Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laba Akunting
2600
Laba Ekonomi
2600
Beban Usaha
2050
2050
Laba Usaha
550
550
138
138
412
Pajak 10%
Laba bersih setelah pajak
Beban Modal 10% x 3000
41
41
317
509
300
209
NTE Positif
MT
Dapatan>beban
Dapatan<Beban
NTE=LBSPBM
Contoh : apabila dapatan Rp 2600, Beban Rp 2050, dan pajak Rp 41, BMRT
sebebsar 10% san MT Rp 3000, berapakan NTE?
NTE
= Dapatan
- Beban
- Beban Modal
= Rp 2600
- (10% X Rp 3000)
= Rp 2600
- Rp 2091
- Rp 300
= Rp 509 LBSP
- Rp 300 BM
= Dapatan
- Beban
- Beban Modal
= Rp 2600
-Rp 2500
-Rp 300
= Rp 100 LBSP
-Rp 300 BM
Rp 6000
0,2 X 8%
= 1,6%
Rp 900
0.3 X 10%
= 3,00
Modal saham
Rp 1500
Modal tertanam
Rp 3000
BMRT
10%
Modal Tertanam
Dihitung dengan dua cara, pendekatan usaha dan pendekatan keuangan.
1. Modal tertanam dengan Pendekatan usaha adalah kas dan investasi jangka
pendek ditambah keperluan modal kerja bersih
Piutang+ sediaanlancar + jutang tanpa bunga+ekuivalen modal
2. Modal tertanam dengan pendektahan keuangan adalah seluruh hutang
(kecuali hutang lancar tanpa bunga) ditambah modal sendiri ditambah
ekuivalen modal.
Contoh : sebuah perusahaan mempunyai data neraca berupa kas sebesar
Rp 450, piutang sebesar Rp 550, sediaan sebesar Rp 700. Asset tak lancar
sebesar Rp 1500, utang jangka pendek tak berbung Rp 250, utang jangka
pendek berbunga 8% sebesar Rp 600, utang jangka panjang berbunga 10%
sebesar Rp 900, modal saham dengan dividen 10,8% sebesar Rp 1500.
Perhitungan midal tertanam
Piutang Rp 550+sediaan Rp 700
= Rp 1250
Utang jangka pendek tak berbunga = Rp 250
Keperluan modal kerja bersih
= Rp 1000
Kas Rp 450+asset tak lancar Rp 1550= Rp 2000
Modal tertanam pendekatan usaha = Rp 3000
Utang jangka pendek berbunga 8%
Utang jangka panjang berbunga 10%
Modal saham deviden 10,8%
Modal tertanam pendekatan keuangan
= Rp 600
= Rp 900
= Rp 1500
= Rp 3000
10%X Rp 3000
=Rp 300.