Tujuan
1. Menggambarkan pola aliran yang dibentuk oleh pengaduk dalam tangki
2. Menggambarkan pola aliran dalam berbagai kecepatan putaran pengaduk
3. Membuat grafik bilangan reynolds terhadap waktu yang diperlukan dalam
penampuran sampai homogen
4. Menentukan daerah rezim aliran dalam operasi pengadukan
B. Dasar Teori
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang
diaduk seperti molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar
(terdispersi).
D =
diameter pengaduk
Dt =
diameter tangki
H =
J =
lebar baffle
W=
lebar pengaduk
Tujuan Pengadukan :
1. Mencampur dua cairan yang saling melarut
2. Melarutkan padatan dalam cairan
Persamaan (1) merupakan rumus dari volume sebuah tangki silinder. Sehingga salah
satu pertimbangan awal untuk merancang alat ini adalah dengan mencari nilai dari
diameter yang sama dengan tangki untuk kapasitas fluida yang diinginkan dalam
pengadukan dan pencampuran. Diameter tangki ditentukan dengan persamaan (2).
Tangki dengan diamter yang lebih kecil dibandingkan ketinggiannya memiliki
kecendrungan menambah jumlah pengaduk yang digunakan.
dengan D = t
Geometri dari tangki dirancang untuk menghindari terjadinya dead zone yaitu daerah
dimana fluida bisa digerakkan oleh aliran pengaduk. Geometri dimana terjadinya dead
zone biasanya berbentuk sudut ataupun lipatan dari dinding-dindingnya.
Posisi Sumbu Pengaduk
Pada umumnya proses pengadukan dan pencampuran dilakukan dengan menempatkan
pengaduk pada pusat diameter tangki (Center). Posisi ini memiliki pola aliran yang khas. Pada
tangki tidak bersekat dengan pengaduk yang berputar ditengah, energi sentrifugal yang bekerja pada
fluida meningkatkan ketinggian fluidapada dinding dan memperendah ketinggian fluida pada pusat
putaran. Pola ini biasa disebut dengan pusaran (vortex) dengan pusat pada sumbu pengaduk.
Pusaran ini akan menjadi semakin besar seiring dengan peningkatan kecepatan putaran yang juga
meningkatkan turbulensi dari fluida yang diaduk. Pada sebuah proses dispersi gas-cair,
terbentuknya pusaran tidak diinginkan. Hal ini disebabkan pusaran tersebut
bisa menghasilkan dispersi udara yang menghambat dispersi gas ke cairan dan sebaliknya.
pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu, posisi sumbu pengaduk pada tangki bersekat
berada di tengah. Namun, pada umumnya pemakaian sekat akan menambah beban
pengadukan yang berakibat pada bertambahnya kebutuhan daya pengadukan. Sekat pada tangki juga
membentuk distribusi konsentrasi yang lebih baik di dalam tangki, karena pola aliran yang terjadi
terpecah menjadi empat bagian. Penggunaan ukuran sekat yang lebih besar mampu menghasilkan
pencampuran yang lebih baik.
baling
baling (propeller),
pengaduk
turbin (turbine),
pengaduk
gambar 4. Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-baling kapal (c)
Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 rpm
(revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.
Pengaduk Dayung (Paddle)
Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kesepatan rendah
diantaranya 20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa digunakan
dalam sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan dayung biasanya 60 80% dari diameter tangki dan lebar dari daunnya 1/6 - 1/10 dari panjangnya.
gambar 8. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral
Pemilihan Pengaduk
Viskositas dari cairan adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi
pemilihan jenis pengaduk. Indikasi dari rentang viskositas pada setiap jenis pengaduk
adalah :
1. Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah Pa.s (3000
cP)
2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s (100.000 cp)
3. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa digunakan
untuk viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
4. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000 Pa.s dan
telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas lebih dari 2,5 - 5 Pa.s
(5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.
gambar 9. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda
(a) Impeller,(b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon
Kebutuhan Daya Pengaduk
Parameter Hidrodinamika dalam Tangki Berpengaduk :
Bilangan Reynold
Bilangan tak berdimensi yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia dan
gaya viskos yang terjadi pada fluida. Sistem pengadukan yang terjadi bisa diketahui
bilangan Reynold-nya dengan menggunakan persamaan 3.
dimana :
Re = Bilangan Reynold
= dnsitas fluida
= viskositas fluida
Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi dan
turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold hingga 10, sedangkan
turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 104 dan transisi berada diantara
keduanya.
Bilangan Fraude
Bilangan tak berdimensi ini menunjukkan perbandingan antara gaya inersia dengan
gaya gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan persamaan berikut :
dimana :
Fr = Bilangan Fraude
N = kecepatan putaran pengaduk
D = diameter pengaduk
g = percepatan grafitasi
Bilangan Fraude bukan merupakan variabel yang signifikan. Bilangan ini hanya
diperhitungkan pada sistem pengadukan dalam tangki tidak bersekat. Pada sistem ini
permukaan cairan dalam tangki akan dipengaruhi gravitasi, sehingga membentuk pusaran
(vortex). Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya inersia.
Laju dan Waktu Pencampuran
Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga
diperoleh keadaan yang homogen untuk menghasilkan campuran atau produk dengan
kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan laju pencampuran (rate of mixing) adalah laju
dimana proses pencampuran berlangsung hingga mencapai kondisi akhir.
2.
C. Prosedur Kerja
a) Menentukan Pola Aliran Pengadukan
rjv
L
5
t1
y
k
u
c
p
ils
b
m
a
g
M
n
e
d
o
M e m a s u k n ir 1 5 L k e d a l m t n g k i b e rp a d u k M e m a s u k n p o t g a n - p o t g a n d u s e c k p n y a M e n g a t u r k c e p a t n u r a p e n g d u k a e n g 7 v a r i s y n g b e r d a M e n g a m t i p o l a r n y g t e r ja d i s t p v a r i s u t a n
b) Menentukan Waktu Pengadukan
Ukuran / kuantitas
Tangki berpengaduk
1 buah
Stopwatch
1 buah
Tachometer
1 buah
Viscotester
1 buah
Piknometer
1 buah
Gelas kimia
250 ml /2 buah
Gelas ukur
50 ml
Bahan
Ukuran / kuantitas
Tepung kanji
750 gr
Aquadest
secukupnya
NaOH 2M
100 ml
Indicator pp
5 ml
H2SO42M
100 ml
Air keran
15 L
Daftar Pustaka
http://tekimku.blogspot.com/2011/08/pengadukan-dan-pencampuran.html