 2006 sebesar 1:10 menjadi 1:6
pada tahun 2010, ratio guru terhadap murid per kelas rata-rata tahun 2006 adalah 1:42
menjadi 1:11 pada tahun 2010.
Kondisi fasilitas pendidikan, jumlah sekolah SD/MI dengan kondisi baik tahun
2006 sebanyak 40,76% meningkat menjadi 52,02% Tahun 2010, gedung sekolah
SMP/MTs tahun 2006 sebesar 76,88% menjadi sebesar 73,72%, sedangkan kondisi
gedung sekolah SMA/SMK/MA tahun 2006 sebesar 86,96% menjadi 72,61% pada tahun
2010. Angka Putus Sekolah dari tahun ketahun selama 5 tahun (2006-2010) mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Angka putus sekolah SD/MI menurun dari 42 murid
pada tahun 2006 menjadi 23 murid pada tahun 2010. Sedangkan untuk SMP/MTs dari
43 murid menjadi 35 murid, sedangkan untuk SMA/MA/STM menurun dari 45 menjadi
39 murid pada tahun 2010. Kondisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jumlah
perkembangan siswa TK/RA/Penitipan anak mengalami peningkatan sebesar 2687
anak tahun 2006 menjadi 3206 anak tahun 2010. Perkembangan Angka kelulusan
SD/MI dari tahun 2006 sebesar 88,90 menjadi tahun 2010 sebesar 99,58%, SMP/MTs
mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 87,25% menjadi 99,88% tahun 2010,
SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 94,16% tahun 2006 menjadi 98,70% pada
tahun 2010. Meskipun telah terjadi berbagai peningkatan yang cukup berarti,
pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan merata,
berkualitas dan terjangkau. Sebagian penduduk tidak dapat menjangkau biaya
pendidikan yang dirasakan masih mahal dan pendidikan juga dinilai belum sepenuhnya
mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga pendidikan belum dinilai
sebagai bentuk investasi.
Berikut gambaran perkembangan pelayanan bidang pendidikan sebagaimana
tabel dibawah ini :
Tabel 2.20
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Pendidikan
No
1.

Indikator

2007

2008

2009

2010

Pendidikan Dasar
a. Angka Partisipasi Sekolah

2.

Tahun
2006
115,07

109,13

108,27

105,57

104,25

b. Rasio Ketersediaan Sekolah

406

408

409

409

410

c. Rasio guru/murid

22

18

18

17

14

d. Rasio guru/murid per kelas rata-rata

24

24

24

23

21

46,80

44,87

71,90

75,60

49,30

Pendidikan Menengah
1. APS

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

44

2. Rasio ketersediaan sekolah


penduduk usia sekolah

3.

terhadap

3. Rasio guru terhadap murid

10

4. Rasio guru terhadap murid per kelas ratarata

34

35

34

34

35

5. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek


huruf (tidak buta aksara)

94,41

94,45

94,45

94,47

94,50

40,76%

40,76%

35,35%

49,03%

52,02%

Kondisi Sekolah SMP/MTs

76,88

76,88

71,41

70,32

73,72

Kondisi Sekolah SMA/SMK/ MA

86,96

84,41

73,39

73,39

72,61

2687

2655

2681

3078

3206

Fasilitas Pendidikan
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan
baik

4.

PAUD
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan
Anak Jumlah anak usia 4 6 Tahun x100%

5.

Angka Putus Sekolah


1. SD/MI
2. SMP/MTs
3. SMA/SMK/MA

6.

42
43
45

39
38
34

33
41
40

29
42
32

23
35
39

1. Angka Kelulusan SD/MI

88,90

98,78

98,91

98,02

99,58

2. Angka Kelulusan SMP/MTs

87,25

94,74

95,93

97,64

99,88

3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA

94,16

88,62

80,40

86,74

98,70

ke

92,91

93,38

94,28

95,01

96,15

5. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke


SMA/SMK/MA

76,20

96,18

96,18

97,36

98,52

6. Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

76,13

78,55

82,99

84,10

85,11

Angka Kelulusan

4. Angka Melanjutkan
SMP/MTs

dari

SD/MI

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman, 2010

2.3.2

Fokus Layanan Urusan Pilihan


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan penanaman modal selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.21
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

1.

Jumlah investor

17

15

16

18

19

2.

Jumlah nilai investasi


(Rupiah)

193.656.923

283.215.968

966.665.545

242.125.205.000

242.125.205.000

3.

Rasio daya serap


tenaga kerja *)

75,23 orang

193,47 orang

181,81 orang

223,33 orang

211,57 orang

4.

Penanaman Modal
(Jumlah tenaga
kerja) orang

1.279

2.902

2.092

4.020

4.020

Naik
89.559.045

Naik
683.449.577

Naik
241.158.539.455

241.158.539.455

5.

Kenaikan /
penurunan Nilai
Realisasi PMDN
(Rupiah)

Sumber : Kantor Penanaman Modal Kab. Padang Pariaman, 2010

2.4
Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusi
pendapatan yang adil dan merata. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan
banyak membawa tingkat kesejahteran masyarakat manakala pertumbuhan tersebut
hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat sedangkan masyarakat lain tidak
menikmati. Kemampuan ekonomi juga dapat dilihat dari produktivitas pada masingRPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

45

masing sektor lapangan usaha PDRB Kabupaten Padang Pariaman. Produktivitas


sektor PDRB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar 5,05 % per tahun.
Tabel 2.22
Aspek Daya Saing bidang Kemampuan Ekonomi Daerah
Uraian

2006

Produktivitas daerah setiap sektor


1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perush
9. Jasa

26.39
3.79
10.33
1.58
5.01
11.13
22.51
2.34
16.93

2007
25.27
3.84
11.05
1.56
4.88
11.02
23.46
2.32
16.61

TAHUN
2008
24.75
3.81
11.38
1.45
4.67
10.94
24.56
2.27
16.17

2009
24.29
3.55
11.17
1.40
4.52
10.93
25.95
2.22
15.98

2010
23.84
3.50
11.03
1.37
4.56
10.83
26.84
2.21
15.82

Sumber : DPPKD Kab. Padang Pariaman, 2010

Dari tabel tersebut, kontribusi sektor usaha terbesar terhadap PDRB Kabupaten
Padang Pariaman adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor Industri
Pengolahan serta sektor usaha bangunan. Pada tahun 2006 kontribusi masing-masing
sektor usaha tersebut adalah sebagai berikut : Perdagangan, Hotel dan Restoran
sebesar 11,13. %, industri pengolahan sebesar 10,33 %, dan sektor bangunan sebesar
5,01%. Hal tersebut menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat Kabupaten
Padang Pariaman didominasi oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi, diikuti oleh
sektor Pertanian, Jasa-jasa perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan
dan sektor bangunan.
2.4.2

Fokus Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur


Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia dan barang
antar daerah dan antara kabupaten/Kabupaten, yang meliputi fasilitas transporlasi
(jalan, jembatan, pelabuhan), fasilitas kelistrikan, fasilitas komunikasi, fasilitas
pendidikan, dan fasilitas air bersih. Tersedianya infrastruktur yang memadai
merupakan nilai tambah bagi perwujudan pembangunan suatu Kabupaten.

2.4.3

Fokus Iklim Berinvestasi


Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktorfaktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan,
sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim
investasi juga sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor
lain yang mendorong
berkembangnya investasi antar lain fasilitas keamanan dan ketertiban wilayah,
kemudahan proses perjinan, dan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas
dan mampu bersaing.

a. Keamanan dan Ketertiban


Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban sampai dengan tahun 2009 relatif
kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiatan investasi.
Berbagai tindakan kejahatan kriminalitass, unjuk rasa dan mogok kerja yang
merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat
dapat
ditanggulangi dengan sigap oleh apratur pemerintah. Situasi tersebut juga

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

46

didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan


melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungannya.

Tabel 2.23
Aspek Daya Saing bidang Iklim Berinvestasi
Uraian
1. Angka Kriminalitas
- Jumlah Kriminalitas
2. Jumlah Demo
- Unjuk rasa (politik & ekonomi)

2006

2007

Tahun
2008

2009

2010

20

31

18

10

Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kab. Padang Pariaman, 2010

b. Kemudahan Perijinan
Faktor pendukung yang sangat erat kaitannya dalam melakukan investasi adalah
prosedur dan tata cara perolehan ijin atau pengurusan ijin untuk berinvestasi.
Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayanan perijinan satu
pintu (One Stop Services), melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT)
Kabupaten Padang Pariaman. Kepastian prosedur, waktu dan keamanan perijinan
merupakan kinerja utama pelayanan investasi.
2.5 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan
Realisasi RPJMD
2.5.1 Urusan Wajib
1) Pendidikan
Kondisi kinerja pembangunan bidang pendidikan selama 5 (lima) tahun
terakhir mengalami perubahan fluktuatif, angka partisipasi sekolah pendidikan dasar
mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 115,07% menjadi 104,25% pada
tahun 2010, pendidikan menengah meningkat dari tahun 2006 sebesar 46,89%
menjadi 49,30 %, angka kelulusan SD/MI selama 5 tahun dapat mencapai sebesar
99,58%, untuk SMP/MTs mencapai 99,88%, SMA/SMK/MA mencapai 98,79%. Ratio
guru terhadap jumlah murid dari 1:22 pada tahun 2006 menjadi 1:14 pada tahun
2010, ratio guru terhadap jumlah murid per kelas rata-rata tahun 2006 sebesar 1:24
menjadi 1:21 pada tahun 2010.
Sedangkan untuk Pendidikan Menengah, APS tahun 2006 sebesar 46,80
menjadi 49,30 tahun 2010, ratio guru terhadap murid tahun 2006 sebesar 1:10
menjadi 1:6 pada tahun 2010, ratio guru terhadap murid per kelas rata-rata tahun
2006 adalah 1:42 menjadi 1:11 pada tahun 2010.
Kondisi fasilitas pendidikan, jumlah sekolah SD/MI dengan kondisi baik tahun
2006 sebanyak 40,76% meningkat menjadi 52,02% Tahun 2010, gedung sekolah
SMP/MTs tahun 2006 sebesar 76,88% menjadi sebesar 73,72%, sedangkan kondisi
gedung sekolah SMA/SMK/MA tahun 2006 sebesar 86,96% menjadi 72,61% pada
tahun 2010. Angka Putus Sekolah dari tahun ketahun selama 5 tahun (2006-2010)
mengalami penurunan yang sangat signifikan. Angka putus sekolah SD/MI menurun
dari 42 murid pada tahun 2006 menjadi 23 murid pada tahun 2010. Sedangkan untuk
SMP/MTs dari 43 murid menjadi 35 murid, sedangkan untuk SMA/MA/STM menurun
dari 45 menjadi 39 murid pada tahun 2010. Kondisi Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), jumlah perkembangan siswa TK/RA/Penitipan anak mengalami peningkatan
sebesar 2687 anak tahun 2006 menjadi 3206 anak tahun 2010. Perkembangan Angka
kelulusan SD/MI dari tahun 2006 sebesar 88,90 menjadi tahun 2010 sebesar 99,58%,
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

47

SMP/MTs mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 87,25% menjadi 99,88%
tahun 2010, SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 94,16% tahun 2006 menjadi
98,70% pada tahun 2010. Meskipun telah terjadi berbagai peningkatan yang cukup
berarti, pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan
merata, berkualitas dan terjangkau. Sebagian penduduk tidak dapat menjangkau biaya
pendidikan yang dirasakan masih mahal dan pendidikan juga dinilai belum
sepenuhnya mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga pendidikan
belum dinilai sebagai bentuk investasi.
Berikut gambaran perkembangan pelayanan bidang pendidikan sebagaimana
tabel dibawah ini :
Tabel 2.24
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Pendidikan
No
1.

Tahun

Indikator

109,13

108,27

105,57

104,25

408

409

409

410

c. Rasio guru/murid

22

18

18

17

14

d. Rasio guru/murid per kelas rata-rata

24

24

24

23

21

46,80

44,87

71,90

75,60

49,30

Pendidikan Menengah
terhadap

8. Rasio guru terhadap murid

10

9. Rasio guru terhadap murid per kelas ratarata

34

35

34

34

35

10. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek


huruf (tidak buta aksara)

94,41

94,45

94,45

94,47

94,50

40,76%

40,76%

35,35%

49,03%

52,02%

Kondisi Sekolah SMP/MTs

76,88

76,88

71,41

70,32

73,72

Kondisi Sekolah SMA/SMK/ MA

86,96

84,41

73,39

73,39

72,61

2687

2655

2681

3078

3206

Fasilitas Pendidikan

PAUD
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan
Anak Jumlah anak usia 4 6 Tahun x100%
Angka Putus Sekolah
4. SD/MI
5. SMP/MTs
6. SMA/SMK/MA

6.

2010

406

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan


baik

5.

2009

115,07

7. Rasio ketersediaan sekolah


penduduk usia sekolah

4.

2008

b. Rasio Ketersediaan Sekolah

6. APS

3.

2007

Pendidikan Dasar
a. Angka Partisipasi Sekolah

2.

2006

42
43
45

39
38
34

33
41
40

29
42
32

23
35
39

5. Angka Kelulusan SD/MI

88,90

98,78

98,91

98,02

99,58

6. Angka Kelulusan SMP/MTs

87,25

94,74

95,93

97,64

99,88

7. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA

94,16

88,62

80,40

86,74

98,70

ke

92,91

93,38

94,28

95,01

96,15

5. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke


SMA/SMK/MA

76,20

96,18

96,18

97,36

98,52

6. Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

76,13

78,55

82,99

84,10

85,11

Angka Kelulusan

8. Angka Melanjutkan
SMP/MTs

dari

SD/MI

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman, 2010

2) Kesehatan
Salah satu indicator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah perilaku
hidup sehat. Dilihat dari indicator aspek pelayanan kesehatan Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman telah berupaya menyediakan fasilitas kesehatan yang dari tahun ke
tahun semakin dapat menjangkau pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

48

Padang Pariaman. Kondisi kinerja pembangunan bidang kesehatan selama 5 tahun


(2006-2010) dapat dilihat dari ratio puskesmas per 1000 penduduk dari tahun 20062010 yang menunjukkan hasil dari 0,060 tahun 2006 menjadi 0.062 pada tahun 2010,
ratio puskesmas pembantu per 1000 penduduk dari tahun 2006-2010 yang
menunjukkan hasil dari 0,157 tahun 2006 menjadi 0,170 pada tahun 2010. RS dari 1
unit pada tahun 2006 (BP4) menjadi 2 unit pada tahun 2010 (BP4 dan RSUD. Pada
tahun 2010, ratio dokter persatuan penduduk meningkat dari tahun 2006 sebesar
0,136 menjadi 0,144 pada tahun 2010, ratio tenaga medis per 1000 satuan penduduk
meningkat dari 1,231 tahun 2006 menjadi 1,717 pada tahun 2010, cakupan balita gizi
buruk yang mendapat perawatan telah mencapai 100%, cakupan puskesmas dari
tahun 2006-2010 sebesar 135,29% menjadi 141.18%, incident rate DBD per 100.000
penduduk yang beresiko tahun 2006 sebesar 4,71 Menjadi 6,29 Pada tahun 2010.
Permasalahan pelayanan kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah terjadinya
peningkatan jumlah kasus kasus penyakit yang muncul yang perlu diantisipasi seperti
DBD, HIV-AIDS,dll, peningkatan cakupan pelayanan puskesmas pembantu,
polindes/poskesri,
pemerataan penyebaran tenaga kesehatan serta
perbaikan/rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan yang rusak.
Berikut gambaran perkembangan pelayanan umum bidang kesehatan selama 5
tahun sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.25
Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan
No

Indikator

2006

2007

Tahun
2008

2009

2010

15

17

18

14

14

0.060

0.062

0.064

0.062

0.062

0.157

0.178

0.167

0.167

0.170

0.212

0.209

0.254

0.384

0.149

1 Rasio Posyandu per satuan balita x 1000


2

Rasio Puskesmas persatuan penduduk x


1000

3 Rasio pustu per satuan penduduk x 1000


4

Rasio polindes/poskesri
penduduk x 1000

per

satuan

5 Rasio RS per satuan penduduk x 1000

1 BP4 Paru

6 Rasio dokter per satuan penduduk x 1000


7
8
9
10
11
12
13

14

Rasio tenaga medis persatuan penduduk x


1000
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan
Cakupan desa/ korong UCI
Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan
Penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA
Penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat Miskin melalui
pengembangan Jamkesmas/Jamkesda

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


pasien masyarakat miskin
16 Cakupan kunjungan bayi
17 Cakupan puskesmas (%)
18 Cakupan pembantu puskesmas (%)
15

1 BP4 Paru, 1 1 BP4 Paru, 1


RSUD
RSUD

1 BP4 Paru

0.136

0.152

0.159

0.190

0.144

1.231

1.435

1.438

1.622

1.717

60.72

63.97

66.08

66.86

78

84.5

82.9

79.09

86

83

62

65

69

85

100

100

100

100

100

66

79

82

67

75

100

100

100

90

100

100

100

100

100

100

64.99

64.99

45.41

49.98

41.25

88
135.29
38.63

90
141.18
41.10

99.6
147.06
44.93

4.71

4.13

7.17

77

77

81

19 Incident Rate DBD/ 100.000 penduduk


20 Penemuan kasus TB BTA pos (CDR)
Kesembuhan penderita TB BTA pos (cure
21
rate)

1 BP4 Paru

86.3

54.2

86.4

70.2

80
141.18
58.90

85.1
141.18
34.25

2.82 6.92 (27 kasus)


68
82

72
86.5

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

49

3) Pekerjaan Umum
Sebagai daerah yang berada dalam lintasan bencana gempa bumi dan
dikelililingi oleh perbukitan, sebagian jalan berada di kawasan rawan longsor dan
bencana alam. Karena itu tingkat kerusakan jalan karena bencana alam frekuensinya
cukup tinggi disamping kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian manusia berupa
tonase sarana angkutan yang melebihi kapasitas jalan. Semenjak terjadinya krisis
ekonomi di penghujung tahun 1990-an, anggaran pembangunan jalan juga turun.
Akibatnya kebijakan pembangunan jalan lebih diarahkan pada pemeliharaan jalan
yang ada. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi jalan.
Kondisi kualitas jalan terhadap panjang jalan selama 5 tahun terakhir (20062010) menunjukkan perkembangan yang fluktuatif, ratio kondisi jalan dalam keadaan
baik terhadap jumlah panjang jalan tahun 2006 sebesar 27,43%, meningkat menjadi
sebesar 32,87% tahun 2010. Perubahan kondisi kualitas jalan ini dipengaruhi oleh
perubahan iklim, dimana pada saat musim hujan banyak terjadi genangan air.
Persentase rumah tinggal bersanitasi tahun 2006 sebesar 10,12% menjadi 15,40%
pada tahun 2010. Rasio rumah layak huni tahun 2006 sebesar 19% menjadi 25% pada
tahun 2010.
Tabel 2.26
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan Umum
No

Indikator

1.

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

Proporsi panjang jaringan jalan dalam


kondisi baik

27,43%

28,19%

30,17%

31,33%

32,87

2.

Rasio jaringan irigasi

62,25%

62,94%

63,58%

64,34%

65%

3.

Rasio tempat
penduduk

4.

Persentase rumah tinggal bersanitasi

10,12%

10,43%

11,74%

13,40%

15,40%

5.

Rasio TPU per satuan penduduk per 1000


penduduk

6.

Rasio pembuangan sampah (TPS) per


satuan penduduk

0,14%

0,23%

7.

Rasio rumah layak huni

19%

20%

21%

23%

25%

8.

Rasio permukiman layak huni

23%

25%

28%

30%

35%

9.

Panjang jalan dilalui roda 4

551,14 KM

560,73 KM

578,34 KM

596,54 KM

616,25 KM

10.

Panjang jalan dalam kondisi baik (>40


km/jam)

360,81 KM

373,12 KM

387,65 KM

407,38 KM

427,85 KM

11.

Drainase
dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak tersumbat

973 M

995 M

1081 M

1160 M

1285 M

12.

Pembangunan turap di wilayah jalan


penghubung dan aliran sungai rawan
longsor lingkup kewenangan kabupaten

13.

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi


baik

15.812,4 Ha

15.992,7 Ha

16.152 Ha

16.345,6 Ha

16.510,62 Ha

ibadah

per

satuan

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Padang Pariaman

4) Perumahan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perumahan di Kabupaten
Padang Pariaman selama periode 2006-2010 dihitung dari persentase jumlah rumah
tangga yang telah menggunakan air bersih terhadap jumlah seluruh rumah tangga.
Pada tahun 2006 persentase jumlah rumah tangga yang telah menggunakan air bersih
sebesar 25% meningkat menjadi 48% pada tahun 2010. Persentase jumlah rumah
tangga yang memiliki sanitasi terhadap jumlah rumah tangga tahun 2006 sebesar
10,12% menjadi 15,4% pada tahun 2010. Jumlah rumah layak huni terhadap jumlah
rumah tahun 2006 sebesar 40% menjadi 50% pada tahun 2010.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

50

Berikut gambaran perkembangan aspek pelayanan bidang perumahan selama


5 tahun (2006-2010) sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 2.27
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perumahan
Tahun

No

Indikator

2006

2007

2008

2009

2010

1.

Jumlah rumah tangga pengguna air bersih / jumlah


seluruh rumah tangga x 100%

25

29,50

33

36

48

2.

Jumlah rumah tangga ber sanitasi / Jumlah seluruh


rumah tangga x100%

10,12

10,43

11,74

13,40

15,40

3.

Jumlah rumah layak huni/ Jumlah seluruh rumah x


100%

40

43

45

50

50

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Padang Pariaman

5) Penataan Ruang
Kinerja pembangunan pelayanan urusan penataan ruang tahun 2006-2010
dilihat dari ratio luas ruang terbuka hijau dan atau Hak Guna Bangun. Pada Tahun
2006 mencapai sebesar 83.563 Ha dan menjadi 105.534 Ha pada tahun 2010. Jumlah
bangunan ber-IMB pada tahun 2006 sebesar 134 menjadi 186 buah pada tahun 2010.
Hal ini menunjukan semakin tingginya kesadaran masyarakat mematuhi regulasi
pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan yang diberikan pemerintah
daerah. Namun demikian upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
kepatuhan terhadap regulasi tataruang dan bangunan perlu diimbangi dengan
pelayanan perijinan yang lebih baik. Berikut gambaran perkembangan pembangunan
pelayanan umum bidang penataan ruang selama periode 2006-2010 sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 2.28
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penataan Ruang
No

Indikator

1.

Luas ruang terbuka hijau

2.

Jumlah bangunan ber IMB

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

83.563 Ha

92.034 Ha

95.534 Ha

98.034 Ha

105.534 Ha

134

146

152

167

186 buah

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Padang Pariaman

6) Perencanaan Pembangunan Daerah


Kinerja pembangunan pelayanan umum bidang perencanaan pembangunan
daerah tahun 2006-2010 adalah tersusunnya RPJPD pada tahun yang selanjutnya
menjadi dokumen pembangunan jangka panjang daerah 2005-2025 dan telah
tetapkan dengan Peraturan Daerah pada tahun 2010 dan tersedianya dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2006-2010 yang ditetapkan dengan
oleh Peraturan Kepala Daerah. Disamping itu juga dilihat dari tersusunnya dokumen
perencanaan jangka pendek yang berupa Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(tahunan) atau yang disingkat RKPD yang ditetapkan dengan Peratuan Kepala Daerah
serta tersusunya Dokumen KUA dan PPAS setiap Tahun, pada tahun 2010 telah
disusun Rancangan Revisi RTRW Tahun 2010-2030, Rancangan RPJMD Tahun 20102015. Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi dan kesinambungan
perencanaan dengan implementasinya. Berikut gambaran kinerja perencanaan
pembangunan daerah selama 5 tahun (2006-2010) sebagaimana tabel dibawah ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

51

Tabel 2.29
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perencanaan Pembangunan
No

Tahun

Indikator

2006

2007

2008

2009

2010

1.

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg


telah ditetapkan dgn PERDA Ada/ tidak

Draf

Draf

Draf

Draf

Perda

2.

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD


2006-2010 yg telah ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA Ada/ tidak

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

3.

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg


telah ditetapkan dgn PERKADA Ada/tidak

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

4.

Tersedianya Dokumen Perencanaan : KUA dan


PPAS yg telah ditetapkan dgn Kesepakatan KDH
da DPRD Ada/ tidak

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD


2010-2015 yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada/ tidak

Draf

Tersedianya dokumen perencanaan RTRW


2010-2030 yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada/ tidak

Ranperda

5.

6.

Sumber : Bappeda Kab. Padang Pariaman, 2010

7)

Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan pada urusan perhubungan
di
Kabupaten Padang Pariaman selama periode 2006-2010 dilihat dari jumlah arus
penumpang angkutan umum selama 5 tahun sebanyak 643,860 penumpang tahun
2006 menjadi 580,442. penumpang pada tahun 2010. Penurunan jumlah penumpang
lebih disebabkan adanya pergeseran penggunaan moda angkutan umum ke angkutan
pribadi . Persentase jumlah angkutan darat dibanding jumlah penumpang angkutan
darat mengalami penurunan dari tahun 2006 sebesar 16% menjadi 14,50% pada
tahun 2010, jumlah bandara udara tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 1
buah dan terminal bis 2 buah. Tantangan kedepan adalah bagaimana menyediakan
pelayanan angkutan masal yang murah, nyaman, aman dan tepat waktu.
Tabel 2.30
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perhubungan
Indikator
1.

Jumlah arus penumpang angkutan umum

2.

Jumlah izin trayek

3.

Jumlah uji keur angkutan umum

4.

Tahun
2006

2007

2008

643,860

622,746

601,652

2009

2010

580,538

580,442

15

15

14

14

14

2.976

3.015

3.085

3.313

3.650

Jumlah Pelabuhan Terminal Bis

Jumlah Pelabuhan Laut

Jumlah Bandar Udara

16 %

15,50%

15%

14,50%

14,50%

5.

Jumlah angkutan darat / Jumlah penumpang


angkutan darat x 100%

6.

Kepemilikan KIR angkutan umum

7.

Lama pengujian kelayakan angkutan umum


(KIR)

6 bulan

6 bulan

6 bulan

8.

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

33.000

33.000

33.000

9.

Pemasangan Rambu-rambu

1,627

50

1,721

1,875

52

1,940
6 bulan

80

2,014
6 bulan

61.000

61.000

31

Sumber : Dinas Perhubungan dan Kominfo Kab. Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

52

8) Lingkungan Hidup
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan lingkungan hidup di Kabupaten
Padang Pariaman selama periode 2006-2010 diukur dari meningkatnya persentase
penanganan sampah tahun 2006 sebesar 0,182% menjadi 0,508% pada tahun 2010;
Jangkauan pelayanan pengelolaan sampah dibandingkan dengan kemampuan
pengangkutan mencapai 1,48% dari seluruh produksi sampah total Kabupaten Padang
Pariaman sebesar 920 m3/hari Persentase penduduk berakses air minum dari
25,03% pada tahun 2008 menjadi 64% pada tahun 2010. Semakin besarnya volume
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat menuntut peranserta masyarakat untuk
dapat memusnakan sampah dengan cara yang ramah lingkungan demi
memperpanjang usia TPA. Berikut gambaran perkembangan pelayanan bidang
lingkungan hidup sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.31
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Lingkungan Hidup
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2009

2010

25%

25%

11

8 unit

10 unit

12 unit

1.

Persentase penanganan sampah

2.

Pencemaran status mutu air

3.

Cakupan pengawasan terhadap


pelaksanaan amdal.

4.

Tempat pembuangan sampah


(TPS)

7 unit

5.

Penegakan hukum lingkungan

6.

Cakupan pengawasan terhadap


pelaksanaan amdal.

2008

Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Padang Pariaman, 2010

9) Kependudukan dan Catatan Sipil


Kinerja pembangunan pada pelayanan kependudukan dan Catatan Sipil selama
2 tahun (2009-2010) adalah : Ratio penduduk ber KTP per satuan penduduk tahun
20069 sebesar 19,32% meningkat menjadi 38,45% pada tahun 2010, kepemilikan
akte Catatan Sipil per 1000 penduduk tahun 2009 sebesar 20,31% meningkat menjadi
26,66% pada tahun 2010. Peningkatan kinerja kependudukan dan catatan sipil lebih
dipengaruhi oleh kesadaran penduduk yang disebabkan makin mudahnya pelayanan
administrasi kependudukan dan terlaksananya kebijakan kependudukan yang serasi
antara kebijakan kependudukan nasional dengan kebijakan kependudukan di
kbupaten Padang Pariaman.
Berikut gambaran perkembangan pelayanan kependudukan dan catatan sipil
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.32
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

1.

Kepemilikan KTP

19,32%

38,45%

2.

Kepemilikan KK

54,11%

63,81%

3.

Kepemilikan akta catatan sipil

20,31%

26,66%

4.

Ketersediaan database
kependudukan

Ada

Ada

5.

Penerapan KTP Nasional berbasis


NIK

Ada

Ada

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Padang Pariaman, 2010
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

53

10) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan keluarga berencana dan
keluarga sejahtera selama periode 2006-2010 pada masing-masing indikator
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.33
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Keluarga Berencana dan KS
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

Cakupan peserta KB aktif

44,45%

53,41%

56,96%

61,98%

64%

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga


Sejahtera I

68.03%

62,33%

61,49%

60,39%

59,05%

1.

Rata-rata jumlah anak per keluarga

2.
3.

2010
2

Sumber : BPPKB Kab. Padang Pariaman, 2010

Pembangunan dalam urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera


mengalami peningkatan yang cukup baik, terlihat dari indikator jumlah anak per
keluarga yang dari 5 pada tahun 2006 menjadi 2 pada tahun 2010 dalam 5 tahun
terakhir artinya jumlah anak dalam setiap keluarga terdiri dari 2 anak dan peserta
aktif yang meningkat dari 44,45% pada tahun 2006 menjadi 64% pada tahun 2010.
Hal ini memberikan pengaruh yang positif dalam menekan laju pertumbuhan
penduduk sehingga akan semakin rendah juga jumlah keluarga pra sejahtera dan
sejahtera I. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pemberdayaan
dan ketahanan keluarga secara menyeluruh terutama dalam kemampuan pengasuhan
dan penumbuhkembangan anak, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga
melalui pengembangan akses terhadap kualitas hidup keluarga: ekonomi, kesehatan,
pendidikan, parenting (beyond family planning) dan menggalang kemitraan dengan
masyarakat, swasta dan profesi/perguruan tinggi. Permasalahan kedepan yang harus
ditangani secara serius adalah meningkatkan cakupan keluarga berencana agar
mampu menekan laju pertumbuhan penduduk.
11) Sosial
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan sosial selama periode 20062010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.34
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Sosial
No

Indikator

1.

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo


dan panti rehabilitasi

2.
3.

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

11

11

12

12

12

PMKS yg memperoleh bantuan sosial

24.267

24.532

24.796

24.985

25.357

Penanganan penyandang masalah


kesejahteraan sosial

55.432

55.689

55.924

56.137

56.358

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Padang Pariaman, 2010

Pembangunan pelayanan sosial di Kabupaten Padang Pariaman selama 5


(lima) tahun terakhir mengalami peningkatan. Sarana sosial yang semula berjumlah
11 di tahun 2006 meningkat menjadi 12 di tahun 2010 dan saat ini terus diupayakan
penanganannya oleh Pemerintah Padang Pariaman. Demikian pula penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial dari tahun 2006 sebanyak 55.432 menjadi
56.358 di tahun 2010. Namun demikian hasilnya belum mampu menekan jumlah
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk di dalamnya adalah anak
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

54

jalanan. Permasalahan PMKS yang terus berkembang diantaranya disebabkan oleh


persoalan tuntutan kehidupan yang semakin berat, disamping persoalan kemiskinan.
Oleh karena itu penanganan persoalan sosial harus dilakukan secara komprehensif
dan terintegrasi.
12) Ketenagakerjaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketenagakerjaan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.35
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Ketenagakerjaan
No

Tahun

Indikator

2006

1.

Angka partisipasi angkatan kerja

2.
3.

2007

2008

2009

2010

638

671

712

753

796

Tingkat partisipasi angkatan kerja

2317

2126

1916

2254

2292

Pencari kerja yang ditempatkan

2128

1937

1766

2079

2147

4.

Tingkat pengangguran terbuka

189

189

150

175

145

5.

Keselamatan dan perlindungan

10 prsh

12 prsh

13 prsh

15 prsh

17 prsh

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab. Padang Pariaman, 2010

Jumlah angka partisipasi angkatan kerja di Padang Pariaman pada 5 (lima)


tahun terakhir mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk dari tahun 2006 sebesar 638% menjadi 796% pada tahun 2010. Kedepan,
upaya fasilitasi penciptangan lapangan kerja melalui pelatihan ketrampilan dan
kewirausahaan terus ditingkatkan termasuk rencana fasilitasi hubungan industrial
yang bisa memberikan solusi saling menguntungkan antara pengusaha dan pekerja,
sehingga terwujud hubungan industrial yang harmonis.
Sistem informasi dan penyaluran tenaga kerja belum berjalan sebagaimana
yang direncanakan. Sampai saat ini sistem informasi belum dapat memberi informasi
menurut keahlian, pendidikan dan umur secara baik yang dapat diakses oleh berbagai
perusahaan. Dokumen perencanaan tenaga kerja baik dari sisi penawaran dan
permintaan belum tersedia dengan baik. Akibatnya arah pengembangan tenaga kerja
juga belum terencana dengan baik.
13) Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan koperasi, usaha kecil dan
menengah selama periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana
tabel berikut.
Tabel 2.36
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
No

Indikator

1.

Persentase koperasi
aktif

2.
3.

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

(115/199)
atau
57,79%

(121/203)
atau
59,61%

(144/204)
atau
70,59%

(147/207)
atau
71,01%

(149/210)
atau
70,95%

Jumlah UMKM

4625

4640

4757

4720

4774

Jumlah Koperasi
yang melaksanakan
unit usaha simpan
pinjam yang otonom

8 unit

9 unit

11 unit

13 unit

15 unit

Sumber : Dinas Koperindag Kab. Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

55

Persentase koperasi aktif di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2006 sebesar


57,79% dan menjadi 70,95% pada tahun 2010. Jumlah UMKM selama kurun waku 5
tahun, sebanyak 4625 unit pada tahun 2006 menjadi 4774 unit Tahun 2010. Sehingga
hal tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang produktif, karena
adanya pertumbuhan dan iklim usaha mikro dan kecil yang membaik dan kondusif.
Kenyataan menunjukkan bahwa pada saat terjadi krisis ekonomi, usaha kecil dan
mikro lebih resisten disbanding perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Hal-hal
inilah yang akan terus dijaga dan ditingkatkan melalui rencana-rencana fasilitasi
permodalan yang mampu mengembalikan koperasi sebagai soko guru perekonomian
masyarakat yang tidak hanya aktif namun juga benar sehat sehingga mampu menjaga
pertumbuhan ekonomi terutama pengembangan usaha mikro dan kecil.
14) Penanaman Modal
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan penanaman modal selama
periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.37
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal
No

Tahun

Indikator
2006

2007

2008

17

15

16

2009

2010

1.

Jumlah investor

2.

Jumlah nilai investasi


(Rupiah)

193.656.923

283.215.968

966.665.545

3.

Rasio daya serap


tenaga kerja *)

75,23 orang

193,47 orang

181,81 orang

223,33 orang

211,57 orang

4.

Penanaman Modal
(Jumlah tenaga
kerja) orang

1.279

2.902

2.092

4.020

4.020

Naik
89.559.045

Naik
683.449.577

5.

Kenaikan /
penurunan Nilai
Realisasi PMDN
(Rupiah)

18

19

242.125.205.000 242.125.205.000

Naik
241.158.539.455 241.158.539.455

Sumber : Kantor Penanaman Modal Kab. Padang Pariaman. 2010

15) Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kebudayaan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.38
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kebudayaan
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

1.

Penyelenggaraan festival seni


dan budaya

4x

6x

6x

6x

4x

2.

Sarana penyelenggaraan seni


dan budaya

13

15

15

17

17

3.

Benda, Situs dan Kawasan


Cagar Budaya yang
dilestarikan

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

56

Penyelenggaraan festival seni dan budaya dari tahun 2006 sampai 2010
berjumlah sebanyak 26 event kegiatan. Tantangan kedepan diperlukan kegiatankegiatan yang lebih bisa mempromosikan Daerah Padang Pariaman sebagai tempat
tujuan wisata, tidak lagi hanya sebagai tempat singgah sementara. Selain itu
perbaikan dan penyempurnaan di bidang sarana penyelenggaraan kesenian juga
diperlukan dalam mendukung bentuk promosi tersebut. Sedangkan pelestarian benda
maupun bangunan cagar budaya dilakukan agar lebih bisa menonjolkan ciri Padang
Pariaman dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
16) Pemuda dan Olahraga
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemuda dan olahraga selama
periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.39
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemuda dan Olahraga
No

Tahun

Indikator

2009

2010

1.
2.

Jumlah organisasi pemuda


Jumlah organisasi olahraga

45
3

45
3

3.
4.

Jumlah kegiatan kepemudaan


Jumlah kegiatan olahraga

6
5

2
4

5.
6.

Lapangan olahraga
Jumlah Prestasi yang diraih

218
3

220
106

Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Padang Pariaman, 2010

17) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri selama periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 2.40
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesbang dan Politik Dalam Negeri

No

Indikator

1.

Kegiatan Pembinaan terhadap LSM,


Ormas dan OKP

2.

Kegiatan pembinaan politik daerah

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

50%

50%

70%

80%

95%

130
Parpol

130
Parpol

130
Parpol

130
Parpol

142
Parpol

Sumber : Badan Kesbangpollinmas Kab. Padang Pariaman, 2010

Keberhasilan pembangunan demokrasi telah berhasil memantapkan peran


masyarakat terutama dari sisi kemandirian organisasi baik LSM, Ormas maupun OKP.
Dari tabel diatas, pelayanan urusan kesatuan dan politik dalam negeri tersebut
menggambarkan bahwa peran pemerintah semakin tahun semakin menurun.
Persoalan kedepan adalah bagaimana membangun senergitas seluruh kekuatan LSM,
Ormas dan OKP yang ada untuk bersama-sama membantu pemerintah Padang
Pariaman dalam mewujudkan visi dan misi sesuai dengan kompetensi masing-masing.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

57

18) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,


Perangkat Daerah, Kepegawaian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.41
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

No

Tahun

Indikator

2005

2006

2007

2008

2009

1.

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per


10.000 penduduk

2.

Jumlah Linmas per Jumlah 10.000


Penduduk

16 orang

16 orang

16 orang

16 orang

16 orang

3.

Rasio Pos Siskamling per jumlah


desa/kelurahan

366 unit

366 unit

366 unit

366 unit

366 unit

4.

Penegakan PERDA

30%

40%

45%

50%

50%

5.

Cakupan patroli petugas Satpol PP

6.

Petugas Perlindungan Masyarakat


(Linmas) di Kota

536

536

536

536

537

Sumber : Kantor Satpol PP Kab. Padang Pariaman, 2010

Tabel di atas, menggambarkan bahwa kondisi aspek pelayanan umum dalam


Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dapat dilihat dari rasio Polisi Pamong Praja, Linmas
maupun pos kamling yang menunjukan peningkatan. Rasio jumlah Linmas meningkat
dari 566 pada tahun 2006 menjadi 567 di tahun 2010. Namun demikian, kedepan
diperlukan pelayanan yang tidak mengedepankan aspek represif tetapi lebih ke
tindakan preventif.
19) Ketahanan Pangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketahanan pangan selama
periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.42
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Ketahanan Pangan

No
1.

Indikator
Ketersediaan pangan
utama (kg/1.000
pdduk)

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

358.885

356.399

361.644

365.929

337.701

Sumber : BP3KP Kab. Padang Pariaman, 2010

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ketersediaan pangan utama


mengalami peningkatan yang signifikan dengan rata-rata pertahunnya adalah 2,24%.
Walaupun dilihat dari ketersediaan pangan utama menunjukan peningkatan yang
positif, namun antisipasi kedepan diperlukan upaya serius untuk membudayakan
penganekaragamana makanan sebagai upaya subtitusi dari pangan utama.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

58

20) Pemberdayaan Masyarakat


Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemberdayaan masyarakat di
Kabupaten Padang Pariaman selama periode 2006-2010 pada masing-masing
indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.43
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

1.

Jumlah LSM yang berprestasi dan berfungsi


dengan baik

17

15

10

10

2.

Jumlah kelompok binaan PKK

34

34

30

30

32

4.

Jumlah LPM Aktif dan Berfungsi

34

24

20

5.

PKK aktif

17

29

34

34

40

6.

Posyandu Purnama dan Mandiri

80

95

100

100

150

7.

Tingkat Partisipasi Masyarakat dan Swadaya


terhadap Program pemberdayaan
masyarakat

23%

25%

27%

27%

30%

8.

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan


masyarakat

24%

25%

27%

30%

35%

Sumber : BPM Kab. Padang Pariaman, 2010

Dari tabel di atas dijelaskan bahwa kinerja pelayanan umum dalam bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa dapat dilihat dari kinerja LPM,PKK dan Posyandu
Aktif. Jumlah Posyandu aktif sampai dengan tahun 2010 adalah sebanyak 150 yang
telah menunjukan kinerja optimal. Dukungan Swadaya Masyarakat terhadapat
Program pemberdayaan masyarakat dan Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan
masyarakat pada tahun 2006 juga telah mencapai 23% dan tahun 2010 mencapai
30%. Jumlah LPM yang berprestasi diharapkan terus meningkat dikarenakan swadaya
masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan akan
terus dioptimalkan.
21) Statistik
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan statistik selama periode 20062010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.44
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Statistik
No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

1.

Buku kabupaten dalam angka


Ada/Tidak

ada

ada

ada

ada

ada

2.

Buku Kecamatan dalam angka


Ada/Tidak

ada

ada

ada

ada

ada

3.

Buku PDRB kabupaten


Ada/Tidak

ada

ada

ada

ada

ada

4.

Buku Indikator Kesejahteraan


kabupaten Ada/Tidak

ada

ada

ada

ada

Tidak ada

5.

Buku Statistik Angkatan Kerja


kabupaten Ada/Tidak

ada

ada

ada

ada

ada

Sumber : Bappeda Kab. Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

59

Dari tabel urusan statistik diatas menggambarkan bahwa dokumen-dokumen


yang tersedia dari tahun ke tahun tetap ada. Namun demikian, diperlukan tambahan
kelengkapan data dan informasi terutama untuk data-data yang bersifat khusus dan
olahan, seperti publikasi PDRB menurut kecamatan, publikasi IPM antar kecamatan
dan laporan perekonomian.
22) Kearsipan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kearsipan selama periode 20062010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.45
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kearsipan

No

Tahun

Indikator

2006

2007

2008

1.

Pengelolaan arsip secara baku

2009
-

15 SKPD

2010

2.

Peningkatan SDM pengelola kearsipan

35 orang

35 orang

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip, 2010

Tabel tersebut di atas menggambarkan bahwa tatakelola kearsipan semakin


meningkat baik dilihat dari pengelola kearsipan maupun peningkatan SDM. Selaras
dengan perkembangan teknologi, pengelolaan arsip harus dapat mengantisipasi arsip
berujud digital, sehingga dapat diakses secara online oleh masyarakat yang lebih luas.
23) Komunikasi dan Informatika
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan komunikasi dan informatika di
Kabupaten Padang Pariaman selama periode 2006-2010 pada masing-masing
indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.46
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Komunikasi dan Informatika

No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

43

56

76

84

94

1.

Jumlah jaringan komunikasi


(jumlah Tower)

2.

Rasio warnet terhadap penduduk

0,001:100 0,021:100 0,010:100 0,018:100 0,021:100

3.

Rasio wartel terhadap penduduk

0,087:100 0,084:100 0,045:100 0,019:100 0,011:100

4.

Jumlah surat kabar nasional/lokal

5.

Jumlah penyiaran radio/TV lokal

6.

Web site milik pemerintah daerah

Sumber : Dinas Perhubungan dan Kominfo Kab. Padang Pariaman, 2010

Dari tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa jaringan komunikasi,


penyiaran radio/TV lokal, website milik Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
semakin meningkat hal ini untuk menunjang Keterbukaan Informasi Publik sehingga
masyarakat dapat dengan mudah mengakses program dan kegiatan Pemerintah
Daerah. Harapan kedepan perlu ditingkatkan kualitas komunikasi dua arah antara
pemerintah dengan masyarakat.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

60

24) Perpustakaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perpustakaan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.47
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perpustakaan

No

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

3.855

6.500

2.650

4.000

1.

Jumlah perpustakaan

2.

Jumlah pengunjung perpustakaan per


tahun (orang)

3.

Koleksi buku yang tersedia di


perpustakaan daerah (buah)

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip, 2010

2.5.2 Urusan Pilihan


1) Pertanian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian selama periode 20062010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.48
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian
No

Indikator

1.

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

Produktivitas padi atau bahan pangan


utama lokal lainnya per hektar (ton/Ha)

5,14

5,15

5,37

4,85

2.

Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan terhadap PDRB

10,29

10,05

10,03

9,86

18,82

3.

Kontribusi sektor pertanian (palawija)


terhadap PDRB

17,31

16,73

16,54

16,26

15,91

4.

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman


keras) terhadap PDRB

3,27

3,37

3,52

3,46

2,91

5.

Cakupan bina kelompok petani

20,6%

23,13%

39,79%

76,99%

82,97%

Sumber : Dinas Pertahorbunhut Kab. Padang Pariaman, 2010

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal mencapai kenaikan ratarata sebesar 2,42% dari tahun 2006 sampai tahun 2009. Sebaliknya Kontribusi sektor
pertanian baik pertanian/perkebunan, palawija, tanaman keras dan produksi
kelompok tani terhadap PDRB selama kurun waktu 5 tahun terakhir adalah sebesar
3,5%. Upaya untuk terus mempertahankan budi daya pertanian dilakukan dengan
meningkatkan cakupan pembinaan kelompok tani. Cakupan bina kelompok tani yaitu
kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Jumlah kelompok tani
yang mendapatkan bantuan dari tahun 2006 sebanyak 20,6% meningkat menjadi
82,97% pada tahun 2010. Diharapkan program bina kelompok petani akan terus
ditingkatkan dalam upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kontribusinya
terhadap PDRB.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

61

2) Kehutanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.49
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kehutanan
No

Tahun

Indikator

2006

2007

2008

2009

2010

1.

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

225

100

295

357

2.

Kerusakan Kawasan Hutan

9,6%

10,2%

8,3%

10%

8,2%

3.

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

0,30

0,27

0,26

0,24

Sumber : Dinas Pertahorbunhut Kab. Padang Pariaman, 2010

Kontribusi sektor kehutanan terhuadap PDRB pasti relatif kecil. Namun


demikian upaya untuk melakukan konservasi dan rehabilitasi hutan khususnya hutan
rakyat akan terus dilakukan.
3) Energi dan Sumber Daya Mineral
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumberdaya mineral
selama periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.50
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Tahun

No

Indikator

1.

Kontribusi sektor pertambangan thd PDRB

2006

2007

2008

2009

2010

3,79

3,84

3,81

3,55

3,50

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Padang Pariaman, 2010

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB dari tahun 2006 hingga tahun
2010 adalah sebesar 3,79.% Tahun 2006 dan turun menjadi 3,50 % Pada Tahun 2010.
Kondisi ini terjadi dikarenakan kegiatan pertambangan khususnya bahan tambang
galian C sangat dominan di daerah kita. Namun umpaya kedepan bahan tambang
galian C diupayakan sedikit-demi sedikit dikurangi aktivitasnya.
4) Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.51
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pariwisata
No

Indikator

1.

Kunjungan wisata

2.

Kontribusi sektor pariwisata


terhadap PDRB

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

2.348.510 2.583.790 2.712.560 2.848.188 3.133.491


5,90

6,64

7,74

8,83

9,80

Sumber : Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kab. Padang Pariaman, 2010

Kunjungan wisatawan terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2006 sebanyak


2.348.510 wisatawan meningkat menjadi 3.133.491 wisatawan pada tahun 2010.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

62

Keadaan ini tercipta karena meningkatnya semakin banyaknya event kegiatan


pariwisata maupun kegiatan bisnis. Kunjungan wisata akan terus meningkat seiring
dengan membaiknya kualitas sarana prasarana, obyek maupun destinasi wisata yang
menarik dan terintegrasi.
5) Kelautan dan Perikanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kelautan dan perikanan selama
periode 2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.52
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kelautan dan Perikanan
No

Tahun

Indikator

2006

1.

Produksi Perikanan Budidaya


(ton)

2.

Produksi Perikanan Tangkap (ton)

3.

Konsumsi Ikan (kg/kapita/tahun)

4.

Cakupan bina kelompok pelau


utama dan pelaku usaha

2007

2008

2009

2010

3.283,70 7.391,42 8.130,60 11.517,60 13.010,17


49.296,20 55.296,00 50.101,50 43.632,50 21.086,00
26,0

26,5

27,0

30,0

32,0

50

50

52

65

80

Sumber : DKP Kab. Padang Pariaman, 2010

Produkivitas perikanan selama lima tahun terakhir untuk perikanan budidaya


menunjukkan hasil yang positif, namun untuk produksi perikanan tangkap mengalami
fluktuasi. Konsumsi ikan masyarakat Padang Pariaman telah menunjukkan hasil yang
cukup bagus, tapi masih perlu ditingkatkan. Idealnya konsumsi ikan masyarakat
dapat mencapai 50 kg/kapita/tahun. Capaian kinerja pelayanan bidang perikanan
kelautan tidak lepas dari upaya Dinas Kelautan dan Perikanan dalam membina
kelompok-kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang ada; meliputi kelompok
nelayan 25 kelompok, kelompok pembudidaya ikan 94 kelompok, dan kelompok
pengolah dan kelompok pemasar hasil perikanan 7 kelompok.
Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga kelestarian sumber daya
hayati perikanan agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran nelayan
tanpa merusak lingkungan termasuk di dalamnya adalah antisipasi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim yang terjadi. Tantangan lain adalah memaksimalkan
potensi lahan yang ada, baik lahan pekarangan, lahan payau dan lahan terlantar
lainnya untuk usaha perikanan budidaya. Serta usaha-usaha meningkatkan nilai jual
dari produk perikanan melalui pengolahan dan pemasaran yang baik adalah upaya
antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi.
6) Perdagangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.
Tabel 2.53
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perdagangan
No
1.

2.

Indikator

Tahun
2006

2007

2008

2009

2010

Kontribusi Sektor Perdagangan


terhadap PDRB

HB : 10,84
HK : 12,01

10,75
11,81

10,69
11,75

10,67
11,44

Rata-rata rasio koefisien variasi


harga komoditi tertentu

8,37%

7,58%

Sumber : Dinas Koperindag Kab. Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

63

7) Perindustrian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perindustrian selama periode
2006-2010 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.54
Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perindustrian
No

Indikator

1.

Kontribusi Sektor
Industri terhadap PDRB

2.

Pertumbuhan Industri

Tahun
2006
HB : 10,33
HK : 12,07

2007
11,05
12,09

8,37%

0,25%

2008
11,38
12,09
-23,90%

2009
11,17
11,87
27,87%

2010
Kontribusi Sektor
Industri terhadap
PDRB
Pertumbuhan
Industri

Sumber : Dinas Koperindag Kab. Padang Pariaman, 2010

Kinerja pelayanan sektor perindustrian sebenarnya tampak dari seberapa


besar cakupan bina kelompok pengajin. Semakin besar cakupan bina kelompok
pengrajin maka akan semakin besar pula kontribusi sektor industri terhadap PDRB.
Sektor industri merupakan sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar
terhadap PDRB. Oleh karena itu layanan pengembangan industri harus tetap
dilaksanakan dengan tetap mengedepankan tumbuhnya iklim investasi yang kondusif
dengan memperbesar cakupan industri kecil menengah serta ramah lingkungan.
8) Transmigrasi
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan transmigrasi selama periode
2006-2010 tidak menghasilkan kinerja mengingat sejalan dengan berkembangnya
semangat otonomi daerah, minat masyarakat untuk mengikuti transmigrasi tidak ada
walaupun upaya untuk melakukan dorongan dan motivasi terus dilakukan.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

64

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila
penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber
penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundangundangan (money follow function).
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan
daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah
dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Dibutuhkan
pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja keuangan daerah sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun sebelumnya.
Menganalisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan provinsi dan
kabupaten/kota terlebih dahulu harus memahami jenis obyek pendapatan, belanja dan
pembiayaan sesuai dengan kewenangan, susunan/struktur masing-masing APBD. Tim
penyusun dapat melibatkan tim yang berasal dari bagian/biro/dinas keuangan untuk
menyiapkan data dan analisis. Hasilnya didiskusikan di tingkat tim.
Data-data perkembangan realisasi anggaran, data lima tahun didiskusikan bersama,
meliputi: pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Analisis dan diskusi juga dilakukan
terhadap perkembangan neraca daerah, meliputi: aset dan hutang daerah serta ekuitas dana.
Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu pendapatan dari
penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan
sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah.
Berbagai objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik
penerimaan selama ini.
Selanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidentifikasi proyeksi pendapatan daerah.
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan
proyeksi 5 (lima) tahun kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan
daerah.
Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan
gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai
penyelenggaraan pembangunan daerah, sehingga analisis pengelolaan keuangan daerah
menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan .
Selama lima tahun terakhir (2006 -2010) kebijakan pengelolaan keuangan daerah
meliputi kebijakan penerimaan keuangan daerah dan pengeluaran keuangan daerah seperti
yang digambarkan pada Tabel berikut :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

65

Tabel 3.1
Realisasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2006-2010
Realiasasi tahun (Rp)
No

Uraian
2006

2007

2008

2009

2010

Pendapatan

392.539.578.418

564.014.226.714

609.160.199.538

580.878.997.545

676.072.458.210

Belanja Langsung

146.624.051.128

188.009.092.399

220.537.041.537

173.115.558.725

186.859.103.081

Penerimaan Pembiayaan

10.694.463.386

54.252.002.653

155.284.902.903

150.323.325.126

97.593.292.021

Pengeluaran Pembiayaan

63.867.320.676

2.347.317.150

1.214.631.908

952.770.814

51.698.158.169

Sumber : APBD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2006-2010

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah dan Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, menetapkan dan mengatur pembagian kewenangan dan
pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
bahwa
keuangan daerah harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab sesuai dengan azas kepatutan dan rasa keadilan.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 jo. Pemendagri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan secara spesifik
pengelolaan keuangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Padang Pariaman Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman dilaksanakan dalam suatu
sistem terintegrasi diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. APBD merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam
proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja
daerah.
Struktur APBD Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari (1) Penerimaan Daerah yang
didalamnya terdapat pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah; (2)
Pengeluaran Daerah yang didalamnya terdapat Belanja Daerah dan Pengeluaran
Pembiayaan Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan
gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai
penyelenggaraan pembangunan daerah, sehingga analisis pengelolaan keuangan daerah
menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi
daerah.
Pendapatan daerah dilakukan terhadap obyek pendapatan daerah yaitu Pendapatan
Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan Lain-lain pendapatan yang sah. Kapasitas
keuangan Daerah akan menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan
fungsi pelayanan masyarakat. Analisis kemampuan Pemerintah dapat diukur dari
penerimaan pendapatan daerah selama 5 tahun terakhir (2006 2010) yang terus
menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun dengan rata-rata peningkatan pendapatan
daerah pertahun sebesar 15,88% sedangkan proporsinya terhadap APBD sebesar 3,63%,
secara rinci seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

66

Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan dan Proporsi Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2006-2010
No.

Uraian

PENDAPATAN

1.1.

Pendapatan Asli Daerah

1.1.1.

Pajak daerah

1.1.2.

Retribusi daerah

1.1.3.

Hasil pengelolaan keuangan daerah yang


dipisahkan

1.1.4.

Lain-lain PAD yang sah

1.2.

Dana Perimbangan

1.2.1.

Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak

1.2.2.

Dana alokasi umum

1.2.3.

Dana alokasi khusus

1.3.

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

2006

2007

2008

2009

2010

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

Rata-rata
Pertumbuhan
(%)

392.539.578.418,00

64.014.226.714,25

609.160.199.537,70

580.878.997.545,24

676.072.458.210,00

15,86

2.852.540.416,00

16.675.477.947,22

23.817.875.726,00

22.880.888.732,24

27.429.380.000,00

22,13

4.744.124.876,00

6.045.861.754,00

6.542.628.024,00

5.261.800.868,00

8.290.000.000,00

18,41

939.567.331,00

1.208.462.374,00

1.729.399.275,00

2.266.280.654,00

4.525.040.000,00

50,61

1.629.259.478,00

1.438.277.093,00

1.958.643.392,00

2.277.039.660,00

2.500.000.000,00

12,63

7.982.876.726,22

13.587.205.035,00

12.114.340.000,00

25,80

5.539.588.731,00
366.197.600.826,00

425.922.879.287,00

489.982.422.147,00

13.075.767.550,24
497.009.620.684,00

Proporsi
Rata-rata

3,63

496.425.802.366,00
8,17

16.335.600.834,00

19.988.679.287,00

20.163.793.947,00

20.417.741.684,00

26.354.112.366,00

13,39

320.791.999.992,00

352.452.000.000,00

407.306.628.200,00

417.424.879.000,00

417.865.290.000,00

7,01

53.482.200.000,00

62.512.000.000,00

59.167.000.000,00

52.206.400.000,00

20,94

60.988.488.129,00

152.217.275.844,00

29.070.000.000,00
13.489.437.176,00

121.415.869.480,03

95.359.901.664,70

14,73
223,04

1.3.1

Hibah

1.3.2

Dana darurat

1.3.3

Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah


Daerah lainnya **)

1.3.4

Dana penyesuaian dan otonomi khusus***)

1.3.5

Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah


daerah lainnya

97.100.000.000,00

5.511.377.788,00
61.740.000.000,00

10.621.763.402,00

10.831.618.605,03
3.366.875.200,00

1.3.6.

4.472.100.000,00

14.058.033.790,00

15.608.784.000,00

10,23

12.487.575.000,00
5.322.229.339,00

61.378.065.000,00

Pendapatan lainnya
406.673.000,00

1.3.7

12.051.229.276,70

10.117.375.675,00

17.096.572.388,00

Dana HWS
2.461.000.774

Sumber : DPKD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

67

29.120.650.000,00

69.719.049.056,00

81,65

666,64

Berdasarkan tabel rata-rata realisasi pertumbuhan dan kontribusi pendapatan ratarata selama 5 tahun terakhir (2006-2010) sebesar 15,88 % per tahun dan kontribusi
pertumbuhan rata-rata per-obyek pendapatan terhadap total pendapatan daerah dominasi
paling besar adalah dana perimbangan dengan persentase sebesar 81,65% dari Total
Pendapatan, sedangkan PAD sebesar 3,63% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar
14,73%.
Perkembangan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami rata-rata
pertumbuhan selama 5 tahun (tahun 2006 2010) sebesar 22,13% per tahun, hal ini
menunjukkan bahwa kinerja keuangan daerah telah berhasil melampaui target yang
direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Padang Pariaman tahun 2006 2010 yang ditargetkan sebesar 12,5% per tahun.
Pencapaian target tersebut merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman dalam menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan asli
daerah (PAD).
Kebijakan pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam upaya
meningkatkan PAD dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD
yaitu dengan melakukan langkah-langkah identifikasi sumber-sumber pendapatan potensial
maupun penyesuaian tarif retribusi /pajak daerah yang sudah tidak relevan dengan
perkembangan kondisi dengan tidak membebani masyarakat.
Namun demikian jika dilihat dari kontribusi PAD terhadap penerimaan pendapatan
daerah masih relatif kecil, ketergantungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
terhadap Pemerintah Pusat dan Provinsi masih cukup tinggi. Kontribusi penerimaan yang
berasal dari dana perimbangan sebesar 81,65%, PAD sebesar 3,63%, dan lain-lain
penerimaan pendapatan daerah yang sah sebesar 14,73%, hal tersebut dapat diartikan
bahwa kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman dalam memenuhi
kebutuhan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan masih
bergantung pada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
3.1.2. Neraca Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 24 tahun 2005 tentang standar Akuntansi
Pemerintah, Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh
Pemerintah Daerah. Laporan ini sagat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak
hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undagan yang berlaku saja,
tetapi juga sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang terarah dalam rangka
pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimliki oleh daerah secara effisien dan
effektif.
Neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah
melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset
daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.
Gambaran umum pertumbuhan neraca daerah pada peiode 2006 2010 sebagai berikut :

Rata-rata pertumbuhan Aset Daerah mencapai 8,16 %, kenaikan ini terjadi pada aset
lancar sebesar 48,50 %; investasi jangka panjang sebesar 9.95%, Aset tetap sebesar
7,8%; dan Aset lainnya sebesar 1261,61 %. Tingginya pertumbuhan aset lancar ini
menunjukan bahwa kondisi aset Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berada
pada kondisi sehat.

Rata-rata pertumbuhan kewajiban dan ekuitas danna mencapai 8,3%, penurunan ini
terjadi pada kewajiban sebesar -26%; ekuitas dana lancar meningkat sebesar 66,6%.
Tingginya pertumbuhan dan kewajiban ekuitas dana ini menunjukan bahwa

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

68

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman selalu dapat melaksanakan kewajiban


finansial jangka pendek secara tepat waktu.
Perkembangan neraca daerah dan analisa rasio di Kabupaten Padang Pariaman tahun
2006-2010 beserta prsentase rata-ratat pertumbuhannya disajikan dalam tabel dibawah
ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

69

Tabel 3.3
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun 2006-2010

KD. REK
1
1.1

URAIAN

2007

2008

2009

Rata-rata
Pertumbuhan

2010

ASET
ASET LANCAR

1.1.1

Kas

1.1.2

Investasi Jangka Pendek

1.1.3

Piutang

1.1.4

Piutang Lain-lain

1.1.5

Persediaan
JUMLAH ASET LANCAR

1.2

2006

38.050.457.466,00

155.175.085.603,25

151.032.635.491,65

94.464.007.810,24

51.812.990.654,35

55,63

0,00

850.727.535,00

708.129.650

289.438.500

4.007.571.945

2.346.310.550

291,82

1.028.257.605,00

1.651.519.919

4.205.936.579

31.442.924

15.039.349

15,97

3.128.212.773,00

3.152.251.609

4.552.825.901

4.180.419.146

4.384.675.496

10,48

43.057.655.379,00

160.686.986.781

160.080.836.472

102.683.441.825

58.559.016.049

48,50

INVESTASI JANGKA PANJANG

1.2.1

Investasi Non Permanen

11.520.032.076,00

11.520.032.076

12.745.182.076

12.745.182.076

12.745.182.076

2,66

1.2.2

Investasi Permanen

13.457.710.899,00

15.957.710.899

14.957.710.899

23.062.451.187

22.962.451.187

16,52

24.977.742.975,00

27.477.742.975

27.702.892.975

35.807.633.263

35.707.633.263

9,95

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG


1.3

ASET TETAP

1.3.1

Tanah

18.956.272.092,00

22.334.946.092

22.792.262.796

30.684.515.296

33.242.734.796

15,71

1.3.2

Peralatan dan Mesin

61.508.692.470,00

72.931.171.596

84.883.188.407

89.914.090.872

114.425.142.185

17,04

207.921.492.167,00

247.876.789.405

294.994.571.264

203.321.236.169

363.810.597.020

21,52

1.3.3

Gedung dan Bangunan

1.3.4

Jalan, Jaringan dan Instalasi

1.024.055.595.355,00

1.067.013.259.545

1.112.604.391.241

1.136.334.566.604

1.193.168.387.230

3,90

1.3.5

Aset Tetap Lainnya

3.190.766.352,00

4.179.223.352

10.946.278.687

11.112.965.693

11.195.630.693

48,79

1.3.6

Konstruksi Dalam Pengerjaan

6.632.550.129,00

6.632.550.129

22.128.310.060

64.342.317.121

24.765.398.960

90,72

1.3.7

Akumulasi Penyusutan
JUMLAH ASET TETAP

1.4
1.4.1

1.5.1

(35.271.255.082)

(36.710.885.089)

(39.548.394.353)

(43.240.858.872)

5,29

1.385.696.685.037

1.511.638.117.366

1.496.161.297.402

1.697.367.032.012

7,30

14.028.691.000,00

14.028.691.000,00

0,00

DANA CADANGAN
Dana Cadangan
JUMLAH DANA CADANGAN

1.5

(35.271.255.082,00)
1.286.994.113.483,00

ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

70

1.5.2

Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

1.5.3
1.5.4
1.5.5

308.558.350,00

308.558.350

308.558.350

308.558.350

308.558.350

Kemitraan Dengan Pihak Ketiga

0,00

Aset Tidak Berwujud

0,00

Aset Lain-lain

0,00

2.267.942.036

114.208.590.523

76.146.444.753

308.558.350,00

308.558.350

2.576.500.386

114.517.148.873

76.455.003.103

1.369.366.761.187,00

1.574.169.973.143

1.701.998.347.198

1.749.169.521.364

1.868.088.684.428

8,16

327.145.813,00

1.450.888.428

690.084.156

429.913.977

4.341.357

38,59

4.822.567.851,00

6.677.268.299

8.047.266.387

0,00

0
3.905.826.734

JUMLAH ASET LAINNYA


JUMLAH ASET
2
2.1

0,00

1261,61

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

2.1.1

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

2.1.2

Utang Bunga

2.1.3

Utang Pajak

2.1.4

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

3.447.910.166,00

3.511.732.534

2.1.5

Pendapatan Diterima Dimuka

0,00

Utang Jangka Pendek Lainnya

837.593.515,00

596.572.013

384.417.430

782.012.790

730.340.680

8,12

9.435.217.345,00

12.236.461.274

13.027.594.707

1.211.926.767

734.682.037

-23,48

985.235.500,00

591.141.300

197.047.100

0,00

985.235.500,00

591.141.300

197.047.100

10.420.452.845,00

12.827.602.574

13.224.641.807

1.211.926.767

734.682.037

-26,00

37.723.311.653,00

153.620.576.175

150.323.325.126

93.800.271.756

51.698.158.169

55,65
16,10

2.1.6

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


2.2
2.2.1
2.2.2

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Utang Dalam Negeri
Utang Luar Negeri
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

JUMLAH KEWAJIBAN
3
3.1

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR

3.1.1

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

3.1.2

Cadangan Untuk Piutang

1.878.985.140,00

2.359.649.569

4.495.375.079

4.039.014.869

2.361.349.899

3.1.3

Cadangan Untuk Persediaan

3.128.212.773,00

3.152.251.609

4.552.825.901

4.180.419.146

4.384.675.496

10,48

(9.108.071.532,00)

(10.785.572.846)

(12.337.510.551)

(782.012.790)

(730.340.680)

-16,87

0,00

103.621.000

19.226.210

233.822.077

110.491.128

3.1.4

Dana yang Harus Disediakan Untuk


Pembayaran Utang Jangka Pendek

3.1.5

Pendapatan yang Ditangguhkan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

71

JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR


3.2

Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang

3.2.2

Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

3.2.3

Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak


Termasuk Dana Cadangan)

3.2.4

Dana yang Harus Disediakan Untuk


Pembayaran Utang Jangka Panjang
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI

3.3.1

148.450.525.507

147.053.241.765

101.471.515.058

57.824.334.012

66,64

9,95

EKUITAS DANA INVESTASI

3.2.1

3.3

33.622.438.034,00

24.977.742.975,00

27.477.742.975

27.702.892.975

35.807.633.263

35.707.633.263

1.286.994.113.483,00

1.385.696.685.037

1.511.638.117.366

1.496.161.297.402

1.697.367.032.012

308.558.350,00

308.558.350

2.576.500.386

114.517.148.873

76.455.003.103

(985.235.500,00)

(591.141.300)

(197.047.100)

1.311.295.179.308,00

1.412.891.845.062

1.541.720.463.627

1.646.486.079.539

1.809.529.668.379

14.028.691.000,00

14.028.691.000,00

1.358.946.308.342,00

1.561.342.370.569

1.688.773.705.391

1.747.957.594.597

1.867.354.002.391

8,35

1.369.366.761.187,00

1.574.169.973.143

1.701.998.347.198

1.749.169.521.364

1.868.088.684.428

8,16

7,30
1261,61

8,39

EKUITAS DANA CADANGAN


Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan
JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN
JUMLAH EKUITAS DANA

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

72

Tabel 3.4
Ratio Keuangan tahun 2006-2010

NO

Uraian

2006

1 Rasio Lancar ( Aset Lancar/Kewajiban


Lancar)

2.007

2.008

2.009

2.010

4,56

13,13

12,29

84,73

79,71

- Aset Lancar
- Kew ajiban Jangka Pendek
2 Rasio Quick (Kas, surat
berharga/Kewajiban Jangka Pendek)

43.057.655.379,00
9.435.217.345,00
4,03

160.686.986.781
12.236.461.274
12,68

160.080.836.472
13.027.594.707
11,59

102.683.441.825
1.211.926.767
77,95

58.559.016.049
734.682.037
70,52

Kas Surat Berharga


Kew ajiban Jangka Pendek
2 Rasio Total Hutang terhadap total Aset
(Total Kewajiban /Total Aset)

38.050.457.466,00
9.435.217.345,00
0,0076

155.175.085.603
12.236.461.274
0,0081

151.032.635.492
13.027.594.707
0,0078

94.464.007.810
1.211.926.767
0,0007

51.812.990.654
734.682.037
0,0004

- Total Kew ajiban


- Total Aset
3 Rasio Hutang terhadap M odal (Total
Kewajiban/Ekuitas
Dana)
- Total Kew ajiban

10.420.452.845,00
1.369.366.761.187
0,0077

12.827.602.574
1.574.169.973.143
0,0082

13.224.641.807
1.701.998.347.198
0,0078

1.211.926.767
1.749.169.521.364
0,0007

734.682.037
1.868.088.684.428
0,0004

10.420.452.845,00
1.358.946.308.342,00

12.827.602.574
1.561.342.370.569

13.224.641.807
1.688.773.705.391

1.211.926.767
1.747.957.594.597

734.682.037
1.867.354.002.391

Total Ekuitas Dana

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

73

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis Rasio Likuiditas yang
digunakan adalah :
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan perbandingan jumlah aset lancar pada tanggal tertentu pelaporan
neraca. Rasio lancar Kabupaten Padang Pariaman periode tahun 2006 sampai 2010
mennjukan rasio positif (lancar) artinya bahwa setiap Rp 1,- kewajiban lancar Kabupaten
Padang Pariaman dijamin oleh Rp 4,56 aset lancar (tahun 2006) dan pada tahun 2007 s/d
2010 terus mengalami peningkatan sehingga mencapai Rp 84,73 aset lancar.
2. Rasio Quick (Quick Ratio)
Rasio quick merupakan perbandingan jumlah kas, surat berharga dan piutang dengan
kewajiban lancar pada tanggal tertentu. Rasio quick Kabupaten Padang Pariaman periode
tahun 2006 -2010 menunjukan rasio yang lancar dimana setiap Rp 1,- kewajiban lancar
dijamin oleh Rp 4.03 Kas, surat berharga dan piutang (tahun 2006) dan selanjutnya pada
tahun 2007 sampai dengan 2010 menangalami peningkatan yang cukup signifikan
sehingga pada tahun 2010 setiap Rp 1,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp 77,95 Kas, surat
berharga dan piutang.
Dari perhitungan kedua rasio diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap tahun nilai Kas
selalu melebihi nilai kewajiban/hutang jangka pendek, sehingga ini sangat mempengaruhi
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam hal
ini kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terlalu likuid (overliquid)
dan perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga dan menciptakan keseimbangan likuiditas
keuangan.
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Jenis rasio yang digunakan adalah :
1. Rasio total hutang terhadap total aset
Rasio total hutang terhadap total aset merupakan perbandingan antara total
kewajiban/hutang dengan total aset pada tanggal tertentu. Rasio total hutang terhadap
total aset Kabupaten Padang Pariaman periode tahun 2006 2010 menunjukan rasio
yang lancar dimana setiap Rp 7,6 kewajiban/total hutang dijamin oleh Rp 10.000,- total
Aset untuk tahun2006, sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan dimana
setiap RP 4 kewajiban/total hutang dijamin oleh Rp 10.000 total aset.
2. Rasio Hutang terhadap Modal (ekuitas dana)
Rasio total hutang terhadap modal/ekuitas dana merupakan perbandingan antara total
kewajiban/hutang dengan modal/ekuitas dana pada tanggal tertentu. Rasio total
hutang terhadap total aset Kabupaten Padang Pariaman periode tahun 2006 2010
menunjukan rasio yang lancar dimana setiap Rp 7,7 kewajiban/total hutang dijamin
oleh Rp 10.000,- total Total Modal/ekuitas dana untuk tahun2006, sedangkan pada
tahun 2010 mengalami peningkatan dimana setiap Rp 4 dijamin total hutang dijamin
oleh Rp 10.000 total ekuitas dana.
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu
Pengelolaan belanja daerah harus berlandaskan pada anggaran Kinerja (Performance
budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja
tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti belanja
daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

74

belanja daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik terutama


masyarakat miskin dan kurang beruntung (pro-poor), pertumbuhan ekonomi (pro-growth)
dan perluasan lapangan kerja (pro-job).
Pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran
sebelumnya digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan
pengeluaran pembiayaan di masa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah.
Belanja Daerah diartikan sebagai kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan, dengan kata lain belanja daerah merupakan salah satu unsur
pengeluaran daerah, disamping pembiayaan pengeluaran. Sebagai pengeluaran daerah,
belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara
adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa
diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum.
Pengalokasian belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten, baik untuk urusan
wajib dan urusan pilihan, maupun urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang
tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah, atau
antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.
Gambaran Belanja terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Padang Pariaman
selama 3 tahun terakhir (2008 2010) sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 3.5
Belanja Daerah Padang Pariaman tahun 2008-2010
NO

URAIAN

BELANJA DAERAH
2008

2009

2010

2.1

BELANJA TIDAK LANGSUNG

446.146.045.160,95

505.920.044.504,00

586.806.647.149,89

1.1

Belanja Pegawai

330.223.671.960,95

365.652.039.504,00

430.471.661.361,89

1.2

Belanja Hibah

2.040.943.500,00

29.559.560.000,00

45.505.820.000,00

1.3

Belanja Subsidi

3.500.000.000,00

1.4

Belanja Bantuan Sosial

82.449.279.700,00

95.268.645.000,00

94.709.349.788,00

1.5

Belanja Bagi Hasil Kepada


Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa

780.000.000,00

575.000.000,00

755.016.000,00

1.6

Belanja Bantuan Keuangan


Kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan Desa

26.652.150.000,00

14.364.800.000,00

14.364.800.000,00

1.7

Belanja Tidak Terduga

500.000.000,00

500.000.000,00

1.000.000.000,00

BELANJA LANGSUNG

253.922.550.921,00

199.853.421.813,00

186.859.103.081,00

2.1

Belanja Pegawai

20.995.768.400,00

10.992.001.925,00

11.546.700.150,00

2.2

Belanja Barang dan Jasa

87.480.155.490,00

73.219.396.565,00

79.338.921.126,00

2.3

Belanja Modal

145.446.627.031,00

115.642.023.323,00

95.973.481.805,00

700.068.596.081,95

705.773.466.317,00

773.665.750.230,89

TOTAL

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Gambaran Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten


Padang Pariaman selama 3 tahun terakhir (2008 2010) sebagaimana tabel dibawah ini :
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

75

Tabel 3.6
Proporsi Realisasi Belanja terhadap APBD Padang Pariaman tahun 2008-2010
NO

URAIAN

PROPORSI
2008

2009

2010

PROPORSI
RATARATA

2.1

BELANJA TIDAK LANGSUNG

63,73

71,68

75,85

11,74

1.1

Belanja Pegawai

47,17

51,81

55,64

51,54

1.2

Belanja Hibah

0,29

4,19

5,88

3,45

1.3

Belanja Subsidi

0,50

0,17

1.4

Belanja Bantuan Sosial

11,78

13,50

12,24

12,51

1.5

Belanja Bagi Hasil Kepada


Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa

0,11

0,08

0,10

0,10

1.6

Belanja Bantuan Keuangan Kepada


Provinsi/Kabupaten/ Kota dan
Pemerintahan Desa

3,81

2,04

1,86

2,57

1.7

Belanja Tidak Terduga

0,07

0,07

0,13

0,09

BELANJA LANGSUNG

36,27

28,32

24,15

9,86

2.1

Belanja Pegawai

3,00

1,56

1,49

2,02

2.2

Belanja Barang dan Jasa

12,50

10,37

10,25

11,04

2.3

Belanja Modal

20,78

16,39

12,41

16,52

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 - 2010)
proporsi rata-rata penggunaan anggaran Belanja Tidak Langsung terhadap jumlah Anggaran
Belanja sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai dengan proporsi rata-rata 51,54%,
sedangkan proporsi rata-rata Belanja Langsung terbesar digunakan untuk Belanja Barang
dan Jasa sebesar 11,04% dan belanja Modal sebesar 16,52%, sedangkan belanja pegawai
hanya 2,02%.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Gambaran proporsi anggaran Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur
Kabupaten Padang Pariaman selama 3 tahun terakhir (2008 2010) sebagaimana tabel
dibawah ini :
Tabel 3.7
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Terhadap Total Pengeluaran
Tahun
Anggaran

Total Belanja Untuk


Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur

Total Pengeluaran
(Belanja+Pembiayaan
Pengeluaran)

Prosentase

(a)

(b)

(a)/(b) x 100 %

a.

2007

287.331.267.823,00

512.889.020.148,00

56,02

b.

2008

330.223.671.960,95

703.978.596.081,95

46,91

c.

2009

365.652.039.504,00

710.166.466.531,00

51,49

d.

2010

430.471.661.361,00

773.665.750.230,89

55,64

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman, 2010

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

76

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa belanja pemenuhan kebutuhan aparatur


terbesar dipergunakan untuk Belanja Gaji dan Tunjangan dengan pertumbuhan rata-rata
selama 3 tahun terakhir adalah 51.54%. Sedangkan jika dilihat dari total pengeluaran
belanja, maka pengeluaran belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur selama tiga tahun
terakhir tahun 2007 2010 secara berturut-turut
sebesar 56,02%; 46,91%;
51,49%dan55,64%
3.2.2. Analisa Pembiayaan
Pembiayaan adalah transaksi keuangan dearah yang dimaksudkan untuk
menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah, ketika terjadi
defisit anggaran. Sumber pembiayaan dapat berasal dari Sisa Lebih perhitungan
anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan,
maupun hasil Penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan Pengeluaran
dalam pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan modal dan
transfer ke dana Cadangan.
Gambaran Pembiayaan Riil Daerah selama 3 tahun terakhir (2008-2010) adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.8
Penutup Defisit Riil Anggaran
N
O
1

URAIAN
Realisasi Pendapatan Daerah

P e r i o d e (Thn.)
2008

2009

2010

609.160.195.537,70

580.878.997.545,24

668.331.360.105,46

612.907.145.407,00

636.449.280.101,00

710.428.956.244,00

Dikurangi Realisasi :
2
3

Belanja Daerah
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
A. Surplus/Defisit Riil
Ditutup oleh realisasi : penerimaan
pembiayaan :

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)


Tahun Anggaran Sebelumnya

Pencairan Dana Cadangan

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg


dipisahkan

1.214.631.908,00

952.770.814,00

(3.746.949.869,30)

(55.570.282.555,76)

(42.097.596.138,54)

153.653.522.025,25

150.323.325.125,65

93.800.271.755,89

1.958.643.392,00

2.277.039.660,00

2.533.627.142,00

Penerimaan Pinjaman Daerah

Penerimaan Kembali Pemberiaan


Pinjaman Daerah

Penerimaan Piutang Daerah

1.631.380.877,70

3.792.020.265,00

B. Total Realisasi Penerimaan


Pembiayaan Daerah

154.070.274.994,95

149.370.554.311,65

97.593.292.020,89

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)


Tahun Berkenaan ( A-B )

150.323.325.125,65

93.800.271.755,89

55.495.695.882,35

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman, 2010

Pada tabel pada tahun 2008 terjadi defisit sebesar Rp.3.746.949.869,30, Tahun 2009
sebesar Rp. 55.570.282.555,76 dan Tahun 2010 sebesar 42.097.596.138,54 . untuk
menutupi defisit yaitu dengan SILPA. Gambaran komposisi penutup defisit anggaran
seluruhnya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) sebagamana tabel dibawah ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

77

Tabel 3.9
Komposisi Penutup defisit anggaran seluruhnya berasal dari
Sisa lebih Perhitungan (SiLPA)
Proporsi dari total defisit riil

NO

URAIAN

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun


Anggaran Sebelumnya

Pencairan Dana Cadangan

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang


Dipisahkan

Penerimaan Pinjaman Daerah

0%

Penerimaan, Kembali Pemberian Pinjaman


Daerah

0%

Penerimaan Piutang Daerah

100%

0%

100%

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun


berkenaan

100%

100%

100%

2008

2009

-2%
0%

2010

-37%
-

100%

-45%
-

100%

99%

Sumber : DPKD Kabupaten Padang Pariaman data diolah

3.3. Kerangka Pendanaan


3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Belanja periodik wajib mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak
dapat ditunda pembayarannya dan harus dibayar setiap tahun oleh pemerintah daerah,
seperti belanja gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa
kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya.
Pengeluaran mengikat bermakna pendanaan belanja dan pengeluaran yang harus dibayar
dalam satu tahun anggaran, sedangkan belanja periodek prioritas utama adalah
pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah
dalam rangka
keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan
pendidikan dan kesehatan.
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama
dimaksud untuk menganalisa jumlah kebutuhan dana yang tidak bisa ditunda/harus
dikeluarkan karena kewajiban pemerintah.
Komponen yang digunakan pada periodik wajib mengikat adalah Belanja Tidak
Langsung (Belanja Gaji / Tunjangan, Belanja Penerimaan Anggota DPRD serta Operasional
KDH / WKH, Belanja Bunga, Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan. Komponen)
dan Belanja Langsung yang bisa digunakan hanya Belanja Jasa Kantor yang rutin dibayar
setiap bulannya (karena keterbatasan data) seperti : air,listrik, dan telepon.
Gambaran Pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, tahun 2008 -2010
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.12
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2008 -2010
TAHUN
NO

RATA-RATA

URAIAN
2008

2009

2010

Belanja Tdk Langsung

336.217.789.060,95

371.488.826.604,00

436.488.464.461,89

13,99

Belanja gaji & tunjangan

330.223.671.960,95

365.652.039.504,00

430.471.661.361,89

14,23

Belanja penerimaan anggota dan


pimpinan DPRD serta operasional KDH

5.214.117.100,00

5.261.787.100,00

5.261.787.100,00

0,46

Belanja Bunga

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

PERTUMBUHAN

78

Belanja Bagi hasil

780.000.000,00

575.000.000,00

755.016.000,00

2,51

Belanja Langsung

12.154.193.746,00

8.767.642.689,00

9.843.714.012,00

(7,80)

Belanja Honorarium PNS Khusus guru &


Tenaga Medis

448.305.000,00

424.195.000,00

645.412.500,00

23,39

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

1.966.050.000,00

578.000.000,00

350.100.000,00

(55,02)

Belanja jasa Kantor (Telp, Listrik, air,


koran)

9.739.838.746,00

7.765.447.689,00

8.848.201.512,00

(3,16)

Belanja Sewa Gedung Kantor (yg telah ada


kontrak jangka panjang)

Pembiayaan Pengeluaran

Pembentukan Dana Cadangan

Pembayaran Pokok Hutang

TOTAL (A+B+C)

360.526.176.552,95 389.024.111.982,00 456.175.892.485,89

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan
Mengikat Serta Prioritas Utama selama kurun waktu 3 (tiga) tahun yaitu : Tahun 2008 2010 adalah

Pertumbuhan rata-rata Belanja Tidak Langsung sebesar 13,99 %. Pengeluar


terbesar dari belanja tidak langsung terjadi pada tahun 2010, hal ini disebabkan
adanya kenaikan konstribusi dari belanja gaji dan tunjangan serta belanja bagi
hasil.

Pertumbuhan rata-rata Belanja Langsung sebesar (7,8) %. Pengeluar terbesar dari


belanja langsung terjadi pada tahun 2010, hal ini disebabkan disamping adanya
kenaikan honorarium PNS Khusus Guru dan Tenaga Medis, juga terjadi penurunan
belanja beasiswa pendidikan PNS sebesar (55,02%) dan penurunan pada Belanja
Jasa Kantor sebesar (3,16%)
Tabel 3.13
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

No

URAIAN

TA/ Prosentase
2008
Rp

2009
%

Rp

2010
%

Rp

Belanja Tdk Langsung

241.934.462.577

1,00

298.460.076.893

1,00

392.001.126.685

1,00

belanja gaji & tunjangan (PNS pada


dinas Pendidikan)

219.598.332.577

0,908

245.791.783.693

0,824

309.898.720.185

0,7906

Belanja tambahan penghasilan


(tunjangan kependidikan)

21.494.130.000

0,089

23.954.273.200

0,080

79.861.236.500

0,2037

Belanja Bantuan Keuangan


(pelaksanaan fungsi kependidikan)

Belanja hibah (pelaksanaan fungsi


kependidikan)

658.500.000

0,003

27.586.900.000

0,092

1.020.000.000

0,0026

Belanja bantuan sosial (pelaksanaan


fungsi kependidikan)

183.500.000

0,001

1.127.120.000

0,004

1.221.170.000

0,0031

Belanja Langsung

341.007.851.631

1,00

273.833.456.810

1,00

331.346.770.185

1,00

Belanja kegiatan (pada Dinas


Pendidikan)

40.914.683.018

0,12

9.731.751.039

0,03554

7.598.910.000

0,0229

Belanja kegiatan (pelaksanaan fungsi


kependidikan)

39.580.153.018

0,1161

8.578.171.039

0,03133

6.250.230.000

0,0189

Belanja Anggaran (pelaksanaan


fungsi kependidikan)

260.513.015.595

0,764

Total Belanja Daerah Fungsi


Pendidikan (A+B)

582.942.314.208

255.523.534.732 0,93313 317.497.630.185


572.293.533.703

2,00

0,9582

723.347.896.870

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

79

Dari tabel diatas menujukkan bahwa belanja periodik yang wajib dibayar dan tidak
dapat ditunda pembayarannya adalah anggaran pelaksanaan fungsi pendidikan yang
dibiayai dari belanja langsung pada belanja anggaran pelaksanaan fungsi pendidikan
termasuk gaji pendidik, yang masih cukup memadai .
3.3.1.1.
Penghitungan Kerangka Pendanaan
Kebijakan Pemerintah Kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011-2015 diarahkan pada
peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan
asli daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah daerah termasuk mengembangkan
BUMD dengan menganut prinsip-prinsip; (1) Potensial, lebih menitikberatkan pada potensi
daripada jumlah atau jenis pungutan yang banyak; (2) Tidak memberatkan masyarakat; (3)
Tidak merusak lingkungan; (4)Mudah diterapkan dan dilaksanakan; dan (5) Penyesuaian
pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya. Berdasarkan kinerja pertumbuhan dan
kontribusi pendapatan daerah rata-rata selama 5 tahun terakhir dan asumsi target rata-rata
kenaikan penerimaan pertahun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
8,05% serta Dana Perimbangan diasumsikan Tetap (tidak terjadi peningkatan), maka
prediksi penerimaan pendapatan daerah untuk 5 tahun mendatang (2011-2015)
sebagaimana tabel dibawah ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

80

Tabel 3.14
Proyeksi Perkiraan Pendapatan Daerah Selama 5 tahun Mendatang (Tahun 2011 -2015)
NO

URAIAN

TAHUN DASAR 2010

PROPORSI
2011

PROYEKSI

2010

PERTUMBUHAN

2011

2012

2013

2014

2015

676.072.458.210

15,86

637.722.476.366

650.550.286.400

665.016.983.223 681.341.179.593

699.771.571.610

27.429.380.000

8,05

100,00

28.697.771.383

31.007.941.979

33.504.081.309

36.201.159.854

39.115.353.222

8.290.000.000

8,05

30,22

13.149.931.383

14.208.500.859

15.352.285.179

16.588.144.135

17.923.489.738

4.525.040.000

8,05

16,50

4.126.500.000

4.458.683.250

4.817.607.252

5.205.424.635

5.624.461.319

2.500.000.000

8,05

9,11

2.500.000.000

2.701.250.000

2.918.700.625

3.153.656.025

3.407.525.335

12.114.340.000

8,05

44,17

8.921.340.000

9.639.507.870

10.415.488.254

11.253.935.058

12.159.876.830

496.425.802.366

8,17

100,00

553.897.082.983

556.919.145.818

26.354.112.366

13,39

5,31

22.564.180.983

25.586.243.818

29.013.057.164

32.898.830.011

37.305.031.662

417.865.290.000

7,01

84,17

464.663.502.000

464.663.502.000

464.663.502.000

464.663.502.000

464.663.502.000

52.206.400.000

20,94

10,52

66.669.400.000

66.669.400.000

66.669.400.000

66.669.400.000

66.669.400.000

152.217.275.844

223,04

100,00

55.127.622.000

62.623.198.602

71.166.942.751

80.908.287.728

92.018.284.726

5.511.377.788

3,62

15.608.784.000

10,23

15.608.784.000

17.205.514.902

18.965.586.496

20.905.708.035

23.044.298.078

193.200.000

193.200.000

193.200.000

193.200.000

193.200.000

39.325.638.000

45.224.483.700

52.008.156.255

59.809.379.693

68.780.786.647

PENDAPATAN

1.1.

Pendapatan Asli Daerah

1.1.1.

Pajak daerah

1.1.2.

Retribusi daerah

1.1.3.

Hasil pengelolaan keuangan daerah


yang dipisahkan

1.1.4.

Lain-lain PAD yang sah

1.2.

Dana Perimbangan

1.2.1.

Dana bagi hasil pajak /bagi hasil


bukan pajak

1.2.2.

Dana alokasi umum

1.2.3.

Dana alokasi khusus

1.3.

Lain-Lain Pendapatan Daerah


yang Sah

1.3.1

Hibah

1.3.3

Dana bagi hasil pajak dari provinsi


dan Pemerintah Daerah lainnya **)

1.3.5

Bantuan keuangan dari provinsi


atau pemerintah daerah lainnya

1.3.7

Pendapatan lainnya

10,25

560.345.959.164 564.231.732.011

40,32
61.378.065.000

45,80

69.719.049.056

15,00

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman (data diolah)

Catatan : target peningkatan PAD dihutung berdasarkan pertumbuhan pendapatan tahun 2006-2010
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

568.637.933.662

81

Dengan memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung dan pengeluaran


pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama sebagaimana tabel
diatas, maka dapat diproyeksikan anggaran belanja selama 5 tahun kedepan (2010 2015) untuk menghitung kerangka pendanaan pembangunan sebagaimana tabel 3.15
berikut.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

82

Tabel 3.15
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama
TAHUN DASAR

RATA-RATA

2010

PROPORSI

2011

2012

2013

2014

2015

Belanja Tdk Langsung

436.488.464.462

497.778.413.784

559.068.363.107

620.358.312.429

681.648.261.752

742.938.211.074

Belanja gaji & tunjangan

430.471.661.362

14,23%

491.718.587.697

552.965.514.033

614.212.440.368

675.459.366.704

736.706.293.039

Belanja penerimaan anggota dan


pimpinan DPRD serta operasional
KDH

5.261.787.100,00

0,46%

5.285.840.011

5.309.892.922

5.333.945.834

5.357.998.745

5.382.051.656

2,51%

773.986.076

792.956.152

811.926.227

830.896.303

849.866.379

10.292.167.493

10.740.620.973

11.189.074.454

11.637.527.934

12.085.981.415

NO

URAIAN

Belanja Bunga

Belanja Bagi hasil

755.016.000

Belanja Langsung

9.843.714.012

JUMLAH (RP)

Belanja Honorarium PNS Khusus


guru & Tenaga Medis

645.412.500

23,39%

796.348.408

947.284.315

1.098.220.223

1.249.156.131

1.400.092.039

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

350.100.000

5,02%

367.657.545

385.215.089

402.772.634

420.330.178

437.887.723

Belanja jasa Kantor (Telp, Listrik, air,


koran)

8.848.201.512

3,16%

9.128.161.540

9.408.121.569

9.688.081.597

9.968.041.625

10.248.001.653

Belanja Sewa Gedung Kantor (yg


telah ada kontrak jangka panjang)

Pembiayaan Pengeluaran

Pembentukan Dana Cadangan

Pembayaran Pokok Hutang


TOTAL (A+B+C)

446.332.178.474

508.070.581.277

569.808.984.080

631.547.386.883

693.285.789.686

755.024.192.489

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

83

Kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah


yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah
selama 5 (lima) tahun ke depan. Berdasarkan proyeksi penerimaan daerah dan belanja serta
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama, maka dapat
diproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah yang akan digunakan untuk membiayai
program/kegiatan selama 5 tahun kedepan (2011- 2015) dalam Rencana Pembangunan
Jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman sebagaimana tabel 3.16.
Tabel : 3.16
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai
Pembangunan Daerah
Proyeksi
NO

URAIAN

Pendapatan

Pencairan dana cadangan


(sesuai Perda)

Sisa Lebih Riil


Perhitungan Anggaran
Total Penerimaan

2011

2012

2013

2014

637.722.476.366

650.550.286.400

665.016.983.223 681.341.179.593 699.771.571.609,52

52.864.413.209

29.274.762.888

29.925.764.245

30.660.353.082

2015

31.489.720.722,43

690.586.889.575

679.825.049.287 694.942.747.469 712.001.532.675

731.261.292.332

Belanja dan Pengeluaran


Pembiayaan yang wajib
dan mengikat serta
prioritas utama

508.070.581.277

508.070.581.277

508.070.581.277 508.070.581.277

508.070.581.277

Kapasitas riil
kemampuan keuangan

182.516.308.298

171.754.468.011

186.872.166.192 203.930.951.398

223.190.711.055

Dikurangi :
4

Sumber : DPPKD Kabupaten Padang Pariaman

Berdasarkan tabel diatas bahwa dari Rencana Kapasitas Riil kemampuan


keuangan setelah dikurangi belanja periodik yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
masih diperoleh surplus anggaran riil selama 5 tahun kedepan. Sedangkan belanja tidak
langsung yang tidak wajib, tidak mengikat, dan tidak merupakan prioritas utama yang
terdiri dari belanja hibah, bantuan sosial, belanja bunga dan belanja tidak terduga akan
digunakan sebagai belanja Hibah, dan Belanja bantuan sosial direncanakan untuk
mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam upaya
peningkatan kehidupan sosial masyarakat.
Belanja ini dperuntukan bagi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi,
diluar kendali dan pengaruh pemerintah Kabupaten Padang Pariaman serta kegiatan yang
tidak biasa/tanggap darurat.
Untuk belanja langsung yang tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak prioritas
utama digunakan untuk berbagai program/kegiatan dengan tetap mengedepankan
program/kegiatan prioritas.
Prioritas program/kegiatan tersebut dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan
prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II.
Demikian selanjutnya Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I dan II
terpenuhi kebutuhan pendanaannya.
Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan Visi dan Misi atau
program unggulan/dedicated Kepala Daerah yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah
pada periode lima tahun mendatang.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

84

Program prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat


monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi,
memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian
visi/misi daerah.
Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah .
Program Prioritas II merupakan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan
penjabaran per urusan yang berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang
paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai
dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta
tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan
dengan itu.
Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja
tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial
organisasi kemasyarakatan, dan belanja tidak terduga.
Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan Visi dan Misi atau
program unggulan/dedicated Kepala Daerah yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah
pada periode lima tahun mendatang.
Program prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat
monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi,
memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian
visi/misi daerah.
Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah .
Program Prioritas II merupakan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan
penjabaran per urusan yang berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang
paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai
dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta
tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan
dengan itu.
Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja
tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial
organisasi kemasyarakatan, dan belanja tidak terduga.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

85

BAB IV
ANALISIS ISI-ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan
pembangunan
karena
dampaknya
yang
signifikan
bagi
entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian
penting/keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu
strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak,
bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai
fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu strategis dilakukan
dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan
terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah daerah; 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya
dorong untuk pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pokok pembangunan Daerah Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai
berikut :
1. Permasalahan utama yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat Padang Paraman
adalah belum sesuai dengan kultur yang telah dinukilkan dalam falsafah Adat Basandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai Artinya konteks
khazanah budaya Minangkabau, agama dan budaya merupakan dua dimensi nilai inti
yang saling bertautuan satu sama lain. Kedua dimensi nilai inilah yang membentuk
karakteristik personality utama masyarakat Kabupaten Padang Pariaman yang
merupakan nilai utama yang diharapkan mampu melahirkan harmonisasi antara
kehidupan yang agamis (Islam) dan kehidupan yang berbadab dan berbudaya. Dalam
konteks dan dimensi budaya, keterbukaan wilayah.
2. Eksistensi kelembagaan adat pada tingkat nagari semakin lemah dan bahkan semakin
memudar, hal ini dapat kita lihat kurangnya peran mamak terhadap kemenakan,
berkurangnya musyawarah dan mufakat adat dan kaum dalam pengambilan kebijakan.
3. Rendahnya pengamalan dan aplikasi nilai-nilai ajaran agama dan akhlaq masyarakat,
apalagi dengan eraglobalisasi dan perkembangan teknologi informasi, mengakibatkan
perubahan pola dan tingkah laku masyarakat sehingga tidak sejalan lagi dengan ajaran
dan kaedah agama serta norma-norma adat istiadat Minangkabau.
4. Belum maksimalnya peran surau dan mesjid sebagai institusi pembinaan aqidah dan
ekonomi umat, hal ini dapat terlihat bahwa banyak mesjid dan surau dibiarkan tinggal
atau diapakai hanya untuk sholat jumat saja, tidak dimanfaatkan sebagaimana
mestinya seperti untuk sholat lima waktu, pendidikan baca alquran bagi anak-anak dan
generasi muda, berkurangnya peran remaja mesjid.
5. Sistem manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan
profesionalitas, kompetensi, dan remunerasi yang adil dan layak sesuai dengan
tanggungjawab dan beban kerja, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; Sistem dan prosedur kerja
di lingkungan aparatur negara belum efisien, efektif, dan berperilaku hemat;
6. Pelayanan publik belum sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat
7. Terabaikannya nilai-nilai etika dan budaya kerja dalam birokrasi sehingga melemahkan
disiplin kerja, etos kerja, dan produktivitas kerja.
8. Belum terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian
wirausaha.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

86

9. Kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik, kurangnya pemerataan guru,


terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan.
10. Kualifikasi tenaga paramedis yang masih jauh dari standar mutu dimana sebanyak 85%
tenaga paramedis hanya dengan kualifikasi pendidikan D3 kebawah, Rasio jumlah
dokter dengan jumlah penduduk yang masih jauh dari standar mutu yang telah
ditetapkan dan terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta belum
tuntasnya pembangunan dan pengembangan RSUD kabupaten Padang Pariaman.
11. Belum terwujudnya pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing
berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
12. Ketimpangan produktifitas ekonomi sektoral di kabupaten Padang Pariaman. Sektor
pertanian yang mampu menyerap angkatan yang relatif besar (75%), ternyata hanya
memberikan sumbangan terhadap PDRB sebesar 24,29 %. Sedangkan sektor industri
dengan jumlah angkatan kerja yang diserap hanya 6,13% tapi mampu memberikan
kontribusi terhadap PDRB sebesar 11,21% dan sektor jasa dengan jumlah angkatan
kerja yang diserap hanya 4,25% tapi mampu memberikan kontribusi terhadap PDRB
sebesar 17 %
13. Kabupaten Padang Pariaman termasuk wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi
tapi jumlah penduduk miskinnya juga tinggi.
14. Aktivitas usaha pertanian yang belum berorientasi pasar. Pada sisi lain kinerja sektor
industri juga belum memperlihatkan kinerja maksimal yang sesuai dengan potensi yang
yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.
15. Padang Pariaman memiliki Kemampuan keuangan daerah yang terbatas dan dengan
Sumber Daya Alam terbatas sehingga Pendapatan asli Daerah masih relatif rendah.
16. Pemindahan pusat pemerintahan, setelah kota Pariaman menjadi otonom maka pusat
Ibukota Kabupaten Padang Pariaman dipindahkan ke Nagari Parit Malintang
Kecamatan Enam Lingkung (PP No. 79 Tahun 2008), untuk itu perlu dilakukan
percepatan pembangunan.
17. Ketimpangan pertumbuhan wilayah Utara-Selatan, dimana wilayah bagian selatan
dilalui oleh koridor jalan nasional yang tumbuh lebih pesat dan bersifat urban
sedangkan kawasan utara pertumbuhan cendrung lebih lambat karena masih bersifat
perdesaan dan hanya dilalui oleh jalan propinsi.
18. Padang Pariaman merupakan daerah yang terparah akibat gempa besar 7,9 skala
Richter yang terjadi di daerah Padang Pariaman pada tanggal 30 September 2009 yang
lalu yang menelan korban sebanyak 1,200 orang dan ratusan bangunan runtuh dan
rusak berat. Hal ini mengakibatkan penurunan derajat ekonomi masyarakat serta
rusaknya infrastruktur daerah sehingga menurunkan tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
19. Perencanaan pengembangan wilayah yang belum sepenuhnya mengadopsi zonasi
ramah lingkungan dan ramah bencana, baik dari kerawanan gerakan tanah maupun
konservasi untuk antisipasi tsunami. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Padang
Pariaman merupakan daerah rawan bencana namun isu-isu zonasi ramah bencana
belumlah menjadi arus utama (mainstream) dalam perencanaan pembangunan
wilayah. Pembangunan pemukiman dan fasilitas umum maupun sosial di sekitar
daerah-daerah rawan bencana merupakan bukti nyata yang memperlihatkan eksisnya
permasalahan tersebut.
20. Meningkatnya ancaman bagi kelestarian DAS karena masih banyaknya sungai yang
dimanfaatkan sebagai daerah pertambangan bahan galian golongan C maupun tempat
pembuangan limbah industri dan rumahtangga. Kelestarian sungai berdampak negatif
terhadap pasokan air untuk irigasi dan perikanan darat dan sungai, ancaman erosi,
ketahanan infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan.
21. Prasarana merupakan faktor penunjang dalam pembangunan daerah. Keterbatasan
prasarana menyebabkan terbatasnya akses terhadap suatu wilayah. Keterbatasan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

87

fasilitas ini akan berakibat menghambat percepatan pembangunan daerah. Di samping


itu tata ruang merupakan hasil dari perencaanaan tata ruang yang berguna sebagai
panduan dalam penataan ruang wilayah. Perspektif tata ruang dalam pembangunan
adalah mewujudkan transformasi ekonomi, sosial, dan lingkungan ke dalam tata
ruang.
4.2. Isu Strategis
Berdasarkan permasalah pokok pembangunan daerah maka perlu dirumuskan
berbagai isu-isu strategis dalam pelaksanaan pembangunan, maka yang menjadi isu
strategis pembangunan 5 (lima) tahun kedepan pada setiap urusan penyelenggaraan
pemerintah daerah tahun 2010-2015 adalah:
1. Pemahaman dan pengamalan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,
Syarak Mangato, Adat Mamakai dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek ini perlu diberi diberi tekanan dan perhatian utama guna dijadikan dasar untuk
menyusun strategi dan kebijakan pembangunan dalam rangka mewujudkan Kabupaten
Padang Pariaman yang unggul, religius, cerdas dan sejahtera.
2. Peningkatan tata pemerintahan yang baik (Good Gavernance)
Aspek ini mampu mendorong peningkatan profesionalitas dan kompetensi yang sesuai
dengan tanggungjawab dan beban kerja, sehingga mampu mewujudkan transparansi
pemerintahan, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum.
3. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
Kualitas sumber daya yang baik akan dapat dijadikan sebagai modal dasar
pembangunan daerah berbasis sumber daya manusia dalam rangka proses
pembangunan daerah yang berdasaran pada ilmu dan teknologi. Untuk itu unsur
kualitas sumber daya manusia perlu diberikan perhatian yang cukup tinggi.
4. Pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis
dan agroindustri
Peningkatan nilai tambah produk sektor pertanian menjadi modal untuk
pengembangan ekonomi masyarakat sehingga mampu menciptakan perekonomian
yang tangguh dan mampu bersaing di pasar lokal maupun regional.
5. Peningkatan Kemampuan keuangan daerah dan pengelolaan Sumber Daya Alam
Masih besarnya dukungan dan bantuan Pemerintah Pusat terhadap kegiatan
pembangunan daerah maka perlu adanya optimalisasi sektor-sektor yang potensial dan
pengelolaan sumber daya alam dengan mempertimbangkan aspek dampak lingkungan
untuk peningkatan pendapatan asli daerah.
6. Pemindahan pusat pemerintahan
Setelah kota Pariaman menjadi otonom maka pusat Ibukota Kabupaten Padang
Pariaman dipindahkan ke Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung (PP No. 79
Tahun 2008), untuk itu perlu dilakukan percepatan pembangunan. Ketimpangan
pertumbuhan wilayah Utara-Selatan, dimana wilayah bagian selatan dilalui oleh koridor
jalan nasional yang tumbuh lebih pesat dan bersifat urban sedangkan kawasan utara
pertumbuhan cendrung lebih lambat karena masih bersifat perdesaan dan hanya dilalui
oleh jalan propinsi.
7. Kawasan Rawan Bencana
Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang berada pada zona rawan
bencana, seperti gempa dan tsunami, banjir, longsor serta terletak pada sepanjang jalur
sesar aktif atau patahan semangka. Untuk itu perlu menyediakan informasi, sarana dan
prasarana serta kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi dan
menanggulangi bencana.
8. Pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

88

Pembangunan sarana dan prasarana dapat mendorong peningkatan ekonomi dan


kesejahteraan masyarakat namun dalam pelaksanaannya juga harus memperhatikan
daya dukung kawasan dan lingkungannya sehingga tercipta pembangunan yang
berkelanjutan.
Dari berbagai macam isu strategis pada semua urusan penyelenggaraan
Pemerintahan, yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam jangka menengah (2010-2015)
adalah sebagaimana tertuang dalam Lima Misi pembangunan yaitu : 1). Mewujudkan
kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi
syarak, syarak basandi kitabullah, 2).Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, 3).
Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha, 4).
Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem
agribisnis dan agroindustri 5). Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

89

BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. VISI
Visi adalah kondisi yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang
direpresentasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang dicapai melalui programprogram pembangunan dalam bentuk rencana kerja. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan rencana
pelaksanaan tahap kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005 2025. Adapun Visi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 -2015 adalah sebagai
berikut:
Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas
dan Sejahtera
Visi tersebut memiliki empat kunci pokok yakni Menjadikan Kabupaten yang unggul,
Masyarakat Religius, Mewujudkan Masyarakat Cerdas, dan Masyarakat yang Sejahtera,
secara lebih terperinci dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Kabupaten Unggul yang dimaksud adalah suatu daerah yang mempunyai Kemampuan
menciptakan dan memelihara suatu lingkungan yang dapat mempertahankan daya saing
di daerah. Kemampuan daerah untuk menghasilkan nilai tambah secara berhasil dalam
persaingan nasional, regional dan/atau internasional.
Dalam waktu bersamaan
masyarakat di daerah yang bersangkutan juga menikmati suatu standar hidup yang
meningkat dan berkelanjutan serta pendapatan riil yang meningkat.
2. Masyarakat Religius yang dimaksudkan disini adalah Suatu masyarakat yang menjunjung
tinggi norma-norma agama, berpegang teguh kepada ajaran agama, dan
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam berintegrasi sesama anggota
masyarakat.
3. Cerdas dalam hal ini dimaksudkan adalah suatu kondisi masyarakat yang berkualitas dan
berilmu pengetahuan maka untuk mewujudkanya dapat dilakukan melalui peningkatan
pendididikan yang dilihat dari ketersediaan sarana dan Prasarana pendidikan,
peningkatan program dan kualitas pendidikan disemua tingkatan dan berkelanjutan.
4. Sejahtera dalam hal ini dimaksudkan adalah suatu kondisi masyarakat yang sudah cukup
makmur yang ditandai oleh pendapatan masyarakat yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar, berkurangnya tingkat pengangguran dan kemiskinan, pendidikan dan
kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sejahtera dalam visi ini,
mengarah pada tujuan terlayani dan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup dan rasa aman
dan tentram serta adil dalam segala bidang.
5.2. MISI
Untuk mencapai Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat
yang Religius, Cerdas dan Sejahtera ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan daerah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
2. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu
sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

berbasiskan

3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.


4. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem
agribisnis dan agroindustri
5. Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

90

Misi untuk Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas


berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah adalah landasan utama
kehidupan masyarakat Minangkabau, yang dijadikan sebagai persyaratan utama untuk dapat
mewujudkan masyarakat yang agamais dan berbudaya. Landasan filosofis ini sudah dimiliki
sejak lama, sehingga kedepan perlu terus dipelihara dan diterapkan dalam tata kehidupan
masyarakat. Ciri-ciri tata kehidupan yang demikian antara lain adalah: taat beragama,
berakhlak mulia, jujur, peduli sesama manusia, menerapkan tata kehidupan beragama dan
berbudaya yang baik, rukun dengan agama lain, serta peduli terhadap masa depan dan
keselamatan masyarakat dan bumi ciptaan Tuhan.
Misi untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat merupakan persyaratan yang tidak
kalah pentingnya untuk dapat mendorong proses pembangunan daerah secara cepat dan
merata. Hal ini sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Dalam kondisi demikian, tata
pemerintahan berjalan secara demokratis, taat hukum, transparan, menerapkan sistem
perencanaan, penganggaran dan pengawasan secara terpadu yang berlandaskan pada
partisipasi masyarakat serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dengan
demikian diharapkan akan dapat diwujudkan pola pemerintahan daerah yang efektif, efisien,
bersih dan berwibawa serta didukung oleh partisipasi aktif masyarakat secara keseluruhan.
Membentuk birokrasi yang profesional, dan mampu melayani publik, netral, berdedikasi dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkepribadian
wirausaha merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan
sejahtera. Sumberdaya manusia yang berkualitas tersebut akan dapat diwujudkan melalui tiga
pilar utama yaitu: pendidikan yang bermutu tinggi disemua strata, pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
derajat kesehatan yang tinggi dan merata keseluruh pelosok daerah dan lapisan masyarakat.
Termasuk dalam kualitas sumberdaya manusia ini adalah adanya disiplin dan etos kerja yang
baik sehingga tingkat efisiensi dan produktivitas tenaga kerja menjadi cukup tinggi serta
terdapatnya kesetaraan gender.
Misi untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing
berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri merupakan unsur penting untuk dapat
mendorong kemajuan ekonomi dan kemakmuran masyarakat, terutama dalam era globalisasi
dewasa ini. Usaha ekonomi yang demikian akan dapat diwujudkan dengan penciptaan
persaingan yang sehat dalam dunia usaha, mencegah timbulnya monopoli serta ketidakadilan
dalam berusaha, mengembangkan kewirausahaan daerah, dan mewujudkan kepastian
hukum dan iklim investasi yang kondusif bagi para investor.
Misi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan juga
tidak kalah pentingnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan merupakan perwujudan pembangunan yang
memperhatikan kualitas lingkungan hidup yang baik
5.3. TUJUAN DAN SASARAN
5.3.1. Tujuan
Untuk mencapai kelima misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 maka dirumuskan :
Misi 1 : Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dengan tujuan sebagai berikut :
1. Peningkatan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan
melalui pemeliharaan kerukunan hubungan antar dan inter umat beragama serta
fasilitasi sarana prasarana peribadatan.
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

91

2. Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan bersejarah


serta benda cagar budaya dalam rangka memperkuat identitas dan jati diri
masyarakat.
Misi 2 : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan
sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Terwujudnya Pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel
2. Terwujudnya Pelayanan Prima
3. Terwujudnya Pemerintahan yang aspiratif
Misi 3 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha,
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Terwujudnya sumberdaya manusia berkualitas
2. Terwujudnya sumberdaya manusia berjiwa wirausaha
Misi 4 : Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan agroinsdustri, dengan tujuan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Terwujudnya pembangunan ekonomi yang berbasiskan agribisnis


Terwujudnya pembangunan ekonomi yang berbasiskan agroindustri
Terwujudnya pembangunan ekonomi yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan
Terwujudnya pembangunan industri pariwisata
Berkurangnya penduduk miskin dan daerah tertinggal

Misi 5 : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dengan


tujuan sebagai berikut :
1. Terwujudnya pembangunan berkelanjutan
2. Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
5.3.2. Sasaran
Dalam mewujudkan Misi I yaitu Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang
berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dengan
sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama/kepercayaan
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan keagamaan
Sasaran yang hendak dicapai dalam mewujudkan Misi II yaitu Mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan
masyarakat sebagai berikut :
1. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintahan yang bersikap dan berperilaku
anti korupsi, kolusi dan nepotisme, responsif, transparan, akuntabel serta beretika,
dan berwibawa.
2. Meningkatnya Opini BPK terhadap laporan keuangan.
3. Meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan.
4. Meningkatnya kemampuan kapasitas aparatur dalam pelayanan publik.
5. Meningkatnya perencanaan partisipatif dalam penyelenggaraan pembangunan.
Sasaran yang hendak dicapai dalam mewujudkan Misi III yaitu Mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha sebagai berikut :
1. Meningkatnya pemerataan dan jangkauan akses pelayanan pendidikan.
2. Meningkatnya angka melek huruf.
3. Meningkatnya kualitas pendidikan.
4. Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga.
5. Meningkatnya status kesehatan masyarakat.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
7. Pengarusutamaan gender dan hak anak.
8. Memperlambat laju pertumbuhan penduduk.
9. Mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, produktifitas dan berdaya saing dengan
pelatihan, ketrampilan berorientasi penempatan dan kemandirian tenaga kerja
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

92

Sasaran yang hendak dicapai dalam mewujudkan Misi IV yaitu Mewujudkan pembangunan
ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri.
sebagai berikut :
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan perikanan.
2. Meningkatnya pendapatan petani.
3. Meningkatnya pengolahan produk pertanian, perkebunan dan perikanan.
4. Berkembangnya usaha mikro, kecil dan koperasi
5. Meningkatnya jumlah sentra produksi produk unggulan daerah.
6. Meningkatnya investasi berbasis ekonomi kerakyatan.
7. Meningkatnya kualitas objek wisata unggulan.
8. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
9. Berkembangnya kawasan wisata kuliner.
10. Berkembangnya kawasan wisata religi.
11. Menurunnya tingkat kemiskinan dan daerah tertinggal.
Sasaran yang hendak dicapai dalam mewujudkan Misi V yaitu Mewujudkan Pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. sebagai berikut :
1. Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana Ibukota Kabupaten.
2. Membangun wilayah strategis dan cepat tumbuh.
3. Menurunnya ketimpangan pembangunan antar wilayah.
4. Peningkatan sarana penunjang ekonomi.
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup.
6. Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
7. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan.
Tabel 5.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015
Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas dan
Sejahtera
MISI
MISI I :
Mewujudkan
kehidupan beragama
dan berbudaya yang
berkualitas
berdasarkan falsafah
adat basandi syarak,
syarak basandi
kitabullah

MISI II :
Mewujudkan

TUJUAN
1 Peningkatan
pemahaman,
penghayatan, dan
pengamalan ajaran
agama/kepercayaan
melalui pemeliharaan
kerukunan hubungan
antar dan inter umat
beragama serta fasilitasi
sarana prasarana
peribadatan

SASARAN
1 Meningkatnya pemahaman,
penghayatan dan pengamalan
ajaran agama/kepercayaan
2 Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pembangunan
keagamaan

2 Pengembangan dan
pelestarian seni dan
budaya tradisional,
bangunan bersejarah
serta benda cagar
budaya dalam rangka
memperkuat identitas
dan jati diri masyarakat

1 Meningkatkan sarana prasarana


dan Pelestarian seni dan budaya
tradisional

1 Terwujudnya
Pemerintahan yang

1 Meningkatnya profesionalisme
aparatur pemerintahan yang

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

2 Meningkatnya kesadaran dan


pemahaman masyarakat dalam
pelestarian seni dan kekayaan
budaya lokal

93

Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas dan
Sejahtera
penyelenggaraan
pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas
antara pemerintah dan
masyarakat.

baik, bersih dan


akuntabel

bersikap dan berperilaku anti


korupsi, kolusi dan nepotisme,
responsif, transparan, akuntabel
serta beretika, dan berwibawa
2 Meningkatnya Opini BPK terhadap
laporan keuangan

2 Terwujudnya Pelayanan
Prima

1 Meningkatnya tingkat kepuasan


masyarakat terhadap pelayanan
pemerintahan
2 Meningkatnya kemampuan
kapasitas aparatur dalam
pelayanan publik

3 Terwujudnya
1 Meningkatnya perencanaan
Pemerintahan yang
partisipatif dalam penyelenggaraan
aspiratif dan partisipatif
pembangunan
MISI III :
Mewujudkan
sumberdaya manusia
yang berkualitas dan
berkeperibadian
wirausaha.

1 Terwujudnya
sumberdaya manusia
berkualitas

3 Meningkatnya kualitas pendidikan

2 Terwujudnya
sumberdaya manusia
berjiwa wirausaha

MISI IV:
Mewujudkan
pembangunan ekonomi
yang tangguh dan
berdaya saing
berbasiskan sistem
agribisnis dan
agroindustri

1 Meningkatnya pemerataan dan


jangkauan akses pelayanan
pendidikan
2 Meningkatnya angka melek huruf

4 Meningkatnya prestasi pemuda


dan olah raga
5 Meningkatnya status kesehatan
masyarakat
6 Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Bagi Keluarga Miskin
7 Pengarusutamaan Gender dan hak
anak
8 Memperlambat Laju Pertumbuhan
Penduduk
1 Mengembangkan tenaga kerja
yang berkualitas, produktifitas dan
berdaya saing tinggi dengan
pelatihan keterampilan
berorientasi penempatan dan
kemandirian tenaga kerja.

1 Terwujudnya
pembangunan ekonomi
yang berbasiskan
agribisnis

1 Meningkatnya produksi dan


produktivitas pertanian,
perkebunan dan perikanan

2 Terwujudnya
pembangunan ekonomi
yang berbasiskan
agroindustri

1 Meningkatnya pengolahan produk


pertanian, perkebunan dan
perikanan

3 Terwujudnya
pembangunan ekonomi

1 Meningkatnya jumlah sentra


produksi produk unggulan daerah

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

2 Meningkatkan Pendapatan Petani

2 Berkembangnya usaha mikro, kecil


dan koperasi

94

Visi Menjadi Kabupaten Unggul Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Cerdas dan
Sejahtera
yang bertumpu pada
ekonomi kerakyatan
4 Terwujudnya
pembangunan industri
pariwisata

2 Meningkatnya investasi berbasis


ekonomi kerakyatan
1 Meningkatnya kualitas objek
wisata unggulan
2 Meningkatnya jumlah kunjungan
wisata
3 Berkembangnya Kawasan Wisata
Kuliner
4 Berkembangnya Kawasan Wisata
Religi

MISI V :
Mewujudkan
Pembangunan
berkelanjutan dan
berwawasan
lingkungan

5 Berkurangnya
penduduk miskin dan
daerah tertinggal

1 Menurunnya tingkat kemiskinan


dan daerah tertinggal

1 Terwujudnya
pembangunan
berkelanjutan

1 Terlaksananya Pembangunan
sarana dan prasarana Ibukota
Kabupaten
2 Membangun wilayah strategis dan
cepat tumbuh
3 Menurunnya ketimpangan
pembangunan antar wilayah
4 Peningkatan Sarana Penunjang
Ekonomi

2 Terwujudnya
lingkungan hidup yang
berkualitas

1 Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup
2 Meningkatnya sarana dan
prasarana penanggulangan
bencana
3 Meningkatnya pengelolaan sumber
daya alam yang berwawasan
lingkungan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

95

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1. Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah
Strategi pembangunan dalam Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang
berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah adalah :
1. Meningkatkan akses informasi keagamaan
2. Optimalisasi fungsi rumah ibadah dan peran alim ulama
3. Peningkatan fasilitas seni dan budaya
4. Peningkatan event seni dan budaya
5. Optimalisasi peran lembaga adat
Sedangkan Arah kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :
1 Mengaktifkan wirid-wirid dan pesantren ramadhan
2 Meningkatkan kualitas pengelolaan rumah ibadah
Meningkatkan insentif guru TPA/MDA, Gharin, Imam dan khatib
3 Mervitalisasikan kawasan tradisional dan bersejarah
4 Melestarikan situs bersejarah dan cagar budaya
5 Membinaan kesenian tradisional
6 Meningkatkan kapasitas lembaga adat dan budaya
Hubungan antara Strategi dan Arah kebijakan untuk Misi 1 dapat dilihat pada Tabel 6.1
berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

96

Tabel 6.1
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi I
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI I : Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah
1

Peningkatan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan
ajaran agama/kepercayaan melalui
pemeliharaan kerukunan hubungan
antar dan inter umat beragama serta
fasilitasi sarana prasarana
peribadatan

Pengembangan dan pelestarian seni


dan budaya tradisional, bangunan
bersejarah serta benda cagar budaya
dalam rangka memperkuat identitas
dan jati diri masyarakat

Meningkatnya
pemahaman,
penghayatan
dan
pengamalan
ajaran
agama/kepercayaan

Meningkatkan akses 1
informasi keagamaan

Mengaktifkan wirid-wirid dan pesantren


ramadhan

Meningkatnya kualitas
dan
kuantitas
pembangunan
keagamaan

Optimalisasi fungsi
rumah ibadah dan
peran alim ulama

Meningkatkan kualitas pengelolaan rumah


ibadah
Meningkatkan insentif guru TPA/MDA,
Gharin, Imam dan khatib

Meningkatkan
sarana
prasarana
dan
Pelestarian seni dan
budaya tradisional

Peningkatan fasilitas 1
seni dan budaya

Merevitalisasikan kawasan tradisional dan


bersejarah

Melestarikan Situs bersejarah dan cagar


budaya

Meningkatnya
kesadaran
dan
pemahaman masyarakat
dalam pelestarian seni
dan kekayaan budaya
lokal

Peningkatan
event 1
seni dan budaya

Membina kesenian tradisional

Optimalisasi
lembaga adat

Meningkatkan Kapasitas lembaga adat dan


budaya

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

97

peran 1

6.2. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan


sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
Strategi pembangunan dalam Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Penerapan dan Implementasi Good Governance.


Penerapan Kapasitas Sumber Daya dan Ketrampilan serta Profesional Aparatur.
Peningkatan pengelolaan kepegawaian.
Peningkatan manajemen keuangan.
Meningkatkan optimalisasi pengelolaan Asset daerah dengan penekanan pada
ketersediaan data asset yang akurat.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Meningkatkan Pengawasan Internal.
Reformasi Pelayanan Sektor Publik.
Pengembangan e-Goverment
Meningkatkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat dan media
massa
Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan dan kearsipan
Meningkatkan kualitas kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah guna
mewujudkan effisiensi dan effektifitas penyelenggaraan pemerintaan daerah
Meningkatkan effektifitas penerapan Peraturan Daerah
Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah oleh Eksekutif dan Legislatif
Meningkatkan effektifitas pelayanan
Meningkatkan database kependudukan
Meningkatkan partisipasi mesyarakat dalam kehidupan politik
Fasilitasi peran dan fungsi lembaga legislatif
Pegembangan hubungan kemitraan eksekutif dan legislatif
Meningkatkan jumlah poskamling yang aktif dan berfungsi dengan baik
Penurunan kasus/kejadian pelanggaran Kamtibmas
Mendorong peran aktif masyarakat dalam pengamanan lingkungan
Peningkatan peran dan fungsi lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Peningkatan kualitas SDM Aparatur
Pengembangan sistem perencanaan daerah yang partisipatif
Peningkatan koordinasi perencanaan pembangunan
Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat
Meningkatkan partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan
Meningkatkan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya
Meningkatkan pemberdayaan kesejahteraan keluarga

Sedangkan arah kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :


1. Penciptaan budaya disiplin, tertib dan aman
2. Mengembangkan Diklat Aparatur
3. Penempatan Pegawai sesuai dengan kompetensi
4. Pengembangan sistem informasi terpadu
5. Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Peningkatan manajemen asset daerah daerah terpadu
7. Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan keuangan darah terpadu
8. Peningkatan kualitas laporan keuangan
9. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan sumber sumber pendapatan yang syah
10. Intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
11. Meningkatnya effisiensi dan effektifitas dalam pelaksanaan penganggaran
pembangunan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

98

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.

Meningkatnya pembinaan dan pengawasan lembaga pemerintah daerah


Meningkatnya kemampuan penangan kasus
Penerapan standar pelayanan minimal
Pengembangan data dan informasi berbasis IT
Peningkatan keterbukaan informasi publik
Peningkatan publikasi dan dokumentasi produk-produk perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
Peningkatan hubungan pemerintah dengan masyarakat dan media masa
Terpublikasinya penyelenggaraan pemerintah daerah secara propsional dan
effektif
Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan
Peningkatan Pelayanan dan SDM Perpustakaan dan Arsip
Melakukan Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah
Meningkatnya jumlah dan kualitas Peraturan Daerah
Meningkatnya Pelayanan Penyelenggaraan Pemerintahan
Fasilitasi penguatan pelayanan kebijakan kepala daerah dan wakil kepala daerah
Penguatan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintahan Nagari
Penguatan Otonomi Pemerintahan Nagari
Meningkatkan Pelayanan masyarakat ke arah satu pintu
Pembangunan Data base Kependudukan
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Penerapan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik
Menfasilitasi peran dan fungsi lembaga legislatif;
Mengembangkan hubungan kemitraan eksekutif dan legislatif;
Meningkatkan jumlah Poskamling yang aktif dan berfungsi dengan baik.
Menurunkan kasus/kejadian Pelanggaran Kamtibmas
Peran aktif masyarakat dalam Pengamanan Lingkunga
Meningkatnya peran dan fungsi politik Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Mengikutsertakan aparatur pada Pelatihan dan Bimbingan Teknis
Peningkatan kualitas musrenbang
Fasilitasi dan Singkronisasi antara perencanaan pembangunan dengan
pelaksanaan serta pengendalian pembangunan daerah
Penguatan kapasitas kelembagaan perencana
Tersedianya data dan informasi statistik
Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan nagari
Memantapkan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi dan keswadayaan
masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat
Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga dalam meningkatkan
ketahanan pangan masyarakat
Peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat nagari
Mendorong pendayagunaan teknologi tepat guna bagi masyarakat dalam
pengelolaan potensi sumber daya alam
Menigkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan Pembangunan
Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna
Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga dalam meningkatkan
ketahanan pangan

Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 2 dapat dilihat pada Tabel 6.2
berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

99

Tabel 6.2
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi II

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

1 Terwujudnya
Pemerintahan
yang
baik,
bersih
dan
akuntabel

1 Meningkatnya profesionalisme
aparatur pemerintahan yang
bersikap dan berperilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme,
responsif, transparan, akuntabel
serta beretika, dan berwibawa

2 Meningkatnya Opini BPK


terhadap laporan keuangan

Penerapan dan Implementasi Good


Governance

Penciptaan budaya disiplin, tertib dan aman

Peningkatan Kapasitas Sumber


Daya dan Ketrampilan serta
Profesional Aparatur

Mengembangkan Diklat Aparatur

Penempatan Pegawai sesuai dengan kompetensi

Peningkatan Pengelolaan
Kepegawaian

Pengembangan sistem informasi terpadu

Peningkatan manajemen keuangan

Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah

Meningkatkan
optimalisasi
pengelolaan aset daerah dengan
penekanan pada ketersediaan data
aset yang akurat

Peningkatan manajemen asset daerah daerah


terpadu

Peningkatan dan pengembangan sistem


pengelolaan keuangan darah terpadu

Peningkatan kualitas laporan keuangan

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan sumber


sumber pendapatan yang syah

Intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber


pendapatan daerah

Meningkatnya effisiensi dan effektifitas dalam


pelaksanaan penganggaran pembangunan

Meningkatnya pembinaan dan pengawasan


lembaga pemerintah daerah

Meningkatnya kemampuan penangan kasus

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Meningkatkan
Daerah

Pendapatan

Asli

Meningkatkan Pegawasan internal

100

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

2 Terwujudnya
Pelayanan
Prima

1 Meningkatnya tingkat kepuasan


masyarakat terhadap pelayanan
pemerintahan

Reformasi Pelayanan sektor publik

Penerapan standar pelayanan minimal

Pengembangan
e-goverment

Pengembangan data dan informasi berbasis IT

Peningkatan keterbukaan informasi publik

Peningkatan publikasi dan dokumentasi produkproduk perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan

Meningkatnya
hubungan
komunikasi timbal balik antara
pemerintah, masyarakat dan media
massa

Peningkatan hubungan pemerintah dengan


masyarakat dan media masa

Terpublikasinya penyelenggaraan pemerintah


daerah secara propsional dan effektif

Meningkatkan
sarana
prasarana
perpustakaan
kearsipan

Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan

Peningkatan Pelayanan dan SDM Perpustakaan


dan Arsip

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

dan
dan

Meningkatkan kualitas
kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintah guna mewujudkan
effisiensi dan effektifitas
penyelenggaraan pemerintah
daerah

Melakukan Restrukturisasi Organisasi Perangkat


Daerah

Meningkatkan
Effektifitas
Penerapan Peraturan Daerah

Meningkatnya jumlah dan kualitas Peraturan


Daerah

Meningkatkan
Penyelenggaraan
Pemerintahan oleh Eksekutif dan

Meningkatnya Pelayanan Penyelenggaraan


Pemerintahan

101

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

legislatif

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Fasilitasi penguatan pelayanan kebijakan kepala


daerah dan wakil kepala daerah

Penguatan kelembagaan dan ketatalaksanaan


Pemerintahan Nagari

Penguatan Otonomi Pemerintahan Nagari

Meningkatkan
pelayanan

effektifitas

Meningkatkan Pelayanan masyarakat ke arah satu


pintu

Meningkatkan kualitas data base


kependudukan

Pembangunan Data base Kependudukan

Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Penerapan Sistem Informasi dan Administrasi


Kependudukan

10

Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan
politik

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam


kehidupan politik

11

Fasilitasi peran dan fungsi lembaga


legislatif;

Menfasilitasi peran dan fungsi lembaga legislatif;

12 Pengembangan hubungan
kemitraan eksekutif dan legislatif;

Mengembangkan hubungan kemitraan eksekutif


dan legislatif;

13

Peningkatan jumlah Poskamling


yang aktif dan berfungsi dengan
baik.

Meningkatkan jumlah Poskamling yang aktif dan


berfungsi dengan baik.

14

Penurunan kasus/kejadian
Pelanggaran Kamtibmas

Menurunkan kasus/kejadian Pelanggaran


Kamtibmas

102

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

15

Meningkatkan Peran aktif


masyarakat dalam Pengamanan
Lingkungan

Peran aktif masyarakat dalam Pengamanan


Lingkunga

16

Peningkatan peran dan fungsi


politik Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah

Meningkatnya peran dan fungsi politik Lembaga


Perwakilan Rakyat Daerah

2 Meningkatnya
kemampuan
kapasitas
aparatur
dalam
pelayanan publik

Meningkatkan
Aparatur

kualitas

SDM

Mengikutsertakan aparatur pada Pelatihan dan


Bimbingan Teknis

3 Terwujudnya
1 Meningkatnya
perencanaan
Pemerintahan
partisipatif
dalam
yang aspiratif
penyelenggaraan pembangunan
dan partisipatif

Pengembangan sistem perencanaan


daerah yang partisipatif

Peningkatan kualitas musrenbang

Peningkatan
koordinasi 1
perencanaan pembangunan

3 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan masyarakat

4 Meningkatnya partisipasi
keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

103

Fasilitasi dan Singkronisasi antara perencanaan


pembangunan dengan pelaksanaan serta
pengendalian pembangunan daerah

Penguatan kapasitas kelembagaan perencana

Tersedianya data dan informasi statistik

Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat


dalam pembangunan nagari

Memantapkan peran lembaga kemasyarakatan


serta partisipasi dan keswadayaan masyarakat
dalam pembangunan

Peningkatan pengembangan pemberdayaan adat


dan sosial budaya masyarakat

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

5 Meningkatnya pengembangan
pemberdayaan adat dan sosial
budaya

6 Meningkatnya Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

104

Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan


keluarga dalam meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat

Peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat


nagari

Mendorong pendayagunaan teknologi tepat guna


bagi masyarakat dalam pengelolaan potensi
sumber daya alam

Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam


pelaksanaan Pembangunan

Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan


teknologi tepat guna

Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan


keluarga dalam meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat

6.3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.


Strategi Pembangunan dalam sumberdaya yang berkualitas dan berkepribadian wirausaha
adalah melalui :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan sekolah
2. Pengembangan kualitas layanan pendidikan
3. Meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan
4. Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan serta Kualifikasi Guru
5. Meningkatkan mutu, kualitas dan manajemen pendidikan
6. Pengembangan IT dalam pendidikan
7. Meningkatkan kualitas pendidikan yang berbasis teknologi dan multi media.
8. Pengembangan pendidikan non formal dan informal
9. Peningkatan prestasi olahraga
10. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga yang representatif
11. Meningkatkan Pembinaan dibidang Pemuda
12. Meningkatkan kompetisi olahraga prestasi dan olahraga masyarakat secara terarah
dan berjenjang
13. Peningkatan akses dan cakupan serta mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan terjangkau bagi masyarakat
14. Pelayanan Rumah Sakit yang bermutu dan profesional kepada masyarakat
15. Peningkatan pengelolaan RS yang aman dan bersinergis dengan lingkungan
masyarakat
16. Peningkatan akses dan pemerataan pelayanan
17. Peningkatan status kesehatan keluarga meliputi kesehatan ibu, anak, lansia dan gizi
18. Penurunan prevalensi gizi buruk
19. Peningkatan upaya pengendalian penyakit menular, tidak menular
20. Peningkatan upaya promosi dan pemberdayaan masyarakat
21. Peningkatan upaya pelayanan dan pemulihan kesehatan masyarakat
22. Mempercepat penurunan angka kematian Ibu (AKI) hamil, menyesui dan nifas serta
angka kematian bayi (AKB)
23. Meningkatkan peran aktif masyarakat, swasta dalam pembangunan kesehatan
24. Meningkatkan upaya pelayanan dan pemulihan kesehatan bagi keluarga miskin
25. Meningkatnya pemerataan penyuluhan KDRT dan masyarakat
26. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan perempuan-perempuan di nagari
percontohan
27. Meningkatkan kualitas Perempuan Politik dalam menghadapi pemilu
28. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan Institusi masyarakat dalam program KB,
KS
29. Meningkatkan Kesehatan Reproduksi bagi masyarakat
30. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
31. Meningkatkan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi PMKS
32. Peningkatan kemandirian, perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga
kerja
33. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis
Sedangkan Arah Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
2. Meningkatkan kualifikasi guru
3. Pengembangan pendidik non formal
4. Mengembangkan PKBM dan lembaga ketrampilan
5. Memfasilitasi pengembang belajar paket A,B,C
6. Peningkatan pelayanan Belajar paket A,B ,C
7. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

105

8. Peningkatan pengawasan dan manajemen pendidikan


9. Peningkatan Pemerataan Kesempatan Penyetaraan dan Peningkatan Kualitas Tenaga
Pendidikan dan kependidikan
10. Meningkatnya Akses Pendidikan Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa
12. Akses internet di sekolah
13. Pengembangan pendidikan berbasis teknologi dan multi media.
14. Memfasilitasi Fasilitasi kegiatan PKBM dan lembaga pendidikan ketrampilan
(sanggar belajar)
15. Pembinaan atlit dan pelaku olahraga
16. Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga
17. Peningkatan kualitas kegiatan kepemudaan
18. Fasilitasi penguatan kelembagaan dan kegiatan kepemudaan;
19. Pengembangan jiwa kepeloporan dan kemandirian pemuda.
20. Meningkatnya persentase pencapaian prestasi olahraga
21. Penguatan organisasi dan manajemen pengelolaan olahraga;
22. Fasilitasi dan partisipasi event-event olahraga.
23. Meningkatnya rasio sarana pelayanan umum kesehatan
24. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan
25. Meningkatkan rasio medis kesehatan
26. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat serta alat
kesehatan
27. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, baik dalam hal penguasaan ilmu dan
teknologi, perilaku serta keterampilan teknis
28. Melakukan standarisasi mutu pelayanan melalui klasifikasi tipe dan akreditasi
29. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana rumah sakit serta sarana
penunjang
30. Melakukan pembenahan dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana rumah
sakit
31. Optimalisasi terhadap akses dan kualitas pelayanan kesehatan
32. Menyederhanakan dan mempersingkat prosedur pelayanan rumah sakit
33. Meningkatkan akses dan jangkauan serta kualitas pelayanan kesehatan
keluarga/masyarakat
34. Peningkatan penanganan status gizi keluarga/ masyarakat
35. Peningkatan jangkauan mutu pelayanan kesehatan keluarga (ibu, anak, lansia)
36. Peningkatan kualitas gizi masyarakat
37. Meningkatkan upaya pencegahan dan penurunan angka kesakitan masyarakat
38. Peningkatan sistem surveilance penyakit menular dan tidak menular yang
berkembang di masyarakat
39. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan perilaku hidup sehat
40. Peningkatan advokasi yang lebih membantu kelompok masyarakat miskin
41. Meningkatkan Pemerataan pelayanan kesehatan
42. Peningkatan kualitas layanan puskesmas
43. Meningkatkan kualitas penyehatan lingkungan
44. Peningkatan pemberdayaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan
45. pemberdayaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan
46. Terlaksananya Fasilitasi dan Sosialisasi Kecamatan Sayang Ibu (KSI)
47. Meningkatkan kualitas hidup perempuan terutama dibidang pendidikan , kesehatan
dan ekonomi
48. Pemberdayaan kader posyandu
49. Pembinaan dan pengawasan terhadap klinik kesehatan dan peredaran obat dan
makanan
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

106

50. Mengembangkan kemitraan dengan penyedia pelayanan kesehatan bagi masyarakat


miskin
51. Peningkatan advokasi yang lebih membantu kelompok masyarakat miskin
52. Penyuluhan /Sosialisasi pada Siswa sekolah smpai pada masyarakat di nagari
53. Melaksanakan fasilitasi dan advokasi PUG bagi Perempuan
54. Terlksananya Fasilitasi dan Sosialisasi Kecamatan Sayang Ibu (KSI)
55. Meningkatkan Kualitas dan kuantitas perempuan politik di Legislatif
56. Pengembangan dan peningkatan penyediaan pelayanan KB
57. Fasilitasi kegiatan promotif dan kaderisasi KB
58. Peningkatan kesadaran reproduksi sehat, keluarga berencana dan keluarga sejahtera
59. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
60. Peningkatan penanganan pelayanan dan rehabilitasi PMKS, Anak Jalanan, Anak
Terlantar
61. Fasilitasi pengembangan penanganan, pelayanan dan rehabilitasi PMKS;
62. Meningkatkan SDM Para Pencari Kerja
63. Peningkatan Mutu, Keahlian dan pengetahuan Para Pencari Kerja
64. Menciptakan Hubungan yang Harmonis antara Pengusaha dan Pekerja
65. Peningkatan kualitas, pengetahuan dan Kepribadian yang baik antara Pengusaha dan
Pekerja

Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 3 dapat dilihat pada
Tabel 6.3 berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

107

Tabel 6.3
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi III
TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
1 Terwujudnya
1 Meningkatnya
1 Meningkatnya Prosentase kualitas
1
sumberdaya manusia
pemerataan
dan
dan kuantitas sarana prasarana
berkualitas
jangkauan
akses
pendidikan sekolah
pelayanan pendidikan
2
Pengembangan kualitas layanan
1
pendidikan
2 Meningkatnya angka
melek huruf

3 Meningkatnya kualitas
pendidikan

Meningkatkan kesempatan
memperoleh pendidikan

1 Meningkatkan relevansi dan daya


saing pendidikan serta Kualifikasi
Guru

Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

Meningkatnya kualifikasi guru

Pengembangan pendidik non formal

Mengembangkan PKBM dan lembaga


ketrampilan

Memfasilitasi pengembang belajar paket A,B,C

Peningkatan pelayanan belajar paket A,B ,C

Peningkatan kompetensi tenaga pendidik

Peningkatan pengawasan dan manajemen


pendidikan

3 Peningkatan pemerataan kesempatan


penyetaraan dan peningkatan kualitas tenaga
pendidikan dan kependidikan
2 Meningkatkan mutu, kualitas dan
Manajemen pendidikan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

108

Meningkatnya Akses Pendidikan Dini,


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
3
Pengembangan IT dalam
1
pendidikan

4 Meningkatnya prestasi
pemuda dan olah raga

Meningkatkan kualitas pendidikan


yang berbasis teknologi dan multi
media.

Pengembangan pendidikan berbasis teknologi


dan multi media.

Pengembangan pendidikan non


formal dan informal

Memfasilitasi Fasilitasi kegiatan PKBM dan


lembaga pendidikan ketrampilan (sanggar
belajar)

Peningkatan prestasi olahraga

Pembinaan atlit dan pelaku olahraga

Terwujudnya sarana dan


prasarana olah raga yang
representatif

meningkatkan sarana dan prasarana olah raga

Meningkatkan Pembinaan
dibidang Pemuda

Peningkatan kualitas kegiatan kepemudaan

Fasilitasi penguatan kelembagaan dan kegiatan

Pengembangan Jiwa kepeloporan dan


kemandirian pemuda

Meningkatnya persentase pencapaian prestasi


olahraga

Penguatan organisasi dan manajemen


pengelolaan olahraga;

Fasilitasi dan partisipasi event-event olahraga.

Meningkatnya rasio sarana pelayanan umum


kesehatan

5 Meningkatkan status
kesehatan masyarakat

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Akses internet di sekolah

Meningkatkan Kompetisi Olahraga


Prestasi dan Olahraga Masyarakat
Secara Terarah dan Berjenjang

Peningkatan akses dan cakupan


serta mutu pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau
109

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
bagi masyarakat
2

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Terciptanya Pelayanan Rumah


Sakit yang bermutu
dan
profesional kepada masyarakat

Peningkatan pengelolaan RS yang


aman dan bersinergis dengan
lingkungan masyarakat

Peningkatan akses dan


pemerataan pelayanan

Peningkatan status kesehatan


keluarga meliputi kesehatan ibu,
anak, lansia dan gizi

110

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana


prasarana kesehatan

Meningkatkan rasio medis kesehatan

Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan


keterjangkauan obat serta alat kesehatan

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,


baik dalam hal penguasaan ilmu dan teknologi,
perilaku serta keterampilan teknis

Melakukan standarisasi mutu pelayanan


melalui klasifikasi tipe dan akreditasi

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana


prasarana rumah sakit serta sarana penunjang

Melakukan pembenahan dan pemeliharaan


terhadap sarana dan prasarana rumah sakit

Optimalisasi terhadap akses dan kualitas


pelayanan kesehatan

Menyederhanakan
dan
mempersingkat
prosedur pelayanan rumah sakit

Meningkatkan akses dan jangkauan serta


kualitas pelayanan kesehatan
keluarga/masyarakat

Peningkatan penanganan status gizi keluarga/


masyarakat

Peningkatan jangkauan mutu pelayanan


kesehatan keluarga (ibu, anak, lansia)

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.

Penurunan prevalensi gizi buruk

Peningkatan kualitas gizi masyarakat

Peningkatan upaya pengendalian


penyakit menular, tidak menular

1 Meningkatkan upaya pencegahan dan


penurunan angka kesakitan masyarakat
2 Peningkatan sistem surveilance penyakit
menular dan tidak menular yang berkembang
di masyarakat

Meningkatnya upaya Promosi dan


Pemberdayaan masyarakat

Meningkatnya Upaya Pelayanan


dan
Pemulihan
Kesehatan
Masyarakat

10 Mempercepat penurunan angka


kematian
Ibu
(AKI)
hamil,

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

111

Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap


kesehatan dan perilaku hidup sehat

Peningkatan advokasi yang lebih membantu


kelompok masyarakat miskin

Meningkatkan
kesehatan

Meningkatkan kualitas layanan puskesmas

Meningkatkan kualitas penyehatan lingkungan

Meningkatkan pemberdayaan dan penyuluhan


kesehatan lingkungan

Pemberdayaan dan penyuluhan kesehatan


lingkungan

Terlaksananya Fasilitasi dan


Kecamatan Sayang Ibu (KSI)

Pemerataan

pelayanan

Sosialisasi

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
menyesui dan nifas serta angka 2
kematian bayi (AKB)
3

Pemberdayaan kader posyandu

Pembinaan dan pengawasan terhadap klinik


kesehatan dan peredaran obat dan makanan

Mengembangkan kemitraan dengan penyedia


pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

Peningkatan advokasi yang lebih membantu


kelompok masyarakat miskin

Penyuluhan /Sosialisasi pada Siswa sekolah


sampai pada masyarakat di nagari

Melaksanakan fasilitasi dan advokasi PUG bagi


Perempuan

Meningkatkan pengetahuan dan


wawasan perempuan-perempuan
diNagari percontohan

Terlaksananya Fasilitasi dan


Kecamatan Sayang Ibu (KSI)

3 Meningkatkan kualitas Perempuan


Politik dalam menghadapi pemilu

Meningkatkan Kualitas dan kuantitas


perempuan politik di Legislatif

11 Meningkatkan peran aktif


masyarakat, swasta dalam
pembangunan kesehatan
6 Meningkatkan Pelayanan 1
Kesehatan Bagi Keluarga
Miskin

7 Pengarusutamaan
Gender dan hak anak

8 Memperlambat Laju
Pertumbuhan Penduduk

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Meningkatkan kualitas hidup perempuan


terutama dibidang pendidikan, kesehatan dan
ekonomi

Meningkatkan upaya Pelayanan


dan Pemulihan Kesehatan Bagi
Keluarga Miskin

Meningkatnya
pemerataan
penyuluhan KDRT dam mayarakat

Meningkatkan
masyarakat

dan

112

partisipasi 1
Institusi

Sosialisasi

Pengembangan dan peningkatan penyediaan


pelayanan KB, KS

TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
masyarakat dalam program KB, KS 2
2

Meningkatkan
Kesehatan
Reproduksi bagi Masyarakat

Peningkatan kesadaran reproduksi sehat,


keluarga berencana dan keluarga sejahtera

Penanganan penyandang masalah


kesejahteraan sosial

Penanganan penyandang masalah


kesejahteraan sosial

Meningkatkan penanganan,
pelayanan dan rehabilitasi PMKS

Peningkatan penanganan pelayanan dan


rehabilitasi PMKS, Anak Jalanan, Anak
Terlantar
Fasilitasi pengembangan penanganan,
pelayanan dan rehabilitasi PMKS

2
2 Terwujudnya
sumberdaya manusia
berjiwa wirausaha

1 Mengembangkan tenaga
kerja yang berkualitas,
produktifitas dan
berdaya saing tinggi
dengan pelatihan
keterampilan
berorientasi penempa
tan dan kemandirian
tenaga kerja.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Fasilitasi kegiatan promotif dan kaderisasi KB,


KS

Peningkatan kemandirian,
perluasan kesempatan kerja dan
perlindungan tenaga kerja

Meningkatkan SDM Para Pencari Kerja

Peningkatan Mutu, Keahlian dan pengetahuan


Para Pencari Kerja

Menciptakan hubungan industrial


yang harmonis

Menciptakan Hubungan yang Harmonis antara


Pengusaha dan Pekerja

Peningkatan kualitas, pengetahuan dan


Kepribadian yang baik antara Pengusaha dan
Pekerja

113

6.4. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan agroindustri
Strategi Pembangunan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan
berdaya saing berbasiskan sistem agrobisnis dan agro industri meliputi :
1.
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian, perkebunan dan perikanan
2.
Penerapan sistim pertanian modern, intensifikasi dan optimalisasi lahan terlantar
dan pekarangan serta penerapan teknologi pertanian
3.
Peningkatan Produksi Ternak
4.
Peningkatan Produksi Perikanan
5.
Peningkatan Kapasitas Petani , Kelembagaan Petani dan Pelaku Agribisnis
6.
Meningkatnya daya saing produk Pertanian dan Perikanan
7.
Pemberdayaan Tenaga Penyuluh
8.
Pengembangan industi pengolahan berbasis komoditi unggulan
9.
Pengembangan akses pelayanan dan sumber pendanaan Koperasi dan UMKM
10. Pengembangan kebijakan peningkatan ekonomi lokal
11. Pengembangan kualitas SDM UMKM dan koperasi
12. Mengembangkan sentra produksi komoditi unggulan dengan menggunakan
pendekatan wilayah dan kawasan
13. Pengembangan kebijakan investasi
14. Pengembangan destinasi pariwisata
15. Pengembangan kualitas obyek dan event-event pariwisata
16. Mengembangkan kawasan wisata kuliner
17. Mengembangkan kawasan wisata Religi
18. Peningkatan sarana dan prasarana daerah tertinggal
19. Pemberdayaan masyarakat miskin
Sedangkan Arah Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Membangun dan memelihara infrastruktur serta sarana dan prasarana
pendukung
2. Meningkatnya Jumlah Kawasan Sentra Produksi Pertanian, Perkebunan,
Peternakan dan Perikanan
3. Peningkatan, Perluasan dan Peremajaan Tanaman Perkebunan
4. Meningkatnya Populasi Ternak
5. Meningkatnya Produksi Perikanan
6. Peningkatan Kawasan Konservasi dan Budidaya Perikanan
7. Peningkatan Kualitas SDM Pertanian dan Perikanan
8. Peningkatan Kapasitas Penyuluh
9. Peningkatan Jumlah Kelompok Binaan
10. Pengembangan produk olahan dan pemasaran bernilai tambah, jaminan mutu
dan keamanan hasil pertanian dan perikanan
11. Fasilitasi pengembangan industri pengolahan
12. Meningkatkan kemudahan permodalan bagi UMKM dan Koperasi
13. Peningkatan kemitraan bisnis bagi UMKM dan Koperasi
14. Peningkatan keterampilan dan manajemen pelaku UMKM dan Koperasi
15. Pengembangan Komoditi Unggulan
16. Penataan dan Pembinaan Pedagang kaki lima di pasar tradisional
17. Peningkatan pelayanan investasi dan kejelasan regulasi
18. Peningkatan sarana dan prasarana objek wisata
19. Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata
20. Peningkatan pengelolaan objek wisata
21. Pembinaan terhadap masyarakat sekitar objek wisata
22. Menata dan mengelola kawasan wisata kuliner
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

114

23. Menata dan mengelola kawasan wisata religi


24. Meningkatnya sarana dan prasarana pada daerah tertinggal
25. Peningkatan kapasitas masyarakat miskin
Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 4 dapat dilihat pada Tabel 6.4
berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

115

Tabel 6.4
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi IV

TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Terwujudnya
1 Meningkatnya produksi dan
1 Peningkatan sarana dan prasarana
1 Membangun dan memelihara infrastruktur
pembangunan
produktivitas pertanian,
pertanian, perkebunan dan perikanan
serta sarana dan prasarana pendukung
ekonomi yang
perkebunan dan perikanan
berbasiskan
2 Penerapan sistim pertanian modern,
1 Meningkatnya Jumlah Kawasan Sentra
agribisnis
intensifikasi dan optimalisasi lahan
Produksi Pertanian, Perkebunan,
terlantar dan pekaragan serta
Peternakan dan Perikanan
penerapan teknologi pertanian

Meningkatkan Pendapatan
Petani

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

Peningkatan, Perluasan dan Peremajaan


Tanaman Perkebunan

Peningkatan Produksi Ternak

Meningkatnya Populasi Ternak

Peningkatan Produksi Perikanan

Meningkatnya Produksi Perikanan

Peningkatan Kawasan Konservasi dan


Budidaya Perikanan

Peningkatan Kapasitas Petani ,


Kelembagaan Petani dan Pelaku
Agribisnis

Peningkatan Kualitas SDM Pertanian dan


Perikanan

Meningkatnya daya saing produk


Pertanian dan Perikanan

Pembinaan dan Peningkatan Teknologi


Petanian

Pemberdayaan Tenaga Penyuluh

Peningkatan Kapasitas Penyuluh

Peningkatan Jumlah Kelompok Binaan

116

TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Terwujudnya
1 Meningkatnya pengolahan
1 Pengembangan industi pengolahan
1 Pengembangan produk olahan dan
pembangunan
produk pertanian, perkebunan
berbasis komoditi unggulan
pemasaran bernilai tambah, jaminan mutu
ekonomi yang
dan perikanan
dan keamanan hasil pertanian dan
berbasiskan
perikanan
agroindustri
2 Fasilitasi pengembangan industri
pengolahan
2

Terwujudnya
pembangunan
ekonomi yang
bertumpu pada
ekonomi kerakyatan

Terwujudnya
pembangunan
industri pariwisata

Pengembangan akses pelayanan dan


sumber pendanaan Koperasi dan
UMKM,

Meningkatkan kemudahan permodalan bagi


UMKM dan Koperasi

Pengembangan kebijakan
peningkatan ekonomi lokal,

Peningkatan kemitraan bisnis bagi UMKM


dan Koperasi

Pengembangan kualitas SDM UMKM


dan koperasi

Peningkatan keterampilan dan manajemen


pelaku UMKM dan Koperasi

Meningkatnya jumlah sentra


produksi produk unggulan
daerah

Mengembangkan sentra produksi


komoditi unggulan dengan
menggunakan pendekatan wilayah
dan kawasan

Pengembangan Komoditi Unggulan

Penataan dan Pembinaan Pedagang kaki


lima di pasar tradisional

Meningkatnya investasi
berbasis ekonomi kerakyatan

Pengembangan kebijakan investasi

Peningkatan pelayanan investasi dan


kejelasan regulasi

Meningkatnya kualitas objek


wisata unggulan

Pengembangan destinasi pariwisata

Peningkatan sarana dan prasarana objek


wisata

Berkembangnya usaha mikro,


kecil dan koperasi

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

117

TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
2 Meningkatnya jumlah
1 Pengembangan kualitas obyek dan
1 Pengembangan jaringan kerjasama promosi
kunjungan wisata
event-event pariwisata
pariwisata

Berkurangnya
penduduk miskin
dan daerah
tertinggal

Peningkatan pengelolaan objek wisata

Pembinaan terhadap masyarakat sekitar


objek wisata

Berkembangnya Kawasan
Wisata Kuliner

Mengembangkan kawasan wisata


kuliner

Menata dan mengelola kawasan wisata


kuliner

Berkembangnya Kawasan
Wisata Religi

Mengembangkan kawasan wisata


Religi

Menata dan mengelola kawasan wisata


religi

Menurunnya tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal

Peningkatan sarana dan prasarana


daerah tertinggal

Meningkatnya sarana dan prasarana pada


daerah tertinggal

Pemberdayaan masyarakat miskin

Peningkatan kapasitas masyarakat miskin

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

118

6.5. Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan


Strategi Pembangunan dalam Mewujudkan Pembangunan berwawasan lingkungan
meliputi :
1. Percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana perkantoran pemerintahan
2. Pengembangan pusat pertumbuhan dan kawasan strategis
3. Membangun Wilayah strategis dan cepat tumbuh
4. Mendorong pertumbuhan pembangunan wilayah sesuai dengan potensinya
5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana jaringan jalan
6. Meningkatnya keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jasa transportasi
7. Meratanya pelayanan teknologi komunikasi dan informatika di setiap Nagari
8. Meningkatnya pengelolaan sarana irigasi dalam rangka meningkatkan
produktifitas pertanian
9. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pelestarian lingkungan
10. Meningkatnya implementasi Amdal , UKL dan UPL setiap penanggung jawab
kegiatan
11. Menekan tingkat kerusakan lingkungan hidup dari pihak yang tidak bertanggung
jawab
12. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
13. Memulihkan lahan kritis, lahan bekas tambang galian C, kawasan pantai, kawasan
konservasi dan sumber daya alam.
14. Meningkatnya cakupan skala pelayanan penanganan sampah
15. Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi kawasan melalui penataan
kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam RTRW
16. Membangun sarana dan prasarana pada kawasan rawan bencana
17. Meningkatnya kesiapsiagaan dan kepedulian masyarakat terhadap bencana
18. Pengurangan Resiko Bencana
19. Mempercepatan penyaluran Bantuan Rehab Rekon Rumah Masyarakat Pasca
Gempa 30 September 2009
20. Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sedangkan Arah Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Pembangunan kantor pemerintahan di kawasan ibukota kabupaten
2. Pembangunan sarana Pendukung Pusat Pemerintahan
3. Pembangunan infrastruktur dan utilitas kawasan ibukota kabupaten
4. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
5. Lanjutan pembangunan mesjid makam syekh Burhanuddin
6. lanjutan pembangunan water boom
7. Pelaksanaan pembangunan yang terpadu, sinergi dan terintegrasi
8. Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi /pemeliharaan jalan dan jembatan
9. Fasilitas prasarana perhubungan
10. Pemeliharaan prasarana perhubungan
11. Pengaturan trayek angkutan umum
12. Pembangunan terminal
13. Penyediaan sarana prasarana perhubungan dan informasi fasilitas transportasi
14. Penyediaan sarana/rambu-rambu lalu lintas
15. Peningkatan Fasilitas Terminal
16. Pembangunan Terminal Tipe B
17. Pembangunan Terminal Truk
18. Pengawasan dan pengujian kelayakan terhadap kendaraan umum/kendaraan
masal dan kedaraan barang
19. Pengaturan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informatika
20. Fasilitasi dan bantuan pemeliharaan sumber air milik masyarakat
RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

119

21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

Penguatan kelembagaan masyarakat pengelola air


Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat tentang pelestarian lingkungan hidup
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan
Penyusunan dokumen Amdal, UKL dan UPL bagi setiap penanggung jawab kegiatan
Meningkatkan kebersihan dan penghijauan lingkungan
Peningkatan Pengawasan dan pengendalian terhadap kerusakan dan pencemaran
lingkungan hidup
Pelestarian Lingkungan hidup
Pemulihan Lahan kritis, lahan bekas tambang galian c, kawasan pantai, kawasan
konservasi dan sumber daya alam
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi kawasan
Pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana
Peningkatan fasilitas Jalur Evakuasi
Sosialisasi pengurangan resiko bencana dan Mitigasi Bencana
Percepatan penyaluran Bantuan Rehab Rekon Rumah Masyarakat Pasca Gempa 30
September 2009
Pembinaan dan penyuluhan terhadap pemanfaatan sumber daya alam
Penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan sumber daya alam

Hubungan antara Strategi dan Arah Kebijakan untuk Misi 5 dapat dilihat pada Tabel 6.5
berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

120

Tabel 6.5
Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Pada Misi V
TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
1 Terwujudnya
1
Terlaksananya Pembangunan
1 Percepatan pembangunan
pembangunan
sarana dan prasarana Ibukota
infrastruktur dan sarana
berkelanjutan
perkantoran pemerintahan
Kabupaten

Membangun Wilayah strategis


dan cepat tumbuh

Menurunnya ketimpangan
pembangunan antar wilayah

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

ARAH KEBIJAKAN
1

Pembangunan kantor pemerintahan di


kawasan ibukota kabupaten

Pembangunan sarana Pendukung Pusat


Pemerintahan

Pembangunan infrastruktur dan utilitas


kawasan ibukota kabupaten

1 Pengembangan pusat pertumbuhan


dan kawasan strategis

Pengembangan wilayah strategis dan cepat


tumbuh

2 Membangun Wilayah strategis dan


cepat tumbuh

Lanjutan pembangunan mesjid makam syekh


Burhanuddin

lanjutan pembangunan water boom

1 Mendorong pertumbuhan
pembangunan wilayah sesuai
dengan potensinya

Pelaksanaan pembangunan yang terpadu,


sinergi dan terintegrasi

2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas


sarana prasarana jaringan jalan

Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi


/pemeliharaan jalan dan jembatan

3 Meningkatnya keamanan dan


kenyamanan bagi para pengguna
jasa transportasi

Fasilitas prasarana perhubungan

121

TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

ARAH KEBIJAKAN
3

Pemeliharaan prasarana perhubungan

Pengaturan trayek angkutan umum;

Pembangunan terminal;

Penyediaan sarana prasarana perhubungan


dan informasi fasilitas transportasi

Penyediaan sarana /Rambu-rambu lalu llintas

Peningkatan Fasilitas Terminal

Pembangunan Terminal Tipe B

10 Pembangunan Terminal Truk


11 Pengawasan dan pengujian kelayakan
terhadap kendaraan umum/kendaraan masal
dan kedaraan barang

Peningkatan Sarana Penunjang


Ekonomi

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

4 Meratanya pelayanan teknologi


komunikasi dan informatika di
setiap Nagari

Pengaturan, pengawasan dan pengendalian


pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informatika

1 Meningkatnya pegelolaan sarana


irigasi dalam rangka meningkatkan
produktifitas pertanian

Fasilitasi dan bantuan pemeliharaan sumber


air milik masyarakat;

122

TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Terwujudnya
lingkungan
hidup yang
berkualitas

Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup

1 Peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang pelestarian
lingkungan
2 Meningkatnya implementasi Amdal ,
UKL dan UPL setiap penanggung jawab
kegiatan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

ARAH KEBIJAKAN
2

Penguatan kelembagaan masyarakat pengelola


air.

Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat


tentang pelestarian lingkungan hidup

Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan


pembangunan

Penyusunan dokumen Amdal, UKL dan UPL bagi


setiap penanggung jawab kegiatan

Meningkatkan kebersihan dan penghijauan


lingkungan

3 Menekan tingkat kerusakan


lingkungan hidup dari pihak yang tidak
bertanggung jawab

Peningkatan Pengawasan dan pengendalian


terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan
hidup

4 Meningkatnya pengelolaan sumber


daya alam yang berwawasan
lingkungan

Pelestarian Lingkungan hidup

123

TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
5 Memulihkan lahan kritis, lahan bekas
tambang galian c, kawasan pantai,
kawasan konservasi dan sumber daya
alam.

Meningkatnya sarana dan


prasarana penanggulangan
bencana

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

ARAH KEBIJAKAN
1

Pemulihan Lahan kritis, lahan bekas tambang


galian c, kawasan pantai, kawasan konservasi dan
sumber daya alam

6 Meningkatnya cakupan skala


pelayanan penanganan sampah

Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan


prasarana pengelolaan sampah

7 Meningkatnya pemanfaatan ruang


sesuai dengan fungsi kawasan melalui
penataan kawasan strategis yang telah
ditetapkan dalam RTRW

Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan


ruang sesuai dengan fungsi kawasan

1 Membangun sarana dan prasarana


pada kawasan rawan bencana

Pembangunan dan pengadaan sarana dan


prasarana penanggulangan bencana

2 Meningkatnya Kesiapsiagaan dan


Kepedulian Masyarakat, terhadap
Bencana Meningkatnya

Peningkatan fasilitas Jalur Evakuasi

3 Pengurangan Resiko Bencana

Sosialisasi pengurangan resiko bencana dan


Mitigasi Bencana

124

TUJUAN
STRATEGI
SASARAN
MISI V : Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
3 Mempercepatan
penyaluran
Bantuan Rehab Rekon Rumah
Masyarakat Pasca Gempa 30
September 2009
2

Meningkatnya pengelolaan
sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan

1 Pengendalian dan pengawasan


terhadap pemanfaatan Sumber Daya
Alam

ARAH KEBIJAKAN
1

Percepatan penyaluran Bantuan Rehab Rekon


Rumah Masyarakat Pasca Gempa 30 September
2009

1 Pembinaan dan penyuluhan terhadap


pemanfaatan sumber daya alam
2 Penegakan hukum terhadap pelanggaran
pemanfaatan sumber daya alam

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

125

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

122

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah


Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan
indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka
menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Melalui kebijakan umum diperoleh cerita strategi melalui program-program yang
saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang
ditetapkan. Keberhasilan capaian satu program mendukung atau memicu keberhasilan
program lainnya.
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi serta berdasarkan arah kebijakan
yang ditetapkan, disusun program-program pembangunan. Program-program yang tercantum
dalam RPJMD ini merupakan program pendukung langsung dalam pencapaian kinerja makro
sedangkan program yang tidak mendukung langsung akan dijabarkan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahunan sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007, tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, maka dalam implementasinya secara operasional, program-program yang
telah dirumuskan harus dijabarkan kedalam urusan-urusan yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah sekaligus ditentukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi
penanggungjawab dari program tersebut, sehingga dapat dilihat dengan jelas pembagian
tugas SKPD dalam melaksanakan rencana pembangunan yang telah disusun dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.
Penjabaran indikator kinerja, bidang urusan dan SKPD penanggungjawab dari setiap
program dapat dilihat pada Tabel 7.1, Tabel 7.2, Tabel 7.3, Tabel 7.4, dan Tabel 7.5.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

126

7.2

AGENDA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

7.2.1. Agenda Pembangunan Daerah


Agenda pembangunan pada dasarnya merupakan kegiatan pokok yang akan dilakukan untuk
mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh. Dalam rangka mewujudkan visi
dan misi, strategi pembangunan daerah yang telah dirumuskan terdahulu serta agenda
pembangunan nasional dan propinsi maka pada bagian ini ditetapkan pula agenda
pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman untuk periode 2010-2015 sebagai
berikut:
1.

Penerapan Ajaran Beragama dan Berbudaya yang Berkualitas


Penerapan ajaran agama dan budaya daerah merupakan landasan utama untuk dapat
mewujudkan proses pembangunan daerah yang baik sesuai dengan keinginan
masyarakat umum. Melalui agenda pembangunan daerah ini diharapkan akan dapat
diwujudkan keselarasan antara ajaran agama dan budaya daerah dengan tingkah laku
dan kebiasaan hidup masyarakat setempat sehingga tercipta kehidupan yang sejahtera
dan agamais menuju masyarakat madani.

2.

Perbaikan Penyelenggaraan Pemerintahan


Peran pemerintah dalam pembangunan cukup dominan, maka percepatan proses
pembangunan daerah berkaitan erat dengan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Dengan demikian perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah merupakan agenda
penting dalam mendorong proses pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Tekanan utama dalam agenda pembangunan ini adalah : peningkatan keterpaduan dan
sinergi antar pelaku pembangunan daerah, pelaksanaan sistem pemerintahan yang
partisipatif dan transparansi, perbaikan sistem perencanaan dan penganggaran,
perbaikan sistem rekrutmen dan promosi aparatur, dan peningkatan pelayanan publik.

3.

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan.


Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan landasan utama bagi
terwujudnya proses pembangunan yang baik, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
Termasuk dalam agenda pembangunan ini adalah peningkatan kualitas pendidikan
yang mencakup pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, peningkatan
derajat kesehatan tinggi dan pelayanan kesehatan merata, perbaikan gizi, pelayanan
kesehatan penduduk miskin
dan penerapan serta peningkatan kualitas dan
produktifitas tenaga kerja.

4.

Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang Tangguh dan Berdaya saing


Berbasiskan Sistem Agribisnis dan Agroindustri.
Peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat masih tetap menjadi utama
prioritas utama pembangunan daerah. Karena itu agenda untuk meningkatkan kegiatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ini merupakan salah satu kegiatan yang bersifat
strategis dalam mendorong proses pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Termasuk dalam agenda pembangunan ini adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi
daerah disemua sektor, pengembangan industri kecil dan menengah, peningkatan
kemampuan teknologi industri, pengembangan sentra-sentra industri potensialdan
peningkatan promosi dan kerjasama investasi.

5.

Pembangunan Infrastruktur yang Ramah Lingkungan


Pembangunan yang baik tidak hanya dalam bentuk peningkatan ekonomi dan
kemakmuran masyarakatnya tetapi juga dalam bentuk terwujudnya kondisi lingkungan
hidup yang baik ramah lingkungan. Oleh karena itu, agenda pembangunan infrastruktur
yang ramah lingkungan merupakan unsur yang sangat penting dan strategi untuk
meningkatkan proses pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman . termasuk
dalam agenda pembangunan ini dan menjadi fokus utama adalah pada perbaikan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

127

kualitas Rencana Tata-Ruang Wilayah (RTRW), pengembangan wilayah strategis dan


cepat tumbuh, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta
penangananan mitigasi bencana.
5.4.2

Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan adalah kumpulan program strategis yang bersifat lintas sektoral
sebagai penjabaran operasional dari masing-masing agenda pembangunan, sedangkan
Program Strategis didasarkan pada visi, misi dan strategi pembangunan daerah. Agenda
pembangunan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dijabarkan ke dalam delapan
prioritas pembangunan, yaitu : 1) Pengamalan ABS-BK dalam Kehidupan beragama dan
berbudaya, 2) Penerapan Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,
3)
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan, 4) Peningkatan
Pembangunan Pertanian yang Tangguh dan Berdaya Saing, 5) Mengembangkan Pelaku UMKM
dan Koperasi yang Handal dan Profesional sebagai basis ekonomi kerakyatan, 6) Penurunan
tingkat kemiskinan dan daerah tertinggal, 7) Peningkatan ketahanan masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong pembangunan permukiman yang ramah
bencana, 8) Pembangunan Infrastruktur berwawasan lingkungan. Hubungan antara Misi,
Agenda, dan Prioritas, dapat dilihat pada Tabel 7.2 berikut ini :

Tabel 7.6
Hubungan antara Misi, Agenda, dan Prioritas Pembangunan
NO

MISI

AGENDA

PRIORITAS

Mewujudkan kehidupan
beragama dan berbudaya
yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah

1. Penerapan Ajaran 1. Pengamalan ABS-BK


dalam kehidupan
Beragama
dan
beragama dan berbudaya
Berbudaya
yang
Berkualitas

Mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas antara
pemerintah dan masyarakat

2. Perbaikan
Penyelenggaraan
Pemerintahan

Mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan
berkeperibadian wirausaha

3. Peningkatan
3. Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia dan
Kualitas
Jiwa Kewirausahaan
Sumberdaya
Manusia dan Jiwa
Kewirausahaan.

Mewujudkan pembangunan
ekonomi yang tangguh dan
berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan
agroindustri

4. Peningkatan
4. Peningkatan
Pembangunan Pertanian
Pembangunan
yang Tangguh dan
Ekonomi
yang
Berdaya Saing,
Tangguh
dan
5. Mengembangkan Pelaku
Berdaya
saing
UMKM dan Koperasi yang
Berbasiskan Sistem
Handal dan Profesional
Agribisnis
dan
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
Agroindustri.
6. Penurunan tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal

Mewujudkan Pembangunan

5. Pembangunan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

2. Penerapan Good
Governance dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan

7. Peningkatan ketahanan
128

berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan

Infrastruktur yang
Ramah Lingkungan

masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana serta
mendorong
pembangunan
permukiman yang ramah
bencana
8. Pembangunan
Infrastruktur
berwawasan lingkungan

Sinkronisasi prioritas pembangunan Kabupaten Padang Pariaman dengan Prioritas Nasional


dan Prioritas Propinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada Tabel 7.2. berikut ini :

Tabel 7.7
Sinkronisasi Prioritas Nasional Dengan Prioritas Sumatera Barat
PRIORITAS NASIONAL

PRIORITAS PROVINSI

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

PRIORITAS KABUPATEN

129

1. Reformasi Birokrasi
dan Tata Kelola.
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan
Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan
Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal,
Terdepan, Terluar dan
Pasca Konflik
11. Kebudayaan,
Kreativitas dan Inovasi
Teknologi

1. Pengamalan Agama dan


ABS-SBK Dalam Kehidupan
Masyarakat (1,11)*
2. Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Dalam
Pemerintahan (1)
3. Peningkatan Pemerataan
dan Kualitas Pendidikan
(2)
4. Peningkatan Derajat
Kesehatan Masyarakat (3)
5. Pengembangan Pertanian
Berbasis Kawasan dan
Komoditi Unggulan (5, 7)
6. Pengembangan Industri
Olahan dan Perdagangan
(7,11)
7. Pengembangan Wisata
Alam dan Budaya (11)
8. Penurunan Tingkat
Pengangguran dan
Kemiskinan (4)
9. Infrastruktur Penunjang
Ekonomi Rakyat (6, 8, 10)
10. Mitigasi, Penanggulangan
Bencana Alam dan
Pelestarian Lingkungan
Hidup (9)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pengamalan ABS-BK dalam


kehidupan beraga ma dan
berbudaya
Penerapan Good Governance
dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan
Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia dan
Jiwa Kewirausahaan
Peningkatan Pembangunan
Pertanian yang Tangguh dan
Berdaya Saing,
Mengembangkan Pelaku
UMKM dan Koperasi yang
Handal dan Profesional
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
Penurunan tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal
Peningkatan ketahanan
masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana serta mendorong
pembangunan permukiman
yang ramah bencana
Pembangunan Infrastruktur
berwawasan lingkungan

*) Nomor di belakang prioritas menunjukkan nomor prioritas nasional yang terkait

Visi dan Misi Pemerintah Daerah Tahun 2010-2015, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih
operasional ke dalam sejumlah program prioritassehingga lebih mudah diimplementasikan
dan diukur tingkat keberhasilannya. Hubungan antara Misi, Agenda, Prioritas dan Program
dapat dilihat pada tabel 7.8 berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

130

Tabel 7.1.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI I

NO
1
I

INDIKATOR KINERJA

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME

SATUAN

KONDISI
AWAL
7

KONDISI
AKHIR
8

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Misi 1 : Mewujudkan kehidupan beragama dan berbudaya yang berkualitas berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah

II Prioritas 1 : Pengamalan ABS-BK dalam Kehidupan beragama dan berbudaya


1 Meningkatnya pemahaman,
penghayatan dan pengamalan
ajaran agama/kepercayaan

2 Meningkatnya kualitas dan


kuantitas pembangunan
keagamaan

1 Meningkatkan akses
informasi keagamaan

1 Optimalisasi fungsi rumah


ibadah dan peran alim
ulama

Meningkatnya syiar
agama kepada
masyarakat

Menurunnya perbuatan
maksiat

Meningkatkan kualitas
pengelolaan rumah
ibadah

Meningkatnya
rumah ibadah

Meningkatkan insentif
guru TPA/MDA, Gharin,
Imam dan khatib

Meningkatnya Peringkat Rangking


Dalam MTQ Tingkat
Sumbar

Mengaktifkan wiridwirid dan pesantren


ramadhan

aktifitas

Meningkatnya jumlah
mesjid aktif
1 Meningkatkan sarana
prasarana dan Pelestarian
seni dan budaya tradisional

1 Peningkatan fasilitas seni


dan budaya

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

N/A

40

80

Program Peningkatan Pelayanan


Kehidupan Beragama

85

Program Peningkatan Pelayanan


Kehidupan Beragama

70

Program Pengembangan LembagaLembaga Sosial Keagamaan dan


Lembaga Pendidikan Keagamaan

Program Pengembangan LembagaLembaga Sosial Keagamaan dan


Lembaga Pendidikan Keagamaan

unit

Merevitalisasikan
Meningkatnya kualitas
kawasan tradisional dan kawasan tradisional dan
bersejarah
bersejarah

unit

Melestarikan situs
bersejarah dan cagar
budaya

Unit

Meningkatnya jumlah
situs dan cagar budaya
yang terpelihara

N/A

Program Pengembangan LembagaLembaga Sosial Keagamaan dan


Lembaga Pendidikan Keagamaan
2

Program Pengembangan Nilai


Budaya
Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME

INDIKATOR KINERJA
SATUAN

KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

2 Meningkatnya kesadaran dan


pemahaman masyarakat
dalam pelestarian seni dan
kekayaan budaya lokal

1 Peningkatan event seni


dan budaya

Membina kesenian
tradisional

Meningkatnya Jumlah
Sanggar seni tradisional

2 Optimalisasi peran
lembaga adat

Meningkatkan kapasitas Jumlah Lembaga adat


Lembaga
lembaga adat dan
yang dibina dan dilatih
Adat
budaya
Peningkatan Pemahaman
%
nilai-nilai budaya
Meningkatnya
pembinaan adat basandi
syarak, syarak
bersandikan kitabullah.

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

buah

Program Pengelolaan Keragaman


Budaya
Program Pemberdayaan lembaga
Adat Seni dan Budaya
50%

70% Program Pengembangan Nilai


Budaya

51 Nagari 11 Nagari Program Fasilitasi Pemberdayaan


Adat, sosial budaya dan Kesra

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME

INDIKATOR KINERJA
SATUAN

KONDISI
AWAL

KONDISI
AKHIR

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

Kebudayaan Bag Kesra

Kebudayaan Bag Kesra


dan Pol PP
Kebudayaan Bag Kesra

Kebudayaan Bag Kesra

Kebudayaan Bag Kesra

Kebudayaan Disbudpar

Kebudayaan Disbudpar

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

Kebudayaan Disbudpar

Kebudayaan Disbudpar

Kebudayaan Disbudpar

Kebudayaan Disbudpar

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Tabel 7.2.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI II
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


1 Meningkatnya
profesionalisme
aparatur
pemerintahan yang
bersikap dan
berperilaku anti
korupsi, kolusi dan
nepotisme, responsif,
transparan, akuntabel
serta beretika, dan
berwibawa

Penerapan dan
Implementasi Good
Governance

2 Peningkatan kapasitas
Sumber Daya dan
Keterampilan serta
Profesionalisme Aparatur.

3 Peningkatan manajemen
pengelolaan kepegawaian

2 Meningkatnya Opini
BPK terhadap laporan
keuangan

1 Peningkatan manajemen
keuangan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1 Penciptaan budaya
disiplin, tertib dan
aman

Persentase Kehadiran PNS

1 Mengembangkan
diklat Aparatur

Jumlah Aparatur yang mengikuti


diklat

Orang

PNS yang memenuhi syarat


promosi

Persen

80

100

Program Pendidikan
Kedinasan

Berkurangnya Jumlah PNS yang


melanggar disiplin

Persen

10

Program Pembinaan dan


Pengembangan Aparatur

2 Penempatan Pegawai Persentase Penempatan Pegawai


sesuai dengan
sesuai dengan keahliian
kompetensi

Persen

40

60

Program Pembinaan dan


Pengembangan Aparatur

1 Pengembangan
sistem informasi
kepegawaian
terpadu;

Tersedianya Database
Kepegawaian

Persen

90

100

Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur

Terfasilitasinya purna tugas

Persen

90

100

Program Fasilitasi
pindah/purna tugas

WDP

WTP

Program Peningkatan
Pengembangan Sistim
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan

1 Peningkatan
Pengelolaan
Keuangan Daerah

Persen

60

80

Berkurangnya Jumlah Pelanggaran Persen


Disiplin PNS

10

Meningkatnya Opini BPK terhadap


Laporan Keuangan

Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur

Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

129

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan

2 Meningkatnya Optimalisasi 1 Peningkatan


manajemen asset
pengelolaan aset daerah
daerah
dengan penekanan pada
ketersediaan data aset yang
akurat
2 Peningkatan dan
pengembangan
sistem pengelolaan
asset daerah terpadu
3 Meningkatkan persentase
Peningkatan Pendapatan
Asli Daerah (PAD)

Persen

60%

80%

Program Peningkatan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah

Akuntabilitas administrasi
keuangan

Persen

100%

100%

Program Peningkatan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah

Persentase Aset Daerah yang


tertata

Persen

60%

80%

Program Peningkatan
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah

Tingkat akurasi hasil inventaris


aset pemerintah daerah

Persen

80

100

Program Pembinaan dan


Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Kab/Kota

Persen

22%

35%

Program Ektensifikasi dan Otonomi Daerah,


Intensifikasi Objek dan
Pemerintahan Umum,
subjek Pajak dan Retribusi Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Ektensifikasi dan
Intensifikasi Objek dan
subjek Pajak dan Retribusi

1 Peningkatan
Persentase Peningkatan PAD
Pendapatan Asli
Daerah dan sumbersumber pendapatan
yang sah
2 Intensifikasi dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan daerah;

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Terkelolanya Keuangan Daerah


dengan baik

Meningkatnya Sumber-smber PAD Persen

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

130

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


3 peningkatan dan
pengembangan
sistem pengelolaan
keuangan daerah
terpadu
4 Peningkatan
Jumlah cakupan pembinaan dan
SKPD
pengawasan internal pengawasan lembaga pemerintah
daerah

Program pembinaan dan


fasilitasi pengelolaan
keuangan kabupaten/
kota

Meningkatnya Kemampuan dalam SKPD


penangan kasus

Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Program Penataan dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan

Penyelesaian kasus pelanggaran

3 Meningkatnya tingkat
kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
pemerintahan

1 Pengembangan e goverment 1 Pengembangan data Tingkat akses informasi dan


dan informasi daerah penggunaan Teknologi Informasi
berbasis IT;

2 Peningkatan kemampuan
dan kapasitas Aparatur
dalam pelayanan publik

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1 Transparansi
Meningkatnya persentase sarana
prosedur pelayanan. dan prasarana penyelenggaraan
pelayanan publik berbasis
teknologi informasi

Program Peningkatan
Sistim Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
KDH

Persen

40

60

Persen

60

75

Program Pengembangan
Komunikasi, informasi
dan media masa

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program fasilitasi
Otonomi Daerah,
Peningkatan SDM bidang Pemerintahan Umum,
komunikasi dan informasi Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

131

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


3 Reformasi Pelayanan sektor 1 Penerapan Standar
publik
Pelayanan Minimal

4 Pengembangan Teknologi
dan Informasi

2 Peningkatan
publikasi dan
dokumentasi produkproduk perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan
1 Pengembangan data
dan informasi
terintegrasi

Persentase Perlaksanaan Standar


Operasional Pelayanan

Persen

100

Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi

Tersedianya Data dan Informasi


Pembangunan

Persen

40

80

Program Fasilitasi
Peningkatan SDM Bidang
Komunikasi dan Informasi

Meningkatnya persentase sarana


dan prasarana penyelenggaraan
pelayanan publik berbasis
teknologi informasi

Persen

30

60

Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
dan Informasi

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Program Pengembangan
data/informasi
2 Meningkatnya
keterbukaan
informasi publik

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Meningkatkan Layanan pengadaan Persen


Barang dan jasa secara elektronik

100

Program Pembinaan dan


Pengendalian
Pembangunan

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

132

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


5

Meningkatnya hubungan
komunikasi timbal balik
antara pemerintah,
masyarakat dan Media
Masa

6 Meningkatkan Sarana dan


Prasarana Perpustakaan
dan Kearsipan

1 Meningkatnya
hubungan
pemerintah dengan
masyarakat dan
Media Masa
2 Terpublikasikannya
Penyelengaraan
Pemerintah Daerah
secara Proposional
dan efektif
1 Peningkatan sarana
dan prasarana
perpustakaan dan
kearsipan;

2 Peningkatan
Pelayanan dan SDM
Perpustakaan dan
Arsip;

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Persentase Publikasi
Persen
Penyelenggaraan Pemerintah dan
Pembangunan

Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi
dan Media Massa

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Program Kerjasama
Informasi dengan Mas
Media

Jumlah Koleksi Buku di


Perpustakaan Daerah

20

60

Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Perpustakaan

Persentase peningkatan Minat


Baca

10

15

Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Perpustakaan

Meningkatnya Sarana dan


Prasarana Perputakaan

10

15

Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Perpustakaan

Jumlah Tenaga Pengelola


Perpustakaan dan Arsip

Orang

Program Pembinaan
Kapasitas Perpustakaan

25

50

Persentase Dokumen Daerah yang %


diarsipkan

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Program Perbaikan sistim
Kepegawaian, dan
administrasi kearsipan
Persandian

133

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


Persentase Dokumen Daerah yang %
dipelihara
Aksesibilitas/ketersediaan
layanan informasi arsip
Persentase Pengisian Struktur
7 Meningkatnya kualitas
1
Melakukan
Organisasi
kelembagaan dan
Restrukturisasi
ketatalaksanan
Organisasi perangkat
pemerintahan guna
daerah
Ketersediaan SOP pelayan
mewujudkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah

25

50

Program Perbaikan sistim


administrasi kearsipan

30

50

Program Peningkatan
kualitas informasi

Persen

80

100

Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur

SOP

14

Program Pembinaan dan


Pengembangan Aparatur

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Program Peningkatan
Kualitas Pelayan Publik
8 Meningkatnya Efektifitas
Penerapan Peraturan
Daerah

Persentase Produk Hukum Daerah Perda,


Meningkatnya
Perbup
Jumlah dan Kualitas yang diterbitkan
dan
Peraturan daerah
Kepbup

Program Penataan
Peraturan Perundangundangan

Persentase Sosialisasi Produk


Hukum Daerah yang diterbitkan

9 Meningkatkan
Penyelengaraan
Pemerintahan oleh
Eksekutif dan Legislatif

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1 Meningkatkan
Pelayanan
penyelenggaraan
Pemerintahan

Perentase Kegiatan KDH dan


DPRD yang terfasilitasi

Program Peningkatan
Kesadaran Hukum
Masyarakat

Persen

80%

90%

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Program Peningkatan
Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah
Program peningkatan
Otonomi Daerah,
kapasitas lembaga
Pemerintahan Umum,
perwakilan rakyat daerah Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan

134

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan

10 Meningkatnya efektifitas
Pelayanan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Ketersediaan pranata kerjasama


antar daerah, antar lembaga

Persen

Program Peningkatan
Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah

Ketersediaan pranata kerjasama


antar daerah perbatasan

Persen

Program Pengembangan
Wilayah Perbatasan

2 Fasilitasi dan
Terfasilitasinya penyelenggaraan
penguatan pelayanan kebijakan Kepala Daerah
kebijakan Kepala
Daerah dan Wakil
Kepala Daerah;

Persen

90

100

3 Penguatan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan

Peningkatan Kapasitas Aparatur


Pemerintah Nagari

Orang

40

40

4 Penguatan otonomi
daerah

Pemekaran Nagari

Nagari

40

100

1 Meningkatkan
pelayanan
masyarakat ke arah
satu pintu

Jumlah Izin yang dikeluarkan

Jenis
17
Perizinan

24

Program peningkatan
pelayanan kedinasan
kepala daerah/ wakil
kepala daerah
Program Pembinaan
Pengembangan Pelayanan
Publik
Program Pembinaan dan
Penataan Organissai
Perangkat Daerah

Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Penataan daerah Otonomi Daerah,
otonomi baru
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Program Pengembangan Otonomi Daerah,
Pelayanan Perizinan
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

135

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


11

Meningkatnya kualitas
database kependudukan

1 Pembangunan
database
kependudukan
elektronik

2 Penerapan KTP
Nasional berbasis
NIK

3 Penerapan Sistem
Informasi dan
Administrasi
Kependudukan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Tingkat kelancaran pelayanan

Persen

55%

95%

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Persentase penduduk yang


memahami pentingnya
adminitrasi kependudukan dan
pencatatan sipil

Persen

55%

95%

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Ketersediaan sarana prasarana


pelayanan

Persen

55%

90%

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Ketersediaan tenaga teknis


Pelaksana SIAK

Persen

Tidak
cukup

Belum
cukup

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Ketersediaan SOP pelayanan

Persen

Tidak

ada

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Kepemilikan KTP dan Kartu


Keluarga

Persen

100%

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Rasio penduduk ber-KTP per


satuan penduduk

Persen

Ketersediaan database
kependudukan skala kabupaten

Persen

95%

36%

70%

100%

95%

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan

136

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan

3 Penerapan Sistem
Informasi dan
Administrasi
Kependudukan

Kepemilikan akta kelahiran per1000 penduduk

Persen

Kepemilikan KK

Persen

73%

100%

Ketersediaan database
kependudukan skala kabupaten

Persen

55%

90%

belum

sudah

Penerapan KTP Nasional berbasis Persen


NIK

65%

90%

Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Program Penataan
Administrasi
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan
Program Penataan
Administrasi
Kependudukan

Kepegawaian, dan
Persandian

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

12 Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan politik

1 Peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan politik

Persentase partisipasi masyarakat Persen


dalam kehidupan politik

0.65

0.65

Program Pendidikan
Politik Masyarakat

13 Fasilitasi peran dan fungsi


lembaga legislatif;

1 Fasilitasi peran dan


fungsi lembaga
legislatif;

Terfasilatasinya Peran dan Fungsi Persen


Legislatif

100

100

Program peningkatan
Kesatuan Bangsa dan Politik
kapasitas lembaga
Dalam Negeri
perwakilan rakyat daerah

14 Pengembangan hubungan
kemitraan eksekutif dan
legislatif;

1 Pengembangan
Partisipasi masyarakat dalam
hubungan kemitraan kehidupan bermasyarakat,
eksekutif dan
berbangsa dan bernegara
legislatif;

Persen

80

100

Program Kemitraan
Kesatuan Bangsa dan Politik
Pengembangan Wawasan Dalam Negeri
Kebangsaan

15 Meningkatkan jumlah
Poskamling yang aktif dan
berfungsi dengan baik.

1 Meningkatkan
jumlah Poskamling
yang aktif dan
berfungsi dengan
baik.

Menurunnya Penyakit Masyarakat Persen

20

Program peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat Pekat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Kesatuan Bangsa dan Politik


Dalam Negeri

137

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


15 Penurunan kasus/kejadian
Pelanggaran Kamtibmas

1 Penurunan
kasus/kejadian
Pelanggaran
Kamtibmas

Pesentase Penurunan
kasus/kejadian Pelanggaran
Tramtibnas

Persen

65

80

% Peningkatan Kemampuan
anggota POL PP

Persen

40

70

Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak
Kriminal

Kesatuan Bangsa dan Politik


Dalam Negeri

% Penanganan kasus pelanggaran Persen


Perda
16 Mondorong Peran aktif
masyarakat dalam
Pengamanan Lingkunga n

1 Mondorong Peran
aktif masyarakat
dalam Pengamanan
Lingkunga n

Menyediakan Informasi Wilayah


Rawan Bencana
Jumlah Jalur Evakuasi
Kegiatan sosialisasi
Jumlah Early Warning
System(unit)

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Peningkatan dan Kesatuan Bangsa dan Politik


Kenyamanan Lingkungan
Dalam Negeri

Peningkatan Kesiagaan dan


Informasi bencana pada
masyarakat
%

Unit
Orang
Unit

10

70 Program Peningkatan dan


Kenyamanan Lingkungan
Program Peningkatan dan
Kenyamanan Lingkungan
Program Peningkatan dan
Program Peningkatan dan
Kenyamanan Lingkungan

Terlaksananya Kesiagaan Keadaan %


Darurat dan Penyaluran Logistik

Program Peningkatan dan


Kenyamanan Lingkungan

Persentase korban bencana yang %


menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat
Persentase korban bencana yang %
dievakuasi dengan menggunakan
sarana dan prasarana tanggap
darurat

Program Peningkatan dan


Kenyamanan Lingkungan
Program Peningkatan dan
Kenyamanan Lingkungan

138

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


16 Peningkatan peran dan
fungsi politik Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
4 Meningkatnya
perencanaan
partisipatif dalam
penyelenggaraan
pembangunan

1 Pengembangan sistem
perencanaan daerah yang
partisipatif

1 Peningkatan peran
dan fungsi politik
Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah
1 Peningkatan kualitas
musrenbang

2 Peningkatan Koordinasi
1 Fasilitasi dan
Perencanaan Pembangunan
Singkronisasi antara
perencanaan
pembangunan
dengan pelaksanaan
serta pengendalian
pembangunan
daerah

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Peningkatan Fasilitas Pemda pada


Partai Politik

0.74

0.76

Kesatuan Bangsa dan Politik


Dalam Negeri

Persentase Peningkatan kualitas


musrenbang

Persen

100

100

Program Perecanaan
Pembangunan Daerah

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Meningkatnya kualitasi dokumen


perencanaan

Persen

60

80

Program perencanaan
pembangunan daerah

Tersedianya dokumen
perencanaan pembangunan
daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD)

Dok

Program perencanaan
pembangunan daerah

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Persentase Kesesuaian kawasan


yang dibangun dengan RTRW

Persen

70

90

Program Perencanaan
Tata Ruang

Tersedianya dokumen KUA dan


PPAS

Dok

Program perencanaan
pembangunan daerah

Tersusunnya Dokumen LAKIP,


LKPJ, dan TAPKIN

Dok

Program perencanaan
pembangunan daerah

Pembinaan dan sosialisasi Tata


Ruang

Persen

Tingkat ketersediaan pranata


perencanaan program
pembangunan ekonomi

Persen

40%

2 dok

Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang

2 dok, 2 Prorgam Koordinasi


lap
Perencanaan
Pembangunan Ekonomi

139

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


Terlaksana koordinasi
perencanaan pembangunan
bidang ekonomi

12 kali

24 kali Prorgam Koordinasi


Perencanaan
Pembangunan Ekonomi

Tingkat ketersediaan pranata


perencanaan program
pembangunan bidang sosial
budaya

dok

2 dok

2 dok, 2 Prorgam Koordinasi


lap
Perencanaan
Pembangunan Sosial dan
Budaya

Terlaksana koordinasi
perencanaan pembangunan
bidang bidang sosial budaya

kali

12 kali

24 kali Prorgam Koordinasi


Perencanaan
Pembangunan Sosial dan
Budaya
Program Pengembangan
Kota-kota , Menengah dan
Besar

Tingkat ketersediaan pranata


dok
perencanaan program
pembangunan bidang sumberdaya
alam
Terlaksana koordinasi
kali
perencanaan pembangunan
bidang bidang sumberdaya alam

2 dok

2 dok, 2 Program Perencanaan


lap
Bidang Fisik dan
Prasarana

12 kali

24 kali Program Perencanaan


Bidang Fisik dan
Prasarana

Terlaksana koordinasi
perencanaan pembangunan dan
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
Tersedianya dokumen penelitian

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat
Tumbuh
Dok

Program Penelitian

140

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


Koordinasi Kerjasama
Pembangunan

3 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

10

20%

Program Kerjasama
Pembangunan

2 Penguatan kapasitas Persentase jumlah aparatur yang


kelembagaan
memahami sistim perencanaan
perencana

Persen

60

80

Program Peningkatan
Kapasitas Perencanaan

3 Tersedianya data dan Persentase ketersediaan data


informasi statistik
untuk penyusunan dokumen
perencanaan

Persen

70

85

Program Pengembangan
data/informasi

Tingkat Keakuratan Data

Persen

70

85

Tersedianya Data Base Jalan dan


Jembatan

Dok

Program Pengembangan
data/informasi
Program Pembangnan
sistim informasi/database
jalan dan jembatan

Tersedianya Data Kabupaten


dalam angka
Tersedianya Dokumen Profil
Daerah
Tersedianya Dokumen
Pengendalian dan Evaluai
Pembangunan
Terfasilitasinya program PPSP

Dok

Dok

Dok

dok

LPM dan Lembaga


Kemasyarakatan lainnya yang
aktif dan berfungsi
Meningkatnya pelaksanaan
rehabilitasi dan konservasi
lingkungan

Persen

50%

100%

1 Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
masyarakat dalam
pembangunan nagari

buah

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Program Pengembangan
data/informasi
Program Pengembangan
data/informasi
Program Pengembangan
data/informasi
Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
1 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

141

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
dan pemanfaatan sarana
Pamsimas melalui koordinasi,
orientasi dan Bimtek

Kec

17

17 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

Meningkatnya pembinaan dan


pelatihan TTG pada masyarakat
dan pemberian bantuan stimulan
peralatan pada KK miskin

Kec

17

17 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

1 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

10

10 Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

46

150 Program Pengembangan


Lembaga Ekonomi
Pedesaan

Meningkatnya usaha ekonomi


Nagari
keluarga melalui pelatihan
kewirausahawan dan pemberian
stimulan kepada pokmas serta
penguatan kelembagaan BUMNag.

10

11 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan

Meningkatnya pelaksanaan usaha Pokja


perkreditan dan simpan pinjam
lembaga keuangan mikro nagari
pada KK miskin dan Pokja

10

10 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan

Meningkatnya jumlah nagari


mandiri energi melalui program
PLTMH dan pemanfaatan tanaman
jarak pagar
Meningkatnya jumlah Pos
Nagari
Pelayanan Teknologi Perdesaan
(Posyantekdes) yang berfungsi
dengan baik
Meningkatnya prosentase lembaga Org
keuangan mikro nagari/ usaha
ekonomi simpan pinjam yang
berfungsi dengan baik

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Persandian

142

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Meningkatnya pengembangan
KK
usaha ekonomi masyarakat miskin
melalui pemberian bantuan
stimulan.
Meningkatnya pengembangan dan Nagari
pengelolaan pasar tradisional
nagari dan pengembangan
informasi pasar melalui Bintek
pengelolaan pasar nagari bagi
aparat pemerintah nagari dan
bantuan stimulan untuk
rehabilitasi pasar nagari.

500 KK

15

15 Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan

Meningkatnya jumlah nagari yang Nagari


menyediakan sarana dan
prasarana pemasaran hasil
produksi masyarakat.
Terwujudnya penataan dan
Nagari
pengembangan lembaga
kemasyarakatan di Nagari

10

11

Meningkatnya jumlah Nagari yang Nagari


memiliki profil Nagari sebagai
pedoman dalam penyusunan
perencanaan pembangunan
nagari.
Meningkatnya keterpaduan
Nagari
program dan kegiatan masuk
nagari serta peningkatan system
perencanaan partisipatif.
Meningkatnya jumlah pelatihan
Nagari
yang diberikan pada masyarakat
nagari

10

60

10

10

10

10

10

500 KK

10

Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan

Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan
dan Pelatihan Masyarakat

143

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Jumlah Daerah Tertinggal yang


korong
memperoleh fasilitasi peningkatan
kelembagaan dan pelatihan
masyarakat
Meningkatnya pemberdayaan dan Nagari
kesejahteraan keluarga melalui
penguatan kelembagaan Posyandu

29

29

10

59 Program Fasilitasi
Pemberdayaan Adat,
sosial budaya dan Kesra

Meningkatnya kesejahteraan
sosial melalui sosialisasi dan
penguatan kelembagaan
HIV/AIDS.
Meningkatnya pelaksanaan
pengarustamaan gender dan
peningkatan pemberdayaan
perempuan melalui Ppelatihan,
Bimtek dan Pemberantasan buta
aksara
Meningkatnya pembinaan dan
perlindungan tenaga kerja
perdesaan.
Meningkatnya pengelolaan
keuangan dan aset nagari melalui
Bimtek, Inventarisasi dan
Pendataan Keuangan dan Aset
Nagari sebagai Sumber
Pendapatan Asli Nagari.
Meningkatnya pelayanan
administrasi pemerintahan nagari
melalui Bimtek, Konsolidasi dan
Inventarisasi.

Nagari

10

10

KK

50

50

Org

51

51

Nagari

10

10 Program Peningkatan
Kapasitas Penyelenggaran
Pemerintahan nagari

Nagari

11

11

144

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


Terlaksananya pengembangan
Nagari
nagari melalui koordinasi dan
penetapan indikator keberhasilan
pemerintahan nagari.

4 Meningkatnya partisipasi
keswadayaan masyarakat
dalam pembangunan

Meningkatnya kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan
nagari melalui TOT, Bimtek
peningkatan kapasitas aparat
nagari.
Meningkatnya peran BAMUS
melalui Bimtek, Orientasi,
Koordinasi, Monitoring dan
Evaluasi.
Memantapkan peran PKK Aktif
lembaga
kemasyarakatan
serta partisipasi dan
keswadayaan
masyarakat dalam
1 pembangunan
Peningkatan
Tingkat partisipasi dan swadaya
pengembangan
masyarakat terhadap program
pemberdayaan adat pemberdayaan masyarakat
dan sosial budaya
masyarakat
2 Mengembangkan
usaha ekonomi
masyarakat dan
keluarga dalam
meningkatkan
ketahanan pangan
masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Pemeliharaan pasca program


pemberdayaan masyarakat

11

11

Nagari

11

11

Nagari

11

11

50%

100%

Program Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

40%

80%

Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa

50%

100%

Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

145

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


5 Meningkatnya
pengembangan
pemberdayaan adat dan
sosial budaya

1 Peningkatan usaha
ekonomi produktif
masyarakat nagari

Jumlah kelompok daya budaya


binaan LPM

2 Mendorong
Jumlah kegiatan gotong royong
pendayagunaan
masyarakat
teknologi tepat guna
bagi masyarakat
dalam pengelolaan
potensi sumber daya
alam
Jumlah luas lahan yang dibebaskan Ha
3 Menigkatnya
untuk pembangunan
Partisipasi
Masyarakat dalam
pelaksanaan
Terlaksananya penyusunan data e Kec
Pembangunan
pertanahan
Terlaksananya fasilitasi
penyelesaian konflik petanahan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

30

150

50%

100%

17

Kec

17

Berkurangnya Penduduk Miskin

2%

Berkurangnya Daerah Tertinggal

2%

Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan
Pelatihan Masyarakat

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan ,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Lahan
17 Program Pengembangan
Sistim Informasi
Pertanahan
17 Program Penyelesaian
Konflik-konflik
Pertanahan
0 Program Penanggulangan
Kemiskinan dan Daerah
Tertinggal
0 Program Penanggulangan
Kemiskinan dan Daerah
Tertinggal

146

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
1
2
3
4
5
6
7
8
I MISI II : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi mutu berbasiskan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat
N0

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG URUSAN
10

II Prioritas 2 : Penerapan good gornance dalam penyelenggaraan Pemerintahan


6 Meningkatnya
Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Peningkatan
Jumlah kelompok binaan PKK
pengelolaan sumber
daya alam dan
teknologi tepat guna

64

256

Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa

Mengembangkan
usaha ekonomi
masyarakat dan
keluarga dalam
meningkatkan
ketahanan pangan
masyarakat

296

696

Program Partisipasi
Masyarakat Dalam
Membangun Desa

Jumlah posyandu tingkat purnama


dan mandiri

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian

147

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BKDD

BKDD

BKDD

BKDD

BKDD

BKDD

BKDD

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

148

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

DPPKD, SLRH
SKPD,

DPPKD, SLRH
SKPD,

DPPKD, SLRH
SKPD,

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

149

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

DPPKD, SLRH
SKPD, Inspektorat

HUMAS,PDE

HUMAS,PDE

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

150

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

ORGANISASI &
PAN dan SKPD Pel.
Publik

Slrh SKPD

HUMAS,PDE,
Dishub

Humas,PDE,
Bappeda
Humas,PDE, Bag
Pembangunan,
Slrh SKPD

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

151

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

HUMAS,PDE

PERPUSTAKAAN &
ARSIP

PERPUSTAKAAN &
ARSIP

PERPUSTAKAAN &
ARSIP

PERPUSTAKAAN &
ARSIP

PERPUSTAKAAN &
ARSIP

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

152

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

PERPUSTAKAAN &
ARSIP
Bag Org, BKD

Bag Org, BKD

Bag Org, BKD

BAG HUKUM

BAG HUKUM

PUM, BAPPEDA

SETWAN

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

153

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Bag PUM

UMUM,PUM

UMUM,PUM

ORGANISASI &
PAN

Bag Pem Nag

KPPT,DISKES, DPE

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

154

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

155

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

KESBANGPOL

SEKWAN

KESBANGPOL dan
POL PP

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

156

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

KESBANGPOL dan
POL PP

KESBANGPOL dan
POL PP
KESBANGPOL dan
POL PP
KESBANGPOL dan
POL PP
BPBD

BPBD
BPBD
BPBD

BPBD Sosnaker

BPBD Sosnaker

BPBD Sosnaker

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

157

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

KESBANGPOL

BAPPEDA

BAPPEDA
BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA
BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

158

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

159

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BAPPEDA
BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA
BAPPEDA

BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA

BAPPEDA
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

160

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

161

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

162

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

163

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat
Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat

Badan Pember
dayaan
Masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

164

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Badan Pember
dayaan
Masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

165

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

166

Tabel 7.3.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI III
NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
1 Meningkatnya 1 Meningkatkan
1 Peningkatan sarana dan Sekolah pendidikan SD/MI yang
kualitas dan
pemerataan
Prasarana Pendidikan
memiliki sarana dan prasarana sesuai
dan jangkauan
kuantitas sarana
standar teknis
akses
prasarana
Kelengkapan pemilikan buku pelajaran
pelayanan
pendidikan sekolah
sekolah SD/MI
pendidikan

Pengembangan
kualitas layanan
pendidikan

1 Meningkatkan
kualifikasi guru

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

90

100

Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun

Pendidikan

96

100

Pendidikan

Pemenuhan jumlah guru SD yang


diperlu

90

100

Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun

Sekolah pendidikan SMP/MTs yang


memiliki sarana dan prasarana sesuai
standar teknis
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
yang memiliki sarana dan prasarana
sesuai standar teknis
Kelengkapan pemilikan buku pelajaran
sekolah SMA/MA/SMK

90

100

90

100

96

100

Progeram Pendidikan
Menengah

Pendidikan

60%

60%

Program Pendidikan
Usia Dini

Pendidikan

60%

60%

Program Pendidikan
Usia Dini

Pendidikan

60%

75%

Program Pendidikan
Usia Dini

Pendidikan

Pengembangan bahan informasi


tentang pengasuhan dan pembinaan
anak TK
Pengembangan Model operasional BKBPOSYANDU _ PAUD
2

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

Peningkatan APK PAUD

Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Program DAK
Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

147

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
.
Peningkatan APK SD
.

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun

BIDANG
URUSAN
10

104,26

109%

Peningkatan APM SD

88,84

100%

Angka partisipasi sekolah

96

100

Pendidikan

Angka Putus Sekolah SD/MI

0,7

Pendidikan

Angka Putus Sekolah SMP/MTs

0,7

Partisipasi Anak Bersekolah SMP/MTs

95%

100%

Pendidikan

Peningkatan APM SMP

49,44

55%

Pendidikan

Peningkatan APK SMP

70,06

75%

Pendidikan

Peningkatan APK SLTA

49,3

55%

Peningkatan APM SLTA

36,99

45%

Pendidikan

Angka partisipasi sekolah

60

68%

Pendidikan

Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun

Progeram Pendidikan
Menengah

Pendidikan
Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

148

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Angka Putus Sekolah SMA/SMK/

Meningkatnya 1
angka melek
huruf

Meningkatkan
kesempatan
memperoleh
pendidikan

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

0%

Pendidikan

68,54

71

Pendidikan

1 Pengembangan pendidik Pemerataan guru secara bertahap


non formal

25%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

2 Mengembangkan PKBM
dan lembaga
ketrampilan
3 Memfasilitasi
pengembang belajar
paket A,B,C

Pemenuhan jumlah guru SD yang


diperlu

90%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Peserta didik paket A,B dan C yang


tidak aktif

<8%

<1%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Pengurangan Perserta didik paket A


yang tidak aktif

< 10 %

<2%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Pengurangan Perserta didik paket B


yang tidak aktif

< 10 %

<2%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Pengurangan Perserta didik paket C


yang tidak aktif
Penurunan buta aksara dalam
kelompok 15-40 tahun

< 10 %

<2%

Pendidikan

<7%

<3%

Program pendidikan
Non Formal
Program pendidikan
Non Formal

Peningkatan jumlah
labor,perpustakaan,dan pemanfaatan
tanah dan lingkungan

55

Peningkatan jumlah kelompok belajar

kelompok

35

Orang buta aksara dalam kelompok


diatas 44 tahun
Peserta didik paket A yang tidak aktif

%
%

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk


usia sekolah
2

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

4 Peningkatan pelayanan
Belajar paket A,B ,C

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Pendidikan

75 Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

65

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

<7%

<10%

Pendidikan

< 30 %

<2%

Program pendidikan
Non Formal
Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

149

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Peserta didik paket B yang tidak aktif

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

<10%

<2%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Peserta didik paket C yang tidak aktif

< 10 %

<2%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Jumlah kelulusan peserta didik yang


mengikuti ujian kesetaraan A

< 10 %

<1%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Jumlah kelulusan peserta didik yang


mengikuti ujian kesetaraan B

< 5%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Jumlah kelulusan peserta didik yang


mengikuti ujian kesetaraan C

95%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Jumlah lulusan program paket A yang


dapat melanjutkan ke jenjang lebih
tinggi (SMP/MTs) atau program Paket
B
Jumlah lulusan program paket B
melanjutkan dapat memasuki dunia
usaha

80%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

80%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

95%

75%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

50%

75%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

50%

85%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Jumlah lulusan program paket B yang


dapat melanjutkan ke jenjang lebih
tinggi (SMA/MA/SMK) atau program
Jumlah lulusan program paket C dapat
memasuki dunia kerja
Jumlah lulusan paket C dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan
lebih tinggi

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

150

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Jumlah peserta didik yang mengikuti
ujian sampel mutu pendidikan yang
mendapatkan nilai memuaskan

1 Meningkatkan
relevansi dan daya
saing pendidikan
serta Kualifikasi
Guru

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

60%

35%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

10%

100%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

90%

40%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

70%

20%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

25%

75%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

Jumlah pusat kegiatan belajar


masyarakat yang memiliki sarana dan
prasarana minimal sesuai dengan
teknis pembelajaran (Paket B)
1 Peningkatan kompetensi Meningkatkan kualifikasi pendidikan
tenaga pendidik
Guru dari <S1 menjadi S1 dan S1
menjadi S2

25%

75%

Program pendidikan
Non Formal

Pendidikan

90%

100

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

Terlaksananya sertifikasi guru TK, SD,


SMP, SMA dan SMK

Peserta didik program paket B bagi


penduduk usia sekolah yang belum
bersekolah SMP/MTs
Peserta didik program paket C bagi
penduduk usia sekolah yang belum
bersekolah SMA/MA/SMK
Prosentase jumlah anggota masyarakat
putus sekolah, pengangguran dan dari
keluarga prasejahtera yang menjadi
peserta didik dalam kursus-kursus/
pelatihan/ kelompok belajar usaha/
magang
Jumlah lembaga kursus dan lembaga
pelatihan yang terakreditasi

3 Meningkatnya
kualitas
pendidikan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

151

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Jumlah siswa yang diterima di
SMP/MTS
Jumlah siswa yang diterima di
SMA/MA/SMK

2 Peningkatan
pengawasan dan
manajemen pendidikan
Peningkatan
3 Pemerataan
Kesempatan
Penyetaraan dan
Peningkatan Kualitas
Tenaga Pendidikan dan
kependidikan

2 Meningkatkan
mutu, kualitas dan
Manajemen

1 Meningkatnya Akses
Pendidikan Dini,
Pendidikan Dasar dan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

9500%

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Tenaga kependidikan

BIDANG
URUSAN
10

79

Pendidikan

54

80

Pendidikan

Jumlah siswa yang diterima di didunia


kerja sesuai dengan keahliannya

50

85

Pendidikan

Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade


bidang studi tingkat provinsi

14

20

Pendidikan

Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade


olahraga tingkat provinsi

Persentase SMU/SMK yang


menggunakan akses internet

20

persentase sekolah yang terakreditasi

40

Pendidikan

55
90

Meningkatkan Pemerataan Kesempatan


Penyetaraan dan Peningkatan Kualitas
Tenaga Pendidikan dan kependidikan

Pendidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

Pendidikan

- SD

20

50

Pendidikan

- SMP

82

95

Pendidikan

- SMA/SMK

92

99

Pendidikan

Pelaksanaan MBS

45

100 Program Manajemen


Pelayanan Pendidikan

Pendidikan

152

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Manajemen
Pendidikan Dasar dan
Jumlah siswa SD dengan nilai
pendidikan
Pendidikan Menengah
memuaskan terhadap uji sampel mutu
pendidikan standar nasional
Jumlah siswa yang melanjutkan ke
SMP/MTS

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

90

79%

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

100 Program Manajemen


Pelayanan Pendidikan
95%

BIDANG
URUSAN
10

Pendidikan

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

100 Program Manajemen


Pelayanan Pendidikan

Pendidikan

Jumlah siswa SMP/MTs dengan nilai


memuaskan terhadap uji sampel mutu
pendidikan standar nasional

Jumlah siswa yang melanjutkan ke


SMA/SMK

54%

80%

Jumlah siswa SMA/SMK/MA dengan


nilai memuaskan terhadap uji sampel
mutu pendidikan standar nasional
Jumlah siswa SMA/SMK/MA yang
melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang
terakreditasi

90%

100%

25%

50%

Jumlah siswa yang diterima di dunia


kerja sesuai dengan keahliannya

20%

45%

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

Pemenuhan jumlah guru SD yang


diperlukan

90

100

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

Pemenuhan jumlah guru SMP/MTs


yang diperlukan

90

100

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

90

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

153

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Pemenuhan jumlah guru SMA/MA/SMK
yang diperlukan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

90

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

100

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

2 Pembinaan minat, bakat Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade


dan kreatifitas siswa
bidang studi tingkat propinsi

siswa

14

20

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan

Pendidikan

Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade


olah raga

siswa

Pendidikan

Jumlah SMU dan SMK yang


menggunakan Akses Internet

10

60

Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Peningkatan
mutu Pendidikan dan
Tenaga kependidikan
Program Pendidikan
Menengah

Pengembangan IT
dalam pendidikan

Meningkatkan
1 Pengembangan
kualitas pendidikan
pendidikan berbasis
yang berbasis
teknologi dan multi
teknologi dan multi
media.
Pengembangan
1 Memfasilitasi Fasilitasi
pendidikan non
kegiatan PKBM dan
formal dan informal
lembaga pendidikan
ketrampilan (sanggar
belajar)

Jumlah siswa yang diterima di dunia


kerja sesuai dengan keahliannya

50%

85%

Jumlah PKBM yang memiliki sarana dan


prasarana

50%

50%

Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan

Pendidikan

Peningkatan
prestasi oahraga

Peringkat kabupaten padang pariaman


di Porprop

rangking

12

Pemuda dan
Olah Raga

cabang

19

25

18

75

Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Olahraga

4 Meningkatnya 1
prestasi
pemuda dan
olah raga

1 Akses internet di
sekolah

Pendidikan

1 Pembinaan atlit dan


pelaku olahraga

Jumlah cabang olah raga yang di bina

Peningkatan sarana 1 meningkatkan sarana


Presentase sarana dan prasaran olah
dan prasarana olah
dan prasarana olah raga raga
raga yang
representatif

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Pendidikan

Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga

154

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
3 Meningkatkan
1 Peningkatan kualitas
Jumlah Organisasi Pemuda yang dibina
Pembinaan dibidang
kegiatan kepemudaan
Pemuda
2 Fasilitasi penguatan
Jumlah Organisasi Olahraga yang dibina
kelembagaan dan
kegiatan kepemudaan;
3 Pengembangan jiwa
Jumlah Kegiatan Pemuda
kepeloporan dan
kemandirian pemuda.
4 Meningkatkan
1 Meningkatnya
Rasio Klub Olahraga / Penduduk
Kompetisi Olahraga
persentase pencapaian
Prestasi dan
prestasi olahraga
Olahraga
Masyarakat Secara 2 Penguatan organisasi
Jumlah Kegiatan Olahraga
Terarah dan
dan manajemen
Berjenjang
pengelolaan olahraga;

Meningkatnya 1
status
kesehatan
masyarakat

Peningkatan akses
dan cakupan serta
mutu pelayanan
kesehatan yang
berkualitas dan
terjangkau bagi
masyarakat

45

organisasi

kegiatan

0.275

0.28

kegiatan

Program Pengembangan Pemuda dan


Kebijakan dan
Olah Raga
Manajemen Olah Raga

GOR

10

Program Pengembangan Pemuda dan


Kebijakan dan
Olah Raga
Manajemen Olah Raga

per

14

14,4

Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan
jaringannya

Kesehatan

Mempertahankan rasio Puskesmas per


satuan penduduk x 1000

0,062

Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana

Kesehatan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Posyandu

Program Pengembangan
dan Keserasian
Kebijakan Pemuda
Program Pengembangan
dan Keserasian
Kebijakan Pemuda
Program Pengembangan
dan Keserasian
Kebijakan Pemuda
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olahraga

BIDANG
URUSAN
10

45

1 Meningkatnya rasio
Meningkatnya rasio
sarana pelayanan umum satuan balita x 1000
kesehatan

2 Peningkatan kualitas
dan kuantitas sarana
prasarana kesehatan

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

organisasi

3 Fasilitasi dan partisipasi Gelanggang / Balai Remaja


event-event olahraga.
5

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga
Pemuda dan
Olah Raga

155

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
MeningkatnyaRasio pustu per satuan
penduduk x 1000

3 Meningkatkan
medis kesehatan

Kesehatan

Meningkatnya rasio polindes/poskesri


per satuan penduduk x 1000

0,149

0,174

Mempertahankan rasio RS per satuan


penduduk x 1000

0,005

Cakupan pembantu puskesmas (%)

34,25

Rasio dokter per satuan penduduk x


1000
Rasio
tenaga
medis
persatuan
penduduk x 1000

0,144
1,717

Kesehatan

Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan

0,14

0,17

Program Upaya
Kesehatan Masyarakat

Kesehatan

medis

17.117

1.794

Program Upaya
Kesehatan Masyarakat

Kesehatan

pelayanan

Program Upaya
Kesehatan Masyarakat

Kesehatan

Meningkatnya
ketersediaan
obat
esensial generik disarana pelayanan
kesehatan dasar dan vaksin

Prpgram Obat dan


Pembekalan Keshatan

Kesehatan

Meningkatnya rasio tenaga


persatuan penduduk x 1000
Meningkatnya
spesialis dasar

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan
141
prasarana
38 puskesmas/puskesmas
pembantu dan
0 jaringannya

0,181

141,18

BIDANG
URUSAN
10

Kesehatan

0,17

Cakupan puskesmas (%)

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

prasarana
puskesmas/puskesmas
pembantu dan
jaringannya

rasio Meningkatnya rasio dokter per satuan


penduduk x 1000

4 Meningkatkan
ketersediaan,
pemerataan dan
keterjangkauan obat
serta alat kesehatan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

cakupan

80

90

156

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
2 Pelayanan Rumah 1 Meningkatkan kualitas Angka kematian 48 jam setelah dirawat
Sakit yang bermutu pelayanan
kesehatan, untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar
dan
profesional
baik
dalam
hal RS (Net Death Rate=NDR)
kepada Masyarakat
penguasaan ilmu dan
teknologi, perilaku serta
keterampilan teknis

Peningkatan
pengelolaan RS
yang aman dan
bersinergis dengan
lingkungan
masyarakat

1 Meningkatkan kualitas
dan kuantitas sarana
prasarana rumah sakit
serta sarana penunjang

1 Optimalisasi terhadap
akses dan kualitas
pelayanan kesehatan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN
10

0%

2,50%

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

menit

60

< 30

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

Persentase peningkatan kualitas dan


kuantitas sarana prasarana RS

13%

100%

Ketersediaan pelayanan rawat jalan


dan rawat jenis

70%

100%

Cakupan pemberian makanan pasien

100%

100%

Program pengadaan,
Kesehatan
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
Kesehatan
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
Kesehatan

0%

100%

Program pengadaan,
Kesehatan
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
Kesehatan
jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata

0,85%

85%

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

50,00%

100%

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

2 Melakukan pembenahan Persentase limbah cair & padat RS yang


dan pemeliharaan
memenuhi baku mutu
terhadap sarana dan
prasarana rumah sakit Ketepatan waktu penyediaan linen,
limbah cair dan padat infeksiu terkelola
4 Peningkatan akses
dan pemerataan
pelayanan

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

2 Melakukan standarisasi Waktu tunggu dirawat jalan (RJ)


mutu pelayanan melalui
klasifikasi
tipe
dan
akreditasi
3

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

Angka pemanfaatan Tempat Tidur RS


(Bed occupancy Rate=BOR)
Peningkatan pelayanan pasien

157

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien

5 Peningkatan status 1 Meningkatkan akses dan


kesehatan keluarga
jangkauan serta kualitas
meliputi kesehatan
pelayanan kesehatan
ibu, anak, lansia dan
keluarga/masyarakat
gizi

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

90%

90%

85%

90%

0%

4,50%

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

80%

100%

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

Tersedianya Standar Operasional dan


Standar pelayanan medis

100%

100%

Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

Meningkatnya cakupan kunjungan ibu


hamil K4 (%)

89,79

95 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak

Meningkatnya cakupan komplikasi


kebidanan yang ditangani (%)

70,2

80 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak

Meningkatnya cakupan pertolongan


persalinan oleh nakes terlatih (cakupan
PN) (%)

87,81

90 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak

Meningkatnya cakupan pelayanan nifas


(%)

85

Meningkatnya
cakupan
neonatus
dengan komplikasi yang ditangani (%)

58,56

90 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
80 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak

Meningkatnya cakupan bayi yang


memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standar
2 Menyederhanakan dan
mempersingkat
prosedur pelayanan
rumah sakit

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

Angka kematian Umum untuk setiap


1.000 penderita keluar RS (Gross Death
Rate=GDR)
Peningkatan pelaksanaan SPM dan
kepatuhan SOP

Program Promosi
Kesehatan
Kesehatan dan
Pemberdayaan
masyarakat
Program
Standarisasi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan

158

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi per
1000 kelahiran hidup

Peningkatan upaya
pengendalian
penyakit menular,
tidak menular

993

Angka kematian bayi (<15 per 1000


kelahiran hidup)

Angka kematian ibu (<100 per 100.000


kelahiran hidup

104

2 Peningkatan
Angka kematian ibu per 100.000
penanganan status gizi kelahiran hidup
keluarga/ masyarakat

6 Penurunan
prepalensi gizi
buruk

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

993 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
7 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
100 Program
peningkatan Kesehatan
keselamatan
ibu
melahirkan dan anak
94
Program Perbaikan Gizi Kesehatan
Masyarakat

org

104

tahun

70,9

13,3%

11% Program Perbaikan Gizi Kesehatan


Masyarakat

Persentase balita gizi buruk yang


ditangani di sarana kesehatan sesuai
tata laksana gizi buruk

100%

100% Program Perbaikan Gizi Kesehatan


Masyarakat

Cakupan
pemberian
makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin

100,0%

100% Program Perbaikan Gizi Kesehatan


Masyarakat

1 Meningkatkan upaya
pencegahan dan
penurunan angka
kesakitan masyarakat

Penemuan dan penanganan penderita


penyakit TBC BTA

74,5

85

Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular

Kesehatan

2 Peningkatan sistem
surveilance penyakit
menular dan tidak

Penemuan dan penanganan penderita


penyakit DBD

96,3

100

Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular

Kesehatan

3 Peningkatan jangkauan Angka Usia Harapan Hidup (Th)


mutu pelayanan
kesehatan keluarga (ibu,
anak, lansia)
1 Peningkatan kualitas
Persentase status gizi buruk dan gizi
gizi masyarakat
kurang

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

72,56

Program Upaya
Kesehatan Masyarakat

Kesehatan

159

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
menular dan tidak
Penemuan dan penanganan penderita
menular yang
penyakit DBD
berkembang di
Incident Rate DBD/ 100.000 penduduk
masyarakat

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

96,30

100

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9
Penyakit Menular

BIDANG
URUSAN
10

Kesehatan

6,92

Kesehatan

AFP rate per 100.000 penduduk < 15


tahun

Kesehatan

Penderita
ditangani

100

100

Kesehatan

Balita dengan diare yang ditangani

100

100

Kesehatan

Penderita kusta yang selesai berobat


(RFT Rate)

90

95

Kesehatan

Penderita malaria yang diobati

100

100

Kesehatan

cakupan ODHA yang diobati

100

100

Kesehatan

Cakupan Desa/ Kelurahan/Korong


mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam

100

100 Program Pencegahan


dan Penanggulangan
Penyakit Menular

Kesehatan

Cakupan
Desa/kelurahan/Korong
Universal Child Immunization (UCI)

100 Program Pencegahan


dan Penanggulangan
Penyakit Menular

Kesehatan

Peningkatan upaya 1 Meningkatkan


Meningkatkan cakupan Desa / Nagari
Promosi
Dan
kesadaran masyarakat Siaga Aktif
Pemberdayaan
terhadap kesehatan dan
masyarakat
perilaku hidup sehat

26,60%

60%

Program
Promosi Kesehatan
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat

44%

60%

Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

2 Peningkatan advokasi
yang lebih membantu
kelompok masyarakat

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

pneumonia

Balita

yang

Meningkatkan cakupan perilaku hidup


bersih dan sehat (PHBS)

86

160

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
kelompok masyarakat
Cakupan Desa/RT yg mengonsumsi
miskin
garam beryodium

BIDANG
URUSAN
10

90%

90% Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

ASI-

63%

80% Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

Persentase siswa SD dan setingkat yang


diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan/tenaga
terlatih
(guru
UKS/Dokter kecil)

60%

75% Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

Tersedianya informasi kesehatan yang


dibutuhkan masyarakat

100%

100%

Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

Meningkatkan
Meningkatkan cakupan jumlah
Pemerataan pelayanan kunjungan masyarakat ke puskesmas
kesehatan

36%

65%

Program
Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat

Peningkatan
kualitas Meningkatkan persentase ketersediaan
layanan puskesmas
obat dan vaksin

80%

90%

Program Upaya
Kesehatan Masyarakat

3 Meningkatkan kualitas Meningkatkan cakupan Tempat-tempat


penyehatan lingkungan umum yang memenuhi syarat
kesehatan
4 Peningkatan
Meningkatkan Nagari percontohan
pemberdayaan
dan bebas jentik nyamuk aedes
penyuluhan kesehatan
lingkungan
5 pemberdayaan
dan Meningkatkan Kesadaran masyarakat
penyuluhan kesehatan dalam melaksanakan kesehatan
lingkungan
lingkungan

26,01%

50%

Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

Program Pengembangan Kesehatan


Lingkungan Sehat

Peningkatan Upaya 1
Pelayanan
dan
Pemulihan
Kesehatan
Masyarakat
2
.

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Cakupan bayi
Eksklusif

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

yg

mendapat

Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun
Desa

Kesehatan

Pemberdayaan
Masyarakat

161

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
10 Mempercepat
1 Terlaksananya Fasilitasi Pembinaan Kecamatan Sayang Ibu
dan Sosialisasi
penurunan angka
Kecamatan Sayang Ibu
kematian Ibu (AKI)
hamil, menyesui dan
(KSI)
nifas serta angka
2 Meningkatkan kualitas Pembinaan dalam meningkatkan
kematian bayi
hidup
perempuan kualitas hidup
(AKB)
terutama
dibidang

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

11 Meningkatkan
1 Pembinaan dan
peran aktif
pengawasan terhadap
masyarakat, swasta
klinik kesehatan dan
dalam
peredaran obat dan
pembangunan
makanan
kesehatan
Meningkatkan 1 Meningkatkan
1 Mengembangkan
Pelayanan
upaya Pelayanan
kemitraan dengan
Kesehatan
dan Pemulihan
penyedia pelayanan
Bagi Keluarga
Kesehatan Bagi
kesehatan bagi
Miskin
Keluarga Miskin
masyarakat miskin
2 Peningkatan advokasi
yang lebih membantu
kelompok masyarakat
miskin

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Persentase Posyandu yang aktif

BIDANG
URUSAN
10

kecamatan

17

17

Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun
Desa

kecamatan

17

17

Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun
Desa

22

40

Program
Penguatan Pembedayaan
Kelembagaan
Perempuan
Pengarustamaan Gender
dan Anak
Program Pengawasan
Kesahatan
Obat dan makanan

pendidikan , kesehatan
dan ekonomi
3 Pemberdayaan kader
posyandu

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Jumlah klinik kesehatan yang dibina

klinik

Peningkatan Pengawasan Peredaran


obat dan makanan

30

Cakupan Jaminan Pemeliharaan


Kesehatan Masyarakat Miskin melalui
pengembangan Jamkesmas/Jamkesda

70%

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan


pasien masyarakat miskin

41,25

55%

Program Pengawasan
Obat dan makanan
80% Program Kemitraan
peningkatan pelayanan
kesehatan
(Pengembangan JPKM)

75

Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin

Pemberdayaan
Masyarakat

Kesahatan

Kesehatan

Kesehatan

162

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
7 Pengarusutam 1 Meningkatnya
1 Penyuluhan /Sosialisasi Terfasilitasinya Kelembagaan PUG dan
aan Gender
pemerataan
pada Siswa sekolah Anak
dan hak anak
penyuluhan KDRT smpai pada masyarakat
dam mayarakat
di nagari
2 Melaksanakan fasilitasi Jumlah pengaduan perlindungan
dan advokasi PUG bagi perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
Perempuan
Rasio KDRT (%)

Memperlamba 1
t Laju
Pertumbuhan
Penduduk

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1.5%

Meningkatkan
1 Terlksananya Fasilitasi Jumlah Kecamatan Sayang Ibu
kecamatan
pengetahuan
dan
dan
Sosialisasi
wawasan
Kecamatan Sayang Ibu
perempuan(KSI)
perempuan
diNagari
3 Meningkatkan
1 Meningkatkan Kualitas Persentase partisipasi perempuan di
%
kualitas Perempuan
dan kuantitas
lembaga pemerintah (%)
Politik dalam
perempuan politik di
menghadapi pemilu
Legislatif
Terwujudnya kuota 30 % legislatif
%
perempuan

Meningkatkan
1 Pengembangan dan
Rasio akseptor KB (%)
partisipasi
peningkatan penyediaan
masyarakat dan
pelayanan KB
Institusi masyarakat
dalam program

Persen

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

2,3

Program
Penguatan Pemberdayaan
Kelembagaan
Perempuan
Pengarustamaan Gender
dan Anak

5%

Program Peningkatan Pemberdayaan


Kualitas Hidup dan Perempuan
Perlindungan
Perempuan

2,3

Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan
Perempuan
Program Peningkatan Pemberdayaan
Kualitas Hidup dan Perempuan
Perlindungan
Perempuan

17

17

8.05%

10.50%

20

64%

66.20%

Program Peningkatan
Peran Serta dan
Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Program Peningkatan
Peran Serta dan
Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Program
Pelayanan
Kontrasepsi

Pemberdayaan
Perempuan

Pemberdayaan
Perempuan

Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera

163

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
dalam program
Rata-rata jumlah anak per keluarga
KB,KS

Rata-rata
jumlah
Anak/KK
%

3.4

2.7

59.05%

30.05%

50%

60%

Terlaksananya Pembinaan Kelompok


Masyarakat Pedui KB

50%

55%

Terlaksananya Pembinaan Terhadap


Tenaga Pendamping Kelompok Bina
Keluarga di Kecamatan

17 Kec

17 Kec

64%

66.20%

2 Fasilitasi
kegiatan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
promotif dan kaderisasi Sejahtera I
KB
TerFasilitasi Advokasi dan KIE tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

Meningkatkan
1 Peningkatan kesadaran Cakupan peserta KB aktif (%)
Kesehatan
reproduksi
sehat,
Reproduksi
bagi
keluarga berencana dan
Masyarakat
keluarga sejahtera
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
istrinya dibawah usia 20 tahun (3,5%)
Cakupan Pasangan Usia Subur menjadi
peserta KB aktif
Cakupan Pasangan Usia Subur yang
ingin menjadi peserta KB aktif tidak
terpenuhi

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

BIDANG
URUSAN
10

Program
Kontrasepsi

Pelayanan Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Program
Keluarga Keluarga
Berencana
Berencana dan
Keluarga
Program Kesehatan
Sejahtera
Reproduksi Remaja
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB /KR
yang mandiri
Program Penyiapan
Tenaga Pendamping
Kelompok Bina Keluarga
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
Program Pengembangan Keluarga
peran serta masyarakat Berencana dan
dlm pelayanan KB
Keluarga
Sejahtera
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB

164

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
Rasio Petugas KB disetiap Desa (1 Desa
2 orang PPLKB)

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

Penanganan
1 Penanganan
penyandang
penyandang masalah
masalah
kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial

Meningkatkan
penanganan,
pelayanan dan
rehabilitasi PMKS

1 Peningkatan
penanganan pelayanan
dan rehabilitasi PMKS,
Anak Jalanan, Anak
Terlantar

Persentae jumlah penyandang masalah


kesejahteraan sosial yang tertangani
anak terlantar yang menerima jaminan
sosial
Jumlah Sarana sosial yang dibina

2 Fasilitasi pengembangan PMKS yg memperoleh bantuan sosial


penanganan, pelayanan
dan rehabilitasi PMKS;
Persentase sarana sosial yang
direhabilitasi

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN
10

Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB

Rasio Pembantu Pembina KB 1 petugas


disetiap desa
Terlaksananya Pelayanan pemasangan
kontrasepsi KB
Cakupan penyediaan alat dan dan obat
kontrasepsi untuk
memenuhinpermintaan masyarakat
30% setiap tahun
Persentae jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang tertangani

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

50%

60%

10%

15%

Program Pengembangan
peran serta masyarakat
Program Pengembangan
peran serta masyarakat
dlm pelayanan KB

83.52

87.22

Program Pelayanan dan Sosial


Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial

Persen

Persen

10
20%

Unit

12

13

37.57

56.35

20

40

Persen
Persen

Program Pembinaan
Ana Terlantar

Program Pemberdayaan Sosial


Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial

Program Pembinaan
Panti Asuhan / Panti
Jompo
Program Pembinaan
Panti Asuhan / Panti
Jompo

Sosial

165

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
(%) tingkat penyadang cacat fisik dan
mental yang menerima jaminan sosial

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

Persen

Mengembangk 1
an tenaga
kerja yang
berkualitas,
produktiffitas
dan berdaya
saing tinggi
dengan
pelatihan
keterampilan
berorientasi
penempa tan
dan

Peningkatan
kemandirian,
perluasan
kesempatan kerja
dan perlindungan
tenaga kerja

20%

Persen

50%

55%

Persen

23.41

17.66

Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial

Tingkat pengangguran terbuka

Persen

13.51

9.38

Rasio penduduk yg bekerja (Pendd


Kerja/Angk Kerja 15 th+)*100

Persen

93.75

97

Tersedianya data base PMKS, PSKS


Potensi, Tenaga Kerja dan Lapangan
Kerja

Persen

60

70

Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Kerja
Program Data Base
PMKS, PSKS Potensi
Tenaga Kerja dan

perusahaan

10

10

1 Meningkatkan SDM Para Jumlah Pengangguran/ mencari


Pencari Kerja
Pekerjaan

2 Peningkatan Mutu,
Keahlian dan
pengetahuan Para
Pencari Kerja

Menciptakan
1 Menciptakan Hubungan Meingkatnya suasana kerja yang aman
hubungan industrial
yang Harmonis antara
dan damai di perusahaan
yang harmonis
Pengusaha dan Pekerja

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN
10

Program Pembinaan
Sosial
Para Penyandang Cacat
dan Trauma
Program Pembinaan Eks Sosial
Penyandang Penyakit
Sosial

10,00%

(%) tingkat penyandang penyakit sosial


yang menerima jaminan sosial
2

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Program Peningkatan
Kesempatan Kerja

KETENAGA
KERJAAN

KETENAGA
KERJAAN

166

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

1
2
3
4
5
I MISI III : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkeperibadian wirausaha.
II Prioritas 3 : Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan jiwa kewirausahaan
2 Peningkatan kualitas,
Pembinaan terhadap pengusahan dan
pengetahuan dan
pekerja
Kepribadian yang baik
antara Pengusaha dan
Pekerja

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

INDIKATOR KINERJA
KONDISI KONDISI
SATUAN
AWAL
AKHIR
6
7
8

perusahaan

10

10

PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
9

Program Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan

BIDANG
URUSAN
10

KETENAGA
KERJAAN

167

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

168

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

169

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

170

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

171

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

172

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

173

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

174

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan

Dinas
Pendidikan

Dispora

Dispora

Dispora

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

175

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Dispora

Dispora

Dispora

Dispora

Dispora

Dispora

Diskes

Diskes

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

176

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Diskes
Diskes

Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes

Diskes

Diskes
Dinkes

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

177

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

RSUD

RSUD

RSUD

RSUD
RSUD
RSUD

RSUD

RSUD
RSUD

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

178

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

RSUD

RSUD

RSUD
RSUD
Diskes

Diskes

Diskes

Diskes

Diskes

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

179

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Diskes

Diskes

Diskes

Diskes

Diskes

Diskes
Diskes

Diskes

Diskes

Diskes

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

180

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes

Diskes

Diskes

Diskes

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

181

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

Diskes

Diskes
Diskes

Diskes,

Diskes,

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

182

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BPM dan
Kesehatan

BPM dan
Kesehatan

BPM dan
Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Diskes

Diskes

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

183

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

184

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BPPKB

BPPKB
BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

BPPKB

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

185

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

BPPKB

BPPKB

BPPKB
BPPKB

SELURUH SKPD

SOSNAKER

SOSNAKER

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

186

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

SOSNAKER

SOSNAKER

SOSNAKER

SOSNAKER

SOSNAKER

SOSNAKER

SOSNAKER

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

187

SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
11

SOSNAKER

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

188

Tabel 7.4.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI IV
NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
II
1

Prioritas 4 : Peningkatan pembangunan pertanian yang tangguh dan berdaya saing


1 Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
pertanian,
perkebunan dan
perikanan

Peningkatan sarana dan


prasarana pertanian,
perkebunan dan
perikanan

Penerapan sistim
2
pertanian modern,
intensifikasi dan
optimalisasi lahan
terlantar dan pekaragan
serta penerapan teknologi
pertanian

Membangun dan
memelihara
infrastruktur serta
sarana dan prasarana
pendukung
Meningkatnya Jumlah
Kawasan Sentra
Produksi Pertanian,
Perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan

Jumlah areal lahan sawah


Irigasi

Ha

Panjang Jalan Usaha Tani

meter

Panjang Jalan Produksi

20.647 Program peningkatan produksi


Pertanian/ Perkebunan

31455

Program peningkatan produksi


Pertanian/ Perkebunan
Program peningkatan produksi
Pertanian/ Perkebunan
3 Program peningkatan produksi
Pertanian/ Perkebunan

9,3

Jumlah Nagari Model Pertanian


Terpadu

Nagari

Luas Lahan Kawasan Pertanian


Organik

Ha

Luas Lahan Perkebunan Cacao


Produktif
Luas Lahan Perkebunan Kelapa
Produktif
Jumlah produksiPadi

Ha

9.587

17.889

Ha

31.650

42.126

Ton

Jumlah produksi Cacao

Ton

Persentase Peningkatan
Produksi Pertanian

Ton

Jumlah Produksi Padi

Ton

254.655

bertambah
2,5%/tahun

Jumlah Produksi PadiJagung

Ton

7.428,70

bertambah
2,5%/tahun

Jumlah Produksi PadiJagungUbi


Kayu

Ton

11.669,27

bertambah
2,5%/tahun

Program peningkatan produksi


pertanian/perkebunan

Jumlah produksi Cacao

Ton

6.992

Ton

34.757

bertambah
2,5%/tahun
bertambah
2,5%/tahun

Program peningkatan produksi


pertanian/perkebunan

Jumlah Produksi kelapa

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Km

18.770

12 Program penerapan Teknologi


Pertanian Perkebunan

Program penerapan Teknologi


Pertanian Perkebunan

Program peningkatan produksi


pertanian/perkebunan

167

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Jumlah Produksi Pepaya

Ton

532.324

Jumlah Produksi Pisang

Ton

578.435

Jumlah Produksi Buah Naga

Ton

4,56

Jumlah areal lahan sawah irigasi

Peningkatan Produksi
Ternak

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Peningkatan,
Perluasan dan
Peremajaan Tanaman
Perkebunan
Meningkatnya
Populasi Ternak

bertambah
2,5%/tahun
bertambah
2,5%/tahun
bertambah
2,5%/tahun

18770 Ha

Rehabilitasi JIDES,

Ha

Rehabilitasi JITUT

Ha

2800 Ha

Panjang Jalan Usaha Tani

31455 M

Panjang Jalan Produksi

Km

9,3 Km

Luas Cetak Sawah

Ha

400 Ha

Luas Lahan Perkebunan Kakao


Produktif

Ha

9587 Ha

Luas Lahan Perkebunan Kelapa

Ha

31650 Ha

Luas Lahan Peremajaan


Perkebunan Kakao

Ha

Luas Lahan Peremajaan


Perkebunan Kelapa

Ha

Program peningkatan produksi


pertanian/perkebunan

1550 Ha
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan

Meningkatnya Kinerja Penyuluh


Lapangan

perrsen

60%

60%

Jumlah Kelompok Binaan

perrsen

16,70

16,7%

Jumlah Bintek yang diikuti

perrsen

50%

Luas Lahan Peremajaan


Perkebunan Cacao
Luas Lahan Peremajaan
Perkebunan Kelapa
Jumlah Populasi Ternak

Ha

Program peningkatan produksi


pertanian/perkebunan

Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/
Perkebunan Lapangan

70% Program Pemberdayaan


Penyuluh Pertanian/
Perkebunan Lapangan

Ha
Program peningkatan produksi
hasil peternakan

168

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Ternak
Sapi
ekor

9
hasil peternakan

65.933

96.907

Kambing

ekor

29643

41.409

Kerbau

ekor

44226

64.983

Ayam Buras

ekor

850669

1.157.318
Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak

Pencecahan dan penanggulangan


penyakit hewan dan gangguan
reproduksi serta pencemaran
produk hewan (out come)
dok

(Out Come) Meningkatnya SDM


Peternak

60

65

Selesainya pelabuhan perikanan


representatif

25%

Jumlah produksi perikanan


tangkap per tahun
Terlaksananya pemasangan
rumpon

ton

2108600%

unit

6 unit

Tersedianya statistik peternakan


dan informasi permintaan pasar
ternak

Peningkatan Produksi
Perikanan

Meningkatnya
Produksi Perikanan

Jumlah produksi perikanan


budidaya per tahun
Produksi Benih

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

ton

13.879,70 ton

Program Peningkatan Penerapan


Teknologi Peternakan
100 Program Pengembangan
Perikanan Tangkap
24.445
8
23.879 Program Pengembangan
budidaya perikanan

ekor

77.877,40

229.635

Luas kolam budidaya

ha

503

580

Luas UPR

ha

140

185

Terwujudnya UPR bersertifikat

unit

30

Terwujudnya kawasan budidaya


payau

ha

1,5

30 Program Pengembangan
kawasan budidaya laut, air payau
dan air tawar

169

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Berkembangnya kawasan
minapolitan

Kawasan

Jumlah kegiatan sosialisasi


mitigasi yang dilaksanakan

kali

Jumlah informasi iklim yang


diberikan kepada nelayan
Jumlah sosialisasi wawasan
maritim yang dilaksanakan

10 Program Peningkatan mitigasi


bencana alam laut dan prakiraan
iklim laut
120

kali

2 Program Peningkatan kegiatan


budaya kelautan dan wawasan
maritim kepada masyarakat

kelompok

Database & laporan statistik


yang dihasilkan

Paket

200%

50 Program Pemberdayaan
masyarakat dalam pengawasan
dan pengendalian sumber daya
2
kelautan

Jumlah operasi pengawasan

th

2 x /th

Terwujudnya kawasan
konservasi pesisir dan laut
daerah
Terwujudnya kawasan
konservasi lubuk larangan

Ha

684 Ha

lokasi

79

Jumlah kelompok masyarakat


pengawas yang terbina

Ekosistem pesisir yang terkelola

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

2 Program Pemberdayaan
ekonomi masyarakat pesisir

0 Ha

Jumlah restocking Benih Ikan

ekor

200 rb ekor

Jumlah restocking tukik

ekor

1000 ekor

6 x /th
984 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
100
984 Program Pengelolaan dan
rehabilitasi ekosistem pesisir
dan laut
200.000 Program Rehabilitasi dan
Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam
1.500

170

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

2 kali

5 kali

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Jumlah kegiatan sosialisasi
Siswasmas

kali

Terwujudnya konsumsi makan


ikan Padang Pariaman sebesar :

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

32 kg/kap/th

Unit pengolahan ikan mandiri

unit

60 unit

Tersedianya pasar ikan higienis

unit

Terwujudnya kawasan eko


wisata pesisir dan laut

lokasi

0 lokasi

Persentase kelompok yang


dibina

10%

Rasio jumlah penyuluh


perikanan dengan jumlah
kecamatan

1:2

Selesainya pelabuhan perikanan


representatif

25%

Terwujudnya penambahan balai


benih ikan

1unit

Pertambahan jumlah sarana dan


prasarana kelautan perikanan

0%

Peningkatan Kawasan Jumlah Kawasan konservasi dan


Konservasi dan
Budidaya
Budidaya Perikanan

Kawasan

Program Peningkatan kesadaran


dan penegakan hukum dalam
pendayagunaan sumber daya
laut
45 Program Optimalisasi
pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan
100
5
2 Program Pengembangan
ekowisata dan jasa lingkungan
dikawasan-kawasan konservasi
laut dan hutan
90 Program Pengembangan sistem
penyuluhan perikanan

2:1

100 Program DAK Bidang Kelautan


dan Perikanan
1
100

Program Pengembangan
Kawasan Budidaya Laut, Air
Payau dan Air Tawar

171

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
2

Meningkatkan
Pendapatan Petani

Peningkatan Kapasitas
Petani , Kelembagaan
Petani dan Pelaku
Agribisnis

Peningkatan Kualitas Jumlah Poktan, Gapoktan dan


SDM Pertanian dan
kelompok Perikanan
Perikanan
Persentase Kelembagaan Petani
yang dibina
Meningkatnya jumlah poktan
dan gapoktan pelaku produksi
beras organik dan sayuran
organik
Terlaksananya Gerakan
Pensejahteraan Petani

Meningkatnya daya saing


produk Pertanian dan
Perikanan

Meningkatnya
Kebedayaan
masyarakat

kelompok

Program peningkatan
kesejahteraan petani

perrsen

50%

70% Program Peningkatan kapasitas


Kelembagaan Petani

6 poktan/1 Program Peningkatan Usaha


5 poktan/1
kawasan
kawasan beras Agribisnis berbasis nagari
beras organik
organik
Kec

Peningkatan Pendapatan Petani

Rp

jumlah pelaku utama dan pelaku


usaha (KK tani miskin) yang
melaksanakan usaha tani
terpadu dengan jam kerja
standar

KK

17

17

9,5 juta
permusim
tanam

naik
3m5%/tahun

200

200 Program Pengembangan Industri


Kecil dan Menengah
Program Peningkatan
Kemampuan teknologi Industri

Tersebarnya Informasi Pasar


hasil produksi pertanian/
perkebunan unggulan daerah
Peningkatan penerapan
teknologi pertanian/perkebunan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Gerakan Terpadu


Pensejahteraan Petani

Program Peningkatan
pemasaran hasil produksi
pertanian dan perkebunan
orang

Luas Lahan kawasan Pertanian


Organik

ha

1 Ha

Jumlah Nagari Model Pertanian


Terpadu

Nagari

270 org

Program peningkatan penerapan


teknologi pertanian/perkebunan

3 Ha

Program peningkatan penerapan


teknologi pertanian/perkebunan
3 Program peningkatan penerapan
teknologi pertanian/perkebunan

172

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
3

Pemberdayaan Tenaga
Penyuluh

Peningkatan
Kapasitas Penyuluh

Jumlah Bimtek-bimtek yang


diikuti

kali

Program pengembangan
budidaya perikanan
Program pengembangan
perikanan tangkap
Program pengembangan
sistem Penyuluhan
perikanan

Peningkatan Jumlah
Kelompok Binaan

3 Peningkatan
Ketahanan Pangan

Jumlah Kelompok Binaan

Peningkatan jumlah lembaga


distribusi pangan, lumbung
pangan , DMP, DKP yang
berperan aktif
Jumlah Ketersediaan Pangan

kelompok

100

ton/beras

Terlaksananya Penanganan
Daerah Rawan Pangan
III

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

132.696,65
ton beras

100

Program Peningkatan Ketahanan


Pangan (pertanian/perkebunan)

132.696,65 ton Program Peningkatan Ketahanan


beras
Pangan (pertanian/perkebunan)
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (pertanian/perkebunan)

Prioritas 5 : Mengembangkan pelaku UMKM dan koperasi yang handal dan profesional sebagai basis ekonomi kerakyatan
1 Pengembangan industi
1 Pengembangan
Jumlah jenis dan unit
jenis
1 Meningkatnya
pengolahan berbasis
pengolahan komoditi Pertanian
olahan
pengolahan produk
produk olahan dan
komoditi unggulan
pemasaran bernilai
pertanian,
tambah, jaminan
perkebunan dan
jenis
mutu dan keamanan Jumlah jenis dan unit
pengolahan
komoditi
olahan
hasil pertanian dan
Perkebunan
perikanan
Jumlah jenis dan unit
pengolahan komoditi
Peternakan

Program pengembangan
perikanan tangkap
Program pengembangan
sistem Penyuluhan
perikanan

jenis
olahan

Program peningkatan pemasaran


hasil produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan pemasaran
hasil produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan pemasaran
hasil produksi peternakan

173

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Jumlah jenis dan unit
pengolahan komoditi Perikanan

jenis
olahan

unit

Fasilitasi
pengembangan
industri pengolahan

Jumlah Industri Pengolahan yang


mendapat fasilitasi

10 Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan

60

100 Program Peningkatan


Kemampuan teknologi Industri

unit

Program Pengembangan Industri


Kecil dan Menengah
Program Peningkatan
Kemampuan teknologi Industri

2 Berkembangnya
usaha mikro, kecil
dan koperasi

1 Meningkatnya
jumlah sentra
produksi produk

Pengembangan akses
pelayanan dan sumber
pendanaan Koperasi dan
UMKM,

Meningkatkan
kemudahan
permodalan bagi
UMKM dan Koperasi

Pengembangan kebijakan 1
peningkatan ekonomi
lokal,

Peningkatan
kemitraan bisnis bagi
UMKM dan Koperasi

Pengembangan kualitas
1
SDM UMKM dan koperasi

Peningkatan
keterampilan dan
manajemen pelaku
UMKM dan Koperasi

1 Mengembangkan sentra
produksi komoditi
unggulan dengan
menggunakan pendekatan
wilayah dan kawasan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1 Pengembangan
Komoditi Unggulan

Jumlah UMKM dan Koperasi


yang mendapat bantuan
Permodalan

unit

Terwujudnya Sistim Pendukung


yang sesuai untuk
pengembangan UMKM
Jumlah kemitraan

UTP

buah

Program Penciptaan Iklim Usaha


usaha kecil Menengah Yang
Kondusif

jumlah pelatihan yang diikuti

kali

Program Peningkatan Kualitas


Kelembagaan Koperasi

Jumlah koperasi aktif

Kop

Jumlah kawasan sentra komoditi


Unggulan

Program Pengembangan Sistem


Pendukung Usaha bagi UMKM

610

800

138

150

kawasan

Program Pengembangan Sistem


Pendukung Usaha bagi UMKM

Program Peningkatan Kualitas


Kelembagaan Koperasi
Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha bagi UMKM

- Makanan Ringan

- Bordir

6 Program Pengembangan Sentrasentra Industri Potensial


5

174

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
- Batu Bata

- Tas
- Sepatu
Bertambahnya IKM yang
menerapkan GKM

1
3

2
4

IKM

10

Program Peningkatan Kapasitas


IPTEK Sistem Produksi

IKM

Program Pengembangan Industri


Kecil dan Menengah

Meningkatnya Nilai Produksi


IKM

Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri

Berkembangnya Teknologi
murah bagi industri

10

60

Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri

pasar

Program Peningkatan Efisiensi


Perdagangan dalam Negeri

perrsen

Bertambahnya IKM Mandiri

Terwujud pasar BANA


Meningkatnya kualitas komoditi
ekspor

15%

Jumlahindustri besar yang ada


pada kawasan industri
2

2 Meningkatnya
1 Pengembangan kebijakan
investasi berbasis
investasi
ekonomi kerakyatan

Penataan dan
Jumlah Pedagang Kaki Lima yang
Pembinaan Pedagang ditata dan dibina
kaki lima di pasar
tradisional

- Jumlah PMDN
1 Peningkatan
pelayanan investasi
- Jumlah PMA
dan kejelasan regulasi - Total PMA PMDN
Jumlah promosi baik potensi
investasi maupun produksi
daerah
Jumlah izin PMDN, PMA

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Peningkatan dan


Pengembangan Ekspor
Program Pengembangan sentrasentra industri potensial

orang

20

Program Pembinaan pedagang


kaki lima dan asongan
Program Pengembangan sentrasentra industri potensial

buah

Program Peningkatan Promosi


dan Kerjasama Investasi
20

60

Program Peningkatan Promosi


dan Kerjasama Investasi
Program Pengembangan
Pelayanan Perizinan

175

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
Dokumen inventarisasi
permasalahan perusahaan dan
buku perda penanaman modal
1

Meningkatnya
kualitas objek
wisata unggulan
2 Meningkatnya
jumlah kunjungan
wisata

Pengembangan destinasi
pariwisata

Pengembangan kualitas
obyek dan event-event
pariwisata

Peningkatan sarana
dan prasarana objek
wisata
Pengembangan
jaringan kerjasama
promosi pariwisata

2 Peningkatan
pengelolaan objek
wisata

Program Peningkatan Iklim


Investasi dan Realisasi Investasi

Jumlah Objek wisata yang


terkelola dan tertata

objek
wisata

jumlah kunjungan wisatawan

orang

Program Pengembangan
Kemitraan

jumlah kunjungan wisatawan

orang

Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata

Peningkatan Fasilitas Obyek


Wisata Unggulan

objek
wisata

Jumlah Kawasan Wisata Kuliner

objek
wisata
objek
wisata

Program Pengembangan
Kemitraan

Jumlah Kawasan Wisata Religi


Peningkatan kerjasama pelaku
wisata
3

IV

Pembinaan terhadap
masyarakat sekitar
objek wisata

jumlah kunjungan wisatawan

Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata

Program Pengembangan
Destinasi Wisata

orang

Berkembangnya
Kawasan Wisata
Kuliner

Mengembangkan kawasan 1
wisata kuliner

Menata dan
mengelola kawasan
wisata kuliner

Jumlah wisata kuliner

kawasan

Program Pengembangan
Destinasi Wisata

Berkembangnya
Kawasan Wisata
Religi

Mengembangkan kawasan 1
wisata Religi

Menata dan
mengelola kawasan
wisata religi

Jumlah wisata religi

kawasan

Program Pengembangan
Destinasi Wisata

Prioritas 6 : Penurunan tingkat kemiskinan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

176

NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

Indikator

Satuan

INDIKATOR KINERJA
KONDISI
KONDISI
AWAL
AKHIR
7

PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
9

I MISI IV: Mewujudkan pembangunan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing berbasiskan sistem agribisnis dan agroindustri
1

Menurunnya tingkat 1
kemiskinan dan
daerah tertinggal

Peningkatan sarana dan


prasarana daerah
tertinggal

Meningkatnya sarana Berkurangnya jumlah penduduk


dan prasarana pada
miskin
daerah tertinggal
berkurangnya jumlah daerah
tertinggal

Pemberdayaan
masyarakat miskin

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Peningkatan kapasitas berkembangnya ekonomi


masyarakat miskin
produktif

kk

korong

unit

Program peningkatan lembaga


ekonomi pedesaan

Program SKPD Terkait

program peningkatan peran


perempuan di perdesaan

177

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Bappeda dan
Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

178

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

179

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

180

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

181

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan
Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

182

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Kelautan dan
Perikanan

Pertanian

Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag

Pertanian

Pertanian

Pertanian

Pertanian,
Peikanan,
Koperindag

Pertanian

Pertanian,
Peikanan,
Koperindag
Pertanian,
Peikanan,
Koperindag

Pertanian

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

183

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Pertanian

BP3KP

Pertanian

BP3KP

Pertanian

BP3KP

Pertanian

BP3KP

Pertanian

BP3KP

Ketahanan
Pangan

BP3KP

Ketahanan
Pangan

BP3KP

Ketahanan
Pangan

BP3KP

Perindustrian

Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,

Perindustrian

Perindustrian

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

184

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Perindustrian

Perindustrian

Perindustrian

Perindustrian

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Koperindag,
Peranian,
Perikanan,
Perkebunan,
Peternakan

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

185

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian
Perindustrian
Perindustrian

Koperindag
Koperindag
Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

Perindustrian

Koperindag

186

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Perindustrian

Koperindag

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

Pariwisata

Disbudpar

187

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
Penanggung
Jawab

10

11

Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa

BPM

Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa

SKPD Terkait

SKPD Terkait

188

Tabel 7.5.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS UNTUK MISI V
INDIKATOR KINERJA
SASARAN

NO

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

2
3
4
1
5
6
7
I Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
II Prioritas 7 : Peningkatan ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong pembangunan permukiman yang ramah bencana
1 Meningkatnya
1 Membangun sarana dan
1 Pembangunan dan pengadaan
Jumlah jalur evakuasi
buah
sarana dan
prasarana pada kawasan
sarana dan prasarana
prasarana
rawan bencana
penanggulangan bencana
penanggulangan
2 Meningkatnya Kesiapsiagaan
1 Sosialisasi pengurangan resiko
Kegiatan Sosialisasi
Unit
0
bencana
dan Kepedulian Masyarakat,
bencana dan Mitigasi Bencana
terhadap Bencana
3 Pengurangan Resiko Bencana

1 Peningkatan fasilitas Jalur Evakuasi Jumlah Early Warning System

Tingkat waktu tanggap daerah


layanan wilayah manajemen
kebakaran
4 Mempercepatan
penyaluran 1 Percepatan penyaluran Bantuan Jumlah rumah masyarakat yang
Bantuan Rehab Rekon Rumah
Rehab Rekon Rumah Masyarakat direhab
Masyarakat Pasca Gempa 30
Pasca Gempa 30 September 2009
September 2009

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

Prioritas 8 Pembangunan Infrastruktur berwawasan lingkungan

Infrastruktur
berwawasan
lingkungan

Percepatan pembangunan
infrastruktur dan sarana
perkantoran pemerintahan

1 Pembangunan kantor
pemerintahan di kawasan ibukota
kabupaten
2 Pembangunan sarana Pendukung
Pusat Pemerintahan

2 Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya

Kali

Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya
Program Penanganan
Pasca Bencana Alam
unit

69758

Jumlah Gedung Kantor yang


terbangun

15%

60%

Pembangunan ruang terbuka


hijau

70

Program Pengelolaan RTH

Terbangunnya pemukiman
perumahan

50

Program Pengembangan
Perumahan

unit

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Olah
Raga

jumlah sport holl yang


terbangun

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Peningkatan
Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya

2 Peningkatan fisilitas tanggap


bencana

II

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

Program Perbaikan
Perumahan Akibat
Bencana Alam/Sosial

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana

177

INDIKATOR KINERJA
SASARAN

NO

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
.
3 Pembangunan infrastruktur dan
Akses jalan menuju Ibukota
km
utilitas kawasan ibukota kabupaten

Membangun
Wilayah strategis
dan cepat tumbuh

1
Menurunnya
ketimpangan
pembangunan antar
wilayah

Pengembangan pusat
pertumbuhan dan kawasan
strategis

1 Pengembangan wilayah strategis


dan cepat tumbuh

Membangun Wilayah strategis 1


dan cepat tumbuh

Mendorong pertumbuhan
pembangunan wilayah sesuai
dengan potensinya

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Lanjutan pembangunan mesjid


makam syekh Burhanuddin

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

0.5

6 Program Pembangunan
Jalan Jembatan

terbangunnya drainase

15

80 Program Pembangunan
Saluran Drainase

terbangunnya jaringan listrik

10

100 Program Pembinaan dan


Pembangunan
Ketenagalistrikan

Terbangunnya jaringan air


bersih

10

100 Program Pengembangan


Kinerja Pengeloaan Air
Minum dan Air Limbah

Terbangunnya jaringan
telekomunikasi

100 Program Peningkatan


Sarana dan Prasarana

Terbangunnya Fasilitas Parkir

100 Program Peningkatan


Sarana dan Prasarana

Kawasan Stratgis dan cepat


tumbuh terbangun

kawasan

Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh

Peningkatan Fasilitas Ekonomi


dan Infrastruktur Pendukung

kawasan

Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh

Persentase penyelesaian Mesjid

45

100

Program pengembangan
destinasi wisata

35

100

Program pengembangan
destinasi wisata

lanjutan pembangunan water boom Persentase penyelesaian water


boom

Pembangunan Asrama Haji

100

Pelaksanaan pembangunan yang


terpadu, sinergi dan terintegrasi

20

80

Persentase penyelesaian
Asrama Haji
Peningkatan Fasilitas Ekonomi
dan infrastruktur pendukung

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh

178

INDIKATOR KINERJA
NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya produktivitas
pertanian sehingga pendapatan
petani meningkat

45%

Jumlah luas areal yang dialiri


saluran irigasi

250

Terpenuhinya kebutuhan air


bersih bagi masyarakat
dilingkungan permukiman
Output : Jumlah Pembangunan
jaringan air bersih
Terbangunnya jaringan air
bersih (%)

30

85

paket

12

23

15%

Meningkatnya kualitas dan


kuantitas sarana prasarana
jaringan jalan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1 Pembangunan, Peningkatan dan


Rehabilitasi /pemeliharaan jalan
dan jembatan

Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah

20%
90%

Terbangunnya jumlah sarana


air minum berkualitas
Jumlah Nagari yang
melaksanakan sanitasi total
berbasis masyarakat (persen)
Teratasinya masalah genangan
air permukaan dan mengurangi
resiko banjir

9
Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

0%

;35

20

Program Pembangunan
Saluran Drainase/Goronggorong

Pertumbuhan jalan mantap

2,5

Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan

Panjang jalan yang dibangun


(km)

km

25

Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan

Panjang Peningkatan Jalan


Kabupaten

Km

25

Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan

Panjang jalan yang terpelihara


secara periodik (km)

km

11

55

Program Peningkatan dan


Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan

179

INDIKATOR KINERJA
NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Panjang jalan yang terpelihara
Km
secara rutin (km)

Meningkatnya
Lingkungan
Permukiman yang sehat

Mewujudkan Lingkungan
Permukiman yang sehat

Meningkatnya keamanan dan


kenyamanan bagi para
pengguna jasa transportasi

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

2 Fasilitas prasarana perhubungan

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

150

1300

Program Peningkatan dan


Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan

Pembangunan Jalan menuju


ibukota

km

0,5

Program Peningkatan dan


Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan

Tersedianya data base jalan

Dokumen

Terbuka dan terhubungnya


daerah terisolir /Panjang
Peningkatan Jalan Pedesaan
(km)
Tersedianya Lingkungan
Permukiman yang sehat

km

81

Program
PembangunanSistim
informasi/data base
jalandan jembatan
Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan

10

50

Dokumen

2 Program Lingkungan sehat


perumahan

Dokumen

1 Program Lingkungan sehat


perumahan

unit

200

Terlaksananya gerakan standar


lingkungan dan hidup sehat
(dokumen)
Tersusunnya data masyarakat
miskin dikwasan kumuh

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

Tersedianya rumah sehat bagi


masyarakat miskin di kawasan
kumuh dan padat penduduk
(unit)
Jumlah rambu-ranbu lalu lintas
terpelihara

Program Sanitasi dan


Penyehatan Lingkungan

1.500 Program Lingkungan sehat


perumahan

unit

113

3 Pemeliharaan prasarana
perhubungan

Terpelihara Sarana
Perhubungan

unit

113

4 Pengaturan trayek angkutan


umum;

Jumlah Izin trayek

izin trayek

15

213 Program Pembangunan


sarana dan prasarana
perhubungan
213 Program Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
20 Program Peningkatan
Pelayanan Angkutan

180

INDIKATOR KINERJA
SASARAN

NO

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
5 Pembangunan terminal;
Jumlah Terminal Bis
buah

Peningkatan Sarana 1
Penunjang Ekonomi

Meratanya pelayanan
teknologi komunikasi dan
informatika di setiap Nagari

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

1 Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan
17 Program Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan

buah

17

Jumlah Terminal Bis

buah

Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan

7 Penyediaan sarana /Rambu-rambu Jumlah Pemasangan Rambu


lalu llintas
rambu lalu lintas

buah

20

100 Program pengendalian dan


pengamanan lalu lintas

8 Peningkatan Fasilitas Terminal

buah

17

9 Pembangunan Terminal Tipe B

buah

1 Program pengenalian dan


pengamanan lalu lintas

10 Pembangunan Terminal Truk

buah

1 Program pengenalian dan


pengamanan lalu lintas
2014 Program pengenalian dan
pengamanan lalu lintas

Jumlah Terminal tipe C yang


terpelihara

11 Pengawasan dan pengujian


kelayakan terhadap kendaraan
umum/kendaraan masal dan
kedaraan barang

Jumlah uji kelaikan kendaraan


umumdan barang

unit

2014

1 Pengaturan, pengawasan dan


pengendalian pemanfaatan
teknologi komunikasi dan
informatika

Jumlah Jaringan komunikasi

buah

94

Meningkatnya
pegelolaan 1 Fasilitasi
dan
bantuan Jumlah luas areal yang dialiri
sarana irigasi dalam rangka
pemeliharaan sumber air milik saluran irgasi (ha)
meningkatkan
produktifitas
masyarakat;
pertanian

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

Jumlah Terminal tipe C yang


terpelihara
6 Penyediaan sarana prasarana
perhubungan dan informasi
fasilitas transportasi

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

ha

250

17 Program Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
Perhubungan

Program Pengembangan
Telekomunikasi

1250

Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya

181

INDIKATOR KINERJA
SASARAN

NO

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
2 Penguatan
kelembagaan Jumlah Lembaga Pengelola Air
P3A
masyarakat pengelola air.
yang dibina

Meningkatnya
kesadaran
masyarakat dalam
pelestarian
lingkungan hidup

Peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang
pelestarian lingkungan

Pembinaan dan pemberdayaan


masyarakat tentang pelestarian
lingkungan hidup

Jumlah Perusahaan yang


Perusahaan
mematuhi Amdal, UKL dan UPL

Jumlah Kawasan RTH

Meningkatnya implementasi
Amdal , UKL dan UPL setiap
penanggung jawab kegiatan

1 Pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan pembangunan

Menurunnya Tingkat
Pencemran Lingkungan

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

10

80%

90%

Pesen

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup

20%

Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup

Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH)

Jumlah Perusahaan yang


mematuhi AMDAL, UKL dan
UPL
Persentase jumlah usaha dan
atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya

kawasan

Persentase peningkatan
kualitas akses informasi SDA
dan LH

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

70%

Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup

182

INDIKATOR KINERJA
NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Persentase jumlah pengaduan
masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan atau
perusakan lingkungan hidup
yang ditindak lanjuti
Persentase Peningkatan
%
Pengawasan dan Pengendalian
terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup
Menurunnya Tingkat Polusi
%

Penyusunan dokumen Amdal, UKL


dan UPL bagi setiap penanggung
jawab kegiatan
3 Meningkatkan kebersihan dan
penghijauan lingkungan

Menekan tingkat kerusakan


lingkungan hidup dari pihak
yang tidak bertanggung jawab

1 Peningkatan Pengawasan dan


pengendalian terhadap kerusakan
dan pencemaran lingkungan hidup

Meningkatnya pengelolaan
sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan

1 Pelestarian Lingkungan hidup

Jumlah Dokumen AMDAL, UKL


dan UPL yang tersusun

Dokumen

Persentase peningkatan
kebersihan dan penghijauan
lingkungan
Persesentase penigkatan
Pengawasan dan pengendalian
terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup
Jumlah Luas lahanKritis yang
direhabilitasi

Persentase peningkatan
perluasan daerah tangkapan air
Terlaksananya Rehabilitasi
hutan dan lahan
Terlaksananya perlindungan
dan konservasi sumberdaya
hutan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Ha

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

9
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup

20%

40%

Program Peningkatan
Pengendalian Polusi

20%

20%

Program Perlindungan dan


konservasi sumber daya
alam
Program Perlindungan dan
konservasi sumber daya
alam
Program Pengendalian
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
Perlindungan dan
konservasi sumberdaya
alam
Perlindungan dan
konservasi sumberdaya
alam
Perlindungan dan
konservasi sumberdaya
alam
Perlindungan dan
konservasi sumberdaya
alam

183

INDIKATOR KINERJA
SASARAN

NO

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
5 Memulihkan lahan kritis,
1 Pemulihan Lahan kritis, lahan bekas Jumlah Luas lahan yang
%
lahan bekas tambang galian c,
tambang galian c, kawasan pantai, direhabilitasi /dikelola
kawasan pantai, kawasan
kawasan konservasi dan sumber
konservasi dan sumber daya
daya alam
alam.
Meningkatnya Cadangan SDA

Meningkatnya
1
pengelolaan sumber
daya alam yang
berwawasan
lingkungan

Meningkatnya cakupan skala


1 Peningkatan kualitas dan kuantitas Jumlah TPA
pelayanan penanganan sampah
sarana dan prasarana pengelolaan
sampah
Terbangunnya TPA Regional

Meningkatnya pemanfaatan
ruang sesuai dengan fungsi
kawasan melalui penataan
kawasan strategis yang telah
ditetapkan dalam RTRW
Pengendalian dan pengawasan
terhadap pemanfaatan Sumber
Daya Alam

1 Pengendalian dan pengawasan


pemanfaatan ruang sesuai dengan
fungsi kawasan

50%

50%

50%

unit

unit

Terkelolanya
sampah/Lingkungan Bersih

45%

Persentase pemanfaatan ruang


sesuai dengan RTRW yang
telah ditetapkan

50

1 Pembinaan dan penyuluhan


terhadap pemanfaatan sumber
daya alam

Jumlah Pembinaan dan


penyuluhan yang dilakukan

2 Penegakan hukum terhadap


pelanggaran pemanfaatan sumber
daya alam

Berkurangan jumlah PETI

Jumlah PETI yang ditertibkan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

30%

Persentase lahan kritis yang


direhabilitasi/ dikelola
.

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

kali/thn

9
Rehabilitasi dan
pemulihan cadangan
sumber daya alam

45% Rehabilitasi dan


pemulihan cadangan
sumber daya alam
85%
Rehabilitasi dan
pemulihan cadangan
sumber daya alam
5
Pengendalian kinerja
pengelolaan sampah
1

Pengendalian kinerja
pengelolaan sampah
Pengendalian kinerja
pengelolaan sampah

75

Program Perencanaan
Tata Ruang Kawasan

Program Pembinaan dan


Pengawasan Bidang
Pertambangan

PETI

persen

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

Program Pembinaan dan


Pengawasan Bidang
Pertambangan
50%

65%

Program Pembinaan dan


Pengawasan Bidang
Pertambangan

184

INDIKATOR KINERJA
NO

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA
OUTCOME
SATUAN

1
I

2
3
4
5
6
Misi V : Terwujudnya Pembangunan yang ramah lingkungan melalui penanggulangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup
Persentase tersedianya sarana
persen
dan prasarana sektor
pertambangan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

KONDISI
AWAL
TAHUN
2010

KONDISI
AKHIR
TAHUN
2015

PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

20%

Program Pembinaan dan


Pengawasan Bidang
Pertambangan

Persentase luas tambang yang


ditertibkan

persen

100%

Program Pembinaan dan


Pengawasan Bidang
Pertambangan

Persentase terpenuhinya
kebutuhan masyarakat sektor
ketenagalistrikan
Kawasan Pengembangan
ekowisata dan jasa lingkungan
dan kawasan konservasi

persen

0,1

10%

Pembinaan dan
Pengembangan bidag
ketenaga listrikan
Program pengembangan
ekowisata dan jasa
lingkungan di kawasan
konservasi laut dan hutan

persen

Persentase Penurunan
kebakaran hutan

persen

Program pengendalian
kebakaran hutan

Persentase Pengelolaan dan


Rehabilitasi ekosistim pessisr
dan laut

persen

Program pengelolaan dan


rehabilitasi ekosistem
pesisir dan laut

185

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

Kesatuan Bangsa BPBD, PU


dan Politik
Dalam Negeri
BPBD

BPBD, BPM

BPBD

Perumahan

BPBD, PU.
Sosnaker

Administrasi
Perkantoran

DPU

Lingkungan
Hidup

DPU, LH

Perumahan

DPU

Pemuda dan Olah DPU, Dispora


Raga

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

186

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

PU

DPU

PU

DPU

Energi dan
Sumber Daya
Mineral

DPE

Pekerjaan Umum DPU

Pekerjaan Umum DPU


Pekerjaan Umum DPU

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

PU

DPU

PU

DPU

Pariwisata

DPU

Pariwisata

DPU,
Disbudpar

DPU

DPU

187

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

PU

DPU

PU

DPU

PU

DPU

188

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

PU

DPU

PU

DPU

PU

DPU

PU

DPU,
Kesehatan

PU

DPU,
Kesehatan

PU

DPU,
Kesehatan

PU

DPU,
Kesehatan

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

189

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Perhubungan

Dishubkomin
fo

Perhubungan

Dishubkomin
fo

PU

DPU

190

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

PU

DPU

Lingkungan
Hidup

KLH dan
SKPD terkait

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

191

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH

Lingkungan
Hidup

KLH,
Dipertabunh
ut

Lingkungan
Hidup

KLH,
Dipertabunh
ut
KLH,
Dipertabunh
ut
KLH,
Dipertabunh
ut

Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

192

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

Lingkungan
Hidup

KLH,
Dipertabunh
ut, DKP, DPE

Lingkungan
Hidup

KLH,
Dipertabunh
ut, DKP, DPE
KLH,
Dipertabunh
ut, DKP, DPE
KLH, PU

Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup
Lingkungan
Hidup

KLH, PU

Lingkungan
Hidup

KLH, PU

Penataanruang DPU,
Bappeda,
Yandu, POL
PP

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Energi dan
Sumber Daya
Mineral

DPE

Energi dan
Sumber Daya
Mineral

DPE

Energi dan
Sumber Daya
Mineral

DPE

193

BIDANG
URUSAN

SKPD
PENANGGUN
G JAWAB

10

11

Energi dan
Sumber Daya
Mineral

DPE

Energi dan
Sumber Daya
Mineral

DPE

Energi dan
Sumber Daya
Mineral
Lingkungan
Hidup

DPE

LH,
Dipertahorbu
n
LH,
Dipertahorbu
n
LH, DKP

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

194

7.2

AGENDA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

7.2.1. Agenda Pembangunan Daerah


Agenda pembangunan pada dasarnya merupakan kegiatan pokok yang akan dilakukan untuk
mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh. Dalam rangka mewujudkan visi
dan misi, strategi pembangunan daerah yang telah dirumuskan terdahulu serta agenda
pembangunan nasional dan propinsi maka pada bagian ini ditetapkan pula agenda
pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman untuk periode 2010-2015 sebagai
berikut:
1.

Penerapan Ajaran Beragama dan Berbudaya yang Berkualitas


Penerapan ajaran agama dan budaya daerah merupakan landasan utama untuk dapat
mewujudkan proses pembangunan daerah yang baik sesuai dengan keinginan
masyarakat umum. Melalui agenda pembangunan daerah ini diharapkan akan dapat
diwujudkan keselarasan antara ajaran agama dan budaya daerah dengan tingkah laku
dan kebiasaan hidup masyarakat setempat sehingga tercipta kehidupan yang sejahtera
dan agamais menuju masyarakat madani.

2.

Perbaikan Penyelenggaraan Pemerintahan


Peran pemerintah dalam pembangunan cukup dominan, maka percepatan proses
pembangunan daerah berkaitan erat dengan penyelenggaraan pemerintah daerah.
Dengan demikian perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah merupakan agenda
penting dalam mendorong proses pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Tekanan utama dalam agenda pembangunan ini adalah : peningkatan keterpaduan dan
sinergi antar pelaku pembangunan daerah, pelaksanaan sistem pemerintahan yang
partisipatif dan transparansi, perbaikan sistem perencanaan dan penganggaran,
perbaikan sistem rekrutmen dan promosi aparatur, dan peningkatan pelayanan publik.

3.

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan.


Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan landasan utama bagi
terwujudnya proses pembangunan yang baik, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
Termasuk dalam agenda pembangunan ini adalah peningkatan kualitas pendidikan
yang mencakup pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, peningkatan
derajat kesehatan tinggi dan pelayanan kesehatan merata, perbaikan gizi, pelayanan
kesehatan penduduk miskin
dan penerapan serta peningkatan kualitas dan
produktifitas tenaga kerja.

4.

Peningkatan Pembangunan Ekonomi yang Tangguh dan Berdaya saing


Berbasiskan Sistem Agribisnis dan Agroindustri.
Peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat masih tetap menjadi utama
prioritas utama pembangunan daerah. Karena itu agenda untuk meningkatkan kegiatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ini merupakan salah satu kegiatan yang bersifat
strategis dalam mendorong proses pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman.
Termasuk dalam agenda pembangunan ini adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi
daerah disemua sektor, pengembangan industri kecil dan menengah, peningkatan
kemampuan teknologi industri, pengembangan sentra-sentra industri potensialdan
peningkatan promosi dan kerjasama investasi.

5.

Pembangunan Infrastruktur yang Ramah Lingkungan


Pembangunan yang baik tidak hanya dalam bentuk peningkatan ekonomi dan
kemakmuran masyarakatnya tetapi juga dalam bentuk terwujudnya kondisi lingkungan
hidup yang baik ramah lingkungan. Oleh karena itu, agenda pembangunan infrastruktur
yang ramah lingkungan merupakan unsur yang sangat penting dan strategi untuk
meningkatkan proses pembangunan daerah Kabupaten Padang Pariaman . termasuk
dalam agenda pembangunan ini dan menjadi fokus utama adalah pada perbaikan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

186

kualitas Rencana Tata-Ruang Wilayah (RTRW), pengembangan wilayah strategis dan


cepat tumbuh, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta
penangananan mitigasi bencana.
7.2.2

Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan adalah kumpulan program strategis yang bersifat lintas sektoral
sebagai penjabaran operasional dari masing-masing agenda pembangunan, sedangkan
Program Strategis didasarkan pada visi, misi dan strategi pembangunan daerah. Agenda
pembangunan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dijabarkan ke dalam delapan
prioritas pembangunan, yaitu : 1) Pengamalan ABS-BK dalam Kehidupan beragama dan
berbudaya, 2) Penerapan Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,
3)
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Jiwa Kewirausahaan, 4) Peningkatan
Pembangunan Pertanian yang Tangguh dan Berdaya Saing, 5) Mengembangkan Pelaku UMKM
dan Koperasi yang Handal dan Profesional sebagai basis ekonomi kerakyatan, 6) Penurunan
tingkat kemiskinan dan daerah tertinggal, 7) Peningkatan ketahanan masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong pembangunan permukiman yang ramah
bencana, 8) Pembangunan Infrastruktur berwawasan lingkungan. Hubungan antara Misi,
Agenda, dan Prioritas, dapat dilihat pada Tabel 7.2 berikut ini :
Tabel 7.6
Hubungan antara Misi, Agenda, dan Prioritas Pembangunan
NO

MISI

AGENDA

PRIORITAS

Mewujudkan kehidupan
beragama dan berbudaya
yang berkualitas berdasarkan
falsafah adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah

1. Penerapan Ajaran 1. Pengamalan ABS-BK


dalam kehidupan
Beragama
dan
beragama dan berbudaya
Berbudaya
yang
Berkualitas

Mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang
berorientasi mutu
berbasiskan sinergitas antara
pemerintah dan masyarakat

2. Perbaikan
Penyelenggaraan
Pemerintahan

Mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan
berkeperibadian wirausaha

3. Peningkatan
3. Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia dan
Kualitas
Jiwa Kewirausahaan
Sumberdaya
Manusia dan Jiwa
Kewirausahaan.

Mewujudkan pembangunan
ekonomi yang tangguh dan
berdaya saing berbasiskan
sistem agribisnis dan
agroindustri

4. Peningkatan
4. Peningkatan
Pembangunan Pertanian
Pembangunan
yang Tangguh dan
Ekonomi
yang
Berdaya Saing,
Tangguh
dan
5. Mengembangkan Pelaku
Berdaya
saing
UMKM dan Koperasi yang
Berbasiskan Sistem
Handal dan Profesional
Agribisnis
dan
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
Agroindustri.
6. Penurunan tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal

Mewujudkan Pembangunan
berkelanjutan dan

5. Pembangunan

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

2. Penerapan Good
Governance dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan

7. Peningkatan ketahanan
masyarakat dan
187

berwawasan lingkungan

Infrastruktur yang
Ramah Lingkungan

kesiapsiagaan terhadap
bencana serta
mendorong
pembangunan
permukiman yang ramah
bencana
8. Pembangunan
Infrastruktur
berwawasan lingkungan

Sinkronisasi prioritas pembangunan Kabupaten Padang Pariaman dengan Prioritas Nasional


dan Prioritas Propinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada Tabel 7.2. berikut ini :

Tabel 7.7
Sinkronisasi Prioritas Nasional Dengan Prioritas Sumatera Barat
PRIORITAS NASIONAL

PRIORITAS PROVINSI

1. Reformasi Birokrasi
dan Tata Kelola.
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan
Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan
Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal,
Terdepan, Terluar dan
Pasca Konflik
11. Kebudayaan,
Kreativitas dan Inovasi
Teknologi

1. Pengamalan Agama dan


ABS-SBK Dalam Kehidupan
Masyarakat (1,11)*
2. Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Dalam
Pemerintahan (1)
3. Peningkatan Pemerataan
dan Kualitas Pendidikan
(2)
4. Peningkatan Derajat
Kesehatan Masyarakat (3)
5. Pengembangan Pertanian
Berbasis Kawasan dan
Komoditi Unggulan (5, 7)
6. Pengembangan Industri
Olahan dan Perdagangan
(7,11)
7. Pengembangan Wisata
Alam dan Budaya (11)
8. Penurunan Tingkat
Pengangguran dan
Kemiskinan (4)
9. Infrastruktur Penunjang
Ekonomi Rakyat (6, 8, 10)
10. Mitigasi, Penanggulangan
Bencana Alam dan
Pelestarian Lingkungan
Hidup (9)

PRIORITAS KABUPATEN
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pengamalan ABS-BK dalam


kehidupan beraga ma dan
berbudaya
Penerapan Good Governance
dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan
Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia dan
Jiwa Kewirausahaan
Peningkatan Pembangunan
Pertanian yang Tangguh dan
Berdaya Saing,
Mengembangkan Pelaku
UMKM dan Koperasi yang
Handal dan Profesional
sebagai basis ekonomi
kerakyatan
Penurunan tingkat
kemiskinan dan daerah
tertinggal
Peningkatan ketahanan
masyarakat dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana serta mendorong
pembangunan permukiman
yang ramah bencana
Pembangunan Infrastruktur
berwawasan lingkungan

*) Nomor di belakang prioritas menunjukkan nomor prioritas nasional yang terkait


Visi dan Misi Pemerintah Daerah Tahun 2010-2015, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih
operasional ke dalam sejumlah program prioritassehingga lebih mudah diimplementasikan
dan diukur tingkat keberhasilannya. Hubungan antara Misi, Agenda, Prioritas dan Program
dapat dilihat pada tabel 7.8 berikut ini :

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

188

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

189

Tabel 7.8
Hubungan Misi, Agenda, Prioritas dan Program
MISI
AGENDA
Misi I : "Mewujudkan kehidupan
Penerapan ajaran
beragama dan berbudaya yang
beragama dan berbudaya
berkualitas berdasarkan falsafah
yang berkualitas
adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah

MISI II : "Mewujudkan
Perbaikan
penyelenggaraan pemerintahan
penyelenggaraan
yang berorientasi mutu berbasiskan pemerintah
sinergitas antara pemerintah dan
masyarakat"

PRIORITAS
Prioritas 1 : Pengamalan ABSBK dalam Kehidupan
Beragama dan Berbudaya

Prioritas 2 : Penerapan Good


Governance dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan

PROGRAM
1 Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama

URUSAN
Kebudayaan

2 Program Pengembangan Lembaga-Lembaga Sosial


Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
3 Program Pengembangan Nilai Budaya

Kebudayaan
Kebudayaan

4 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Kebudayaan

5 Program Pemberdayaan lembaga Adat Seni dan Budaya

Kebudayaan

1 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Otoda, pemerintahan
Umum, Administrasi
Keu Da, Perangkat
Daerah, Kepeg dan
Persandian

2 Program Pendidikan Kedinasan


3 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
4 Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
6 Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
7 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kab/Kota
8 Program Ektensifikasi dan Intensifikasi Objek dan Subjek
Pajak dan Retribusi
9 Program Peningkatan Sistim Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
10 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
11 Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem
dan Prosedur Pengawasan
12 Program Pengembangan Komunikasi, informasi dan media
masa
13 Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan
informasi
14 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
15 Program Pengembangan data/informasi

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

189

MISI

AGENDA

PRIORITAS

PROGRAM
16 Program Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan

URUSAN

17 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media


Massa
18 Program Kerjasama Informasi dengan Mas Media
19 Program Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan
20 Program Pembinaan Kapasitas Perpustakaan
21 Program Perbaikan Sistim Administrasi Kearsipan
22 Program Peningkatan kualitas informasi
23 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
24 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
25 Program Peningkatan Kualitas Pelayan Publik
26 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
27 Program Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat
28 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
29 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
30 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
31 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/
Wakil Kepala Daerah
32 Program Pembinaan Pengembangan Pelayanan Publik
33 Program Pembinaan dan Penataan Organissai Perangkat
Daerah
34 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
35 Program Pengembangan Pelayanan Perizinan
36 Program Penataan Administrasi Kependudukan
37 Program Pendidikan Politik Masyarakat

Kesatuan Bangsa dan


Politik Dalam Negeri

38 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan


39 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
(Pekat)
40 Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal
41 Program Peningkatan dan Kenyamanan Lingkungan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

190

MISI

AGENDA

PRIORITAS

PROGRAM
42 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
44 Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi

URUSAN
Perencanaan
Pembangunan Daerah

45 Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sosial dan


Budaya
47 Program Pengembangan Kota-kota , Menengah dan Besar
48 Program Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
49 Program Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana
50 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
51 Program Penelitian
52 Program Perencaaan Tataruang
53 Program Pengembangan Data/Informasi
54 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pelatihan
Masyarakat
55 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan , Penggunaan dan
Pemanfaatan Lahan
56 Program Pengembangan Sistim Informasi Pertanahan

Otoda, pemerintahan
Umum, Administrasi
Keu Da, Perangkat
Daerah, Kepeg dan
Persandian

57 Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan


MISI III : "Mewujudkan sumberdaya Peningkatan kualitas SDM Prioritas 3 : Peningkatan
manusia yang berkualitas dan
dan Jiwa kewirausahaan
Kualitas Sumberdaya Manusia
berkeperibadian wirausaha"
dan Jiwa Kewirausahaan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun


2 Program Pendidikan Menengah

Pendidikan
Pendidikan

3 Program pendidikan Non Formal

Pendidikan

4 Program Peningkatan mutu Pendidikan dan Tenaga


kependidikan
5 Program Peningkatan mutu Pendidikan dan Tenaga
kependidikan
6 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
7 Program Peningkatan mutu Pendidikan dan Tenaga
kependidikan
8 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan

9 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Pemuda dan Olah Raga

10 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Pemuda dan Olah Raga

Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan

191

MISI

AGENDA

PRIORITAS

PROGRAM
11 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

URUSAN
Pemuda dan Olah Raga

12 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah


Pemuda dan Olah Raga
Raga
13 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah
Pemuda dan Olah Raga
Raga
14 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan Kesehatan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
15
16
17
18

Program Upaya Kesehatan Masyarakat


Prpgram Obat dan Pembekalan Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah
sakit mata
19 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan

Kesehatan

20 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Kesehatan


21 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Kesehatan

22 Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Kesehatan
23 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kesehatan
24 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan
25 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
26 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
27
28
29
30
31
32

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender Pemberdayaan
dan Anak
Perempuan
Program Pengawasan Obat dan makanan
Kesehatan
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kesehatan
(Pengembangan JPKM)
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kesehatan
Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender Pemberdayaan
dan Anak
Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Pemberdayaan
Perempuan
Perempuan

192

MISI

AGENDA

PRIORITAS

PROGRAM
33 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
34 Program Pelayanan Kontrasepsi

URUSAN
Pemberdayaan
Perempuan
Keluarga Berencana
dan Keluarga Sejahtera

35 Program Keluarga Berencana


36 Program Pengembangan peran serta masyarakat dlm
pelayanan KB
37 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Sosial

MISI IV: Mewujudkan pembangunan


ekonomi yang tangguh dan berdaya
saing berbasiskan sistem agribisnis
dan agroindustri

Peningkatan
Prioritas 4 : Peningkatan
pembangunan ekonomi
Pembangunan Pertanian yang
yang tangguh dan berdaya Tangguh dan Berdaya Saing
saing berbasiskan sistim
agribisnis dan agroindustri

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

38 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Sosial

39 Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo


40 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
41 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Sosial
Sosial

Sosial

42
43
44
45

Sosial
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
Ketenaga kerjaan

Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial


Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
1 Program peningkatan produksi Pertanian/ Perkebunan

Pertanian

2 Program Penerapan Teknologi Pertanian Perkebunan

Pertanian

3 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Pertanian

4 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Pertanian

5 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Pertanian

6 Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Pertanian

7 Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Pertanian

8 Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau


dan Air Tawar
9 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pertanian
Pertanian

10 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Industri

11 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Industri

12 Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Pertanian

193

MISI

AGENDA

PRIORITAS
Prioritas 5 : Mengembangkan
Pelaku UMKM dan Koperasi
yang Handal dan Profesional
sebagai basis ekonomi
kerakyatan

PROGRAM
1 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
2 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
3 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
4 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
5 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
6 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
7 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
8 Program Penciptaan Iklim Usaha usaha kecil Menengah Yang
Kondusif
9 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
10 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi
UMKM
11 Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial
12 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
13 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
14 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri
15 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
16 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
17 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
18 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
19 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
20 Program Pengembangan Kemitraan
21 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Prioritas 6 : Penurunan tingkat


kemiskinan dan daerah
tertinggal
MISI V : Mewujudkan
Pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan

Pembangunan
infrastruktur yang ramah
lingkungan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Prioritas 7 : Peningkatan
ketahanan masyarakat da
kesiapsiagaan terhadap

1 Program Peningkatan lembaga ekonomi pedesaan


2 program Peningkatan peran perempuan di perdesaan
1 Program Penanganan Pasca Bencana Alam

URUSAN
Pertanian
Pertanian
Pertanian
Industri
Industri
Industri
Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM
Koperasi dan UMKM
Industri
Industri
Industri
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Penanaman Modal
Daerah
Penanaman Modal
Daerah
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan
Pemberdayaan Masy
dan Desa
Pemberdayaan
Perempuan
Program
Penanggulangan
Bencana

194

MISI
berwawasan lingkungan

AGENDA
lingkungan

PRIORITAS
kesiapsiagaan
terhadap
bencana serta mendorong
pembangunan permukiman
yang ramah bencana

PROGRAM
2 Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial

URUSAN
Perumahan

Prioritas 8 : Pembangunan
Infrastruktur berwawasan
lingkungan

1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Administrasi
Perkantoran

2
3
4
5
6
7

Lingkungan Hidup
Perumahan
Pemuda dan Olah Raga
PU
PU
Energi dan Sumber
Daya Mineral
Pekerjaan Umum

Program Pengelolaan RTH


Program Pengembangan Perumahan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
Program Pembangunan Jalan Jembatan
Program Pembangunan Saluran Drainase
Program Pembinaan dan Pembangunan Ketenagalistrikan

8 Program Pengembangan Kinerja Pengeloaan Air Minum dan


Air Limbah
9 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
10 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
11 Program Pengembangan Destinasi Wisata
12 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
13 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
16 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
17 Program Peningkatan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
18 Program Peningkatan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
19 Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

Pekerjaan Umum
PU
Pariwisata

PU
PU
PU
PU
Perhubungan

20 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Perhubungan

21 Program pengenalian dan pengamanan lalu lintas

Perhubungan

22 Program peningkatan kelikan pengoperasian kendaraan


bermotor
23 Program pengednalian dan pengamanan lalu lintas

Perhubungan
Perhubungan

24 Program Pengembangan Telekomunikasi

Perhubungan

25 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,


Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

PU

195

MISI

AGENDA

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

PRIORITAS

PROGRAM
27 Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
28 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam

URUSAN
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup

29 Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan


lingkungan hidup
30 Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam

Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup

31 Pengendalian kinerja pengelolaan sampah

Lingkungan Hidup

32 Program Perencanaan Tata Ruang Kawasan

Penataan Ruang

196

SKPD
Bagian Kesra
Bagian Kesra dan
Pol PP
Disbudpar
Disbudpar
Disbudpar
BKDD
BKDD
BKDD
BKDD
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
DPPKD, Seluruh
SKPD, Inspektorat
Humas dan PDE
Humas dan PDE
Organisasi dan PAN
dan SKPD Pel Publik
Humas, PDE,Bappeda

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

197

SKPD
Humas, PDE
Humas, PDE
Humas, PDE
Perpustakaan Arsip
Perpustakaan Arsip
Perpustakaan Arsip
Perpustakaan Arsip
Bag. Org, BKD
Bag. Org, BKD
Bag. Org, BKD
Bag. Hukum
Bag. Hukum
PUM dan Bappeda
SETWAN
PUM
Umum, PUM
Umum, PUM
Bag. Org dan PAN
Bag. Pemnag
KPPT, Diskes, DPE
Dinas DUKPIL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
KESBANGPOL
KESBANGPOL

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

198

SKPD
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BAPPEDA
BPM
Bag. Pertanahan
Bag. Pertanahan
Bag. Pertanahan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dispora
Dispora

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

199

SKPD
Dispora
Dispora
Dispora
Diskes

Diskes
Dinkes
RSUD
RSUD

RSUD
RSUD
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
Diskes
BPM
BPM dan Kesehatan
Kesehatan
Diskes
Diskes
BPPKB
BPPKB

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

200

SKPD
BPPKB
BPPKB
BPPKB
BPPKB
SELURUH SKPD

SOSNAKER
SOSNAKER

SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
SOSNAKER
Dipertahorbunhut
BP3KP
DISNAK
DISNAK
DISNAK
DKP
DKP
DKP
BP3KP
Koperindag
Koperindag
DKP

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

201

SKPD
Dipertahorbunhut
DISNAK
DKP
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Kantor PM
Kantor PM
Disbudpar
Disbudpar
Disbudpar
BPM
BPPKB
BPBD, PU

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

202

SKPD
BPBD, PU. Sosnaker

DPU
DPU, LH
DPU
DPU, Dispora
DPU
DPU
DPE
DPU
DPU

DPU

DPU
DPU
DPU
DPU
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
DPU

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

203

SKPD
KLH dan SKPD
terkait
KLH
KLH
KLH, Dipertabunhut,
DKP, DPE
KLH, PU
DPU, Bappeda,
Yandu, POL PP

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 - 2015

204

BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM

Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari perumusan strategis maupun
dari rumusan permasalahan pembangunan daerah, dibuatlah alokasi pagu untuk setiap
program. Pagu indikatif program merupakan jumlah dana yang tersedia untuk mendanai
program prioritas tahunan yang penghitungannya berdasarkan standar satuan harga yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, perhitungan pagu indikatif masing-masing program dipisahkan menjadi
pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan dengan program pembangunan
daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk program-program yang berhubungan dengan
pemenuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dengan kerangka, sebagai berikut:
1. Prioritas I berdasarkan pada program Prioritas Pembangungan dalam rangka menunjang
Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih
2. Prioritas II berdasarkan pada program Prioritas Pembangungan dalam rangka
Penyelenggaraan Urusana Pemerintahan
Dengan demikian, penentuan pagu indikatif pada masing-masing kelompok diatas,
dilakukan secara simultan antara nilai pagu indikatif masing-masing program prioritas, total
pagu indikatif, dan dana pada total dana Prioritas I/Prioritas II.
Berdasarkan jumlah total dana pada Dana Prioritas I dan II, perhitungan pagu program dapat
dilakukan dengan:
a. Menentukan keluaran/output setiap kegiatan pada program terkait.
b. Menghitung alokasi pagu dari setiap output kegiatan untuk setiap program.
c. Menghitung alokasi pagu setiap program setelah output kegiatan pada setiap program
diverifikasi kebenarannya.
d. Menghitung alokasi SKPD berdasarkan program yang menjadi tanggungjawab SKPD.
Dengan berjalannya waktu dimana proses pembelajaran dan terpenuhinya data-data
kinerja lebih baik di masa datang, penghitungan pagu dapat dibuat pada level indikator proxy
atau bahkan indikator exact dimana pagu dihitung dari standar belanja outcomes, bukan
activity.
Setelah pagu setiap kegiatan diketahui kemudian Perumusan indikasi rencana
program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil
verifikasi terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD, yang dituangkan dalam Tabel 8.1.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

196

TABEL 8.1.
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Kode

1
1 01

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
4

Target
5

URUSAN WAJIB

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

428.875.755

URUSAN PENDIDIKAN

1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

524.332.753

67.772.667

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

10

11

419.376.382

69.664.990

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

12

Rp. (1.000)
13

442.205.656

57.464.683

target

14

15

494.130.860

56.811.543

56.886.543

Meningkatkan APK PAUD

60%

60%

29.600

62%

40.000

65%

590.000

70%

590.000

75%

590.000

75%

Penerapan sistem Pembelajaran berkarakter

30%

30%

45.000

35%

45.000

40%

45.000

45%

45.000

50%

55.000

50%

Pengembangan bahan informasi ttg


pengasuhan & pembinaan TK

60%

60%

95.000

65%

125.000

65%

140.000

70%

160.000

75%

200.000

75%

Pengembagan model operasional BKBPosyandu -PAUD

70%

70%

70.000

70%

75.000

70%

90.000

70%

100.000

70%

125.000

70%

1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar


Sembilan Tahun

37.292.798

37.058.007

23.400.000

22.900.000

1 APK SD/MI

104,26

104,26

105

106

2 APM SD/MI

88,84

90

93

95

97%

107
99%

22.900.000

109

100%

100%

109

100%

100%

3 Partisipasi anak bersekolah SD/MI

95%

96%

97 %

98 %

4 Angka Putus sekolah SD/MI

<1%

0,70%

0,60 %

0,5%

0,40

0,30

0,30

5 Partisipasi anak bersekolah SMP/MTs


6 Angka Putus sekolah SMP/MTs

95%
<1%

96%
0,70%

97 %
0,60 %

98 %
0,5%

99%
0,40

100%
0,30

100%
0,30

7 APK SMP/MTs

70,06%

75%

80,0 %

85 %

90%

95%

95%

8 APM SMP/MTs

49,4%

55%

60 %

65 %

70%

80%

80%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

95%

96%

97 %

98 %

99%

100%

100%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

95%

96%

97 %

98 %

99%

100%

100%

16 Pemenuhan jumlah guru SMP/MTs yang


diperlukan

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

1 APK SMA/SMK/MA

49,3

55

60

70

83

92

2 APM SMA/SMK/MA

36,99

45

52

60

65

75

3 Angka Partisipasi Sekolah SMA/MA

60%

68%

76 %

84 %

9 Jumlah SD/MI yang memiliki sarana dan


prasarana sesuai standar teknis
10 Jumlah SMP/MTs yang memiliki sarana dan
prasarana sesuai standar teknis
11 Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh
siswa SD/MI
12 Pemenuhan jumlah guru SD yang diperlukan
13 Jml siswa SD dengan nilai memuaskan
terhadap uji sampel mutu pendidikan standar
nasional
14 Jml siswa SMP dengan nilai memuaskan
terhadap uji sampel mutu pendidikan standar
nasional
15 Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs

1 01 17 Program Pendidikan Menengah

1.037.259

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

3.068.400

1.524.500

1.184.500

92%

1.184.500

100%

100%

197

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Kode

Indikator Kinerja Program (outcome)

4 Angka putus sekolah SMA/MA

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
<1%

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

0,70%

0,60 %

0,5%

0,40

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

0,3%

0,3%

5 Angka putus sekolah SMK

<1%

0,70%

0,60 %

0,5%

0,4%

0,3%

0,3%

6 Jumlah SMA/MA yang memiliki sarana dan


prasarana sesuai standar teknis
7 Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh
siswa SMK
8 Jml siswa SMA dengan nilai memuaskan
terhadap uji sampel mutu pendidikan standar
nasional
9 Jumlah lulusan yang melanjutkan ke
SMA/MA/SMK

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

70%

75%

80 %

85 %

90%

95%

95%

10 Jumlah lulusan yang melanjutkan ke


perguruan tinggi terakreditasi

25%

30%

35 %

40 %

45%

50%

50%

11 Jumah lulusan SMK yang melanjutkan ke


perguruan tinggi terakreditasi
12 Jumlah lulusan yang diterima di dunia kerja
sesuai keahliannya
13 Pemenuhan jumlah guru SMA/MA yang
diperlukan

20%

25%

30 %

35 %

40%

45%

45%

20%

25%

30 %

35 %

40%

45%

45%

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

14 Pemenuhan jumlah guru SMK yang diperlukan

90%

92%

94 %

96 %

98%

100%

100%

1 Orang buta aksara dalam kelompok 15-44


tahun

<7%

<6%

<5%

<4%

<4%

<3%

<3%

2 Orang buta aksara dalam kelompok diatas 44


tahun
3 Peserta didik paket A yang tidak aktif

< 30 %

<25%

<20%

<15%

<15%

<10%

<10%

<10%

<8%

<6%

<4%

<4%

<2%

<2%

4 Peserta didik paket B yang tidak aktif

< 10 %

<8%

<6%

<4%

<4%

<2%

<2%

5 Peserta didik paket C yang tidak aktif

< 10 %

<8%

<6%

<4%

<4%

<2%

<2%

6 Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti


ujian kesetaraan A

< 5%

<4%

<3%

<2%

<2%

<1%

<1%

7 Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti


ujian kesetaraan B
8 Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti
ujian kesetaraan C
9 Jumlah lulusan program paket A yang dapat
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi
10 Jumlah lulusan program paket B melanjutkan
dapat memasuki dunia usaha

95%

96%

50.000

97%

50.000

98%

50.000

99%

50.000

100%

50.000

100%

80%

84%

30.000

88%

30.000

92%

30.000

96%

30.000

100%

30.000

100%

80%

84%

150.000

88%

150.000

92%

150.000

96%

150.000

100%

150.000

100%

95%

96%

25.000

97%

25.000

98%

25.000

99%

25.000

100%

25.000

100%

50%

55%

30.000

60%

30.000

65%

30.000

70%

30.000

75%

30.000

75%

50%

55%

75.000

60%

75.000

65%

75.000

70%

75.000

75%

75.000

75%

1 01 18 Program Pendidikan Non Formal

440.000

11 Jumlah lulusan program paket B yang dapat


melanjutkan ke jenjang lebih tinggi
(SMA/MA/SMK) atau program paket C
12 Jumlah lulusan program paket C dapat
memasuki dunia kerja

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

440.000

440.000

440.000

440.000

198

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

13 Jumlah lulusan paket C dapat melanjutkan ke


jenjang pendidikan lebih tinggi
14 Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian
sampel mutu pendidikan yang mendapatkan
nilai memuaskan
15 Peserta didik program paket B bagi penduduk
usia sekolah yang belum bersekolah SMP/MTs
16 Peserta didik program paket C bagi penduduk
usia sekolah yang belum bersekolah
SMA/MA/SMK
17 Prosentase jumlah anggota masyarakat putus
sekolah, pengangguran dan dari keluarga
prasejahtera yang menjadi peserta didik
dalam kursus-kursus/ pelatihan/ kelompok
belajar usaha/ magang
18 Jumlah lembaga kursus dan lembaga pelatihan
yang terakreditasi
19 Jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat
yang memiliki sarana dan prasarana minimal
sesuai dengan teknis pembelajaran (Paket B)
1 01 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan 1 Terlaksananya sertifikasi guru TK, SD, SMP,
Tenaga Kependidikan
SMA dan SMK

1 01 23 Program Manajemen Pelayanan


Pendidikan

1 01 24 Program DAK Pendidikan


1 02
KESEHATAN
1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
60%

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

65%

50.000

70%

50.000

75%

50.000

80%

50.000

85%

50.000

85%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

35%

90%

92%

94%

96%

98%

100%

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

40%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

20%

25%

35%

30.000

45%

30.000

55%

30.000

65%

30.000

75%

30.000

75%

25%

35%

45%

55%

65%

75%

75%

169.123

214.000

1.568.600

1.725.460

1.725.460

2 Jumlah siswa yang diterima di SMP/MTS

79

80

83

87

92

95

3 Jumlah siswa yang diterima di SMA/MA/SMK

54

60

65

70

75

80

4 Jumlah siswa yang diterima di didunia kerja


sesuai dengan keahliannya

50

55

60

75

80

85

5 Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade


bidang studi tingkat provinsi

14

14

18

18

20

20

6 Jumlah siswa yang mengikuti olimpiade


olahraga tingkat provinsi

7 Persentase SMU/SMK yang menggunakan


akses internet

20

20

30

40

50

55

1 Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah

45%

50

47.305

55

53.000

60

28.546.583

65

28.546.583

70

28.546.583

2 Persentase PKBM yang memiliki sarana dan


prasarana

50%

55%

57%

63%

1 Tersedianya kontruksi bangunan sekolah dan


pengadaan mutu sekolah

90 %

92 %

28.546.583

94 %

28.546.583

96 %

1.120.000

98

1.120.000

100

1.120.000

1 Cakupan jumlah kunjungan masyarakat ke


puskesmas (%)

36%

40%

34.130.992
71.708

45%

39.531.384
1.055.000

50%

44.978.357
160.000

60%

38.825.650
160.000

65%

45.106.802
160.000

65%

2 Meningkatnya Rasio Dokter per 1000


penduduk
3 Meningkatnya Rasio Tenaga Medis per 1000
penduduk

0,137

0,137

0,140

0,140

0,142

0,142

0,142

0,185

0,185

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

0,191

0,191

65%

0,196

70%

0,196

70
70%
100

0,196

199

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

4 Meningkatnya Usia Harapan Hidup (tahun)

1 02 17 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan


1 02 19 Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan masyarakat

5 Meningkatnya cakupan pelayanan spesialis


dasar
1 Meningkatnya cakupan ketersediaan obat dan
vaksin
1 Meningkatnya cakupan Desa Siaga Aktif
2 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) pada tingkat rumah tangga

1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
70,9

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

71,12

100%

100%

20.300

80%

82%

26,6%

26,6%

44%

46%

2.397.800

Tahun-3

Rp. (1.000)

71,48

Target
-

Rp. (1.000)

71,84

100%

800.000

100%

84%

541.256

86%

Tahun-4
target

Rp. (1.000)

850.000
3.110.000

Tahun-5
target
-

100%

900.000

88%

3.610.000

Rp. (1.000)

72.2

target
-

72,56

100%

1.000.000

100%

90%

3.610.000

90%

842.119

30%

884.264

40%

1.570.000

50%

1.510.000

60%

1.565.000

60%

48%

50%

55%

60%

60%

3 Peningkatan persentase posyandu mandiri

22%

25%

30%

33%

36%

40%

40%

4 Cakupan Desa/RT yg mengonsumsi garam


beryodium
5 Cakupan bayi yg mendapat ASI-Eksklusif

90%

90%

90%

90%

90%

90%

90%

61%

63%

65%

70%

75%

80%

80%

N/A

60%

63%

65%

70%

75%

75%

100%

22.000

13,3%

12,5%

164.050

12,0%

195.000

11,5%

380.000

11%

330.000

11%

380.000

11%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100,0%

100%

100,0%

100,0%

100%

100%

100%

26,1%

30%

34.599

35%

6 Persentase siswa SD dan setingkat yang


diperiksa
kesehatannya
oleh
tenaga
kesehatan/tenaga terlatih (guru UKS/Dokter
kecil)
7 Tersedianya informasi kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat
1 Persentase status gizi buruk dan gizi kurang
2 Persentase balita gizi buruk yang ditangani di
sarana kesehatan sesuai tata laksana gizi
buruk
3 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

1 02 21 Program Pengembangan Lingkungan


Sehat

1 Persentase tempat-tempat umum yang


memenuhi syarat kesehatan

1 02 22 Program Pencegahan dan


Penanggulangan Penyakit Menular

1 Penemuan
dan
penyakit TBC BTA
2 Penemuan
dan
penyakit DBD

100%

113.400

125.000

100%

48.500

40%

230.000

100%

53.600

45%

265.000

100%

58.900

50%

190.000

100%

50%

penanganan

penderita

74,5

77

333.470

79

325.000

81

640.000

83

560.000

85

630.000

85

penanganan

penderita

96,30

97

98

99

100

100

100

6,92

5,5

1,2

1,4

3 Incident Rate DBD/ 100.000 penduduk


4 AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
5 Penderita pneumonia Balita yang ditangani

100

100

100

100

100

100

100

6 Balita dengan diare yang ditangani

100

100

100

100

100

100

100

7 Penderita kusta yang selesai berobat (RFT


Rate)

90

91

92

93

94

95

95

8 Penderita malaria yang diobati


9 cakupan ODHA yang diobati
10 Cakupan Desa/ Kelurahan/Korong mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

100

100

100

100

100

100

100

100
100

100
100

100

100

100
100

100
100

100
100

100

100

200

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

1 02 23 Program Standarisasi Pelayanan


Kesehatan

11 Cakupan Desa/kelurahan/Korong Universal


Child Immunization (UCI)
1 Peningkatan pelaksanaan SPM dan kepatuhan
SOP

1 02.
1
1 02 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin

2 Tersedianya Standar Operasional dan Standar


pelayanan medis
1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin

1 02 25 Program pengadaan, peningkatan dan


perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan
jaringannya
1 02 28 Program Kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan

1 Meningkatkan kemampuan puskesmas yang


mampu PONED dan rehabilitasi polindes
/poskesri

1 02 29 Program peningkatan pelayanan


kesehatan anak balita
1 02 30 Program peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
1 02 32 Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak

1 02 33 Program Keselamatan Ibu Melahirkan


dan Anak

1 Persentase jaminan pemeliharaan kesehatan


dasar gakin dan tidak mampu melalui
pengembangan jaminan kesehatan

49,98%

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

87

80%

61.300 85%

100%

374.824

55%

2 polindes

Tahun-3

Rp. (1.000)

89

Target
-

Rp. (1.000)

91

750.000

60%

- 2 polindes

915.000

Tahun-5

Rp. (1.000)

93

80.000 95%

100%

196.000

target
-

35.000 90%

100%

Tahun-4

100%

65%

200.000

70%

2.992.602 1 pusk, 2
polindes

530.000

1 pusk, 2
polindes

target
-

Rp. (1.000)
95

target
-

95

40.000

100%

40.000

100%

1.100.000

100%

1.350.000

100%

100.000

75%

296.000

75%

430.000 2 polindes

520.000 2 polindes

70%

70%

990.269

73%

30.000

75%

3.000.000

77%

3.000.000

80%

3.000.000

80%

1 Meningkatnya cakupan bayi yang memperoleh


pelayanan kesehatan sesuai standar oleh
dokter, bidan dan perawat
1 Meningkatnya upaya peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
1 Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil
K4 (%)
1 Meningkatnya cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani (%)
2 Meningkatnya
cakupan
pertolongan
persalinan oleh nakes terlatih (cakupan PN)
(%)
3 Meningkatnya cakupan pelayanan nifas (%)

85,1%

86%

100.000

87%

100.000

88%

135.000

89%

105.000

90%

135.000

90%

70%

71%

25.015

72%

65.000

73%

35.000

74%

65.000

75%

89,79

90

32.048

91

90.000

92

468.000

93

365.000

95

418.000

95

70,2

72

74

76

78

80

80

87,81

88

88

89

89

90

90

85

86

87

88

89

90

90

4 Meningkatnya cakupan neonatus


komplikasi yang ditangani (%)

58,56

60

65

70

75

80

80

1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi per 1000


kelahiran hidup

993

993

993

993

993

993

993

2 Angka kematian bayi (<15 per 1000 kelahiran


hidup)
3 Angka kematian ibu (<100 per 100.000
kelahiran hidup

104

103,5

103

102

101

100

100

70,9

71,12

71,48

71,84

72

73

73

35%

25.118 40%

dengan

4 Angka Usia Harapan Hidup (Th)


1 02 34 Program Pengawasan Obat dan Makanan

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
85

1 Peningkatan pengawasan peredaran obatobatan dan bahan berbahaya yang beredar

1 02 35 Program peningkatan dan perbaikan 1 Rasio Posyandu per satuan balita x 1000
sarana dan prasarana puskesmas
2 Rasio
Puskesmas,
PUSTU,
POLINDES/
POSKESRI persatuan penduduk x 1000
3 Rasio RS per satuan penduduk x 1000
4 Rasio dokter per satuan penduduk x 1000

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

30%

30.000 45%
15

3.679.864

40.000 50%
15,05

3.863.857

40.000 55%
16

4.057.050

350.000

75%

40.000 55%

14

14,5

3.504.632

0,378

0,378

0,378

0,380

0,382

0,384

16

4.259.902
-

0,385

16

0,005
0,137

0,005
0,137

0,005
0,140

0,005
0,140

0,005
0,142

0,005
0,142

0,005
0,142

201

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

1 02 36 Program Pengadaan Peningkatan Sarana


dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit
Mata
1 02 37 Program Pemeliharaan sarana dan
Prasarana RSUD

1 02 38 Program Manajemen Pelayanan Rumah


Sakit
1 03

Program Pembangunan Jalan dan


Jembatan

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan

1 03 18

Program Peningkatan Sarana dan


Prasarana Kebinamargaan

Program Pengembangan dan Pengelolaan


1 03 19 Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya

target

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

1,185

1,191

1,191

1,196

1,196

1,196

100%

25.131.740

100%

26.544.000

100%

27.403.000

100%

20.850.000

100%

25.654.000

100%

0%

100%

245.000

100%

425.000

100%

310.000

100%

370.000

100%

2 Cakupan pemberian makanan pasien

0%

100%

190.000

100%

235.000

100%

270.000

100%

330.000

100%

3 Linen ,Limbah cair & padat infeksius terkelola

0%

100%

85.000

100%

110.000

100%

115.000

100%

130.000

100%

4 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk


ruang rawat inap
1 Terlayaninya semua pasien RS

0%

100%

50.000

100%

50.000

100%

60.000

100%

60.000

100%

0%

100%

410.000

100%

500.000

100%

530.000

100%

560.000

100%

152.311.664

208.551.216

199.954.830

238.727.962

282.474.994

1 Persetase Gedung Kantor yang terbangun di


kawsan Ibukota Kabupaten

15%

25%

3.000.000

35%

3.727.825

45%

5.000.000

55%

6.000.000

60%

7.500.000

60%

1 Outcome : Meningkatnya jumlah panjang jalan


dan jembatan di wilayah kabupaten

35%

35%

5.188.603

40%

14.410.000

50%

16.000.000

60%

17.500.000

70%

19.000.000

70%

0,5

1.000.000

1.200.000

1.000.000

Akses Jalan menuju ibukota Kabupaten (km)


Panjang jalan yang dibangun (km)

1 Outcome : lancarnya lalu lintas jalan antar


wilayah
2
Kondisi Jalan Mantap (persen)
3

Program Pembangunan Saluran


Drainase/Gorong-gorong

Rp. (1.000)

Tahun-3

1 03 17

Target

Tahun-2

1 Terpeliharanya sarana & Prasarana RS

1 03 16

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

PEKERJAAN UMUM

Program Peningkatan Sarana dan


1 03 02
Prasarana
1 03 15

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
5 Rasio tenaga medis persatuan penduduk x
1,185
1000
1 Ketersedian pelayanan rawat jalan dan rawat
0
inap 4 jenis pelayanan
Indikator Kinerja Program (outcome)

Peningkatan Jalan (km)

4 Panjang jalan yang terpelihara secara periodik


(km)
5 Panjang jalan yang terpelihara secara rutin
(km)
1 Outcome : Teratasinya masalah genangan air
permukaan dan mengurangi resiko bencana
banjir
1 Outcome : Tercapainya kondisi fisik
konstruksi yang memenuhi standar
1 Outcome : Meningkatnya produktivitas
pertanian sehingga pendapatan petani
meningkat
Output : Jml sarana prasarana jar. Irigasi yang
dapat diperbaiki secara maks.

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

600.000

4
40%

11.094.912

45%

11.009.400

55%

12.650.000

65%

13.200.000

70%

13.750.000

70%

1%

1%

1,5%

2%

2,5%

2,5%

25

55

150

200

250

250

300

300

300

30%

30%

500.000

5
11

45%
1,8 Km

40%
1

25

500.000

65%

1.000.000

70%

1.250.000

85%

1.500.000

85%

1.000.000

2 Km

1.500.000

1,6 Km

2.000.000

1,8 Km

2.500.000

1,8 Km

80%

80%

435.853

85%

435.500

90%

600.000

95%

700.000

100%

800.000

100%

45%

45%

6.386.350

55%

7.015.000

65%

7.500.000

75%

8.000.000

90%

8.500.000

90%

250 Ha

250 Ha

5.521.510

350 Ha

7.000.000

450 Ha

8.000.000

500 Ha

9.000.000

550 Ha

10.000.000

550 Ha

202

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Output : Jml sarana prasarana jar. Irigasi yang


dapat diperbaiki secara partisipatif
masyarakat

1 03 20

Program Pengembangan Kinerja


Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Program Pengembangan Wilayah


Strategis dan Cepat Tumbuh

Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

1.000.000

250 Ha

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

1.250.000

Tahun-5

Rp. (1.000)

300 Ha

target

1.500.000

Rp. (1.000)

350 Ha

target

150 Ha

150 Ha

250.000

200 Ha

Jumlah lembaga pengelola air yang dibina

N/A

50%

35.000

50%

35.000

50%

45.000

60%

45.000

70%

65.000

70%

Outcome : Terpenuhinya kebutuhan air bersih


bagi masyarakat dilingkungan permukiman

30%

40%

4.901.551

50%

5.282.500

60%

5.500.000

75%

5.750.000

85%

6.250.000

85%

1 Keg.
12 pkt

50.000
4.872.220

2 Keg.
15 pkt

250.000
7.500.000

3 Keg.
17 pkt

300.000
10.000.000

3 Keg.
20 pkt

350.000
12.500.000

3 Keg.
23 pkt

400.000
15.000.000

3 Keg.
23 pkt

Output : Jumlah Pembangunan jaringan air


bersih

1 03 23

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

2.000.000

350 Ha

Terbangunnya jaringan air bersih (%)

10

15%

15%

20%

20%

20%

100%

Terbangunnya jumlah sarana air minum


berkualitas

50%

750.000

60%

900.000

70%

1.050.000

90%

1.350.000

90%

Jumlah Nagari yang melaksanakan sanitasi


total berbasis masyarakat (persen)

0%

35

175.000

34

170.000

34

Outcome : Tercapainya pengembangan


wilayah untuk pemerataan pembangunan

40%

40%

995.854

Jumlah kawasan strategis dan cepat tumbuh


yang terbangu
Persentase peningkatan fasilitas ekonomi dan
infrastruktur pendukung

2
20

55%

1.000.000

65%

4.500.000

12

12

12

170.000

;35

2.500.000

12

12

175.000

2.750.000

80

1 03 24

Program Peningkatan Sarana Prasarana


Pedesaan

Outcome : Terbukanya dan terhubungnya


daerah yang terisolir di wilayah kabupaten

40%

40%

3.881.660

45%

4.000.000

65%

4.300.000

75%

4.500.000

85%

5.000.000

85%

1 03 25

Program Pembangunan Infrastruktur


Perdesaan

Outcome : Meningkatnya kualitas lingkungan


permukiman

35%

35%

3.881.660

45%

2.950.000

55%

3.097.500

65%

3.252.375

75%

3.414.994

75%

15

50%

60%

Panjang peningkatan jalan pedesaan (km)

1 03 26
1 04
1 04

Program Penanganan Pasca Bencana


Alam
PERUMAHAN
Program Sanitasi dan Penyehatan
Lingkungan

Program Lingkungan sehat perumahan

Outcome : Terciptanya kehidupan yang baik


bagi masyarakat dengan menggunakan
infrastruktur yang memadai

60.000.000

15

80%

101.920.522
Outcome : Terwujudnya lingkungan
permukiman yang sehat
Terbangunnya Perumahan dan permukiman

65%

69.233

60.000.000

15

100%

133.555.000
75%

145.000

15

5.000.000

24.866.000
85%

125.000

15

18.280.100
90%

175.000

81

11.730.610
100%

225.000

100%

10

10

10

10

10

50

Terlaksananya gerakan standar lingkungan


dan hidup sehat (dokumen)

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

Tersedianya rumah sehat bagi masyarakat


miskin di kawasan kumuh dan padat
penduduk (unit)

N/A

200

21.000.000

200

14.000.000

100

7.000.000

1.500

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

14.000.000

400

28.000.000

300

203

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan
Program Perbaikan Perumahan akibat
bencana alam/sosial
Program Peningkatan Kesiagaan dan
Pencegahan Bahaya Kebakaran

1 05

1 06

PENATAAN RUANG
Program Perencanaan Tata Ruang
Kawasan
Program Pengendalian Pemanfaatan
Ruang

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
Jumlah Rumah masyarakat yang direhab (unit)
69.758

Peningkatan Kesiagaan dan SDM dalam rangka


pencegahan bahaya kebakaran
Tingkat Pelayanan bencana kebakaran

Tahun-1
Target
69.758

50%

50%

73%

73%

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

87.352.439

199.425

175.000

50%

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

100.000.000

1.655.000

Tahun-4

Rp. (1.000)

target
-

55%

75%

220.047
Outcome: Tertata rapinya rencana ruang
kawasan di wilayah kabupaten
Terkendalinya pemanfatan ruang di
Kabupaten Padang Pariaman

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Indikator Kinerja Program (outcome)

1.820.500

Rp. (1.000)

target
-

60%

75%
590.000

Tahun-5

2.002.550

target
-

65%

75%
660.000

Rp. (1.000)

2.202.805

65%

85%
770.000

85%
880.000

60%

60%

170.047

65%

540.000

75%

600.000

85%

700.000

95%

800.000

95%

100%

100%

50.000

100%

50.000

100%

60.000

100%

70.000

100%

80.000

100%

80%

3.121.029
171.029

85%

4.040.000
300.000

90%

4.245.000
300.000

95%

4.465.000
300.000

95%

1 Tingkat Keakuratan dan Ketersediaan Data


Pembangunan Daerah

75%

75%

2.410.035
121.339

2 Persentase ketersediaan data dan untuk


penyusunan dokumen perncanaan

70%

70%

150.000

70%

200.000

73%

250.000

78%

250.000

83%

350.000

85%

Program Kerjasama Pembangunan

1 Kelancaran Kerjasama Pembangunan Daerah

10%

10%

19.885

15%

25.000

20%

75.000

25%

100.000

30%

100.000

30%

Program peningkatan kapasitas


kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah
Program perencanaan pembangunan
daerah

1 Persentase Jumlah Apatur yang memahami


sistim Perencanaan

60%

60%

23.000

130.000

80%

1 Tingkat partisipasi komponen masyarakat


dalam proses perencanaan pembangunan
daerah
2 Persentase peningkatan kualitas Musrenbang

100%

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Program Pengembangan data/informasi

Program perencanaan pembangunan


ekonomi

Program perencanaan sosial budaya

65,00%

20.000

70,00%

115.000

75%

125.000

80%

632.340

100%

505.000

100%

700.000

100%

750.000

100%

775.000

100%

100%

100%

200.000

100%

200.000

100%

250.000

100%

250.000

100%

300.000

100%

3 Tersedianya dokumen perencanaan


pembangunan (RPJPD, RPJMD, RKPD)
4 Tersedianya dokumen KUA dan PPAS

300.000

150.000

250.000

250.000

300.000

200.000

200.000

250.000

250.000

250.000

5 Tersusunnya Dokumen LAKIP, LKPJ, dan


TAPKIN
1 Tingkat ketersediaan pranata perencanaan
program pembangunan ekonomi

2 dok

101.675 3 dok, 2 lap

300.000 2 dok, 2 lap

350.000 2 dok, 2 lap

350.000

2 dok, 2 lap

150.000

2 dok, 2 lap

2 Terlaksana koordinasi perencanaan


pembangunan bidang ekonomi

12 kali

12 kali

60.000

18 kali

80.000

24 kali

100.000

24 kali

125.000

24 Kali

150.000

24 kali

1 Tingkat ketersediaan pranata perencanaan


program pembangunan Sosial dan Budaya
2 Terlaksana koordinasi perencanaan
pembangunan bidang Sosial Budaya

2 dok

2 dok

200.000

3 dok

350.000

3 dok

400.000

3 dok

400.000

3 dok

450.000

3 dok

12 kali

12 kali

60.000

18 kali

80.000

24 kali

100.000

24 kali

125.000

24 Kali

150.000

24 kali

141.796

5 dok

50.000

5 dok

130.000

5 dok

135.000

5 dok

150.000

5 dok

Program perencanaan prasarana wilayah 1 Tingkat ketersediaan pranata perencanaan


dan sumber daya alam
program pembangunan prasarana wilayah
dan sumber daya alam

4 dok

Program Perencanaan prasarana bidang


fisik

1 Tingkat ketersediaan pranata perencanaan


program bidang fisik dan prasarana

2 lap

2 lap

100.000

2 lap

250.000

2 lap

250.000

2 lap

270.000

1 Lap

300.000

1 Lap

2 Terlaksana koordinasi perencanaan


pembangunan bidang Fisik dan Prasarana

12 kali

12 kali

60.000

18 kali

80.000

24 kali

100.000

24 kali

125.000

24 Kali

150.000

24 kali

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

204

Kode

1 07

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Program Penelitian

1 Tersedianya dokumen penelitian

Program Percepatan Pembangunan


Sanitasi Pemukiman

1 Terfasilitasinya program PPSP

PERHUBUNGAN
Program pembangunan prasarana &
fasilitas perhubungan
Program rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana fasiltas LLAJ

Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

1 dok

1 dok
113

target

Rp. (1.000)

Jumlah kelaikan kendaraan umum dan barang


Jumlah Terminal Bis dan Truk

3650

target

1 dok

150.000

1 dok

100%

200.000

100%

220.000

100%

240.000

100%

260.000

100%

3 dok

30.000

133
1

879.695

3.531.680

3.835.764

750.000

40.000
-

153
1

50.000
100.000

454.695

170
1

60.000
100.000

477.430

1.142.052

213
1

70.000
100.000

501.301

213
1

526.366

17

20

20

3650

3665

3672

3692

3712

500.000

2.000.000

Jumlah Pelabuhan Laut

20

20

Program peningkatan kelaikan


Pengoperasian kendaraan bermotor

Jumlah Uji Kelaiakan kendaraan Umum dan


Barang

2014

2014

Program Pengembangan Telekomunikasi

Jumlah jaringan Kominikasi

150.000

94

LINGKUNGAN HIDUP

Program Peningkatan Pengendalian


polusi
Program Perlindungan dan konservasi
Sumber Daya Alam

Rp. (1.000)

150.000

Jumlah Rambu-rambu lalu lintas yang


terpasang

Program Pengendalian pencemaran dan


Perusakan Lingkungan Hidup

target

1 dok

15

Terbangunnya TPA Regional

Rp. (1.000)

150.000

Program Pengendalian dan pengamanan


lalu lintas

Jumlah TPA (unit)

target

1 dok

15

Program Pengembangan Pengelolaan


Kinerja Persampahan

Rp. (1.000)

Tahun-5

110.000

20

355.000

1 08

Target

Tahun-4

1 dok

15

Tahun-3

40.000

150.000

113

N/A
Jumlah Izin trayek yang dikeluarkan

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

180.000
Tersusunnya dokumen perencanaan
perhubungan
Jumlah rambu-rambu lalulintas yang
terpelihara
Jumlah Terminal Tipe C yang terpelihara

Program peningkatan pelayanan


angkutan

Program Pembangunan Sarana dan


Prasarana Perhubungan

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
1 dok

20

30.000

2014

31.500

2.000.000
20

372.750

2014

750.000

20

391.388
-

2.014

33.075

2.014

34.729

1.747.989

2.721.050

4.947.950

5.104.550

5.800.550

350.000

500.000

20

410.957

400.000

2.014

450.000

Terkelolanya masalah persampahan

N/A

45%

146.070

55%

200.000

65%

1.450.000

75%

1.750.000

90%

2.040.000

90%

Menurunnya Tingkat Pencemaran Lingkungan

N/A

30%

27.825

35%

40%

70.000

45%

80.000

50%

100.000

50%

Jumlah Perusahaan yang mematuhi AMDAL,


UKL dan UPL

75%

75%

100.000

75%

55.000

75%

120.000

75%

130.000

75%

135.000

75%

Persentase jumlah usaha dan atau kegiatan


yang mentaati persyaratan administrasi dan
teknis pencegahan pencemaran

20%

30%

30.000

40%

35.000

50%

40.000

60%

50.000

70%

60.000

70%

Persentase Peningkatan Pengawasan dan


Pengendalian terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

Menurunnya Tingkat Polusi

N/A

19%

10.000

32%

Meningkatnya kualitas SDA

N/A

10%

191.352

12%

180.000

23%

250.000

Persentase Peningkatan Pelestarian SumberSumber Air

50%

50%

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

50%

50%

27%
50%

275.000
-

28%
50%

300.000

28%

205

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Jumlah Dokumen AMDAL, UKL dan UPL yang


tersusun
Persentase peningkatan luasan daerah
tangkapan air

1 09

1 09

Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

21

21

35.000

24

40.000

26

40.000

28

40.000

31

50.000

50%

50%

85.050

55%

110.050

60%

135.050

62%

160.050

65%

185.050

target
31
70%

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Jumlah Luas Lahan Kritis yang direhabilitasi

50%

50%

203.871

80%

805.000

85%

255.000

85%

265.000

90%

265.000

90%

Program Perlindungan dan Konservasi


Sumber Daya Hutan
Program Rehabilitasi dan Pemulihan
Cadangan Sumber Daya Alam
Program Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH)

Terlaksananya perlindungan dan konservasi


sumber daya hutan

80%

80%

25.000

80%

25.000

80%

25.000

80%

25.000

80%

25.000

80%

Meningkatnya Cadangan SDA

N/A

Tertata dan terpeliharanya RTH

N/A

80%

180.400

80%

190.000

85%

195.000

85%

200.000

90%

210.000

90%

Program Peningkatan Kualitas dan Akses


Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Program pengembangan ekowisata dan
jasa lingkungan di kawasan konservasi
laut dan hutan

Persentase peningkatan kualitas akses


informasi SDA dan LH

N/A

80%

177.342

80%

75.000

85%

225.000

85%

250.000

90%

275.000

90%

Kawasan Pengembangan ekowisata dan jasa


lingkungan dan kawasan konservasi

80.000

85.000

90.000

30%

35%

35.000

40%

40.000

45%

45.000

45%

Program pengendalian kebakaran hutan

Persentase Penurunan kebakaran hutan

Program pengelolaan dan rehabilitasi


ekosistem pesisir dan laut
PERTANAHAN

Persentase Pengelolaan dan Rehabilitasi


ekosistim pessisr dan laut

Program Penataan penguasaan,


pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah

Tersedianya data pertanahan yg valid

17 Kecamatan

17 Kec

1.791.250

17 Kec

1.800.000

17 Kec

1.900.000

17 Kec

2.000.000

17 Kec

2.000.000

17 Kec

Program Penyelesaian Konflik-Konflik


Pertanahan

Terlaksananya Fasilitasi penyelesaian konflikkonflik pertanahan

18 Kecamatan

17 Kec

103.450

17 Kec

125.000

17 Kec

150.000

17 Kec

175.000

17 Kec

175.000

17 Kec

Program Pengembangan Sistem


Informasi Pertanahan

Terlaksananya Penyusunan dan pembuatan eData Pertanahan

N/A

17 Kec

66.900

17 Kec

75.000

17 Kec

75.000

17 Kec

75.000

17 Kec

75.000

17 Kec

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


Program Penataan Administrasi
Kependudukan

1.961.600

1.925.000

2.050.000

2.175.000

2.175.000

1.725.299
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

2.930.800

2.160.000

2.110.000

2.055.000

Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk

36%

70%

1.287.415

85%

2.708.000

90%

1.815.000

100%

1.765.000

100%

1.710.000

100%

Kepemilikan KK
Kepemilikan akta kelahiran per-1000
penduduk
Ketersediaan database kependudukan skala
kabupaten
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

73%

95%

100%

100%

100%

100%

100%

55%

65%

85%

85%

90%

90%

90%

70%

90%

90%

55%
belum

belum

0 sudah

0 sudah

90%
sudah

95%
sudah

98%
sudah

Tingkat kelancaran pelayanan

55%

63%

76%

90%

95%

98%

98%

Persentase penduduk yang memahami


pentingnya adminitrasi kependudukan dan
Ketersediaan sarana prasarana pelayanan

55%

63%

76%

90%

95%

98%

98%

55%

65%

80%

85%

90%

95%

95%

Belum cukup

ada

2.051.050

2.254.155

Ketersediaan tenaga teknis Pelaksana SIAK

10. Ketersediaan SOP pelayanan


1 10

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

Tidak cukup
Tidak

Belum
cukup
Tidak

0 Belum
cukup
0 ada
2.026.843

0 Belum
cukup
0 ada
2.478.970

Belum
cukup
- ada

Belum
cukup
- ada

2.515.071

206

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Program Penguatan Kelembagaan


Pengarustamaan Gender dan Anak

1. Terfasilitasinya Kelembagaan PUG dan Anak

Program Peningkatan kualitas hidup dan


perlindungan perempuan

1. Jumlah Pengaduan Tindakan kekerasan yang


ditangani
2. Terlaksananya Pembinaan dan Peniaian
Kecamatan Sayang Ibu (KSI)
3. Rasio KDRT

Program Peningkatan Peranserta dan


kesetaraan gender dalam pembangunan

1 11

1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga


pemerintah
2. Terwujudnya kuaota 30 % Legislatif
Perempuan
3. Persentase Keluarga Prasejahtera dan
Sejahtera I
KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Program Keluarga Berencana

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
50%

Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

1 12

Target

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

55%

60.000

65%

70.000

70%

75.000

70%

80.000

70%

50%

50%

104.060

52%

115.000

56%

310.000

65%

340.000

70%

385.000

70%

17 Kec

18 Kec

75.000

17 Kec

100.000

17 Kec

125.000

17 Kec

125.000

17 Kec

17 Kec

90.000

3%

3%

2,8%

2,6%

2%

2%

2%

35%

35%

35,0%

35,0%

40%

45%

45%

8%

8%

8,0%

8,0%

8%

20%

20%

59%

59%

50,0%

40,0%

35%

30%

30%

Program Kesehatan Reproduksi Remaja

1. TerFasilitasi Advokasi dan KIE tentang


Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

50%

50%

Program Pelayanan Kontrasepsi

1. Terlaksananya Pelayanan pemasangan


kontrasepsi KB

50%

50%

2. Cakupan penyediaan alat dan dan obat


kontrasepsi untuk memenuhinpermintaan
masyarakat 30% setiap tahun
1. Terlaksananya Pembinaan Kelompok
Masyarakat Pedui KB

10%

10%

50%
17 Kec

50%
17 Kec

1.319.195

1.714.670

1.065.000

1.160.000

1.320.000

1.189.195

1.189.670

675.000

725.000

810.000

40.000

55%

50.000

55%
-

SOSIAL
Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya

Rp. (1.000)

Tahun-4

50.000

1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya


dibawah usia 20 tahun (3,5%)

1. Terlaksananya Pembinaan Terhadap Tenaga


Pendamping Kelompok Bina Keluarga di
Kecamatan

target

Tahun-3

50%

2. Cakupan Pasangan Usia Subur menjadi


peserta KB aktif
3. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin
menjadi peserta KB aktif tidak terpenuhi
4. Rasio Petugas KB disetiap Desa (1 Desa 2
orang PPLKB)
5. Rasio Pembantu Pembina KB 1 petugas
disetiap desa

Program Pengembangan peran serta


masyarakat dlm pelayanan KB /KR yang
mandiri
Program Penyiapan Tenaga Pendamping
Kelompok Bina Keluarga

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

55%

60.000

55%

60%

70.000

60%

80.000

60%

60%

10%

90.000

53%

350.000

55%

120.000

55%

120.000

55%

150.000

55%

17 Kec

50.000

17 Kec

60.000

17 Kec

70.000

17 Kec

80.000

17 Kec

1.440.200

12%

175.000
-

60%

75.000
-

2.313.164

10%

150.000
-

60%

4.053.930

15%

200.000
-

15%

4.326.730

4.529.150

1.
(%) Tingkat PMKS yang memperoleh bantuan
sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

37,57%

37,57%

227.000

41,32%

100.000

45,08%

442.200

49%

479.050

53%

515.900

56%

207

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan
Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial

1. Penanganan Penyandang Masalah


Kesejahteraan

Program pembinaan anak terlantar

1. (%) tingkat anak terlantar yang menerima


jaminan sosial
1.
(%) tingkat penyadang cacat fisik dan mental
yang menerima jaminan sosial

Program pembinaan para penyandang


cacat dan trauma

1 13

Program pembinaan panti asuhan/ panti


jompo

1.

Program pembinaan eks penyandang


penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial

1.

Persentase sarana sosial yang direhabilitasi

(%) tingkat penyandang penyakit sosial yang


menerima jaminan sosial

1. (%) Tingkat PMKS yang menerima program


pemberdayaan sosial melalui Kelompok usaha
bersama

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Target

Program Perlindungan Pengembangan


Lembaga Ketenagakerjaan
Program Database PMKS, PSKS, Potensi
Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

83,52%

84,26%

55.115

85,00%

85.000

87,74%

100.000

86%

110.000

87%

125.000

87%

10,00%

10,00%

15.000

10,00%

40.000

15,00%

288.000

20%

312.000

20%

336.000

20%

10,00%

10,00%

130.000

10,00%

25.000

15,00%

156.000

20%

169.000

20%

182.000

20%

12 Unit

12 Unit

342.500

12 Unit

12 Unit

411.000

12 Unit

445.250

13 Unit

479.500

13 Unit

50%

50%

355.000

51%

25.000

52%

426.000

55%

461.500

55%

497.000

55%

50%

50%

56.224

55%

65.000

60%

48.000

62%

52.000

65%

56.000

65%

743.290
1. Revitalisasi BLK

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

KETENAGAKERJAAN
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja

1 14

Indikator Kinerja Program (outcome)

604.000

1.406.400

1.509.900

1.604.750

50%

50%

50.000

55%

100.000

60%

564.000

65%

611.000

70%

658.000

70%

1. Jumlah Pengangguran/Pencari Kerja

23,41%

23,41%

138.000

23,41%

60.000

21%

165.600

20%

179.400

18%

193.200

17%

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

13,51%

13,51%

108.000

12%

115.000

10%

120.800

10%

130.000

9.38%

130.000

9.38%

3. Rasio Penduduk bekerja

93,75%

93,75%

150.000

94,75%

160.000

95%

165.000

96%

165.000

97%

165.000

97%

75%

75%

38.000

80%

50.000

80%

120.000

80%

130.000

80%

140.000

80%

N/A

60%

75.025

60%

50.000

60%

55.000

65%

60.500

70%

66.550

70%

1. Persentase suasana kerja yang aman dan


damai di perusahaan
1. Tersedianya Database PMKS, PSKS, Potensi
Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

230.388

Program Pengembangan Sistem


Pendukung Usaha bagi UMKM

Meningkatnya volume usaha koperasi

Program Pengembangan Kewirausahan


dan Keunggulan Kompetitif UMKM

Meningkatnya jumlah UMKM Berdaya saing

Program Peningkatan Kualitas


Kelembagaan Koperasi

Meningkatnya jumlah koperasi yang


berkualitas
Jumlah Koperasi Aktif

88.995.564

292.157

324.273

357.700

86.000

12%

125.000

15%

110.000

18%

120.000

25%

135.000

25%

60%

60%

54.000

65%

60.000

70%

66.000

75%

75.000

80%

80.000

80%

50 koperasi

50 kop

30.000

55 kop

35.000

55 kop

40.000

55 kop

45.000

55 kop

50.000

55 kop

138 Kop

140 Kop

142 Kop

80%

80%

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil


Menengah Yang Kondusif

Meningkatnya Jumlah UMKM yang aman


dalam berusaha

Program Pengembangan Sistem


Pendukung Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah

Terwujudnya Sistem Pendukung yang sesuai


untuk Pengembangan UMKM

610 UTTP

800

Meningkatnya keberdayaan ekonomi rakyat


melalui penguatan modal

80%

100%

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

288.324

10%

34.639

25.749

74.518

145 Kop

147 Kop

55.000

150 Kop

80%

45.000

800

28.324

800

31.157

800

34.273

800

37.700

800

90.200

100%

99.220

100%

109.142

100%

100%

90%

40.000

82.000

50.000

150 Kop

80%

100%

85%

90%

208

Kode

1 15

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Target

PENANAMAN MODAL
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
Program Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi

Program Pengembangan Pelayanan


Perizinan
Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
Pemberdayaan masyarakat pedesaan
Peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
Program Pengembangan dan Penataan
Sektor Pertanian dan agribisnis

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Peningkatan Pelayanan Perizinan


terkelolanya dengan baik keuangan daerah
Meningkatnya pemerataan pembangunan
ekonomi
Meningkatnya keberdayaan masyarakat
pedesaan
Tersebarnya informasi hasil produksi
pertanian/ Perkebunan unggulan daerah Kab.
Padang Pariaman
Berkembangnya Sektor Pertanian dan
agribisnis

20%

90%

20%

90%

75.000

Program Pengembangan Lembagalembaga Sosial dan Lembaga Pendidikan


Keagamaan
Program pengembangan pemasaran
pariwisata

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

1.354.407

target

Rp. (1.000)

1.556.638

target

1.719.802

90%

175.000

90%

175.000

90%

185.000

90%

200.000

90%

90%

100.000

90%

180.000

90%

190.000

90%

220.000

90%

80%

80%

195.750
-

80%

100%

75.250

75%

75%

151.000,0
180.687

80%

166.100
198.755

80%

265.000
218.631

80%

291.500
240.494

80%

100%

83.000

100%

91.300

100%

100.430

100%

110.473

100%

100%

30.000

100%

33.000

100%

36.300

100%

39.930

100%

100%

235.750

100%

260.000

100%

286.000

100%

314.600

100%

346.060

100%

80%

100%

146.300

100%

160.000

100%

176.000

100%

193.600

100%

212.960

100%

50%

55%

39.878

60%

43.866

58.385

75%

80%

Peningkatan pemahaman nilai-nilai budaya

65%

65%

Meningkatanya Syiar Agama kepada


Masyarakat
Meningkatnya Aktivitas Rumah Ibadah

60%
40%
9

65%

48.252

2.241.700

Peringkatan Kabupaten pada MTQ Tingkat


Provinsi (Rangking)

Tahun-4

75.000

KEBUDAYAAN
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Peningkatan Pelayanan
Kehidupan Beragama

Target

1.183.552

1 16

Tahun-3

Rp. (1.000)

842.928
Jumlah promosi baik potensi investasi
maupun produksi daerah
Dokumen inventarisasi permasalahan
perusahaan dan buku perda penanaman
modal
Jumlah izin PMDN, PMA (perusahaan)

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

2.291.700

265.000

70%

265.000

75%

60%

75.000

40%

300.000

70%

75.000

50%

350.000

70%

53.077

2.523.370

2.723.207

2.943.028

291.500

80%

75%

75.000

55%

400.000

75%

320.650

85%

80%

75.000

65%

400.000

352.715

85%

80%

75.000

80%

70%

400.000

70%

Peningkatan kunjungan wisata

165.000

165.000

181.500

199.650

219.615

Peningkatan destinasi wisata

600.000

600.000

660.000

726.000

798.600

Terkelolanya macam-macam budaya

325.000

325.000

357.500

393.250

432.575

Program Pengembangan Destinasi Wisata


Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Program Pengembangan Kemitraan

1 17

Meningkatnya Jumlah Sanggar Seni


Tradisional
Peningkatan kerjasama pelaku wisata

65%

65%

KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA


Program Pengembangan dan Keserasiaan
Kebijakan Pemuda
Program Pembinaan dan Pemasyakatan
Olahraga

50.000

65%

50.000

60.000

60.000

578.170

629.350

65%

50.000

65%

50.000

65%

50.000

66.000

72.600

79.860

1.448.000

3.080.000

1.755.000

65%

Persentase Organisasi Penuda yang dibina


Meningkatnya prestasi Padang Pariaman pada
PORPROV (rangking)
Jumlah Cabang Olahraga yang dibina

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

70%

70%

274.000

70%

275.000

70%

542.500

70%

595.000

70%

607.500

75%

12

12

103.320

10

142.500

10

305.500

1.835.000

347.500

19

19

27.350

20

28.350

21

300.000

22

325.000

23

400.000

25

209

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Program Peningkatan Sarana dan


Prasarana Olahraga

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

Terbinanya Cabang Olahraga


18%

30%

30%

30%

173.500

40%

183.500

50%

300.000

60%

35%

325.000

70%

35%

400.000

70%

35%

Persentase sarana dan Parasarana Olahraga


1 18

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI


Program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Program Kemitraan Pengembangan
Wawasan Kebangsaan

1.

Program Peningkatan Keamanan dan


Kenyamanan Lingkungan
Program Pemeliharaan Kantrantibmas
dan Pencegahan Tindak Kriminal

2.346.922

2.593.815

5%

1.

100%

20%

76.903

20%

1.

Menurunya Penyakit Masyarakat

20%

20%

15.638

40

45

140.000

50

140.000

55

140.000

60

140.000

65

140.000

70

50

55

981.863

60

1.050.000

65

1.230.000

70

1.230.000

75

1.230.000

75

50

55

80.000

60

100.000

65

100.000

70

100.000

75

100.000

75

62%

62%

13.171

160.000

85%

670.400

% Peningkatan kemampuan anggota Pol PP

1.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam bidang


politik
1 Jumlah Jalur Evakuasi

N/A
-

Terlaksananya Kesiagaan Keadaan Darurat


dan Penyaluran Logistik
Persentase korban bencana yang menerima
bantuan sosial selama masa tanggap darurat

OTONOMI DAERAH, PEMERINTAH DAERAH, ADMINSTRASI KEUANGAN, PERANGKAT


DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
Program peningkatan pelayanan
Efektivitas pelaksanaan tugas kedinasan KDH
1.
kedinasan kepala daerah/ wakil kepala
dan Wakil KDH
1. Tingkat penerapan teknologi informasi dalam
Program optimalisasi pemanfaatan
penyelenggaraan pemerintahan
teknologi informasi

76.903

15.638

25%

5%

86.000

5%

86.000

5%

291.000

25%

20%

197.000

20%

197.000

20%

197.000

100%

20.815

35%

17.202

25%

13.171
85%

700.000
-

18.922

25%

120.000
90%

800.000
1

30%

120.000
90%

400.000

900.000

90%

400.000

1.000.000
-

90%

60%

60%

756.440

60%

1.100.000

60%

1.250.000

70%

1.500.000

80%

1.750.000

80%

100%

100%

100%

515.000

100%

566.500

100%

623.150

100%

685.465

100%

60%

60%

70%

808.126

70%

888.938

80%

977.832

100%

1.075.616

100%

47.032.940

52.535.789

44.766.982

47.128.263

57.010.995

100%

100%

2.072.854

100%

2.000.000

100%

2.300.000

100%

2.500.000

100%

3.000.000

100%

65%

70%

944.965

10%

725.000

10%

1.000.000

10%

1.000.000

10%

1.000.000

10%

100%

100%

200.000

100%

80.000

100%

200.000

100%

200.000

100%

200.000

100%

1.

Ketersediaan pranata kerjasama antar


pemerintah daerah, antara lembaga/institusi

Program Penataan Peraturan Perundang- 1.


undangan
2.

100%

100,00%

1.

Jumlah produk hukum yang ditetapkan


melalui Perda maupun Perbup
Persentase sosialisasi peraturan Perundangundangan
Ketersediaan SOP

2.

Persentase Pengisian Struktur Organisasi

80%

80%

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

2.340.202

Peningkatan Kesiagaan dan Informasi bencana


pada masyarakat

Program Pembinaan dan Peningkatan


Organisasi Perangkat Daerah

35%

5%

Jumlah Early Warning System(unit)

Program Peningkatan Kerjasama Antar


Pemerintah Daerah

1.690.420

5%

Program Pencegahan Dini dan


Penanggulangan Korban Bencana Alam

1 20

35%

1.629.283

Tingkat gangguan terhadap keamanan dan


kenyamanan lingkungan
Tingkat partisipasi masyarakat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

% Pnyelesaian Kasus pelanggaran trantib yang


ditindak lanjuti
% Penanganan kasus pelanggaran perda
Program pendidikan politik masyarakat

36,00%

200.000
40.000
0%

221.918

200.000

100,00%

75.000

100,00%

75.000

75.000

75.000

100%

100%

200.000
100%

100.000

200.000
100%

200.000
100%

100.000

100%

200.000
100%

100%

210

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Program Penataan Daerah Otonomi Baru

Indikator Kinerja Program (outcome)

1.

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga


Perwakilan Rakyat Daerah

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan


pemerintahan sesuai dengan standar
Terfasilitassinya Kegiatan Lembaga DPRD

Meningkatnya Opini BPK terhadap Laporan


Program peningkatan dan Pengembangan 1.
Keuangan
pengelolaan keuangan daerah
2. Tertib administrasi keuangan daerah
3. Akuntabilitas administrasi keuangan daerah
Program Pembinaan dan Pengendalian
Pembangunan
Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Objek dan Subjek Pajak dan Retribusi

Meningkatkan Layanan Pengadaan Barang dan


1.
Jasa secara elektronik
1
Peningkatan pengawasan dan sosialisasi
perda perizinan
2 Persentase Meningkatnya PAD

Program pembinaan dan fasilitasi


pengelolaan keuangan kabupaten/ kota

1.

Program Pengelolaan Aset Daerah

1.

100%

7.863.330

Rp. (1.000)

Target

100%

100%

8.649.663
WDP

687.873

Rp. (1.000)

target
-

100%

9.514.629

Rp. (1.000)

target
-

Rp. (1.000)

100%

target
-

10.466.092

100%

11.512.701

WDP

WDP

WTP

870.000

WTP

985.000

WTP

1.000.000

WTP

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

50%

75.000

100%

100.000

100%

100.000

100%

20,00%

20,00%

531.094

25%

687.873

25%

750.000

25%

850.000

35%

2.900.000

35%

100%

100%

35.720

100%

35.000

100%

35.000

100%

35.000

100%

35.000

100%

45%

60%

70%

300.000

80%

300.000

90%

300.000

100%

300.000

100%

100%

100%

Menurunnya jumlah kasus pelanggaran oleh


aparatur

10%

18%

443.000

18%

94%

94%

94%

Tingkat kemampuan/kapasitas aparatur


dalam pengelolaan keuangan

Penyelesaian kasus pelanggaran disiplin


PNS yang memenuhi syarat perjenjangan
struktural

Program peningkatan kapasitas


sumberdaya aparatur

1.
Terpenuhinya persyaratan untuk menjadi PNS
sesuai peraturan yang berlaku
Jumlah Aparatur yang mengikuti Diklat

75%

75%

75%

75%

Kelancaran pelayanan administrasi SKPD

100%

100%

3.

Berkurangnya jumlah pelanggaran Disiplin


PNS

10%

10%

1.

100%
Terfasilitasi Pindah purna Tugas PNS

1.

50.000

80%

100%

100%
Terbinanya dan berkembangnya Aparatur

100%
100%

40%

40%

100%

100%

1.155.199

20.000

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

75%
80%

100%

18%

95%

1.180.000
75%

75%

877.294

20.000

9%

122.426

80%

100%

464.000

18%

95%

75%

2.193.462

80%

100%

75%

18%

522.000

95%

75%

2.213.462

85%

75%

95%

2.213.462

5%

868.211

815.844

579.826

637.809

701.589

771.748

79.000

585.000
100%

270.000

600.000
100%

280.000

290.000

75%

5%

615.000
100%

85%

25.000

789.283

18%

100%

717.530

100%

652.300

80%

860.000

25.000

8%

148.136

860.000

25.000

9%

493.000

780.000
80%

134.669

878.174

329.000
Peningkatan jumlah lembaga distribusi
pangan, lumbung pangan , DMP, DKP yang
berperan aktif

111.297

415.000

KETAHANAN PANGAN
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/perkebunan)

600.000

target

Tahun-5

Persentase Penempatan Pegawai sesuai


dengan Keahliannya
1 21

Tahun-4

0%

1.

Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas


PNS
Program Pembinan dan Pengembangan
Aparatur

Rp. (1.000)

100%

Tahun-3

80%

2.

2.

Target

Tahun-2

0%

Program Pendidikan Kedinasan

Program peningkatan pengembangan


sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan

100%

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

80%

Tingkat ketersediaan data aset pemerintah


daerah
Tingkat akurasi hasil inventarisasi aset
2.
pemerintah daerah

Program peningkatan sistem pengawasan


internal dan pengendalian pelaksanaan
1.
kebijakan KDH

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
100%

640.000
100%

300.000

100%

211

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Jumlah Ketersediaan Pangan Pokok


Terlaksananya Penanganan Daerah Rawan
Pangan
1 22

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Target

132.696,65 ton
beras

2,5 %

50%

50%

Meningkatnya pelaksanaan rehabilitasi dan


konservasi lingkungan

2.

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam


pembangunan dan pemanfaatan sarana
Pamsimas melalui koordinasi, orientasi dan
Bimtek
Meningkatnya pembinaan dan pelatihan TTG
pada masyarakat dan pemberian bantuan
stimulan peralatan pada KK miskin

4.

5.

Program Pengembangan Lembaga


Ekonomi Pedesaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Program Peningkatan Partisipasi


Masyarakat Dalam Membangun Desa

Rp. (1.000)

target

250.000 2,5 %

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

265.000 2,5 %
60%

2.075.000

1.

3.

Tahun-2

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

Rp. (1.000)

target

265.000 2,5 %
60%

50.000

Tahun-4

1.985.000

Rp. (1.000)

target

265.000 2,5 %
65%

55.000

Tahun-5

2.075.000

265.000
70%

60.000

Rp. (1.000)

2.050.000

target
12,5%
70%

75.000
2.045.000

Nagari

1 buah

181.025

1 buah

50.000 1 buah

50.000 1 buah

50.000 1 buah

50.000 1 buah

17 Kec.

17 Kec.

75.000

17 Kec.

75.000 17 Kec.

75.000

17 Kec.

75.000

17 Kec.

75.000

17 Kec.

17 Kec.

17 Kec.

50.000

17 Kec.

50.000 17 Kec.

50.000

17 Kec.

50.000

17 Kec.

50.000

17 Kec.

1 Nagari

1 Nagari

500.000

1 Nagari

10 Nagari

10 Nagari

150.000

10 Nagari

150.000 10 Nagari

150.000 10 Nagari

150.000 10 Nagari

150.000 10 Nagari

LKM dan UEDSP

46 Orang

250.000

46 Orang

250.000 46 Orang

250.000 46 Orang

250.000 46 Orang

250.000 46 Orang

51 Nagari

10 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000 10 Nagari

80.000 10 Nagari

80.000 11 Nagari

80.000

10 Pokja

10 Pokja

75.000

10 Pokja

75.000 10 Pokja

75.000 10 Pokja

75.000 10 Pokja

75.000 10 Pokja

Meningkatnya pengembangan usaha ekonomi 500 KK


masyarakat miskin melalui pemberian
bantuan stimulan.
Meningkatnya pengembangan dan
25 Pasar
pengelolaan pasar tradisional nagari dan
pengembangan informasi pasar melalui Bintek
pengelolaan pasar nagari bagi aparat
pemerintah nagari dan bantuan stimulan
untuk rehabilitasi pasar nagari.

500 KK

225.000

500 KK

225.000 500 KK

225.000 500 KK

225.000 500 KK

225.000 500 KK

5 Pasar

75.000

5 Pasar

75.000 5 Pasar

100.000 5 Pasar

100.000 5 Pasar

100.000 25 Pasar

Nagari

10 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000 10 Nagari

80.000 10 Nagari

80.000 11 Nagari

60%

60%

82.096

90.305

99.336

109.269

Meningkatnya jumlah nagari mandiri energi


melalui program PLTMH dan pemanfaatan
tanaman jarak pagar
Meningkatnya jumlah Pos Pelayanan
Teknologi Perdesaan (Posyantekdes) yang
berfungsi dengan baik
Meningkatnya prosentase lembaga keuangan
mikro nagari/ usaha ekonomi simpan pinjam
yang berfungsi dengan baik
Meningkatnya usaha ekonomi keluarga
melalui pelatihan kewirausahawan dan
pemberian stimulan kepada pokmas serta
penguatan kelembagaan BUMNag.
Meningkatnya pelaksanaan usaha perkreditan
dan simpan pinjam lembaga keuangan mikro
nagari pada KK miskin dan Pokja

Meningkatnya jumlah nagari yang


menyediakan sarana dan prasarana
pemasaran hasil produksi masyarakat.

1 Meningkatnya Partisipasi masyarakat dalam


membangunan Nagari

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

65%

500.000

1 Nagari

70%

500.000

1 Nagari

75%

500.000

1 Nagari

80%

500.000

5 Nagari

51 Nagari

100.000 51 Nagari

120.196

80%

212

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Tahun-3

target
70%

51 Nagari

10 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000 10 Nagari

2 Meningkatnya jumlah Nagari yang memiliki


profil Nagari sebagai pedoman dalam
penyusunan perencanaan pembangunan
nagari.
3 Meningkatnya keterpaduan program dan
kegiatan masuk nagari serta peningkatan
system perencanaan partisipatif.

51 Nagari

10 Nagari

150.000

10 Nagari

150.000 10 Nagari

150.000

10 Nagari

125.000

51 Nagari

10 Nagari

100.000

10 Nagari

100.000 10 Nagari

100.000

10 Nagari

4 Meningkatnya jumlah pelatihan yang


diberikan pada masyarakat nagari
5 Jumlah Daerah Tertinggal yang memperoleh
fasilitasi peningkatan kelembagaan dan
pelatihan masyarakat

51 Nagari

10 Nagari

375.000

10 Nagari

375.000 10 Nagari

375.000

10 Nagari

176 Korong

29 Korong

150.000

29 Korong

150.000

29 Korong

44.000

Target
75%

Rp. (1.000)
48.400

target

Tahun-5

40.000

1 Terwujudnya penataan dan pengembangan


lembaga kemasyarakatan di Nagari

Rp. (1.000)

Tahun-4

Rp. (1.000)

Program Peningkatan Kapasitas


Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat

80%

75.000 10 Nagari

150.000 29 Korong

Rp. (1.000)
53.240

target
85%

Rp. (1.000)

target

58.564

90%

75.000

51 Nagari

11 Nagari

125.000

51 Nagari

100.000

11 Nagari

100.000

51 Nagari

375.000

11 Nagari

375.000

51 Nagari

75.000 11 Nagari

150.000 29 Korong

150.000 145 Koromg

1.

Meningkatnya pembinaan adat basandi


syarak, syarak bersandikan kitabullah.

Nagari

51 Nagari

180.000

10 Nagari

180.000

10 Nagari

180.000

10 Nagari

180.000

11 Nagari

180.000

51 Nagari

2.

Meningkatnya pemberdayaan dan


kesejahteraan keluarga melalui penguatan
kelembagaan Posyandu
Meningkatnya kesejahteraan sosial melalui
sosialisasi dan penguatan kelembagaan
HIV/AIDS.
Meningkatnya pelaksanaan pengarustamaan
gender dan peningkatan pemberdayaan
perempuan melalui Ppelatihan, Bimtek dan
Pemberantasan buta aksara

Nagari

51 Nagari

300.000

10 Nagari

300.000

10 Nagari

300.000

10 Nagari

300.000

11 Nagari

300.000

51 Nagari

51 Nagari

10 Nagari

130.000

250 orang

50 KK

80000

50 KK

10 Nagari

3.

4.

Program Peningkatan Kapasitas


Penyelenggaran Pemerintahan nagari

Tahun-2

70%

1 Meningkatnya Kemampuan Aparatur


Pemerintahan nagari

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur


Pemerintah Desa

Program Fasilitasi Pemberdayaan Adat,


sosial budaya dan Kesra

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
70%

10 Nagari

130.000 10 Nagari

130.000

11 Nagari

130.000

51 Nagari

130.000

51 Nagari

50 KK

80.000

50 KK

80.000

50 KK

80.000

250 orang

80.000 10 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000 10 Nagari

75.000

51 Nagari

80.000

Meningkatnya pengelolaan keuangan dan aset


nagari melalui Bimtek, Inventarisasi dan
Pendataan Keuangan dan Aset Nagari sebagai
Sumber Pendapatan Asli Nagari.

Nagari

11 Nagari

80.000

Meningkatnya pelayanan administrasi


pemerintahan nagari melalui Bimtek,
Konsolidasi dan Inventarisasi.
Terlaksananya pengembangan nagari melalui
koordinasi dan penetapan indikator
keberhasilan pemerintahan nagari.

Nagari

11 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000

51 Nagari

Nagari

11 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000

10 Nagari

80.000

51 Nagari

4 Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan


pemerintahan nagari melalui TOT, Bimtek
peningkatan kapasitas aparat nagari.

Nagari

11 Nagari

100.000

10 Nagari

10.000

10 Nagari

100.000 10 Nagari

100.000

10 Nagari

100.000

51 Nagari

5 Meningkatnya peran BAMUS melalui Bimtek,


Orientasi, Koordinasi, Monitoring dan
Evaluasi.

Nagari

11 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000 10 Nagari

75.000

10 Nagari

75.000

10 Nagari

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

213

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan
Program Penanggulangan Kemiskinan
dan Daerah Tertinggal

23

24

25

STATISTIK
Program Pengembangan
Data/Iformasi/Statistik Daerah

1 Tersedianya Buku PDRB, Kabupaten Dalam


Angka

target

Tahun-3
Target

Rp. (1.000)
0

2%

2%

2%

2%

2%

2%

2%

2%

2 Dokumen

2 Dok

100.000
100.000

150.000
150.000

2 Dok

430.000

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

2%

2 Dok

Rp. (1.000)

Tahun-4

Target

251.050

150.000
150.000

Rp. (1.000)

2 Dok

430.000

target

175.000
175.000

Rp. (1.000)

2 Dok

430.000

target

175.000
175.000

2 Dok

430.000

Persentase Dokumen daerah yang diarsipkan

25,00%

25,00%

25.000

30,00%

50.000

35,00%

50.000

40%

50.000

50%

50.000

50%

Program pemeliharaan rutin/berkala


sarana dan prasarana kerasipan

Persentase Dokumen daerah yang


diterpelihara

25,00%

25,00%

30,00%

80.000

35,00%

80.000

40%

80.000

50%

80.000

50%

Program peningkatan kualitas pelayanan


1.
informasi

Aksesbilitas/ketersediaan layanan informasi


kearsipan

30,00%

30,00%

30,00%

300.000

35,00%

300.000

40%

300.000

50%

300.000

50%

1.

2.

3.

Tingkat Akses Informasi dan Penggunaan


Teknologi Informasi
Meningkatnya aparatur yang mempunyai
pengetahuan teknologi dan informasi

60%
0,00%

60%
10,00%

1.670.000
300.000

Meningkatnya persentase pelayanan publik


berbasis teknologi
Persentase kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang
dipublikasi masyarakat
Persentase peliputan, dokumentasi dan
informasi media penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan
Ketersediaan Pranata Keterbukaan Informasi
Publik

1.317.000

60%
10%

526.990

1.

2.

3.

1.400.000

60%
10%

100%

600.000

70%
10%

200.000
400.000

100,00%

100,00%

100%

100%

150.000

100%

150.000

100%

100%

100%

0%

100%

0%

100%

100%

135.000

600.000

100%

200.000

100%

100%

170.000

600.000

250.000

10%

10%

45.000

10%

45.000

15%

60.000

15%

65.000

Meningkatnya sarana dan prasarana


perpustakaan

10%

10%

40.000

10%

40.000

15%

60.000

20%

75.000

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

200.000
400.000

50.000 25

70%
10%

100%

100%

190.000

Persentase Peningkatan Minat Baca


Masyarakat

URUSAN PILIHAN

70%
10%

100%

25

26.497.930
16.339.813

50.000 25

1.550.000

25 Koleksi

PERTANIAN

50.000 25

1.450.000

200.000
400.000

135.000
Bertambahnya Koleksi Buku di Perpustakaan
Daerah (Jenis buku)

167.000
400.000

PERPUSTAKAAN
Program Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan

226.050
2.646.990

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi dan Media Massa

Program Kejasama Informasi dengan Mas 1.


Media

2 01

Tahun-2

Program penyelamatan dan pelestarian


dokumen/arsip daerah

2.

2 Berkurangnya Daerah Tertinggal

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

KEARSIPAN

Program fasilitasi Peningkatan SDM


bidang komunikasi dan informasi

1 26

1 Berkurangnya Penduduk Miskin

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
0

Indikator Kinerja Program (outcome)

600.000

350.000

100%

100%

100%

225.000

50.000 25

50.000

75 Koleksi

15%

75.000

75%

25%

100.000

25%

38.020.502

42.142.347

43.936.015

45.627.965

22.497.502

23.171.847

24.946.465

26.414.360

.
48

214

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan
Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani

Indikator Kinerja Program (outcome)

jumlah pelaku utama dan pelaku usaha (KK


tani miskin) yang melaksanakan usaha tani
terpadu dengan jam kerja standar

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
0 kk

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

200 kk

310.400

200 kk

320.000

200 kk

320.000

200 kk

320.000

200 kk

320.000

200 kk

60%

60%

600.000

65%

610.000

70%

650.000

70%

650.000

75%

700.000

75%

0%

10%

42.179

10%

25.000

10%

30.000

10%

33.000

10%

36.300

50%

60%

360.000

65%

360.000

70%

360.000

75%

360.000

75%

Persentase POKTAN, GAPOKTAN yang dibina


Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan

Meningkatnya jaringan Pemasaran Hasil


Produksi Pertanian
Prosentase peningkatan kelompok tani
pengolah pangan lokal

Program peningkatan penerapan


teknologi pertanian/perkebunan

Program peningkatan produksi


pertanian/perkebunan

Peningkatan penerapan teknologi


pertanian/perkebunan

270 org

Luas Lahan kawasan Pertanian Organik

1 Ha

Jumlah Nagari Model Pertanian Terpadu

Peningkatan produksi pertanian/perkebunan

61.218 270 org


100.000 1 Ha
- 1 Ngr
6.000.000

20.000 270 org

20.000

270 org

20.000 270 org

20.000 270 org

150.000 3 Ha

250.000 4 Ha

250.000 3 Ha

300.000 12 Ha

250.000 1 Ngr

250.000 1 Ngr

250.000 1 Ngr

250.000

6.000.000

6.500.000

7.000.000

7.000.000

- Produksi padi
254.655 ton

2,5 %

200.000

2,5 %

205.000

2,5 %

205.000

2,5 %

- Produksi
jagung 7.428,70
ton

2,5 %

2,5 %

2,5 %

2,5 %

- Produksi ubi
kayu 11.669,27
ton

3%

3%

3%

- Produksi
kakao 6.992 ton

10%

15%

20%

5%

5%

5%

2,5 %

2,5 %

2,5 %

3%

3%

3%

5%

5%

5%

19000 Ha

0 19300 Ha

200000 Ha

- Produksi
kelapa 34.757
ton
- Produksi
pepaya 532.324
ton
- Produksi
pisang 578.435
ton
- Produksi naga
4,56 ton
Jumlah areal lahan sawah irigasi

18770 Ha

Rehabilitasi JIDES,

1550 Ha

18770 Ha

205.000

2,5 %

2,5 %

205.000

2,5 %

2,5 %

2,5 %

2,5 %

20647 Ha

2800 Ha

Panjang Jalan Usaha Tani

31455 M

9,3 Km

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

2,5 %

20647 Ha

Rehabilitasi JITUT

Panjang Jalan Produksi

4 nagari

215

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Program Pemberdayaan Penyuluh


Pertanian/ Perkebunan Lapangan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

Target

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

Luas Lahan Perkebunan Kakao Produktif

9587 Ha

Luas Lahan Perkebunan Kelapa

31650 Ha

Luas Lahan Peremajaan Perkebunan Kakao

Luas Lahan Peremajaan Perkebunan Kelapa

315.000 60%

330.750 60%

347.288 60%

Meningkatnya Kinerja Penyuluh Lapangan

Jumlah Bintek yang diikuti

54%

16,70

Program Peningkatan kapasitas


Kelembagaan Petani

Persentase Kelembagaan Petani yang dibina

50%

50%

Program Peningkatan Usaha Agribisnis


berbasis nagari

Meningkatnya jumlah poktan dan gapoktan


pelaku produksi beras organik dan sayuran
organik

5 kawasan

5 poktan/1
kawasan
beras
organik

185.511 60%

Jumlah Kelompok Binaan

Program Gerakan Terpadu


Pensejahteraan Petani

Peningkatan Pendapatan Petani

Gernas peningkatan produksi dan mutu


kakao

Peningkatan produksi kakao


Peningkatan populasi ternak
Sapi

2 02

Rp. (1.000)

Tahun-4

400 Ha

60%

300.000 60%

9,5 juta
permusim
tanam
1300 Ha
65.953

20.000 16,70

300.000

60%

300.000

60%

17

330.000

60%

17

363.000

70%

178.258 5/1

825.000 5/1

860.000 5/1

895.000 5/1

850.000

850.000

3,5%

850.000

3,5%

850.000

82.500 1300 Ha

90.750

1300 Ha

3,5%

75.000 1300 Ha

71.229

415.900

65.933

76.928

457.490

83.082

3,5%

99.825 1300 Ha

399.300

70%

930.000

5 kawasan/
25 poktan

850.000

3,5%

109.808

503.239

89.728

553.563

96.907

608.919

75000

85000

95.000

96.907

29643

29643

33000

36000

39.000

41.409

Kerbau

44226

44226

49000

54000

60.000

64.983

Ayam Buras

850669
60%

850669
60%

165.000

199.650

960.000
80%

219.615

1.157.318
90%

241.577

40%

40%

10.336

1 Dok

60%

60%

Pencecahan dan penanggulangan penyakit


hewan dan gangguan reproduksi serta
pencemaran produk hewan (out come)
Meningkatnya kenyamanan bagi peternak
yang mengelola usaha peternakan

Program Pengembangan Sumber Daya


Sarana dan Prasarana

Tersedianya statistik peternakan dan


informasi permintaan pasar ternak

Program
Peningkatan
Teknologi Peternakan

(Out Come) Meningkatnya SDM Peternak

KEHUTANAN

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

65.933

- 16,70

Kambing

Program Pencecahan dan


penanggulangan penyakit hewan dan
gangguan reproduksi
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Petenakan

Penerapan

target

Tahun-3

Luas Cetak Sawah

60%

Program Peningkatan Produksi Hasil


Peternakan

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

0,00
50.000

238.871

900.000
60%

60%
1 Dok
60%

181.500

930.000
70%

11.886

80%

120.000 1 Dok
62.500

830.000

13.669
120.000

65%

68.750

280.000

100%
1 Dok

15.720
120.000

65%

75.625

290.000

100%
1 Dok

18.078
120.000

65%

90%

83.188

100%
5 Dok
65%

290.000

216

Kode

2 03

2 04

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1
Target

Tahun-2

Rp. (1.000)

target

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

target

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Jumlah Luas Lahan Kritis yang direhabilitasi

50%

50%

203.871

80%

805.000

85%

255.000

85%

265.000

90%

265.000

90%

Program Perlindungan dan Konservasi


Sumber Daya Hutan

Terlaksananya perlindungan dan konservasi


sumber daya hutan

80%

80%

25.000

80%

25.000

80%

25.000

80%

25.000

80%

25.000

80%

Pembinaan dan Pengawasan Bidang


Pertambangan
Pengadaan sarana dan prasarana sektor
pertambangan

Jumlah PETI yang ditertibkan

50%

50%

Persentase tersedianya sarana dan prasarana


sektor pertambangan

0%

Program Pengawasan dan Penertiban


kegiatan pertambangan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
Pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan

Persentase luas tambang yang ditertibkan

100%

100%

Persentase terpenuhinya kebutuhan


masyarakat sektor ketenagalistrikan

10%

10%

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PARIWISATA
Peningkatan kunjungan wisata

Program pengembangan pemasaran


pariwisata

Peningkatan Fasilitas Obyek Wisata Unggulan

30%

40%

266.822

909.000

937.000

937.000

937.000

196.415 60%

357.000 60%

357.000 65%

357.000 65%

357.000 65%

- 20%

200.000 20%

200.000 20%

200.000 20%

200.000 20%

105.000 100%

105.000 100%

105.000 100%

275.000 10%

275.000 10%

275.000 10%

70.408 100%

87.000 1

- 10%

265.000 10%

825.000

825.000

907.500

998.250

1.098.075

165.000

165.000

181.500

199.650

219.615

600.000

40%

600.000

50%

660.000

50%

726.000

50%

798.600

50%

Program Pengembangan Destinasi Wisata

Program Pengembangan Kemitraan

Jumlah Kawasan Wisata Kuliner

Jumlah Kawasan Wisata Religi

Peningkatan kerjasama pelaku wisata

10%

60.000

10%

2 05

KELAUTAN DAN PERIKANAN


Program Pengembangan perikanan
tangkap

60.000

10%

7.307.642

66.000

10.120.000

72.600

13.235.000

79.860

13.035.000

13.052.500

Selesainya pelabuhan perikanan representatif


1.

25%

22.250

40

21.086 ton

22.370,10

6 unit

1.500.000

60

2.000.000

80

2.000.000

100

2.000.000

100

1.000.000

23.733

1.000.000

24.445

1.000.000

24.445

100.000

100.000

100.000

Jumlah produksi perikanan tangkap per tahun


2.
Terlaksananya pemasangan rumpon

Program Pengembangan budidaya


perikanan

3
1. Jumlah produksi perikanan budidaya per
tahun (ton)
2 Produksi Benih (ekor)
3 Luas kolam budidaya
4 Luas UPR
5 Terwujudnya UPR bersertifikat

Program Pengembangan kawasan


budidaya laut, air payau dan air tawar

1.

Terwujudnya kawasan budidaya payau

Program Pemberdayaan ekonomi


masyarakat pesisir
Program Peningkatan mitigasi bencana
alam laut dan prakiraan iklim laut

1.

Berkembangnya kawasan minapolitan

1.

Jumlah kegiatan sosialisasi mitigasi yang


dilaksanakan

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

500.000 23.041,20
100.000

500.000

19.879

1387970%

15.879

24.228

17.879

77.877,40

139.028,4

250.000

180.646,6

500.000

21.879

500.000

23.879

500.000

23.879

250.000

219.537

250.000

229.635

250.000

229.635

503 Ha

515

1.000.000

525

1.000.000

140 Ha

150

500.000

160

500.000

530

1.000.000

560

1.000.000

580

1.000.000

580

167

500.000

175

500.000

185

500.000

0 unit

50.000

12

185

50.000

18

50.000

24

50.000

30

50.000

30

1,5 Ha

10

1.800.000

15

1.800.000

20

2.000.000

25

2.000.000

30

2.000.000

30

25.000

500.000

1.000.000

1.000.000

1.000.000

2 kali

2 kali

12.274

10 kali

50.000

10 kali

250.000 181.435,1

50.000

10 kali

50.000

10 kali

50.000

10 kali

217

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan

Program Peningkatan kegiatan budaya


kelautan dan wawasan maritim kepada
masyarakat
Program Pemberdayaan masyarakat
dalam pengawasan dan pengendalian
sumber daya kelautan

Indikator Kinerja Program (outcome)

2.

Jumlah informasi iklim yang diberikan kepada


nelayan

1.

Jumlah sosialisasi wawasan maritim yang


dilaksanakan

1.

Jumlah kelompok masyarakat pengawas yang


terbina

2.

Program Perlindungan dan Konservasi


Sumber Daya Alam

Database & laporan statistik yang dihasilkan


3 Jumlah operasi pengawasan
1. Terwujudnya kawasan konservasi pesisir dan
laut daerah
2.

Program Pengelolaan dan rehabilitasi


ekosistem pesisir dan laut

1.

Terwujudnya kawasan konservasi lubuk


larangan
Ekosistem pesisir yang terkelola

Program Rehabilitasi dan Pemulihan


Cadangan Sumber Daya Alam

1.

Jumlah restocking Benih Ikan

2.
1.

Jumlah restocking tukik


Jumlah kegiatan sosialisasi Siswasmas

1.

Program Peningkatan kesadaran dan


penegakan hukum dalam pendayagunaan
sumber daya laut
Program Optimalisasi pengelolaan dan
pemasaran produksi perikanan

2.

Terwujudnya konsumsi makan ikan Padang


Pariaman sebesar :
Unit pengolahan ikan mandiri

3.

Tersedianya pasar ikan higienis

Program Pengembangan ekowisata dan


jasa lingkungan dikawasan-kawasan
konservasi laut dan hutan

1.

Terwujudnya kawasan eko wisata pesisir dan


laut

Program Pengembangan sistem


penyuluhan perikanan

1.

Persentase kelompok yang dibina

2.

Rasio jumlah penyuluh perikanan dengan


jumlah kecamatan

1.

Selesainya pelabuhan perikanan representatif

2.

Terwujudnya penambahan balai benih ikan

3.

Pertambahan jumlah sarana dan prasarana


kelautan perikanan

Program DAK Bidang Kelautan dan


Perikanan

2 06

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

Tahun-5

Rp. (1.000)

target

120

120

15.000

120

15.000

120

15.000

120

15.000

120

0 kali

15.000

15.000

15.000

15.000

7 kelompok
2 paket
2 x /th

130.000
0
0

17
2
6 x /th

35.000
25.000
90.000

27
2
6 x /th

50.000
25.000
90.000

37
2
6 x /th

50.000
25.000
90.000

50
2

50.000
25.000
90.000

50
2
6 x /th

684 Ha

684

10.000

984

60.000

984

20.000

984

20.000

984

Rp. (1.000)

target

Rp. (1.000)

6 x /th

target

79 lokasi

79

85

25.000

90

35.000

95

35.000

100

50.000

100

0 Ha

684

684

10.000

984

20.000

984

20.000

984

20.000

984

200 rb ekor
1000 ekor

200.000
1.500

0
0

200.000
1.500

100.000
15.000

100.000
15.000

200.000
1.500

100.000
15.000

200.000
1.500

100.000
17.500

200.000
1.500

2 kali
32 kg/kap/th

5 kali
33

30.000
10.000

5 kali
36

20.000
35.000

5 kali
39

20.000
35.000

5 kali
42

20.000
50.000

60 unit

71

84

25.000

89

25.000

95

50.000

100

50.000

100

350.000

350.000

400.000

400.000

50.000

350.000

100.000

100.000

50

80.000

75

80.000

90

80.000

90

0 lokasi

Meningkatnya Penyelesaian Sengketa


Konsumen, tertib ukur serta pengawasan
barang dan jasa dalam rangka perlindungan
konsumen

Tahun-2

Target

10%

15%

180.000

25%

50.000

1:2

1:2

1 : 1,5

25%

25

3.273.890

40

1unit

25%

0%

20

40

50,00%

1.330.375
109.375

50,00%

PERDAGANGAN
Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

1.500.000

200.000
1.500

1:1

60

2.000.000

500.000

50%

1.000.000

500.000

60

2.464.000
145.000

50,00%

1,5 : 1
80
75%

500.000

3.025.000
175.000

2.000.000
1.000.000

80

50%

500.000

3.070.000
185.000

5 kali
45

2:1

20.000
50.000

100

100%
100

50%

2.000.000
1.000.000
500.000

3.105.000
200.000

5 kali
45

2:1
100
100%
100

50%

218

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan


Program Prioritas Pembangunan
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Program Peningkatan Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri

2 07

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima


dan Asongan
PERINDUSTRIAN

Indikator Kinerja Program (outcome)

Meningkatnya kualitas komoditi ekspor


Terwujudnya Pasar BANA
Meningkatnya pengembangan dan
pengelolaan pasar tradisional nagari dan
pengembangan informasi pasar melalui Bintek
pengelolaan pasar nagari bagi aparat
pemerintah nagari dan bantuan stimulan
untuk rehabilitasi pasar nagari.
Meningkatnya cakupan binaan terhadap PKL

Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (Tahun
2010)
0

Rp. (1.000)

target

5%

20.000

10%

25 Pasar

5 Pasar

Program Pengembangan Industri Kecil


dan Menengah

Bertambahnya IKM yang mandiri

5 IKM

Jumlah Sentra Industri Unggulan

Program Pengembangan Sentra-sentra


Industri Potensial
Program Peningkatan Kemampuan
Teknologi Industri

1.126.000

Tahun-3

Rp. (1.000)

Target

100.000
2.114.000

15%
1

Tahun-4

Rp. (1.000)

target

175.000

5 Pasar

75.000

5 Pasar

100.000

20

30.000

20

190.000

375.000

Tahun-5

Rp. (1.000)

15%

target

180.000

2.385.000

75.000

189.407
Bertambahnya IKM yang menerapkan GKM

Program Peningkatan Kemampuan


Teknologi Industri
Program Penataan Struktur Industri

Tahun-2

Target

Program Peningkatan Kapasitas IPTEK


Sistem Produksi

Kondisi Kinerja pad


periode RPJMD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Tahun-1

1
5 Pasar

586.000

185.000

2.395.000
100.000

20

Rp. (1.000)

15%
1
5 Pasar

210.000
659.300

15%

2.400.000
100.000

20

target

1
25 Pasar

220.000

20

731.030

10 IKM

30.000

10 IKM

35.000

10 IKM

40.000

10 IKM

45.000

10 IKM

128.524

5 IKM

50.000

5 IKM

60.000

5 IKM

70.000

5 IKM

80.000

5 IKM

- Makanan Ringan

- Bordir

- Batu Bata

- Tas

- Sepatu

Meningkatnya Nilai Produksi IKM

4%

130.000

4%

220.000

Terbentuknya klaster industri Padang


Pariaman
jumlah industri besar yang ada dalam
kawasan industri
Berkembanganya teknologi murah bagi
industri

36.000

25

50

45.000

75

50.000

100

55.000

100

35.000

83.000

92.000

98.000

24.883

30%

130.000

40%

143.000

0
10%

20%

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

4%

50%

250.000

157.300
-

4%

280.000

60%

173.030

20%

60%

219

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

16

17

491.206.110
56.886.543 DISDIK
590.000 DISDIK
55.000 DISDIK
200.000 BPPKB
125.000 BPPKB
22.900.000 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK

- DISDIK

- DISDIK
- DISDIK
1.184.500 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

220

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK

- DISDIK

- DISDIK

- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
440.000 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
50.000 DISDIK
30.000 DISDIK
150.000 DISDIK
25.000 DISDIK

30.000 DISDIK

75.000 DISDIK

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

221

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

50.000 DISDIK
- DISDIK

- DISDIK

- DISDIK

- DISDIK

30.000 DISDIK
- DISDIK

1.725.460 DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK

- DISDIK
- DISDIK
- DISDIK
28.546.583 DISDIK
- DISDIK
1.120.000 DISDIK
45.106.802
160.000 DISKES
- DISKES
- DISKES

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

222

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- DISKES
1.000.000 RSUD
3.610.000 DISKES
1.565.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES

58.900 RSUD
380.000 DISKES
- DISKES

- DISKES

190.000 DISKES
630.000 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

223

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- DISKES
40.000 DISKES
1.350.000 RSUD
296.000 DISKES

520.000 DISKES

3.000.000 DISKES

135.000 DISKES

350.000 DISKES
418.000 DISKES
- DISKES
- DISKES

- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES
40.000 DISKES
4.259.902 DISKES
- DISKES
- DISKES
- DISKES

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

224

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- DISKES
25.654.000 RSUD

370.000 RSUD
330.000 RSUD
130.000 RSUD
60.000 RSUD
560.000 RSUD

282.474.994
7.500.000
19.000.000 Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
13.750.000 Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
- Dinas PU
1.500.000

Dinas PU,
Bappeda

2.500.000
800.000 Dinas PU

8.500.000 Dinas PU

10.000.000 Dinas PU

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

225

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

2.000.000 Dinas PU
Dinas PU,

65.000 Bappeda,
Pertahorbunhut
Dinas PU,
6.250.000 Bappeda, KLH,
Kesehatan

400.000
15.000.000 Dinas PU
- Dinas PU
1.350.000 Dinas PU
Dinas PU,

175.000 Kesehatan

2.750.000 Dinas PU

- Dinas PU
- Dinas PU
5.000.000 Dinas PU

3.414.994 Dinas PU

- Dinas PU

- BPBD
11.730.610
225.000 Dinas PU
-

Dinas PU

100.000 DIKES
7.000.000 Dinas PU,
Bappeda

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

226

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- Dinas PU, BPBD,


Sosnaker

2.202.805 BPBD
- BPBD
880.000
Dinas
PU,BAPPEDA,
80.000 Bappeda

800.000

4.465.000
300.000 BAPPEDA
350.000 BAPPEDA, SLRH
SKPD

100.000 BAPPEDA
130.000 BAPPEDA

775.000 BAPPEDA

300.000 BAPPEDA
300.000 BAPPEDA
250.000 BAPPEDA
- BAPPEDA
150.000 BAPPEDA
150.000 BAPPEDA

450.000 BAPPEDA
150.000 BAPPEDA
150.000

300.000 BAPPEDA
150.000 BAPPEDA

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

227

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

150.000 BAPPEDA
260.000 BAPPEDA, PU
1.142.052
-

Dishubkominfo

70.000 Dishubkominfo
100.000 Dishubkominfo
526.366
410.957

Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo
Dishubkominfo

34.729
-

Dishubkominfo
Dishubkominfo

5.800.550
450.000

KLH, PU

- KLH, PU
2.040.000 Dinas PU, LH
KLH

100.000
KLH & SKPD

135.000 terkait
KLH

60.000
KLH

300.000

KLH
KLH, Bag. SDA
KLH, Bag. SDA,

- Dipertabunhut

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

228

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)
50.000
185.050
265.000
25.000

SKPD
Penanggung
Jawab
KLH
Bag. SDA, KLH
Dipertabunhut,
KLH
Dipertabunhut

Dipertabunhut,
KLH, PDE
Bag. SDA,
210.000 KLH,PU

45.000

KLH

275.000
KLH, DKP

90.000
-

Dipertabunhut
DKP

2.175.000
2.000.000 PERTANAHAN

175.000 PERTANAHAN
75.000 PERTANAHAN
2.055.000
DINAS DUKPIL

1.710.000
- DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL
DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

DINAS DUKPIL

- DINAS DUKPIL
2.515.071

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

229

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

80.000 BPM, BP2KB


385.000 BPPKB
125.000 BPM, BP2KB
- BPM, BP2KB
- BPPKB
- BPPKB
- BPPKB
810.000 BPPKB
- BPPKB
- BPPKB
- BPPKB
- BPPKB
80.000 BPPKB

BPPKB

200.000
- BPPKB

150.000 BPPKB

80.000 BPPKB, BPM

4.529.150
SOSNAKER

515.900

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

230

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab
SOSNAKER

125.000
336.000

SOSNAKER
SOSNAKER

182.000
SOSNAKER

479.500
497.000 SOSNAKER

56.000

SOSNAKER

658.000 SOSNAKER
193.200 SOSNAKER
130.000 SOSNAKER
165.000 SOSNAKER
140.000 SOSNAKER
66.550

SOSNAKER

357.700
135.000 Koperidag
80.000 Koperidag

50.000 Koperidag
- Koperidag
55.000 Koperidag

37.700 Koperidag

109.142

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

Bag Pereko

231

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

1.719.802
200.000 KPM
220.000
KPM, KPPT

291.500 KPM, KPPT


240.494
KPPT

110.473
39.930
346.060

Bag Pereko
Bag Pereko
Bag Pereko

212.960
Bag Pereko

58.385 Bag Pereko


2.943.028
352.715
75.000

Dibudpar
Bag. Kesra

400.000 Bag. Kesra


Bag. Kesra

219.615
798.600
432.575
50.000

Dibudpar
Dibudpar
Dibudpar
Dibudpar

79.860 Dibudpar

1.755.000
DISPORA

607.500
DISPORA

347.500
DISPORA

400.000

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

232

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab
DISPORA

400.000
DISPORA

2.593.815
291.000 KESBANGPOL
197.000 KESBANGPOL

20.815 KESBANGPOL

140.000 Satpol PP
1.230.000 Satpol PP
100.000 Satpol PP
160.000 KESBANGPOL
1.000.000
-

BPBD
BPBD

1.750.000 BPBD

685.465 BPBD
1.075.616 BPBD

57.010.995
3.000.000 PUM & UMUM
1.000.000 HUMAS
200.000 ADM PUM
200.000 ADM HUKUM
100.000 ADM HUKUM
200.000 ORGANISASI
- ORGANISASI

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

233

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- ORGANISASI
11.512.701 SEKWAN
1.000.000
-

DPPKD
DPPKD, SKPD

DPPKD, SKPD
Bag. Adm.
Pembangunan
148.136 KPPT, DPPKD

100.000

2.900.000 DPPKD
DPPKD

35.000

300.000

DPPKD
DPPKD

522.000 INSPEKTORAT

INSPEKTORAT

860.000
BKDD

2.213.462
BKDD

BKDD

25.000
BKDD

BKDD

868.211
BKDD

771.748
BKDD

BKDD

640.000
300.000 BP2KP

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

234

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab
BP2KP,

265.000 Dipertahorbunh
75.000

ut
BP2KP, BPM,
SKPD terkait

2.045.000
50.000 BPM
75.000 BPM

50.000 BPM

500.000 BPM

150.000 BPM

250.000 BPM

80.000 BPM

75.000 BPM

225.000 BPM

100.000 BPM

100.000 BPM

120.196 BPM

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

235

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

58.564 BPM
75.000 BPM

125.000 BPM

100.000 BPM

375.000 BPM
150.000 BPM

180.000 BPM
300.000 BPM

130.000 BPM

80.000 BPM,BP2KB

75.000 BPM,DPPKD

75.000 BPM

80.000 BPM

100.000 BPM

75.000 BPM

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

236

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- Bappeda, SKPD

- Bappeda, SKPD
175.000
175.000 Bappeda

430.000
50.000 P. & ARSIP

80.000 P. & ARSIP

300.000 P. & ARSIP


1.550.000

200.000 Humas, PDE


400.000 Humas, PDE

- SKPD, PDE

600.000 HUMAS

HUMAS

350.000

- HUMAS, PDE
225.000
Kantor Arsip

50.000 dan
Perpustakaan
Kantor Arsip

75.000 dan
Perpustakaan
Kantor Arsip
100.000 dan
Perpustakaan

45.627.965
26.414.360

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

237

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

320.000 Dipertabunhut,
Disnak, DKP,
BP2KP

700.000 Dipertabunhut,
Disnak, DKP,
BP2KP
Dipertabunhut,

36.300 Disnak,BP2KP
360.000 Dipertabunhut,
Disnak,BP2KP
Dipertabunhut,

20.000 Disnak,BP2KP
Dipertabunhut,

300.000 Disnak,BP2KP

Dipertabunhut,

250.000 Disnak,BP2KP
7.000.000

Pertahorbunhut
Pertahorbunhut

205.000
Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

238

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

- Pertahorbunhut
-

Pertahorbunhut

- Pertahorbunhut
-

Pertahorbunhut
Pertahorbunhut

347.288 Pertahorbunhut

- Pertahorbunhut
- Pertahorbunhut
399.300 Pertahorbunhut

930.000 Pertahorbunhut

Pertahorbunhut

850.000
Pertahorbunhut,

109.808 BP3KP
608.919 Disnak
- Disnak
- Disnak
- Disnak
- Disnak
241.577 Disnak

Disnak

18.078
Disnak

120.000
Disnak

83.188

290.000

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

239

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab
Dipertabunhut,

265.000 KLH
25.000

Dipertabunhut

937.000
357.000 DPE
200.000 DPE
105.000 DPE

275.000 DPE

1.098.075
219.615
Disbudpar

798.600

Disbudpar

- Disbudpar
- Disbudpar
79.860 Disbudpar
13.052.500
2.000.000 DKP
1.000.000
100.000
500.000 DKP
250.000
1.000.000
500.000
50.000
2.000.000 DKP
1.000.000 DKP

50.000 DKP

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

240

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

15.000 DKP

15.000

50.000 DKP
25.000 DKP
90.000 DKP
20.000 DKP
50.000 DKP
20.000 DKP
100.000 DKP
17.500 DKP

20.000 DKP
50.000
DKP

50.000 DKP
400.000 DKP

100.000 DKP
80.000 DKP
2.000.000 DKP
1.000.000 DKP
500.000 DKP

3.105.000
200.000 Koperindag dan
UKM

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

241

Kondisi Kinerja pada akhir


periode RPJMD
Rp. (1.000)

SKPD
Penanggung
Jawab

185.000 Koperindag dan


UKM

2.400.000 Koperindag dan


UKM

100.000 BPM,Koperindag
dan UKM

220.000 Koperindag dan


UKM

731.030
45.000 Koperindag dan
UKM

80.000 Koperindag dan


UKM

- Koperindag dan
UKM

- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM

- Koperindag dan
UKM

- Koperindag dan
UKM
- Koperindag dan
UKM
280.000 Koperindag dan
UKM

55.000 Koperindag dan


UKM

98.000 Koperindag dan


UKM

173.030 Koperindag dan


UKM

RPJMD KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2015

242

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan


keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan Pemerintahan. Dalam hal ini, indikator
kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan Pemerintahan
yang ditunjukkan dengan paramater kualitas manusia yang secara internasional
diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM). Untuk mengevaluasi kinerja
daerah dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan
dipergunakan beberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut meliputi (1)
aspek

kesejahteraan

masyarakat,

dengan

fokus

kesejahteraan

ekonomi,

kesejahteraan sosial dan seni budaya serta olah raga, (2) aspek pelayanan umum.
Secara Lebih terperinci dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

NO

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

2
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
9

FOKUS
KESEJAHETERAAN
DAN
PEMERATAAN EKONOMI
1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.

Pertumbuhan PDRB

1.2.

Laju inflasi provinsi

1.3.

PDRB per kapita (Juta Rp)

1.4.

Indeks Gini

1.5.

Pemerataan pendapatan versi


Bank Dunia (untuk 40%
Rendah)
Indeks ketimpangan
Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional)
Persentase penduduk diatas
garis kemiskinan
Persentase penduduk miskin

1.6.

1.7.
1.8.

5,05

5,70

6,20

6,45

6,55

6,70

6,70

6,23

10,22

9,05

8,80

8,50

8,00

8,00

15,61

16,74

17,83

18,87

19,88

20,91

20,91

0,2609

0,2509

0,2434

0,2384

0,2359

0,2349

0,23

18,30

18,60

18,90

19,20

19,50

19,80

19,80

0,5905

0,5405

0,4905

0,4405

0,3905

0,3405

0,3405

71,9

76,9

80,9

83,9

86,9

89,9

89,9

28,1

23,1

19,1

16,1

13,1

10,1

10,1

94,50

95,00

96,00

97,00

98,00

99,00

99,00

7,43

7,62

7,81

8,00

8,20

8,40

8,40

FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


1.

PENDIDIKAN

1.1.

Angka melek huruf

1.2.

Angka rata-rata lama sekolah

1.3.

Angka partisipasi kasar

1.4.

1.5.

Angka Partisipasi Kasar (APK)


SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA/Paket C
Angka pendidikan yang
ditamatkan

0,00
104,26

105,00

106,00

107,00

108,00

109,00

109,00

70,06

71,00

72,00

73,00

74,00

75,00

75,00

49,30

50,00

51,00

53,00

54,00

55,00

55,00

954,00

955,00

960,00

965,00

970,00

975,00

975,00

Angka Partisipasi Murni

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

205

NO

1
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.

2.
2.1.
2.2.

2.3.
3
3.1

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

2
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni
(APM)) SMA/SMK/MA/Paket
C
KESEHATAN
Angka kelangsungan hidup
bayi
Angka usia harapan hidup
Persentase gizi buruk dan Gizi
kurang
Persentase
Cakupan
Pelayanan gizi buruk
KETENAGAKERJAAN
Rasio penduduk yg bekerja

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

88,84

89,00

91,00

92,00

93,00

94,00

94,00

49,44

50,50

51,50

52,00

53,50

54,50

54,50

36,99

41,00

42,00

43,00

44,00

45,00

45,00

993

993

993

993

993

993

993

70,90

71,12

71,48

71,84

72,20

72,56

72,56

13,30

12,00

11,00

10,60

10,40

10,00

10,00

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

93,75

94,25

94,75

95,25

96,00

97,00

97,00

0,73

0,73

0,73

0,82

0,82

0,82

0,82

0,50

0,50

0,50

0,50

0,50

0,50

0,50

0,275

0,275

0,275

0,277

0,280

0,282

0,282

0,018

0,018

0,018

0,020

0,020

0,023

0,023

104,25

105,50

106,00

107,00

108,00

109,00

109,00

68,54

69,00

69,50

70,00

70,50

71,00

71,00

14,00

18,00
0.50/63.8
0

23,00
0.51/64.3
0

25,00
0.53/65.0
0

26,00

28,00
0.58/67.0
0

28,00

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA


1.

KEBUDAYAAN

1.1.

Rasio grup kesenian/10.000


penduduk
Rasio gedung kesenian/
10.000 penduduk
PEMUDA DAN OLAH RAGA

1.2.
2.
2.1.
2.2.

a. Rasio klub
olahraga/penduduk
b. Rasio gedung olahraga

ASPEK PELAYANAN UMUM


FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB
1.
1.1.

PENDIDIKAN
Pendidikan dasar:

1.1.1.

Angka partisipasi sekolah

1.1.2.

Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
sekolah
Rasio guru/murid

1.1.3.
1.1.4.

Rasio guru/murid per kelas


rata-rata

0.98/63.30

0.55/66.00

0.58/67.00
0,00

1.2.

Pendidikan menengah:

1.2.1.

Angka partisipasi sekolah

1.2.2.

Rasio ketersediaan sekolah


terhadap penduduk usia
sekolah (%)
Rasio guru terhadap murid

1.2.3.
1.2.4.

Rasio guru terhadap murid per


kelas rata- rata

0,00
49,30

50,30

52,00

55,30

58,50

60,00

60,00

1,196

1,197

1,198

1,199

1,200

1,201

1,20

10

12

15

20

21

21,00

0,89

0,90

0,91

0,93

0,94

0,95

0,95
0,00

1.3.
1.3.1.
1.3.2
1.3.3

Fasilitas Pendidikan:
Sekolah pendidikan SD/MI
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik

0,00
52,02

53,00

54,00

55,00

60,00

65,00

73,72

75,00

75,50

76,00

77,00

78,00

77,61

78,00

79,00

80,00

85,00

90,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

65,00
78,00

90,00

206

NO

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

1.4.
1.4.1.

Pendidikan Anak Usia Dini


(PAUD):
Jumlah Siswa pada Jenjang
TK/RA

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

0,00
3.206

3.300

3.500

3.600

3.700

3.800

3800,00
0,00

1.5.
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.

Angka Putus Sekolah:


Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA

0,00
0,13

0,10

0,70

0,50

0,40

0,30

0,30

0,28

0,25

0,22

0,20

0,15

1,00

1,00

6,05

5,00

4,00

3,15

2,15

1,00

1,00
0,00

1.6.

Angka Kelulusan:

1.6.1.

Angka Kelulusan (AL) SD/MI

1.6.2.

Angka Kelulusan (AL)


SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan (AM) dari
SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV

1.6.3.
1.6.4.
1.6.5.
1.6.6.

0,00
99,58

99,60

99,70

99,80

99,90

99,95

99,95

99,88

99,89

99,90

99,92

99,98

99,99

99,99

98,70

98,75

98,80

99,85

99,90

99,95

99,95

96,15

96,25

96,50

96,60

97,00

98,00

98,00

121,52

122,30

123,00

124,00

125,00

125,50

125,50

85,11

86,11

87,00

88,00

89,00

90,00

90,00
0,00

2.

KESEHATAN
0,00

2.1.
2.2.
2.3
24
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9

2.10

2.11
2.12

2.13

2.14

215

2.16

Rasio posyandu per satuan


balita x 1000
Rasio puskesmas per satuan
penduduk x 1000
Rasio pustu per satuan
penduduk x 1000
Rasio polindes/poskesri per
satuan penduduk x 1000
Rasio Rumah Sakit per satuan
penduduk x 1000
Rasio dokter per satuan
penduduk x 1000
Rasio tenaga medis per satuan
penduduk x 1000
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani (%)
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan (%)
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
Cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan
masyarakat miskin melalui
pengembangan jamkesmas
dan jemkesda
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin
Cakupan kunjungan bayi (%)

14,00

14,10

14,20

14,30

14,40

14,40

14,40

0,062

0,062

0,062

0,062

0,062

0,062

0,06

0,170

0,170

0,174

0,176

0,179

0,181

0,18

0.149

0,154

0,159

0,164

0,169

0,174

0,17

0,01

0,01

0,01

0,01

0,01

0,01

0,144

0,149

0,154

0,159

0,164

0,169

0,17

1,717

1,732

1,748

1,763

1,778

1,794

1,79

58,56

60,00

65,00

70,00

75,00

80,00

80,00

87,81

88,00

88,00

89,00

89,00

90,00

90,00

85,00

87,00

90,00

92,00

95,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

74,50

77,00

79,00

81,00

83,00

85,00

85,00

96,30

97,00

98,00

99,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

49,98

60,00

65,00

70,00

80,00

85,00

85,00

85,10

86,00

87,00

88,00

89,00

90,00

90,00

0,01

100,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

207

NO

1
2.17
2.18
2.19
2.20

2.21
2.22

2.23

2.24

2.25

2.26

3.
3.1.
3.2.
3.3.

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

2
Cakupan puskesmas (%)
Cakupan pembantu
puskesmas (%)
MMR
Angka Kematian 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap
1.000 penderita keluar RS (Net
Death Rate=NDR)
Waktu tunggu di rawat jalan
Angka kematian Umum untuk
setiap 1.000 penderita keluar
RS (Gross Death Rate=GDR)
mencapai 4,5%
Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana prasarana RS
(100%)
Ketepatan waktu pemberian
makanan kepada pasien
(>90%)
Persentase limbah cair &
padat RS yang memenuhi baku
mutu (100%)
Angka pemanfaatan Tempat
Tidur RS (Bed occupancy
Rate=BOR) (60-85%)

Proporsi panjang jaringan


jalan dalam kondisi baik (%)
Rasio Jaringan Irigasi (%)

3.7.
3.8.

Rasio permukiman layak huni

3.9.

Panjang jalan dilalui Roda 4

3.10.

Jalan Penghubung dari ibukota


kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk
(minimal dilalui roda 4)
Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam )
Drainase dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak
tersumbat (%)
Luas irigasi Kabupaten dalam
kondisi baik (%)

3.5.
3.6.

3.11.

3.12.

3.17.

2011

2012

2013

2014

141,18

141,18

141,18

141,18

141,18

141,18

141,18

34,25

34,25

35,07

35,89

36,71

38,08

38,08

0%

2,5%

2,5%

2,5%

2,5%

2,5%

< 6o menit
0%

< 6o
menit
4,5%

< 55
menit
4,5%

< 5o
menit
4,5%

< 4o menit
4,5%

< 3o
menit
4,5%

13%

20,7%

37,4%

70,3%

96,9%

100%

30%

>90%

>90%

>90%

>90%

>90%

0%

100%

100%

100%

100%

100%

17%

60%

70%

75%

80%

85%

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

2015

0,00

2,5%
< 3o menit

4,5%

1,00

>90%

1,00

0,85

PEKERJAAN UMUM

Rasio tempat ibadah per


satuan penduduk
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
Rasio tempat pemakaman
umum per satuan penduduk
Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
Rasio rumah layak huni

3.4.

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

32,87

35,12

37,43

39,12

42,30

45,32

45,32

62,25

62,94

63,58

64,34

65,00

65,00

65,00

0,89

0,90

0,90

1,00

1,10

1,20

1,20

15,40

17,30

19,30

21,80

23,70

25,80

25,80

5,00

0,00

0,23

0,33

0,50

0,70

0,70

0,70

25,00

27,00

28,50

29,30

31,40

33,40

33,40

35,00

37,00

38,40

39,30

41,20

43,00

43,00

616,25 km

638,5 km

653,7 km

676,6 km

693,5 km

711,4 km

711,4 km

0,00
427,85 km

449,6 km

465,8 km

484,3 km

503,6 km

526,7 km
526,7 km

1285M'

1413M'

1554M'

1609M'

1769M'

1894M'
1894M'

65

68

73

76

82

85

85,00
0,00

4.

PERUMAHAN
0,00

4.1.

4.2.
4.3.
4.4.
4.5.

Rumah tangga pengguna air


bersih/ Jumlah seluruh RT x
100%
Rumah tangga pengguna
listrik Persentase
Rumah tangga ber-Sanitasi
(%)
Lingkungan pemukiman
kumuh (%)
Rumah layak huni (%)

48

52

65

73

81

89

89,00

85,75

86,98

88,23

88,98

90,23

91,98

91,98

15,40

17,30

19,30

21,80

23,70

25,80

25,80

0,30

0,27

0,20

0,50

0,10

0,05

0,05

50

60

70

80

90

100

100,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

208

NO

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE
9
0,00

5.

PENATAAN RUANG
0,00

5.1.

5.2.

Luas Ruang Terbuka Hijau per


Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
Jumlah bangunan ber- IMB
per satuan bangunan

615 Ha

665 Ha

715 Ha

745 Ha

805 Ha

855 Ha

855 Ha

126 buah

138 buah

151 buah

166 buah

182 buah

202 buah

202 buah
0,00

6.
6.1.

6.2.

6.3.

6.4.

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg telah
ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERKADA
Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD

0,00
ada

ada

ada

ada

ada

ada
ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

30%

80%

80%

80%

80%

80%

0,80
0,00

7.

PERHUBUNGAN
0,00

7.1.

Jumlah arus penumpang


angkutan umum
Rasio ijin trayek

580.442

560.211

540.321

520.198

500.089

480.197

480197,00

14

16

18

23

25

28

28,00

3.650

3.789

3.920

3.997

4.034

4.254

4254,00

7.4.

Jumlah uji keur angkutan


umum
Jumlah Terminal Bis

2,00

7.5.

Jumlah Pelabuhan Laut


-

1,00

7.6.

1,00

14,50%

13,00%

12,50%

11,50%

11%

10,5

10,50

2.014

2.152

2.245

2.367

2.442

2.570

2570,00

6 bulan

6 bulan

6 bulan

6 bulan

6 bulan

6 bulan

6 bulan

7.11

Jumlah Bandar Udara


(Bandara)
Jumlah angkutan darat /
Jumlah penumpang angkutan
darat x 100%
Kepemilikan KIR angkutan
umum
Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR)
Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum
Jumlah Rambu-rambu

7.12

Marka kaget yang terpasang

7.13

Portal jalan yang terpasang

7.14

Jumlah APILL ( Alat Pemberi


Isyarat lalu Lintas)
traffic/warning light yang
terpasang

7.2.
7.3.

7.7.

7.8.
7.9.
7.10

61.000

61.000

61.000

61.000

61.000

61.000

61000,00

213 buah

283 buah

375 buah

450 buah

530 buah

600 buah

600 buah

4 titik

16 titik

26 titik

450 titik

530 titik

600 titik

600 titik

25 buah

31 buah

41 buah

50 buah

55 buah

60 buah

60 buah

4 unit

5 unit

6 unit

7 unit

8 unit

9 unit

9 unit
0,00

8.

LINGKUNGAN HIDUP
0,00

8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.6.
8.7.

Persentase penanganan
sampah
Persentase Penduduk
berakses air minum
Persentase Luas pemukiman
yang tertata
Pencemaran status mutu air
Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan amdal.
Jumlah Tempat pembuangan
sampah (TPS)

25%

30%

35%

40%

45%

50%

0,50

64

66

69

75

81

89

89,00

20

25

35

45

55

65

65,00

20

40

60

80

100

100,00

20

40

60

80

100

100,00

23

26

32

35

35,00

20

0,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

209

NO

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

10.1.

2
KEPENDUDUKAN DAN
CATATAN SIPIL
Kepemilikan KTP

10.2.

Kepemilikan KK

10.3.

Kepemilikan akta catatan sipil

10.4.

Ketersediaan database
kependudukan
Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK

10.

10.5.

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

59%

70%

85%

90%

95%

95%

0,95

73%

95%

100%

100%

100%

100%

1,00

55%

65%

85%

85%

90%

90%

0,90

55%

70%

90%

90%

90%

100%

1,00

30%

60%

100%

100%

100%

100%

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

0,00

1,00
0,00

11.

11.1.

11.3.
11.6.

PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
Partisipasi Perempuan di
lembaga swasta
Rasio KDRT (%)
Jumlah pengaduan
perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan

0,00

8,05%

8,50%

9,50%

10,00%

10,50%

11,75%

0,12

10,60

11,40

13,30

14,50

16,75

18,75

18,75

0,030%

0,034%

0,045%

0,034%

0,028%

0,023%

0,00

26 orang

30 orang

40 orang

30 orang

25 orang

20 orang
20 orang
0,00

12.

12.2.

KELUARGA BERENCANA DAN


KELUARGA SEJAHTERA
Rata-rata jumlah anak per
keluarga
Rasio akseptor KB (%)

12.3.

Cakupan peserta KB aktif (%)

12.4.

Keluarga Pra Sejahtera dan


Keluarga Sejahtera I (%)

12.1.

0,00
3,4

3,2

3,1

2,9

2,7

2,70

64%

64,50%

65%

65,50%

66%

66,20%

0,66

64%

64,50%

65%

65,50%

66%

66,20%

0,66

59,05%

49,05%

45,05%

40,05%

35,05%

30,05%

0,30
0,00

13.

SOSIAL
0,00

13.1.

13.2.
13.3.

Sarana sosial seperti panti


asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
PMKS yg memperoleh bantuan
sosial
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial

12
25.351
orang
56.358
orang

12

12

12

13

13

13,00

27.886

30.421

32.956

35.491

38.027

38027,00

61.994

67.630

73.625

78.901

84.537

84537,00
0,00

14.

KETENAGAKERJAAN
0,00

14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.
14.6.
14.7.

14.8.

Angka partisipasi angkatan


kerja
Angka sengketa pengusahapekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan
kerja
Pencari kerja yang
ditempatkan
Tingkat pengangguran terbuka
Keselamatan dan
perlindungan
Perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah daerah
Jumlah
Pengangguran/mencari
Pekerjaan

34,73

38,2

41,68

45,15

48,62

52,09

52,09

1,30

1,20

1,15

1,10

1,05

1,00

1,00

1,59

1,75

1,91

2,07

2,23

2,39

2,39

796

876

955

1.035

1.114

1.194

1194,00

13,51%

12,96%

12,36%

11,32%

10,58%

9,38%

0,09

70%

77%

84%

91%

98%

100%

1,00

22,10

18,00

16,00

14,00

12,00

10,00

10,00

23.411

22.773

21.989

20.564

19.564

17.663

17663,00
0,00

15.
15.1.

KOPERASI USAHA KECIL DAN


MENENGAH
Persentase koperasi aktif (%)

15.2.

Jumlah UMKM (000)

0,00
70,95
30.971
unit

76,28

78,73

85,84

88,7

89,83

89,83

31.435

32.127

33.046

34.194

35.571

35571,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

210

NO

1
15.3.

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

2
Jumlah Koperasi yang
melaksanakan unit usaha
simpan pinjam yang otonom

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

31 unit

34 unit

38 unit

42 unit

46 unit

50 unit

50 unit

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

0,00
16.

PENANAMAN MODAL
0,00

16.1.

Jumlah investor berskala


nasional (PMDN/PMA)

16.2.

Jumlah nilai investasi berskala


nasional (PMDN/PMA)
Rasio daya serap tenaga kerja

16.3.
16.4.

Jumlah Tenaga Kerja yang


terserap

19
perusahaa
n

20

242M

250 M

271 M

211,57

229

244,76

4.020

4.580

21

5.140

22

24

26

293 M

312 M

333 M

333 M

259,09

260,83

262,3

262,30

5.700

6.260

6.820

26,00

6820,00
0,00

17.

KEBUDAYAAN'
0,00

17.1.
17.2.
17.3.

Penyelenggaraan festival seni


dan budaya
Sarana penyelenggaraan seni
dan budaya
Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang
dilestarikan

4x

4x

4x

4x

4x

4x

4x

4 lokasi

4 lokasi

4 lokasi

4 lokasi

4 lokasi

4 lokasi

4 lokasi

3 buah

3 buah

3 buah

5 buah

5 buah

5 buah

5 buah
0,00

18.
18.1.

KEPEMUDAAN DAN OLAH


RAGA
Jumlah organisasi pemuda

18.2.

Jumlah organisasi olahraga

18.3.

Jumlah kegiatan kepemudaan

18.4.

Jumlah kegiatan olahraga

18.5.

Gelanggang / balai remaja


(selain milik swasta)
Lapangan olahraga

18.6.

0,00
45

45

45

45

45

45

45,00

6,00

6,00

8,00

17

17

17

17

17

17

17,00

220

220

220

220

220

220

220,00
0,00

19.
19.1.
19.2.

KESATUAN BANGSA DAN


POLITIK DALAM NEGERI
Kegiatan pembinaan terhadap
LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan pembinaan politik
daerah

0,00
142

142

142

142

145

145

145,00

13 parpol

13

13

13

13

13

13,00
0,00

20.

20.1.
20.2.
20.3.
20.7.

20.8.
20.9.

20.10.

20.11.

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah
10.000 Penduduk
Rasio Pos Siskamling per
jumlah desa/kelurahan
Penegakan PERDA (%)
(Penyelesaian Pelanggaran
Perda)
Cakupan patroli petugas
Satpol PP
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
Petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas) di
Kabupaten
Sistim Informasi Manajemen
Pemda

0,00
2

7,00

16 orang

16

16

16

16

16

16,00

366

732

732

732

732

732

732,00

50

55

60

65

70

75

75,00

1 /12 jam

1 /12 jam

1 /12 jam

1 /12 jam

1 /12 jam

1 /12 jam

1 /12 jam

60%

70%

75%

80%

85%

90%

0,90

567 orang

567

567

567

567

567

567,00

5,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

211

NO

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

20.12.

2
Izin Mendirikan Bangunan

20.14.

Izin gangguan (HO)

20.15

Izin Pemasangan Reklame

20.16

Persetujuan izin prinsip

20.17

Izin Lokasi

20.18

Izin Tempat Usaha

20.19

Izin Mendirikan pangkalan


Minyak Tanah (PMT)
Izin Usaha Jasa Kontruksi
(IUJK)
Izin Rumah Makan

20.20
20.2
20.22

20.23
20.24
20.25

Izin Pengambilan dan


pengeboran Air Bawah Tanah
dan Air Permukaan Tanah
(SIPAT)
Izin Usaha Perdagangan
(SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan

20.28

Pengolahan dan Pemurnian


Bahan Galian Gol. C
Pengangkutan, Penjualan,
Penumpukan bahan Galian B
dan C
Izin Usaha Ketenagalistrikan
untuk Keentingan Umum yang
dikelola oleh Swasta
Izin Usaha Industri (IUI)

20.29

Tanda Daftar Gudang

20.26

20.27

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

186

186

196

196

200

200

200,00

102

113

113

120

120

130

130,00

50

60

65

70

75

80

80,00

5,00

5,00

1.387

1.400

1.450

1.450

1.450

1.500

1500,00

50

54

48

60

65

65,00

44

50

50

54

54

60

60,00

10

15

20

25

25

25,00

10

10,00

227

230

230

250

250

300

300,00

252

260

260

270

270

300

300,00

10

10,00

9,00

6,00

5,00

8,00

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

0,00
21.

KETAHANAN PANGAN
0,00

21.1.

21.2.

22.
22.1.

22.2.
22.4.
22.5.
22.6.
22.7.

22.8.
22.9.
22.10

23.

Tumbuhnya Kelembagaan
Distribusi dan Konsumsi
Pangan Masyarakat
Jumlah Produksi beras

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT & NAGARI
Jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Jumlah kelompok binaan PKK
Jumlah LPM Aktif dan
Berfungsi
PKK aktif
Posyandu Purnama dan
Mandiri
Tingkat Partisipasi
Masyarakat dan Swadaya
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
Pelatihan terhadap aparatur
Nagari dan Pengurus Nagari
Jumlah Pos Pelayanan
Teknologi Pedesaan
(Posyantekdes) yang
terbentuk dan berfungsi
dengan baik

15

25

35

45

55

65
65,00

136.800,6
7

140.220,6
9

143.726,2
0

147.319,3
6

151.002,3
4

154.777,4
0

46

92

138

184

184

32

64

128

192

256

256

256,00

10%

30%

40%

50%

60%

70%

0,70

20%

50%

65%

80%

90%

100%

1,00

156

296

396

486

586

696

696,00

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

80,00

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

90,00

10%

20%

40%

60%

80%

100%

1,00

17

34

50

60

60

60,00

154777,40

184,00

STATISTIK

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

212

NO

1
23.1.
23.2.

24.
24.1.
24.2.

25.
25.1.
25.2.
25.3.
25.4.
25.5.
25.6.

26.
26.1.

26.2.
26.3.

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

2
Buku kabupaten dalam
angka
Buku PDRB kabupaten

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

1,00

1,00

33,33

40

45

50

55

60

60,00

1 kegiatan

1,00

94

100

103

106

109

112

112,00

1,00

2,1

2,5

3,3

5,00

0,021

0,025

0,03

0,03

0,03

0,02

0,02

1,00

1,00

1 pustaka
daerah,
1 pustaka
nagari

4 pustaka
nagari

6 pustaka
nagari

8 pustaka
nagari

10 pustaka
nagari

10
pustaka
nagari

10 pustaka
nagari

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KEARSIPAN
Pengelolaan arsip secara baku
(%)
Peningkatan SDM pengelola
kearsipan
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
Jumlah jaringan komunikasi
Rasio wartel terhadap
penduduk 10000
Rasio warnet terhadap
penduduk 10000
Jumlah surat kabar
nasional/lokal
Jumlah penyiaran radio Lokal
Web site milik pemerintah
daerah
PERPUSTAKAAN
Jumlah perpustakaan

Jumlah pengunjung
perpustakaan per tahun (%)
Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah

16,7
1844
eksemplar

20

25

30

35

40

40,00

1000 eks

1000 eks

1000 eks

1000 eks

1000 eks

1000 eks

4,85

5,27

5,4

5,53

5,66

5,79

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN


1.

PERTANIAN

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.
1.6.
1.7

2.
2.1.
2.2.

3.
3.1.
3.2.

Produktivitas padi atau bahan


pangan utama lokal lainnya
per hektar (ton/ha)
Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan
terhadap PDRB (%)
Kontribusi sektor pertanian
Tan. Pangan terhadap PDRB
(%)
Kontribusi sektor perkebunan
terhadap PDRB (%)
Cakupan bina kelompok petani
(kelompok)
Ketersediaan pangan Utama
(kg/ 1000 penduduk)

5,79

18,82

19,04

19,42

19,58

19,95

20,46

20,46

15,91

16,02

16,13

16,24

16,35

16,46

16,46

2,91

3,02

3,29

3,34

3,60

4,00

4,00

849

899

949

963

963

963

963,00

13.419.10
8

13.419.10
8

13.754.58
6

14.098.45
1

14.458.91
2

14.812.18
5

14812185,0
0

357

134

112

112

112

112

112,00

8,2

1,25

1,32

1,34

1,35

1,37

1,37

5,88

8,24

9,41

11,8

14,12

17,65

17,65

0,49

0,64

0,64

0,64

0,64

0,64

0,64

KEHUTANAN
Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis (ha)
Penurunan Kerusakan
Kawasan Hutan
ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
Pertambangan tanpa ijin (%)
Kontribusi sektor
pertambangan terhadap PDRB
(%)

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

213

NO

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

3.133.491

3.249.000

3.300.000

3.400.000

3.500.000

3.600.000

3600000,00

21.086,00

21.718,60

22.370,10

23.041,20

23.732,50

24.444,50

24444,50

32

33

36

39

42

45

45,00

60,00

66,14

76,61

80,16

88,77

93,09

93,09

13.879,70

15.879,00

17.879,00

19.879,00

21.879,00

23.879,00

23879,00

60,00

71,00

84,00

89,00

95,00

100,00

100,00

4.

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

PARIWISATA

4.1.
4.2.

5.

Kunjungan wisata (jumlah


orang)
Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB
KELAUTAN DAN PERIKANAN

5.1.
5.2.
5.3.
5.4.

6.

Produksi perikanan tangkap


(ton)
Konsumsi ikan masyarakat
(kg/kapita/th)
Cakupan bina kelompok
nelayan
Produksi perikanan budidaya
(ton)
Jumlah Unit Pengolah Ikan

PERDAGANGAN

6.1.

6.3.
6.4

6.5

7.

Kontribusi sektor
Perdagangan terhadap PDRB
Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal (%)
Rata-rata ratio koefisien
variasi harga komoditi
tertentu (%)
Persentase Penurunan tingkat
pelanggaran (%)

HB :

10,70%

10,75%

10,80%

10,90%

11,00%

0,11

HK :

11,70%

11,75%

11,80%

11,00%

12,00%

0,12

33%

36,67%

46,67%

53,33%

60,00%

66,67%

0,67

7,58

7,00

6,50

6,00

5,50

5,00

5,00

425

0,39

0,35

0,30

0,26

0,22

0,22

PERINDUSTRIAN

7.1.

Kontribusi sektor
perindustrian terhadap PDRB

7.3.

% Pertumbuhan Industri.

7.4.

Cakupan bina kelompok


pengrajin

HB :

11,25%

11,40%

11,60%

11,80%

12,00%

0,12

HK :

12,00%

12,25%

12,50%

12,75%

13,00%

0,13

2.5

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

5,00

20%

25%

30%

35%

40%

45%

0,45

53,02

52,98

52,76

52,64

52,42

51,97

51,97

46,98

47,02

47,24

47,36

47,58

48,03

48,03

ASPEK DAYA SAING DAERAH


FOKUS
DAERAH
1.

KEMAMPUAN

EKONOMI

2.3

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita
Pengeluaran konsumsi non
pangan perkapita
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Jenis dan jumlah bank dan
cabang
Jenis dan jumlah perusahaan
asuransi dan cabang
Ketersediaan restoran

2.4

Rumah makan

2.5

Cafe

1.1.
1.2.
2

2.1
2.2

0,00
4

7,00

3,00

15

20

20

25

25

25

25,00

50

65

65

75

75

75

75,00

10

10

10

10,00

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

214

NO

1
2.7

3
3.1

INDIKATOR KINERJA
DAERAH KABUPATEN
PADANG PARIAMAN

2
Hotel Non Bintang

KONDISI
KINERJA
PADA
AKHIR
PERIODE

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

2015

3,00

48%

50%

55%

60%

65%

70%

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

Lingkungan Hidup
Persentase Rumah Tangga
(RT) yang menggunakan air
bersih

0,70
0,00

4
4.1

Komunikasi dan
Informatika
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik

0,00
85,75

86,98

88,23

88,98

90,23

91,98

91,98

FOKUS IKLIM BERINVESTASI


1.

1.1.

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Angka kriminalitas

1.2.

Jumlah demo

1.3.

Lama proses perijinan (ratarata)

28
tersangka

25

20

15

10

5,00

1 kasus

1 kasus

1 kasus

1 kasus

1 kasus

0 kasus

0 kasus

7 hari

7 hari

6 hari

5 hari

4 hari

4 hari

4 hari

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

215

INDIKATOR KINERJA DAERAH


KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2011-2015
NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3

2011
2012
2
4
5
1
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
FOKUS KESEJAHETERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI
1. OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,PerangkatDaerah,KepegawaiandanPersandian
1.1. PertumbuhanPDRB
5,05
5,70
6,20
1.2. Lajuinflasiprovinsi
6,23
10,22
9,05
1.3. PDRBperkapita(JutaRp)
15,61
16,74
17,83
1.4. IndeksGini
0,2609
0,2509
0,2434
1.5. PemerataanpendapatanversiBankDunia(untuk40%Rendah)
18,30
18,60
18,90
1.6. IndeksketimpanganWilliamson(IndeksKetimpanganRegional)
0,5905
0,5405
0,4905
1.7. Persentasependudukdiatasgariskemiskinan
71,9
76,9
80,9
1.8. Persentasependudukmiskin
28,1
23,1
19,1
FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1. PENDIDIKAN
1.1. Angkamelekhuruf
1.2. Angkarata-ratalamasekolah
1.3. Angka partisipasi kasar
AngkaPartisipasiKasar(APK)SD/MI/PaketA
AngkaPartisipasiKasar(APK)SMP/MTs/PaketB
AngkaPartisipasiKasar(APK)SMA/SMK/MA/PaketC
1.4. Angkapendidikanyangditamatkan
1.5. Angka Partisipasi Murni
1.5.1. AngkaPartisipasiMurni(APM)SD/MI/PaketA
1.5.2. AngkaPartisipasiMurni(APM)SMP/MTs/PaketB
1.5.3. AngkaPartisipasiMurni(APM))SMA/SMK/MA/PaketC
2. KESEHATAN
2.1. Angkakelangsunganhidupbayi
2.2. Angkausiaharapanhidup
PersentasegiziburukdanGizikurang
2.3. PersentaseCakupanPelayanangiziburuk
3
KETENAGAKERJAAN
3.1 Rasio penduduk yg bekerja
FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA
1. KEBUDAYAAN
1.1. Rasiogrupkesenian/10.000penduduk
1.2. Rasiogedungkesenian/10.000penduduk
2. PEMUDADANOLAHRAGA

2013
6

2014
7

2015
8

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9

6,45
8,80
18,87
0,2384
19,20
0,4405
83,9
16,1

6,55
8,50
19,88
0,2359
19,50
0,3905
86,9
13,1

6,70
8,00
20,91
0,2349
19,80
0,3405
89,9
10,1

6,70
8,00
20,91
0,23
19,80
0,3405
89,9
10,1

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

94,50
7,43

95,00
7,62

96,00
7,81

97,00
8,00

98,00
8,20

99,00
8,40

104,26
70,06
49,30
954,00

105,00
71,00
50,00
955,00

106,00
72,00
51,00
960,00

107,00
73,00
53,00
965,00

108,00
74,00
54,00
970,00

109,00
75,00
55,00
975,00

88,84
49,44
36,99

89,00
50,50
41,00

91,00
51,50
42,00

92,00
52,00
43,00

93,00
53,50
44,00

94,00
54,50
45,00

99,00
8,40
0,00
109,00
75,00
55,00
975,00
0,00
94,00
54,50
45,00

993
70,90
13,30
100%

993
71,12
12,00
100%

993
71,48
11,00
100%

993
71,84
10,60
100%

993
72,20
10,40
100%

993
72,56
10,00
100%

993
72,56
10,00
100%

93,75

94,25

94,75

95,25

96,00

97,00

97,00

0,73
0,50

0,73
0,50

0,73
0,50

0,82
0,50

0,82
0,50

0,82
0,50

0,82
0,50

NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

1
2.1. a.Rasioklubolahraga/penduduk
2.2. b.Rasiogedungolahraga

ASPEK PELAYANAN UMUM


FOKUSLAYANANURUSANWAJIB
1. PENDIDIKAN
1.1. Pendidikandasar:
1.1.1. Angkapartisipasisekolah
1.1.2. Rasioketersediaansekolah/pendudukusiasekolah
1.1.3. Rasioguru/murid
1.1.4. Rasioguru/muridperkelasrata-rata

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
0,275
0,018

2011
4
0,275
0,018

2012
5
0,275
0,018

2013
6
0,277
0,020

2014
7
0,280
0,020

2015
8
0,282
0,023

104,25
68,54
14,00
0.98/63.30

105,50
69,00
18,00
0.50/63.80

106,00
69,50
23,00
0.51/64.30

107,00
70,00
25,00
0.53/65.00

108,00
70,50
26,00
0.55/66.00

109,00
71,00
28,00
0.58/67.00

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

1.2.
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.

Pendidikanmenengah:
Angkapartisipasisekolah
Rasioketersediaansekolahterhadappendudukusiasekolah(%)
Rasioguruterhadapmurid
Rasioguruterhadapmuridperkelasrata-rata

49,30
1,196
6
0,89

50,30
1,197
10
0,90

52,00
1,198
12
0,91

55,30
1,199
15
0,93

58,50
1,200
20
0,94

60,00
1,201
21
0,95

1.3.
1.3.1.
1.3.2
1.3.3

FasilitasPendidikan:
SekolahpendidikanSD/MIkondisibangunanbaik
SekolahpendidikanSMP/MTskondisibangunanbaik
SekolahpendidikanSMA/SMK/MAkondisibangunanbaik

52,02
73,72
77,61

53,00
75,00
78,00

54,00
75,50
79,00

55,00
76,00
80,00

60,00
77,00
85,00

65,00
78,00
90,00

3.206

3.300

3.500

3.600

3.700

3.800

0,13
0,28
6,05

0,10
0,25
5,00

0,70
0,22
4,00

0,50
0,20
3,15

0,40
0,15
2,15

0,30
1,00
1,00

99,58
99,88
98,70
96,15
121,52
85,11

99,60
99,89
98,75
96,25
122,30
86,11

99,70
99,90
98,80
96,50
123,00
87,00

99,80
99,92
99,85
96,60
124,00
88,00

99,90
99,98
99,90
97,00
125,00
89,00

99,95
99,99
99,95
98,00
125,50
90,00

14,00
0,062

14,10
0,062

14,20
0,062

14,30
0,062

14,40
0,062

14,40
0,062

1.4. PendidikanAnakUsiaDini(PAUD):
1.4.1. JumlahSiswapadaJenjangTK/RA
1.5.
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.

AngkaPutusSekolah:
AngkaPutusSekolah(APS)SD/MI
AngkaPutusSekolah(APS)SMP/MTs
AngkaPutusSekolah(APS)SMA/SMK/MA

1.6.
1.6.1.
1.6.2.
1.6.3.
1.6.4.
1.6.5.
1.6.6.

AngkaKelulusan:
AngkaKelulusan(AL)SD/MI
AngkaKelulusan(AL)SMP/MTs
AngkaKelulusan(AL)SMA/SMK/MA
AngkaMelanjutkan(AM)dariSD/MIkeSMP/MTs
AngkaMelanjutkan(AM)dariSMP/MTskeSMA/SMK/MA
GuruyangmemenuhikualifikasiS1/D-IV

2. KESEHATAN
2.1. Rasioposyandupersatuanbalitax1000
2.2. Rasiopuskesmaspersatuanpendudukx1000

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,282
0,023

109,00
71,00
28,00
0.58/67.00
0,00
0,00
60,00
1,20
21,00
0,95
0,00
0,00
65,00
78,00
90,00
0,00
0,00
3800,00
0,00
0,00
0,30
1,00
1,00
0,00
0,00
99,95
99,99
99,95
98,00
125,50
90,00
0,00
0,00
14,40
0,06

NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

1
2.3
24
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
215
2.16
2.17
2.18
2.19
2.20
2.21
2.22
2.23
2.24
2.25
2.26

2
Rasiopustupersatuanpendudukx1000
Rasiopolindes/poskesripersatuanpendudukx1000
RasioRumahSakitpersatuanpendudukx1000
Rasiodokterpersatuanpendudukx1000
Rasiotenagamedispersatuanpendudukx1000
Cakupankomplikasikebidananyangditangani(%)
Cakupanpertolonganpersalinanolehtenagakesehatanyangmemiliki
CakupanDesa/kelurahanUniversalChildImmunization(UCI)
CakupanBalitaGiziBurukmendapatperawatan
CakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakitTBCBTA
CakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakitDBD
Cakupanjaminanpemeliharaankesehatanmasyarakatmiskinmelalui
Cakupanpelayanankesehatanrujukanpasienmasyarakatmiskin
Cakupankunjunganbayi(%)
Cakupanpuskesmas(%)
Cakupanpembantupuskesmas(%)
MMR
AngkaKematian48jamsetelahdirawatuntuktiap-tiap1.000penderitakeluar
Waktutunggudirawatjalan
AngkakematianUmumuntuksetiap1.000penderitakeluarRS(GrossDeath
PeningkatankualitasdankuantitassaranaprasaranaRS(100%)
Ketepatanwaktupemberianmakanankepadapasien(>90%)
Persentaselimbahcair&padatRSyangmemenuhibakumutu(100%)
AngkapemanfaatanTempatTidurRS(BedoccupancyRate=BOR)(60-85%)

3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
3.12.
3.17.

PEKERJAANUMUM
Proporsipanjangjaringanjalandalamkondisibaik(%)
RasioJaringanIrigasi(%)
Rasiotempatibadahpersatuanpenduduk
Persentaserumahtinggalbersanitasi
Rasiotempatpemakamanumumpersatuanpenduduk
Rasiotempatpembuangansampah(TPS)persatuanpenduduk
Rasiorumahlayakhuni
Rasiopermukimanlayakhuni
PanjangjalandilaluiRoda4
JalanPenghubungdariibukotakecamatankekawasanpemukimanpenduduk
Panjangjalankabupatendalamkondisibaik(>40KM/Jam)
Drainasedalamkondisibaik/pembuanganaliranairtidaktersumbat(%)
LuasirigasiKabupatendalamkondisibaik(%)

4. PERUMAHAN
4.1. Rumahtanggapenggunaairbersih/JumlahseluruhRTx100%

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
0,170
0.149
0,01
0,144
1,717
58,56
87,81
85,00
100,00
74,50
96,30
100,00
49,98
85,10
141,18
34,25

2011
4
0,170
0,154
0,01
0,149
1,732
60,00
88,00
87,00
100,00
77,00
97,00
100,00
60,00
86,00
141,18
34,25

2012
5
0,174
0,159
0,01
0,154
1,748
65,00
88,00
90,00
100,00
79,00
98,00
100,00
65,00
87,00
141,18
35,07

2013
6
0,176
0,164
0,01
0,159
1,763
70,00
89,00
92,00
100,00
81,00
99,00
100,00
70,00
88,00
141,18
35,89

2014
7
0,179
0,169
0,01
0,164
1,778
75,00
89,00
95,00
100,00
83,00
100,00
100,00
80,00
89,00
141,18
36,71

2015
8
0,181
0,174
0,01
0,169
1,794
80,00
90,00
100,00
100,00
85,00
100,00
100,00
85,00
90,00
141,18
38,08

0%
<6omenit
0%
13%
30%
0%
17%

2,5%
<6omenit
4,5%
20,7%
>90%
100%
60%

2,5%
<55menit
4,5%
37,4%
>90%
100%
70%

2,5%
<5omenit
4,5%
70,3%
>90%
100%
75%

2,5%
<4omenit
4,5%
96,9%
>90%
100%
80%

2,5%
<3omenit
4,5%
100%
>90%
100%
85%

32,87
62,25
0,89
15,40
2
0,00
25,00
35,00
616,25km

35,12
62,94
0,90
17,30
3
0,23
27,00
37,00
638,5km

37,43
63,58
0,90
19,30
4
0,33
28,50
38,40
653,7km

39,12
64,34
1,00
21,80
4
0,50
29,30
39,30
676,6km

42,30
65,00
1,10
23,70
4
0,70
31,40
41,20
693,5km

45,32
65,00
1,20
25,80
5
0,70
33,40
43,00
711,4km

427,85km
1285M'
65

449,6km
1413M'
68

465,8km
1554M'
73

484,3km
1609M'
76

503,6km
1769M'
82

526,7km
1894M'
85

48

52

65

73

81

89

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,18
0,17
0,01
0,17
1,79
80,00
90,00
100,00
100,00
85,00
100,00
100,00
85,00
90,00
141,18
38,08
0,00
2,5%
<3omenit
4,5%
1,00
>90%
1,00
0,85
0,00
0,00
45,32
65,00
1,20
25,80
5,00
0,70
33,40
43,00
711,4km
0,00
526,7km
1894M'
85,00
0,00
0,00
89,00

NO
1
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


2
RumahtanggapenggunalistrikPersentase
Rumahtanggaber-Sanitasi(%)
Lingkunganpemukimankumuh(%)
Rumahlayakhuni(%)

5. PENATAANRUANG
5.1. LuasRuangTerbukaHijauperSatuanLuasWilayahberHPL/HGB
5.2. Jumlahbangunanber-IMBpersatuanbangunan
6.
6.1.
6.2.
6.3.

PERENCANAANPEMBANGUNAN
TersedianyadokumenperencanaanRPJPDygtelahditetapkandgnPERDA
TersedianyaDokumenPerencanaan:RPJMDygtelahditetapkandgn
TersedianyaDokumenPerencanaan:RKPDygtelahditetapkandgnPERKADA

6.4. PenjabaranProgramRPJMDkedalamRKPD
7.
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10
7.11
7.12
7.13
7.14

PERHUBUNGAN
Jumlaharuspenumpangangkutanumum
Rasioijintrayek
Jumlahujikeurangkutanumum
JumlahTerminalBis
JumlahPelabuhanLaut
JumlahBandarUdara(Bandara)
Jumlahangkutandarat/Jumlahpenumpangangkutandaratx100%
KepemilikanKIRangkutanumum
Lamapengujiankelayakanangkutanumum(KIR)
Biayapengujiankelayakanangkutanumum
JumlahRambu-rambu
Markakagetyangterpasang
Portaljalanyangterpasang
JumlahAPILL(AlatPemberiIsyaratlaluLintas)traffic/warninglightyang

8.
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.6.
8.7.

LINGKUNGANHIDUP
Persentasepenanganansampah
PersentasePendudukberaksesairminum
PersentaseLuaspemukimanyangtertata
Pencemaranstatusmutuair
Cakupanpengawasanterhadappelaksanaanamdal.
JumlahTempatpembuangansampah(TPS)

10. KEPENDUDUKANDANCATATANSIPIL
10.1. KepemilikanKTP

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
85,75
15,40
0,30
50

2011
4
86,98
17,30
0,27
60

2012
5
88,23
19,30
0,20
70

2013
6
88,98
21,80
0,50
80

2014
7
90,23
23,70
0,10
90

2015
8
91,98
25,80
0,05
100

615Ha
126buah

665Ha
138buah

715Ha
151buah

745Ha
166buah

805Ha
182buah

855Ha
202buah

ada
ada

ada
ada

ada
ada

ada
ada

ada
ada

ada
ada

ada
30%

ada
80%

ada
80%

ada
80%

ada
80%

ada
80%

580.442
14
3.650
2
1
14,50%
2.014
6bulan
61.000
213buah
4titik
25buah
4unit

560.211
16
3.789
2
1
13,00%
2.152
6bulan
61.000
283buah
16titik
31buah
5unit

540.321
18
3.920
2
1
1
12,50%
2.245
6bulan
61.000
375buah
26titik
41buah
6unit

520.198
23
3.997
2
1
1
11,50%
2.367
6bulan
61.000
450buah
450titik
50buah
7unit

500.089
25
4.034
2
1
1
11%
2.442
6bulan
61.000
530buah
530titik
55buah
8unit

480.197
28
4.254
2
1
1
10,5
2.570
6bulan
61.000
600buah
600titik
60buah
9unit

25%
64
20
0
20

30%
66
25
20
20
23

35%
69
35
40
40
26

40%
75
45
60
60
2

45%
81
55
80
80
32

50%
89
65
100
100
35

59%

70%

85%

90%

95%

95%

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
91,98
25,80
0,05
100,00
0,00
0,00
855Ha
202buah
0,00
0,00
ada
ada
ada
0,80
0,00
0,00
480197,00
28,00
4254,00
2,00
1,00
1,00
10,50
2570,00
6bulan
61000,00
600buah
600titik
60buah
9unit
0,00
0,00
0,50
89,00
65,00
100,00
100,00
35,00
0,00
0,00
0,95

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
73%
55%
55%
30%

2011
4
95%
65%
70%
60%

2012
5
100%
85%
90%
100%

2013
6
100%
85%
90%
100%

2014
7
100%
90%
90%
100%

2015
8
100%
90%
100%
100%

11. PEMBERDAYAANPEREMPUANDANPERLINDUNGANANAK
11.1. Persentasepartisipasiperempuandilembagapemerintah
PartisipasiPerempuandilembagaswasta
11.3. RasioKDRT(%)
11.6. Jumlahpengaduanperlindunganperempuandananakdaritindakankekerasan

8,05%
10,60
0,030%
26orang

8,50%
11,40
0,034%
30orang

9,50%
13,30
0,045%
40orang

10,00%
14,50
0,034%
30orang

10,50%
16,75
0,028%
25orang

11,75%
18,75
0,023%
20orang

12.
12.1.
12.2.
12.3.
12.4.

KELUARGABERENCANADANKELUARGASEJAHTERA
Rata-ratajumlahanakperkeluarga
RasioakseptorKB(%)
CakupanpesertaKBaktif(%)
KeluargaPraSejahteradanKeluargaSejahteraI(%)

3,4
64%
64%
59,05%

3,2
64,50%
64,50%
49,05%

3,1
65%
65%
45,05%

3
65,50%
65,50%
40,05%

2,9
66%
66%
35,05%

2,7
66,20%
66,20%
30,05%

13.
13.1.
13.2.
13.3.

SOSIAL
Saranasosialsepertipantiasuhan,pantijompodanpantirehabilitasi
PMKSygmemperolehbantuansosial
Penangananpenyandangmasalahkesejahteraansosial

12
25.351orang
56.358orang

12
27.886
61.994

12
30.421
67.630

12
32.956
73.625

13
35.491
78.901

13
38.027
84.537

14.
14.1.
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.
14.6.
14.7.
14.8.

KETENAGAKERJAAN
Angkapartisipasiangkatankerja
Angkasengketapengusaha-pekerjapertahun
Tingkatpartisipasiangkatankerja
Pencarikerjayangditempatkan
Tingkatpengangguranterbuka
Keselamatandanperlindungan
Perselisihanburuhdanpengusahaterhadapkebijakanpemerintahdaerah
JumlahPengangguran/mencariPekerjaan

34,73
1,30
1,59
796
13,51%
70%
22,10
23.411

38,2
1,20
1,75
876
12,96%
77%
18,00
22.773

41,68
1,15
1,91
955
12,36%
84%
16,00
21.989

45,15
1,10
2,07
1.035
11,32%
91%
14,00
20.564

48,62
1,05
2,23
1.114
10,58%
98%
12,00
19.564

52,09
1,00
2,39
1.194
9,38%
100%
10,00
17.663

15.
15.1.
15.2.
15.3.

KOPERASIUSAHAKECILDANMENENGAH
Persentasekoperasiaktif(%)
JumlahUMKM(000)
JumlahKoperasiyangmelaksanakanunitusahasimpanpinjamyangotonom

70,95
30.971unit
31unit

76,28
31.435
34unit

78,73
32.127
38unit

85,84
33.046
42unit

88,7
34.194
46unit

89,83
35.571
50unit

16.
16.1.
16.2.
16.3.
16.4.

PENANAMANMODAL
Jumlahinvestorberskalanasional(PMDN/PMA)
Jumlahnilaiinvestasiberskalanasional(PMDN/PMA)
Rasiodayaseraptenagakerja
JumlahTenagaKerjayangterserap

19perusahaan
20
242M
250M
211,57
229
4.020 4.580

21
271M
244,76
5.140

22
293M
259,09
5.700

24
312M
260,83
6.260

26
333M
262,3
6.820

NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

1
10.2.
10.3.
10.4.
10.5.

2
KepemilikanKK
Kepemilikanaktacatatansipil
Ketersediaandatabasekependudukan
PenerapanKTPNasionalberbasisNIK

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
1,00
0,90
1,00
1,00
0,00
0,00
0,12
18,75
0,00
20orang
0,00
0,00
2,70
0,66
0,66
0,30
0,00
0,00
13,00
38027,00
84537,00
0,00
0,00
52,09
1,00
2,39
1194,00
0,09
1,00
10,00
17663,00
0,00
0,00
89,83
35571,00
50unit
0,00
0,00
26,00
333M
262,30
6820,00

NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

17.
17.1.
17.2.
17.3.

KEBUDAYAAN'
Penyelenggaraanfestivalsenidanbudaya
Saranapenyelenggaraansenidanbudaya
Benda,SitusdanKawasanCagarBudayayangdilestarikan

18.
18.1.
18.2.
18.3.
18.4.
18.5.
18.6.

KEPEMUDAANDANOLAHRAGA
Jumlahorganisasipemuda
Jumlahorganisasiolahraga
Jumlahkegiatankepemudaan
Jumlahkegiatanolahraga
Gelanggang/balairemaja(selainmilikswasta)
Lapanganolahraga

19. KESATUANBANGSADANPOLITIKDALAMNEGERI
19.1. KegiatanpembinaanterhadapLSM,OrmasdanOKP
19.2. Kegiatanpembinaanpolitikdaerah
20.
20.1.
20.2.
20.3.
20.7.
20.8.
20.9.
20.10.
20.11.
20.12.
20.14.
20.15
20.16
20.17
20.18
20.19
20.20
20.2
20.22
20.23
20.24
20.25
20.26
20.27

OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,
RasiojumlahPolisiPamongPrajaper10.000penduduk
JumlahLinmasperJumlah10.000Penduduk
RasioPosSiskamlingperjumlahdesa/kelurahan
PenegakanPERDA(%)(PenyelesaianPelanggaranPerda)
CakupanpatrolipetugasSatpolPP
TingkatpenyelesaianpelanggaranK3(ketertiban,ketentraman,keindahan)di
PetugasPerlindunganMasyarakat(Linmas)diKabupaten
SistimInformasiManajemenPemda
IzinMendirikanBangunan
Izingangguan(HO)
IzinPemasanganReklame
Persetujuanizinprinsip
IzinLokasi
IzinTempatUsaha
IzinMendirikanpangkalanMinyakTanah(PMT)
IzinUsahaJasaKontruksi(IUJK)
IzinRumahMakan
IzinPengambilandanpengeboranAirBawahTanahdanAirPermukaanTanah
IzinUsahaPerdagangan(SIUP)
TandaDaftarPerusahaan
PengolahandanPemurnianBahanGalianGol.C
Pengangkutan,Penjualan,PenumpukanbahanGalianBdanC
IzinUsahaKetenagalistrikanuntukKeentinganUmumyangdikelolaolehSwasta

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3

2011
4

2012
5

2013
6

2014
7

2015
8

4x
4lokasi
3buah

4x
4lokasi
3buah

4x
4lokasi
3buah

4x
4lokasi
5buah

4x
4lokasi
5buah

4x
4lokasi
5buah

45
3
1
5
17
220

45
3
1
5
17
220

45
4
6
8
17
220

45
4
6
8
17
220

45
6
6
8
17
220

45
6
6
8
17
220

142
13parpol

142
13

142
13

142
13

145
13

145
13

2
16orang
366
50
1/12jam
60%
567orang
2
186
102
50
2
2
1.387
0
44
0
0
227
252
0
0
0

3
16
732
55
1/12jam
70%
567
3
186
113
60
2
2
1.400
50
50
10
5
230
260
4
6
2

4
16
732
60
1/12jam
75%
567
4
196
113
65
4
4
1.450
54
50
15
5
230
260
5
6
2

5
16
732
65
1/12jam
80%
567
5
196
120
70
4
4
1.450
48
54
20
5
250
270
5
8
4

6
16
732
70
1/12jam
85%
567
5
200
120
75
4
4
1.450
60
54
25
8
250
270
8
8
4

7
16
732
75
1/12jam
90%
567
5
200
130
80
5
5
1.500
65
60
25
10
300
300
10
9
6

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,00
0,00
4x
4lokasi
5buah
0,00
0,00
45,00
6,00
6,00
8,00
17,00
220,00
0,00
0,00
145,00
13,00
0,00
0,00
7,00
16,00
732,00
75,00
1/12jam
0,90
567,00
5,00
200,00
130,00
80,00
5,00
5,00
1500,00
65,00
60,00
25,00
10,00
300,00
300,00
10,00
9,00
6,00

NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

1
20.28 IzinUsahaIndustri(IUI)
20.29 TandaDaftarGudang

21. KETAHANANPANGAN
21.1. TumbuhnyaKelembagaanDistribusidanKonsumsiPanganMasyarakat
21.2. JumlahProduksiberas
22.
22.1.
22.2.
22.4.
22.5.
22.6.
22.7.
22.8.
22.9.
22.10

PEMBERDAYAANMASYARAKAT&NAGARI
Jumlahkelompokbinaanlembagapemberdayaanmasyarakat(LPM)
JumlahkelompokbinaanPKK
JumlahLPMAktifdanBerfungsi
PKKaktif
PosyanduPurnamadanMandiri
TingkatPartisipasiMasyarakatdanSwadayaterhadapProgrampemberdayaan
PemeliharaanPascaProgrampemberdayaanmasyarakat
PelatihanterhadapaparaturNagaridanPengurusNagari
JumlahPosPelayananTeknologiPedesaan(Posyantekdes)yangterbentukdan

23. STATISTIK
23.1. Bukukabupatendalamangka
23.2. BukuPDRBkabupaten
24. KEARSIPAN
24.1. Pengelolaanarsipsecarabaku(%)
24.2. PeningkatanSDMpengelolakearsipan
25.
25.1.
25.2.
25.3.
25.4.
25.5.
25.6.

KOMUNIKASIDANINFORMATIKA
Jumlahjaringankomunikasi
Rasiowartelterhadappenduduk10000
Rasiowarnetterhadappenduduk10000
Jumlahsuratkabarnasional/lokal
JumlahpenyiaranradioLokal
Websitemilikpemerintahdaerah

26.
26.1.
26.2.
26.3.

PERPUSTAKAAN
Jumlahperpustakaan
Jumlahpengunjungperpustakaanpertahun(%)
Koleksibukuyangtersediadiperpustakaandaerah

FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN


1. PERTANIAN
1.1. Produktivitaspadiataubahanpanganutamalokallainnyaperhektar(ton/ha)

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
2
0

2011
4
2
4

2012
5
3
4

2013
6
3
6

2014
7
4
6

2015
8
5
8

15
136.800,67

25
140.220,69

35
143.726,20

45
147.319,36

55
151.002,34

65
154.777,40

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
5,00
8,00
0,00
0,00
65,00
154777,40

2
32
10%
20%
156
30,0
40,0
10%
0

46
64
30%
50%
296
40,0
50,0
20%
17

92
128
40%
65%
396
50,0
60,0
40%
34

138
192
50%
80%
486
60,0
70,0
60%
50

184
256
60%
90%
586
70,0
80,0
80%
60

184
256
70%
100%
696
80,0
90,0
100%
60

184,00
256,00
0,70
1,00
696,00
80,00
90,00
1,00
60,00

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1,00
1,00

33,33
1kegiatan

40
1

45
1

50
1

55
1

60
1

60,00
1,00

94
1
2,1
0,021
4
1

100
1
2,5
0,025
2
1

103
1
3
0,03
0
1

106
1
3,3
0,03
0
1

109
1
4
0,03
1
1

112
1
5
0,02
1
1

112,00
1,00
5,00
0,02
1,00
1,00

daerah,1
16,7
1844eksemplar

nagari
20
1000eks

nagari
25
1000eks

nagari
30
1000eks

nagari
35
1000eks

4,85

5,27

5,4

5,53

5,66

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

nagari
10pustakanagari
40
40,00
1000eks
1000eks

5,79

5,79

NO
1
1.2.
1.3.
1.4.
1.6.
1.7
2.
2.1.
2.2.

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN


2
Kontribusisektorpertanian/perkebunanterhadapPDRB(%)
KontribusisektorpertanianTan.PanganterhadapPDRB(%)
KontribusisektorperkebunanterhadapPDRB(%)
Cakupanbinakelompokpetani(kelompok)
KetersediaanpanganUtama(kg/1000penduduk)
KEHUTANAN
Rehabilitasihutandanlahankritis(ha)
PenurunanKerusakanKawasanHutan

3. ENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL
3.1. Pertambangantanpaijin(%)
3.2. KontribusisektorpertambanganterhadapPDRB(%)
4. PARIWISATA
4.1. Kunjunganwisata(jumlahorang)
4.2. KontribusisektorpariwisataterhadapPDRB
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.

KELAUTANDANPERIKANAN
Produksiperikanantangkap(ton)
Konsumsiikanmasyarakat(kg/kapita/th)
Cakupanbinakelompoknelayan
Produksiperikananbudidaya(ton)
JumlahUnitPengolahIkan

6. PERDAGANGAN
6.1. KontribusisektorPerdaganganterhadapPDRB
6.3. Cakupanbinakelompokpedagang/usahainformal(%)
6.4 Rata-rataratiokoefisienvariasihargakomodititertentu(%)
6.5 PersentasePenurunantingkatpelanggaran(%)
7. PERINDUSTRIAN
7.1. KontribusisektorperindustrianterhadapPDRB
7.3. %PertumbuhanIndustri.
7.4. Cakupanbinakelompokpengrajin
ASPEK DAYA SAING DAERAH
FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH
1. OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,
1.1. Pengeluarankonsumsirumahtanggaperkapita
1.2. Pengeluarankonsumsinonpanganperkapita

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3
18,82
15,91
2,91
849
13.419.108

2011
4
19,04
16,02
3,02
899
13.419.108

2012
5
19,42
16,13
3,29
949
13.754.586

2013
6
19,58
16,24
3,34
963
14.098.451

2014
7
19,95
16,35
3,60
963
14.458.912

2015
8
20,46
16,46
4,00
963
14.812.185

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
20,46
16,46
4,00
963,00
14812185,00

357
8,2

134
1,25

112
1,32

112
1,34

112
1,35

112
1,37

112,00
1,37

5,88
0,49

8,24
0,64

9,41
0,64

11,8
0,64

14,12
0,64

17,65
0,64

17,65
0,64

3.133.491

3.249.000

3.300.000

3.400.000

3.500.000

3.600.000

3600000,00

21.086,00
32
60,00
13.879,70
60,00

21.718,60
33
66,14
15.879,00
71,00

22.370,10
36
76,61
17.879,00
84,00

23.041,20
39
80,16
19.879,00
89,00

23.732,50
42
88,77
21.879,00
95,00

24.444,50
45
93,09
23.879,00
100,00

24444,50
45,00
93,09
23879,00
100,00

HB:
HK:
33%
7,58
425

10,70%
11,70%
36,67%
7,00
0,39

10,75%
11,75%
46,67%
6,50
0,35

10,80%
11,80%
53,33%
6,00
0,30

10,90%
11,00%
60,00%
5,50
0,26

11,00%
12,00%
66,67%
5,00
0,22

0,11
0,12
0,67
5,00
0,22

HB:
HK:
2.5
20%

11,25%
12,00%
3,00
25%

11,40%
12,25%
3,50
30%

11,60%
12,50%
4,00
35%

11,80%
12,75%
4,50
40%

12,00%
13,00%
5,00
45%

0,12
0,13
5,00
0,45

53,02
46,98

52,98
47,02

52,76
47,24

52,64
47,36

52,42
47,58

51,97
48,03

51,97
48,03

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

NO

INDIKATOR KINERJA DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KONDISI
PERIODE
RPJMD
TAHUN 2010
3

2011
4

2012
5

2013
6

2014
7

2015
8

4
0
15
50
5
1

4
1
20
65
7
2

5
2
20
65
7
2

6
2
25
75
10
3

6
2
25
75
10
3

7
3
25
75
10
3

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PERIODE
9
0,00
7,00
3,00
25,00
75,00
10,00
3,00

1
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.7

2
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Jenisdanjumlahbankdancabang
Jenisdanjumlahperusahaanasuransidancabang
Ketersediaanrestoran
Rumahmakan
Cafe
HotelNonBintang

3
3.1

Lingkungan Hidup
PersentaseRumahTangga(RT)yangmenggunakanairbersih

48%

50%

55%

60%

65%

70%

4
4.1

Komunikasi dan Informatika


Persentaserumahtanggayangmenggunakanlistrik

85,75

86,98

88,23

88,98

90,23

91,98

0,70
0,00
0,00
91,98

28tersangka
1kasus
7hari

25
1kasus
7hari

20
1kasus
6hari

15
1kasus
5hari

10
1kasus
4hari

5
0kasus
4hari

5,00
0kasus
4hari

FOKUS IKLIM BERINVESTASI


1. OtonomiDaerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuanganDaerah,
1.1. Angkakriminalitas
1.2. Jumlahdemo
1.3. Lamaprosesperijinan(rata-rata)

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang Pariaman
2010-2015 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJPD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025, RPJMD adalah penjabaran dari RPJPD
yang memuat visi dan misi Bupati Padang Pariaman Tahun 2010-2015 serta merupakan
kesinambungan dari RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2010.
10.1.

Pedoman Transisi

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan rencana


pembangunan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2015 (Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2015) sebagai pedoman bagi penyusunan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2015 serta mengingat waktu
bagi Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada Langsung Tahun 2015 untuk menyusun
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016-2020 serta Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016, maka RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman 2010-2015 dapat menjadi dasar dalam penyelenggaraan pembangunan khususnya
pada program-program pembangunan yang relatif strategis dan membawa kesejahteraan
masyarakat sampai dengan tersusunnya kembali RPJMD untuk masa berikutnya.
10.2.

Kaidah Pelaksanaan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan pedoman bagi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana
Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan dan perencanaan
penganggaran.
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 selanjutnya menjadi acuan
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Padang
Pariaman untuk tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015.
Sehubungan dengan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan
masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 dengan sebaikbaiknya.
2. Bupati Padang Pariaman, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah
berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 20102015 dengan mengerahkan semua potensi dan kekuatan daerah.
3. Sekretaris Daerah, berkewajiban mengkoordinasikan dan menjadi Pelaksana Harian dalam
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman berkewajiban untuk
menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun dengan
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 yang nantinya akan
menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja
SKPD) Kabupaten Padang Pariaman serta menjamin konsistensinya.
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman
2010-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Padang
Pariaman berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi dan evaluasi terhadap
penjabaran RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 ke dalam Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman.

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

231

6. Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 perlu mengacu kepada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Padang Pariaman agar terwujud
keselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah.
7. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 dilakukan pada tahun
ketiga dan pada akhir masa jabatan Bupati Kabupaten Padang Pariaman terhadap indikator
kinerja misi, sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap indikator kinerja program
dengan data yang diperoleh dari lembaga resmi atau melakukan survey yang dilakukan oleh
Bappeda Kabupaten Padang Pariaman.
8. Mengingat masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman akan berakhir
pada bulan Oktober tahun 2015, untuk menjaga kesinambungan program-program
pembangunan sampai dengan berakhirnya RPJMD periode 2010-2015 maka dipandang perlu
menyusun rencana program transisi tahun 2015 sebagai acuan pedoman bagi Pemerintah
dalam menjalankan program-program pembangunan.

10.3.

Pengendalian dan Evaluasi

Pengendalian dan evaluasi dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJMD


tahun 2010-2015 dilalakukan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) terhadap indikator
kinerja pembangunan dan indikator kinerja program pada setiap tahunnya dan lima tahunan
atau akhir periode RPJMD.
BUPATI PADANG PARIAMAN

ALI MUKHNI

RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2010-2015

232

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2005-2025,
RPJMD adalah penjabaran dari RPJPD yang memuat visi dan misi Bupati Padang Pariaman
Tahun 2010-2015 serta merupakan kesinambungan dari RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2005-2010.
10.1.

Pedoman Transisi

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan


rencana pembangunan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2015 (Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2015) sebagai pedoman bagi
penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2015 serta
mengingat waktu bagi Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada Langsung Tahun 2015
untuk menyusun RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016-2020 serta Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016, maka RPJMD
Kabupaten Padang Pariaman 2010-2015 dapat menjadi dasar dalam penyelenggaraan
pembangunan khususnya pada program-program pembangunan yang relatif strategis dan
membawa kesejahteraan masyarakat sampai dengan tersusunnya kembali RPJMD untuk
masa berikutnya.
10.2.

Kaidah Pelaksanaan

RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 merupakan pedoman bagi


Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD,
Rencana Kerja (Renja) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan dan
perencanaan penganggaran.
RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011-2015 selanjutnya menjadi acuan
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Padang
Pariaman untuk tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015.
Sehubungan dengan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai
berikut :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan
masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 dengan
sebaik-baiknya.
2. Bupati Padang Pariaman, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan
daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2010-2015 dengan mengerahkan semua potensi dan kekuatan daerah.
3. Sekretaris Daerah, berkewajiban mengkoordinasikan dan menjadi Pelaksana Harian
dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015.

RANCANGAN RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

Page 216

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang Pariaman berkewajiban untuk
menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun
dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 yang
nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Padang Pariaman serta menjamin konsistensinya.
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2010-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA)
Kabupaten Padang Pariaman berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi dan
evaluasi terhadap penjabaran RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 ke
dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Padang
Pariaman.
6. Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 perlu
mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Padang Pariaman
agar terwujud keselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah.
7. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010-2015 dilakukan
pada tahun ketiga dan pada akhir masa jabatan Bupati Kabupaten Padang Pariaman
terhadap indikator kinerja misi, sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap
indikator kinerja program dengan data yang diperoleh dari lembaga resmi atau
melakukan survey yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Padang Pariaman.
8. Mengingat masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman akan
berakhir pada bulan Oktober tahun 2015, untuk menjaga kesinambungan programprogram pembangunan sampai dengan berakhirnya RPJMD periode 2010-2015 maka
dipandang perlu menyusun rencana program transisi tahun 2015 sebagai acuan
pedoman bagi Pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan.

RANCANGAN RPJMD KAB. PADANG PARIAMAN 2011-2015

Page 217

Anda mungkin juga menyukai