Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK KORUPSI

Gambar diatas merangkum dan menyimpulkan akibat korupsi bagi suatu negara.
Terlihat bahwa, semakin tinggi level korupsi dalam suatu negara (ditandai dengan skor yang
rendah), semakin rendah indeks pembangunan manusianya, sebaliknya, semakin rendah level
korupsi di suatu negara, semakin tinggi skor indeks pembangunan manusia di negara tersebut.
Indeks pembangunan manusia adalah suatu ukuran yang dibuat oleh PBB untuk
mengukur pembangunan di suatu negara yang menggabungkan indikator harapan hidup,
tingkat pendidikan dan pendapatan. Secara umum, HDI memberi gambaran akan tingkat
kesejahteraan individu dalam suatu negara yang dilihat dari kesehatan, kekayaan, dan tingkat
pendidikan. Ketiga aspek tersebut adalah ukuran dasar dari tingkat kelayakan hidup suatu
individu. Semakin tinggi indeksnya, makin tinggi pula pemenuhan kebutuhan dasar dan
hidup layak dalam negara tersebut, dan semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakatnya.
Semakin tinggi kesejahteraan masyarakat, semakin makmur lah negara tersebut, artinya
kewajiban dan tujuan negara untuk melindungi dan mensejahterakan rakyatnya secara umum
sudah terpenuhi.
Pembangunan suatu negara dilihat tidak hanya dari segi peningkatan ekonomi
perkapita rakyatnya namun juga bagaimana peningkatan ekonomi tersebut dapat tersebar

merata dan dinikmati seluruh individu dalam negara tersebut. Pembangunan mencakup aspek
sosial dan ekonomi. Pembangunan sosial, menurut Brunswick of Canada, adalah
meningkatkan kesejahteraan sosial setiap individu dalam suatu masyarakat agar mereka dapat
menggapai seluruh potensi yang ada. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah bagaimana
tiap individu dalam suatu negara dapat menikmati seluruh hasil kegiatan perekonomian di
negara tersebut sehingga pembangunan ekonomi adalah pemerataan ekonomi dan
pendapatan.
Kedua hal tersebut tentu saja dapat tercapai jika pemerintah sebagai salah satu aktor
terpenting yang mengatur kebijakan dan peraturan bertindak untuk melayani kebutuhan
publik dan mensejahterakan kehidupan rakyatnya dengan membuat kebijakan yang tepat
sasaran. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan dari korupsi. Banyak pihak yang
mendefinisikan arti dari korupsi, namun secara umum korupsi berarti mengambil hak orang
lain untuk hidup layak dengan memindahkannya kepada sekelompok pihak tertentu untuk
mereka nikmati sendiri beserta kelompoknya. Korupsi dilakukan dengan berbagai cara, mulai
dari penggunaan pengaruh dan wewenang untuk membuat keputusan dan kebijakan yang
tidak semestinya, penyuapan, tindakan mengambil uang negara sehingga terjadi kerugian
keuangan negara dan secara ekonomi, gratifikasi, tindakan curang, dan lainnya.
Dampak dari korupsi sangat luas dan terasa dalam hampir semua aspek kehidupan,
mulai dari administrasi sehari-hari, kegiatan bisnis, kualitas sarana publik yang buruk,
fasilitas kesehatan dengan prosedur yang tidak semestinya, fasilitas pendidikan serta mutu
dari pendidikan buruk sehingga tidak dapat mencetak individu sebagaimana seharusnya
tujuan dari pendidikan, hak untuk bersuara dan berpendapat dibungkam sehingga tidak dapt
mengkoreksi inefisiensi yang terjadi, dan masih banyak lagi yang pada akhirnya berujung
pembangunan aspek sosial dan ekonomi dalam suatu negara buruk. Hak masyarakat dalam
suatu negara untuk hidup layak dan sejahtera terenggut sehingga peran dan fungsi negara
sebagai pihak yang berkewajiban melindungi hak warga negara dan mensejahterakan
warganya menjadi terkikis. Wibawa pemerintah dan pejabat publik semakin hilang hingga
pada akhirnya sampai suatu titik bisa timbul kekacauan luar biasa, seperti yang pernah terjadi
di Indonesia saat krisis ekonomi tahun 1998.

Anda mungkin juga menyukai